Sunday 24 November 2013

Emas Mengalami Penurunan Terbatas Dipasar Asia

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Harga emas turun terbatas di perdagangan Asia pada hari Senin pada tanda-tanda bahwa ketegangan atas program nuklir Iran mungkin mereda dalam beberapa bulan mendatang , meskipun jelas bertentangan dengan kesepakatan dengan Israel , dan negara-negara Arab waspada terhadap rival Persia mereka .

Di pasar Asia , emas berjangka untuk pengiriman Februari diperdagangkan pada USD1 , 244,30 , turun 0,32 % , ditransaksikan dalam kisaran USD1,235.73 - USD1,244,30 .

Pasar masih mencerna kesepakatan yang dicapai pada akhir pekan yang melonggarkan sanksi ekonomi untuk enam bulan ke depan dengan harapan kekuatan Barat bisa mencapai kesepakatan yang lebih luas pada pembicaraan senjata nuklir.

Tapi kesepakatan itu tidak secara langsung mengurangi pembatasan pada pembelian minyak mentah oleh negara-negara seperti Amerika Serikat , meskipun itu membuat logistik sedikit lebih mudah pada penjualan dan keuangan kepada negara-negara yang membeli minyak mentah Iran .

Perjanjian tersebut juga akan memungkinkan Iran untuk mendapatkan kembali akses ke barang-barang yang sangat dibutuhkan , termasuk suku cadang untuk pesawat dan mobil , dan akan memungkinkan negara itu untuk menjual produk petrokimia olahan di pasar global .

Tidak jelas akan pengaruhnya bagi perdagangan logam , meskipun inflasi yang melambung di Iran disebabkan oleh sanksi tetap menjadi perhatian seperti halnya dukungan Iran bagi rezim di Suriah dalam perang sipil yang merupakan bagian penting dari ketegangan geopolitik Timur Tengah .

AS akan merilis serangkaian laporan pada sektor perumahan , serta data kepercayaan konsumen dan pesanan barang tahan lama .

Emas Batangan Antam Awal Pekan Tidak Alami Perubahan Harga

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Pergerakan harga emas masih sangat lambat dan masih tertekan seiring semakin positifnya kondisi ekonomi di AS. Akhir perdagangan pekan lalu sempat naik dikarenakan naiknya nilai dolar terhadap mata uang utama lainnya. Dan untuk perdagangan emas batangan awal pekan ini masih terbatas dimana Antam tidak lakukan  perubahan harga.
Perdagangan emas batangan hari ini (25/11) untuk minted bars ukuran 1 gram Antam tetap menjualnya Rp.520.000 demikian juga  untuk buyback Antam masih tetapkan Rp.460.000. Dan untuk minted bars ukuran lainnya seperti ukuran 500gr Antam menjualnya tetap di Rp.480.600 per gramnya menjadi Rp.240.300.000. Minted bars ukuran 100 gr dijual  Rp.481.500/gram menjadi Rp. 48.150.000. Dan untuk  ukuran 5 gr dijual Rp.491.000/gr menjadi Rp. 2.455.000.
Harga spot emas pada perdagangan pagi ini untuk pasar Asia terpantau turun ke posisi $1241,80 setelah akhir pekan lalu ada di posisi $1243,10. Untuk  Emas berjangka Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup turun 0,08% ke posisi $ 1,244.10 per ounce.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan mengalami pergerakan yang negatif seiring pergerakan dolar yang semakin kuat pagi ini.  Untuk sementara harga spot emas diprediksi akan bergerak dalam kisaran $1230 dan $1265.

Bursa Shanghai Bertengger di Zona Negatif, Abaikan Sentimen Umum di Asia

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Kenaikan yang terjadi pada sebagian bursa saham Asia hari ini tampaknya tidak berlaku di bursa saham China (25/11). Bursa Shanghai melawan arus positif yang hari ini terjadi dan tampak membukukan penurunan. Aksi ambil untung yang dilakukan para pelaku pasar tampaknya menjadi alasan melemahnya bursa China hari ini. Pekan lalu bursa Shanghai membukukan kenaikan mingguan sebesar 3 persen.
Hari ini indeks komposit Shanghai tampak mengalami koreksi. Indeks terpantau membukukan penurunan sebesar 9.57 poin atau 0.44 persen dan berada pada posisi 2186.64 poin hari ini.
Saham perusahaan minyak Sinopec mengalami penurunan lebih dari 3 persen setelah pemerintah China melakukan pemeriksaan keamanan di pipa minyak dan gas menyusul adanya ledakan di jalur pipa milik Sinopec minggu lalu. Kejadian ini dinyatakan sebagai kecelakaan paling mematikan yang pernah dialami oleh Sinopec.
Sementara itu saham-saham terkait pertahanan negara tampak mengalami peningkatan. Saham Hafei Aviation dan Aerospace Communication menguat nyaris 2 persen setelah Beijing menyatakan bahwa pulau-pulau yang disengketakan dengan Jepang sebagai zona pertahanan udata.
Langkah Beijing tersebut mengakibatkan ekskalasi ketegangan dengan Jepang dan sekutunya Amerika Serikat.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks komposit Shanghai di bursa saham China hari ini masih akan melanjutkan kenaikan dengan lebih berhati-hati. Indeks tersebut hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 2100 – 2250 poin.

