Wednesday, 26 March 2025

Bestprofit | Emas Stabil di $3.020, Dolar AS Menguat Setelah Tarif Trump

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-2.jpg

Bestprofit (27/3) – Harga emas cenderung stabil di akhir sesi perdagangan Amerika Utara, meskipun terdapat sejumlah dinamika pasar yang turut mempengaruhi pergerakan logam mulia tersebut. Penutupan pasar yang stabil ini terjadi setelah terjadi pemulihan pada Indeks Dolar AS (DXY) yang sempat tertekan turun ke level terendah 104,18 sebelum akhirnya menguat kembali. Salah satu faktor yang memberikan dampak terhadap pergerakan pasar adalah pernyataan dari Gedung Putih terkait rencana pengumuman tarif oleh Presiden Donald Trump. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, situasi pasar saat ini, serta prediksi terkait perkembangan harga emas ke depan.

Pemulihan Indeks Dolar AS (DXY) dan Dampaknya terhadap Harga Emas

Pada awal sesi, Indeks Dolar AS (DXY) terpantau jatuh ke level terendah 104,18, yang sempat memberi tekanan bagi pasar emas. DXY yang mengukur kinerja dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, kemudian mengalami pemulihan yang signifikan dan naik sekitar 0,32% hingga mencapai level 104,55. Pemulihan DXY ini bertepatan dengan kabar dari Gedung Putih bahwa Presiden Trump akan mengumumkan tarif mobil pada pukul 22:00 GMT. Meskipun pernyataan tersebut memicu ketidakpastian di pasar, harga emas tetap stabil di sekitar level $3.019, hanya sedikit berubah.

Sebagai aset yang biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, pergerakan DXY tentu memiliki pengaruh terhadap harga emas. Ketika dolar menguat, emas cenderung tertekan karena menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sebaliknya, ketika dolar melemah, emas biasanya menguat sebagai aset alternatif yang lebih menarik.

Pengaruh Rencana Tarif Mobil Presiden Trump terhadap Pasar Emas

Pernyataan dari Gedung Putih mengenai rencana pengumuman tarif mobil yang akan diumumkan oleh Presiden Trump memberikan dampak jangka pendek terhadap pasar. Meskipun pasar emas sempat merespons, logam mulia ini tidak terpengaruh signifikan oleh kabar tersebut. Para pedagang emas batangan tampaknya tidak terfokus pada potensi tarif otomotif yang sedang dipertimbangkan oleh Trump, dan lebih memilih untuk memantau pergerakan pasar yang lebih besar, seperti data ekonomi dan kebijakan dari Federal Reserve.

Namun, pengumuman tarif oleh Trump dapat memicu ketegangan perdagangan global yang lebih besar, yang berpotensi memberi dampak pada nilai tukar dolar dan akhirnya memengaruhi harga emas. Selain itu, ketegangan tersebut bisa menyebabkan investor mencari aset safe-haven seperti emas untuk melindungi nilai investasi mereka.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Indikator Ekonomi AS dan Dampaknya terhadap Harga Emas

Sementara itu, beberapa indikator ekonomi AS, termasuk pesanan barang tahan lama, menunjukkan performa yang solid. Pada bulan Februari, pesanan barang tahan lama tercatat naik sebesar 0,9% dibandingkan bulan sebelumnya, yang mengalahkan ekspektasi penurunan 1%. Begitu pula dengan pesanan barang tahan lama inti, yang tidak termasuk sektor transportasi, yang meningkat 0,7% MoM. Pencapaian ini menunjukkan adanya investasi bisnis yang kokoh di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Namun, meskipun ada data ekonomi yang positif ini, harga emas tetap mempertahankan posisinya di atas level support $3.000. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terdapat optimisme ekonomi, pasar emas tetap mempertahankan kekuatan teknikal yang mendukung harga untuk tetap stabil di level tersebut. Investor emas cenderung lebih fokus pada ketegangan global dan kebijakan moneter yang diterapkan oleh bank sentral besar.

Kebijakan Federal Reserve dan Dampaknya pada Pasar Emas

Komentar dari pejabat Federal Reserve (Fed) juga memainkan peran penting dalam membentuk ekspektasi pasar terkait kebijakan moneter ke depan. Alberto Mussalem dari Fed St. Louis menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS hampir mencapai kondisi lapangan kerja penuh dan bahwa kebijakan moneter saat ini dianggap tepat. Ia juga menambahkan bahwa inflasi yang terus berada di atas target menjadi salah satu alasan mengapa kebijakan yang ada dianggap sesuai.

Di sisi lain, Neel Kashkari, Presiden Fed Minneapolis, mengatakan bahwa meskipun ada kemajuan dalam mengatasi inflasi, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ia mengakui bahwa kebijakan moneter yang diterapkan saat ini cukup kompleks dan menyatakan bahwa bank sentral AS akan mulai mempertimbangkan pelonggaran suku bunga dalam satu atau dua tahun ke depan.

Pasar uang memperkirakan adanya pelonggaran Fed sebesar 64,5 basis poin pada tahun 2025, yang mencerminkan harapan bahwa kebijakan moneter akan menjadi lebih akomodatif di masa mendatang. Pelonggaran kebijakan moneter ini cenderung mendukung harga emas, karena menurunnya suku bunga riil membuat emas menjadi lebih menarik sebagai investasi dibandingkan dengan aset yang memberikan imbal hasil lebih rendah.

Inflasi dan Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE)

Menjelang akhir minggu ini, pedagang emas akan memperhatikan rilis data inflasi utama yang diinginkan oleh Federal Reserve, yaitu Indeks Harga Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti. PCE adalah ukuran inflasi yang lebih luas dan merupakan indikator utama yang digunakan oleh Fed dalam mengambil keputusan terkait suku bunga. Jika data inflasi menunjukkan bahwa tekanan inflasi tetap tinggi, Fed kemungkinan akan terus mempertahankan kebijakan moneter yang ketat, yang pada gilirannya dapat memberikan tekanan pada harga emas. Sebaliknya, jika inflasi menunjukkan tanda-tanda mereda, ini bisa mendukung kenaikan harga emas.

Imbal Hasil Obligasi dan Dampaknya terhadap Emas

Selain faktor-faktor tersebut, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga menjadi faktor yang mempengaruhi harga emas. Pada saat penulisan, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun tercatat hampir tidak berubah, naik satu basis poin menjadi 4,338%. Imbal hasil riil AS, yang dihitung berdasarkan imbal hasil Sekuritas Terlindungi Inflasi Treasury (TIPS) 10 tahun, turun sedikit menjadi 1,973%. Meskipun imbal hasil riil tidak mengalami perubahan signifikan, emas tetap diperdagangkan dengan harga yang kokoh di atas level $3.000, menunjukkan bahwa para investor masih mempertimbangkan emas sebagai aset safe-haven.

Prediksi Harga Emas ke Depan

Melihat keseluruhan dinamika pasar saat ini, harga emas tampaknya akan tetap berada dalam kisaran stabil di sekitar level $3.000, dengan potensi kenaikan lebih lanjut jika terdapat ketegangan global yang lebih besar atau jika data ekonomi AS menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Namun, pergerakan harga emas akan sangat bergantung pada kebijakan moneter yang diambil oleh Federal Reserve, serta perkembangan pasar tenaga kerja dan inflasi AS.

Secara keseluruhan, meskipun harga emas sedikit tertekan oleh pengaruh dolar AS dan kebijakan ekonomi domestik, logam mulia ini tetap memiliki daya tarik bagi investor yang menginginkan perlindungan nilai dalam situasi ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.


Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures