Sunday 20 September 2015

Saham Asia di Zona Merah dalam Kekhawatiran Pertumbuhan Pasca Komentar Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/9) - Saham Asia turun menyusul jatuhnya saham AS dan pernyataan pejabat Federal Reserve bahwa kenaikan suku bunga masih diperlukan tahun ini. Sementara itu, pasar di Jepang ditutup karena hari libur nasional.
MSCI Asia Pacific, tidak termasuk Jepang Index kehilangan 0,6 persen ke level 410,10 pada pukul 10:01 pagi waktu Sydney, sebelum pasar di China dan Hong Kong dibuka. Indeks Australia S & P / ASX 200 turun 0,4 persen dan indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,1 persen. S & P / Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,1 persen, sementara Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 1,6 persen pada hari Jumat.
Tiga pembuat kebijakan AS pada akhir pekan secara terpisah menjelaskan alasan mereka untuk mendukung kenaikan suku bunga di salah satu dari dua pertemuan Fed yang tersisa di tahun 2015, mengutip penurunan pengangguran dan keuntungan lainnya dalam perekonomian AS yang harus lebih besar daripada headwinds dari lambatnya pertumbuhan luar negeri dan bergolaknya pasar keuangan.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Thursday 17 September 2015

Minyak Tertahan di dekat $ 47 Pasca Tingkat Suku Bunga Fed Tidak Berubah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Minyak diperdagangkan mendekati level $ 47 per barel setelah Federal Reserve meninggalkan suku bunga tidak berubah.
Berjangka berada di level lebih rendaht di New York setelah naik 5,7 persen pada Rabu dalam penurunan tak terdugastok minyak mentah AS. Dolar turun menyusul bank sentral AS menolak untuk meningkatkan target suku bunga jangka pendek pada pertemuan kebijakan pengaturan di Washington. Melemahnya mata uang AS menggulingkan daya tarik komoditas dalam greenback sebagai penyimpan nilai.
Minyak turun 23 persen dari puncaknya tahun ini pada bulan Juni di tengah berlimpahnya pasokan global terus-menerus. Persediaan minyak mentah AS tetap sekitar 100 juta barel di atas lima tahun rata musiman setelah data pemerintah hari Rabu menunjukkan penurunan tak terduga pekan lalu.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober tergelincir 25 sen, atau 0,5 persen, untuk menetap di level $ 46,90 per barel di New York Mercantile Exchange. WTI berada di level $ 46,75 sebelum keputusan Fed diumumkan pada 02:00 di Washington.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Pasca The Fed Pertahankan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Emas berjangka naik di perdagangan elektronik Kamis ini, setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga utamanya.
Sebelum pengumuman The Fed, Harga logam mulia tersebut mengalami penurunan, yang merupakan salah satu yang paling diantisipasi belakangan ini.
Dalam pengumumannya, bank sentral mengisyaratkan kemungkinan kenaikan masih akan terjadi sebelum akhir tahun.
Setelah pengumuman The Fed, emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan pada level $ 1,127.20 per ons di perdagangan elektronik di Globex. Emas mengalami kenaikan dari sebelumnya di Comex, di mana harga emas turun sebesar $ 2 atau 0,2 %, untuk menetap di level $ 1,117 Kamis.
Indeks dolar AS diperdagangkan melemah tajam setelah berita Fed, memberikan dukungan untuk emas dalam mata uang dolar di sesi elektronik.
Pada hari Rabu, harga yang terdaftar di sesi tunggal mengalami gain terbesar mereka dalam hampir satu bulan terakhir seiring The Fed enggan untuk menaikan suku bunga di tengah melemahnya tingkat inflasi di AS.
Pada hari Kamis, data menunjukkan klaim pengangguran mingguan mengalami penurunan, menunjukan bahwa penguatan dalam pasar tenaga kerja, tetapi pembangunan perumahan menurun pada bulan Agustus dan indeks manufaktur Philadelphia Fed bulan September memacu kekhawatiran ekonomi potensial.
Logam lainnya pada Kamis ini beragam menjelang keputusan The Fed. Perak untuk pengiriman Desember naik 9,9 sen atau 0,7%, ke level $ 14,984 per ons dan tembaga untuk pengiriman Desember berakhir datar pada level $ 2,452 per pon. Sementara itu, Platinum untuk pengiriman Oktober turun $ 7,30 atau 0,8%, ke level $ 968,40 per ons dan paladium untuk bulan Desember merosot $ 12,75 atau 2,1%, ke level $ 599,20 per ons. (knc)
Sumber : MarketWatch

Dolar Melemah Setelah The Fed Menahan Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Dolar turun ke level 3 pekan terendah pasca Federal Reserve menahan kenaikan suku bunga utamanya.
Bank sentral AS menolak untuk meningkatkan target kenaikan suku bunga dalam jangka pendek pada penetapan pertemuan kebijakan di Washington, The Fed memilih untuk menunda kenaikan di tengah penurunan tingkat inflasi, ketidakpastian prospek pertumbuhan global dan gejolak pasar keuangan saat ini.
Indeks Spot Dollar Bloomberg turun 0,4 % ke level 1,196.46 pada pukul 02:10 siang waktu New York, mencapai level terendahnya sejak 26 Agustus lalu. Mata uang AS melemah 0,8 % ke level $ 1,1378 per euro. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Berfluktuasi Sebelum Keputusan Tingkat Suku Bunga Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Saham AS berfluktuasi mendekati level tertinggi dalam empat minggu, sementara Treasuries dan dolar sedikit berubah seiring investor berhatu-hati dalam mengambil langkah sebelum Federal Reserve membuat keputusan tingkat suku bunga.
Pedagang berjangka hanya melihat kesempatan 30 persen bahwa pembuat kebijakan akan menaikkan suku bunga pada hari Kamis, pada saat yang sama 54 dari 113 ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi beberapa jenis kenaikan. Investor mendapatkan kembali harapan untuk tingkat suku bunga yang lebih tinggi seiring Cina mendevaluasi mata uangnya bulan lalu, memicu sell-off di pasar global.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1 persen pada pukul 00:27 waktu New York dan Eropa Stoxx 600 Index tergelincir 0,2 persen. Kedua indeks ini ditutup di level yang lebih tinggi masing-masing dalam dua hari terakhir.
The S & P 500 naik 2,7 persen dalam lima hari sampai Rabu yang merupakan reli terbesar menjelang keputusan suku bunga sejak Agustus 2012.
Laporan pada hari Kamis menunjukkan bahwa ketika pembangunan rumah baru di AS turun pada bulan Agustus, dan klaim pengangguran turun ke level terendah dalam dua bulan minggu lalu menggambarkan menguatnya pasar tenaga kerja.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Fed Tahan Suku Bunga Tidak Berubah di Kisaran 0-0,25%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/9) - Pejabat Federal Reserve menahan tingkat suku bunga tetap di level yang sama, memilih untuk menunda kenaikan di tengah inflasi yang rendah, ketidakpastian prospek pertumbuhan global dan gejolak pasar keuangan baru-baru ini.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global saat ini mungkin agak menahan kegiatan ekonomi dan cenderung memberikan tekanan penurunan lebih lanjut pada inflasi dalam waktu dekat," kata Komite Pasar Terbuka Federal dalam sebuah pernyataan hari Kamis di Washington.
Dengan menahan level dana acuan mereka  di kisaran nol hingga 0,25 persen, pembuat kebijakan menunjukkan mereka masih belum yakin inflasi akan bergerak secara bertahap dan kembali ke target 2 persen mereka, meskipun laporan menunjukkan keuntungan lanjutan di pasar tenaga kerja. Pengangguran di bulan Agustus turun menjadi 5,1 persen, yang merupakan level terendah sejak April 2008.
"Pada keseimbangan, indikator pasar tenaga kerja menunjukkan bahwa pemanfaatan sumber daya tenaga kerja berkurang sejak awal tahun ini," kata pihak otoritas.
Presiden Fed Richmond, Jeffrey Lacker memiliki perbedaan pendapat, ia mengatakan bahwa ia lebih suka untuk menaikkan target suku bunga sebesar 0,25 persentase poin.
Banyak ekonom khawatir bahwa kerugian di pasar ekuitas China baru-baru ini merefleksikan kekhawatiran yang lebih signifikan atas prospek pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Melambatnya permintaan dari China juga telah membantu memicu kemerosotan global dalam biaya komoditas, menambah tekanan penurunan untuk harga di AS
Inflasi, yang diukur dengan alat ukur dari Fed, yakni 0,3 persen dalam 12 bulan hingga Juli dan cukup lama berada di bawah 2 persen selama lebih dari tiga tahun.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 16 September 2015