Bursa Australia Menguat Didukung Kenaikan Harga Komoditas

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Bursa saham Australia mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada sesi perdagangan Senin pagi ini (25/11). Bursa saham tertekan di tengah melemahnya nilai tukar aussie terhadap dollar AS setelah harga tembaga mengalami kenaikan hingga mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu belakangan pada sesi perdagangan Jumat lalu.
Aussie mengalami rebound terbatas pada sesi perdagangan hari ini di Asia. Nilai tukar masih berada di kisaran paling rendah dalam dua setengah bulan belakangan. Melemahnya mata uang ini mendorong potensi pendapatan dari para produsen tambang.
Saham Fotescue Metals mengalami kenaikan sebesar lebih dari 1 persen ditopang oleh kenaikan harga minyak mentah tan gas. Beach, ROC Oil dan Whitehaven Coal mengalami kenaikan antara 1 hingga 2 persen masing-masing.
Saham Warrnambool Cheese mengalami kenaikan lebih dari 2 persen setelah perusahaan mengumumkan bahwa perusahaan asal Kanada Saputo telah mempermanis penawaran akuisisinya. Perusahaan menyatakan bahwa mereka sudah mempertimbangkan penawaran tersebut dengan lebih saksama.
Hari ini indeks spot S&P ASX 200 terpantau mengalami kenaikan yang signifikan signifikan. Indeks di bursa Sydney tersebut mengalami peningkatan 28.39 poin atau 0.53 persen ke posisi 5364.30 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks S&P ASX 200 di bursa saham Sydney masih akan melanjutkan kenaikan dengan lebih berhati-hati. Indeks tersebut hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 5320 – 5400 poin.

Bursa Seoul Bergerak Melemah Setelah Sempat Dibuka Naik Tajam

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Hari Senin pagi yang cerah ini bursa-bursa saham di kawasan Asia, termasuk bursa saham Korea Selatan, tampak mengalami peningkatan yang signifikan (25/11). Menguatnya bursa Amerika Serikat di akhir perdagangan pekan lalu telah memberikan dorongan yang dibutuhkan bagi bursa saham Asia untuk bergerak naik pagi hari ini.
Indeks saham di bursa Seoul mengalami kenaikan dan mencapai posisi paling tinggi dalam satu minggu. Para investor asing melanjutkan aksi beli saham-saham unggulan di bursa Korea Selatan. Hari ini saham Samsung Electronics tampak mengalami peningkatan sebesar 1.3 persen. Sementara saham LG Display tampak naik lebih dari 2 persen.
Kenaikan saham-saham unggulan mendorong kenaikan indeks spot Kospi pagi ini. Terpantau indeks spot Kospi mengalami kenaikan 21.87 poin atai 1.08 persen ke posisi 2028.26 poin.
Indeks berjangka Kospi 200 pagi ini tampak bergerak melemah setelah dibuka naik tajam. Indeks dibuka pada posisi 268.50 poin, naik sebesar 475 poin dari posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu. Saat ini indeks bergerak melemah dan berada pada posisi 266.90 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka Kospi 200 di bursa saham Seoul masih akan melanjutkan kenaikan dengan lebih berhati-hati. Indeks tersebut hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 266.00 – 269.00 poin.

Prospek Mingguan: 25-29 November Emas, Perak dan Tembaga

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Emas berjangka mengakhiri sesi hari Jumat sedikit berubah mendekati terendah empat bulan, di tengah kekhawatiran Federal Reserve akan mulai memangkas program stimulus sesegera mungkin pada bulan Desember .

Harga emas sebagian besar telah melacak harapan pergeseran apakah the Fed akan mulai mengurangi program pembelian aset USD85 miliar tiap bulan pada akhir tahun ini .

Di New York Mercantile Exchange , emas berjangka untuk pengiriman Desember naik tipis 0,04 % pada hari Jumat untuk menyelesaikan mingguannya di USD1 , 244,10 per troy ounce .

Kontrak Desember jatuh ke USD1 , 235,80 per troy ounce pada hari Kamis , terendah sejak 9 Juli , sebelum menetap di USD1 , 243,60 , turun 1,14 % .

