Monday 28 August 2023

Best Profit | Wall Street Terus Menguat

Best Profit (29/8) – Dalam dunia keuangan yang bergerak cepat, Wall Street tetap menjadi kekuatan yang tak tergoyahkan. Pada tanggal 28 Agustus 2023, pasar saham ini melonjak, meninggalkan jejak optimisme di belakangnya. Peningkatan ini dalam ranah keuangan dipicu oleh Jerome Powell, kepala Federal Reserve, dan pernyataan pentingnya dalam pertemuan tahunan bank sentral yang diadakan di Jackson Hole, Wyoming.

Reli Impresif Wall Street

Momentum Wall Street: Wall Street menunjukkan kekuatan yang tak tergoyahkan saat membangun kenaikan dari sesi sebelumnya. Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York melihat peningkatan impresif sebesar 213,08 poin, setara dengan sekitar 0,62 persen, mencapai 34.559,98. Sementara itu, S&P 500 naik 27,60 poin, sekitar 0,63 persen, dan berada pada 4.433,31. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 114,48 poin, atau sekitar 0,84 persen, ditutup pada 13.705,13.

Wawasan Powell: Pernyataan Jerome Powell dalam pertemuan Jackson Hole memainkan peran kunci dalam menghidupkan kenaikan ini. Powell mengakui tingkat inflasi yang terus tinggi dan menekankan perlunya langkah-langkah untuk menstabilkan harga. Di masa ekonomi yang tidak pasti ini, keputusan kebijakan moneter yang hati-hati sangat penting, dan Federal Reserve berjalan dengan hati-hati dalam menentukan langkah-langkah selanjutnya. best profit

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Teknologi Unggulan: Perlu dicatat bahwa perusahaan teknologi raksasa Nvidia mengalami lonjakan signifikan sebesar 1,78 persen, memperkuat posisinya sebagai saham yang paling banyak diperdagangkan dengan nilai sebesar $31 miliar. Sementara itu, saham raksasa industri Apple dan Alphabet mengalami peningkatan sebesar 0,9 persen.

Melonjaknya 3M: Konglomerat 3M mengalami lonjakan luar biasa sebesar 5,2 persen setelah mengumumkan kesepakatan tentatif untuk membayar $5,5 miliar untuk menyelesaikan 300.000 tuntutan hukum terkait penjualan earplug cacat kepada militer AS.

Emas Bersinar Terang: Emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mencatat peningkatan seiring melemahnya dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Oktober 2023 naik sebesar 0,4 persen menjadi $1.946,90 per ons, sementara indeks dolar AS turun sebesar 0,1 persen.

Pasar Eropa Bergabung dalam Reli

Indeks STOXX 600 Eropa melihat kenaikan yang kuat sebesar 0,9 persen, didorong oleh lonjakan dalam sektor teknologi.

London Beristirahat: Penting untuk dicatat bahwa Bursa Efek London di Inggris tutup karena libur bank musim panas. Sementara itu, indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, naik sebanyak 160,79 poin, sekitar 1,03 persen, mencapai 15.792,61. Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, mengalami lonjakan sebesar 180 poin, atau sekitar 1,93 persen, ditutup pada 9.518,90. Di Perancis, indeks Cac 40 di Euronext naik sebanyak 95,11 poin, atau sekitar 1,32 persen, hingga mencapai 7.324,71. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Pergerakan Mata Uang: Di pasar mata uang, nilai tukar poundsterling terhadap dolar AS berada di kisaran $1,2599 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound melemah sedikit sebesar 0,1 persen menjadi 1,1652 euro per pound.

Jalur Ke Depan

Dengan momentum Wall Street yang terus berkembang, para investor dan penggemar pasar dengan antusias menanti kebijakan Federal Reserve yang cermat sebagai tanggapan terhadap ketidakpastian ekonomi saat ini dan inflasi yang persisten.

Rally impresif di pasar saham, yang dipimpin oleh raksasa teknologi dan indikator positif di pasar emas, menegaskan ketahanan dan adaptabilitas dunia keuangan dalam menghadapi masa-masa sulit.

Manfaatkan Peluang

Saat lanskap keuangan terus berubah, penting bagi para investor untuk tetap terinformasi dan fleksibel. Dunia keuangan selalu berubah, dan peluang selalu ada bagi mereka yang siap dan bersedia menavigasi lika-liku pasar.

Baik Anda seorang investor berpengalaman atau baru memulai perjalanan keuangan Anda, perkembangan terbaru di Wall Street menjadi pengingat bahwa peluang selalu ada, bahkan di saat-saat sulit. Tetap waspada, diversifikasi portofolio, dan pertimbangkan untuk mencari nasihat dari ahli keuangan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lanskap keuangan yang terus berkembang. best profit

Sebagai kesimpulan, reli terbaru di Wall Street dan sentimen positif di pasar Eropa menunjukkan ketahanan sistem keuangan global. Dengan pendekatan hati-hati dari Federal Reserve dan sektor teknologi yang memimpin, para investor memiliki alasan untuk tetap optimis. Di masa-masa dinamis seperti ini, tetap terinformasi dan fleksibel adalah kunci untuk mengejar peluang yang ditawarkan oleh dunia keuangan.

Sunday 27 August 2023

Best Profit | Menganalisis Divergensi Harga Emas Dunia: Lonjakan Pekan Lalu Terlalu Tinggi

Best Profit (28/8) – Harga emas mengalami lonjakan signifikan pekan lalu akibat pernyataan dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Di dunia komoditas, emas selalu menjadi subjek yang menarik perhatian dan spekulasi. Saat kita memasuki minggu baru, sentimen di kalangan investor emas ritel tampak bullish, dengan banyak yang mengantisipasi kelanjutan dari lonjakan harga baru-baru ini. Namun, situasinya jelas berbeda di kalangan analis Wall Street, di mana pendapat mereka sangat beragam.

Apa yang Memicu Kenaikan Harga Emas?

Pekan lalu menyaksikan kenaikan harga emas dunia yang mencolok. Lonjakan ini sebagian besar dikaitkan dengan pernyataan yang dibuat oleh Jerome Powell, Ketua Federal Reserve. Powell mengonfirmasi bahwa Federal Reserve akan menjaga target inflasi sebesar 2% dan menyatakan ketidaknyamanannya untuk menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS

Menurut survei mingguan yang dilakukan oleh KitcoNews, sebagian besar investor ritel di pasar komoditas emas memperkirakan harga akan terus naik pekan ini. Mereka yakin bahwa momentum baru-baru ini akan berlanjut. Namun, situasinya jauh lebih rumit di Wall Street, karena para analis memiliki pandangan yang beragam terhadap prediksi mereka.

