Thursday 17 March 2016

Pound Raih Gain Terbesar Seiring BOE Berspekulasi Pangkas Suku Bunga


BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Pound mengalami kenaikan terbesar sejak 2009 lalu setelah Bank of England (BOE) menunjukkan pembuat kebijakan memutuskan untuk menahan kenaikan suku bunga dalam tiga tahun ke depan, meredam peningkatan spekulasi bahwa langkah berikutnya kemungkinan telah dipangkas.
Sterling membalikan penurunan terhadap euro dan menguat terhadap 12 dari 16 mata uang utama lainnya. Keputusan oleh semua 9 anggota Komite Kebijakan Moneter, dipimpin oleh Gubernur Mark Carney, untuk meninggalkan tingkat resmi pada 0,5 % yang diperkirakan oleh semua 43 analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Pound naik 1,6 % ke level $ 1,4492 pada pukul 16:31 sore waktu London, kenaikan terbesar sejak penguatan 1,8 % pada 15 Oktober 2009. Poundsterling menyentuh level $ 1,4502, yang tertinggi sejak 16 Februari lalu. Sterling menguat 0,8 % ke level 78,11 pence per euro, naik untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg


Saham AS Ditutup Naik Seiring Pelemahan Dolar


BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Indeks Dow Jones Industrial Average menghapus kerugian tahun 2016, karena dolar yang melemah mendorong reli pada produsen komoditas dan saham industri yang menyebar lebih luas ke pasar saham AS.
Ekuitas terdorong ke level tertingginya sejak akhir tahun lalu karena keuntungan yang didapatkan oleh keseluruhan perusahaan dari mata uang AS yang lebih rendah, dari kenaikan General Electric Co untuk Coca-Cola Co. Sebuah kecepatan pada skala-akhir kenaikan suku bunga dari The Fed mengirim dolar ke posisi yang lebih rendah, membantu Dow memperpanjang rebound lebih dari 11 persen dari level terendah dua tahunnya yang dicapai bulan lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 persen menjadi 2,040.56 pada 16:00 sore di New York, berada di dekat titik impas untuk tahun ini. Dow naik 0,9 persen menjadi ditutup pada level tertinggi sejak bulan Desember lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Kenaikan Minyak Imbangi Penurunan Bank, Saham Eropa Ditutup Sedikit Berubah


BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/3) - Saham Eropa ditutup sedikit berubah, hampir menghapus kerugian awal hari, karena lonjakan minyak dapat mengimbangi penurunan di sektor perbankan dan eksportir.
Saham penambang dan saham energi mengikuti kenaikan pada minyak mentah, dengan Anglo American Plc dan Glencore Plc naik lebih dari 9 persen. Perbankan berada di antara pemain terburuk di indeks Stoxx 600 Eropa, sementara BMW AG dan Continental AG memimpin penurunan produsen mobil.
Indeks acuan Eropa kehilangan kurang dari 0,1 persen pada penutupan. Hal tersebut membalikan kenaikan awal sebesar 0,4 persen untuk turun sebanyak 1,8 persen, sebelum memangkas kerugian. The Fed kemarin mengisyaratkan kecepatan yang lebih lambat dari kenaikan suku bunga, mengutip dampak potensial dari pertumbuhan global yang melemah serta gejolak pasar keuangan.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 16 March 2016

GOLD MARKET UPDATE - 17MAR2016 MORNING

Saham Eropa Berakhir Stagnan Diiringi Lonjakan Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Saham Eropa sedikit berubah diiringi lonjakan harga minyak yang dapat membantu mengimbangi penurunan pada sektor bank, sementara investor berspekulasi pada pertemuan kebijakan terbaru oleh Federal Reserve.
Saham energi melonjak diikuti kenaikan harga minyak mentah setelah Menteri Energi Qatar mengatakan beberapa anggota OPEC akan mengadakan pertemuan dengan produsen lainnya pada bulan April untuk memulai kembali pembicaraan pembatasan output. Prudential Plc memimpin kenaikan pada perusahaan asuransi setelah retribusi industri meningkat kurang dari yang diharapkan dalam anggaran Inggris Raya. UBS Group AG, pemberi pinjaman yang lebih rendah, turun 4,8 % setelah mengatakan manajemen kekayaan dan investasi unit banking yang tidak membaik pada kuartal pertama.
Indeks Stoxx 600 Eropa naik tipis kurang dari 0,1 % pada penutupan perdagangan, setelah sebelumnya melemah 0,6 % dan menguat 0,5 %. Indeks FTSE 100 U.K naik 0,6 % setelah Menteri Keuangan Britania Raya George Osborne menyampaikan pidato anggarannya, termasuk langkah-langkah untuk mengurangi pajak perusahaan, bahkan saat ia memperingatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi. (knc)
Sumber : Bloomberg

The Fed Tahan Kenaikan Suku Bunga dan Melihat Hanya Dua Lonjakan Tahun ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil pada Rabu ini dan menunjukkan mereka berniat untuk memperlambat kenaikan karena melemahnya ekuitas global dan pasar saham volatile.
The Fed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengaturan suku bunga yang dilakukan oleh Federal Open Market Committee (FOMC) yang memutuskan untuk menahan kenaikan suku bunga acuan bank sentral di kisaran 0,25% hingga 0,5% pada pertemuan bulan Maret. Keputusan ini telah diperkirakan sebelumnya.
Dalam terbarunya yang disebut "dot plot," pejabat The Fed menyerukan hanya terjadi dua kenaikan sebesar seperempat poin pada tahun ini, turun dari empat kenaikan pada bulan Desember.
"Perkembangan ekonomi dan keuangan global terus menimbulkan risiko," menurut pernyataan Fed.
Pada bulan Januari, The Fed tidak termasuk penilaian risiko ekonomi dalam pernyataannya.
Pernyataan Fed mencatat data ekonomi bervariasi tetapi menyoroti kenaikan yang kuat baru-baru ini terkait langkah-langkah untuk tingkat inflasi inti tidak termasuk harga makanan dan energi. "Inflasi meningkat dalam beberapa bulan terakhir," kata The Fed.
Menurut "dot plot" sebanyak 9 pejabat Fed dari 17 pejabat yang memperkirakan dua kenaikan suku bunga sebesar seperempat poin yang terjadi pada tahun ini, sementara 7 pejabat melihat tiga atau empat kali kenaikan. Seorang pejabat lagi memprediksi hanya satu kali kenaikan suku bunga.
Ketua Fed Janet Yellen akan mengadakan konferensi pers pada pukul 14:30 siang waktu setempat. (knc)
Sumber : Market Watch