Emas berjangka kemungkinan akan mencari support di USD1 , 214,55 per troy ounce dan resistance pada USD1 , 275,70 .

Pada minggu lalu, logam mulia anjlok 3,36 % , kerugian mingguan terbesar dalam sepuluh minggu .

Sentimen pada logam mulia berubah bearish setelah risalah dari pertemuan Oktober Federal Reserve mengatakan bank sentral bisa mulai scaling kembali program pembelian aset bulanan dalam " beberapa bulan mendatang " jika ekonomi terus membaik seperti yang diharapkan .

AS akan merilis beberapa laporan pada sektor perumahan , serta data kepercayaan konsumen dan pesanan barang tahan lama pada minggu ini .

Para pelaku pasar sangat fokus mengamati laporan data terbaru AS untuk mengukur apakah akan memperkuat atau memperlemah program stimulus .

Harga emas turun sekitar 27 % tahun ini di tengah kekhawatiran The Fed akan mulai mengurangi program pembelian aset bulanan pada akhir tahun ini .

Di Comex , perak untuk pengiriman Desember ditutup 0,36 % lebih rendah pada hari Jumat untuk menutup mingguannya di USD19.86 per troy ounce .

Harga perak jatuh ke USD19.70 per troy ounce pada hari Kamis , terendah sejak 8 Agustus , sebelum berakhir di USD19.93 , turun 0,62% .

Perak harga telah kehilangan 4,15% pada pekan ini , penurunan mingguan keempat berturut-turut .

Sementara itu, tembaga untuk pengiriman Desember naik 0,7 % pada hari Jumat untuk menutup mingguannya di USD3.214 per pon , setelah data kepercayaan bisnis Jerman yang lebih kuat dari perkiraan menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi di zona euro telah mendapatkan traksi .

Pada hari Kamis , tembaga naik 1,01 % untuk menetap di USD3.191 per pon, setelah data ekonomi AS yang lebih kuat dari yang diperkirakan meredakan kekhawatiran atas kesehatan ekonomi AS .

Pada minggu lalu, harga tembaga naik 1,33 % .

Nikkei Berjangka Melejit Kencang Capai 6 Bulan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (25/11) Pada perdagangan di bursa saham Jepang pagi hari ini terjadi kenaikan yang signifikan (25/11). Bursa saham menguat mengikuti sentiment positif yang kuat dari Wall Street akhir pekan lalu. Kabar baik dari meja perundingan nuklir Iran turut memberikan sentiment yang dibutuhkan bagi bursa saham untuk menguat.
Indeks Nikkei pagi ini diperdagangkan di kisaran enam bulan tertinggi. Akan tetapi kenaikan yang terjadi pagi ini diperkirakan akan melambat di pertengahan sesi seiring dengan meningkatnya kekhawatiran mengenai investor retail. Saat ini indeks Nikkei berpotensi terkena aksi ambil untung setelah selama dua hari berturut-turut hingga akhir pekan lalu ditutup pada posisi 6 bulan tertinggi.
Hari ini saham-saham di sektor ekspotir masih mengalami kenaikan seiring dengan yen yang masih dalam pola melemah terhadap dollar AS. Sharp menguat signifikan sebesar 3.4 persen. Sementara itu saham Panasonic mengalami kenaikan sebesar 2.6 persen.
Saham berkapitalisasi besar Fast Retailing tampak mengalami kenaikan sebesar lebih dari 1 persen pagi ini. Kenaikan saham ini didorong oleh laporan bahwa Uniqlo akan melakukan listing sekunder di Hong Kong.
Indeks spot Nikkei mengalami peningkatan 157.86 poin atau 1.03 persen dan berada pada posisi 15539.58 poin pagi ini. Indeks berjangka Nikkei 225 dibuka pada posisi 15075 poin, menguat 25 poin dari posisi penutupan perdagangan minggu lalu. Saat ini indeks berjangka terpantau mengalami kenaikan yang makin tajam dan berada pada posisi 15265 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka Nikkei 225 masih akan melanjutkan kenaikan dengan lebih berhati-hati. Indeks berjangka hari ini diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 15000 – 15350 poin.

Friday 22 November 2013

Saham Eropa dan Asia Naik

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Saham Eropa naik sejalan dengan pasar ekuitas Asia memangkas penurunan dalam tiga hari terakhir. Tembaga dan gas alam naik sejalan dengan melemahnya dolar Australia dalam tiga hari terakhir.

Indeks Stoxx Europe 600 naik 0.3% pada pukul 8:03 pagi di London, menghapus penurunan pekan ini. 
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0.3% sementara kontrak berjangka pada indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah. 
 

Tembaga dan gas alam berjangka naik 0.4%, sementara minyak WTI (West Texas Intermediate) turun 0.3%. 
 

