BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Harga
minyak mentah berakhir naik pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu
dinihari, setelah komentar dari Ketua Fed Janet Yellen dan laporan
aktivitas rudal di Arab Saudi.
Harga minyak mentah berjangka AS berada di $ 47,60 per barel, naik 27 sen, atau 0,55 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent untuk Oktober naik 0,44 persen di $ 49,89 per barel.
Pasar
global bereaksi terhadap pidato Yellen di Jackson Hole, Wyoming,
sebagai sambutannya awalnya menyebabkan rally besar dalam dolar, yang
menyebabkan minyak tergelincir. Namun kemudian,
dolar mengurangi keuntungan, dengan indeks dolar turun sebanyak 0,5
persen. Berkurangnya keuntungan terjadi karena Yellen tidak memberikan
indikasi waktu kepastian kenaikan suku bunga AS.
Harga
minyak menyentuh posisi tertinggi hari setelah laporan dari rudal Yaman
memukul fasilitas minyak Arab Saudi, kata para pedagang. Televisi
pemerintah Arab Saudi melaporkan bahwa proyektil ditembakkan dari Yaman
memukul fasilitas listrik estafet di Najran, di bagian selatan dari
Arab Saudi.
Semetara itu dilaporkan jumlah kilang minyak mentah AS berada di 406, Baker Hughes mengatakan Jumat. Yang membandingkan dengan 675 tahun lalu.
Pedagang
minyak dan gas alam juga telah mengamati dampak dari Badai Tropis
Gaston, mengatakan hal itu mungkin bisa menjadi badai besar di Teluk
Meksiko, mengambil pasokan lebih lanjut.
Harga
minyak mentah masih di jalur untuk kerugian mingguan lebih dari 1
persen setelah Menteri Energi Arab Saudi meredakan harapan bahwa
produsen terbesar dunia mungkin setuju bulan depan untuk membatasi
produksi mereka
“Kami
tidak percaya intervensi yang signifikan di pasar diperlukan selain
untuk membiarkan kekuatan penawaran dan permintaan bekerja,” kata
Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih Reuters Kamis.
Anggota
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak akan bertemu di sela-sela
Forum Energi Internasional, untuk kelompok produsen dan konsumen, di
Aljazair dari 26-28 September.
Sumber : Liputan6