Tuesday 25 April 2017

Harga Minyak Menguat Terdorong Rilis Data Pasokan AS | Bestprofit

Bestprofit (26/4) - Harga minyak menguat di tengah perdagangan volatile sambut rilis data pasokan minyak Amerika Serikat (AS).
Harga minyak AS naik 33 sen menjadi US$ 49,56 per barel. Sedangkan harga minyak Brent mendaki 50 sen ke level US$ 52,10 per barel. Demikian mengutip dari laman Reuters, Rabu (26/4/2017).
Analis memperkirakan, stok minyak mentah turun 1,6 juta barel dalam sepekan. Adapun American Petroleum Institute (API) juga rilis data pasokan minyak.
API menyatakan, pasokan minyak AS naik 897 ribu barel pada pekan terakhir ini. Sedangkan analis mengharapkan 1,6 juta barel. Usai laporan API, harga minyak turun. Akan tetapi harga minyak AS kembali naik.
Dengan pasokan minyak masih di rekor tertinggi laporan Stephen Schork menyebutkan kalau the Organization Petroleum Exporting Countries (OPEC) gagal untuk menyeimbangkan pasar minyak. Sebelumnya negara tergabung dalam OPEC dan Rusia setuju memangkas produksi minyak 1,8 juta barel per hari selama enam bulan pada 2017.
Wakil Perdana Menteri Rusia Arkady Dvokovich menuturkan, Rusia pun dapat meningkatkan produksi minyaknya jika merasa harga tidak mungkin turun.
Direktur ClippertData Matt Smith menuturkan, kalau pelepasan pasokan minyak telah capai rekor. "Akan terus terjadi kenaikan pasokan," kata dia.
Sedangkan Kepala Riset Marex Spectron Georgi Slavov melihat ada pengetatan pasokan selama beberapa minggu ke depan. Selain itu ia menilai, dolar AS yang melemah juga akan menopang harga minyak. Dolar AS telah turun 3 persen sejak awal Maret.
"Penurunan dolar AS terhadap sejumlah mata uang lainnya akan membantu minyak," ujar dia. 
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday 24 April 2017

Kesepakatan OPEC Diragukan Bikin Harga Minyak Susut | Best Profit

Best Profit (25/4) - Harga minyak tergelincir hampir 1 persen memperpanjang penurunannya pada pekan lalu. Kondisi ini dipicu belum adanya kabar kelanjutan jika OPEC akan memperpanjang pemotongan produksinya sampai akhir 2017.
Rusia menunjukkan hal itu dapat mengangkat output jika kesepakatan mengenai pengurangan tak lagi ada.
Melansir laman Reuters, Selasa (25/4/2017), kontrak minyak mentah berjangka Brent mengakhiri sesi dengan susut 36 sen menjadi US$ 51,60 per barel setelah mencapai level tertinggi di US$ 52,57 per barel.
Sementara minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) turun 39 sen menjadi US$ 49,23 per barel, setelah mencapai level tinggi US$ 50,22 per barel pada hari sebelumnya.
Produksi minyak Rusia bisa naik ke tingkat tertinggi dalam 30 tahun jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen non-OPEC tidak memperpanjang kesepakatan pengurangan pasokan selama enam bulan usai 30 Juni, menurut pejabat Rusia.
"Kami pikir sebuah perpanjangan sangat mungkin terjadi, dengan konsensus OPEC yang terus meningkat untuk mendukung kebijakan tersebut, namun pasar tampaknya mengaitkan penurunan pekan lalu dengan tidak adanya kesepakatan yang kuat," kata Ahli Energi Berjangka Citi Futures, Tim Evans, dalam catatannya.
Menurut dia, penurunan itu lebih berkaitan dengan koreksi berlebihnya optimisme sebelumnya dan sikap spekulatif, dibandingkan dengan pergeseran skenario mendasar lainnya.
Pekan lalu, sebagian harga minyak anjlok sekitar 7 persen karena adanya tanda-tanda kenaikan produksi di AS mempengaruhi upaya OPEC dan produsen lainnya mengurangi produksi hampir 1,8 juta barel per hari (bpd) pada paruh pertama tahun ini.
Pedagang dan pialang juga mencatat bahwa pasar minyak mentah melemah meski terjadi reli selama pemilihan Prancis, dengan dolar AS yang lebih rendah. Hal ini dikatakan mencerminkan sentimen pasar yang bearish.
Sumber : Liputan6

Sunday 23 April 2017

Harga Emas Akhir Pekan Naik, Mingguan Negatif Pertama Setelah 6 Minggu | PT Bestprofit

PT Bestprofit (24/4) - Harga emas naik pada akhir pekan Sabtu dinihari (22/03) terpicu penantian investor menunggu hasil pemilihan akhir pekan di Prancis dan pengumuman kemungkinan tentang pemotongan pajak di Amerika Serikat.
Harga emas spot LLG naik 0,33 persen menjadi $ 1.285,58 per ons, di jalur untuk penurunan mingguan pertama di enam minggu. Minggu ini emas turun -0,21 persen, sebagian besar disebabkan penguatan dollar AS pada Kamis dinihari (20/04) terpicu meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Harga emas berjangka A.S. untuk pengiriman Juni naik $ 5,30 untuk berakhir di $ 1,289.10.
Ada potensi pembelian emas safe haven setelah Prancis mengatakan bahwa pasukan keamanannya dimobilisasi sepenuhnya untuk sebuah pemilihan presiden akhir pekan setelah pembunuhan seorang polisi oleh seorang militan Islam.
Analis menyatakan dalam waktu dekat, jika ketegangan geopolitik meningkat, ada kemungkinan harga emas akan mencapai $ 1.300 atau lebih.
Dari AS, pemerintah Trump akan mengungkap rencana reformasi pajak segera dan mengharapkan hal itu akan disetujui oleh Kongres tahun ini apakah perbaikan kesehatan terjadi atau tidak, Menteri Keuangan  Steven Mnuchin mengatakan pada hari Kamis.
Memang emas berisiko mengalami profit taking setelah pergerakan baru-baru ini, namun harus didukung oleh faktor lain, kata analis.
SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung bursa ETF, mengatakan kepemilikannya turun 0,76 persen menjadi 854,25 ton pada hari Kamis.
Sedangkan Perak spot turun 0,49 persen menjadi $ 17,91, memperpanjang kerugian ke sesi kelima. Perak telah meroot sekitar 3 persen sejauh minggu ini.
Platinum tergelincir 0,23 persen menjadi $ 975,30, sementara paladium kehilangan 1,10 persen menjadi $ 791,22 setelah naik di atas 3 persen pada sesi sebelumnya. 
Sumber : Vibiznews

