BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/4) - Emas turun lebih dari 1 persen pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat terganjal penguatan dolar AS terhadap yen dan euro, membuat harga logam mulia mengalami penurunan mingguan kedua berturut-turut.
Dolar AS naik 2 persen terhadap yen dengan spekulasi Bank of Japan sedang mempertimbangkan menerapkan suku bunga negatif untuk program pinjaman untuk lembaga keuangan.
Harga emas spot turun 1,24 persen pada $ 1,232.96 per ons, di bawah hasil Kamis yang naik lima minggu tinggi $ 1,270.10 per ons. Secara mingguan turun sekitar -0,2 persen.
Sedangkan harga emas berjangka AS kontrak pengiriman Juni turun 1,6 persen pada $ 1.230 per ons.
Goldman Sachs dipertahankan pandangan bearish pada emas dan komoditas lainnya pada hari Jumat, dan menegaskan kembali rekomendasi untuk menjual emas.
“Kami terus memperkirakan bahwa penguatan pasar tenaga kerja AS akan memaksa The Fed untuk menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini, yang akan menyebabkan dolar yang lebih kuat dan meningkatkan secara bertahap dalam tarif suku bunga AS, mendorong emas turun,” kata analis Goldman di sebuah catatan.
Federal Reserve AS akan bertemu untuk pertemuan kebijakan dua hari pada tanggal 26-27 April.
Sedangkan pada logam mulia lainnya, harga perak spot berbalik lebih rendah dan turun 0,4 persen pada $ 16,93 per ons, di bawah sesi sebelumnya 11 bulan tinggi $ 17,69. Harga perak naik 4,6 persen untuk minggu ini. Ini merupakan kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.
Rally harga perak minggu ini telah dibantu oleh optimisme atas pertumbuhan Tiongkok, dan harga menembus di atas grafik kunci resistance.
Sedangkan harga platinum turun 1,3 persen pada $ 1,007.60 per ons tapi secara mingguan masih terkuat dalam tujuh minggu dengan kenaikan 3 persen.
Untuk harga Paladium turun 0,17 persen pada $ 600 per ons dan siap untuk kenaikan mingguan 7 persen, setelah naik ke $ 618,28, level tertinggi sejak November.
Malam nanti akan dirilis data indikator ekonomi AS New Home Sales Maret yang diindikasikan meningkat. Jika hasil ini terealisir akan meningkatkan dollar AS.
Sumber : Vibiznews
Sunday, 24 April 2016
Face Swap di Snapchat untuk iOS Jadi Makin Canggih
BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/4) - Pengguna iOS tampaknya akan makin menyukai Snapchat. Selain karena keunikannya, yaitu mampu mengirim pesan yang kemudian akan hilang sendirinya, kini Snapchat di iOS dibekali fitur face swap yang telah ditingkatkan.
Face swap saat ini merupakan salah satu hal yang tengah menjadi tren. Di pembaruan terkini, menurut informasi yang kami kutip dari Phone Arena, Senin (25/4/2016), pengguna Snpachat di iOS dapat langsung melakukan face swap secara langsung dari foto-foto yang sudah ada di camera roll.
Dengan fitur baru tersebut, untuk melakukan face swap, pengguna tidak perlu lagi memiliki foto wajah orang lain di satu frame dengan dirinya. Pengguna hanya perlu melakukan long-tap pada satu wajah di tampilan kamera hingga membuka tools untuk selfie, termasuk ikon face swap.
Versi baru ini memiliki tombol baru. Menekan tombol tersebut akan memungkinkan Snapchat untuk memindai camera roll pengguna, lalu mencari wajah di foto-foto di camera roll untuk di-swap.
Sementara face swap di iOS telah tersedia, pengguna Android harus lebih bersabar hingga pembaruan serupa hadir.
Untuk diketahui, pada 2015 Snapchat memiliki valuasi di kisaran US$ 16 miliar hingga US$ 19 miliar, meskipun kehilangan US$ 128 juta pada 2014.
(Why)
Sumber : Liputan6
Face swap saat ini merupakan salah satu hal yang tengah menjadi tren. Di pembaruan terkini, menurut informasi yang kami kutip dari Phone Arena, Senin (25/4/2016), pengguna Snpachat di iOS dapat langsung melakukan face swap secara langsung dari foto-foto yang sudah ada di camera roll.
Dengan fitur baru tersebut, untuk melakukan face swap, pengguna tidak perlu lagi memiliki foto wajah orang lain di satu frame dengan dirinya. Pengguna hanya perlu melakukan long-tap pada satu wajah di tampilan kamera hingga membuka tools untuk selfie, termasuk ikon face swap.