Pandangan Beragam dari Para Analis

Adrian Day, Presiden Asset Management di Adrian Day, menawarkan perspektif kontrarian. Dia berpendapat bahwa lonjakan harga emas baru-baru ini kemungkinan akan berbalik dalam minggu mendatang. Day mengaitkan potensi pembalikan ini dengan kekecewaan di kalangan investor emas yang berasal dari pernyataan Jerome Powell, serta pernyataan dari gubernur bank sentral lainnya. Dia mencatat, “Investor emas kemungkinan akan kecewa dengan pidato Jerome Powell, serta pidato para gubernur bank sentral lainnya, dan mungkin akan melepaskan keuntungan minggu lalu. Mereka merasa lelah.” Day menambahkan bahwa kekecewaan ini mungkin tidak berlangsung lama, terutama karena Amerika Serikat semakin mendekati resesi dan Federal Reserve mempertahankan pendiriannya.

Baca Juga : Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Sebaliknya, James Stanley, seorang analis senior di Forex.com, memiliki pandangan yang lebih optimis terhadap harga emas. Dia menunjukkan bahwa emas telah menunjukkan ketahanan yang mengejutkan, bahkan di tengah penguatan dolar AS, dengan mengaitkannya dengan pelemahan euro. Stanley mencatat, “Keperkasaan Dolar AS sangat mengejutkan mengingat respons terhadap uji dukungan, namun emas terus menguat bahkan dalam kondisi seperti itu.” Dia juga menekankan bahwa indikator teknis untuk harga emas terlihat bullish, dengan menekankan pentingnya bagaimana pembeli bereaksi di level resistensi USD 1.925-USD 1.932. best profit

Sentimen dan Harapan Investor

Dalam survei terbaru yang dilakukan oleh Kitco News, 12 analis Wall Street berpartisipasi, mengungkapkan sentimen yang terbagi-bagi mengenai arah harga emas minggu ini. Menariknya, 42% dari analis memperkirakan harga emas akan lebih tinggi, sementara persentase yang sama mengantisipasi penurunan. Sisanya, sekitar 17%, mengambil sikap netral terhadap emas dalam minggu mendatang.

Dengan perspektif ritel, 559 peserta pasar ikut serta dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 69% (388 responden) memprediksi peningkatan harga emas, sementara 20% (114 responden) mengharapkan penurunan. Kelompok yang lebih kecil, sekitar 10% (57 pemilih), mengambil sikap netral dalam jangka pendek.

Berdasarkan data ini, investor ritel mengharapkan emas diperdagangkan sekitar USD 1.941 per ons minggu ini. best profit

Apa yang Menanti di Depan?

Marc Chandler, Managing Director di Bannockburn Global Forex, optimis tentang harga emas minggu ini. Chandler juga melihat tanda-tanda teknis yang positif, mengatakan, “Saya berpikir ada potensi untuk kembali ke kisaran USD 1.930. Indikator momentum telah muncul dan pola pembelian terlihat ketika rata-rata pergerakan 5 hari melintasi rata-rata pergerakan 20 hari. Tampilan teknis terlihat konstruktif.”

Saat investor menjelajahi dunia yang rumit dari pasar emas, jelas bahwa jalur ke depan tidak pasti. Saat data ekonomi terungkap, dan pasar mencerna perkembangan baru-baru ini, daya tarik best profit

Thursday 24 August 2023

Best Profit | Harga Minyak Terkendala oleh Penguatan Dolar AS


Best Profit | Dalam dunia komoditas yang dinamis, harga minyak mentah saat ini terpengaruh oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dengan cermat memantau sinyal dari Ketua Federal Reserve AS, Jerome Powell, untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kebijakan moneter AS. Gabungan faktor-faktor ini menciptakan rasa ketidakpastian dalam pasar minyak dunia.

Penguasaan Dolar Terhadap Harga Minyak

Data terbaru dari Investing.com, tanggal Jumat, 25 Agustus 2023, menunjukkan bahwa meskipun harga minyak tampak relatif stabil dalam sesi perdagangan sebelumnya, mereka terus berada dalam zona merah untuk minggu kedua berturut-turut. Penurunan ini utamanya disebabkan oleh kekhawatiran atas perlambatan permintaan China dan peningkatan pasokan dari Amerika Serikat. Kontrak berjangka minyak Brent berhasil bertahan pada $83,27 per barel, sementara kontrak berjangka minyak West Texas Intermediate (WTI) mengalami sedikit penurunan menjadi $79 per barel. Dua kontrak minyak tersebut diperkirakan akan mengalami penurunan antara 1,9 persen hingga tiga persen untuk minggu ini.

Baca Juga : Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Pidato Powell dan Lonjakan Dolar

Semua mata tertuju pada pidato yang akan datang dari Jerome Powell, karena hal ini membuat dolar AS melonjak ke level tertinggi dalam 2,5 bulan. Penguatan dolar ini memberikan tekanan berat pada pasar minyak. Powell diperkirakan akan memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai rencana bank sentral terkait suku bunga AS untuk sisa tahun ini. Kekhawatiran atas potensi sinyal hawkish dari Ketua Federal Reserve mendorong lebih banyak posisi mendukung dolar, hal ini mencolok mengingat inflasi AS yang stagnan dan pasar tenaga kerja yang kokoh. Para analis memberi peringatan bahwa Powell mungkin akan menguraikan jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dalam beberapa bulan mendatang. Penguatan dolar AS mencapai puncaknya pada hari Jumat, menandai posisi terkuatnya sejak awal Juni. Kekuatan dolar ini membuat minyak mentah lebih mahal bagi pembeli internasional. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Prospek Penurunan Harga Minyak

Prospek penurunan harga minyak semakin menjadi perhatian utama. Meskipun terjadi peningkatan yang cukup dalam perdagangan hari Kamis, harga minyak masih menuju penurunan mingguan kedua berturut-turut. Reli yang teramati selama dua bulan terakhir tampaknya mulai mereda. Pasar sedang menghadapi kekhawatiran yang semakin besar terkait perlambatan permintaan di China, menyusul pemangkasan suku bunga yang lebih kecil dari perkiraan oleh Bank Sentral China awal minggu ini. Tanda-tanda melemahnya permintaan bahan bakar di AS juga turut menekan harga minyak. Data persediaan mengungkapkan peningkatan yang tidak terduga dan signifikan dalam stok bensin dan produk sulingan. Di sisi pasokan, produksi dan ekspor AS telah melonjak mendekati level sebelum pandemi COVID-19 dalam satu minggu terakhir, menunjukkan pasar tidak seketat yang diperkirakan sebelumnya. Meskipun demikian, harga minyak mentah tetap diperdagangkan sedikit lebih tinggi sepanjang tahun ini, mengikuti pemangkasan pasokan yang signifikan oleh Arab Saudi dan Rusia. best profit

Siap Menghadapi Perjalanan Berliku Minyak

Sebagai penutup, dalam dunia minyak mentah saat ini, pergerakan harga dipengaruhi oleh penguatan dolar AS yang kembali menguat. Para pedagang dan investor sama-sama harus bersiap menghadapi fluktuasi potensial karena pidato Jerome Powell semakin mendekat. Situasi saat ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi mereka yang terlibat dalam industri minyak. Saat pasar menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter AS, nasib harga minyak mentah berada dalam keseimbangan yang rapuh. Saatnya untuk berwaspada dan merencanakan strategi dalam lanskap komoditas global yang selalu berubah. best profit

Best Profit | Momentum Kedatangan Pidato Fed: Bagaimana Nasib Emas?