Thursday 20 April 2017

Indonesia Negara ke-4 dengan Pengguna Facebook Teraktif di Dunia | Bestprofit

Bestprofit (21/4) - Indonesia menduduki peringkat ke-4 di dunia dengan pengguna Facebook paling aktif. Hal ini diungkap dari laporan riset We Are Social dan Hootsuite yang dirilis di LinkedIn, Jumat (21/4/2017).
Facebook diklaim kian mendominasi jagat media sosial di dunia. Sampai saat ini, raksasa media sosial milik Mark Zuckerberg itu sudah mengantongi 1.968 miliar pengguna aktif.
Sebanyak 89 persen di antaranya mengakses via smartphone dan 61 persen mengakses Facebook setiap harinya. Setelah dipecah berdasarkan gender, 44 persen pengguna adalah wanita dan 56 persen merupakan pria.
Agresifnya pertumbuhan pengguna ini juga didorong oleh jumlah pengguna di India. Dalam 3 bulan terakhir, 22 juta pengguna baru bergabung di Facebook. Setiap harinya, ada 250 ribu pengguna baru.
India bahkan disebut-sebut bisa menaklukkan Amerika Serikat (AS) terkait jumlah pertumbuhan pengguna.
Dari tabel yang ada di bawah, memang untuk saat ini Amerika Serikat (AS) masih menduduki peringkat pertama dengan pengguna Facebook paling aktif. Tercatat, ada 219 juta pengguna Facebook di Negeri Paman Sam. Menyusul India setelahnya--beda tipis--dengan jumlah 213 juta pengguna.
Brasil duduk manis di peringkat ketiga dengan jumlah 123 juta pengguna, dan Indonesia berada di peringkat keempat dengan 111 juta pengguna.
Tak hanya negara, data juga menyebutkan kota-kota dengan pengguna Facebook paling aktif. Untuk peringkat pertama diraih Bangkok dengan 30 juta pengguna, menyusul Dhaka dan Jakarta dengan 22 juta pengguna, Mexico City dengan 17 juta pengguna, dan Sao Paulo dengan 13 juta pengguna.
Selain Facebook, riset ini juga membahas terkait aktivitas digital di dunia. Di antaranya seperti jumlah pengguna internet global, jumlah pengguna media sosial global, hingga penetrasi smartphone dan internet di seluruh dunia.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Wednesday 19 April 2017

Baidu Siap Rilis Teknologi Mobil Otonomos Bulan Juli | Best Profit

Best Profit (20/4) - Perusahaan teknologi asal Tiongkok, Baidu, mengatakan akan merilis teknologi mobil otonomos miliknya untuk kalangan terbatas pada Juli mendatang.
Sebagaimana dikutip dari Venture Beat, Kamis (20/4/2017), Baidu akan bekerja sama dengan mitra yang menyediakan kendaraan, sensor, dan komponen lainnya untuk teknologi baru di proyek yang bernama Apollo tersebut.
Sebagai bagian dari upaya melibatkan kecerdasan buatan, Januari lalu perusahaan menggaet mantan eksekutif Microsoft Corp yang bernama Qi Lu sebagai Chief Operating Officer (COO). Namun dua bulan setelah penunjukan Lu, Chief Scientist Baidu Andrew Ng, yang memimpin proyek AI dan augmented reality (AR) mengatakan akan mengundurkan diri.
Selain itu, perusahaan juga mengucurkan pendanaan senilai US$ 200 juta pada Oktober 2016 silam untuk pengembangan AI, AR dan deep learning. Langkah itu menyusul pendanaan senilai US$ 3 miliar yang diumumkan sebulan sebelumnya, yang menargetkan startup di tahap mid-stage dan late-stage.
Diwartakan sebelumnya, sekelompok peretas dilaporkan telah mencuri informasi mengenai teknologi mobil otonomos Baidu. Namun detail pencurian informasi yang menjadi target, belum dapat dikonfirmasi seluruhnya.
Untuk menanggulangi serangan tersebut, Baidu disebut telah memperkuat divisi keamanan sibernya. Head of Cybersecurity Baidu Ma Jie menuturkan pihaknya kini didukung oleh kelompok hacker 'white hat' dari Universitas Tsinghua dan bekerja sama dengan Tencent dan Alibaba untuk mencegah kejadian serupa.
Belum dapat dipastikan, pihak mana yang mengincar informasi mengenai mobil otonomos perusahaan asal Tiongkok tersebut. Ma tak menyebut pihak yang patut dicurigai, tapi ia tak menampik ada kemungkinkan pihak lain yang menyewa peretas khusus untuk mencuri informasi dari Baidu.
Sumber : Liputan6