Dolar Australia tergelincir 0.6% sementara yen rebound dari empat bulan terendahnya.

Otoritas Bank Sentral Eropa termasuk Presiden Mario Draghi berpidato hari ini, saat laporan dari Ifo Institute menunjukkan indeks iklim bisnis Jerman naik, menurut survei Bloomberg News. Reserve Bank of Australia mengatakan bahwa bank sentral terbuka mengenai intervensi kepada melemahnya mata uang.

Novartis AG gain 1.2%. Perusahaan obat terbesar di Eropa mengumumkan program pembelian saham kembali sebesar $5 miliar yang akan dimulai secara langsung dalam dua tahun dan berencana memperluas ke perawatan kulit dan penyakit jantung. 
 

Indeks Stoxx Europe 600 sedikit berubah pada pekan ini pasca melonjak sebesar 4.2% pada enam bulan sebelumnya dan menyentuh 328.08 pada tanggal 7 November, level tertinggi sejak Mei 2008.

Harga CPO Makin Melambung, Naiknya Intensitas Hujan di Negara Produsen

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Harga minyak kelapa sawit berjangka untuk perdagangan hari ini (22/11) ditutup pada posisi positif. Dalam dua hari terakhir, pergerakan harga minyak kelapa sawit mengalami kenaikan yang signifikan dan kemarin berhasil menyentuh level tertinggi dalam setahun terakhir. Penguatan pergerakan harga minyak kelapa sawit disebabkan oleh adanya sebuah dampak dari kenaikan intensitas curah hujan yang terjadi di beberapa wilayah di Malaysia dan Indonesia.
Selain menyebabkan gangguan dalam proses pengambilan biji kelapa sawit, dampak dari kenaikan intensitas curah hujan menyebabkan adanya spekulasi akan terjadi penurunan sampai dengan awal bulan Januari tahun depan di Malaysia dan Indonesia.
Harga minyak kelapa sawit berjangka mengalami kenaikan 1,5% menjadi 2692 ringgit atau 837 dollar per metrik ton di Bursa Malaysia Derivatives. Sepanjang pekan ini harga minyak kelapa sawit telah mengalami kenaikan sebesar 4,2%.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa harga minyak kelapa sawit untuk awal pekan depan diperkirakan akan masih bergerak naik dengan kisaran antara level 2700 – 2720 ringgit per metrik ton. Sentimen fundamental diperkirakan akan datang dari sisi gangguan cuaca dan kenaikan permintaan minyak kelapa sawit China.

Kedelai Berjangka Kembali Meningkat, Tertinggi Sejak 15 November Lalu

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Pergerakan harga kedelai berjangka untuk perdagangan hari ini (22/11) terpantau mengalami kenaikan. Naiknya komoditi pangan tersebut disebabkan oleh adanya laporan bahwa ekspor kedelai Amerika serikat untuk pekan lalu mengalami kenaikan sebesar 1,38 juta metrik ton. Sebanyak 84% dari total ekspor kedelai AS ditujukan untuk memenuhi permintaan impor kedelai China.
Disaat yang bersamaan Departemen Pertanian AS juga menyatakan bahwa untuk tahun depan diperkirakan bahwa ekspor kedelai AS diperkirakan akan mengalami kenaikan sebesar 9,9% menjadi 39,5 juta ton dengan jumlah produksi kedelai global mencapai 283,5 juta ton.
Harga kedelai berjangka mengalami kenaikan 0,4% menjadi 12,97 dollar per bushel. Level tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak 15 November. Sepanjang pekan ini harga kedelai mengalami kenaikan 1,1%.
Menurut analisa dari Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting, pergerakan harga kedelai diprediksi belum aman sepenuhnya. Kenaikan signifikan sejak kemarin tidak menutup kemungkinan akan dilanda profit taking. Namun untuk jangka menengah, potensi kenaikan harga kedelai akan masih naik seiring dengan naiknya juga harga minyak kelapa sawit.

Minyak Naik ke Level Tertinggi Tiga Minggu

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Minyak West Texas Intermediate (WTI) di perdagangkan pada nilai tertinggi dalam tiga minggu pasca aplikasi tunjangan pengangguran AS turun pada pekan lalu, mengisyaratkan kelanjutan pemulihan ekonomi di konsumen minyak terbesar di dunia tersebut.
Kontrak berjangka di New York mengalami sedikit perubahan dan siap menguat di minggu pertama dalam hampir dua bulan terakhir. Klaim para pengangguran turun paling sedikit sejak 28 September, menurut data dari Departemen tenaga Kerja AS kemarin. 

Iran tidak mencapai kesepakatan tentang langkah pertama dari perjanjian global untuk menyelesaikan sengketa yang telah berlangsung selama satu dekade atas program nuklirnya. 

