BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/9) - Bursa
saham AS turun pada sesi break, dengan indeks Standard & Poor 500
di ambang bulan terburuknya dalam lebih dari tiga tahun terakhir, karena
investor masih khawatir tentang melambatnya pertumbuhan global dan
dampak dari potensi kenaikan suku bunga oleh The Fed pada September ini .
Ekuitas sebelumnya memangkas
penurunannya setelah saham energi membalikan aksi selloffnya sebesar 2,5
persen untuk reli sebanyak 1,4 persen. Langkah ini diikuti lonjakan
harga minyak setelah sebuah laporan pemerintah mengurangi perkiraan
produksi minyak mentahnya. Perdagangan ekuitas masih naik turun oleh
keuntungan dan kerugian sejak pekan lalu karena pasar tetap mengikuti
perubahan mendadak dalam sentimen investor.
Indeks S & P 500 melemah 0,5 persen
menjadi 1,979.98 pada 12:13 siang di New York, setelah sebelumnya turun
sebesar 1,2 persen sebelum pemangkasan tersebut turun tajam menjadi
kurang dari 0,2 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average merosot
55,42 poin, atau 0,3 persen, ke 16,587.59. sementara indeks Nasdaq
Composite turun sebesar 0,4 persen.
Indeks S & P 500 turun sebesar 5,9
persen pada bulan ini, masih bertahan pada jalur untuk penurunan
terburuknya sejak Mei 2012, terkait China yang mendevaluasi mata uangnya
pada awal bulan ini memicu kekhawatiran atas pertumbuhan global, hingga
menghapus lebih dari $ 5.3 triliun nilai pasar ekuitas di seluruh
dunia. Indeks acuan Gain sebesar 0,9 persen pada pekan lalu menutupi
periode stabil di mana indeks S & P 500 mengalami penurunan
terbesarnya sejak 2011 untuk masuk kedalam tahap koreksi, hanya untuk
reli lebih dari 6 persen selama dua hari yang merupakan kenaikan
back-to-back terbaiknya sejak awal Bull Market pada tahun 2009 lalu.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options
Exchange naik 7,3 persen ke 27,96 hari ini. Ukuran gejolak pasar yang
dikenal sebagai VIX menuju catatan rekor kenaikan bulanannya, naik 127
persen. Lebih dari $ 2 triliun nilai saham dihilangkan dari pasar AS
antara akhir Juli dan tingkat terendahnya pekan lalu, jumlah yang sama
dengan kira-kira laba S & P 500 dalam dua tahun, menurut data yang
dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sementara posisi bulan Agustus berada di
tengah antara bulan yang berdasarkan kinerja saham, telah menghasilkan
beberapa hasil terburuknya sejak tahun 2009. Selama pekan yang berakhir
pada 12 Agustus 2011, indeks S & P 500 berayun antara keuntungan dan
kerugian setidaknya 4 persen dalam empat hari, sesuatu yang tidak
pernah terlihat dalam data selama 88 tahun yang dikumpulkan oleh
Bloomberg. Di tahun 2013, indeks S & P 500 turun 3,1 persen pada
Agustus, salah satu dari dua bulan hasil negatif dalam setahun ketika
indeks tersebut melonjak sebesar 30 persen.(mrv)
Sumber: Bloomberg