Showing posts with label Minyak mentah. Show all posts
Showing posts with label Minyak mentah. Show all posts

Thursday 27 December 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Jatuh Dibayangi Pasar Saham AS

PT Bestprofit (28/12) - Harga minyak mentah dunia turun usai kemarin sempat naik 8 persen, dipicu kejatuhan Wall Street serta pasar minyak fokus pada tanda-tanda goyahnya pertumbuhan ekonomi global dan rekor produksi minyak mentah.

Melansir laman Reuters, Jumat (28/12/2018), harga minyak mentah berjangka Brent LCOc1 turun 4,24 persen, atau USD 2,31, menjadi USD 52,16 per barel. Adapun harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) berjangka Amerika Serikat (AS) turun USD 1,61 menjadi USD 44,61 per barel atau turun 3,48 persen.

"Pasar mengembalikan sebagian keuntungannya dari kemarin yang dibawa bersamaan dengan euforia di pasar saham," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

Harga minyak sempat melonjak pada hari Rabu, mengikuti lonjakan di Wall Street setelah pemerintahan Presiden Donald Trump berusaha untuk meningkatkan kepercayaan investor. pt bestprofit

Brent dan WTI telah kehilangan lebih dari sepertiga dari nilainya sejak awal Oktober dan sedang menuju penurunan lebih dari 20 persen pada 2018.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global telah mengurangi permintaan investor untuk  aset yang lebih berisiko dan menekan harga minyak mentah berjangka.

Pelaku pasar juga khawatir tentang melimpahnya pasokan minyak mentah. Tiga bulan lalu pasar minyak global seolah-olah tampak akan kekurangan pasokan ketika sanksi AS ke Iran menghapus sejumlah besar pasokan minyak mentah. Tetapi eksportir minyak lainnya telah mengkompensasi kekurangan sehingga menekan harga.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak, bersama dengan Rusia dan produsen lainnya, sepakat untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) pada bulan ini. Setara dengan lebih dari 1 persen dari konsumsi global. pt bestprofit

Tetapi pemotongan itu tidak akan berlaku hingga Januari dan produksi minyak berada pada atau mendekati rekor tertinggi. Rusia, Arab Saudi dan Amerika Serikat, yang merupakan produsen utama minyak mentah dunia memompa 11,6 juta barel per hari.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan negara itu akan memangkas produksinya antara 3 juta dan 5 juta ton pada paruh pertama tahun 2019. Negara itu kemudian akan dapat mengembalikannya menjadi 556 juta ton (11,12 juta barel per hari) untuk keseluruhan 2019 , setara dengan 2018.

Meskipun sanksi AS telah membatasi penjualan minyak Iran, Teheran telah mengatakan eksportir pribadinya tidak "memiliki masalah" menjual minyaknya.

Data persediaan minyak mentah AS akan dirilis dari American Petroleum Institute pada hari ini waktu setempat dan dari Administrasi Informasi Energi A.S. pada hari Jumat. pt bestprofit

Harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) dan Brent naik delapan persen. Penguatan tersebut tertinggi sejak 30 November 2016. Namun, penguatan harga minyak itu belum diketahui jelas sebab utama pendorongnya.

Harga minyak telah terperangkap dalam koreksi pasar yang lebih luas karena penutupan pemerintah AS, tingkat suku bunga acuan bank sentral AS lebih tinggi, dan perang dagang AS-China yang tidak disukai investor. Hal itu memperburuk kekhawatiran atas pertumbuhan global.

"Pasar masih benar-benar peduli tentang permintaan. Aksi jual tidak menandakan kekuatan kepercayaan pada permintaan, tapi masih bertindak terlalu cepat. Kami masih percaya harga minyak USD 45 terlalu rendah," tutur Bernadette Johnson, Vice President Market Intelligence Drillinginfo, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (27/12/2018).

Harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) menguat USD 3,69 atau 8,7 persen ke posisi USD 46,22 per barel. Harga minyak meski melonjak tetapi susut hampir 40 persen dari level tertinggi Oktober 2018 di posisi USD 76 per barel. pt bestprofit

Harga minyak Brent menguat USD 4 atau 8 persen ke posisi USD 54,47 per barel. Sebelumnya harga minyak sentuh level terendah sejak Juli 2017 di USD 49,93 per barel.

Dalam laporannya, Analis Tudor, Pickering and Holt menyebutkan, aksi jual terjadi pasar komoditas minyak kurang didorong fundamental dan lebih dipicu meningkatnya volatilitas di pasar saham dan meningkatnya kekhawatiran global. Hal tersebut juga bebani sejumlah aset.