Minyak WTI mungkin akan mengalami penurunan di minggu depan seiring stok minyak mentah AS yang mencatat peningkatan, menurut survey Bloomberg News.

Minyak WTI untuk pengiriman bulan Januari berada pada posisi $95.22 per barrel di perdagangan elektornik New York Mercantile Exacange, turun 22 sen pada pukul 01.58 siang waktu Sidney. Harga naik $1.59, atau 1.7 persen ke posisi $95.44 kemarin, penutupan tertinggi untuk kontrak bulanan sejak 31 oktober. Volume untuk semua kontrak berjangka yang ditransaksikan adalah sekitar 69 persen kurang dari rata-rata 100 hari. Harga naik 1.5 persen dalam minggu ini.

Minyak jenis Brent pada bulan Januari turun 6 sen pada posisi $110.02 per barrel di ICE Europe Exchange yang berbasis di London.

Prediksi Para Analis Emas Bearish Sejak Juni Di Belakang Ekspektasi Tapering The Fed

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Para analis emas jadi merasa paling bearish sejak Juni karena isyarat penguarangan stimulus dari Federal Reserve "dalam beberapa bulan mendatang" karena berlanjutnya pertumbuhan ekonomi, meredam permintaan terhadap emas sebagai surga investasi.

19 analis yang disurvei Bloomberg News memperkirakan harga akan turun minggu depan, 9 mengatakan bullish dan 3 memperkirakan netral. Ini adalah proporsi terbesar dari Bearish sejak 21 Juni. Emas jatuh ke level terendah empat bulan dan dolar menguat setelah Fed merilis risalah rapat FOMC bulan Oktober lalu pada 20 November kemarin yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan di bank sentral AS mengharapkan adanya peningkatan cukup di pasar tenaga kerja untuk menjamin pemangkasan skema pembelian obligasi.

Logam ini menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai tempat penyimpan nilai yang didorong oleh kekhawatiran bahwa pengurangan skema pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar dari Fed akan meringankan risiko percepatan inflasi. Aplikasi tunjuangan pengangguran baru di AS jatuh ke level terendah dalam dua bulan terakhir dan penjualan ritel bulan Oktober mengalami melonjak terbesar sejak Juli, berdasarkan data pemerintah yang dirilis pekan ini. Standard Bank Group Ltd menyarankan jual emas pada setiap aksi reli di tengah permintaan fisik yang lemah di Asia.

"Untuk aset safe haven, tidak ada gunanya karena perekonomian sudah mulai pulih," kata Andrey Kryuchenkov, analis komoditas dari VTB Capital, sebuah unit dari bank terbesar kedua Rusia. "Dolar bisa tetap kuat, dan itu pula yang bisa membatasi setiap kenaikan emas. Permintaan konsumen yang melambat bisa pulih, tapi tidak untuk saat ini."

Penurunan Emas

Bullion merosot 26 persen tahun ini ke $ 1,243.08 per ounce di London, mencapai level terendah $ 1,236.88 kemarin, sejak 9 Juli. Indeks Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas turun 3,8 persen sejak akhir Desember, sedangkan indeks ekuitas MSCI All-Country World naik 17 persen. Sementara itu, indeks US Treasury Bond Bloomberg kehilangan 2,6 persen.

Investor menjual 768,9 metrik ton dari ETF emas yang diperdagangkan di bursa selama tahun ini, menghapus $ 67.1 milyar dari nilai dana dan mendorong kepemilikan investasi tersebut ke level terendah sejak April 2010 berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Penjualan tahun ini hampir cocok dengan jumlah pembelian dalam tiga tahun sebelumnya.

Miliarder manager hedge-fund, John Paulson, pemegang terbesar di SPDR Gold Trust, ETP terbesar di dunia, mengatakan kepada klien pada 20 November lalu bahwa dia tidak akan secara pribadi berinvestasi lebih banyak uang pada ETF emas karena tidak adanya kejelasan kapan inflasi akan meningkat.

Dollar Reli

Indeks US Dollar Bloomberg yang mengukur terhadap 10 mata uang utama lain, telah reli 2,3 persen sejak menyentuh level terendah delapan bulan pada 23 Oktober lalu. Indeks ini mencapai tertinggi sejak 12 November kemarin, sehari setelah risalah dari pertemuan FOMC the Fed tanggal 29-30 Oktober di rilis yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan "umumnya mengharapkan" perbaikan data ketenagakerjaan yang akan "menjamin pemangkasan laju pembelian obligasi dalam beberapa bulan mendatang."

Emas telah mencatat kenaikan sebesar 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 karena the Fed memompa lebih dari $ 2 triliun dana ke dalam sistem keuangan. Pada tanggal 19 November, empat dari lima investor, pedagang dan analis yang pelanggan Bloomberg memperkirakan Fed untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan pada bulan Maret atau setelahnya, dan 5 persen lagi memperkirakan pada bulan depan, berdasarakan survey global dari Bloomberg.