Minyak Naik Terkait Rencana Pertemuan Untuk Membahas Produksi


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Minyak menguat karena beberapa anggota OPEC berencana untuk bertemu dengan produsen lainnya pada bulan April untuk memulai kembali pembicaraan mengenai catatan produksi, sementara pasokan minyak mentah AS naik kurang dari yang diantisipasi.
Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan beberapa produsen lain berencana untuk bertemu pada 17 April nanti di Doha untuk membahas proposal demi pengurangan produski, menurut Menteri Energi Qatar. persediaan minyak mentah AS naik 1,32 juta barel pekan lalu, menurut data pemerintah, kurang dari setengah yaitu 3,2 juta barel yang diproyeksikan oleh analis dalam survei Bloomberg. Peningkatan harga menjadi lebih cepat setelah The Fed mempertahankan suku bunganya tidak berubah.
West Texas Intermediate untuk pengiriman April naik $ 1,71, atau 4,7 persen, ke $ 38,05 per barel pada 14:10 siang di New York Mercantile Exchange. Kontrak tersebut jatuh ke $ 36,34 pada hari Selasa kemarin, penutupan terendahnya sejak 4 Maret.
Brent untuk pengiriman Mei naik $ 1,39, atau 3,6 persen, ke $ 40,13 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan global dengan premi 39 sen untuk WTI bulan Mei.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Emas Berakhir Lebih Rendah, Kemudian Rally Pasca Pernyataan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Emas berjangka berakhir lebih rendah pada Rabu ini, tertekan oleh beberapa kenaikan dalam dolar AS terkait menguatnya data ekonomi, namun harga emas rally terakhir di level $ 1.240 per ons di perdagangan elektronik setelah Federal Reserve menurunkan outlook jumlah kenaikan suku bunga tahun ini.
Komite Pasar Terbuka Federal mempertahankan suku bunga stabil, dalam kisaran 0,25% sampai 0,5%, dan mengindikasikan mereka berniat untuk memperlambat kenaikan suku bunga karena global yang lemah dan pasar saham volatile. Pejabat Fed hanya menyerukan dua kenaikan sebesar seperempat poin selama tahun ini, turun dari empat kenaikan tersebut pada bulan Desember.
Bank sentral membuat pernyataan bahwa kebijakan yang sangat diantisipasi pada pukul 14:00 siang waktu Eastern Time, sekitar 30 menit setelah emas berjangka menetap di Comex.
Menjelang berita dirilis, emas untuk pengiriman April turun $ 1,20 sen atau 0,1%, untuk menetap di level $ 1,229.80 per ons, yang merupakan level terendah sejak 26 Februari lalu.
Tak lama setelah berita Fed, namun harga emas melonjak untuk perdagangan sekitar $ 1,247.70. (knc)
Sumber : Market Watch

Dolar Turun Seiring Fed Pangkas Outlook Kenaikan Suku Bunga Acuan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/3) - Dolar melemah terhadap kedua pesaing mata uang utama lainnya dan pasca Federal Reserve memangkas harapan untuk jumlah kenaikan suku bunga yang diperkirakan pada tahun 2016. Euro melonjak ke level $ 1,1172 setelah pernyataan kebijakan moneter diperbarui oleh The Fed dan perkiraan yang dirilis, dibandingkan dengan sesaat sebelumnya berada di level $ 1,1089. Dolar merosot ke level ¥ 113,07, dibandingkan dengan level ¥ 113,65 sebelumnya. Pound menguat ke level $ 1,4225, dari $ 1,4115 sebelumnya. Dalam ruang pasar berkembang, Dolar merosot ke level 17,75 peso Meksiko setelah pengumuman tersebut, dari 17,92 peso sebelumnya. Dolar melemah terhadap mata uang rubel Rusia jatuh ke level 70,0 rubel dari 70,6 rubel sesaat sebelumnya. (knc)
Sumber : Market Watch

Tuesday 15 March 2016

GOLD MARKET UPDATE - 16MAR2016 MIDDAY

GOLD MARKET UPDATE - 16MAR2016 MORNING

Pemimpin Korut Perintahkan Lebih Banyak Uji Coba Rudal Balistik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Media pemerintah Korea Utara mengatakan pemimpin negara itu, Kim Jong Un, telah memerintahkan uji coba rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir Å“dalam waktu singkat.
Kantor berita Korea Utara KCNA menyatakan Kim memerintahkan uji coba ituu hari Selasa setelah mengawasi simulasi misil balistik yang berhasil masuk kembali ke atmosfir. KCNA mengatakan Kim memberikan perintah Å“untuk lebih meningkatkan ketahanan kemampuan serangan Nuklir Korea Utara.
Uji coba itu, jika dilaksanakan, akan merupakan tentangan terhadap banyak sanksi PBB, termasuk seperangkat larangan baru yang keras yang disetujui oleh Dewan Keamanan PBB awal bulan ini. Pyongyang juga telah meningkatkan retorika keras dan berkobar-kobar terhadap Korea Selatan dan Amerika dalam beberapa hari ini, sementara kedua negara mengambil bagian dalam latihan militer gabungan tahunan.
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye memperingatkan dalam pertemuan dengan para pejabat Kabinet hari Selasa bahwa Korea Utara bisa Å“menempuh jalan penghancuran diri sendiri jika tidak bergerak menuju jalan perubahan.
Banyak pakar pertahanan di Korea Selatan dan di luar negeri telah menyatakan keraguan bahwa Korea Utara telah mengembangkan wahana yang dapat bertahan dengan panas yang membakar ketika masuk kembali ke atmosfer bumi, yang merupakan bagian penting membangun armada rudal jarak jauh yang handal yang dapat membawa hulu ledak nuklir.
Sumber : VOA

Iran Tolak Pembekuan Output Jadikan Minyak Perpanjang Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Minyak turun untuk hari kedua seiring Iran didukung ekspor minyak mentah dan Rusia mengisyaratkan negara Teluk Persia tidak akan bergabung dengan produsen utama karena membekukan output untuk mengurangi kelebihan pasokan global.
Kontrak berjangka turun 2,3 % di New York memperpanjang penurunan dari kemarin menjadi 3,4 %. Iran memiliki "argumen yang masuk akal" untuk tidak bergabung dengan aliansi untuk output berskala kecil, kata Menteri Energi Rusia Alexander Novak setelah pertemuan dengan rekannya dari Iran. Produksi Iran meningkat pada bulan lalu yang terbesar dalam hampir dua dekade terakhir setelah berakhirnya sanksi, OPEC mengatakan pada hari Senin. Persediaan minyak AS kemungkinan naik pada pekan lalu, menjaga stok berada di level tertinggi sejak tahun 1930.
Harga minyak telah kembali pulih setelah merosot ke level 12-tahun terendah pada tahun ini terkait spekulasi menguatnya permintaan dan penurunan output AS akan memudahkan surplus. Pembicaraan tentang pembekuan kemungkinan terjadi di ibukota Qatar, Doha pada bulan depan, menurut Teluk Organisasi delegasi Negara Pengekspor Minyak.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April turun 84 sen menjadi ditutup pada level $ 36,34 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini adalah penutupan terendah sejak 4 Maret.
Brent untuk pengiriman Mei merosot 79 sen atau 2 %, ke level $ 38,74 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Indeks acuan global ditutup dengan premi 66 sen dibandingkan minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Mei. (knc)
Sumber : Bloomberg

Pasar Masih Menunggu Kebijakan The Fed, Emas Turun Untuk Hari Ketiga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Emas berjangka mengalami penurunan terbesar dalam tiga hari sejak awal November karena penguatan dolar dan pedagang meningkatkan spekulasi bahwa The Fed akan memperketat kebijakan moneter AS tahun ini.
Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk hari kedua, mengurangi daya tarik komoditas termasuk emas yang dihargai dalam mata uang AS. Pedagang berspekulasi bahwa ada kesempatan sebesar 52 persen bahwa para pembuat kebijakan AS akan menaikkan suku bunganya pada bulan Juni, naik dari 6 persen di bulan lalu, menurut Fed fund futures.
Stabilitas yang lebih besar di pasar keuangan pasca intervensi moneter yang dilakukan oleh bank sentral bisa meredakan jalan The Fed untuk menaikkan suku bunga, memberikan dampak negatif pada harga emas karena logam yang tidak membayar bunga. Sementara Bank of Japan menahan diri dari memperkuat stimulus moneter pada pertemuan Selasa setelah langkah mengejutkan untuk mengadopsi suku bunga negatif pada bulan Januari lalu, itu menegaskan bahwa hal tersebut dapat melonggarkan kebijakan jika diperlukan. Bank Sentral Eropa pekan lalu mengumumkan bahwa pelonggaran belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas berjangka untuk pengiriman April turun 1,1 persen untuk berakhir di $ 1.231 per ons pada pukul 1:48 siang di Comex, New York, membuat kerugian dalam tiga sesi terakhir menjadi 3,3 persen, penurunan tersebut merupakan yang terbesar untuk kontrak teraktif sejak 2 November lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg


