BESTPROFIT FUTURES (12/8) - Donald
Trump meningkatkan kritiknya terhadap kebijakan-kebijakan Presiden
Barack Obama di Irak dan Suriah, seraya menyebut Obama œpendiri
kelompok teror ISIS. œIa (Obama) adalah pendiri ISIS. Ia pendiri ISIS.
Ia pendirinya. Ia mendirikan ISIS, kata calon presiden Amerika dari
partai Republik Donald Trump kepada massa pendukungnya dalam kampanye di
Florida Rabu (10/8) malam.
Trump kemudian mengatakan pendiri ISIS lainnya adalah œsi pembohong Hillary Clinton.
Trump
sebelumnya menuduh calon presiden dari partai Demokrat Hillary Clinton
mendukung kebijakan-kebijakan yang mengarah pada pembentukan kelompok
teroris itu. Tetapi Trump Rabu meningkatkan
kritiknya
terhadap pemerintahan Amerika sekarang ini, juga dengan mengatakan
bahwa ISIS, dalam banyak hal, menghormati Presiden Obama.
Ketika
ditanya mengenai pernyataannya Kamis pagi di jaringan televisi kabel
CNBC, Trump mengulangi klaimnya. Trump kemudian tampak mengaitkannya
dengan tentangan terdahulunya terhadap perang di Irak. Hillary Clinton
mendukung perang di Irak sewaktu menjadi senator. Barack Obama, yang
belum menjadi anggota Kongres ketika itu, secara terbuka menentang
invasi tersebut.
Invasi
yang dipimpin Amerika terhadap Irak dianggap luas sebagai perang yang
mendorong krisis di Suriah sekarang ini. Sebagian anggota partai
Republik telah mengritik Presiden Obama dan Hillary Clinton karena tidak
bertindak cukup agresif dalam menyerang kelompok ISIS sewaktu kelompok
itu merebut wilayah di Irak dan Suriah dua tahun silam. Tetapi tak
seorang pun petinggi partai Republik yang bertindak lebih jauh dengan
menuduh Presiden Obama sebagai pendiri kelompok itu.
Pernyataan-pernyataan
kontroversial Donald Trump dan kecaman-kecaman kasar terhadap
lawan-lawan politiknya menimbulkan perpecahan di partai Republik.
Sebagian anggota senior partai tersebut mencela penetapan Trump sebagai
calon partai dan menyebutnya tidak pantas untuk memimpin. Jajak pendapat
menunjukkan kampanyenya terancam. Trump ketinggalan dari Clinton di
beberapa negara bagian penting dan dukungan terhadap Trump berkurang di
beberapa kubu pertahanan tradisional partai Republik.
Sumber : VOA