Saham AS Naik Menyusul Reli di Saham Energi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Saham AS ditutup di level tertinggi dalam hampir empat minggu, dengan ekuitas terdorong oleh reli di saham energi dan aktivitas kesepakatan di antara produsen sementara pembuat kebijakan Federal Reserve saat ini berdebat apakah akan menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,9 persen ke level 1,995.12 pada pukul 04:00 pagi waktu New York, atau yang tertinggi sejak 20 Agustus, setelah saham ini rally 1,3 persen kemarin.
Data hari ini menunjukkan harga konsumen di Amerika menurun pada bulan Agustus terkait merosotnya harga energy yang dapat membantu untuk menjaga tingkat inflasi di bawah target pembuat kebijakan The Fed. Indeks harga konsumen turun 0,1 %, penurunan pertama sejak Januari lalu. Yang disebut ukuran inti, potongan di luar biaya bahan bakar dan makanan biasanya volatile, naik 0,1 % untuk bulan kedua.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Di Tengah Ketegangan, Obama akan Sambut Kunjungan Presiden China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Presiden China Xi Jinping akan melakukan kunjungan kenegaraan pertamanya ke Amerika Serikat pekan depan.
Sebuah pernyataan Gedung Putih, Selasa, mengukuhkan kunjungan itu, yang berlangsung pada saat ada ketidaksepahaman yang meningkat antara Washington dan Beijing.
Pernyataan itu mengatakan, Presiden Barack Obama akan menerima kunjungan resmi kenegaraan Presiden China Xi Jinping di Gedung Putih pada tanggal 25 September 2015.
Masih menurut pernyataan tersebut, kunjungan bergengsi yang berlangsung setelah kunjungan Obama ke Beijing November lalu itu akan mencakup acara makan malam di Gedung Putih yang juga akan dihadiri istri masing-masing pemimpin kedua negara itu.
Pernyataan Gedung Putih juga menyebutkan, kunjungan itu menawarkan peluang bagi perluasan kerjasama Amerika-China dalam isu-isu global, regional, dan bilateral yang menyangkut kepentingan bersama kedua negara. Kunjungan itu juga, menurut pernyataan tersebut, memungkinkan Presiden Obama dan Presiden Xi secara konstruktif membicarakan hal-hal yang tidak mereka sepakati.
Sumber : VOA

Minyak Raih Kenaikan Tertinggi dalam Dua Minggu Pasca Turunnya Persediaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Minyak mendapatkan kenaikan tertinggi bulan ini setelah laporan pemerintah menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun seiring kilang meningkatkan tingkat operasi.
Stok tergelincir 2,1 juta barel pekan lalu, menurut Administrasi Informasi Energi. Kilang meningkatkan tingkat operasi untuk pertama kalinya sejak Juli, dan persediaan bahan bakar bensin dan distilat naik. Saham perusahaan eksplorasi dan produksi minyak mengalami rally, sedangkan perusahaan penyuling justru jatuh.
Minyak telah berfluktuasi sejak merosot di bawah $ 40 per barel bulan lalu seiring kekhawatiran bahwa pertumbuhan China akan melambatkan volatilitas bahan bakar di pasar.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober naik $ 2,56, atau 5,7 persen, untuk menetap di  level $ 47,15 per barel di New York Mercantile Exchange. Level itu merupakan penutupan tertinggi dan keuntungan satu hari terbesar sejak Agustus 31. Volume 42 persen di atas rata-rata 100-hari di pukul 02:55 siang waktu New York.
Brent untuk pengiriman November naik US $ 2, atau 4,2 persen, untuk mengakhiri sesi di level $ 49,75 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Naik Seiring Turunnya Harga Konsumen AS Hapus Kekhawatiran

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Emas berjangka meraih kenaikan tertinggi naik dalam lebih dari tiga minggu seiring tanda-tanda pelemahan inflasi AS meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga minggu ini.
Harga yang dibayarkan oleh rumah tangga di Amerika menurun pada bulan Agustus menyusul murahnya harga bensin membantu menjaga kenaikan di bawah target pembuat kebijakan Fed, laporan pemerintah menunjukkan Rabu. Emas, secara historis dianggap sebagai penyimpan nilai menyusul naiknya harga konsumen, malah memberi manfaat dari keraguan tentang seberapa cepat inflasi akan kembali ke target Fed yakni 2 persen.
Bank sentral menyimpulkan pertemuan dua hari pada hari Kamis, dan Fed fund berjangka menunjukkan kemungkinan 30% dari kenaikan 25 basis poin, turun dari 32% sebelum rilis data harga konsumen. Probabilitas adalah 62% pada Desember, berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg. Level yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas dengan membuatnya kurang kompetitif untuk aset yang membayar imbal hasil, seperti obligasi.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 1,5 persen untuk menetap di level $ 1.119 per ounce pada pukul 1:42 siang waktu New York di Comex. Yang ditandai sebagai kenaikan terbesar sejak 20 Agustus. Perdagangan berada 14 persen di bawah rata-rata 100 hari, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Perak untuk pengiriman Desember melonjak 3,9 persen ke level $ 14,885 per ounce di Comex, kenaikan terbesar dalam empat bulan. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober naik 1,8 persen ke level $ 975,70 per ounce, sedangkan paladium untuk pengiriman Desember naik 1,9 persen ke level $ 611,95.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Dollar dan Euro Melemah Pasca Laporan Inflasi Mandek

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/9) - Dolar dan euro melemah terhadap sebagian besar mata uang pasangan utama mereka dalam lambannya data baik dari AS maupun zona euro. Harga yang dibayarkan oleh rumah tangga di Amerika turun 0,1 persen pada Agustus, penurunan pertama sejak Januari, sementara di blok mata uang Eropa melambat hampir terhenti.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bulan ini bahwa para pejabat siap untuk memperluas program pembelian aset mereka jika diperlukan, bahkan saat Federal Reserve memasuki pertemuan dua hari pada hari Rabu untuk membahas apakah akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.
The Bloomberg Indeks Dollar Spot turun 0,4 persen ke level 1,201.13 pada pukul 10:09 pagi waktu New York. Jatuh 0,3 persen ke level $ 1,1297 terhadap euro dan sedikit berubah pada 120,45 ¥.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 15 September 2015