Saham AS Ditutup Turun Di tengah Fokus pada Bank Central

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Saham AS turun pada perdagangan ringan, dengan indeks Standard & Poor 500 mencatatkan kembali penurunan back-to-back untuk pertama kalinya bulan ini, karena investor mempertimbangkan kapasitas bank sentral untuk meningkatkan pertumbuhan global.
Kompleksitas awal pada penurunan Selasa ini mencerminkan hasil kemarin, dengan perusahaan komoditas di antara mereka yang mengalami penurunan terbesar, bergabung lagi dengan sektor kesehatan dan perusahaan keuangan. Valeant Pharmaceuticals International Inc turun 51 persen setelah memangkas prediksi labanya. Apple Inc naik 2 persen di tengah komentar positif analis pada penjualan iPhone, sementara produsen susu bayi Mead Johnson Nutrition Co melonjak 11 persen pada kesepakatan spekulasi.
Indeks S & P 500 turun 0,2 persen menjadi 2,015.91 pada 04:00 sore di New York, memangkas penurunan awal sebesar 0,7 persen.
Ekuitas AS turun bersama dengan saham di Asia dan Eropa setelah Bank of Japan menahan diri dari penambahan stimulus. Bank-bank sentral di seluruh dunia telah menunjukkan kesediaan untuk melanjutkan langkah-langkah demi mendukung pertumbuhan ekonomi dan menstabilkan pasar, membantu pulihnya saham dalam satu bulan terakhir. The Fed akan memulai pertemuan dua harinya pada hari ini. Dengan investor yang mengurangi perdagangan mereka menjelang hasil dari pertemuan di Rabu sore.
Para pedagang memberikan nilai pada peluang yang kecil untuk kenaikan suku bunga, , meskipun spekulasi untuk dorongan di akhir tahun telah meningkat. Probabilitas untuk pergerakan di bulan Juni sekarang terlihat di hampir 54 persen, dari sebelumnya sebesar 2 persen di bulan lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa Hentikan 2-Hari Gain Terkait Penurunan Saham Energi & Komoditas


BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/3) - Penurunan sektor komoditas dan produsen energi menarik turun saham Eropa dari dua bulan tertingginya, setelah Bank of Japan menahan diri dari meningkatkan rekor stimulus moneter mereka.
Anglo American Plc anjlok 11 persen. Antofagasta Plc turun 4,5 persen, memangkas kerugian sebanyak 11 persen, setelah meninggalkan dividen dan mengatakan bahwa laba tahunan mereka merosot sebesar 99 persen. Indeks pada saham energi mengikuti penurunan minyak mentah, dengan Tullow Oil Plc dan Seadrill Ltd turun lebih dari 9,5 persen.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,1 persen pada penutupan perdagangan. Indeks acuan kemarin ditutup dengan reli terbesar dua hari dalam tiga minggu karena investor yang meninjau kembali paket stimulus Bank Sentral Eropa. Saham Asia jatuh hari ini setelah BOJ mempertahankan kebijakan suku bunga negatifnya dan rencana pembelian aset yang tidak berubah, sementara keputusan The Fed dan Bank of England juga akan dikeluarkan minggu ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Sunday 13 March 2016

Bursa Wall Street Akhir Pekan Naik Tajam; Bukukan Kenaikan Empat Minggu Beruntun


BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/3) - Bursa Saham Wall Street ditutup naik tajam pada akhir pekan Sabtu dinihari (12/03) terdorong kenaikan harga minyak mentah dan investor mengambil pandangan yang lebih positif dari stimulus Bank Sentral Eropa.

Harga minyak mentah AS naik pada penutupan perdagangan akhir

pekan Sabtu dinihari (12/03) setelah pernyataan International Energy Agency (IEA) yang mengatakan harga minyak mentah mungkin telah mencapai titik terendahnya.

Produksi di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak akan menurun 750.000 barel per hari tahun ini, atau 150.000 barel per hari lebih dari perkiraan bulan lalu, kata lembaga itu. Pasar juga didukung oleh kerugian produksi di Irak dan Nigeria, dan Iran mengembalikan produksi lebih lambat dari yang direncanakan setelah akhir sanksi internasional, katanya.

Harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik 66 sen, atau 1,74 persen, pada $ 38,50 per barel.

Indeks utama AS rata-rata naik lebih dari 1 persen ke wilayah positif untuk minggu ini, mencatatkan kenaikan minggu keempat berturut-turut sejak November.

Baik indeks Dow dan S & P 500 berakhir di tertinggi sejak perdagangan intraday pada 4 Januari, hari pertama perdagangan tahun ini. Pada penutupan Jumat, indeks hanya sekitar 1 persen lebih rendah secara tahunan.

Indeks S & P 500 naik 1,6 persen menembus level psikologis 2.000 dan ditutup diatas 200 hari moving average untuk pertama kalinya sejak 30 Desember.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup sekitar 218 poin lebih tinggi, juga di atas 200 hari moving average untuk pertama kalinya sejak 30 Desember.

Bursa Saham AS ditutup sebagian besar lebih rendah Kamis, di bawah tekanan dari harga minyak yang rendah dan kekhawatiran tentang efektivitas kebijakan moneter menyusul pengumuman stimulus dari Bank Sentral Eropa.

Pada hari Kamis, euro dibalik penurunan awal untuk mencapai tertinggi terhadap dolar AS dalam hampir sebulan setelah Presiden ECB Mario Draghi mengejutkan pasar dengan mengatakan dia tidak mengantisipasi kebutuhan untuk mengurangi tingkat suku bunga lebih lanjut, meskipun fakta baru dapat mengubah situasi dan prospek.

Harga emas berjangka AS untuk pengiriman April turun $ 13,40 pada $ 1,259.40 per ons, sementara imbal hasil Treasury naik. Yield 2 tahun adalah 0,94 dan hasil 10-tahun adalah sekitar 1,98 persen.

Indeks dolar lebih tinggi, dengan euro dekat $ 1,115 dan yen di ¥ 113,77 terhadap dolar AS.

Dalam berita ekonomi AS, harga impor Februari turun 0,3 persen, sedangkan harga ekspor turun 0,4 persen.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 218,18 poin, atau 1,28 persen, di 17,213.31, dengan kenaikan tertinggi saham Pfizer, sedangkan saham Wal-Mart dan Procter & Gamble penurun terbesar.

Indeks Dow Jones naik 1,2 persen untuk minggu ini, dengan saham Chevron pemain top dan saham Visa yang terburuk.

Indeks S & P 500 ditutup naik 32,62 poin, atau 1,64 persen, pada 2,022.19, dengan sektor keuangan memimpin semua 10 sektor yang lebih tinggi.

Indeks S & 500 naik 1,1 persen untuk minggu ini, dengan sektor material dan utilitas memimpin semua 10 sektor yang lebih tinggi pada pekan ini.

Indeks komposit Nasdaq ditutup naik 86,31 poin, atau 1,85 persen, pada 4,748.47.