Versi baru ini memiliki tombol baru. Menekan tombol tersebut akan memungkinkan Snapchat untuk memindai camera roll pengguna, lalu mencari wajah di foto-foto di camera roll untuk di-swap.
Sementara face swap di iOS telah tersedia, pengguna Android harus lebih bersabar hingga pembaruan serupa hadir.
Untuk diketahui, pada 2015 Snapchat memiliki valuasi di kisaran US$ 16 miliar hingga US$ 19 miliar, meskipun kehilangan US$ 128 juta pada 2014.
(Why)
Sumber : Liputan6
Friday, 22 April 2016
Thursday, 21 April 2016
Wall Street Melemah Dipicu Laporan Kinerja Perusahaan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Bursa saham AS ditutup melemah setelah 3 kali berturut-turut
berada di zona positif. Pelemahan dipicu laporan keuangan kuartalan yang
mixed.
Indeks acuan S & P 500 dalam beberapa hari terakhir telah rally sekitar 1 persen dari rekor bulan Mei, didukung oleh pergerakan dolar yang lebih lembut dan membaiknya harga minyak dunia.
Namun investor telah melihat ada sedikit kesabaran untuk laporan kuartalan yang sedikit tidak sesuai harapan.
"Laba telah cukup, outperforming, namun harapan outperformed tersebut secara dramatis lebih rendah," ujar Charlie Johnson, seorang trader di Greentree Brokerage Services di Philadelphia dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2016).
Minyak mentah turun sekitar 1 persen, tapi melayang dekat level tertinggi lima bulan setelah Badan Energi Internasional mengatakan 2016 akan melihat penurunan terbesar dalam produksi non-OPEC dalam 25 tahun.
Saham Verizon turun 3,32 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan pemogokan pekerja wireline yang kemungkinan akan berdampak pada pendapatan kuartal ini.
Dow Jones Industrial Average turun 0,63 persen menjadi berakhir pada 17.982.52 poin dan S & P 500 kehilangan 0,52 persen menjadi 2.091.48.
Nasdaq Composite turun tipis 0,05 persen menjadi 4.945.89.
Sembilan dari 10 besar sektor S & P jatuh, dengan sektor telekomunikasi turun 2,74 persen, sebagian besar berkat Verizon.
Induk-perusahaan Google, Alphabet, Microsoft, Visa dan Starbucks semua melaporkan laporan kuartalan yang mengecewakan, membuat saham mereka turun lebih dari 4 persen.
Sumber : Liputan6
Indeks acuan S & P 500 dalam beberapa hari terakhir telah rally sekitar 1 persen dari rekor bulan Mei, didukung oleh pergerakan dolar yang lebih lembut dan membaiknya harga minyak dunia.
Namun investor telah melihat ada sedikit kesabaran untuk laporan kuartalan yang sedikit tidak sesuai harapan.
"Laba telah cukup, outperforming, namun harapan outperformed tersebut secara dramatis lebih rendah," ujar Charlie Johnson, seorang trader di Greentree Brokerage Services di Philadelphia dikutip dari Reuters, Jumat (22/4/2016).
Minyak mentah turun sekitar 1 persen, tapi melayang dekat level tertinggi lima bulan setelah Badan Energi Internasional mengatakan 2016 akan melihat penurunan terbesar dalam produksi non-OPEC dalam 25 tahun.
Saham Verizon turun 3,32 persen setelah perusahaan tersebut mengatakan pemogokan pekerja wireline yang kemungkinan akan berdampak pada pendapatan kuartal ini.
Dow Jones Industrial Average turun 0,63 persen menjadi berakhir pada 17.982.52 poin dan S & P 500 kehilangan 0,52 persen menjadi 2.091.48.
Nasdaq Composite turun tipis 0,05 persen menjadi 4.945.89.
Sembilan dari 10 besar sektor S & P jatuh, dengan sektor telekomunikasi turun 2,74 persen, sebagian besar berkat Verizon.
Induk-perusahaan Google, Alphabet, Microsoft, Visa dan Starbucks semua melaporkan laporan kuartalan yang mengecewakan, membuat saham mereka turun lebih dari 4 persen.
Sumber : Liputan6
Klaim Pengangguran AS Turun, Emas Merosot Dari 5-Minggu Tertingginya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Emas
jatuh dari lima minggu tertingginya dan mencatatkan penurunan pertama
dalam seminggu setelah indeks pengangguran AS jatuh ke level terendahnya
sejak 1973, mengurangi daya tarik logam sebagai safe heaven.