Best Profit (25/8) – Mata uang kripto bisa membuat kita merasa gugup, saham bisa membuat kita bahagia, tetapi emas? Itu selalu menjadi aset yang menarik perhatian dalam momen ekonomi yang penuh gejolak. Hari ini, harga emas masih berada dalam pusaran pergerakan yang tak terduga, menjelang pidato Chairman Federal Reserve Amerika Serikat (AS), Jerome Powell. Apa yang harus diharapkan oleh para pemilik emas? Apakah mereka akan merayakan atau menangis?

Harga Emas Menguat Menjelang Pidato Powell

Hari Kamis (24/8/2023) menjadi hari yang dinanti-nantikan oleh pemegang emas. Harga emas di pasar spot berada di posisi US$ 1.917,44 per troy ons. Ini menandai kenaikan sebesar 0,16%. Harga penutupan pada hari sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 8 Agustus 2023, dengan pergerakan positif selama 13 hari perdagangan terakhir. Ini adalah tanda positif bagi para pemilik emas.

Pergerakan positif ini telah memperpanjang tren keempat hari berturut-turut, dengan kenaikan sebesar 1,55% selama periode tersebut. Namun, seperti dalam cerita pasar yang selalu berubah, harga emas mengalami pelemahan pada hari ini, Jumat (25/8/2023), dengan harga mencapai US$ 1.915,47 per troy ons, mengalami penurunan sebesar 0,10%. best profit

Baca Juga : Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Apakah The Fed akan Tetap Hawkish?

Para analis dari High Ridge Futures, seperti David Meger, berpendapat bahwa para pelaku pasar mulai merasa khawatir. Mereka menduga bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan tetap mempertahankan sikap hawkishnya ke depan. Meger menjelaskan bahwa Jerome Powell, Ketua The Fed, mungkin akan menegaskan kembali pentingnya memerangi inflasi atau bahkan menaikkan suku bunga ke depan.

Meger menyatakan, “Pasar memiliki harapan bahwa The Fed akan terus memprioritaskan perang melawan inflasi. Terlebih lagi, data ketenagakerjaan masih kuat.” Data terbaru dari AS mencatat penurunan jumlah pengangguran sebesar 10 ribu, menjadi 230.000 pada pekan yang berakhir pada 19 Agustus 2023. Angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 240 ribu. Penurunan pengangguran menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja AS masih panas, dan ini meningkatkan potensi untuk kenaikan inflasi. Dalam situasi seperti ini, The Fed akan kesulitan untuk mengubah sikapnya menjadi dovish. best profit

Perspektif Pasar Menunggu Pidato Powell

Momen krusial akan terjadi ketika Jerome Powell menyampaikan pidatonya di Simposium Ekonomi Jackson Hole, di Wyoming, selama tiga hari ke depan. Acara ini merupakan wadah di mana para gubernur bank sentral, menteri keuangan, ekonom, dan akademisi dari seluruh dunia berkumpul untuk membahas masalah ekonomi yang mendesak.

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Pada tahun sebelumnya, pidato Powell di Jackson Hole pada Agustus 2022 telah menciptakan gejolak di pasar keuangan dan komoditas. Powell secara tegas menyatakan bahwa The Fed akan tetap mengambil sikap hawkish, yang mengakibatkan harga emas langsung merosot sebesar 1,23% hanya dalam satu hari setelah pidato tersebut. Di sisi lain, indeks dolar AS menguat sebesar 0,31%.

Menanti Pidato Powell

Sekarang, pertanyaannya adalah, bagaimana pidato Powell hari ini akan memengaruhi harga emas? Jika Powell kembali menegaskan sikap hawkish, maka kemungkinan besar emas akan mengalami penurunan. Namun, jika pidatonya lebih dovish, kita bisa melihat emas menguat.

Analis Daniel Ghali dari TD Securities mengatakan, “Publik mengantisipasi bahwa Powell akan tetap mengambil sikap yang hawkish. Saat ini, pasar lebih menantikan tanda-tanda berapa lama suku bunga akan tetap tinggi, bukan lagi apakah suku bunga akan naik.” best profit

Wednesday 23 August 2023

Best Profit | Aktivitas Bisnis AS yang Belum Stabil dan Pelemahan USD

Best Profit (24/8) – Dunia perdagangan mata uang telah relatif tenang menjelang pembukaan simposium Jackson Hole. Namun, USD/JPY mengalami penurunan tak terduga sebesar lebih dari 0,8% hingga kisaran 144,60 menyusul rilis data ekonomi yang mengecewakan dalam sesi New York awal pada 23 Agustus. Indeks dolar AS (DXY) terus berada dalam kisaran yang telah ditempatinya sejak awal pekan.

Data Ekonomi AS yang Mengecewakan

DXY sempat melonjak ke level 104,00 selama sesi Eropa. Rilis hasil survei PMI untuk Eurozone dan Inggris yang sangat negatif, sesaat meningkatkan greenback. Sayangnya, data PMI untuk Amerika Serikat yang dirilis beberapa jam kemudian juga tidak memenuhi harapan.

S&P Global melaporkan bahwa PMI Manufaktur AS turun dari 49,0 menjadi 47,0 pada Agustus 2023, sementara PMI Jasa turun dari 52,3 menjadi 51,0. Keduaangka tersebut di bawah perkiraan pasar. PMI Komposit turun menjadi 50,4 dari 52,0, meskipun ekspektasi konsensus sebelumnya adalah tetap stabil. Biasanya, data PMI dibaca dengan ambang batas 50,0, yang membedakan antara ekspansi (>50,0) dan kontraksi (<50,0). Angka PMI Komposit ini mengindikasikan aktivitas bisnis yang hampir stagnan. best profit

“Perlambatan aktivitas bisnis pada bulan Agustus menimbulkan keraguan tentang kekuatan pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga,” kata Chris Williamson, Kepala Ekonom Bisnis di S&P Global Market Intelligence. “Survei menunjukkan bahwa percepatan pertumbuhan yang didorong oleh sektor jasa pada kuartal kedua telah meredup, didampingi dengan penurunan lebih lanjut dalam produksi pabrik.”

Fokus Pasar pada Simposium Jackson Hole

Meskipun demikian, perhatian pasar tetap terpusat pada simposium Jackson Hole yang dijadwalkan pada 24-26 Agustus. Acara ini menjadi tempat pertemuan para pemimpin bank sentral paling berpengaruh di dunia. Pidato Ketua Federal Reserve dan pemimpin bank sentral lainnya dalam acara ini dapat memiliki dampak signifikan pada pasar keuangan. Oleh karena itu, pergerakan sebagian besarpasangan mata uang utama kemungkinan akan tetap terbatas hingga katalis berikutnya muncul.