Prospek the Fed

Ekspektasi ekonom atas berkurangnya stimulus sebelumnya mereda setelah bank sentral secara tak terduga mempertahankan program pelonggaran kuantitatif di pertemuan FOMC bulan September lalu. Emas naik sebanyak 2,6 persen pekan lalu setelah Wakil Ketua Fed, Janet Yellen, dicalonkan oleh Presiden Barack Obama untuk menjadi suksesor Ben S. Bernanke, yang masa jabatannya berakhir 31 Januari, mengatakan bahwa perekonomian dan pasar tenaga kerja harus meningkatkan lebih dulu sebelum mengurangi pembelian obligasi.

Bullion, yang turun 35 persen dari rekor bulan September 2011, diperdagangkan sekitar 5,3 persen di atas level terendah 34-bulan di level $  1,180.50 yang tercatat tanggal 28 Juni lalu. Logam reli sebanyak 21 persen dalam dua bulan berikutnya setelah harga yang lebih rendah mendorong aksi pembelian atas perhiasan, koin dan emas batangan, khususnya di Asia. China dan India merupakan konsumen logam terbesar emas.

Permintaan global untuk perhiasan, emas batangan dan koin meningkat 20 persen menjadi 3,757.1 ton pada 12 bulan hingga September, berdasarkan data World Gold Council yang berbasis di London. Penggunaan emas di China melonjak 30 persen dalam periode tersebut dan membuatnya siap untuk menyalip India sebagai konsumen terbesar emas. Pemmbelian dari India meningkat pada tingkat yang lebih lambat sebesar 24 persen karena pemerintahnya yang mengenakan pembatasan impor emas untuk mengekang defisit current account-nya.

Harga yang menuju penurunan mingguan ketiga dalam empat minggu terakhir mendorong indeks kekuatan relative (RSI) emas ke posisi 29,97 kemarin, level 30 menunjukan sinyal untuk rebound pada analisis teknis.

Prakiraan

Logam akan jatuh ke $ 1.200 pada akhir tahun ini menurut perkiraan ABN Amro Group NV, dan Goldman Sachs Group Inc melihat harga berada dikisaran $ 1.110 pada 12 bulan kedepan. Sementara, Credit Suisse Group AG memproyeksikan rata-rata harga di $ 1.180 pada tahun depan.

Thursday 21 November 2013

Harga Beli Kembali Emas Batangan Antam Dinaikkan

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Harga emas dalam beberapa pekan perdagangan terakhir masih belum menunjukkan tanda-tanda kenaikan yang signifikan bahkan cenderung semakin lemah. Demikian Antam dalam perdagangan hari ini kembali menurunkan harga jual emasnya namun untuk harga buybacknya dinaikkan.
Perdagangan emas batangan hari ini (22/11) Antam menurunkan harga jual emas  batangannya hingga Rp.1000. Sehingga untuk minted bars ukuran 1 gram Antam menjualnya Rp.520.000. Namun untuk buyback Antam naikkan hingga Rp.5000 ke posisi Rp.460.000.
Untuk minted bars ukuran lainnya seperti ukuran 500gr Antam menjualnya Rp.480.600 per gramnya menjadi Rp.240.300.000. Minted bars ukuran 100 gr dijual  Rp.481.500/gram menjadi Rp. 48.150.000. Dan untuk  ukuran 5 gr dijual Rp.491.000/gr menjadi Rp. 2.455.000.
Harga spot emas pada perdagangan kemarin sempat jatuh ke posisi $1239,30. Namun untuk  Emas berjangka Desember di divisi Comex New York Mercantile Exchange ditutup naik 0,08% ke posisi $ 1,244.50 per ounce. Dan untuk pergerakan harga spot emas sebelum berita ini disampaikan berada di posisi $ 1245,25
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan harga emas akan mengalami penguatan setelah data tenaga kerja yang dirilis membaik yang memicu perkiraan tapering stimulus semakin mengkerucut. Untuk sementara harga emas diprediksi akan bergerak dalam kisaran $1230 dan $1285.