Tuesday 18 April 2017

Kinerja Goldman Sachs Bikin Wall Street Tertekan | PT Bestprofit

PT Bestprofit (19/4) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah didorong rilis kinerja keuangan perusahaan kuartalan mengecewakan dari Goldman Sachs dan Johnson & Johnson. Ketegangan geopolitik juga menambah sentimen di wall street.
Pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 113,64 poin atau 0,55 persen ke level 20.523,28. Indeks saham S&P 500 tergelincir 6,83 poin atau 0,29 persen ke level 2.342,18. Kemudian indeks saham Nasdaq merosot 7,32 poin atau 0,12 persen ke level 5.849,47.
Saham Goldman Sachs melemah 4,7 persen menjadi US$ 215,59 usai sentuh level tertinggi sejak 29 November. Perusahaan tersebut melaporkan laba yang tak sesuai harapan. Saham Goldman cenderung tertekan sejak 24 Juni usai Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa. Saham Johnson & Johnson turun 3,1 persen, dan terburuk dalam 14 bulan usai pendapatan merosot.
"Laporan kinerja keuangan Goldman mengecewakan pasar, meski tidak seburuk dari kebanyakan bank," ujar Rick Meckler, Presiden LibertyView Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (19/4/2017).
Ia menambahkan, ada keyakinan Goldmand mencatat pertumbuhan pendapatan baik. Pihaknya juga sudah melihat bagaimana perusahaan membenahi kinerja hingga telah memangkas dan mengatur laba dengan baik. "Namun mereka punya masalah untuk pendapatan," ujar dia.
Sektor saham perawatan kesehatan turun 1 persen. Sektor saham keuangan merosot 0,8 persen. Dua sektor saham ini mencatat performa buruk di antara sekitar 11 sektor saham di S&P.
Saham Cardinal Health merosot 11,5 persen dan membebani sektor saham perawatan kesehatan usai prediksi laba yang mengecewakan. Meski sejumlah kinerja keuangan perusahaan tak sesuai prediksi namun masih ada harapan. Berdasarkan data Reuters, 76 persen dari 45 perusahaan yang sudah lapor kinerja mencatatkan kinerja di atas harapan.
Aset investasi yang aman menjadi pilihan sehingga mendorong harga emas dan imbal surat berharga AS menguat jelang pemilihan presiden di Prancis. Selain itu kenaikan ketegangan antara AS dan Korea Utara serta pemilihan umum awal di Inggris.
Volume perdagangan saham tercatat 6,07 miliar saham di wall street. Angka ini lebih rendah dari rata-rata harian sekitar 6,41 miliar saham.
Sumber : Liputan6

Monday 17 April 2017

Saham Bank dan Teknologi Angkat Wall Street | Bestprofit

Bestprofit (18/4) - Wall Street kembali bangkit pada penutupan perdagangan Senin setelah pada sesi sebelumnya indeks S&P 500 ditutup di level terendah dalam dua bulan. Penguatan Bursa AS terdorong saham bank dan teknologi yang baru-baru ini sempat melemah.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 183,67 poin atau 0,9 persen ke posisi 20.636,92. Sementara indeks S&P 500 naik 20,06 poin atau 0,86 persen menjadi 2.349,01 dan Nasdaq Composite bertambah 51,64 poin atau 0,89 persen ke level 5.856,79 poin.
Saham mengalami rebound setelah investor, pada pekan lalu mencari aset yang lebih aman seiring ketegangan geopolitik, terutama dari Suriah dan Korea Utara.
"Pasar mulai keluar karena kami melalui akhir pekan tanpa gejolak global yang signifikan," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
Kini fokus pasar bergeser dari ketegangan geopolitik ke pendapatan perusahaan, seperti Goldman Sachs, General Electric dan Johnson & Johnson yang dijadwalkan akan merilis hasil keuangannya pada akhir pekan ini.
Sektor teknologi pada indeks S&P 500 ditutup naik untuk pertama kalinya dalam 11 sesi. Demikian pula sektor saham keuangan naik untuk kedua kalinya pada periode yang sama.
Volume perdagangan saham kali ini adalah yang paling ringan untuk satu sesi sepanjang tahun ini. Keuntungan pada indeks S&P 500 diperkirakan meningkat 10,4 persen pada kuartal terakhir.
Adapun saham yang naik pada indeks S&P 500, antara lain milik Netflix (NFLX.O) yang dilaporkan naik 3,0 persen menjadi US$ 147,25 selama sesi reguler namun turun 2,1 persen setelah penutupan.
Kemudian saham milik Amazon (AMZN.O) membukukan kenaikan terbesar, naik 2,0 persen menjadi US$ 901,99 setelah Credit Suisse menaikkan target harga menjadi US$ 1.050 dari US$ 900.
Credit Suisse juga menaikkan target harga pada Boeing (BA.N), yang membuat saham pembuat pesawat terbang ini naik 1,9 persen menjadi US$ 179,02.
Tuz mengatakan, pendapatan bank yang menguat pekan lalu juga mendukung investor, dan saham terkait harapan bahwa laba keseluruhan perusahaan dalam indeks S & P 500 akan menguat.
Meskipun fokus pasar beralih pada pendapatan perusahaan di kuartal III, namun pasar juga masih mencermati kondisi geopolitik dunia, seperti Korea Utara dan Suriah.
Terdapat sekitar 5,31 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 6,4 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Sunday 16 April 2017

Kecanduan Smartphone, Bocah 13 Tahun Masuk Rehabilitasi | Best Profit

Best Profit (17/4) - Penggunaan gadget seperti smartphone bagi anak-anak memang harus dibatasi. Jika tidak, bisa kecanduan seperti bocah yang satu ini.
Di Amerika Serikat, seorang bocah berusia 13 tahun terpaksa masuk panti rehabilitasi karena sangat ketergantungan dengan smartphone-nya. Kedua orangtuanya pun memboyong sang anak ke panti rehabilitasi “Restart Life Centre” di wilayah Seattle, Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir The Independent, Senin (17/4/2017), panti rehabilitasi ini memiliki program pemulihan intensif bagi anak-anak dan remaja yang tak bisa lepas dari perangkat elektronik. Tak tanggung-tanggung, program pemulihan anak-anak tersebut bisa berlangsung lebih dari delapan tahun.
Hilarie Cash, pendiri Restart Life Center, mengatakan bahwa sejatinya gadget dapat menghibur pengguna, khususnya anak-anak. Hanya saja, penggunaan gadget secara berlebihan bisa menghilangkan naluri alami dari anak.
“Setiap anak memiliki naluri alami, mereka seharusnya bisa bergerak, mengeksplorasi dan berinteraksi sosial lebih dari yang mereka pikir. Cuma, penggunaan gadget membatasinya dan menjadi gap yang besar,” kata Cash.
Cash juga mengungkapkan, survei terbaru yang dilakukan 1.500 orangtua di Inggris. Survei mencatat, anak berusia 7 tahun ternyata sudah mendapat izin untuk menggunakan smartphone, setelahnya ada anak berusia 10 tahun yang juga diperkenankan memakai smartphone dan tablet.
Bahkan, berdasarkan laporan Ofcom pada 2016, 64 persen dari anak berusia 12-15 tahun dan 65 persen dari anak-anak di rentang usia tersebut, mengatakan bahwa mereka sudah berada dalam ‘screen time’, yaitu kondisi di mana selalu memegang smartphone dalam waktu berjam-jam.
Imbauan Orangtua
Karena itu, Cash mengimbau kepada para orangtua agar selalu membatasi durasi anak-anak mereka saat bermain gadget. Orangtua juga harus membahas dampak buruk dan baik dari penggunaan gadget itu sendiri.
Di saat yang sama, Richard Graham, psikiater dari rumah sakit jiwa Inggris berpendapat, orangtua sudah harus sadar akan risiko dari kecanduan smartphone.
“Kita harus lihat, apa perangkat mereka benar menganggu aktivitas? Apa yang membuat mereka bolos sekolah? Ketika anak-anak tak bisa berhenti main gadget, mereka akan kehilangan kendali,” tukasnya.
Sumber : Liputan6