Komoditi Perkebunan Laku Keras Tapi Ekspor Timah Nyaris Anjlok Hingga 100%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Badan Pusat Statistik (BPS) telah melaporkan kemarin  (15/9) bahwa surplus neraca perdagangan Indonesia tercatat sebesar US$ 433,8 juta pada Agustus 2015 lalu atau turun jika dibandingkan dengan perolehan yang tercatat di bulan sebelumnya yaitu sebesar US$ 1,33 miliar. Angka tersebut merupakan selisih lebih antara ekspor dan impor, yang masing-masing membukukan nilai masing-masing sebesar US$ 12,7 miliar dan US$ 12,27 miliar. Secara rinci kinerja ekspor pada bulan lalu tercatat meningkat 10,79 persen (mom), sementara impor tumbuh lebih tinggi, yakni mencapai 21,69 persen (mom).
Ekspor nonmigas Agustus 2015 mencapai US$11,17 miliar, naik 11,23 persen dibanding Juli 2015, sedangkan dibanding ekspor Agustus 2014 turun 5,99 persen. Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Agustus 2015 terhadap Juli 2015 terjadi pada perhiasan/permata sebesar US$237,1 juta (121,75 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada timah sebesar US$103,8 juta (99,96 persen). Sedangkan jika menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan periode Januari-Agustus 2015 turun 7,36 persen dibanding periode yang sama tahun 2014, dan ekspor hasil tambang dan lainnya turun 9,15 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian naik 1,77 persen.
Jika kriteria ekspor non migas dipersempit dalam kriteria HS 2 digit maka nilai ekspor komoditi lainnya yang juga bukukan peningkatan antara lain kendaraan dan bagiannya meningkat US$ 147,8 juta atau naik 41,04 persen, mesin dan pesawat mekanik meningkat US$ 146,3 juta atau naik 37,26 persen. Lalu kopi, teh, dan rempah-rempah juga meningkat US$ 49 juta atau naik 49,06 persen, serta karet dan barang dari karet bukukan peningkatan terkecil hanya sebesar US$ 81,7 juta atau naik 16,75 persen. Sedangkan komoditi HS 2 digit yang mencatat penurunan terbesar adalah ekspor timah yang pada bulan lalu mencatat penurunan sebesar -US$ 103,8 juta atau turun -99,96 persen.
Tajamnya penurunan ekspor timah pada bulan lalu tidak lepas dari intervensi yang dilakukan pemerintah. Pasca penerbitan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 33 Tahun 2015 tentang perubahan Permendag No. 44/2014 tentang Ketentuan Ekspor Timah, volume perdagangan ekspor timah batangan Indonesia naik pesat. Dengan revisi Permendag tersebut, maka para eksportir timah diwajibkan memiliki sertifikat CnC yang bertujuan untuk menjamin ketelusuran asal barang. Maksudnya ialah asal usul bijih timah yang digunakan untuk bahan baku timah murni batangan harus CnC, sedangkan untuk timah solder dan barang lainnya dari timah harus dilengkapi bukti pembelian bahan baku tumah murni batangan dari bursa timah.
Perlu diketahui, sebelum peraturan ini resmi diberlakukan, volume ekspor timah pada Mei 2015 lalu misalnya menunjukkan bahwa volume transaksi perdagangan timah di Bursa Komoditas dan Derivatif Indonesia (BKDI) berhasil mencapai 6.395 ton, atau melonjak 35,3% ketimbang April 2015 sebesar 4.725 ton. Lonjakan ekspor timah pada bulan-bulan lalu disebabkan oleh banyaknya perusahaan yang memanfaatkan waktu tersisa sebelum efektifnya Permendag Nomor 33/2015.

Sumber : Vibiznews

Saham AS Berakhir Menguat Jelang Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Saham AS rally, dengan Indeks Standard & Poor 500 ditutup pada level tertinggi dalam lebih dari 2 minggu terakhir, seiring data penjualan ritel menunjukkan mengalami peningkatan menjelang Federal Reserve memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga acuan pada Kamis mendatang.
Indeks S&P 500 naik 1,3 % ke level 1,978.11 pada pukul 04:00 sore waktu New York, yang merupakan level tertingginya sejak 28 Agustus lalu.
Sebuah laporan hari ini menunjukkan penjualan ritel naik untuk bulan kedua secara berturut-turut, tanda-tanda bahwa konsumen kemungkinan melihat keadaan volatilitas saat ini di pasar keuangan. Meskipun telah meningkatnya kepercayaan terhadap gejolak pasar saham dan kekhawatiran pertumbuhan global, data menunjukkan rumah tangga masih menaruhkan tabungan mereka dari energi murah untuk bekerja.
Data lain menunjukkan bahwa sementara meningkatnya tingkat konsumen, manufaktur yang sedang pulih. Produksi pabrik AS mengalami penurunan pada bulan Agustus, yang terbesar sejak Januari 2014 terkait melemahnya penjualan mobil setelah melonjak pada sebulan sebelumnya dan penguatan dolar menekan permintaan dari pelanggan luar negeri.
Sementara itu, survei dalam triwulanan kata pejabat ketua eksekutif perusahaan besar di AS menjadi kurang optimis tentang prospek untuk ekonomi terbesar di dunia, dengan lebih banyak pemimpin yang berencana untuk mengurangi pengeluaran modal dan tenaga kerja dalam 6 bulan ke depan. Indeks Outlook Ekonomi The Business Roundtable CEO turun ke level terendahnya sejak 2012, menurut hasil yang dihimpun oleh Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg

Minyak naik seiring WTI-Brent Mempersempit Selisih dalam Delapan Bulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Minyak naik menyusul perbedaan antara harga patokan AS dan global menyempit ke level terkecil dalam delapan bulan di tengah meningkatnya pengiriman ke Laut Utara dan jatuhnya stok di pusat penyimpanan terbesar AS.
Selisih antara West Texas Intermediate dan Brent ditutup di level $ 2.04, setidaknya yang terendah sejak Januari. Sinyal penyempitan selisih memberi tanda bahwa melimpahnya pasokan global sedang bertumbuh, sementara mungkin ada pengetatan relatif di bagian Stok AS di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI diperdagangkan di New York, turun 1 juta barel pekan lalu di perkiraan Bloomberg.
WTI untuk pengiriman Oktober naik 59 sen, atau 1,3 persen, untuk menetap di level $ 44,59 per barel di New York Mercantile Exchange. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 20 persen di atas rata-rata 100-hari pada pukul 04:44 sore waktu New York.
Berjangka memperpanjang kenaikan setelah American Petroleum Institute melaporkan pasokan minyak mentah AS turun sebanyak 3,13 juta pekan lalu. Kontrak diperdagangkan pada level $ 45,15 pada pukul 04:44 sore waktu New York.
Brent untuk pengiriman Oktober, yang berakhir Selasa, naik 26 sen, atau 0,6 persen, ke level $ 46,63 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange.
Sumber: Bloomberg

Emas Stabil Sebelum Keputusan Fed Dengan Volume Perdagangan Terendah dalam 2015

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Pasar emas stabil sebelum pertemuan Federal Reserve.
Volume perdagangan adalah sekitar 47 persen di bawah rata-rata 100-hari untuk kali ini hari, dan Selasa mencatat perdagangan terendah sepanjang tahun, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg Comex. Emas berjangka untuk pengiriman Desember tergelincir 0,5 persen untuk menetap di level $ 1,102.60 per ounce pada pukul 1:44 siang waktu New York di Comex.
Sementara pelaku pasar memprediksi sekitar 28 persen Fed akan menaikkan suku bunga pasca pertemuan dua hari yang dimulai pada hari Rabu, investor bisa mendapatkan indikasi jadwal kenaikan di masa mendatang. Probabilitas peningkatan naik hingga 59 persen pada bulan Desember, berdasarkan data yang dihimpun oleh Bloomberg berjangka. Suku bunga yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas dengan membuatnya kurang kompetitif untuk aset yang membayar yield yang, seperti obligasi.
Ayunan pasar juga berkurang jelang pertemuan the Fed, indeks volatilitas 15-hari jatuh ke level terendah dalam hampir sebulan terakhir hari ini. Pada hari Senin, harga spot emasm ditransaksikan pada kisaran $6,90, yang terkecil sejak 14 Juli lalu. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Mark Zuckerberg: Facebook Sedang Membuat Tombol "tidak suka"

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/9) - Facebook akhirnya akan memberikan Anda kemampuan untuk "tidak suka" untuk posting-posting yang ada disana.
Mark Zuckerberg mengumumkan pada hari Selasa di sebuah acara di markas Facebook di Menlo Park, California., Bahwa perusahaannya sedang membuat tombol tidak suka untuk diuji di Facebook segera, menurut laporan dari VentureBeat.
"Tidak setiap saat adalah saat yang baik," kata Zuckerberg. "Jika Anda berbagi sesuatu yang menyedihkan, seperti krisis pengungsi yang menyentuh Anda atau anggota keluarga meninggal, hal itu mungkin tidak nyaman untul Å“suka pada pos itu. ... Saya pikir sangat penting untuk memberi orang lebih banyak pilihan daripada menekan tombol Å“suka. "
Keputusan ini merupakan perubahan hati untuk perusahaan, yang sebelumnya tak pernah menyatakan niat untuk menambahkan opsi Å“tidak suka.
"Beberapa orang telah meminta tombol Å“tidak suka karena mereka ingin mengatakan, 'Hal itu tidak baik," kata Zuckerberg dalam sebuah wawancara 2014. "Dan itu bukan sesuatu yang kita anggap baik bagi dunia. Jadi kita tidak akan membangun hal itu. " (sdm)
Sumber: MarketWatch

Monday 14 September 2015

Pertemuan The Fed Jadi Fokus Investor, Harga Minyak Susut 3%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/9) - Harga minyak mentah turun lebih dari tiga persen di awal pekan terseret sentimen harga bensih merosot ditambah kekhawatiran kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) oleh bank sentral AS untuk pertama kalinya sejak 2006.