Indeks Nasdaq naik 0,67 persen untuk seminggu. Saham Apple jatuh 0,76 persen untuk seminggu.


Sumber : Vibiznews

Bursa Eropa Akhir Pekan Naik Tajam, Mingguan Hanya Naik Tipis

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/3) - Bursa saham Eropa berakhir naik tajam pada perdagangan akhir pekan Jumat malam (11/03) terdorong reli harga minyak mentah dan investor mencerna langkah-langkah pelonggaran yang agresif dari Bank Sentral Eropa (ECB)

Indeks FTSE berakhir pada 6.139,79, naik 103,09 poin atau 1,71%

Indeks DAX berakhir pada 9.831,13, naik 332,98 poin atau 3,51%

Indeks CAC 40 berakhir pada posisi 4.492,79, naik 142,44 poin atau 3,27%

Indeks IBEX 35 berakhir pada 9.090,60, naik 323,70 poin atau 3,69%

Indeks Stoxx 600 Pan Eropa berakhir naik 2,6 persen dengan semua sektor ditutup di wilayah positif. Meskipun kenaikan tajam hari Jumat, STOXX 600 hanya naik 0,1 persen pada pekan ini.

Sentimen di Eropa pulih pada hari Jumat setelah ditutup turun tajam di sesi sebelumnya, terganjal harga minyak jatuh dan pesan campuran dari Presiden ECB Mario Draghi.

Pertemuan kebijakan moneter Kamis menunjukkan ECB meluncurkan paket pelonggaran dengan penurunan suku bunga ke titik nol dan peningkatan pembelian obligasi. Namun, Draghi menambahkan dalam konferensi pers setelahnya bahwa ia tidak mengantisipasi untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Namun pada hari Jumat, bursa Eropa bangkit kembali dengan reaksi yang tertunda terhadap pelonggaran tambahan oleh ECB. Bank Italia memperoleh kenaikan terbesar di sektor keuangan, dengan saham Unicredit dan Intesa Sanpaolo menunjukkan peningkatan masing-masing 9,5 persen dan 7,5 persen.

Pemain top lainnya di sektor ini termasuk Spanyol Banco Popular dan Banco de Sabadell, menyelesaikan kenaikan masing-masing 12,5 persen dan 9 persen, dan saham Societe Generale naik 5,7 persen.

Sementara itu, Deutsche Bank mengeluarkan pernyataan yang memperingatkan bahwa pasar keuangan bergejolak pada kuartal pertama, biasanya musim yang kuat untuk bank, mungkin menimbulkan tantangan bagi seluruh sektor. Namun demikian saham bank lebih tinggi pada penutupan Jumat, naik 7,4 persen didukung oleh seluruh sektor perbankan.

Secara keseluruhan sektor-sektor di pasar Eropa berada di wilayah positif, berakhir naik 4,9 persen secara keseluruhan.

Sedangkan harga minyak mentah bangkit kembali pada Jumat, menyusul laporan optimis dari Badan Energi Internasional (IEA) pada Jumat, yang mengatakan bahwa harga minyak mentah akan keluar dari titik terendah.

Berita tersebut disambut positif, dengan harga minyak mentah berjangka AS naik hampir 2 persen lebih tinggi, diperdagangkan sekitar $ 38,65, sementara harga minyak mentah berjangka Brent berada pada sekitar $ 40,50 pada penutupan. Saham-saham perminyakan juga naik tajam, dengan saham Seadrill, Total dan SBM Offshore semua meraih kenaikan lebih dari 2,5 persen.

Beberapa harga logam juga pulih pada hari Jumat, yang memberikan dorongan untuk sektor ini, dengan saham ArcelorMittal melompat di dekat bagian atas benchmark Eropa, ditutup naik lebih dari 11 persen. Saham BHP Billiton dan Anglo Amerika juga berakhir lebih tinggi.

Perusahaan rantai pub Inggris JD Wetherspoon melaporkan penurunan 3,9 persen pada semester pertama laba sebelum pajak menjadi £ 36 juta. Namun sahamnya berakhir di wilayah positif.

Dalam berita saham individu, grup jasa keuangan U.K.-Afrika Selatan , Old Mutual Jumat mengumumkan bahwa mereka akan mmebagi menjadi empat unit utama. Saham yang terdaftar di London tersebut tergelincir 1,8 persen dalam perdagangan.

Pada sore nanti akan dirilis data Industrial Production Januari zona Euro, yang diindikasikan berdasarkan hasil konsensus akan meningkat, baik secara bulanan maupun tahunan.


Sumber : Vibiznews

Harga Emas Akhir Pekan Retreat, Mengakumulasikan Mingguan Negatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/3) - Harga Emas retreat sekitar 1 persen pada akhir perdagangan akhir pekan, Sabtu dinihari (12/03) terganjal penguatan dolar AS, harga minyak dan pasar saham global, setelah pada perdagangan sebelumnya emas memperpanjang kenaikan pada awal perdagangan setelah pengumuman Bank Sentral Eropa yang melakukan pelonggaran tambahan.
Presiden ECB Mario Draghi meluncurkan langkah-langkah stimulus ekonomi pada Kamis dengan menurunkan suku bunga ke tingkat nol dan peningkatan pembelian aset, tetapi mengisyaratkan tidak akan ada pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Dolar AS menguat lagi pada hari Jumat, setelah hampir satu bulan terhadap sekeranjang mata uang utama, karena investor membeli aset berisiko menyusul pengumuman mengejutkan dari Bank Sentral Eropa dan Bank Rakyat Cina.
Dolar AS naik pada hari Jumat setelah Tiongkok menetapkan tingkat tinggi yuan onshore terhadap dolar oleh laju tercepat tahun ini pada 6,4850 yuan. Bank Rakyat China telah menetapkan tingkat titik tengah yuan / dolar resmi CNY = SAEC di 6,4905 per dolar, kurs tetap terkuat pada 2016.
Pasar Saham Asia, Eropa dan Wall Street akhir pekan juga berakhir positif, yang membuat permintaan aset safe haven terhadap emas semakin melemah.
Harga emas Spot sempat naik sejauh $ 1,282.51 per ons, terkuat sejak 3 Februari 2015, sebelum jatuh 1,69 persen menjadi $ 1,249.76, setelah dolar rebound dari tiga minggu rendah terhadap euro. Itu berada di jalur untuk menutup turun sekitar -0,7% seminggu setelah 3 persen lonjakan pekan lalu.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman April berakhir turun 1,1 persen pada $ 1,259.40 per ons, setelah mencapai puncak pada $ 1,287.80.
Fokus pasar utama berikutnya adalah pertemuan kebijakan AS Federal Reserve pada 15-16 Maret. The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade di bulan Desember.
Jika Fed menetapkan suku bunga tidak berubah pekan depan, emas bisa tertekan dari kenaikan beberapa resiko jangka pendek, kata analis ETF Securities Martin Arnold. “Dalam jangka panjang, emas mungkin akan tetap di atas $ 1.200, sekitar area $ 1.250, sementara $ 1.300 merupakan level resistance yang kuat,” tambah Arnold.
Pelemahan dolar AS dan harapan untuk kenaikan suku bunga AS telah membantu rebound emas dengan lebih dari 18 persen tahun ini sejauh ini. Emas kembali mengambil perannya sebagai tempat berlindung bagi investor menghindari risiko, dalam menghadapi jatuhnya pasar ekuitas dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global.
Permintaan emas fisik melambat di konsumen atas Tiongkok pekan ini, sementara pemogokan oleh perusahaan perhiasan terkait pengenaan pajak menahan permintaan di pasar nomor dua dunia di India.
Dalam harga logam mulia lainnya, harga Perak berjangka turun 0,04 persen menjadi $ 15,51 per ons, harga platinum berjangka turun 1,6 persen pada $ 962,30 dan harga paladium naik 1,4 persen menjadi $ 578,50.