Klaim
pengangguran secara tak terduga turun untuk pekan yang berakhir 16
April lalu terkait tanda-tanda bahwa para pengusaha masih optimis
tentang prospek permintaan AS. Emas sebelumnya naik ke level
tertingginya sejak 11 Maret karena anggota kebijakan Bank Sentral Eropa
mempertahankan suku bunga acuannya pada titik nol. tingkat suku bunga
yang lebih rendah memberikan dampak yang baik untuk logam mulia, yang
tidak menawarkan imbal hasil atau dividen. Dolar menguat, mengurangi
permintaan emas sebagai aset alternatif.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 0,3 persen untuk berakhir di $ 1,250.30 per ons pada 1:43 siang di Comex, New York, setelah naik sampai setinggi $ 1,272.40.(mrv)
Sumber: Bloomberg
Minyak Berjangka Hentikan Reli, Turun 2,3%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Minyak
berjangka berakhir lebih rendah Kamis ini karena para pedagang
mengambil waktu untuk menimbang adanya pengaruh lebih besar di pasar.
Impor
minyak mentah bulanan China melonjak pada Maret dan produksi mingguan
minyak mentah AS turun enam minggu berturut-turut, tapi para produsen
gagal mencapai kesepakatan untuk pengurangan produksi dan stok AS naik
pekan lalu. Minyak mentah WTI Juni turun sebesar $ 1, atau 2,3%, untuk
berakhir di $ 43,18 per barel di New York Mercantile Exchange.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Euro Berfluktuasi Terkait Komentar Draghi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Untuk
waktu berturut-turut selama tahun ini, pernyataan kebijakan dari Bank
Sentral Eropa (ECB) dan konferensi pers dari Presiden Mario Draghi
mengirim euro berada pada posisi berayun.
Mata uang bersama
menguat dan kemudian menghapus keuntungan seiring pedagang mengevaluasi
komentar Draghi setelah pertemuan terbaru dari ECB. Draghi mengatakan
suku bunga akan tetap tidak berubah saat ini atau lebih rendah untuk
jangka waktu dan menghimbau kritik untuk memberikan waktu program
stimulus bank untuk bekerja.
Mata uang 19-negara
telah menguat sebesar 4 % terhadap dolar selama tahun ini, bahkan ketika
ECB telah memperluas pembelian obligasi dan suku bunga kebijakan
negatif diperpanjang. Para pembuat kebijakan di Eropa dan Jepang
menghadapi batas kemampuan mereka untuk mempengaruhi tingkat valuta
asing karena mereka berusaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
inflasi.
Euro sedikit berubah
terhadap dolar berada di level $ 1,1298 pada pukul 12:30 siang waktu New
York. Mata uang euro jatuh untuk pertama kalinya dalam empat hari
terakhir terhadap yen, turun 0,3 % ke level ¥ 123,67. (knc)
Sumber : Bloomberg
Indeks S & P 500 Turun dari Level 4 Bulan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/4) - Indeks
Standard & Poor 500 merosot tajam dalam dua minggu terakhir,
menghentikan level empat bulan tertinggi di tengah laba perusahaan yang
bervariasi memberikan sedikit insentif bagi investor untuk mengirim
saham AS lebih tinggi.
Ekuitas berjuang untuk
memperpanjang kenaikan hari kedua menuju rekornya seiring
langkah-langkah untuk laba musiman, pengeluaran yang cukup mengecewakan
membayangi keuntungan di saham perusahaan yang mengalahkan ekspektasi.
Saham Verizon Communications Inc dan Travelers Cos. anjlok lebih dari
3,3 % setelah melaporkan labanya, sementara saham Biogen Inc melonjak
lebih dari 5 % dan Union Pacific Corp naik ke level tertinggi sejak
November lalu karena keduanya merilis labanya yang melebihi perkiraan,
dibantu oleh pemangkasan biaya.
Indeks S&P 500
melemah 0,5 % ke level 2,091.58 pada pukul 04:00 sore waktu New York,
penurunan dari level tertinggi sejak 1 Desember lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 20 April 2016
Laju IHSG Konsolidasi Menanti Laporan Keuangan Emiten
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar pada perdagangan saham Kamis (21/4/2016). Gerak IHSG menanti laporan keuangan emiten kuartal I 2016.
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, perilaku pasar tidak agresif lantaran mengantisipasi kinerja emiten. Dia menambahkan, pelaku pasar saat ini tengah menunggu emiten terutama sektor perbankan.
"Sebenarnya sudah keluar Bank BNI bagus, sepertinya memang menanti yang gede-gede, BRI, Mandiri dan BCA," kata dia saat dihubungi Liputan6.com seperti ditulis Kamis pekan ini.
Satrio menuturkan, pelaku pasar juga sedang memperhatikan kinerja bank dalam melakukan efisiensi yang berimbas pada penurunan net interest margin (NIM)."Orang khawatir pengaruhnya NIM seperti apa," kata dia.