Harga Minyak Mentah Naik Tipis, Peningkatan Pasokan Diatasi Keseimbangan Permintaan | PT Bestprofit

PT Bestprofit (14/4) - Harga minyak mentah sedikit berubah pada volume rendah pada akhir perdagangan Jumat dinihari (14/03), terpengaruh peningkatan perkiraan pasokan dunia diimbangi permintaan yang mendekati keseimbangan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate berakhir naik 7 sen atau 0,13 persen, menjadi $ 53,18 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 1 sen di $ 55,87 per barel pada 14:30 ET, setelah menyentuh satu bulan tinggi pada hari Rabu.
Badan Energi Internasional (IEA) yang berbasis di Paris mengatakan pada Kamis bahwa penawaran dan permintaan di pasar minyak dunia berada dekat dengan pencocokan setelah jatuh dalam pasokan di negara-negara berkembang pada bulan Maret.
Pasar telah kelebihan pasokan selama tiga tahun, mendorong anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen non-OPEC setuju untuk memangkas produksi dalam enam bulan pertama 2017 untuk mengendalikan banjir tersebut.
OPEC akan bertemu pada 25 Mei untuk mempertimbangkan memperpanjang pemotongan setelah Juni. Arab Saudi, Kuwait, dan sebagian besar anggota OPEC lainnya condong ke arah ini jika tercapai kesepakatan dengan produsen lainnya, sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bulan lalu.
Data OPEC menunjukkan anggota kelompok telah memangkas produksi Maret melampaui level yang mereka telah janjikan.
Namun pada saat yang sama, produksi AS terus meningkat, dengan produksi secara keseluruhan meningkat menjadi 9,24 juta barel per hari dari Amerika Serikat, menurut angka Departemen Energi AS.
Kemudian pada hari Kamis, data Baker Hughes pada kilang AS yang aktif akan dirilis; jumlah kilang telah meningkat selama 12 minggu berturut-turut menuju ke data minggu ini.
IEA mengatakan pasokan minyak di Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan negara-negara industri turun 17,2 juta barel pada bulan Maret, meskipun persediaan masih 300 juta barel di atas rata-rata lima tahun.
IEA memangkas proyeksi pertumbuhan permintaan minyak untuk 2017 oleh 40.000 barel per hari dan memperingatkan bahwa tingkat direvisi 1,3 juta barel per hari “bisa membuktikan optimis.”
Sumber : Vibiznews

Wednesday 12 April 2017

Pemimpin China Dukung Solusi Damai untuk Korea Utara | Bestprofit

Bestprofit (13/4) - Media pemerintah China menyebutkan, Presiden Xi Jinping mengatakan kepada pemimpin AS Donald Trump bahwa ketegangan menyangkut Korea Utara seharusnya diselesaikan secara damai.
Laporan itu mengatakan, kedua pemimpin berbicara melalui telepon, Rabu (12/4), satu pekan setelah pembicaraan tatap muka pada sebuah pertemuan tingkat tinggi di Florida. Gedung Putih belum mengungkapkan isi pembicaraan itu.
Pada hari Selasa, melalui Twitter, Trump menegaskan kembali seruannya agar China membantu mengontrol Korea Utara.
"Korea Utara mencari masalah,Å“ tulis Trump. Å“Jika China memutuskan untuk membantu, itu bagus. Jika tidak, kita akan menyelesaikan masalah itu tanpa mereka.
Trump tidak menjelaskan tindakan apa yang mungkin diambil AS. Namun melalui cuitan yang diposkan beberapa menit kemudian, Trump mengatakan kepada Xi, ketentuan kesepakatan dagang akan lebih baik bagi China jika Beijing menyelesaikan masalah Korea Utara.
China adalah penyokong utama Korea Utara. Dewan Hubungan Luar Negeri AS menggambarkan Beijing sebagai sekutu paling penting, mitra dagang paling besar, dan sumber utama pangan, senjata dan energi Korea Utara.
Namun China juga semakin kehilangan kesabaran menyusul uji misil dan nuklir yang dilakukan Korea Utara berulangkali, yang melanggar sanksi-sanksi PBB. Sejauh ini Korea Utara telah lima kali melangsungkan ujicoba nuklir, dan sejumlah analis memperkirakan, negara itu sedang mempersiapkan ujicoba keenam.
Trump Sabtu lalu mengerahkan armada tempur Angkatan laut AS ke perairan Pasifik utara yang dekat dengan Korea Utara untuk mengirim pesan kepada pemimpin negara itu, Kim Jong Un. Korea Utara mengatakan, serangan misil AS pekan lalu ke Suriah sebagai tanggapan atas penggunaan senjata kimia menjustifikasi program pengembangan nuklir Korea Utara karena negara itu mengkhawatirkan serangan serupa dari AS.
Sumber : VOA

Lihat Bestprofit

Tuesday 11 April 2017

Harga Emas Melonjak 1,5 Persen Terpicu Peningkatan Ketegangan Politik dan Keamanan | Best Profit