Harga minyak mentah acuan AS turun 75 sen menjadi US$ 43,88 per barel. Harga minyak mentah Brent melemah US$ 1,58 menjadi US$ 46,56 dibandingkan sesi sebelumnya US$ 46,36.

Pelaku pasar tengah menanti apakah bank sentral AS menaikkan suku bunga pada pertemuan Kamis pekan ini untuk pertama  kalinya sejak krisis keuangan. Analis memperkirakan bila kenaikan suku bunga terjadi maka harga minyak akan jatuh seiring penguatan dolar AS.

Hal itu lantaran penguatan dolar AS membuat permintaan dari negara pengimpor melambat.Selain itu, harga bensin yang reli tajam pada kuartal II telah menyeret harga minyak. Sejumlah pelaku pasar melihat pelemahan yang terjadi pada kontrak terdekat karena musim mengemudi pada musim panas segera berakhir. "

Saya rasa ini mengejutkan banyak orang, dan mereka lengah," ujar Scott Shelton, Analis Komoditas di ICAP, mengutip dari laman Reuters, Selasa (15/9/2015).

Sebelumnya harga minyak mentah berjangka sempat pulih setelah perusahaan intelijen Genscape melaporkan penarikan sekitar 1,8 juta barel pada pekan lalu.Akan tetapi, harga minyak terutama Brent telah turun tajam. Harga minyak Brent dari di atas US$ 117 pada Juni 2014 menjadi di bawah US$ 47 seiring pasokan minyak global berlebih dan kekhawatiran ekonomi China melambat.

"Kami pikir harga minyak cenderung rendah, dan tidak ada sentimen kuat untuk mengangkat harga minyak," kata Kepala Riset BNP Paribas, Harry Tchilinguirian. (Ahm/Gdn)


Sumber : Liputan6

Turnbull Gantikan Abbott sebagai PM Australia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/9) - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dilengserkan dari jabatannya sebagai pemimpin Partai Liberal yang berkuasa.
Perkembangan ini terjadi setelah Abbott dikalahkan oleh penantangnya, Malcolm Turnbull, dalam pemungutan suara di internal Partai Liberal, hari Senin (14/09), dengan hasil suara 54-44.
Keberhasilan Turnbull menurunkan Abbott mengantarkannya sebagai perdana menteri Australia yang baru.
"Drama politik" di Australia berlangsung sangat cepat, menurut wartawan BBC untuk Asia Pasifik, Michael Bristow.
Beberapa jam sebelumnya Turnbull mengatakan ingin menjadi pemimpin partai yang baru, yang kemudian dijawab Abbott dengan mengumumkan pemungutan suara yang diikuti oleh anggota partai yang duduk di parlemen.
Turnbull mengatakan jika Abbott tetap dipertahankan sebagai pemimpin Partai Liberal, maka koalisi yang sekarang berkuasa di Australia akan kalah di pemilihan umum mendatang.
"Jelas bahwa tidak ada arahan yang jelas terutama di bidang ekonomi ... kita juga perlu gaya kepemimpinan yang baru," kata Turnbull.
Turnbull akan menjadi perdana menteri Australia keempat sejak 2013.
Dinamika di Partai Liberal ini mirip dengan apa yang dialami oleh perdana menteri dari Partai Buruh, Julia Gillard, yang dijatuhkan oleh Kevin Rudd pada Juni 2013, sebelum digelar pemilu yang dimenangkan partai Abbott, Partai Liberal.
Gillard sendiri menjatuhkan Rudd sebagai perdana menteri pada 2010.(sdm)
Source: bbcindonesia

Dolar Melemah untuk Hari ke 2 Dalam Kenaikan Tingkat Suku Bunga Fed Diragukan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/9) - Dolar melemah melewati 120 per yen di tengah spekulasi Federal Reserve akan menahan diri untuk meningkat kan suku bunga acuan pekan ini.
Indeks greenback menyentuh level terendah dalam dua pekan sebelum pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal pada 16-17 September nanti. Harga konsumen AS jatuh di bulan Agustus dari bulan sebelumnya, menurut perkiraan ekonom sebelum data dirilis pada 16 September. Yen menguat sesuai dengan semua perkiraan kecuali dua dari 35 analis yang disurvei Bloomberg yang memprediksi Bank of Japan akan mempertahankan sikap untuk kebijakannya pada pertemuan Selasa .
Greenback turun 0,3 persen ke level 120,23 ¥ pukul 5 sore waktu New York, setelah menyentuh level rendah 119,85. Mata uang Jepang terapresiasi 0,5 persen ke level 136,07 terhadap euro. The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1 persen ke level 1,202.87 setelah mencapai level terendah sejak 1 September.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Gain Jelang Keputusan The Fed Pekan ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/9) - Emas berjangka menetap lebih tinggi pada Senin ini untuk rebound dari penurunan di sesi sebelumnya, karena investor menetapkan pandangan mereka pada keputusan penting Federal Reserve untuk menaikan suku bunga pada akhir pekan ini.
Hingga Federal Reserve yang bersangkutan, jika bank sentral memberikan sinyal dovish pada hari Kamis, ini dapat membantu untuk meningkatkan saham dan melemahkan dolar. Emas bisa memperoleh manfaat dari suku bunga yang lebih rendah yang akan menurunkan biaya peluang relatif untuk menahan logam, "kata Fawad Razaqzada, analis di Forex.com, dalam catatan penelitian, Senin.
Investor melihat adanya kemungkinan untuk menaikan suku bunga pertama kalinya sejak 2006 namun emas mendukung dari pedagang yang melihat The Fed akan mengakhiri kebijakan moneter pada bulan ini tetap rendah.
Suku bunga yang rendah bermanfaat bagi emas, yang tidak dikenakan bunga. Pelonggaran kebijakan moneter kemungkinan menjaga nilai dolar, pelemahan mata uang dolar dapat memberikan dampak terhadap emas memasuki fase bullish.
Dengan latar belakang ini, emas untuk pengiriman Desember naik $ 4,40 atau 0,4%, untuk menetap di level $ 1,107.70 per ons di Comex, setelah membatasi penurunan mingguan ketiga secara berturut-turut pada Jumat lalu. Harga emas turun 0,5% di sesi sebelumnya.
Dalam logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember melemah 14,2 sen atau 1%, ke level $ 14,363 per ons. Sedangkan tembaga dengan bermutu tinggi untuk pengiriman Desember merosot 4,8 sen atau 2%, menjadi berakhir pada level $ 2,406 per pon.
Platinum untuk pengiriman Oktober menetap di level $ 9,50 sen atau 1%, ke level $ 955,40 per ons, sementara paladium untuk pengiriman Desember turun $ 3,20 atau 0,5%, ke level $ 587,80 per ons. (knc)
Sumber : MarketWatch

