BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/1) - Dana
Moneter Internasional (IMF) telah memangkas ramalan ekonomi globalnya
untuk tahun 2015 dan kepala ekonom IMF menyatakan dunia menghadapi Å“arus
silang yang kuat dan rumit.
IMF masih memprediksi pertumbuhan 3,5
persen tahun ini dan 3,7 persen tahun depan, tetapi kedua angka tersebut
lebih rendah 0,3 persen daripada proyeksi IMF pada Oktober lalu.
Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard
mengatakan kepada wartawan di Beijing hari Selasa, ekonomi dunia
diperkirakan akan bertumbuh sedikitlebih cepat pada tahun 2015
dibandingkan dengan tahun 2014, meskipun pertumbuhan di banyak wilayah
dunia diperkirakan lebih lemah.
IMF menyatakan ekonomi yang maju akan
tumbuh 2,4 persen, dan pertumbuhan 4,3 persen di negara-negara yang
ekonominya baru mencuat serta di negara berkembang.
IMF menyatakan Amerika, ekonomi terbesar
di dunia, akan mengalami pertumbuhan 3,6 persen tahun ini, setengah
persen lebih tinggi dibandingkan dengan yang diprediksi pada Oktober
lalu.
IMF yang berbasis di Washington itu
menyatakan China, ekonomi terbesar kedua di dunia, akan bertumbuh 6,8
persen pada tahun 2015, sedangkan blok 18 negara pengguna mata uang Euro
dan Jepang, hampir tidak mengalami pertumbuhan.
IMF menyatakan ekonomi di Rusia serta di Eropa Tengah dan Timur akan menyusut.
Blanchard mengatakan kemerosotan tajam
harga minyak membantu ekonomi-ekonomi besar yang mengimpor minyak,
tetapi merugikan ekonomi negara-negara pengekspor minyak seperti Rusia
dan Nigeria. Harga minyak merosot dari sekitar 100 dolar per barel pada
Juni lalu menjadi di bawah 50 dolar sekarang ini.
Harga-harga komoditas yang lebih rendah
juga menyebabkan pertumbuhan diperkirakan melemah di Afrika Selatan,
Amerika Latin dan Karibia.
Blanchard mengatakan perekonomian Jepang
dan Eropa yang lesu dapat meraih keuntungan dari fluktuasi nilai tukar
mata uang. Ia mengatakan kenaikan 7 persen nilai dolar sejak Agustus
lalu mungkin membatasi kemajuan ekonomi di Amerika Serikat, tetapi dapat
memperkuat nilai mata uang Jepang dan Eropa.
Sumber: VOA