Best Profit (12/4) - Harga Emas melonjak pada akhir perdagangan Rabu dinihari (12/04) dengan meningkatnya permintaan aset safe haven terpicu ketegangan politik dan keamanan di Korea Utara dan Timur Tengah, serta pemilihan umum Perancis yang mendekat.
Harga emas spot naik 1,50 persen menjadi $ 1,273.06 per ons, sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni naik $ 20,30 untuk menetap di $ 1,274.20. Emas berjangka naik 10 persen secara tahunan.
Ketegangan global meningkat pada Selasa ketika negara-negara Barat bergabung dengan sekutu Timur Tengah untuk mengisolasi Presiden Suriah Bashar al-Assad menyusul serangan kimia di negara itu pekan lalu.
Hal ini dikombinasikan dengan ketidakpastian tentang hasil pemilihan presiden Perancis mendatang untuk meningkatkan permintaan aset safe haven di kalangan investor yang gelisah.
Investor juga membeli yen Jepang dan Treasury AS, sementara indeks dolar jatuh dan pasar saham melemah.
Sementara itu, Federal Reserve berencana untuk menaikkan suku bunga AS secara bertahap sehingga dapat mempertahankan pertumbuhan yang sehat tanpa membiarkan ekonomi terlalu panas, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada hari Senin. Kenaikan suku bunga mengangkat biaya kesempatan memegang emas.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, emas terbesar di dunia yang didukung exchange-traded fund, naik 0,21 persen menjadi 838,26 ton pada hari Senin dari 836,49 ton pada hari Jumat.
Harga perak spot naik 2 persen menjadi $ 18,27 per ons.
Harga platinum naik 3,26 persen menjadi $ 966,50 per ons, setelah mencapai terlemah dalam lebih dari tiga minggu di $ 931,85 pada hari Senin.
Harga palladium naik 2,09 persen menjadi $ 804,75, setelah menyentuh terlemah di lebih dari seminggu di $ 784,72 di sesi sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Monday 10 April 2017

Ekspektasi Kenaikan Suku Bunga The Fed Picu Harga Emas Naik | PT Bestprofit

PT Bestprofit (11/4) – Harga emas berakhir sedikit berubah terpicu ekspektasi jika Federal Reserve (The Fed) akan kembali meningkatkan suku bunga acuannya demi mengimbangi kekhawatiran atas ketegangan politik di Korea Utara dan Timur Tengah.
Di akhir sesi perdagangan, harga emas terdorong pernyataan Ketua The Fed Janet Yellen, bahwa ini saat tepat untuk secara bertahap menaikkan suku bunga acuan jika ekonomi negaranya terus menguat.
Melansir laman Reuters, Selasa (11/4/2017), harga emas di pasar spot naik 0,04 persen ke posisi US$ 1.254,06 per ounce. Sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Juni menetap 0,3 persen lebih rendah ke posisi US$ 1.253,90 per ounce.
Pada Jumat pekan lalu, harga logam naik di atas US$ 1.270 untuk pertama kalinya sejak awal November. Ini setelah data pekerjaan AS tercatat lebih rendah dari harapan.
“Tampaknya terjadi beberapa aksi profit taking setelah pergerakan 200 hari rata-rata (harga emas) pada hari Jumat,” kata analis Mitsubishi Jonathan Butler.
Harga emas juga terdorong langkah Amerika Serikat yang meluncurkan serangan rudal ke sebuah pangkalan udara di Suriah.
Pembantu Presiden AS Donald Trump mengeluarkan pernyataan terkait ini. Sekretaris Negara AS Rex Tillerson menegaskan bahwa serangan itu merupakan peringatan bagi negara-negara lain, termasuk Korea Utara.
“Emas kini terjebak di antara ketegangan politik yang bisa memicu arus safe haven, dan pasar melihat risiko geopolitik untuk kenaikan suku bunga AS berikutnya,” menurut catatan Standard Chartered.
Harapan bahwa laju suku bunga AS meningkat tahun ini, mengangkat biaya bagi memegang bullion non-unggul, yang terbukt menjadii tarik utama pada emas.
Di pasar berharga lainnya, harga perak tergelincir. Harga perak turun 0,2 persen menjadi US$ 17,93 per ounce, setelah mencapai posisi tertinggi sejak 27 Februari di level US$ 18,47 pada Jumat.
Sedangkan harga Platinum 1,2 persen lebih rendah ke posisi US$ 939,9, sedangkan paladium turun 1,6 persen menjadi US$ 788,20.
Sumber : Liputan6

Sunday 9 April 2017

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik Tertinggi 1 Bulan; Mingguan Melonjak 4 Persen | Bestprofit

Bestprofit (10/4) - Harga minyak mentah diperdagangkan mendekati level tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (08/04) setelah Amerika Serikat menembakkan rudal ke sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah, meningkatkan kekhawatiran bahwa konflik bisa menyebar di wilayah yang kaya minyak.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik naik 52 sen atau 1,04 persen, ke $ 52,24 per barel, setelah mencapai intraday tertinggi $ 52,94.
Harga minyak mentah berjangka Brent naik 29 sen menjadi $ 55,17 per barel setelah mencapai puncak intraday $ 56,08, tertinggi sejak 7 Maret, tak lama setelah serangan rudal AS diumumkan.
Minyak, emas, valuta asing dan obligasi awalnya bereaksi keras terhadap serangan tetapi membalik beberapa gerakan tajam kemudian di sesi setelah rilis lebih lemah dari yang diharapkan angka tenaga kerja AS bulanan.
Kilang minyak AS naik untuk pekan yang berakhir April 7 dengan 10, menjadi 672 kilang, demikian data dari Baker Hughes mengungkapkan pada hari Jumat. Ini menandai minggu kedua belas berturut-turut pengebor menambahkan kilang lebih banyak.
Meskipun Suriah telah membatasi produksi minyak, lokasi dan aliansi dengan produsen minyak besar di wilayah tersebut berarti setiap eskalasi konflik memiliki potensi untuk meningkatkan kekhawatiran sisi penawaran.
Minyak mengurangi beberapa keuntungan kemudian di sesi karena kekhawatiran tentang eskalasi memudar dan data ekonomi AS membebani pasar global.
Analis lain mengatakan konflik di Suriah telah menghambat fundamental minyak dan premi risiko politik bisa jatuh secepat itu muncul.
Namun demikian, kontrak berjangka minyak telah meningkat di sesi sebelumnya pada tanda-tanda permintaan AS lebih tinggi dan persediaan produk yang lebih rendah.
Pedagang mengamati berita dari Kanada, di mana dua produsen minyak telah mengurangi produksi karena kekurangan minyak mentah sintetis menyusul kebakaran pabrik.
Dalam berita bearish, produsen non-OPEC Kazakhstan, yang merupakan bagian dari sepekatan pemotongan produksi minyak global, meningkatkan produksi bulan lalu meskipun janjinya untuk memotong 20.000 barel per hari pada semester pertama tahun ini.
Lonjakan harga minyak mentah akhir pekan ini semakin membawa harga minyak mentah melonjak sekitar 4 persen, ditambah dengan penguatan yang terdorong ekspektasi penurunan persediaan dan produksi minyak mentah AS.
Sumber : Vibiznews