Menavigasi Lanskap Forex Saat Ini

Bagi para trader dan investor, lanskap yang tidak pasti ini memerlukan pendekatan yang bijaksana. Berikut beberapa strategi kunci yang perlu dipertimbangkan:

Manajemen Risiko: Dengan kondisi pasar yang fluktuatif, penting memiliki manajemen risiko yang kuat. Tetapkan stop-loss order untuk melindungi posisi Anda dan pertimbangkan untuk mengurangi ukuran posisi Anda untuk mengelola risiko.

Tetap Terinformasi: Pantau dengan cermat peristiwa ekonomi dan pidato bank sentral. Ini dapat memberikan wawasan penting tentang arah pasar. best profit

Diversifikasi: Pertimbangkan untuk mendiversifikasi portofolio Anda di berbagai pasangan mata uang. Ini dapat membantu menyebar risiko dan mengurangi eksposur Anda terhadap volatilitas mata uang tunggal.

Sabar: Dalam situasi yang tidak pasti, seringkali yang terbaik adalah bersabar dan menghindari keputusan impulsif. Tunggu sinyal yang lebih jelas sebelum memasuki perdagangan.

Persiapan untuk Simposium Jackson Hole

Saat dunia keuangan menantikan Simposium Jackson Hole, para trader dan investor harus bersiap menghadapi potensi volatilitas pasar. Tetap terinformasi, berhati-hati, dan pastikan strategi perdagangan Anda terdefinisikan dengan baik. Hasil dari acara bergengsi ini bisa memiliki dampak signifikan pada pasar mata uang.

Sebagai kesimpulan, data ekonomi AS yang mengecewakan baru-baru ini dan Simposium Jackson Hole yang akan datang membuat para trader tetap waspada. Kinerja dolar AS kemungkinan akan erat terkait dengan hasil acara ini. Ingatlah bahwa dalam situasi ketidakpastian, strategi perdagangan yang hati-hati dan terpikirkan dengan baik adalah sahabat terbaik Anda. Tetap waspada dan berdagang dengan bijak. best profit

Baca Juga : Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Tuesday 22 August 2023

Best Profit | Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Best Profit (23/8) – Kontrak emas berjangka mengalami kenaikan sebesar $3.00 USD, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, dalam apa yang merupakan kenaikan harian terpanjang sejak pertengahan Juli. Apa yang menjadi pendorong di balik lonjakan ini? Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah. Saat imbal hasil tersebut mundur sedikit dari level tertinggi sejak tahun 2007, harga emas memberikan respons positif dengan lonjakan yang kuat.

Pawai Kenaikan Berlanjut

Pada hari Selasa, 22 Agustus 2023, harga emas kembali menguat, menarik perhatian investor dan analis. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di bursa Comex New York Exchange naik sebesar $3.00 USD atau 0.16%, ditutup pada $1,926.00 USD per ons. Selama sesi ini, harga emas mencapai titik tertinggi sebesar $1,933.20 USD dan titik terendah sebesar $1,917.50 USD. Pergerakan ini terjadi setelah harga emas naik sebesar $6.50 USD atau 0.34% pada hari Senin, 21 Agustus 2023, mengikuti kenaikan sebesar $1.30 USD atau 0.07% pada Jumat, 18 Agustus 2023. Sehari sebelumnya, pada Kamis, 17 Agustus 2023, harga emas mengalami penurunan tajam sebesar $13.10 USD atau 0.68%.

Lonjakan harga emas ini erat terkait dengan kinerja dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah. Para investor dengan cermat menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan pada Jumat, 25 Agustus 2023, dalam Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole di Wyoming. best profit

Pengaruh Obligasi Pemerintah dan Dolar AS

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menjadi faktor penting dalam pawai kenaikan harga emas belakangan ini. Pada Selasa, 22 Agustus 2023, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun sebesar 2.3 basis poin, mencapai 4.313%. Penurunan ini mengikuti level 4.339% yang tercatat pada Senin, 21 Agustus 2023, level tertinggi sejak 6 November 2007, menurut data FactSet.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik sebesar 0.2% menjadi 103.539. Para analis mencatat bahwa harga emas menunjukkan tanda-tanda stabilitas menjelang pidato Jerome Powell. Wael Makarem, Analis Strategi Pasar Senior untuk MENA di Exness, menekankan, “Intervensi Powell bisa menciptakan beberapa volatilitas karena para pedagang memperhatikan setiap petunjuk tentang perkembangan kebijakan moneter, terutama setelah rilis risalah Federal Reserve yang menciptakan ketidakpastian.”

Selain pidato Powell, data ekonomi mendatang tentang pasar tenaga kerja dan inflasi AS diharapkan memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan moneter masa depan dan memengaruhi kinerja emas. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan iklim antisipasi dan volatilitas di pasar emas. best profit

Peran Indikator Ekonomi

Kenaikan harga emas juga didukung oleh indikator ekonomi terbaru. Ini merupakan level terendah sejak Januari, turun dari 4.16 juta unit yang tidak direvisi pada Juni. Selain itu, Tom Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, mengulangi pernyataannya pada Selasa, 22 Agustus 2023. Barkin juga memperingatkan bahwa Federal Reserve bisa kehilangan kredibilitas jika mempertimbangkan untuk mengubah target inflasi 2.0% sebelum mencapai tujuan tersebut.

Gambaran Lebih Luas tentang Logam Mulia

Sementara emas menjadi sorotan, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan yang signifikan. Kontrak perak untuk pengiriman September naik sebesar 11.00 sen atau 0.47%, ditutup pada $23.45 USD per ons. Kontrak platinum untuk pengiriman Oktober naik sebesar $12.00 USD atau 1.31%, ditutup pada $925.50 USD per ons. best profit

Kenaikan ini menggarisbawahi sifat dinamis pasar logam mulia, di mana campuran faktor ekonomi, keuangan, dan geopolitik dapat memicu perubahan harga.

Baca Juga : Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru

Monday 21 August 2023

Best Profit | Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru

Best Profit (22/8) – Dolar AS mengalami penurunan tipis, ditutup pada 103,3100 dalam sesi perdagangan terbaru, meninggalkan para investor berspekulasi tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Saat lanskap keuangan global terus berkembang, penting untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan ini dan apa yang sedang diantisipasi oleh para investor untuk membuat langkah berikutnya.

Kinerja Dolar Baru-baru Ini

Dalam sesi perdagangan terkini, Dolar AS menunjukkan tanda-tanda pelemahan terhadap sekelompok mata uang utama lainnya. Pada hari Senin, 21 Agustus 2023, greenback mengalami penurunan sedikit dibandingkan dengan mata uang utama lainnya. Perubahan ini menarik perhatian para investor, memicu diskusi dan analisis di pasar keuangan di seluruh dunia.

Para investor dengan cermat memantau indikator ekonomi yang akan memberikan wawasan berharga tentang tren masa depan Dolar AS. Dua peristiwa penting sedang di depan mata: rilis data PMI S&P pada Rabu, 23 Agustus 2023, dan Simposium Ekonomi Jackson Hole dari 24 hingga 26 Agustus. best profit

Para investor dengan penuh antusiasmen menantikan acara ini karena mereka mengantisipasi wawasan penting tentang masa depan kebijakan moneter. Powell dan Lagarde diharapkan akan memberikan panduan tentang pendekatan bank sentral mereka terhadap tantangan ekonomi, termasuk inflasi dan tingkat suku bunga.