Pimpinan perusahaan minyak Rusia Rosneft, Igor Sechin prediksi harga minyak berada di kisaran USD 50-USD 53 pada 2019. Angka ini di bawah level tertinggi dalam empat tahun di USD 86 untuk harga minyak Brent. Pada awal 2018, harga minyak tersebut sempat sentuh level tertingginya.

Akan tetapi, prospek minyak tidak sekuat pada 2016 ketika kelebihan pasokan meningkat karena Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) mencoba menopang pasar.

OPEC dan sekutunya termasuk Rusia memutuskan awal bulan ini untuk memangkas produksi pada 2019 dan membatalkan keputusan memproduksi lebih banyak minyak pada Juni. OPEC dan sekutunya berencana memangkas produksi sebesar 1,2 juta barel per hari pada 2019. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Thursday 6 December 2018

Best Profit | OPEC Tak Umumkan Hasil Pertemuan Dorong Harga Minyak Jatuh

Best Profit (7/12) - Harga minyak mentah dunia jatuh hampir 3 persen setelah OPEC dan sekutu-sekutunya mengakhiri pertemuan tanpa mengumumkan keputusan untuk memangkas produksi minyak mentah, dan bersiap untuk memperdebatkan masalah ini pada hari berikutnya.

Melansir laman Reuters, Jumat (7/12/2018), harga minyak mentah berjangka Brent turun USD 1,50, atau 2,4 persen, menjadi USD 60,06 per barel. Harga sempat turun ke sesi rendah di USD 58,36 per barel.
Adapun harga minyak mentah berjangka AS turun USD 1,40, atau 2,7 persen, menjadi USD 51,49, memantul dari posisi rendah uSD 50,08 per barel. Benchmark harga minyak telah merosot lebih dari 25 persen sejauh kuartal ini.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak bertemu di Wina untuk memutuskan kebijakan produksi bersama dengan negara-negara lain termasuk Rusia, Oman dan Kazakhstan.

OPEC secara tentatif setuju memangkas produksi minyak. Namun langkah ini masih menunggu komitmen dari Rusia sebelum memutuskan volumenya. best profit

Menteri Energi Rusia Alexander Novak terbang pulang dari Wina untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Vladimir Putin di Saint Petersburg.

Novak kembali ke ibukota Austria pada hari Jumat untuk kembali berdiskusi dengan OPEC yang dipimpin Saudi dan sekutu-sekutunya.

Menteri Energi Saudi, Khalid al-Falih mengatakan OPEC membutuhkan Rusia untuk bekerja sama, dan mengatakan keputusan kemungkinan akan dilakukan Jumat malam.

"Jika semua orang tidak mau bergabung dan berkontribusi sama, kami akan menunggu sampai mereka ada," kata al-Falih.

Pengamat pasar memperkirakan akan ada pemotongan gabungan sebesar 1 juta hingga 1,4 juta barel per hari (bpd). Pertemuan OPEC dan non anggotanya akan dimulai pada hari Jumat ini.

"Semua mata sekarang tertuju pada pernyataan OPEC bersama besok, dan gabungan pemangkasan produksi setidaknya 1 juta barel per hari akan diperlukan untuk melihat pemulihan yang berarti dalam harga minyak," kata Abhishek Kumar, analis energi senior di Interfax Energy di London.  best profit

Harga minyak menemukan beberapa dukungan setelah data menunjukkan stok minyak mentah AS turun pekan lalu. Ini merupakan penarikan pertama sejak September.

Persediaan minyak telah naik selama 10 minggu berturut-turut karena produksi dalam negeri meningkat mencapai rekor mingguan sebesar 11,7 juta bph, menurut data Lembaga Administrasi Informasi Energi AS (EIA).

Amerika Serikat, telah menjadi pengekspor bersih produk mentah dan produk olahan untuk pertama kalinya sejak 1973. Negara ini mengekspor 211.000 bph minyak, selain adanya lonjakan ekspor minyak mentah yang menuju rekor di 3,2 juta bph, data menunjukkan. best profit

Harga minyak mentah telah merosot hampir sepertiga sejak Oktober, sebagian karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan seiring kenaikan produksi minyak AS, bersamaan dengan peningkatan output dari Arab Saudi dan Rusia. Ketiga negara tersebut adalah produsen minyak terbesar dunia.

Produksi minyak mentah OPEC telah meningkat 4,1 persen sejak pertengahan 2018, menjadi 33,31 juta barel per hari.

Ann-Louise Hittle, Wakil Presiden Minyak di Wood Mackenzie, mengatakan pertumbuhan permintaan minyak dunia diperkirakan rata-rata mendekati 1,1 juta barel per hari pada 2018 dan 2019.