Jelang Keputusan The Fed Antarkan Saham Eropa Berakhir Menurun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/9) - Setelah ekuitas bergejolak, saham Eropa berakhir menurun, dengan para investor mengukur prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve.
Sektor perbankan merosot tajam dalam Indeks Stoxx Europe 600, turun 0,6 % pada penutupan perdagangan di London. Indeks acuan menghapus kenaikan sebesar 0,9 % yang sebelumnya melemah 0,8 %. Dengan volume perdagangan saham yang ditransaksikan mengalami penurunan dari rata-rata 30-hari, indeks tersebut lebih cenderung berfluktuasi.
Indeks saham Eropa menguat 0,7 % pada pekan lalu, memangkas kenaikan menjelang akhir perdagangan karena investor mengalihkan fokus mereka dari China menuju kenaikan suku bunga The Fed untuk pertama kalinya sejak 2006. Pedagang memprediksi ada kemungkinan peningkatan sebesar 28 % pada 17 September.
Sementara Indeks Stoxx 600 anjlok sebesar 15 % dari rekornya bulan April, para ahli tetap yakin bahwa ekuitas tersebut akan mencatat tahun terbaiknya sejak 2009 lalu. Mereka memperkirakan indeks tersebut akan naik sekitar 18 % pada tahun 2015, mengalahkan ekuitas AS dan memulihkan penurunan ekuitas setelah China mendevaluasi mata uang yuan pada bulan Agustus. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 13 September 2015

NASA Kembangkan Material Anti Rusak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/9) - Beberapa peneliti NASA di Langley Research Center dikabarkan sedang meneliti material baru yang dapat memperbaiki dirinya sendiri ketika menghadapi temperatur yang ekstrem dan dari sampah luar angkasa.Penelitian ini merupakan kerjasama NASA dengan University of Michigan yang telah dilakukan selama hampir 10 tahun dalam rangka menciptakan material yang mampu memperbaiki diri sendiri untuk digunakan pada pesawat luar angkasa.

Dikutip dari laman Techcrunch, Senin (14/9/2015), material ini dibentuk dari polimer organik yang dirancang untuk menghadapi hantaman dari puing-puing luar angkasa.

Unsur kimiawi dalam material ini akan aktif begitu ada hantaman dan langsung menutup lubang atau memperbaiki kerusakan dalam waktu kurang dari satu detik.

Uji coba material ini dilakukan dengan menembakkan peluru ke material tersebut untuk melihat reaksi yang dihasilkan. Setelah peluru menghantam material, molekul-molekul kecil dari inti polimer memang terlihat berhamburan, tapi struktur bangunan material tersebut tetap utuh.

Material ini mungkin dapat digambarkan seperti kemampuan yang dimiliki oleh T-1000 dari film Terminator, yang nantinya diharapkan tidak hanya dapat digunakan untuk keperluan keamanan astronot, namun juga bisa digunakan untuk produk konsumen di masa depan.

NASA sendiri masih terus mengembangkan material tersebut, sebab tahap ini masih dapat dikatakan sebagai langkah awal.

Secara garis besar material ini sudah cukup bekerja dengan baik dan apabila telah disempurnakan bukan tidak mungkin material ini siap digunakan untuk misi manusia ke luar angkasa berikutnya. 

(dam/isk)

Sumber : Liputan6

Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi Demi Generasi Mendatang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/9) - Minyak dan gas bumi (migas) merupakan komoditas strategis bagi Indonesia. Selain menyediakan pasokan energi, migas juga menjadi kontributor utama penerimaan negara. Tidak heran jika sektor hulu migas dituntut untuk terus meningkatkan produksi migas nasional.
Namun, dibalik tuntutan yang tinggi tersebut, banyak yang belum paham bahwa cadangan migas tidak serta merta ditemukan. Perlu kegiatan pencarian cadangan migas, atau eksplorasi yang bertahun-tahun, sampai suatu cadangan migas ditemukan.
“Jadi, minyak dan gas itu tidak serta merta menyembur begitu saja dari perut bumi. Proses eksplorasinya panjang, dan tidak selalu berhasil menemukan cadangan,” ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas Elan Biantoro, Minggu (13/9).
Elan menambahkan bahwa kegiatan hulu migas terdiri dari dua kegiatan utama, yaitu eksplorasi dan produksi. Kegiatan eksplorasi adalah tahap awal
dari seluruh rangkaian kegiatan hulu migas. Secara umum, aktivitas eksplorasi meliputi studi geologi, studi geofisika, survei seismik, dan pengeboran
eksplorasi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menemukan cadangan baru, baik di wilayah kerja yang sudah berproduksi maupun di wilayah kerja yang belum
diproduksikan.

Kegiatan eksplorasi memerlukan biaya yang sangat besar untuk memperoleh informasi geologi, seismik, pengeboran sumur, dan pengolahan data. Di sisi lain, kegiatan ini mengandung risiko dan ketidakpastian yang sangat tinggi.
Hasil kegiatan eksplorasi bervariasi. Investor dapat gagal menemukan cadangan migas, atau menemukan cadangan namun tidak ekonomis untuk dikembangkan. Jika berhasil menemukan cadangan yang cukup ekonomis untuk dikembangkan, kegiatan akan dilanjutkan ke fase produksi.
“Eksplorasi memang tidak selalu menemukan cadangan migas, tetapi migas pasti tidak akan ditemukan tanpa adanya eksplorasi,” ujar Elan.
Elan juga menambahkan, meskipun suatu eksplorasi tidak berhasil menemukan cadangan migas, sebenarnya pekerjaan tersebut tidaklah sia-sia karena akan menghasilkan data geologi sebagai panduan kegiatan eksplorasi selanjutnya.
Saat ini kegiatan eksplorasi sangat krusial bagi Indonesia di tengah menurunya produksi minyak dari lapangan-lapangan yang sudah tua. Namun, sayangnya kegiatan ini tidak selalu mendapat dukungan semua pemangku kepentingan. Eksplorasi seringkali menghadapi berbagai kendala, termasuk kendala yang bersifat nonteknis.
Elan mengatakan kegiatan eksplorasi sudah seharusnya mendapat dukungan semua pihak.
“Generasi saat ini bisa menikmati hasil migas berkat kegiatan eksplorasi yang dilakukan dan didukung oleh generasi sebelumnya. Sudah sepatutnya generasi sekarang bekerja keras melakukan dan mendukung eksplorasi supaya migas tetap tersedia bagi anak cucu di masa datang,” ujarnya.
(Adv/Gil)

Sumber : Liputan6

Diserbu Pengungsi Suriah, 3 Negara Eropa Perketat Perbatasan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/9) - Gelombang pengungsi dari Asia, terutama Suriah, memusingkan beberapa negara di Benua Eropa. Jerman, Austria dan Republik Ceko bahkan memperketat pengawasan perbatasan.

Terkait hal itu, Menteri Dalam Negeri Jerman Thomas de Maiziere mengatakan, pengawasan di perbatasan wilayah negaranya dengan Austria diterapkan sementara untuk mengatasi membanjirnya pengungsi dan imigran.

"Langkah ini bertujuan membatasi gelombang masuknya orang ke Jerman saat ini. Serta, memulihkan prosedur yang tertib ketika orang masuk ke Jerman," ucap Maiziere saat menggelar jumpa pers di Berlin, seperti dilansir BBC yang dikutip pada Senin (14/9/2015) dini hari.

Maiziere mengakui para pengungsi memang tak bisa memilih negara tujuan. Lantaran itulah, ia menyerukan negara-negara lain anggota Uni Eropa berbuat lebih banyak.

Kebijakan tersebut ditempuh pemerintah Jerman setelah lebih dari 13 ribu imigran dan pengungsi masuk ke Kota Muenchen pada Sabtu 12 September lalu. Sehari kemudian atau Minggu 13 September ada sekitar 1.400 pengungsi. Ini belum termasuk para pengungsi yang tiba pada pekan-pekan sebelumnya.

Hanya saja langkah Jerman dianggap bertentangan dengan zona Schengen, yang memungkinkan pergerakan bebas antarbanyak negara Eropa. Tapi kesepakatan itu memang memungkinkan pembatalan sementara.

Sementara itu otoritas layanan kereta Austria mengumumkan kereta dengan tujuan Jerman dan sebaliknya dibatalkan selama 12 jam hingga Senin 14 September pagi waktu setempat.