Outlook Inflasi AS

Para ahli meyakini bahwa inflasi di Amerika Serikat kemungkinan akan melandai lebih cepat dibandingkan dengan daerah lain, terutama zona euro. Ekspektasi ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk valuasi dolar AS yang tinggi, defisit fiskal, defisit ganda dalam transaksi berjalan, prospek peringkat, dan alokasi dana yang besar di dalam Amerika Serikat. best profit

Apa yang Menanti di Masa Depan

Apa yang Menanti di Masa Depan
Laporan Bulanan dari Buba Jerman menunjukkan bahwa inflasi mungkin akan tetap di atas target bank sentral untuk jangka waktu yang lebih lama. Kemungkinan ini telah mendorong para investor untuk lebih mengantisipasi tindakan ketat dari Bank Sentral Eropa.

Saat para investor terus menguraikan data ekonomi dan mengantisipasi tindakan bank sentral, lanskap keuangan global tetap dinamis dan tidak pasti.

Sebagai kesimpulan, penurunan nilai Dolar AS baru-baru ini telah memancing minat para investor di seluruh dunia. Hasil dari peristiwa-peristiwa ini tanpa ragu akan membentuk arah masa depan Dolar AS dan berdampak pada pasar keuangan global. best profit

Baca Juga : Emas Meningkat sementara Tembaga Tetap Stabil setelah China Memangkas Suku Bunga

Sunday 20 August 2023

Best Profit | Emas Meningkat sementara Tembaga Tetap Stabil setelah China Memangkas Suku Bunga

Best Profit (21/8) – Dalam dunia komoditas yang selalu berubah, panggungnya sudah siap untuk kejadian menarik. Emas, setelah mengalami penurunan selama empat minggu, akhirnya menunjukkan tanda-tanda kehidupan dengan kenaikan yang sederhana. Sementara itu, tembaga berhasil mempertahankan stabilitasnya setelah penyesuaian suku bunga yang tidak terduga dari China.

Sekilas tentang Pasar

Ketika kita memulai minggu ini, semua mata tertuju pada Simposium Jackson Hole yang akan datang pada hari Kamis dan Jumat, di mana Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, diharapkan akan memberikan wawasan penting tentang lintasan suku bunga AS.

Emas telah melalui periode yang bergejolak belakangan ini, turun di bawah level penting $1.900 per ons. Penurunan ini menyaksikan lonjakan permintaan akan aset tempat berlindung ini, sebagian dipicu oleh kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China. Langkah baru-baru ini dari People’s Bank of China, di mana perubahan pada tingkat pinjaman primer (LPR) tidak memenuhi ekspektasi pasar, semakin menambah ketidakpastian. best profit

Pada pukul 11:16 WIB, harga emas spot untuk pengiriman Desember naik 0,2%, mencapai $1.892,68 per ons, sementara kontrak berjangka Desember meningkat 0,3%, mencapai $1.921,95 per ons. Meskipun ada kenaikan ini, kedua instrumen masih berada di dekat level terendah dalam lima bulan.

Tembaga Tetap Stabil, tetapi Pemotongan Suku Bunga China Mengecewakan

Dalam ranah logam industri, tembaga menunjukkan pergerakan yang relatif datar pada hari Senin meskipun China, salah satu pengimpor utama logam ini, mengecewakan pasar dengan menyesuaikan suku bunganya.

Tembaga tetap relatif datar di level $3,7207 per pon. People’s Bank of China (PBOC) memangkas LPR satu tahun sebesar 10 basis poin menjadi 3,45%, sementara LPR lima tahun tetap tidak berubah pada 4,20%. Para analis sebelumnya memperkirakan pemotongan sebesar setidaknya 15 basis poin untuk setiap tingkat suku bunga tersebut.

Impor tembaga ke China mengalami penurunan tajam pada bulan Juli ketika pemulihan ekonomi pasca-COVID di negara tersebut mulai melambat. Hal ini telah memberikan tekanan besar pada harga tembaga selama tiga minggu terakhir. best profit

Menavigasi Pasar yang Berubah-ubah

Saat kita menavigasi perairan yang bergejolak ini, jelas bahwa emas dan tembaga merespons interaksi yang kompleks dari berbagai faktor. Sementara itu, stabilitas tembaga akan diuji saat China berhadapan dengan tantangan ekonomi dan keputusan kebijakan.

Para investor harus tetap waspada dan memantau perkembangan ini dengan cermat. Sementara kita menantikan kebijaksanaan dari Jackson Hole, penting untuk tetap fleksibel dan adaptif dalam lanskap ekonomi yang terus berubah ini.

Sebagai kesimpulan, dunia komoditas sedang berubah, dengan emas dan tembaga menjadi pusat perhatian. Panggung sudah siap, para pemain sudah dalam posisi, dan naskah masih dalam proses penulisan. Hanya waktu yang akan memberikan bagaimana drama menarik ini akan berkembang. Tetap terhubung untuk mendapatkan pembaruan saat kita menavigasi perjalanan yang menarik ini melalui dunia komoditas. best profit

Baca Juga : Harga Minyak Mentah Menguat 1%, Namun Khawatir Ekonomi China Menyurutkan Minat Dunia pada Minyak

Best Profit | Harga Minyak Mentah Menguat 1%, Namun Khawatir Ekonomi China Menyurutkan Minat Dunia pada Minyak

Best Profit (21/8) – Harga minyak mentah dunia mengalami kenaikan lebih dari 1% dalam perdagangan terakhir pekan ini. Namun, mereka tidak mampu menyelamatkan pekan yang berakhir di zona merah.

Pada Jumat, 18 Agustus 2023, minyak mentah WTI naik sebesar 1,07% menjadi $81,25 per barel, dan minyak brent juga mengalami peningkatan sebesar 0,81%, ditutup pada $84,80 per barel.

Meskipun ada semangat pada akhir pekan, kedua patokan harga minyak global ini mengalami penurunan mingguan sebesar 2,3%.

Pemicu kenaikan harga minyak adalah data yang menunjukkan bahwa jumlah rig minyak dan gas alam AS, indikator awal produksi masa depan, telah turun selama enam minggu berturut-turut. Penurunan produksi AS dapat memperburuk ketatnya pasokan yang diperkirakan akan terjadi sepanjang tahun ini.

Kekhawatiran ini, yang dipicu oleh penurunan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, telah membantu harga minyak naik selama tujuh minggu berturut-turut sejak Juni. Minyak brent telah naik sekitar 18%, sedangkan WTI melonjak 20% selama tujuh minggu yang berakhir pada 11 Agustus. best profit

Namun, pekan ini, harga minyak mengalami penurunan sebesar 2% dibandingkan pekan sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh krisis properti yang memburuk di China, yang meningkatkan kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi yang lamban di negara tersebut dan mengurangi minat investor terhadap risiko di pasar global.

