Tuesday 31 May 2016

Minyak Alami Kenaikan Bulanan Terpanjang dalam Lima Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/6) - Minyak membatasi kenaikan bulanan terpanjang dalam lima tahun terakhir seiring serangkaian gangguan yang dapat menahan pasokan sebelum pertemuan OPEC pada Kamis mendatang untuk membahas kebijakan produksi.
Kontrak berjangka menurun pada hari Selasa, pangkas kenaikan bulanan keempat berturut-turut terkait produsen minyak di Kanada mulai kembali beroperasi setelah terjadinya kebakaran hutan yang mereda. Serangan militan telah mengurangi pasokan dari Nigeria ke level terendah dalam lebih dari dua dekade. Fasilitas perminyakan Libya Garda menangkap pelaku di kota-kota dekat pelabuhan minyak Es Sider dan Ras Lanuf setelah bentrokan dengan militan Negara Islam.
Harga minyak telah melonjak lebih dari 85 % sejak menyentuh level 12-tahun terendah di bulan Februari pada meredanya tanda-tanda surplus global di tengah menurun output. Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak tidak mungkin untuk mencapai kesepakatan pembatasan produksi pada pekan ini di Wina seiring kelompok dengan strategi Arab Saudi untuk menekan output pada saingannya, menurut analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 23 sen menjadi ditutup pada level $ 49,10 per barel di New York Mercantile Exchange. Kontrak mencapai $ 50 untuk kedua kalinya selama tahun ini. Harga minyak WTI melonjak 6,9 % pada bulan Mei untuk kenaikan bulanan dalam jangka waktu terpanjang sejak April 2011. Total volume yang diperdagangkan adalah 32 % di bawah 100-hari rata-rata pada pukul 02:53 waktu setempat.
Brent untuk pengiriman Juli, yang berakhir hari Selasa melemah 7 sen ke level $ 49,69 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga berakhir pada peningkatan bulanan keempat, juga beruntun terpanjang sejak 2011 silam. Indeks acuan global ditutup dengan premi 59 sen ke WTI. Kontrak teraktif untuk bulan Agustus turun 47 sen ke level $ 49,89. (knc)
Sumber : Bloomberg