Bursa Hong Kong Rebound Ikuti Perkembangan Sentimen Positif Kawasan

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Pada perdagangan Jumat pagi ini bursa saham Hong Kong terpantau mengalami peningkatan yang cukup signifikan (22/11). Bursa Hong Kong rebound setelah pada perdagangan kemarin mengalami penurunan hingga mencapai posisi paling rendah sejak Senin lalu. Sentimen positif yang berkembang di Asia setelah Wall Street ditutup naik dini hari tadi memberikan dorongan yang dibutuhkan bagi bursa saham Hong Kong.
Indeks berjangka hang seng terpantau mengalami pembukaan pada posisi 23761. Indeks berjangka tersebut mengalami peningkatan sebesar 125 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka tampak mengalami pergerakan yang masih stagnan dari posisi pembukaan.
Indeks spot hang seng juga turut bergerak naik pagi ini. Indeks spot hang seng terpantau mengalami kenaikan sebesar 155.76 poin atau 0.66 persen dan berada pada posisi 23736.05 poin.
Saham-saham unggulan di bursa Hong Kong tampak mengalami peningkatan. Cheung Kong menguat 1.2 hkd ke posisi 122.7 hkd. HSBC membukukan peningkatan sebesar 0.2 hkd ke level 86.65 hkd. Power Assets Holdings Ltd. mengalami kenaikan 0.05 hkd ke level 62.75 hkd.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka hang seng akan cenderung mengalami pergerakan menguat meskipun terbatas. Untuk hari ini indeks ini berpotensi untuk bergerak di kisaran 23600 – 23850 poin.

Bursa HK Menuju Level Tertinggi 10-bulan

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Saham-saham Hong Kong dibuka menguat, dengan indeks acuan Hang Seng menuju level tertinggi dalam hampir 10 bulan terakhir yang didukung saham produsen batubara dan perbankan. 

Indeks Hang Seng tercatat naik 0,6 persen menjadi 23,736.34 pada pukul 9:31 pagi di Hong Kong, siap untuk penutupan tertinggi sejak 31 Januari dan naik 2,9 persen selama minggu ini. Indeks Hang Seng China Enterprises yang juga dikenal sebagai indeks H-share, naik 1,1 persen menjadi 11,453.83 dan menuju kenaikan mingguan sebesar 7,1 persen.

Indeks H-share telah mencatat kenaikan 28 persen sejak awal tahun dari level terendah pada 25 Juni lalu hingga kemarin pada tanda-tanda pemulihan di China dan setelah pemerintah China meluncurkan paket kebijakan reformasi terbesar sejak tahun 1990-an.

Bursa Saham Shanghai Fluktuatif; Saham Perbankan Tertekan

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Bursa saham Shanghai pada perdagangan hari ini tampak bergerak berlawanan arah dengan pergerakan positif bursa saham lain di kawasan Asia (22/11). Bursa China melemah setelah kemarin menguat hingga mencapai level tertinggi dalam satu bulan belakangan. Aksi ambil untung dan tekanan yang bersifat teknikal menjadikan bursa saham mengalami penurunan.
Bursa saham China bergerak turun akibat reaksi negatif para investor terhadap kabar yang menyatakan bahwa regulator sedang membuat rancangan kebijakan baru untuk mengurangi aktivitas perbankan bayangan (shadow banking).
Saham Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) mengalami penurunan sebesar 1 persen. industrial Bank dan China Ping An juga masing-masing membukukan penurunan sebesar lebih dari 1 persen.
Sentimen di bursa China juga terdorong melemah akibat rilis data HSBC China flach purchasing manaeger index untuk bulan November yang kemarin mengalami penurunan dibandingkan dengan bulan Oktober. Indeks tersebut berada di level 50.4 poin, turun dibandingkan rilis di bulan Oktober yang ada di level 50.9 poin.
penurunan saham-saham di sektor perbankan mengakibatkan indeks komposit Shanghai pagi ini mengalami pelemahan. Indeks spot ini turun sebesar 0.1 persen dan berada pada posisi 2200.51 poin. Saat ini indeks komposit Shanghai tampak sudah kembali ke teritori positif.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks komposit Shanghai akan cenderung mengalami pergerakan menguat meskipun terbatas. Untuk hari ini indeks ini berpotensi untuk bergerak di kisaran 2200 – 2018 poin.

Bursa Kor-Sel Rebound dari 1 Minggu Terendah

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Bursa saham Korea Selatan mengalami peningkatan mengikuti sentimen positif yang berkembang di Asia hari ini (22/11). Bursa rebound setelah pada perdagangan kemarin melemah hingga mencapai posisi paling rendah dalam satu minggu belakangan.
Meskipun nilai tukar yen hari ini kembali melemah, bursa saham di Korea Selatan tampak tidak terpengaruh dan sektor eksportir tetap mengalami kenaikan. Tercatat harga saham Samsung Electronics mengalami peningkatan sebesar 0.2 persen. Sementara harga saham LG Electronics juga terpantau mengalami peningkatan sebesar 1.7 persen.
Hari ini indeks spot Kospi mengiringi kenaikan di bursa saham Asia lainnya. Indeks spot menguat 5.20 poin atau 0.26 persen di posisi 1998.98 poin. Meskipun naik, indeks spot Kospi belum berhasil kembali ke atas level 2000 poin.
Hari ini indeks berjangka Kospi 200 dibuka pada posisi 263.55. Indeks berjangka ini naik sebesar 130 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan kemarin. Saat ini indeks berjangka tampak melemah tipis dan berada pada posisi 263.25 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka Kospi  200 akan cenderung mengalami pergerakan melemah terbatas. Untuk hari ini indeks ini berpotensi untuk bergerak di kisaran 262.50 – 264.50 poin.