Sumber : Vibiznews

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Terangkat Pernyataan EIA; Mingguan Naik 7%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/3) - Harga minyak mentah AS naik pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (12/03) setelah pernyataan International Energy Agency (IEA) yang mengatakan harga minyak mentah mungkin telah mencapai titik terendahnya.

Produksi di luar Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak akan menurun 750.000 barel per hari tahun ini, atau 150.000 barel per hari lebih dari perkiraan bulan lalu, kata lembaga itu. Pasar juga didukung oleh kerugian produksi di Irak dan Nigeria, dan Iran mengembalikan produksi lebih lambat dari yang direncanakan setelah akhir sanksi internasional, katanya.

“Ada tanda-tanda bahwa harga mungkin telah melewati dasar,” demikian dinyatakan lembaga penasihat yang berbasis di Paris untuk 29 negara mengatakan dalam laporan pasar bulanan pada Jumat.

Demikian juga pada hari Jumat, perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan jumlah kilang pengeboran minyak di Amerika Serikat turun 6 menjadi total 386. Pada saat ini tahun lalu, jumlah rig minyak mencapai 866.

Harga minyak mentah berjangka AS berada pada $ 38,50 per barel, naik 66 sen, atau 1,74 persen, setelah mencapai tertinggi 2016 pada $ 39,02. Untuk minggu ini memperoleh kenaikan 7.18 persen, naik untuk minggu keempat berturut-turut.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 40,41 per barel, naik 36 sen. Pada minggu ini, naik lebih dari 4 persen, menuju kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Sementara itu Goldman Sachs memberikan sentimen bearish, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien bahwa harga bisa jatuh tajam dalam beberapa pekan mendatang dengan catatan peningkatan persediaan AS mengimbangi penurunan produksi di dalam negeri.

Goldman Sachs mengatakan harga minyak harus cukup rendah untuk menjamin pasokan berkurang dari waktu ke waktu, memproyeksikan $ 39 per barel di rata-rata untuk patokan global minyak mentah Brent pada tahun 2016, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar $ 45.

Dalam berita lain, minyak telah kembali mengalir dari Irak wilayah Kurdistan ke pelabuhan Turki Ceyhan, sumber mengatakan, setelah penutupan pipa di pertengahan Februari mengurangi sekitar 600.000 barel per hari dari pasar.

IEA mengatakan melihat persediaan minyak dan produk global yang meningkat besar di paruh pertama tahun 2016, di kisaran 1.500.000-1.900.000 barel per hari, tapi itu akan melambat menjadi 0,2 juta barel per hari pada semester kedua. Kelebihan itu sendiri menyebabkan beberapa untuk memperingatkan bahwa pemulihan harga dini bisa menghambat rebalancing pasar.

Sumber : Vibiznews

IHSG Bakal Menguat Dipengaruhi Pengumuman BI Rate

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/3) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat dalam sepekan ini. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI rate).

"Minggu ini BI rate, juga ada The Fed kemungkinan tidak akan menaikan suku bunga. Peluang untuk menurunkan BI rate masih ada," kata Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo kepada Liputan6.com, Senin (14/3/2016).

Dia mengatakan tren penguatan bakal terjadi. Pasalnya, tren penurunan sudah berhasil ditutup pada Jumat lalu. Satrio memprediksi IHSG bergerak pada support 4.750-4.775 dan resistance 4.850-4.875 selama sepekan.‎

Analis PT NHKorindoSecuritiesRezaPriyambada mengatakan, IHSG cenderung menguat pada perdagangan saham sepekan. Dia mengatakan, pelaku pasar kini mengamati Rapat Dewan Gubernur (RDP) BI terkait dengan penetapan suku bunga acuan. Begitu pula dengan pertemuanFOMC Bank Sentral Amerika Serikat (AS) terkait suku bunga acuan.

"Setelah pelaku pasar fokus pada pertemuan ECB pekan lalu, kini para investor fokus pada RDG BI pada pekan depan. Termasuk juga pertemuan FOMC The Fed. Adapun asumsi kami BI masih akan menahan tingkat suku bunga di level 7 persen pada bulan ini. Begitupun dengan The Fed yang kemungkinan masih akan mempertahankan tingkat suku bunganya‎," jelas dia.

Menurutnya, koreksi yang terjadi pada pekan lalu merupakan hal yang wajar. IHSG ditutup pada level 4.831,57 atau susut 0,40 persen‎. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih Rp 27 miliar.

"Pada minggu lalu IHSG bisa koreksi wajar hingga menutupi gap dengan net sell yang tidak terlalu signifikan‎," katanya.

Dia memperkirakan IHSG bakal bergerak pada support 4.745-4.785 dan resistance pada level 4.835-4.872 selama sepekan.

Satrio merekomendasikan beberapa saham antara lain PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).


Sumber : Liputan6

Thursday 10 March 2016

GOLD MARKET UPDATE - 11MAR2016 MIDDAY

GOLD MARKET UPDATE - 11MAR2016 MORNING

Minyak Turun Dari 3 Bulan Tertinggi Pada Keraguan Mengenai Rapat Produksi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Minyak turun dari level tertingginya tiga bulan di tengah ketidakpastian tentang kapan pertemuan antara Arab Saudi, Rusia dan produsen lain untuk mengurangi produksi akan terjadi karena Iran berusaha untuk membangun kembali ekspornya.
Minyak berjangka di New York turun 1,2 persen setelah Reuters melaporkan bahwa pertemuan tidak mungkin terjadi pada 20 Maret. Waktu dan tanggal pertemuan antara produsen besar masih belum jelas, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada Rabu kemarin, menurut laporan dari Interfax. Harga sempat naik setelah Bank Sentral Eropa memangkas semua suku bunga dan memperbesar pembelian obligasi bulanan.
Minyak acuan AS telah menghapus kerugian tahun ini karena peningkatan permintaan dan produksi AS menunjukkan tanda-tanda penurunan. Rata-rata konsumsi bahan bakar motor-empat minggu terakhir adalah yang tertinggi sejak September lalu, menurut Energy Information Administration. stok minyak AS, sementara itu, tumbuh ke level tertinggi sejak tahun 1930.
West Texas Intermediate untuk pengiriman April turun 45 sen menjadi $ 37,84 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak menetap di $ 38,29 pada hari Rabu, penutupan tertinggi sejak 4 Desember lalu. Volume semua minyak berjangka adalah 40 persen di atas rata-rata 100-harinya.
Brent untuk pengiriman Mei turun US $ 1,02 menjadi $ 40,05 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium dari 65 sen untuk WTI bulan Mei.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Emas Berjangka Berakhir di Level 13 Bulan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Emas berjangka kembali reli ke level tertinggi dalam lebih dari satu tahun pada hari Kamis karena investor beralih ke logam untuk berlindung dari penurunan besar dan kuat dalam saham-saham AS, minyak dan dolar.
Dampak awal dari langkah kebijakan mengejutkan yang agresif dari Bank Sentral Eropa dengan cepat mereda. Euro awalnya turun tapi kemudian mengalami reli setelah Presiden ECB Mario Draghi mengatakan ia tidak mengantisipasi pemotongan suku bunga lebih lanjut. Hal tersebut menekan dolar AS dan memberikan kontribusi untuk kenaikan emas dalam mata uang dolar ini.
Emas untuk pengiriman April menempel di $ 15,40, atau 1,2%, untuk menetap di $ 1,272.80 per ons setelah menyentuh level intraday terendah di bawah $ 1.238. Harga emas, yang telah menyesuaikan dengan kerugian sekitar 1% selama tiga sesi perdagangan terakhir, berakhir di level tertinggi sejak 2 Februari 2015, menurut data FactSet.
Silver untuk bulan Mei naik 18,3 sen, atau 1,2%, ke $ 15,549 per ons.
Harga emas berakhir di dekat level terbaik pada sesi ini, mengumpulkan perhatian para investor karena pasar lainnya jatuh. Indeks saham utama AS sedang menuju ke arah tingkat terburuk hari ini di belakang kerugian minyak mentah. Dolar juga melemah karena euro menguat setelah Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan ia tidak mengharapkan pemotongan suku bunga lebih lanjut.(frk)
Sumber: MarketWatch