Lihat Bestprofit

Thursday 6 April 2017

Bursa Wall Street Terangkat Lonjakan Minyak Mentah dan Penurunan Klaim Pengangguran | Best Profit

Best Profit (7/4) - Bursa saham AS ditutup di sesi tertinggi pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/04) terdukung kenaikan minyak mentah dan menurunnya klaim pengangguran.
Harga minyak mentah naik 1 persen pada akhir perdagangan Jumat dinihari (07/04), di jalur untuk empat hari berturut-turut keuntungan, tetapi analis tetap berhati-hati tentang rekor tinggi persediaan minyak mentah AS.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) naik 1,08 persen, atau 55 sen per barel menjadi $ 51,70. Harga minyak mentah berjangka Brent naik 58 sen, atau 1,07 persen, ke $ 54,94 per barel.
Dalam data ekonomi, klaim pengangguran mingguan turun menjadi 234.000, jauh di bawah ekspektasi dari 250.000.
Kenaikan bursa juga didorong pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bersedia untuk bertindak sendirian di Korea Utara jika Tiongkok tidak mendukung upaya mengekang senjata nuklir Korea Utara.
Trump dan Menteri luar negeri Rex Tillerson juga mengisyaratkan berusaha untuk menghapus Bashar Assad dari kekuasaan di Suriah, menyusul serangan kimia, dimana Gedung Putih telah menduga dilakukan pemerintah Suriah.
Indeks Dow Jones industrial average ditutup sekitar 15 poin lebih tinggi, dengan saham Caterpillar memberikan kontribusi paling besar dalam keuntungan.
Indeks S & P 500 naik 0,2 persen lebih tinggi, dengan sektor energi memimpin kenaikan.
Indeks Nasdaq berakhir 0,25 persen lebih tinggi.
Tiga indeks utama diperdagangkan sekitar 0,3 persen lebih tinggi sebelum komentar Trump, sebelum pertemuan kunci dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pertemuan dua hari itu akan dimulai Kamis di Mar-a-Lago dan kedua pemimpin memperkirakan akan membahas serangkaian masalah, termasuk perdagangan dan Korea Utara.
Treasury AS mixed, dengan imbal hasil obligasi 10-tahun dekat 2,34 persen dan imbal hasil obligasi dua tahun maju ke 1,24 persen.
Dolar naik 0,1 persen terhadap sekeranjang mata uang, dengan euro dekat $ 1,064 dan yen sekitar 110,8.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 14,80 poin, atau 0,07 persen, menjadi ditutup pada 20,662.95, dengan kenaikan tertinggi saham Caterpillar dan saham Procter & Gamble yang tertinggal.
Indeks S & P 500 naik 4,54 poin, atau 0,19 persen, menjadi berakhir pada 2,357.49, dengan energi memimpin tujuh sektor yang lebih tinggi dan sektor telekomunikasi tertinggal.
Indeks Nasdaq naik 14,47 poin, atau 0,25 persen, menjadi ditutup pada 5,878.95.
Malam nanti akan dirilis data kunci Non Farm Payrolls AS yang diindikasikan menurun.
Sumber : Vibiznews

Wednesday 5 April 2017

Harga Minyak Mentah Mundur Terganjal Kejutan Peningkatan Pasokan AS | PT Bestprofit

PT Bestprofit (6/4) - Harga minyak mentah mundur dari tertinggi satu bulan pada akhir perdagangan Kamis dinihari (06/04), terganjal peningkatan mengejutkan dalam persediaan minyak mentah AS ke rekor tinggi diimbangi dukungan dari pemadaman di ladang minyak Inggris terbesar North Sea.
Harga minyak mentah AS berakhir naik 12 sen atau 0,24 persen, pada $ 51,15, setelah mencapai puncak sesi dari $ 51,88.
Harga minyak mentah Brent naik 22 sen menjadi $ 54,39 per barel pada 02:34 ET (1834 GMT), setelah sebelumnya naik ke $ 55,09, level tertinggi sejak Maret 8.
Harga naik pada awalnya, kemudian berbalik mundur setelah pemerintah AS melaporkan kenaikan mingguan persediaan minyak mentah 1,6 juta barel. Analis telah memperkirakan penurunan 435.000 barel, dan kenaikan yang dilaporkan oleh Administrasi Informasi Energi datang sebagai kejutan ganda setelah sebuah kelompok industri telah melaporkan hasil penurunan.
Harga bensin AS dan minyak pemanas berjangka jatuh ke wilayah negatif mengurangi keuntungan setelah EIA melaporkan kurang dari yang diperkirakan penurunan persediaan minyak gas dan bahan bakar distilasi.
Harga minyak telah meningkat pada awalnya setelah American Petroleum Institute melaporkan pada Selasa bahwa persediaan mingguan turun lebih dari yang diperkirakan pada 1,8 juta barel terakhir.
Harga juga mendapat dukungan dari pemadaman di bidang Buzzard 180.000-barel per hari di Laut Utara.
Pemotongan produksi dari 1 Januari yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah membantu Brent pulih dari rendah 12 tahun mendekati US $ 27 tahun lalu, meskipun produksi AS naik dan persediaan tetap tinggi telah membatasi rally.
Arab Saudi memotong resmi harga jual Mei (OSP) untuk minyak mentah light untuk pelanggan Asia, sesuai dengan harapan, tetapi menaikkan harga untuk penjualan minyak ke Amerika Serikat.
OPEC dan produsen non-OPEC, termasuk Rusia, bersama-sama memotong pasokan sekitar 1,8 juta barel per hari selama enam bulan sampai Juni, dan sedang mempertimbangkan apakah akan memperpanjang perjanjian.
Sumber : Vibiznews