Tak hanya Jerman dan Austria. Republik Ceko yang selama ini dijadikan rute alternatif menuju Jerman, juga akan meningkatkan pengawasan di perbatasannya dengan Austria.

Menurut Menteri Dalam Negeri Milan Chovanecsaid, langkah-langkah lain bisa saja diberlakukan. Terutama, tergantung pada jumlah pengungsi yang hendak masuk ke Ceko.

Dalam beberapa pekan terakhir, Eropa bagian barat menghadapi gelombang pengungsi dan imigran. Sebagian besar dari Suriah, tapi ada pula berasal dari Afghanistan, Eritrea dan negara-negara lain. Mereka umumnya melarikan dari peperangan dan kemiskinan di negeri masing-masing. (Ans/Dan)


Sumber : Liputan6

Keputusan The Fed Bayangi Laju IHSG Sepekan

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan mendatar namun cenderung menguat terbatas pada perdagangan saham sepekan.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan pelaku pasar sedang menunggu  keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan.

"IHSG cenderung konsolidasi berpeluang menguat terbatas. Pelaku pasar cenderung wait and see menanti rapat FOMC The Fed," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (14/9/2015).

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/9) - Hans menerangkan, beberapa data dari AS akan keluar pada pekan ini. Data tersebut menjadi penentu kenaikan suku bunga. Di antaranya penjualan ritel inti dan penjualan ritel yang diprediksi turun. Selain itu, AS juga akan merilis data CPI yang berpeluang rendah.

"Kalau CPI bagus akan naik suku bunganya. Kalau ditunda pasar naik," tambahnya.

Dari dalam negeri, Hans menyebut belum banyak sentimen yang berarti. Nampaknya, paket kebijakan yang dirilis pemerintah belum direspons oleh pelaku pasar. "Paket kebijakan untuk jangka menengah dan panjang nggak pengaruh langsung," tutur Hans.

Hans memprediksi IHSG berada pada kisaran support 4.343-4.269 dan resistance pada level 4.398-4.445.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG berpeluang menguat. IHSG akan bergerak pada level support 4.263-4.285 dan resistance 4.388-4.412. Namun, dia menuturkan belum ada sentimen yang positif mendorong IHSG. Jadi IHSG berpeluang pula terjadi pembalikan arah.

"Belum adanya sentimen positif yang benar-benar dapat dijadikan pegangan membuat laju IHSG hanya menguat secara teknikal yang rentan terjadinya pembalikan arah melemah jika sentimen yang kurang cukup kuat," jelas Reza.

Hans merekomendasikan akumulasi saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO). Kemudian jual ketika menguat saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN),  PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Tbk (LSIP), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).

IHSG ditutup menguat pada perdagangan saham Jumat 11 September 2015. IHSG mendaki sebanyak 17,20 poin atau naik 0,40 persen ke level 4.360. Indeks saham LQ45 naik 0,67 persen ke level 736,36 persen. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,3 persen dari level 4.301 pada Jumat 7 September 2015  menjadi ke level 4.360 pada 11 September 2015. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Sabda Raja atas Tragedi Mekah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/9) - Gamis putih dikenakan sang Raja untuk berkeliling menyapa satu per satu pasien di Rumah Sakit Al-Noor, Mekah, Arab Saudi. Sejumlah pejabat tampak mendampinginya.

Salman bin Abdul Aziz Al Saud, pemimpin Arab Saudi yang dinobatkan pada 23 Januari 2015 itu tak canggung memberikan senyum dan jabatan tangan kepada mereka yang tergolek lemah di ranjang rumah sakit. Sesekali mimik khawatir nampak di air mukanya.

Sebuah tragedi baru saja terjadi Masjidil Haram di Mekah, Arab Saudi pada Jumat 11 September 2015. Kala itu, sebuah alat berat berupa crane tiba-tiba tumbang di salah satu lokasi ibadah haji tersebut. Dan menimpa para jemaah yang sedang beribadah menghadap Kabah.

Setidaknya 170 orang wafat dalam tragedi nahas tersebut. Dan melukai 230 orang lainnya.

Cuaca buruk, hujan lebat, dan angin kencang dipercaya menjadi salah satu faktor utama penyebab kecelakaan tersebut.

Namun Raja Salman tak puas. Dia bersumpah akan menguak apa sesungguhnya yang menyebabkan tumbangnya crane tersebut.

"Kami akan menginvestigasi penyebabnya dan setelah itu akan mengumumkan hasil penyelidikan pada publik," kata Raja Salman, seperti diungkap kantor berita Saudi Press Agency yang dikutip Liputan6.com dari BBC, Minggu (13/9/2015).

Duka dari tragedi itu terasa hingga ke Tanah Air.

Senyum Duka

Rumah Ferry Mauludin Arifin Dulhai (37), di Kompleks Menakertrans, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, mendadak ramai dipenuhi para pelayat. Mereka berdatangan usai mendapat kabar bahwa Ferry menjadi salah satu korban tewas dalam tragedi Mekah itu.

Di balik duka yang merundung, kedua orangtua serta istri Ferry Linda Marlinda berusaha tegar. Sesekali senyum dengan wajah sembab diperlihatkan mereka kala menerima ucapan belasungkawa dari para kerabat.

Linda Marlinda (30) istri Ferry menceritakan, kabar meninggalnya suami tercinta diterima dari pihak Kementerian Agama RI pada Minggu (13/9/2015) sekitar pukul 11.00 WIB. Keluarga pun menerima jika jenazah Ferry harus dimakamkan di Tanah Suci.

Berdasarkan keterangan Kemenag RI, Ferry meninggal setelah sempat menjalani pertolongan medis di rumah sakit setempat.

Tak ada firasat apapun yang dirasakan istri nan tegar itu. Ia dan keluarga besar mengaku ikhlas atas kepergian Ferry dalam menjalani rukun Islam kelima itu. Kejadian ini menurutnya sudah takdir Yang Maha Kuasa.

"Enggak ada firasat atau tanda apapun terkait kematian Ferry. Hanya saja, kita beberapa hari belakangan ini panik banget, karena tak ada kabar dari pemerintah sebelumnya. Mereka hanya merilis jumlah korban, namun tak ada nama-namanya. Almarhum pun akan dimakamkan di Tanah Suci," ucap Linda.

Sementara rekan almarhum Ferry, Syamsi Hadi (37) menuturkan, terakhir kontak dengannya ketika hendak berangkat haji. Ferry merupakan sosok teman yang baik dan suka bergaul serta rajin beribadah.

"Almarhum dikenal sebagai orang yang ramah dan mudah bergaul. Ia pun aktif dalam organisasi keagamaan. Korban punya satu orang putri, dan bekerja di PT Freeport," kata Syamsi Hadi kepada Liputan6.com di rumah duka.

Sementara itu Kepala Daerah Kerja (Mekah)Mekah Arsyad Hidayat mengumumkan, ada 7 jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Sedang 41 lainnya terluka. 10 Orang di antara 41 jemaah itu telah dipulangkan ke pemondokan.

"Kami atas nama pemerintah dan penyelenggara ibadah haji, menyampaikan belasungkawa mendalam atas meninggalnya jemaah haji yang jadi korban jatuhnya crane. Semoga amal ibadah mereka diterima Allah, dan keluarga mendapat kesabaran, dan kita semua mendapatkan hikmahnya," ucap Arsyad.

"Sebanyak 30 orang masih dirawat di RSAS (Rumah Sakit Arab Saudi) dan satu orang dirawat di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) Mekah," imbuh dia.

Namun tragedi Mekah tak membuat para calon jemaah takut berangkat ke Tanah Suci. Seperti Sanusi, calon jemaah haji asal Buleleng, Bali yang kini menginjak usia 95 tahun.

Bagi sang kakek, usia senja bukan penghalang untuk menunaikan ibadah haji. Sang kakek nampak sehat dan bersemangat.

Dia mengaku tak memiliki resep khusus untuk bisa tetap fit di usia yang tak lagi muda. Hanya minum air tanah dari sumur setiap bangun tidur. Sebelum meminumnya, Sanusi tak lupa membaca salawat Nabi terlebih dahulu.