Sementara itu, dia menjelaskan pelemahan IHSG kemarin karena tertekan oleh saham-saham sektor konsumer. "IHSG terkoreksi konsumer, rokok turun banyak banget, Sampoerna, Gudang Garam, Unilever," ujar dia.
Satrio memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.850-4.860 dan resistance 4.900 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Satrio merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. IHSG diperkirakan bergerak pada level support 4.835 dan resistance 4.910.
Lanjar menerangkan, pada perdagangan saham kemarin 20 April 2016 IHSG turun tipis 5,33 poin ke level 4.876. IHSG tertekan penjualan dari emiten rokok tak sesuai dengan ekspektasi pasar.
"IHSG bergerak cenderung moderate setelah awal sesi emiten rokok berkapitalisasi dan pemberat besar membukukan penjualan dan bottom line mengecewakan sehingga diterpa aksi jual investor," kata dia dalam ulasannya.
Meski begitu, laju IHSG tertahan oleh oleh penguatan sektor properti dan perbankan. Lanjar menuturkan, pelaku pasar optimistis kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan kredit dan penjualan properti.
"Terlihat investor masih cenderung antusias pada sentimen kebijakan pemerintah yang lebih pro pada pertumbuhan kredit dan penjualan properti," tutur dia. (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Kepala Riset PT Universal Broker Securities Satrio Utomo mengatakan, perilaku pasar tidak agresif lantaran mengantisipasi kinerja emiten. Dia menambahkan, pelaku pasar saat ini tengah menunggu emiten terutama sektor perbankan.
"Sebenarnya sudah keluar Bank BNI bagus, sepertinya memang menanti yang gede-gede, BRI, Mandiri dan BCA," kata dia saat dihubungi Liputan6.com seperti ditulis Kamis pekan ini.
Satrio menuturkan, pelaku pasar juga sedang memperhatikan kinerja bank dalam melakukan efisiensi yang berimbas pada penurunan net interest margin (NIM)."Orang khawatir pengaruhnya NIM seperti apa," kata dia.
Sementara itu, dia menjelaskan pelemahan IHSG kemarin karena tertekan oleh saham-saham sektor konsumer. "IHSG terkoreksi konsumer, rokok turun banyak banget, Sampoerna, Gudang Garam, Unilever," ujar dia.
Satrio memperkirakan IHSG bergerak pada support 4.850-4.860 dan resistance 4.900 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.
Satrio merekomendasikan saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).
Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, IHSG bergerak variatif dengan kecenderungan tertekan. IHSG diperkirakan bergerak pada level support 4.835 dan resistance 4.910.
Lanjar menerangkan, pada perdagangan saham kemarin 20 April 2016 IHSG turun tipis 5,33 poin ke level 4.876. IHSG tertekan penjualan dari emiten rokok tak sesuai dengan ekspektasi pasar.
"IHSG bergerak cenderung moderate setelah awal sesi emiten rokok berkapitalisasi dan pemberat besar membukukan penjualan dan bottom line mengecewakan sehingga diterpa aksi jual investor," kata dia dalam ulasannya.
Meski begitu, laju IHSG tertahan oleh oleh penguatan sektor properti dan perbankan. Lanjar menuturkan, pelaku pasar optimistis kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan kredit dan penjualan properti.
"Terlihat investor masih cenderung antusias pada sentimen kebijakan pemerintah yang lebih pro pada pertumbuhan kredit dan penjualan properti," tutur dia. (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Jelang Rapat Bank Sentral Eropa, Harga Emas Stabil
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Harga emas berjuang untuk terus berada di zona hijau pada perdagangan Rabu. Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan aksi ambil untung membebani gerak emas.
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (21/4/2016), harga emas untuk pengiriman Juni bergerak mendatar di kisaran US$ 1.254,40 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sepanjang perdagangan Rabu, harga emas bergerak di dua zona yaitu positif dan negatif. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.258,10 per troy ounce.
The Wall Street Journal Dollar Index yang merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap 16 mata uang lain naik 0,2 persen ke 85,85. Penguatan dolar AS memang memberikan tekanan kepada harga emas karena keuntungan para pelaku pasar yang bertransaksi dengan mata uang lainnya menjadi berkurang jika dolar AS menguat.
Senior Market Atrategist RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, nilai tukar dolar AS terus menjadi perhatian pelaku pasar. "Hal tersebut membuat orang dengan mudah keluar atau masuk ke investasi emas," tutur dia.