Tuesday 4 April 2017

Remaja Anggap Google Merek yang Keren | Bestprofit

Bestprofit (5/4) - Google mendanai sebuah studi generasi Z bertajuk "It’s Lit: A guide to what teens think is cool". Salah satu hasilnya yaitu para remaja berumur 13 sampai 17 tahun sepakat bahwa Google dan sejumlah merek perusahaan tersebut termasuk hal yang keren bagi mereka.
Sebanyak 1.100 remaja dalam penelitian ini yakin dan bergantung pada sejumlah merek untuk membentuk dunia mereka. Google dan dua merek miliknya, YouTube dan Chrome, menempati posisi 10 besar dalam daftar merek keren versi generasi Z.
Daftar 10 merek keren itu secara berurutan adalah YouTube, Netflix, Google, Xbox, Oreo, GoPro, PlayStation, Doritos, Nike, dan Chrome. Penilaian keren didefinisikan oleh para peneliti sebagai "unik, mengesankan, menarik, menakjubkan atau mengagumkan".
Google mempublikasikan hasil riset ini dalam bentuk majalah digital. "Tujuan majalah ini adalah untuk memberikan pandangan sekilas ke dalam dunia remaja di Amerika Serikat (AS) melalui lensa apa yang mereka anggap keren. Tidak seperti milenial, kelompok ini ambisius, terhubung dan merasa bahwa mereka bisa mengubah dunia," tulis Google dalam laporannya.
Lebih lanjut, responden memiliki pendapat yang sepakat mengenai Google. Milenial menggambarkan Google sebagai sesuatu yang serius dan fungsional, sedangkan bagi generasi Z adalah sesuatu yang menyenangkan dan juga fungsional.
"Google tidak hanya mesin pencari yang kuat, tapi juga hebat dalam segala hal mulai dari email hingga dokumen," ujar salah satu responden berumur 17 tahun asal Florida.
Google mengungkapkan 42,2 persen responden generasi Z menggunakan Google+, lebih tinggi daripada Twitter dengan persentase 35,4 persen dan Pinterest 26,6 persen. Jejaring sosial yang paling banyak digunakan adalah Instagram (59,6%), Snapchat 56,4%), dan Facebook di posisi ketiga (52,8%).
Namun Google mendapat kritik atas penelitiannya mengenai jejaring sosial tersebut. Sejumlah pihak meragukan kebenarannya. "Studi ini adalah iklan native untuk berbagai layanan Google," tulis seorang komentator teknologi di Twiter, Maya Kosoff. Demikian seperti dilansir The Guardian, Rabu (5/4/2017).
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday 3 April 2017

Data Ekonomi AS Bikin Harga Emas Susut | Best Profit

Best Profit (4/4) - Harga emas sedikit berubah setelah mencapai kuartal terbaiknya dalam setahun di akhir Maret. Ini didukung data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang mengecewakan dan komentar pejabat Federal Reserve pada Jumat pekan lalu.
Melansir laman Reuters, Selasa (4/4/2017), harga emas di pasar spot emas beringsut lebih rendah 0,1 persen menjadi US$ 1.246,87 per
ons. Sementara emas berjangka AS tergelincir 0,2 persen menjadi US$ 1.248,8.
Harga emas turun setelah data belanja konsumen AS tercatat hampir tidak naik pada Februari di tengah penundaan pembayaran restitusi pajak penghasilan.
Namun pengaruh terbesar adalah dari kenaikan inflasi tahunan dalam hampir lima tahun didukung ekspektasi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
"The Fed bisa menghentikan kenaikan suku bunga saat kepemilikan obligasi mulai shedding, sebuah langkah yang akan berpengaruh kecil di pasar keuangan," ujar Presiden the Fed St. Louis Fed James Bullard pada Jumat pekan lalu.
Menurut Mark To, Kepala Penelitian Wing Fung Financial Group di Hong Kong, siklus kenaikan suku bunga telah membuat harga emas mungkin tetap di posisi US$ 1.200 sampai US$ 1.250 dan ini menjadi kesempatan memiliki emas.
"Tapi, masih ada beberapa ketidakpastian dalam iklim politik. Dua kekuatan menetralkan akan menentukan konsolidasi dalam kisaran itu, yang sangat mungkin bertahan," jelas dia.
Adapun harga emas membukukan kenaikan kuartalan sekitar 8,4 persen pada Jumat, menandai kuartal terbaik dalam setahun. Sebagian besar didorong ketidakpastian seputar kebijakan Presiden AS Donald Trump dan Pemilu di Eropa.
Sementara untuk logam mulia lainnya, harga perak turun 0,1 persen menjadi US$ 18,20 per ounce. Harga Platinum naik 0,7 persen menjadi US$ 952,30, sedangkan paladium naik 0,5 persen menjadi $ 799,25 per ounce.
Sumber : Liputan6

Lihat : Best Profit

Sunday 2 April 2017

OPEC: Dampak Pengendalian Produksi Minyak Sudah Terlihat | PT Bestprofit

PT Bestprofit (1/4) - Tanda-tanda pemotongan produksi yang dijalankan oleh organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara produsen minyak di luar OPEC mulai terlihat. Stok minyak mentah mulai terlihat menurun.
Sekretaris Jendral OPEC Mohammad Barkindo menjelaskan, kelebihan cadangan minyak mentah yang disimpan di kilang hingga mencapai 285 juta barel telah menyeret harga minyak jatuh cukup dalam dalam dua tahun ini.
Untuk menghindari kejatuhan yang lebih dalam, OPEC dan 11 negara produsen minyak di luar OPEC pun berinisiatif untuk mengendalikan atau menahan produksi. Sejauh ini, pengendalian produksi tersebut membuahkan hasil. Harga minyak terangkat kembali.
Bahkan, dalam sepekan terakhir harga minyak mengalami peningkatan mingguan terbesar di tengah spekulasi OPEC akan memperpanjang pengendalikan produksi dari kesepakatan awal.
Semula OPEC dan beberapa negara lain berkomitmen untuk mengurangi produksi mulai dari Januari hingga Juni ini. Sejauh ini, enam anggota OPEC menyatakan kesediaan untuk memperpanjang waktu pengendalian produksi tersebut.
"Saya tetap optimistis bahwa harga minyak sudah mulai mencapai titik kesembangan baru." jelas Barkindo seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (3/4/2017). "Kami telah melihat bahwa stok minyak di dunia telah mengalami penurunan," tambah dia.
Irak yang semula menyatakan sulit untuk memangkas produksi ternyata mampu menjalankan kesepakatan tersebut dengan baik.
Menteri Perminyakan Irak Jabbar Al-Luaibi mengatakan bahwa pada Maret kemarin, produksi minyak mereka berada di kisaran 4,46 juta barel per hari.
Menurut OPEC, Irak sepakat untuk mengurangi produksi 210 ribu barel per hari menjadi 4,35 juta barel per hari. "Kami mampu meyakinkan mereka untuk mematuhi kesepakatan ini," jelas Barkindo. (Gdn/ndw)
Sumber : Liputan6