Saham AS Naik Tipis Pada Penutupan Perdagangan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Saham AS ditutup sedikit berubah setelah berayun antara keuntungan dan kerugian, karena investor menilai langkah-langkah stimulus baru yang dikeluarkan oleh Bank Sentral Eropa.
Ekuitas kembali rebound pada akhir waktu perdagangan untuk menghapus sebentar penurunan indeks utama yang telah mencapai lebih dari 1 persen. Indeks S & P 500 naik kurang dari 0,1 persen menjadi 1,989.5 pada 04:00 sore di New York, setelah turun 1 persen.
Bank Sentral Eropa memangkas semua suku bunga dan memperluas ruang lingkup program pembelian obligasi karena Presiden Mario Draghi berusaha untuk menangkal ancaman deflasi area euro. Bergerak melebihi harapan pasar dan awalnya mendorong permintaan untuk aset berisiko. Draghi mengatakan pada konferensi pers bahwa risiko terhadap prospek pertumbuhan kawasan euro masih lemah, dan tingkat inflasi akan tetap negatif sebelum meningkat di akhir tahun. Namun, ia mengatakan ia tidak mengantisipasi pemangkasan suku bunga lagi.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Ditutup Turun Karena Draghi Melihat Tidak Ada Lagi Pemotongan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Bursa saham Eropa, yang melonjak setelah Bank Sentral Eropa mengumumkan paket stimulus, membalikkan keuntungan setelah Presiden Mario Draghi mengatakan ia tidak mengantisipasi pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Indeks Stoxx Eropa 600 kehilangan 1,7 persen pada penutupan perdagangan, penurunan terbesar dalam dua minggu terakhir. Indeks acuan sebelumnya melonjak sebanyak 2,5 persen setelah ECB menurunkan tiga suku bunga utamanya, meningkat pembelian obligasi oleh ketiganya dan membuat memenuhi syarat utang perusahaan. Kemudian saham-saham menuju lebih rendah setelah komentar Draghi memicu kekhawatiran bahwa bank sentral telah membatasi instrument kebijakan moneter di masa depan.
Volume saham berpindah tangan pada Stoxx 600 adalah 31 persen lebih tinggi dari rata-rata 30-hari, sementara indeks volatilitas saham di zona Eropa menghapus penurunan sebanyak 14 persen.
Aksi spekulasi bank sentral dan reli dalam perusahaan penambang telah mendorong Indeks Stoxx 600 naik 12 persen dari terendahnya di 2013 yang dicapai bulan lalu sampai kemarin. Semua kelompok industri melemah saat ini, kecuali saham real-estate.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun Ditengah Kekecewaan Terhadap Pergerakan Stimulus ECB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/3) - Saham AS menurun, membalikkan keuntungan karena didorong oleh paket segar stimulus ekonomi Eropa, karena optimisme kemarahan investor pada kekhawatiran akan langkah-langkah yang tidak akan cukup untuk melawan prospek pertumbuhan yang meredup di kawasan itu.
Penurunan ini dipimpin oleh produsen energi terkait jatuhnya minyak dari tertingginya tiga bulan, dengan Exxon Mobil Corp kehilangan 1,2 persen. JPMorgan Chase & Co juga melemah 1,4 persen karena penurunan sektor perbankan untuk hari keempat. Microsoft Corp turun 1,7 persen, membebani kelompok teknologi, pasca reli dua harinya.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4 persen menjadi 1,982.27 pada 12:13 siang di New York, setelah naik sebanyak 0,8 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 72,01 poin, atau 0,4 persen, ke 16,928.35. Indeks Nasdaq Composite turun 0,5 persen. Volume perdagangan saham di S & P 500 sekitar 11 persen di bawah rata-rata 30-harinya untuk hari ini.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 9 March 2016

GOLD MARKET UPDATE - 10MAR2016 MORNING

Wall Street Menguat Didorong Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dipicu kenaikan harga minyak dan saham energi.

Dow Jones industrial average naik 34,48 poin atau 0,2 persen menjadi 16.998,58. Sementara indeks S&P 500 naik 9,85 poin atau 0,5 persen ke posisi 1.989,11 dan Nasdaq Composite menambahkan 25,55 poin atau 0,55 persen menjadi 4.674,38.

Volatilitas harga minyak dan saham pada tahun ini kerap berkaitan yang mengejutkan para investor. Seperti yang terlihat pada hari ini, dengan harga minyak mentah Brent naik di atas US$ 40 per barel, pulih dari posisi terendah selama satu dekade, pada Januari yang menyebabkan gejolak di pasar saham.

"Ini masih menjadi korelasi yang membingungkan antara harga minyak dan saham. Itu benar-benar tidak seharusnya bermain dengan cara ini," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa.

Tetapi, dia menambahkan, mengingat jika harga minyak mampu mendorong pasar saham AS turun, maka masuk akal jika kenaikan saham akan terikat dengan kembalinya harga minyak.

Wall Street menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dipicu kenaikan harga minyak dan saham energi.

Dow Jones industrial average naik 34,48 poin atau 0,2 persen menjadi 16.998,58. Sementara indeks S&P 500 naik 9,85 poin atau 0,5 persen ke posisi 1.989,11 dan Nasdaq Composite menambahkan 25,55 poin atau 0,55 persen menjadi 4.674,38.

Volatilitas harga minyak dan saham pada tahun ini kerap berkaitan yang mengejutkan para investor. Seperti yang terlihat pada hari ini, dengan harga minyak mentah Brent naik di atas US$ 40 per barel, pulih dari posisi terendah selama satu dekade, pada Januari yang menyebabkan gejolak di pasar saham.

"Ini masih menjadi korelasi yang membingungkan antara harga minyak dan saham. Itu benar-benar tidak seharusnya bermain dengan cara ini," kata Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management di Tulsa.

Tetapi, dia menambahkan, mengingat jika harga minyak mampu mendorong pasar saham AS turun, maka masuk akal jika kenaikan saham akan terikat dengan kembalinya harga minyak. 


Sumber : Liputan6

Harga Minyak AS Meningkat 5%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak hampir 5 persen setelah terjadi keseimbangan pada persediaan bensin di negara ini pada pekan lalu. Kondisi ini meyakinkan pasar bahwa permintaan energi telah meningkat meskipun stok minyak mentah mencapai rekor tertinggi untuk minggu keempat.

Harga minyak mentah juga mendapat dukungan dari spekulasi tentang kemungkinan negara-negara produsen minyak bersepakat mengurangi produksinya.