Harga emas telah menguat 18 persen sepanjang tahun ini. Penguatan harga emas terjadi karena investor mencari instrumen save haven di saat perekonomian global sedang tidak menentu. Emas menjadi pilihan karena harga yang stabil dan cenderung menguat.
Selain ekonomi yang belum cukup membaik, langkah Bank Sentral AS untuk berhati-hati menaikkan suku bunga juga menjadi pendorong penguatan harga emas.
Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu Bank Sentral Eropa yang akan menggelar rapat. Hasil keputusan dari Bank Sentral Eropa akan sangat mempengaruhi harga emas ke depannya. (Gdn/Zul)
Sumber : Liputan6
Mengutip Wall Street Journal, Kamis (21/4/2016), harga emas untuk pengiriman Juni bergerak mendatar di kisaran US$ 1.254,40 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange. Sepanjang perdagangan Rabu, harga emas bergerak di dua zona yaitu positif dan negatif. Harga emas sempat menyentuh level tertinggi di US$ 1.258,10 per troy ounce.
The Wall Street Journal Dollar Index yang merupakan indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap 16 mata uang lain naik 0,2 persen ke 85,85. Penguatan dolar AS memang memberikan tekanan kepada harga emas karena keuntungan para pelaku pasar yang bertransaksi dengan mata uang lainnya menjadi berkurang jika dolar AS menguat.
Senior Market Atrategist RJO Futures Bob Haberkorn menjelaskan, nilai tukar dolar AS terus menjadi perhatian pelaku pasar. "Hal tersebut membuat orang dengan mudah keluar atau masuk ke investasi emas," tutur dia.
Harga emas telah menguat 18 persen sepanjang tahun ini. Penguatan harga emas terjadi karena investor mencari instrumen save haven di saat perekonomian global sedang tidak menentu. Emas menjadi pilihan karena harga yang stabil dan cenderung menguat.
Selain ekonomi yang belum cukup membaik, langkah Bank Sentral AS untuk berhati-hati menaikkan suku bunga juga menjadi pendorong penguatan harga emas.
Saat ini, pelaku pasar sedang menunggu Bank Sentral Eropa yang akan menggelar rapat. Hasil keputusan dari Bank Sentral Eropa akan sangat mempengaruhi harga emas ke depannya. (Gdn/Zul)
Sumber : Liputan6
Minyak Berjangka Raih Penetapan Dilevel Tertinggi untuk tahun ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Minyak
berjangka rally pada Rabu ini, dengan harga minyak mentah West Texas
Intermediate (WTI) menandakan penutupan tertinggi pada tahun ini. Harga
minyak mendapat dorongan setelah data pemerintah AS menunjukkan
penurunan mingguan keenam dalam produksi minyak dalam negeri. Pada hari
yang berakhir persetujuan, minyak mentah WTI untuk pengiriman bulan Mei
naik $ 1,55 atau 3,8 %, untuk menetap di level $ 42,63 per barel di New
York Mercantile Exchange. Minyak mentah WTI untuk bulan Juni yang
sekarang kontrak bulan depan, menguat $ 1,71 atau 4 %, ke level $ 44,18
per barel. (knc)
Sumber : Market Watch
Emas Hampir Tidak Berubah ; Perak Berakhir di Level Tertinggi Sejak Mei
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Perak berjangka ditutup pada level
tertingginya dalam lebih dari 11 bulan terakhir pada Rabu ini, didukung
oleh ekspektasi dari permintaan industri yang lebih tinggi, namun harga
emas hampir tidak berubah karena investor menunggu isyarat kunci dari
pertemuan bank sentral dalam beberapa hari mendatang.
Perak untuk pengiriman Mei naik 16,3 sen, atau sebesar 1%, untuk berakhir di $ 17,135 per ons di Comex. Harga berakhir pada level tertingginya sejak pertengahan Mei dan siap untuk kenaikan mingguan lebih dari 5%, menurut FactSet.
Sementara itu, emas Juni naik tipis dan berakhir pada $ 1,254.40 per ons. Angka ini telah menyentuh sesi terendahnya di $ 1,247.10. SPDR Gold Trust naik sebesar 0,1%.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Perak untuk pengiriman Mei naik 16,3 sen, atau sebesar 1%, untuk berakhir di $ 17,135 per ons di Comex. Harga berakhir pada level tertingginya sejak pertengahan Mei dan siap untuk kenaikan mingguan lebih dari 5%, menurut FactSet.
Sementara itu, emas Juni naik tipis dan berakhir pada $ 1,254.40 per ons. Angka ini telah menyentuh sesi terendahnya di $ 1,247.10. SPDR Gold Trust naik sebesar 0,1%.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Saham AS Berakhir Naik dengan S & P 500 Menyentuh 4 Bulan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (21/4) - Saham
AS menguat diikuti rally pada minyak, dengan Indeks Standard & Poor
500 raih empat bulan tertinggi, sementara para investor fokus pada
rilis laba perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.
