Tuesday, 8 April 2025

Bestprofit | Harga Emas Pangkas Kenaikan

 https://best-profit-futures-malang.com/wp-content/uploads/2023/08/Bestprofit-Emas-9.jpg

Bestprofit (9/4) – Pada hari Selasa (8 April), harga emas mengalami koreksi signifikan setelah mencatatkan kenaikan tajam di awal sesi. Emas diperdagangkan hampir tidak berubah, bergerak di kisaran $2.980 per ons, setelah sebelumnya menguat lebih tinggi. Penurunan harga emas ini banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah kenaikan imbal hasil Treasury AS yang mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe haven, serta kekhawatiran tentang meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga emas pada hari tersebut, termasuk dampak dari kebijakan tarif, serta permintaan terhadap emas sebagai tempat perlindungan di tengah ketidakpastian ekonomi global.

1. Kenaikan Imbal Hasil Treasury Tekan Harga Emas

Salah satu faktor utama yang menyebabkan koreksi harga emas pada hari Selasa adalah kenaikan imbal hasil Treasury AS. Imbal hasil obligasi pemerintah AS yang lebih tinggi cenderung membuat aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti emas, menjadi kurang menarik bagi para investor. Ketika imbal hasil obligasi naik, investor lebih memilih untuk berinvestasi di instrumen yang memberikan pengembalian lebih tinggi, sehingga membuat permintaan terhadap emas menurun.

Kenaikan imbal hasil Treasury ini sebagian besar didorong oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (Fed) mungkin akan tetap mempertahankan kebijakan suku bunga yang lebih tinggi untuk mengendalikan inflasi. Oleh karena itu, meningkatnya imbal hasil obligasi pemerintah AS sering kali menjadi faktor penghambat bagi pergerakan harga emas, karena emas tidak memberikan imbal hasil apapun kepada pemegangnya, berbeda dengan instrumen seperti obligasi.

2. Ketegangan Perang Dagang AS-Tiongkok Meningkatkan Kekhawatiran Pasar

Selain faktor teknikal di pasar obligasi, harga emas juga dipengaruhi oleh perkembangan geopolitik yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Ketegangan perdagangan yang meningkat antara kedua negara ini menjadi perhatian utama bagi para pelaku pasar, karena dampaknya bisa sangat besar terhadap ekonomi global.

Pada hari yang sama, seorang pejabat Gedung Putih mengonfirmasi bahwa AS akan melanjutkan penerapan tarif hingga 104% atas impor dari Tiongkok. Tarif yang lebih tinggi ini akan mulai berlaku pada tengah malam, menambah ketegangan dalam hubungan dagang kedua negara. Pengumuman tersebut memberikan dampak langsung terhadap sentimen pasar, dengan investor yang mulai lebih berhati-hati dan mengalihkan perhatian mereka ke aset-aset yang lebih aman, seperti emas.


Kunjungi juga : bestprofit futures

Sebelumnya dalam sesi tersebut, pasar sempat terangkat oleh optimisme tentang potensi kemajuan dalam negosiasi perdagangan. Namun, pengumuman pejabat Gedung Putih tersebut langsung mengubah prospek pasar, menambah ketidakpastian yang memicu permintaan terhadap aset safe haven. Emas sebagai aset yang dianggap aman dalam kondisi ketidakpastian geopolitik, mendapatkan dukungan dari kekhawatiran perang dagang yang semakin meningkat.

3. Optimisme Awal yang Terkoreksi: Perkembangan Positif dalam Negosiasi Tarif

Sebelum ketegangan terkait perang dagang kembali memanas, pasar sempat dipenuhi dengan optimisme atas kemajuan yang mungkin tercapai dalam negosiasi tarif antara AS dan Tiongkok. Menteri Keuangan AS, Bessent, menyatakan bahwa lebih dari 70 negara telah menghubungi Gedung Putih, menunjukkan adanya peluang untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang menguntungkan.