Melansir laman Reuters, Kamis (10/3/2016), harga minyak mentah berjangka AS naik US$ 1,79 atau 4,9 persen menjadi US$ 38,29 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent naik US$ 1,29 menjadi US$ 40,94 per barel, setelah menyentuh posisi tertinggi dalam  tiga bulan pada Selasa kemarin di atas US$ 41 per barel.

Lembaga Administrasi Informasi Energi AS mengatakan, stok minyak mentah naik 3,9 juta barel menjadi hampir 522 juta barel, seperti perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters. Namun, persediaan bensin turun 4,5 juta barel, lebih dari jumlah yang disurvei sebesar 1,4 juta barel.

"Bensin adalah bintang pertunjukan hari ini. Kekuatan berkelanjutan dalam permintaan telah menghasilkan imbang besar untuk persediaan bensin meskipun terjadi rebound di kilang," kata Matt Smith, Direktur Riset Komoditas ClipperData, perusahaan penyedia data energi.

Di awal sesi, harga minyak naik setelah pejabat minyak Irak mengatakan jika Organisasi Negara Pengekspor Minyak berencana untuk bertemu di Moskow pada 20 Maret untuk membahas rencana pembekuan produksi. Namun kemudian kementerian energi Rusia mengatakan tidak ada tanggal atau tempat telah ditetapkan untuk pertemuan.

Kekhawatiran tentang pasokan minyak terlalu banyak, sempat membuat harga minyak patokan global, Brent jatuh 3 persen pada Selasa, setelah mencapai posisi tertinggi tahun ini di atas US$ 40 per berel. Tetapi harga minyak mentah kembali naik pada Rabu.

"Harga ini akan kembali menjadi stabil, pasti," jelas Scott Shelton, Broker Energi ICAP di Durham, North Carolina.

Harga minyak telah meningkat sekitar 25 persen sejak Arab Saudi, Qatar, Venezuela dan negara eksportir non OPEC Rusia mengatakan, jika pada pertengahan Februari mereka akan meninggalkan pasokan di tingkat Januari jika mendapatkan cukup dukungan dari produsen lain.

Konsultan energi Wood Mackenzie berharap, harga rata-rata tahunan minyak pada 2016 lebih rendah dari 2015 dan kemudian pulih pada 2017. "Ini yang mencerminkan kelebihan pasokan besar dan tingkat tinggi saham pada paruh pertama 2016," jelas Wood Mackenzie. (Nrm/Ndw)


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Mentah Melonjak Terdorong Peningkatan Permintaan Bensin

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Harga minyak mentah melonjak pada akhir perdagangan Rabu terdorong keyakinan pasar akan peningkatan permintaan energi mengimbangi persediaan minyak mentah AS yang mencapai rekor tertinggi untuk minggu keempat.
Administrasi Informasi Energi (EIA) AS menyatakan persediaan minyak mentah naik 3,9 juta barel menjadi hampir 522 juta barel, seperti yang diperkirakan oleh analis dalam jajak pendapat Reuters.
Namun persediaan bensin turun 4,5 juta barel, lebih dari jumlah yang disurvei dari 1,4 juta barel. Hal ini meyakinkan pasar bahwa permintaan bensin telah meningkat dan memberikan sentimen yang positif.
Harga minyak mentah juga mendapat dukungan dari spekulasi bahwa produsen minyak tingkat atas mungkin setuju untuk segera melakukan pembekuan produksi.
Pada awal sesi, minyak mentah rally setelah seorang pejabat minyak Irak mengatakan kepada surat kabar negara bahwa produsen anggota maupun non-anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak berencana untuk bertemu di Moskow pada 20 Maret untuk membahas pembekuan produksi. Namun kementerian energi Rusia mengatakan tidak ada tanggal atau tempat telah ditetapkan untuk pertemuan tersebut.
Harga minyak mentah berjangka AS menetap $ 1,79 lebih tinggi, atau 4,9 persen, pada $ 38,29 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik $ 1,29 ke $ 40,94 per barel, setelah menyentuh level tertinggi tiga bulan pada Selasa di atas $ 41.
Kekhawatiran tentang pasokan minyak terlalu banyak disebabkan harga minayk mentah patokan global Brent jatuh 3 persen pada Selasa, menepis reli enam hari setelah mencapai posisi 2016 tertinggi di atas $ 40. Tetapi membeli minyak mentah kembali pada Rabu, karena pembicaraan tentang tindakan OPEC.
Harga minyak telah meningkat sekitar 25 persen sejak Arab Saudi, Qatar, Venezuela dan anggota non OPEC-eksportir Rusia mengatakan pada pertengahan Februari mereka akan menetapkan pasokan di tingkat Januari jika ada cukup dukungan dari produsen lain.
Konsultan energi Wood Mackenzie mengatakan diperkirakan “harga rata-rata tahunan untuk 2016 lebih rendah dari tahun 2015 dan kemudian pulih pada tahun 2017, yang mencerminkan kelebihan pasokan besar dan tingkat tinggi persediaan pada paruh pertama 2016.”

Sumber : Vibiznews

Pergerakan Emas Kemarin dan Hari Ini


BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Harga emas sedikit lebih rendah karena aksi ambil untung dari para trader jangka pendek dan sebagian karena konsolidasi tehnikal grafik. Konsolidasi tehnikal grafik ini adalah hal yang biasa dan sesungguhnya suatu tanda yang sehat untuk bullishnya pasar emas, dengan menunjukkan tren naik dari harga emas pada grafik harian bisa terus berlanjut.
Emas Comex bulan April terakhir turun $8.10 di $1,254.90 per ons.
Perak Comex bulan Mei terakhir turun $0.04 di $15.35 per ons
Pasar saham dunia kebanyakan menguat pada hari Rabu kemarin setelah tekanan jual pada awal minggu ini. Indeks saham AS mengarah ke pembukaan yang lebih tinggi ketiak sesi siang hari dibuka. Minat terhadap resiko yang lebih baik di pasar sebegitu jauh pada hari Rabu kemarin adalah poin negatif lainnya bagi pasar emas safe-haven.
Fokus dari para trader dan investor emas adalah pertemuan dari European Central Bank pada hari Kamis ini.
Menguatnya dolar AS juga membebani emas, dengan euro turun 0.4 persen terhadap dolar AS menjelang pertemuan ECB pada hari Kamis ini. ECB diharapkan untuk memotong tingkat bunga depositnya sebanyak paling tidak 0.1 persen dan meluaskan program pembelian assetnya.
Analis Robin Bhar dari Societe Generale mengatakan, “Jika ECB tidak memenuhi harapan pasar, euro akan melemah dan dolar AS akan menguta, maka kita akan melihat harga emas mendapatkan ujian penurunan”.
Dia menambahkan, “Saya memperkirakan kita berada di range yang luas antara $1,240 – $1,280 menjelang pertemuan ECB, selanjutnya event yang beresiko adalah pertemuan FOMC hari Selasa minggu depan dan keputusannya pada hari Rabu”.

Sumber : Vibiznews

Data Ekonomi Topang Penguatan IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/3) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada perdagangan saham Kamis (10/3/2016). Data ekonomi dalam negeri yang positif menjadi pendorong laju IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe mangatakan‎, data  inflasi yang rendah menciptakan optimisme pelaku pasar. "Kemarin inflasi rendah, cadangan devisa juga bagus," kata dia kepada Liputan6.com.