“Investor tetap khawatir tentang ketegangan antara pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan pasokan global yang masih ketat,” kata Rob Haworth, Manajer Portofolio Senior di US Bank Asset Management. Dia menambahkan, “Harga kemungkinan akan tetap berada dalam kisaran saat ini,” sambil mencatat bahwa permintaan dipertanyakan karena data lemah dari China.

Ada juga kekhawatiran yang semakin meningkat bahwa Federal Reserve AS belum selesai menaikkan suku bunga untuk mengatasi inflasi. Biaya pinjaman yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan ekonomi dan, pada gilirannya, mengurangi permintaan minyak secara keseluruhan. best profit

Patokan harga minyak semakin tertekan oleh melemahnya permintaan musiman menjelang musim gugur, kata Jay Hatfield, CEO Manajemen Modal Infrastruktur.

Dengan kekhawatiran tentang dinamika pasokan dan permintaan, pasar tampaknya akan tetap dalam kisaran perdagangan yang sempit untuk masa mendatang.

Harga Minyak Mentah Menunjukkan Tanda Kehidupan

Saat kita menutup pekan perdagangan ini, pasar minyak mentah global telah menyaksikan kenaikan yang cukup signifikan, lebih dari 1%. Namun, jangan terburu-buru merayakannya. Kenaikan ini mungkin hanya bersifat sementara, mengingat kekhawatiran yang melingkupi ekonomi China yang sedang berjuang. best profit

Pekan yang Penuh Dinamika bagi Minyak

Pekan ini dimulai dengan optimisme, didorong oleh penurunan terus-menerus dalam jumlah rig minyak dan gas alam di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul kekhawatiran tentang krisis properti di China dan potensi dampaknya pada permintaan minyak global.

Apa yang Menanti di Depan?

Para investor dengan cemas mengamati ketegangan antara pertumbuhan ekonomi global yang melambat dan pasokan minyak global yang terus terjaga. Pertanyaan belum terjawab mengenai kenaikan suku bunga di Amerika Serikat semakin menambah ketidakpastian.

Baca Juga : Harga Emas Dunia Menyentuh Terendah 5 Bulan dalam Pemandangan Ekonomi yang Berubah

Thursday 17 August 2023

Best Profit | Harga Emas Dunia Menyentuh Terendah 5 Bulan dalam Pemandangan Ekonomi yang Berubah

Best profit (18/8) – Dalam peristiwa yang mengejutkan, pasar emas global baru-baru ini mengalami penurunan tajam, mencapai titik terendah dalam lima bulan terakhir. Penurunan signifikan dalam harga emas ini dapat disebabkan oleh kombinasi faktor-faktor, termasuk kenaikan imbal hasil obligasi, penguatan dolar, dan sikap hawkish terhadap suku bunga dari pejabat Federal Reserve, yang secara bersama-sama telah melemparkan bayang-bayang pada sentimen investor.

Seperti dilaporkan oleh CNBC pada Jumat, 18 Agustus 2023, pasar spot menyaksikan penurunan sebesar 0,17% dalam harga emas, stabil di USD 1.888,50 per ons. Ini menandai level terendah sejak 15 Maret. Demikian pula, emas berjangka di Amerika Serikat anjlok 0,51%, mencapai USD 1.918,40.

David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, memberikan pandangan tentang tren penurunan harga emas yang sedang berlangsung: “Penurunan harga emas selama beberapa sesi terakhir dapat diatribusikan kepada kenaikan suku bunga dan imbal hasil obligasi.” Dia juga menjelaskan lebih lanjut, “Respon pasar terhadap risalah FOMC kemarin mengindikasikan bahwa pasar memperkirakan Federal Reserve mungkin perlu lebih agresif dari yang sebelumnya diperkirakan dalam hal kenaikan suku bunga yang berkelanjutan.” best profit

Risalah pertemuan Federal Reserve pada 25-26 Juli mengungkapkan bahwa sebagian besar pembuat kebijakan tetap teguh dalam komitmennya untuk memerangi inflasi. Namun, beberapa peserta menyoroti risiko ekonomi jika suku bunga dinaikkan terlalu tinggi.

Harapan bahwa suku bunga AS mungkin akan tetap tinggi dalam jangka waktu lebih lama telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS dengan tenor 10 tahun ke level tertinggi sejak Oktober. Hal ini telah mengurangi daya tarik bullion yang tidak memberikan imbal hasil bagi para investor. Selain itu, kekuatan yang masih terus ada pada Dolar Amerika Serikat, yang berada dekat puncaknya selama dua bulan terakhir, juga berperan dalam mempengaruhi harga emas global.

Saat pasar emas berlayar melalui pergeseran dinamis ini, semakin jelas bahwa daya tarik tradisionalnya sebagai investasi pelarian aman mulai dipertanyakan. best profit

Mengungkap Implikasi

Dampak perubahan ini terlihat dalam fluktuasi logam mulia lainnya juga. Harga perak mengalami kenaikan sebesar 1,3%, mencapai USD 22,66 per ons, menandai kenaikan harian terbesar sejak 31 Juli. Begitu pula, harga platinum naik sebesar 1,2% menjadi USD 893,01, dan harga paladium mengalami kenaikan sebesar 0,3%, mencapai USD 1.212,09.

Baca Juga : Penurunan Harga Emas Menghadapi Rilis Risalah FOMC

Wednesday 16 August 2023

Best Profit | Penurunan Harga Emas Menghadapi Rilis Risalah FOMC


Best Profit (17/8) – Dinamika kompleks antara harga emas dan kekuatan pasar kembali menjadi sorotan utama. Saat tirai ditutup pada sesi perdagangan Rabu, harga emas kembali merosot, menjadi tanda awal dari rilis yang dinantikan dengan banyak antusiasme, yaitu risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) untuk bulan Juli. Pola penurunan ini telah berlanjut, menandai delapan sesi berturut-turut dengan pelemahan, mencatat rentetan kerugian terpanjang dalam lebih dari enam tahun.

Penurunan Nilai Logam Mulia
Di panggung sibuk perdagangan Bursa Komoditas New York (Comex), kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar 6,90 dolar AS atau 0,36 persen, ditutup pada 1.928,30 dolar AS per ons. Gerakan ini mengikuti sesi di mana harga emas mencapai puncak sesi di 1.938,20 dolar AS dan titik terendah di 1.925,70 dolar AS. Angka yang sama pada hari Selasa juga tidak memberikan optimisme, dengan harga emas berjangka turun sebesar 8,80 dolar AS atau 0,45 persen menjadi 1.935,20 dolar AS pada tanggal 15 Agustus. Trend serupa terjadi dalam beberapa hari sebelumnya, dengan penurunan sebesar 2,60 dolar AS atau 0,13 persen pada Senin dan 2,30 dolar AS atau 0,12 persen pada Jumat. best profit

Terungkapnya Risalah dan Dominasi Dolar
Rilis risalah pertemuan FOMC hanya menambah kekhawatiran yang ada. Risalah tersebut mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat Federal Reserve tetap khawatir tentang kemungkinan “risiko inflasi yang signifikan.” Setelah pengungkapan ini, indeks dolar AS dan yield obligasi pemerintah AS terus naik.