"Tidak ada resep khusus, tapi kalau dianggap resep, saya selalu minum air putih pada setiap bangun tidur. Air putih itu dari sumur, bukan air plastik (air kemasan)," ujar dia.

Hingga 12 September 2015 pukul 17.00 waktu Arab Saudi tercatat 77,7 persen atau 120.613 jemaah haji Indonesia telah berada di Mekah.

Dan di balik kabar duka tragedi Mekah itu, ada secuil berita bahagia untuk para umat Islam di Tanah Air. Indonesia dan Arab Saudi sepakat mulai tahun depan akan menambah jumlah kuota haji sebesar 10 ribu hingga total menjadi 178 ribu orang.

Hal ini disepakati usai Presiden Jokowi menggelar pertemuan bilateral dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi pada Sabtu 12 September 2015.

Sejak tahun 2013, pemerintah Arab Saudi memang mengurangi kuota haji dari negara-negara pengirim jemaah. Kebijakan itu diterapkan menyusul proyek perluasan Masjidil Haram yang tengah berlangsung. Saat ini kuota haji Indonesia sebesar 168 ribu anggota jemaah.

Sumber : Liputan6

Thursday 10 September 2015

Orang Indonesia Makin Gemar Travelling

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/9) - Travelling saat ini sudah menjadi gaya hidup bagi banyak orang. Pecinta travel bahkan menyediakan pundi khusus perbulannya untuk berlibur. Ke mana saja Anda telah berlibur?
Survei yang dilakukan Global Travel Intention Study (GTIS) tahun 2015 memperlihatkan bahwa orang Indonesia berpergian tak lagi sebatas wilayah ASEAN saja, namun telah merencanakan bepergian lebih jauh seperti ke Jepang, Korea, China, Eropa dan Amerika.
Waktu yang dihabiskan untuk berlibur ini pun tidak singkat. Tidak hanya 2 sampai 3 hari, namun menghabiskan waktu hingga 7 hari. Harianto Gunawan, Senior Business Development Leader VISA Indonesia pada acara Media Gathering ANZ, Kamis 10 September 2015, mengatakan “Studi kami menunjukkan bahwa konsumen semakin gemar untuk berpergian”.
Sambungnya, “Hasil studi menunjukkan bahwa masyarakat merencanakan perjalanan internasional sebanyak 5 kali dalam 2 tahun ke depan." Lalu bagaimana dengan keinginan banyak orang untuk travelling namun terkendala dana?
Menurut Harianto, menggunakan kartu kredit dengan kaidah-kaidah yang tepat merupakan solusi untuk merencanakan liburan masyarakat yang memiliki masalah dengan dana ".
(mit)

Sumber : Liputan6

Bursa AS Mengalami Rebound Dengan Minyak Memimpin Gain Komoditi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/9) - Bursa saham AS bergerak naik, dengan ekuitas berayun dalam kisaran yang luas di tengah rendahnya volume perdagangan, karena investor menilai data yang menunjukkan penguatan pasar tenaga kerja seminggu sebelum keputusan kebijakan Federal Reserve. Minyak mentah memimpin gain dalam komoditas, sementara saham-saham global melemah terhadap kekhawatiran bahwa China tetap menjadi ancaman bagi pertumbuhan.
Indeks Standard & Poor 500 mengalami rebound dari aksi jual kemarin di pasar saham yang semakin ditandai dengan pergeseran tajam dalam sentimen di tengah ancaman kenaikan suku bunga yang lebih tinggi. Ekuitas dari Asia hingga Eropa melemah terhadap kekhawatiran baru pengetatan AS pada minggu depan akan meredam pertumbuhan global, sementara downgrade utang Brasil menjadi junk mengguncang pasar saham di negara tersebut dan menggarisbawahi pelemahan di negara-negara berkembang.
Penguatan data pekerjaan AS untuk hari kedua mendukung kasus bagi tingkat suku bunga acuan yang lebih tinggi, sedangkan data harga dari China menambahkan tantangan yang harus dihadapi oleh para pembuat kebijakan dalam perekonomian terbesar di Asia. Bank of England mengatakan gejolak di pasar keuangan global belum berdampak pada prospek ekonomi, memicu spekulasi The Fed juga dapat melihat turbulensi masa lalu baru-baru ini pada pertemuan kebijakan.
Di Cina, komentar Premier Li Keqiang bahwa negara tersebut masih memiliki "kemampuan yang cukup untuk merespon" jika pertumbuhan turun di bawah kisaran yang wajar gagal menopang pasar saham karena data menunjukkan harga produsen mengalami penurunan terbesarnya sejak 2009 yang lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% ke level 1.953 pada pukul 12:39 siang di New York, setelah kemarin turun 1,4%. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 82,74 poin, atau 0,5% ke level 16,336.31. Sementara indeks Nasdaq Composite naik 0,9%. Perdagangan perusahaan di S&P 500 adalah 9% di bawah rata-rata 30-hari untuk hari ini.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Pangkas Serangkaian Penurunan dalam 10 Sesi Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/9) - Emas berjangka berakhir lebih tinggi pada hari Kamis, mengakhiri serangkaian penurunan yang membuat harga menuju ke level terendah dalam sebulan karena investor terus mencari petunjuk tentang hasil pertemuan dari kebijakan Federal Reserve minggu depan.
Emas untuk pengiriman Desember naik $ 7,30, atau 0,7%, untuk menetap di level $ 1,109.30 per ons di Comex. Harga emas turun ke level terendah sejak penyelesaian di tanggal 7 Agustus pada hari Rabu, yang menandai penurunan ke 10 dalam belasan sesi, tidak termasuk hari libur pada hari Senin kemarin.
Tekanan terbesar untuk emas terjadi di tengah volatilitas dalam saham AS, yang ternyata lebih tinggi, membalikkan momentum penurunan pada awal sesi Kamis ini. Tapi harga emas mungkin belum berada dibawah, beberapa analis mengatakan.
Pada logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 6,9 sen, atau 0,5%, ke level $ 14,645 per ounce dan tembaga bermutu tinggi untuk pengiriman Desember berakhir di $ 2,447 per pon, naik 1,1 sen, atau 0,4%.(frk)
Sumber: MarketWatch

Ilmuwan Umumkan Temuan Fosil Spesies Baru Manusia Purba

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/9) - Sekelompok ilmuwan hari Kamis (10/9) mengumumkan temuan yang mereka sebut nenek moyang manusia yang sudah punah, di situs fosil manusia purba di Afrika Selatan.
Para peneliti, yang menerbitkan temuan mereka di jurnal eLIFE, menyebut spesies baru itu Homo Naledi.
Mereka menyatakan spesies Homo Naledi ini kemungkinan besar berjalan tegak, tingginya sekitar 1,5 meter dan beratnya 45 kilogram. Mereka juga menyebut tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki manusia. Tetapi tulang rusuk, bahu dan tulang panggulnya lebih mirip dengan manusia purba ketimbang manusia modern.
Ini merupakan hasil temuan sekelompok tulang di suatu bagian gua yang sukar dijangkau di situs fosil manusia purba di luar kota Johannesburg, Afrika Selatan.
Sekitar 1.500 tulang yang ditemukan sejauh ini di situs tersebut berasal dari sedikitnya 15 individu, sebut para peneliti. Mereka meyakini Homo naledi hidup antara 2,5 juta dan 2,8 juta tahun yang lalu, tetapi tulang belulang di lokasi tersebut mungkin berusia lebih muda daripada itu. Para peneliti menyatakan memastikan usia tulang tersebut merupakan tantangan selanjutnya bagi mereka.
Juga belum jelas mengapa tulang belulang ini berada di bagian terpencil di dalam gua tersebut. Para ilmuwan berspekulasi bahwa manusia purba itu mungkin menempatkan mayat-mayat tersebut di sana, dalam suatu kebiasaan yang jarang dilakukan oleh manusia purba.
Sumber: VOA Indonesia