Thursday 30 March 2017

Data Pertumbuhan Ekonomi AS Angkat Wall Street | Bestprofit

Bestprofit (31/3) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat waktu Jakarta) dipimpin sektor saham keuangan, setelah data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS lebih kuat dari laporan sebelumnya di kuartal terakhir terdorong belanja konsumen.
Tercatat, sektor teknologi juga membawa Nasdaq mencetak rekor penutupan tertinggi.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 69,17 poin atau 0,33 persen ke posisi 20.728,49. Sementara indeks S&P 500 naik 6,93 poin atau 0,29 persen menjadi 2.368,06 dan Nasdaq Composite bertambah 16,80 poin atau 0,28 persen ke levpoinel 5.914,34 .
Departemen Perdagangan AS melaporkan jika pertumbuhan ekonomi melambat kurang dari laporan sebelumnya pada kuartal keempat terdorong penguatan belanja konsumen. Produk domestik bruto pada tingkat tahunan meningkat 2,1 persen dari sebelumnya sebesar 1,9 persen.
Sektor energi naik untuk hari ketiga berturut-turut, didukung peningkatan harga minyak dan keuntungan yang diraih ConocoPhillips sebesar 8,8 persen. Ini merupakan persentase terbesar pada indeks S&P 500, setelah perusahaan sepakat untuk menjual aset minyak dan gas.
Alhasil, indeks S&P 500 naik untuk hari ketiga berturut-turut, rebound dari minggu terburuk di tahun ini pada pekan lalu.
Namun laju wall street yang sempat mencapai rekor usai Pemilu Presiden AS pada November agak terhenti pada bulan ini. Investor melihat adanya risiko terkait janji Donald Trump, seperti reformasi pajak setelah sesama Partai Republik gagal untuk meloloskan RUU Kesehatan.
"Laporan GDP pada dasarnya merupakan penegasan bahwa hei Washington akan melakukan dan mengatakan apa pun yang mereka akan lakukan, tapi ekonomi sedang berjalan," kata Karyn Cavanaugh, Ahli Strategi Pasar Senior di Voya Investment Management di New York.
Dia menambahkan, hal ini bukan hanya terkait ekonomi AS, tapi perbaikan di seluruh dunia.
Nasdaq ditutup pada rekor tinggi setelah naik untuk sesi kelima. Saham keuangan melonjak 1,2 persen, dengan Bank of America (BAC.N) dan Citigroup (C.N) menopang indeks S&P 500.
Sekitar 6 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah 6,8 miliar rata-rata harian selama 20 sesi terakhir.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Wednesday 29 March 2017

Ini 'Matahari' Buatan Manusia dengan Panas 3.000 Derajat Celsius | Best Profit

Best Profit (30/3) - Ilmuwan Pusat Antariksa Jerman tengah menciptakan 'matahari' buatan yang ukurannya diklaim paling besar di dunia. Mesin raksasa bernama "Synlight" tersebut kelak berfungsi bisa menyediakan cahaya cadangan dengan tenaga solar, yang fungsinya sama dengan Matahari di Tata Surya.
Matahari buatan diciptakan dari 149 lampu sorot dengan teknologi energi kimia Xenon. Lampu ini biasanya digunakan di bioskop-bisokop untuk menciptakan cahaya alami yang menghangatkan.
Dilansir Mirror, Kamis (29/3/2017), matahari tersebut dibangun di fasilitas German Aerospace Centre. Bernhard Hoffschmidt, pimpinan proyek mengatakan matahari ini bisa memendarkan cahaya yang intensitasnya 10 ribu kali sama dengan Matahari sungguhan.
Ia mengungkap, suhu cahayanya bisa mencapai 3.000 derajat Celsius, di mana lampu akan dinyalakan pada satu titik dengan ukuran 20 cm x 20 cm.
Selain bisa menyediakan cahaya, Hoffschmidt juga mengutarakan bahwa tujuan perangkat ini adalah untuk memproduksi gas hidrogen. Diketahui, hidrogen adalah salah satu unsur bahan bakar yang potensial karena dapat menciptakan emisi non karbon ketika dibakar.
Artinya, gas tersebut tidak membawa dampak sama sekali untuk pemanasan global. Hidrogen juga dapat digunakan sebagai bahan bakar mobil atau pesawat terbang.
Ilmuwan pun sudah menguji coba dengan menggunakan cermin untuk memfokuskan cahaya Matahari sungguhan, agar bisa 'ditembakkan' ke air. Dengan begitu, ia dapat memproduksi uap hidrogen yang bisa dimanfaatkan untuk memutar turbin pembangkit listrik tenaga air.
"Hidrogen adalah elemen prioritas di alam semesta ini. Meski mudah didapatkan, kami belum bisa menemukan gas hidrogen murni di Bumi ini. Salah satu cara untuk memanufaktur gas hidrogen murni adalah memilah elemen air ke dalam dua komponen dengan menggunakan teknik bernama 'Electrolysis'," kata Hoffschmidt.
"Teknik tersebut, akan diakali dengan menggunakan energi yang bisa berasal dari Bumi, energi ini akan berasal dari cahaya matahari buatan itu," ia melanjutkan.
Hoffschmidt menerangkan, matahari buatannya saat ini masih dalam tahap ujicoba. Ia tidak dapat merampungkan proyek besar ini dalam waktu singkat, mengingat Synlight sangat boros energi.
Saat matahari buatan ini menyala selama 4 jam, listrik yang digunakan bisa setara dengan jumlah listrik yang dikonsumsi oleh satu rumah dengan 4 orang selama satu tahun.
"Kami mungkin butuh waktu satu dekade agar bisa menyalakan matahari ini. Tidak sekarang, tidak juga dalam waktu dekat," pungkasnya.
(Jek/Cas)
Sumber : Liputan6