Reli pada perdagangan
sore hari kehilangan momentum di jam terakhir perdagangan, dengan Indeks
S&P 500 memangkas sebagian besar keuntungan setelah minyak ditutup
di atas level $ 42 per barel. Rebound pada minyak mentah mendorong saham
energi dan ekuitas tertekan akibat lesunya perdagangan setelah Menteri
Perminyakan Irak mengatakan anggota utama OPEC dan produsen minyak
lainnya akan bertemu kemungkinan pada bulan depan guna membahas
pembekuan output. Sementara itu, laba yang lebih baik dari perkiraan
pada perusahaan Discover Financial Services membantu mengimbangi laba
pada Coca-Cola Co.
Indeks S&P 500
naik 0,1 % ke level 2,102.40 pada pukul 16:00 sore waktu New York,
setelah menyentuh level tertingginya sejak Juli lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 19 April 2016
Emas Berakhir di Satu Minggu Tertingginya , Perak Naik 4,4%
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Perak
berjangka mengalami reli Selasa ini ke level tertingginya dalam 11
bulan terakhir dan emas berakhir pada satu minggu tertingginya, dengan
logam-denominasi dolar didukung oleh lemahnya greenback.
Perak Mei naik 71,9
sen, atau 4,4%, untuk menetap di $ 16,972 per ons. Harga belum pernah
berakhir pada level setinggi itu sejak 22 Mei tahun lalu.
Emas untuk pengiriman
Juni naik $ 19,30, atau 1,6%, menjadi berakhir pada $ 1,254.30 per ons,
atau merupakan yang tertinggi sejak 12 April lalu.(mrv)
Sumber: MarketWatch
Indeks S&P 500 Berakhir di Zona Hijau Ditengah Laba yang Bervariasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Indeks
Standard & Poor 500 naik pada Selasa ini, memperpanjang kenaikan
dalam empat bulan terakhir karena rally pada produsen komoditas di
tengah laba perusahaan yang bervariasi.
Perusahaan material
melonjak ke level tertinggi dalam sembilan bulan terakhir, sedangkan
saham energi menguat pada kenaikan untuk pertama kalinya pada minyak
mentah dalam lima hari. Saham Johnson & Johnson, Goldman Sachs Group
Inc dan UnitedHealth Group Inc naik setidaknya 1,5 % di tengah laba
yang lebih baik dari estimasi, menahan penurunan terbesar pada saham
Netflix Inc sejak tahun 2014 dan penurunan tajam pada saham
International Business Machines Corp sejak bulan Oktober seiring laba
yang mengecewakan. Saham Illumina Inc anjlok 23 % setelah laba pada
perusahaan gen-sequencing yang tidak sesuai dengan prediksi.
Indeks S&P 500
naik 0,3 % ke level 2,100.78 pada pukul 16:00 sore waktu New York,
penutupan di atas level 2.100 tanda-tanda untuk pertama kalinya sejak 1
Desember. Indeks Nasdaq Composite turun 0,4 % menyeret saham Netflix dan
Illumina.
Indeks S&P 500
telah kembali pulih 14 % sejak menyentuh level terendah pada bulan
Februari, dibantu oleh reboundnya harga minyak, tanda-tanda stabilisasi
dalam melambatnya kebijakan bank sentral dan optimisme China akan tetap
mendukung pertumbuhan perekonomian. Setelah menghapus kerugian di tahun
2016, indeks acuan kurang dari 2 % dari rekornya yang dicapai pada Mei
lalu. Indeks Russell 2000, pada hari Senin menghentikan penurunan untuk
tahun ini, menghapus kemerosotan sebanyak 16 %. (knc)
Sumber : Bloomberg
Laporan Kuartalan Bikin Bursa AS Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Bursa Amerika Serikat (AS) menguat pada penutupan perdagangan Selasa
(Rabu pagi waktu Jakarta) dengan indeks S&P 500 naik mendekati rekor
tertinggi. Indeks terangkat kenaikan saham energi dan laporan kuartalan
Johnson & Johnson yang meningkat.
Melansir laman Reuters, setelah sempat masuk ke wilayah negatif dan kemudian pulih, indeks S&P 500 berakhir naik kurang dari 2 persen, mendekati rekor penutupan tertinggi pada Mei, dengan investor tengah fokus pada perkembangan laporan kuartalan perusahaan.
Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen menjadi 18.053,6 poin dan indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 2.100,8 poin.
Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 4.940,33 poin. Penurunan terpicu saham Illumina yang susut sebesar 23,16 persen setelah muncul hasil laporan kinerja awal yang jauh dari harapan.
Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya mendapat tumpangan dari laju harga minyak mentah, setelah adanya pemogokan pekerja minyak di Kuwait membuat output negara OPEC berkurang.
Rebound harga minyak dan tanda-tanda ekonomi AS yang membaik, secara perlahan mendorong bursa saham dan membantu menjaganya dari aksi jual tajam di awal tahun ini, yang mendorong indeks S&P 500 turun sebanyak 10,5 persen.
Laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, rata-rata jatuh 7,6 persen dan pendapatan turun 1,3 persen, yang dipimpin sektor energi, menurut Thomson Reuters I / B / E / S.
"Investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan," jelas Chuck Shelf, Chief Investment Officer iSectors di Appleton, Wisconsin.
Perusahaan teknologi IBM membukukan penurunan 5,59 persen setelah melaporkan pendapatan terburuk secara kuartalan dalam 14 tahun, dan ini merupakan penggerak terbesar di Dow dan S& P 500.
Saham Netflix turun 12,97 persen setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan.
Setelah bel, Yahoo membukukan hasil kuartal pertama dan kenaikan saham sebesar 1 persen. Saham Intel turun 2,4 persen usai mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja global sebesar 11 persen.
Selama sesi, delapan dari 10 besar sektor S&P naik, dipimpin kenaikan di sektor material sebesar 2,13 persen. Sedangkan saham energi naik 1,88 persen.
Saham Johnson & Johnson naik 1,57 persen setelah melaporkan pertumbuhan marjinal penjualan kuartalan. Saham itu memberikan pengaruh positif terbesar pada S&P 500. Saham Goldman Sachs menambahkan 2,28 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.(Nrm/Gdn)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, setelah sempat masuk ke wilayah negatif dan kemudian pulih, indeks S&P 500 berakhir naik kurang dari 2 persen, mendekati rekor penutupan tertinggi pada Mei, dengan investor tengah fokus pada perkembangan laporan kuartalan perusahaan.
Pada penutupan, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,27 persen menjadi 18.053,6 poin dan indeks S&P 500 naik 0,31 persen menjadi 2.100,8 poin.
Sementara indeks Nasdaq Composite turun 0,4 persen menjadi 4.940,33 poin. Penurunan terpicu saham Illumina yang susut sebesar 23,16 persen setelah muncul hasil laporan kinerja awal yang jauh dari harapan.
Saham Chevron dan perusahaan energi lainnya mendapat tumpangan dari laju harga minyak mentah, setelah adanya pemogokan pekerja minyak di Kuwait membuat output negara OPEC berkurang.
Rebound harga minyak dan tanda-tanda ekonomi AS yang membaik, secara perlahan mendorong bursa saham dan membantu menjaganya dari aksi jual tajam di awal tahun ini, yang mendorong indeks S&P 500 turun sebanyak 10,5 persen.
Laba perusahaan yang masuk dalam indeks S&P 500, rata-rata jatuh 7,6 persen dan pendapatan turun 1,3 persen, yang dipimpin sektor energi, menurut Thomson Reuters I / B / E / S.
"Investor sangat fokus pada pendapatan. Setelah semua biaya pemotongan selama lima tahun terakhir, sekarang kita harus mulai melihat pertumbuhan pendapatan," jelas Chuck Shelf, Chief Investment Officer iSectors di Appleton, Wisconsin.
Perusahaan teknologi IBM membukukan penurunan 5,59 persen setelah melaporkan pendapatan terburuk secara kuartalan dalam 14 tahun, dan ini merupakan penggerak terbesar di Dow dan S& P 500.
Saham Netflix turun 12,97 persen setelah perkiraan pelanggan layanan video streaming ini meleset dari perkiraan.
Setelah bel, Yahoo membukukan hasil kuartal pertama dan kenaikan saham sebesar 1 persen. Saham Intel turun 2,4 persen usai mengumumkan rencana untuk mengurangi tenaga kerja global sebesar 11 persen.
Selama sesi, delapan dari 10 besar sektor S&P naik, dipimpin kenaikan di sektor material sebesar 2,13 persen. Sedangkan saham energi naik 1,88 persen.
Saham Johnson & Johnson naik 1,57 persen setelah melaporkan pertumbuhan marjinal penjualan kuartalan. Saham itu memberikan pengaruh positif terbesar pada S&P 500. Saham Goldman Sachs menambahkan 2,28 persen setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih baik dari perkiraan.