Masa Depan yang Cenderung Bearish
Saluran penurunan harga emas tetap kuat, dengan level 1.900 dolar AS menjadi penghalang utama. Saat lanskap ekonomi berubah, demikian pula variabel-variabel yang memengaruhi harga emas. Data ekonomi terbaru menunjukkan hasil yang beragam. Para ekonom memperkirakan izin ini akan naik sebesar 2,1 persen dalam pengukuran bulan ke bulan. best profit.

Baca Juga : Penurunan Harga Emas Berlanjut karena Data Ekonomi AS Melampaui Ekspektasi

Baca Juga : Emas Merosot ke Level Terendah dalam Lebih dari Sebulan

Tuesday 15 August 2023

Best Profit | Penurunan Harga Emas Berlanjut karena Data Ekonomi AS Melampaui Ekspektasi

Best Profit (16/8) – Dalam dunia logam mulia, harga emas kembali mengalami penurunan, memperpanjang tren negatif selama tujuh hari berturut-turut. Harga emas ini ditutup pada level terendah dalam lebih dari sebulan, sebagai respons atas rilis data ekonomi AS yang lebih baik dari yang diperkirakan. Fenomena ini menunjukkan keterkaitan kompleks antara faktor pasar dan indikator ekonomi yang membentuk pergerakan harga emas.

Terusnya Penurunan Harga Emas
Pada akhir sesi perdagangan Selasa, harga emas kembali menunjukkan pelemahan. Harga logam mulia ini mengalami penurunan akibat respons pasar terhadap serangkaian laporan ekonomi positif yang berasal dari Amerika Serikat. Tren penurunan ini, yang berlangsung selama tujuh hari berturut-turut, menyoroti dampak perubahan data ekonomi terhadap pasar logam mulia.

Indikator Ekonomi dan Dinamika Pasar
Penurunan harga emas memiliki hubungan kompleks dengan berbagai faktor. Salah satu faktor penting adalah kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah dan penguatan dolar AS. Kedua faktor ini mendapatkan momentum akibat data ekonomi yang melebihi perkiraan. best profit

Di Bursa Komoditas New York Comex, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember mengalami penurunan sebesar $8,80 atau 0,45 persen, ditutup pada level $1,935,20 per ons. Pergerakan ini diperkuat oleh fluktuasi antara level tertinggi pada $1,944,00 dan level terendah pada $1,927,50. Kontrak berjangka emas, yang mengalami penurunan sebesar $2,60 atau 0,13 persen menjadi $1,944,00 pada Senin (14 Agustus), sebelumnya mengalami penurunan sebesar $2,30 atau 0,12 persen menjadi $1,946,60 pada Jumat (11 Agustus), dan penurunan sebesar $1,70 atau 0,09 persen menjadi $1,948,90 pada Kamis (10 Agustus).

Pandangan Analis Pasar dan Prospek Ekonomi
Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA, dengan singkat menjelaskan situasi ini: “Harga emas terus menurun sejak pertengahan Juli, dan tren negatif ini sepertinya belum berakhir karena dominasi dolar kembali.” Ungkapannya mencerminkan pengaruh kenaikan dolar AS terhadap pergerakan harga logam mulia.

Turbulensi selama sebulan terakhir di pasar emas diperburuk oleh kenaikan nilai dolar, sementara imbal hasil obligasi global juga mengalami peningkatan. Secara khusus, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun mencapai level tertinggi intraday sejak November, mencatat kenaikan empat basis poin menjadi 4,229 persen pada Selasa (15 Agustus). Sementara itu, Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, mengalami penurunan sebesar 0,1 persen menjadi 103,13. best profit

Rilis Data dan Pertimbangan Masa Depan
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Selasa (15 Agustus) bahwa penjualan ritel yang disesuaikan secara musiman tumbuh sebesar 0,7 persen pada Juli dibandingkan dengan Juni. Angka ini melampaui kenaikan sebesar 0,3 persen yang direvisi pada Juni dan harapan ekonom untuk kenaikan sebesar 0,4 persen. Data ekonomi positif ini memiliki efek menahan permintaan emas, yang mengakibatkan penurunan harga.

Data ekonomi lainnya yang dirilis pada hari yang sama memberikan hasil yang beragam. Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan bahwa Indeks Harga Impor AS naik sebesar 0,4 persen pada Juli, mencatat kenaikan terbesar sejak Mei 2022 dan melampaui proyeksi ekonom untuk kenaikan sebesar 0,2 persen. Di sisi lain, Indeks Manufaktur Empire State New York mengalami penurunan menjadi -19 pada Agustus dari 1,1 pada Juli, jauh di bawah ekspektasi pasar. Penurunan ini menandakan penurunan pertama dalam aktivitas manufaktur di negara bagian New York dalam tiga bulan.

Saat pasar mengolah perkembangan ini, Neel Kashkari, Presiden Federal Reserve Minneapolis, menyoroti tantangan berkelanjutan dalam menghadapi inflasi tinggi. Kashkari mempertanyakan apakah sudah cukup dilakukan untuk membawa inflasi kembali ke target 2,0 persen Fed dan mengisyaratkan kemungkinan pengetatan lebih lanjut. Sorotan kini tertuju pada rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) bulan Juli, yang dijadwalkan akan diungkapkan pada Rabu. best profit

Di ranah logam mulia, perak untuk pengiriman September mengalami penurunan sebesar 0,23 persen, ditutup pada level $22,656 per ons. Demikian pula, platinum untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan sebesar 1,61 persen, menetap pada level $892,20 per ons.

Sebagai kesimpulan, penurunan terkini di pasar emas menggarisbawahi hubungan rumit antara data ekonomi, sentimen pasar, dan nilai logam mulia. Dengan terus berkembangnya ekonomi global, para investor dan analis akan dengan cermat memantau dampak indikator ekonomi terhadap lanskap logam mulia. Pasar logam mulia, seperti pasar lainnya, terbentuk oleh arus dan pola informasi serta dinamika pasar.

Pemberitahuan: Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan tidak boleh diartikan sebagai nasihat investasi. best profit

Baca Juga : Emas Merosot ke Level Terendah dalam Lebih dari Sebulan

Baca Juga : Mengamati Pergerakan Harga Emas Minggu Ini: Beli atau Jual?

Monday 14 August 2023

PT Bestprofit Malang | Emas Merosot ke Level Terendah dalam Lebih dari Sebulan



PT Bestprofit Malang (15/8) – Di ranah pasar global, gemerlap emas semakin redup saat ia tergelincir ke level terendah dalam lebih dari sebulan. Laju penurunan yang telah berlangsung selama enam hari berturut-turut telah melemparkan bayang-bayang pada nilai logam mulia ini. Pada pagi Selasa, 15 Agustus 2023, harga emas berjangka mencapai titik terendahnya, memperpanjang penurunan yang dimulai pertengahan Juli. Penyebab di balik hilangnya daya tarik ini? Kekuatan kembali munculnya dolar Amerika.