Dia mengatakan, saat ini pelaku pasar sedang menunggu penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate). Ia menuturkan, pelaku pasar melihat potensi penurunan suku bunga besar lantaran rupiah terus menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

"Kalau lihat peluangnya besar, karena rupiah terlalu tinggi. Kalau terlalu besar impor jebol," ujar dia.

Dia mengatakan, IHSG bakal berada pada support 4.800 dan resistance 4.950. Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan IHSG bergerak melemah pada perdagangan saham hari ini. Gerak IHSG berada di kisaran support 4.754 dan resistance 4.845.

Riset itu mengungkapkan, laju IHSG dipengaruhi oleh data ekonomi China. "Menantikan dirilisnya data inflasi China yang diperkirakan ke level 1,9 persen year on year (yoy) dari sebelumnya 1,8 persen yoy," tulis Riset Sinarmas Sekuritas.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan IHSG bergerak dalam fase konsolidasi wajar.

Kondisi pergerakan terlihat berada dalam ranah koreksi wajar dengan menguji level support 4.779. Sedangkan target resistance di level 4.876. William menilai gerak IHSG itu dapat digapai mengingat aliran dana investor asing masih berangsur terjadi. Selain itu juga ditunjang dari ekonomi yang stabil.

"Namun penguatan harga komoditas minyak yang terlalu cepat perlu sedikit diwaspadai sehingga dapat mengantisipasi jika terjadi pembalikan terhadap harga komoditas minyak," kata William.

Kiswoyo merekomendasikan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA).

PT Sinarmas Sekuritas memilih beberapa saham antara lain, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Ace Hardware Tbk (ACES), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) untuk dicermati pelaku pasar.

IHSG melemah pada perdagangan saham Selasa 8 Maret 2016. IHSG ditutup turun 20,53 poin atau sebanyak 0,42 persen ke level 4.811,04. Indeks saham LQ45 turun 0,48 persen ke level 838,56. (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Tuesday 8 March 2016

Saham Hong Kong Turun Seiring Kewaspadaan Investor Ditengah Rally (Review)

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Bursa saham Hong Kong turun pada Selasa ini, karena banyak para investor di Asia berhati-hati di tengah rally selama sebulan terakhir.

Indeks Hang Seng turun 0,7 %, ke level 20,011.58, sedangkan Indeks China Enterprises melemah 1,4 %, ke level 8.505,22 poin.

Indeks acuan Hang Seng, telah pulih sekitar 10 % dari level 3-1 / 2 tahun terendah yang tertekan pada 12 Februari lalu, dibantu oleh rebound harga minyak dan komoditas dan mengurangi kekhawatiran tentang ekonomi global.

Tetapi investor semakin meningkatkan kewaspadaan terhadap prospek jangka pendek pasar menjelang pertemuan kebijakan Bank Sentral Eropa dan Federal Reserve AS.

Pada hari Selasa, semua sektor utama mengalami penurunan di Hong Kong, dengan indeks jasa dan energi memimpin pelemahan.

Saham Jepang Jatuh Karena Penguatan Yen Ditengah Kekhawatiran Pertumbuhan Global


BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Saham Jepang turun, dengan indeks Topix melemah untuk hari ketiga, terkait merosotnya eksportir pasca penguatan yen karena kekhawatiran tentang pertumbuhan global yang hidup kembali.

Indeks Topix merosot 0,9 persen menjadi 1,335.17 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali dua dari 33 kelompok industri gerhana. Nikkei 225 Stock Average kehilangan 1 persen menjadi 16,621.91. Yen diperdagangkan pada 112,62 per dolar setelah naik 0,7 persen pada hari Selasa. Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 1,1 persen pada Selasa setelah China melaporkan penurunan terbesar dalam ekspor dalam hampir enam tahun dan data menunjukkan ekonomi Jepang menyusut pada kuartal terakhir.(mrv)

Sumber: Bloomberg

Cadangan Minyak Mentah AS Membesar, Minyak Tahan Penurunan


BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Minyak tahan penurunannya dekat $ 36 per barel karena data industri AS menunjukkan bahwa stok minyak mentah membesar ditengah melimpahnya cadangan global.

Minyak mentah sedikit berubah di New York setelah jatuh 3,7 persen pada Selasa, penurunan pertama dalam tiga hari. Persediaan naik 4,4 juta barel pekan lalu, Industri yang didanai American Petroleum Institute mengatakan dalam laporannya. Data pemerintah Rabu ini diperkirakan juga akan menunjukkan persediaan yang meningkat, menjaga stok pada tingkat tertinggi dalam lebih dari delapan dekade.

Minyak telah memangkas penurunannya tahun ini menjadi 1,5 persen, naik kembali setelah jatuh bulan lalu ke 12 tahun terendahnya karena spekulasi surplus di seluruh dunia akan berkepanjangan di tengah penuhnya persediaan AS dan prospek untuk dorongan ekspor dari Iran setelah penghapusan sanksi mereka berakhir. pembicaraan baru-baru ini antara produsen dari Arab Saudi ke Rusia tentang pengurangan produksi telah membantu meningkatkan harga, kata Menteri Petroleum Resources Negara Nigeria Emmanuel Ibe Kachikwu.

West Texas Intermediate untuk pengiriman April berada di $ 36,49 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 1 sen, pada 09:08 pagi waktu Hong Kong. Kontrak tersebut jatuh $ 1,40 $ 36,50 pada Selasa kemarin. Total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 8 persen di bawah rata-rata 100-harinya.

Brent untuk pengiriman Mei berada di $ 39,59 per barel di London-based ICE Futures Europe exchange, turun 6 sen. Kontrak menurun $ 1,19, atau 2,9 persen, ke $ 39,65 per barel Selasa. Minyak mentah acuan global diperdagangkan pada premium $ 1,21 untuk WTI bulan Mei.(mrv)

Sumber: Bloomberg

Dana Emas Catat Pembelian Terpanjang Sejak 2010 di Tengah Reli Logam

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Investor emas berada pada kesenangan membeli terpanjang dalam lima tahun terakhir.

Kepemilikan logam ETF naik untuk perdagangan berturut dalam 18 hari, terbesar sejak Mei 2010, melonjak 1,3 metrik ton menjadi 1,725.1 ton, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Itu adalah yang tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Harga berjangka mendekati level tertinggi satu tahun pada hari Selasa, sebelum penutupan adalah sedikit berubah.

Emas berjangka untuk pengiriman April turun 0,1 persen untuk menetap di $ 1,262.90 per ons pada pukul 1:45 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.279. Logam telah naik ke 13 bulan tertinggi di $ 1,280.70 pada hari Jumat.

Emas naik 19 persen tahun ini, dan berada di jalur untuk kenaikan kuartalan pertama sejak Juni 2014. Perdagangan emas berjangka di Comex adalah 30 persen lebih tinggi dari rata-rata 100-hari untuk kali ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)

Sumber: Bloomberg

Minyak Turun Karena Prakiraan Menunjukkan Kenaikan Cadangan Minyak AS


BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/3) - Minyak berjangka menetap lebih rendah pada Selasa karena para pedagang berspekulasi bahwa data mingguan akan menunjukkan peningkatan persediaan minyak mentah selama seminggu berturut-turut.

American Petroleum Institute akan merilis data pasokan akhir Selasa, sementara laporan Energy Information Administration rilis hari Rabu. Analis yang disurvei oleh Platts memperkirakan kenaikan dari 3 juta barel untuk stok minyak mentah. Minyak mentah West Texas Intermediate untuk bulan April turun $ 1,40, atau 3,7%, untuk menetap di $ 36,50 per barel di New York Mercantile Exchange.(frk)

Sumber: MarketWatch