BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/8) - Wall Street menguat lebih dari 2 persen pada Kamis (Jumat pagi WIB)
ditopang data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat dan menjadi
petunjuk bahwa kenaikan suku bunga acuan AS pada September tidak mungkin memicu optimisme yang terburuk dari gejolak pasar baru-baru ini.
Dilansir dari Reuters, Jumat (28/8/2015), indeks Dow Jones
Industrial Average mencetak kenaikan terbesar dalam dua hari sejak 2008.
Sementara indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mencetak
kenaikan terbesar sejak 2009.
Data ekonomi yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi AS
tumbuh 3,7 persen pada kuartal II 2015, jauh lebih tinggi daripada
perkiraan sebelumnya sebesar 2,3 persen.
Pedagang melihat peluang bahwa Bank Sentral AS atau Fed akan menaikkan
suku bunga pada September usai rilis data pertumbuhan ekonomi optimis.
Suku bunga The Fed yang terus mendekati nol menjadi bahan bakar pasar saham ke tingkat bersejarah sejak krisis keuangan. Bahkan jika The Fed tidak mengetatkan kebijakan pada bulan September, harapan kenaikan di pasar saham tetap besar.
Untuk itu, investor akan mengawasi sebuah konferensi tahunan dari
beberapa gubernur bank sentral dunia di Jackson Hole, Wyoming selama
beberapa hari ke depan untuk petunjuk lebih lanjut pada tingkat suku
bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 2,27 persen menjadi 16.654,77
dan indeks S&P 500 melonjak 2,43 persen menjadi 1.987,66. Nasdaq Composite ditambahkan 2,45 persen menjadi 4.812,71.
Dalam dua sesi terakhir, Dow Jones naik 6,3 persen, S&P adalah 6,4 persen lebih tinggi dan Nasdaq menguat 6,8 persen.
Semua sektor di papan utama S&P naik tajam, dengan kenaikan saham
energi 4,9 persen ditopang kenaikan harga minyak lebih dari 9 persen.
Memberikan dorongan terbesar untuk S&P dan Nasdaq, saham Apple melonjak 2,94 persen. Perusahaan mengundang wartawan untuk mengungkap iPhone bar pada 9 Septermber. Kemudian saham Tesla naik 8,07 persen.
Sekitar
9,9 miliar saham diperdagangkan di bursa AS dan selama 15 hari
rata-rata bergerak dari 8,1 miliar merupakan yang tertinggi tahun ini,
menurut data Thomson Reuters. (Ndw/Igw)
Sumber : Liputan6