Tuesday 22 August 2023

Best Profit | Pergerakan Harga Emas sebagai Respons Terhadap Melemahnya Imbal Hasil Obligasi Pemerintah AS

Best Profit (23/8) – Kontrak emas berjangka mengalami kenaikan sebesar $3.00 USD, menandai kenaikan sesi ketiga berturut-turut, dalam apa yang merupakan kenaikan harian terpanjang sejak pertengahan Juli. Apa yang menjadi pendorong di balik lonjakan ini? Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih lemah. Saat imbal hasil tersebut mundur sedikit dari level tertinggi sejak tahun 2007, harga emas memberikan respons positif dengan lonjakan yang kuat.

Pawai Kenaikan Berlanjut

Pada hari Selasa, 22 Agustus 2023, harga emas kembali menguat, menarik perhatian investor dan analis. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di bursa Comex New York Exchange naik sebesar $3.00 USD atau 0.16%, ditutup pada $1,926.00 USD per ons. Selama sesi ini, harga emas mencapai titik tertinggi sebesar $1,933.20 USD dan titik terendah sebesar $1,917.50 USD. Pergerakan ini terjadi setelah harga emas naik sebesar $6.50 USD atau 0.34% pada hari Senin, 21 Agustus 2023, mengikuti kenaikan sebesar $1.30 USD atau 0.07% pada Jumat, 18 Agustus 2023. Sehari sebelumnya, pada Kamis, 17 Agustus 2023, harga emas mengalami penurunan tajam sebesar $13.10 USD atau 0.68%.

Lonjakan harga emas ini erat terkait dengan kinerja dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah. Para investor dengan cermat menanti pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang dijadwalkan pada Jumat, 25 Agustus 2023, dalam Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole di Wyoming. best profit

Pengaruh Obligasi Pemerintah dan Dolar AS

Penurunan imbal hasil obligasi pemerintah AS telah menjadi faktor penting dalam pawai kenaikan harga emas belakangan ini. Pada Selasa, 22 Agustus 2023, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun turun sebesar 2.3 basis poin, mencapai 4.313%. Penurunan ini mengikuti level 4.339% yang tercatat pada Senin, 21 Agustus 2023, level tertinggi sejak 6 November 2007, menurut data FactSet.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik sebesar 0.2% menjadi 103.539. Para analis mencatat bahwa harga emas menunjukkan tanda-tanda stabilitas menjelang pidato Jerome Powell. Wael Makarem, Analis Strategi Pasar Senior untuk MENA di Exness, menekankan, “Intervensi Powell bisa menciptakan beberapa volatilitas karena para pedagang memperhatikan setiap petunjuk tentang perkembangan kebijakan moneter, terutama setelah rilis risalah Federal Reserve yang menciptakan ketidakpastian.”

Selain pidato Powell, data ekonomi mendatang tentang pasar tenaga kerja dan inflasi AS diharapkan memainkan peran penting dalam menentukan kebijakan moneter masa depan dan memengaruhi kinerja emas. Kombinasi faktor-faktor ini menciptakan iklim antisipasi dan volatilitas di pasar emas. best profit

Peran Indikator Ekonomi

Kenaikan harga emas juga didukung oleh indikator ekonomi terbaru. Ini merupakan level terendah sejak Januari, turun dari 4.16 juta unit yang tidak direvisi pada Juni. Selain itu, Tom Barkin, Presiden Federal Reserve Bank of Richmond, mengulangi pernyataannya pada Selasa, 22 Agustus 2023. Barkin juga memperingatkan bahwa Federal Reserve bisa kehilangan kredibilitas jika mempertimbangkan untuk mengubah target inflasi 2.0% sebelum mencapai tujuan tersebut.

Gambaran Lebih Luas tentang Logam Mulia

Sementara emas menjadi sorotan, logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan yang signifikan. Kontrak perak untuk pengiriman September naik sebesar 11.00 sen atau 0.47%, ditutup pada $23.45 USD per ons. Kontrak platinum untuk pengiriman Oktober naik sebesar $12.00 USD atau 1.31%, ditutup pada $925.50 USD per ons. best profit

Kenaikan ini menggarisbawahi sifat dinamis pasar logam mulia, di mana campuran faktor ekonomi, keuangan, dan geopolitik dapat memicu perubahan harga.

Baca Juga : Mengapa Dolar AS Melemah saat Investor Menanti Sinyal Baru