Sunday 30 November 2014

Tak Banyak Sentimen, IHSG Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (01/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung melemah pada pembukaan hari Jumat (28/11/2014). Tak ada sentimen baik dari dalam negeri dan regional yang bisa membuat IHSG menghijau.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG turun 5,767 poin atau 0,11 persen ke level 5.139,64. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,16 persen menjadi 885,84. Seluruh indeks saham acuan berada di zona merah pada pagi ini kecuali indeks DBX dan Pefindo25.

Laju IHSG terus tertekan. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG tetap melemah yaitu sebesar 5,75 poin (0,06 persen) ke level 5.142,81. dari 10 indeks acuan, hanya dua yang bergerak di zona hijau yaitu DBX dan Pefindo25.

Pada pagi ini 73 saham menghijau dan 35 saham melemah. Sedangkan 69 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 6.123 kali dengan volume perdagangan saham 279,98 juta saham. Nilai transaksi harian saham sebesar Rp 172 miliar.

Pada awal perdagangan saham, IHSG sentuh level tertinggi di 5.146,47 dan terendah 5.138,53.

Secara sektoral, 7 sektor berada di zona merah. terdapat tiga sektor yang mampu menghijau yaitu sektor industri dasar yang menguat 0,08 persen, sektor konstruksi yang menguat 0,43  persen dan sektor keuangan yang menguat 0,23 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 5 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 5 miliar.

Saham-saham yang mencatatkan top gainer pada hari ini antara lain saham BrAM naik 24,73 persen ke level Rp 5.675 per saham, saham ERTX menguat 8 persen ke level Rp 540 per saham, dan saham WICO naik 6,45 persen ke level Rp 85 per saham.

Analis PT Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri menuturkan, penguatan Bursa Asia sangat terbatas pada hari ini akibat minimnya sentimen.

Satu-satunya sentimen yang bisa menggerakkan bursa Asia adalah saham-saham di Jepang yang mengalami penguatan cukup besar karena sebagian besar investor melihat bahwa Jepang cukup mampu menggerakkan ekonominya.

"Bursa dalam negeri sendiri kami perkirakan akan bergerak terbatas juga seiring dengan pergerakan regional," jelasnya.

Selain itu, Tiesha juga memperkirakan investor global tidak akan banyak melakukan transaksi kali ini karena mengantisipasi libur thanksgiving.


Sumber : Liputan6