Sekitar 7,1 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,7 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters.(Nrm/Gdn)
Sumber : Liputan6
OPEC Gagal Sepakati Pembekuan Picu Harga Minyak Naik
BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/4) - Harga minyak mentah dunia melonjak pada Selasa (Rabu pagi waktu
Jakarta) dipicu kegagalan kelompok negara penghasil minyak (OPEC) untuk
menyepakati pembekuan produksi, dan fokus pada pengurangan pasokan yang
bisa membatasi kekenyangan stok minyak mentah dunia.
Melansir laman Wall Street Journal, kontrak minyak mentah AS naik 3,3 persen menjadi US$ 41,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara kontrak minyak Brent, patokan global, naik 2,6 persen menjadi US$ 44,03 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Kegagalan perjanjian pembatasan produksi di Doha, Qatar, memiliki dampak negatif pada sentimen pasar, yang mendasari kondisi pasokan dan permintaan meningkat sedikit. Sebab, pembekuan produksi diharapkan bisa mengurangi output hingga sekitar 2 juta barel per hari, tingkat di mana kelebihan pasokan global akan terjadi.
Di sisi lain, pemogokan minyak pekerja di Kuwait di hari ketiga juga telah mendorong penurunan ke pasar hingga 1,3 juta barel per hari. Demikian pula masalah pipa di Nigeria membuat stok berkurang 440 ribu, meskipun beberapa pipa sudah kembali normal pada Selasa.
Sementara sekitar 150 ribu barel per hari minyak mentah dari Irak tak masuk ke pasar karena adanya perselisihan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kurdi soal masalah pipa. Dan pemeliharaan produksi di Laut Utara diharapkan mengurang pasokan hingga 160 ribu barel.
Perusahaan konsultan Energy Aspect yang berbasis di London mengatakan dalam sebuah catatan, bahwa saldo minyak membaik dengan atau tanpa pembekuan produksi dari produsen utama. Meski untuk menemukan keseimbangan pasar akan memakan waktu.
"Kami tidak berpikir kelebihan pasokan besar akan membuat defisit besar pada minyak dalam semalam. Ini hanya mungkin terjadi di akhir tahun atau awal 2017, " menurut perusahaan tersebut.
Runtuhnya pembicaraan Doha sudah mulai memudar karena kekhawatiran atas meningkatnya pemadaman di seluruh dunia mulai mendominasi sentimen.
Melemahnya produksi di Amerika Latin dan AS juga mempercepat penurunan. Data Departemen Energi AS pekan lalu menunjukkan produksi AS turun di bawah 9 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak 2014.(Nrm/Gdn)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Wall Street Journal, kontrak minyak mentah AS naik 3,3 persen menjadi US$ 41,08 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara kontrak minyak Brent, patokan global, naik 2,6 persen menjadi US$ 44,03 per barel di bursa ICE Futures Europe.
Kegagalan perjanjian pembatasan produksi di Doha, Qatar, memiliki dampak negatif pada sentimen pasar, yang mendasari kondisi pasokan dan permintaan meningkat sedikit. Sebab, pembekuan produksi diharapkan bisa mengurangi output hingga sekitar 2 juta barel per hari, tingkat di mana kelebihan pasokan global akan terjadi.
Di sisi lain, pemogokan minyak pekerja di Kuwait di hari ketiga juga telah mendorong penurunan ke pasar hingga 1,3 juta barel per hari. Demikian pula masalah pipa di Nigeria membuat stok berkurang 440 ribu, meskipun beberapa pipa sudah kembali normal pada Selasa.
Sementara sekitar 150 ribu barel per hari minyak mentah dari Irak tak masuk ke pasar karena adanya perselisihan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah Kurdi soal masalah pipa. Dan pemeliharaan produksi di Laut Utara diharapkan mengurang pasokan hingga 160 ribu barel.
Perusahaan konsultan Energy Aspect yang berbasis di London mengatakan dalam sebuah catatan, bahwa saldo minyak membaik dengan atau tanpa pembekuan produksi dari produsen utama. Meski untuk menemukan keseimbangan pasar akan memakan waktu.
"Kami tidak berpikir kelebihan pasokan besar akan membuat defisit besar pada minyak dalam semalam. Ini hanya mungkin terjadi di akhir tahun atau awal 2017, " menurut perusahaan tersebut.
Runtuhnya pembicaraan Doha sudah mulai memudar karena kekhawatiran atas meningkatnya pemadaman di seluruh dunia mulai mendominasi sentimen.
Melemahnya produksi di Amerika Latin dan AS juga mempercepat penurunan. Data Departemen Energi AS pekan lalu menunjukkan produksi AS turun di bawah 9 juta barel per hari untuk pertama kalinya sejak 2014.(Nrm/Gdn)
Sumber : Liputan6
Subscribe to:
Posts (Atom)