Bursa Saham Sydney Bergerak Positif Didukung Sektor Perbankan dan Komoditas

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Bursa saham Australia terpantau mengalami peningkatan yang signifikan pada sesi perdagangan Jumat pagi ini (22/11). Bursa saham Australia menikmati rebound yang kuat dari posisi penutupan perdagangan kemarin. Indeks S&P ASX 200 menguat dari level terendah dalam satu bulan belakangan yang dicapai kemarin didorong oleh kenaikan saham perbankan dan komoditas.
Saham National Australia Bank dan Westpac masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1 persen. Kenaikan harga saham kedua bank ini menjadi motor yang mendorong naiknya saham-saham di sektor keuangan.
Sementara itu saham produsen minyak Santos, ROC Oil dan Beach tampak mengalami kenaikan masing-masing sebesar 2 persen. Naiknya harga saham minyak ini disebabkan oleh kenaikan harga minyak mentah pada sesi perdagangan tadi malam.
Kenaikan saham-saham di sektor perbankan dan komoditas mengakibatkan indeks spot ASX 200 mengalami peningkatan. Indeks spot ini menguat 60.48 poin atau 1.14 persen dan berada pada posisi 5348.80 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks S&P ASX 200 cenderung mengalami pergerakan menguat dan akan bertahan di teritori positif. Hal ini juga turut didukung dengan melemahnya mata uang aussie. Untuk hari ini indeks ini berpotensi untuk bergerak di kisaran 5300 – 5400 poin.

Bursa Jepang Naik Imbas Melemahnya Yen

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Pada perdagangan di bursa saham Jepang pagi hari ini terjadi peningkatan yang cukup signifikan (22/11). Bursa Jepang menguat seiring dengan melemahnya nilai tukar yen Jepang. Anjloknya yen mengakibatkan sektor eksportir mengalami peningkatan.
Harga saham Toyota Motor mengalami kenaikan sebesar 1.1 persen di bursa Tokyo hari ini. Softbank melemah sebesar 3.8 persen setelah adanya kabar bahwa hedge fund Third Point milik investor kelas kakap Daniel Loeb telah mengakuisisi saham perusahaan tersebut, senilai lebih dari 1 miliar dollar.
Indeks spot Nikkei terpantau mengalami peningkatan sebesar 120.48 poin atau setara dengan 0.78 persen dan berada di posisi 15486.08. Indeks berjangka Nikkei 225 tampak mengalami pembukaan menguat signifikan. Indeks berjangka dibuka pada posisi 15590, naik 185 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya kemarin. Saat ini indeks berjangka terpantau melemah dan berada di level 15485 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka Nikkei 225 akan cenderung mengalami pergerakan melemah terbatas. Untuk hari ini indeks ini berpotensi untuk bergerak di kisaran 15400 – 15600 poin.

Emas Spot dan Emas Batangan Antam Turun

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Emas yang ditransaksikan di pasar spot dini hari ini ( 22 November ) terpantau bergerak melemah , dan harga emas tersebut terpantau turun setelah dibuka di 1246.85 USD/tr oz di awal perdagangan (00.00 GMT). Emas telah turun sekitar -4.35 USD/tr oz atau sekitar -0.34 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada kisaran 1242.49 USD/tr oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menyampaikan bahwa data positif yang dilaporkan Markit (lembaga riset ekonomi dan bisnis) mengenai ekonomi AS, memberikan tekanan terhadap emas spot. Dilaporkan bahwa Flash Manufacturing PMI menguat ke angka 54.3 dari 51.8. Lebih tinggi dari estimasi ekonom 52.6.
Sementara itu harga emas batangan di Logam Mulia/Antam kemarin ( 21 November) adalah Rp. 520000/gr untuk Minted Bars ukuran 1 gr , Rp. 491000/gr untuk Minted Bars ukuran 5 gr dan Rp. 486000/gr untuk Minted Bars ukuran 10 gr.
Dengan demikian Minted Bars dengan ukuran 1 gram telah mengalami penurunan sebesar Rp. -1000/gr atau turun sekitar -0.19 %/batang, Minted Bars ukuran 5 gr telah turun Rp. -1000/gr atau turun sekitar -0.20 %/batang, dan Minted Bars ukuran 10 gr telah turun Rp. -1000/gr atau turun sekitar -0.20 %/batang.