Friday 22 November 2013

Prediksi Para Analis Emas Bearish Sejak Juni Di Belakang Ekspektasi Tapering The Fed

BESTPROFIT FUTURES (22/11) Para analis emas jadi merasa paling bearish sejak Juni karena isyarat penguarangan stimulus dari Federal Reserve "dalam beberapa bulan mendatang" karena berlanjutnya pertumbuhan ekonomi, meredam permintaan terhadap emas sebagai surga investasi.

19 analis yang disurvei Bloomberg News memperkirakan harga akan turun minggu depan, 9 mengatakan bullish dan 3 memperkirakan netral. Ini adalah proporsi terbesar dari Bearish sejak 21 Juni. Emas jatuh ke level terendah empat bulan dan dolar menguat setelah Fed merilis risalah rapat FOMC bulan Oktober lalu pada 20 November kemarin yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan di bank sentral AS mengharapkan adanya peningkatan cukup di pasar tenaga kerja untuk menjamin pemangkasan skema pembelian obligasi.

Logam ini menuju penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir karena sebagian investor telah kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai tempat penyimpan nilai yang didorong oleh kekhawatiran bahwa pengurangan skema pembelian obligasi bulanan senilai $ 85 milyar dari Fed akan meringankan risiko percepatan inflasi. Aplikasi tunjuangan pengangguran baru di AS jatuh ke level terendah dalam dua bulan terakhir dan penjualan ritel bulan Oktober mengalami melonjak terbesar sejak Juli, berdasarkan data pemerintah yang dirilis pekan ini. Standard Bank Group Ltd menyarankan jual emas pada setiap aksi reli di tengah permintaan fisik yang lemah di Asia.

"Untuk aset safe haven, tidak ada gunanya karena perekonomian sudah mulai pulih," kata Andrey Kryuchenkov, analis komoditas dari VTB Capital, sebuah unit dari bank terbesar kedua Rusia. "Dolar bisa tetap kuat, dan itu pula yang bisa membatasi setiap kenaikan emas. Permintaan konsumen yang melambat bisa pulih, tapi tidak untuk saat ini."

Penurunan Emas

Bullion merosot 26 persen tahun ini ke $ 1,243.08 per ounce di London, mencapai level terendah $ 1,236.88 kemarin, sejak 9 Juli. Indeks Standard & Poor GSCI dari 24 komoditas turun 3,8 persen sejak akhir Desember, sedangkan indeks ekuitas MSCI All-Country World naik 17 persen. Sementara itu, indeks US Treasury Bond Bloomberg kehilangan 2,6 persen.

Investor menjual 768,9 metrik ton dari ETF emas yang diperdagangkan di bursa selama tahun ini, menghapus $ 67.1 milyar dari nilai dana dan mendorong kepemilikan investasi tersebut ke level terendah sejak April 2010 berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Penjualan tahun ini hampir cocok dengan jumlah pembelian dalam tiga tahun sebelumnya.

Miliarder manager hedge-fund, John Paulson, pemegang terbesar di SPDR Gold Trust, ETP terbesar di dunia, mengatakan kepada klien pada 20 November lalu bahwa dia tidak akan secara pribadi berinvestasi lebih banyak uang pada ETF emas karena tidak adanya kejelasan kapan inflasi akan meningkat.

Dollar Reli

Indeks US Dollar Bloomberg yang mengukur terhadap 10 mata uang utama lain, telah reli 2,3 persen sejak menyentuh level terendah delapan bulan pada 23 Oktober lalu. Indeks ini mencapai tertinggi sejak 12 November kemarin, sehari setelah risalah dari pertemuan FOMC the Fed tanggal 29-30 Oktober di rilis yang menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan "umumnya mengharapkan" perbaikan data ketenagakerjaan yang akan "menjamin pemangkasan laju pembelian obligasi dalam beberapa bulan mendatang."

Emas telah mencatat kenaikan sebesar 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 karena the Fed memompa lebih dari $ 2 triliun dana ke dalam sistem keuangan. Pada tanggal 19 November, empat dari lima investor, pedagang dan analis yang pelanggan Bloomberg memperkirakan Fed untuk mulai mengurangi pembelian obligasi bulanan pada bulan Maret atau setelahnya, dan 5 persen lagi memperkirakan pada bulan depan, berdasarakan survey global dari Bloomberg.

Prospek the Fed

Ekspektasi ekonom atas berkurangnya stimulus sebelumnya mereda setelah bank sentral secara tak terduga mempertahankan program pelonggaran kuantitatif di pertemuan FOMC bulan September lalu. Emas naik sebanyak 2,6 persen pekan lalu setelah Wakil Ketua Fed, Janet Yellen, dicalonkan oleh Presiden Barack Obama untuk menjadi suksesor Ben S. Bernanke, yang masa jabatannya berakhir 31 Januari, mengatakan bahwa perekonomian dan pasar tenaga kerja harus meningkatkan lebih dulu sebelum mengurangi pembelian obligasi.

Bullion, yang turun 35 persen dari rekor bulan September 2011, diperdagangkan sekitar 5,3 persen di atas level terendah 34-bulan di level $  1,180.50 yang tercatat tanggal 28 Juni lalu. Logam reli sebanyak 21 persen dalam dua bulan berikutnya setelah harga yang lebih rendah mendorong aksi pembelian atas perhiasan, koin dan emas batangan, khususnya di Asia. China dan India merupakan konsumen logam terbesar emas.

Permintaan global untuk perhiasan, emas batangan dan koin meningkat 20 persen menjadi 3,757.1 ton pada 12 bulan hingga September, berdasarkan data World Gold Council yang berbasis di London. Penggunaan emas di China melonjak 30 persen dalam periode tersebut dan membuatnya siap untuk menyalip India sebagai konsumen terbesar emas. Pemmbelian dari India meningkat pada tingkat yang lebih lambat sebesar 24 persen karena pemerintahnya yang mengenakan pembatasan impor emas untuk mengekang defisit current account-nya.

Harga yang menuju penurunan mingguan ketiga dalam empat minggu terakhir mendorong indeks kekuatan relative (RSI) emas ke posisi 29,97 kemarin, level 30 menunjukan sinyal untuk rebound pada analisis teknis.

Prakiraan

Logam akan jatuh ke $ 1.200 pada akhir tahun ini menurut perkiraan ABN Amro Group NV, dan Goldman Sachs Group Inc melihat harga berada dikisaran $ 1.110 pada 12 bulan kedepan. Sementara, Credit Suisse Group AG memproyeksikan rata-rata harga di $ 1.180 pada tahun depan.