Namun, seiring dengan terhembusnya angin penguatan dolar, potret penurunan emas menjadi sebuah cerita yang memikat, menciptakan serangkaian peristiwa yang tak tertandingi di jagad finansial.

Laju Turun yang Berkelanjutan

Ketidakbahagiaan bagi emas dimulai pertengahan Juli dan tren bearish tampaknya belum berakhir, seiring dengan dolar yang kuat kembali menguasai panggung. Kota Chicago menjadi saksi akan drama finansial ini, ketika harga emas berjangka mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan, menandai penurunan sebesar 2,60 dolar AS atau 0,13 persen, dan ditutup pada 1.944,00 dolar AS per ons. Penurunan ini tidak berdiri sendiri, mengingat hal ini diikuti oleh satu minggu kerugian yang menyakitkan, yang merupakan yang terburuk dalam hampir dua bulan, semua dipicu oleh dominasi tak henti-hentinya dolar Amerika. bestprofit

Dominasi Dolar dan Sentimen Pasar

Keberlanjutan pemulihan dolar AS terhadap mata uang utama lainnya telah menjadi beban berat bagi harga emas. Data ini, yang dilaporkan oleh FactSet, menggarisbawahi pengaruh tak terbantahkan dari supremasi dolar. bestprofit

Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA, memberikan pandangannya, membenarkan bahwa tren penurunan emas yang berlangsung sejak pertengahan Juli masih jauh dari berakhir, terutama karena kembali mendominasinya dolar. Sentimen ini diulangi dalam komentar lewat email Moya pada Senin, 14 Agustus. Pelemahan yuan Tiongkok, yang mencapai level terlemah sejak November, semakin memperburuk situasi.

Menantikan FOMC dan Seterusnya

Saat pasar emas menavigasi perairan ekonomi global yang bergejolak, pertemuan Federal Reserve yang akan datang pada bulan September muncul di cakrawala, membayangi ketidakpastian. Bayangan potensi kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan September melayang berat di atas tren emas yang akan datang. bestprofit

Dalam panggung besar ekonomi global, drama penurunan emas terus memikat para pedagang, investor, dan analis. Hanya waktu yang akan mengungkapkan apakah emas dapat mengembalikan gemerlapnya dan naik dari kedalaman tren penurunannya yang sekarang.

Transisi yang Menghubungkan
Saat emas terus merangkak turun, mencapai level terendah dalam lebih dari sebulan, pasar global terus mengamati pergeseran dinamika ekonomi yang memainkan peran utama dalam tren penurunan ini. Dominasi kembali dolar Amerika telah memimpin serangkaian peristiwa yang terus membentuk narasi finansial ini. bestprofit

Baca Juga : Mengamati Pergerakan Harga Emas Minggu Ini: Beli atau Jual?

Sunday 13 August 2023

PT Bestprofit Malang | Mengamati Pergerakan Harga Emas Minggu Ini: Beli atau Jual?


PT Bestprofit Malang (14-8-2023) – Pasar emas memasuki fase krusial dalam minggu ini, dengan sejumlah faktor ekonomi dan geopolitik yang mempengaruhi arah harga. Para analis telah bersuara, menyampaikan pandangan mereka tentang kemungkinan pergerakan harga emas dalam jangka pendek dan menengah. Apakah saatnya untuk membeli atau menjual? Mari kita telaah lebih dalam.

Pasar emas telah mengalami sejumlah fluktuasi dalam beberapa pekan terakhir. Posisi netral yang ada saat ini diyakini akan bertahan selama sisa musim panas, terutama dengan data ekonomi AS yang terus mendukung kebijakan moneter yang lebih ketat dari Federal Reserve. Namun, analis mencatat bahwa pelemahan harga emas dalam jangka pendek sebenarnya bisa menjadi peluang beli.

Para ahli mengamati bahwa harga emas berjangka bulan Desember telah berhasil mempertahankan support di sekitar USD 1.950 per ons. Namun, mereka juga mengakui bahwa logam mulia masih dihadapkan pada berbagai tantangan, termasuk imbal hasil obligasi jangka pendek yang terus mencapai sekitar 5%. Pelemahan yang terlihat pada pasar emas dalam beberapa minggu terakhir bisa diartikan sebagai peluang bagi para investor yang mencari kesempatan untuk masuk. bestprofit

Harga emas telah mencatat kerugian dalam minggu-minggu terakhir. Pada Jumat lalu, harga emas Desember terakhir diperdagangkan pada USD 1.946,50 per ons, turun sebesar 1,5%. Edward Moya, seorang analis pasar senior di OANDA, menyatakan bahwa emas menghadapi persaingan yang lebih ketat sebagai aset safe-haven. Namun, minat jangka panjang masih ada, meskipun tantangan tetap signifikan.

Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, mengamati bahwa harga emas dunia berpotensi terus berjuang. Biaya peluang untuk memegang emas semakin meningkat, dan banyak investor mulai mengalihkan perhatian mereka ke pasar ekuitas. Dalam kondisi ekonomi AS yang cukup stabil dan suku bunga yang cenderung meningkat, investor perlu mempertimbangkan keputusan mereka dengan cermat.

Para ahli setuju bahwa pasar emas masih menunggu pemicu yang tepat untuk memicu pergerakan yang lebih signifikan. Dalam lingkungan ini, data ekonomi tetap menjadi sorotan utama, karena Federal Reserve bergantung pada informasi ini dalam pengambilan kebijakan. Namun, data tersebut belum memberikan panduan yang jelas bagi para trader dan investor. bestprofit

Dalam mengamati pasar emas, penting untuk memperhatikan perbedaan antara kontrak berjangka dan harga spot. Dalam kondisi data ekonomi yang tangguh, beberapa analis percaya bahwa pasar berjangka cenderung mendekati harga spot. Hal ini bisa menjadi indikasi bahwa ekspektasi terhadap ekonomi AS yang kuat mempengaruhi harga emas.

Para analis telah menetapkan beberapa titik kritis yang perlu diamati dalam minggu ini. Support kritis pada emas berjangka bulan Desember terletak di antara kisaran USD 1.950 hingga USD 1.940. Namun, pergerakan yang signifikan di atas USD 1.955,30 per ons bisa membuka peluang bagi emas untuk menguat lebih lanjut. Pada pasar spot, analis memperkirakan emas akan menguji support di sekitar USD 1.900 per ons, yang juga mewakili rata-rata pergerakan 200 hari pasar.

Dalam mengevaluasi apakah harus membeli atau menjual emas dalam minggu ini, penting untuk mempertimbangkan faktor ekonomi, geopolitik, dan tren harga terkini. Meskipun tantangan tetap ada, analis melihat peluang dalam pelemahan jangka pendek harga emas. Namun, keputusan akhir tetap harus didasarkan pada analisis mendalam dan pemahaman yang baik terhadap kondisi pasar. bestprofit

Baca Juga : Penurunan Harga Emas: Menanti Rilis Data Inflasi AS