Dolar Turun Terkait Turunnya Kemungkinan Tingkat Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/9) - Dolar jatuh ke level terendah dalam satu minggu pada spekulasi Federal Reserve mungkin menghadapi pergulatan dalam mempertimbangkantingkat suku bunga yang lebih tinggi sementara bank sentral di Inggris dan Kanada mengisyaratkan kepercayaan ekonomi mereka.
Mata uang AS melemah terhadap pound menyusul pembuat kebijakanBank of England mengatakan prospek ekonomi Inggris tetap sehat dan gejolak pasar terkait dengan perlambatan China belum menganggy pandangan mereka mengenai mendekatnya waktu untuk kenaikan suku bunga. Bank of Canada hari Rabu mengatakanbahwa pertumbuhan ekonomi nasional tetap berada di kecepatan yang tetap.
Dolar jatuh 0,7 persen ke level $ 1,1283 per euro padapukul 2:41 siang waktu New York, mencapai level terendah sejak 1 September. Dolar turun 0,5 persen versus dolar Kanada dan 0,7 persen terhadap pound.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 9 September 2015

Cina Berencana untuk Memeriksa Sisi Terjauh dari Bulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/9) - Cina merencanakan pendaratan yang pertama untuk pemeriksaan sisi terjauh bulan, seorang insinyur mengatakan.
Misi dari Chang 4 direncanakan untuk beberapa waktu sebelum tahun 2020, Zou Yongliao dari Akademi Ilmu Pengetahuan China mengatakan kepada lembaga penyiaran negara CCTV.
Zou mengatakan tujuan dari misi ini untuk mempelajari kondisi geologi dari sisi terjauh bulan.
Hal ini pada akhirnya dapat menyebabkan penempatan teleskop radio untuk digunakan oleh para astronom.
Sisi terjauh bulan akan terlindung dari transmisi radio Bumi, sehingga menjadikannya lokasi yang sangat baik untuk instrumen yang sensitif.
Misi bulan Cina berikutnya dijadwalkan pada tahun 2017 mendatang, ketika akan mencoba membawa sampel tanah dan batu bulan ke Bumi.
Jika berhasil, Cina akan menjadi negara ketiga setelah AS dan Rusia yang telah berhasil melakukan misi seperti itu.(frk)
Sumber: BBC

Apple Luncurkan iPhone 6s, Apple TV dan iPad Pro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/9) - Apple, Rabu 9 September, meluncurkan iPad dan TV dengan toko aplikasi tersendiri serta iPhone seri terbaru yang bisa mendeteksi sekeras apa layar ditekan oleh pengguna.
Menurut mereka, iPad Pro akan cocok untuk mengerjakan tugas-tugas seperti bermain video games dan menyunting serta menonton film.
Tablet digital ini merupakan pembaharuan dari seri sebelumnya yang menurun terus penjualannya.
Apple menyatakan teknologi 3D touch di iPhone baru mereka akan mengubah pengalaman penggunanya dalam mengoperasikannya serta beralih antar aplikasi.
Sementara itu merk Cina Huawei pekan lalu sudah lebih dulu meluncurkan teknologi force touch yang sejenis.
iPad lebih besar
iPad Pro yang memiliki layar 12,9 inci (32,8cm), diharapkan bisa menghidupkan kembali pemasaran tablet digital Apple yang turun sebanyak 19% dibandingkan tahun sebelumnya.
Menurut Apple, alat ini menawarkan kekuatan prosesor 80% dari komputer portabel. Daya tarik lainnya adalah papan ketik yang bisa tersambung secara magnetik, serupa dengan tablet Surface keluaran Microsoft.
Sebagai tambahan adalah sebuah stylus yang dinamakan Apple Pencil yang ujungnya memiliki sensor meniru efek menyerupai penggunaan pensil di atas kertas yang sebenarnya.
Apple mengatakan iPad Pro berbatere dengan daya tahan 10 jam, seharga US$799 hingga $1.079, tergantung pada kapasitas penyimpanan dan sambungan 4G. Sedangkan Apple Pencil akan berharga US$99, dan papan ketik US$169.
CEO Apple, Tim Cook juga meluncurkan TV yang memiliki toko aplikasi sendiri dan sistem operasi yang baru.
Alat ini dikendalikan dengan pengendali jarak jauh dengan panel yang sensitif pada sentuhan serta mikrofon yang membuatnya bisa dioperasikan dengan suara.
TV ini juga memakai asisten virtual Siri, juga bisa untuk bermain video games.
Apple merupakan perusahaan teknologi pertama yang menawarkan TV box berbasis sambungan internet, tapi Amazon, Roku dan beberapa merk TV pintar mengalahkannya dengan memusatkan upaya mereka dengan menyediakan aplikasi bagi pelanggan.
Cook mengakui bahwa butuh beberapa tahun bagi perusahaannya untuk memperkenalkan toko aplikasi untuk Apple TV.
Kebanyakan presentasi Apple TV diperuntukkan bagi permainan video games di dalamnya. Pengendalinya yang sensitif bisa bekerja mirip dengan pengendali pada konsol Wii keluaran Nintendo.
Sentuhan baru
Ide dibalik teknologi 3D Touch iPhone baru adalah untuk membantu pengguna menggunakan fungsi berbeda dengan tekanan yang berbeda kekuatannya.
Contoh penggunaannya termasuk menekan layar untuk melihat foto atau email, mengganti senjata pada video game atau beralih dengan cepat ke mode kamera selfie.
Alat ini juga bisa mengambil gambar video 4K -yang artinya empat kali jumlah piksel video high definition yang memuat 1080 piksel.
Kamera di telepon pintar ini juga bisa mengambil foto 12 megapiksel, bukan 8 megapiksel.
Selain itu, peningkatan prosesor juga dilakukan.
Seorang pakar teknologi menyatakan peningkatan ini tidak sebesar model sebelumnya, tetapi tetap bisa mempertahankan pemasaran mereka.
Sumber: BBC

Yen Turun Menyusul Jepang Pertimbangkan Stimulus

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/9) - Yen melemah untuk hari ketiga terhadap dolar pada spekulasi Jepang mungkin memperluas stimulus moneter dan fiskal sementara pemulihan global dalam sentimen risiko melemahkan permintaan haven untuk mata uang.
Mata uang Jepang turun terhadap semua rekan-rekan utamanya seiring menguatnya ekuitas global. Shanghai Composite Index naik untuk hari kedua, setelah Departemen Keuangan China berjanji untuk mempercepat pembangunan beberapa proyek-proyek besar dan mengurangi beban pajak perusahaan.
Yen melemah 0,6 persen ke level 120,50 per dolar pada pukul 5 sore waktu New York, membalikkan reli 2,2 persen pada Agustus. Mata uang Jepang terdepresiasi 0,6 persen ke level 135,04 per euro. Euro sedikitberubah pada level $ 1,1207.(sdm)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Catat Penutupan Terendah Dalam Sebulan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/9) - Emas berjangka mencatatkan penutupan terendah dalam satu bulan pada hari Rabu, akibat kenaikan dalam ekuitas Asia dan Eropa serta penguatan dalam dolar AS yang membuat investor menjauh dari logam mulia.
Emas untuk pengiriman Desember turun $ 19, atau 1,7%, untuk menetap di level $ 1.102 per ons di Comex. Yang merupakan harga terendah sejak 7 Agustus lalu. Harga emas telah turun dalam 10 dari 12 sesi terakhir. Itu belum termasuk hari Senin, untuk harga penetapan Comex karena liburan Hari Buruh.
Saham Asia dan Eropa mengalami reli, sementara saham-saham AS diperdagangkan lebih rendah di penetapan Comex dalam reli terbaik kedua mereka dalam tahun ini pada hari Selasa.
Minat atas resiko dikombinasikan dengan penguatan dolar yang diukur dengan U.S. ICE Dollar index membebani logam kuning dalam mata uang dolar.
Logam lainnya, perak untuk Desember ditutup dengan kerugian 17,9 sen atau 1,2%, di level $ 14,576 per ons.(frk)
Sumber: Bloomberg