Bessent juga menyebutkan bahwa beberapa negara kemungkinan akan mencapai kesepakatan perdagangan yang menjanjikan, yang dapat meredakan ketegangan dan membuka peluang bagi perekonomian global untuk kembali stabil. Optimisme ini sempat mengangkat pasar dan menekan harga emas di awal sesi, karena investor mulai merasa lebih percaya diri terhadap prospek ekonomi global.

Namun, optimisme tersebut ternyata tidak bertahan lama. Pengumuman terkait tarif baru yang lebih tinggi dari AS terhadap impor Tiongkok mengubah sentimen pasar, mengembalikan kekhawatiran investor terhadap potensi dampak negatif yang ditimbulkan oleh ketegangan perdagangan yang berlarut-larut. Harga emas, yang sempat terkoreksi, kembali mendapatkan dukungan dari investor yang lebih memilih berinvestasi di aset yang aman.

4. Permintaan Safe Haven Menjaga Dukungan Bagi Harga Emas

Meskipun ada penurunan harga emas pada hari tersebut, permintaan terhadap logam kuning ini tetap kuat. Emas selalu dianggap sebagai aset safe haven, yang menarik minat investor ketika ketidakpastian ekonomi atau politik meningkat. Kekhawatiran mengenai perang dagang AS-Tiongkok, serta potensi dampak negatif dari kebijakan perdagangan yang lebih agresif, membuat investor beralih ke emas sebagai tempat perlindungan nilai.

Selain ketegangan geopolitik, faktor lain yang mendukung permintaan terhadap emas adalah ekspektasi bahwa suku bunga mungkin akan tetap rendah atau bahkan turun dalam waktu dekat. Ketika suku bunga berada pada level yang rendah, daya tarik emas meningkat karena biaya peluang untuk tidak berinvestasi di instrumen berbunga menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, meskipun harga emas mengalami penurunan dalam jangka pendek, permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven tetap terjaga, mendukung harga emas pada level yang relatif tinggi.

5. Ekspektasi Suku Bunga Lebih Rendah Mendukung Prospek Emas

Salah satu alasan mengapa harga emas tetap mendapat dukungan dalam situasi yang penuh ketidakpastian ini adalah ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga yang lebih rendah. Para analis memperkirakan bahwa Federal Reserve akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga, mengingat ketidakpastian yang timbul dari ketegangan perdagangan global dan dampaknya terhadap perekonomian.

Dengan suku bunga yang lebih rendah, emas menjadi lebih menarik bagi investor, karena logam mulia ini tidak memerlukan bunga untuk disimpan. Sebaliknya, suku bunga rendah membuat investasi pada aset yang menghasilkan bunga lebih sedikit menarik. Oleh karena itu, meskipun harga emas mengalami fluktuasi, ekspektasi terhadap suku bunga yang lebih rendah tetap memberikan dukungan fundamental yang kuat bagi harga emas.

6. Kesimpulan: Perpaduan Antara Faktor Teknis dan Fundamental

Harga emas pada 8 April 2025 mencerminkan perpaduan antara faktor teknikal dan fundamental yang memengaruhi pasar. Kenaikan imbal hasil Treasury dan ketegangan dalam perang dagang AS-Tiongkok menjadi penghambat harga emas di satu sisi, sementara permintaan terhadap emas sebagai aset safe haven dan ekspektasi suku bunga yang lebih rendah memberikan dukungan di sisi lain.

Meskipun harga emas mengalami koreksi dalam jangka pendek, sentimen pasar yang dipengaruhi oleh ketidakpastian geopolitik dan ekspektasi terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar tetap memberikan prospek positif bagi harga emas ke depannya. Sebagai aset yang tahan banting dalam situasi ketidakpastian, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor yang mencari perlindungan nilai di tengah gejolak pasar.

Jangan lupa jelajahi website kami di demo bestprofit dan temukan beragam informasi menarik yang siap menginspirasi dan memberikan pengetahuan baru! Ayo, kunjungi sekarang untuk pengalaman online yang menyenangkan!


bestprofit futures