"Ini dengan latar belakang pertumbuhan produksi non-OPEC yang cepat ... kekuatan dalam produksi non-OPEC menciptakan tekanan pada OPEC untuk membatasi outputnya untuk 2019 dari level terakhir, jika harga minyak tetap stabil," kata Hittle. best profit

Sumber : Liputan6

Thursday 22 November 2018

PT Bestprofit | Stok Melimpah di AS, Harga Minyak Turun

PT Bestprofit (23/11) - Harga minyak merosot pada hari Kamis (Jumat pagi WIB) setelah persediaan minyak AS melonjak ke level tertinggi sejak Desember, menambah kekhawatiran tentang melimpahnya stok minyak mentah global.

Dilansir dari Reuters, Jumat (23/11/2018), harga minyak jenis Brent yang jadi patokan global turun USD 96 sen menjadi USD 62,52 per barel. Sedangkan harga minyak AS, West Texas Intermediate turun lebih dari USD 1 menjadi USD 53,85 per barel.

Perdagangan sangat tipis karena hari libur Thanksgiving pada hari Kamis di Amerika Serikat.
Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan minyak terbebas dari posisi terendahnya dipicu dolar AS yang lebih lemah, membuat minyak mentah yang dijual dalam denominasi dolar lebih murah untuk pemegang mata uang lainnya. "Dukungan tambahan mungkin berasal dari ekspor Iran yang lebih rendah," katanya. pt bestprofit

Ekspor Iran telah turun beberapa ratus ribu barel per hari (bph) bulan ini, sebuah perusahaan pelacak tanker terkemuka mengatakan pada hari Kamis, menunjukkan sanksi AS yang berlaku mulai bulan ini telah membuat takut banyak pembeli.

Tapi harga tetap di bawah tekanan akibat meningkatnya persediaan minyak mentah AS, yang naik 4,9 juta barel menjadi 446,91 juta barel pekan lalu, tertinggi sejak Desember, Administrasi Informasi Energi AS (EIA) mengatakan.

Produksi minyak mentah AS juga mencetak rekor 11,7 juta barel per hari (bpd), kata EIA. pt bestprofit
Tamas Varga, analis pialang PVM memprediksi tren pasar tetap bearish. "Pertanyaannya adalah apa yang akan dilakukan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada bulan Desember, apakah mereka akan potong produksi? Jika ya, seberapa banyak?" Katanya.

OPEC khawatir akan munculnya banjir. Namun eksportir terbesar OPEC, Arab Saudi, berada di bawah tekanan AS untuk tidak mengambil tindakan apapun untuk memangkas produksi yang akan mendorong harga lebih tinggi lagi.

Untuk mengatasi lonjakan pasokan, OPEC sedang mempertimbangkan kesepakatan untuk memangkas produksi ketika bertemu pada 6 Desember, meskipun anggota OPEC Iran diperkirakan akan menolak pengurangan secara sukarela. Rusia, sekutu OPEC, juga tidak menunjukkan tanda akan bergabung dengan pemotongan produksi. pt bestprofit

Sumber : Liputan6

Thursday 26 April 2018

PT Bestprofit | Harga Minyak Ditutup Naik Terdorong Sentimen Positif

PT Bestprofit (27/4) - Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (27/04), didukung oleh harapan atas sanksi AS terhadap Iran, penurunan produksi di Venezuela dan permintaan yang kuat yang sedang berlangsung.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 14 sen menjadi $ 68,19 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent terakhir naik 74 sen, atau 1%, pada $ 74,74 per barel pada pukul 2:29 siang. ET.

Harga minyak telah meningkat sebesar 15 persen dalam empat minggu terakhir berkat harapan bahwa Amerika Serikat akan memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran, produsen minyak utama dan anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). pt bestprofit

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pada hari Rabu bahwa dia mengharapkan Presiden AS Donald Trump untuk menarik diri dari kesepakatan dengan Iran yang dicapai pada tahun 2015, di mana Iran menghentikan program nuklirnya sebagai imbalan bagi negara-negara Barat yang mengangkat sanksi yang melumpuhkan.

Trump akan memutuskan pada 12 Mei apakah akan mengembalikan sanksi AS terhadap Teheran, yang kemungkinan akan menghasilkan pengurangan ekspor minyaknya.

Sentimen pada hari Kamis menandai pergeseran dari awal pekan ini, ketika harga minyak jatuh setelah Trump mengatakan Amerika Serikat dan Prancis bisa mencapai kesepakatan “cukup cepat” pada kesepakatan nuklir Iran. pt bestprofit

Produksi minyak mentah Venezuela telah jatuh dari hampir 2,5 juta barel per hari (bpd) pada awal 2016 menjadi sekitar 1,5 juta barel per hari akibat krisis politik dan ekonomi.
Penurunan produksi dan sanksi AS terhadap Iran datang dengan latar belakang permintaan yang kuat, terutama di Asia, wilayah konsumen minyak terbesar di dunia.

Namun, tidak semua indikator pasar mengarah pada pasokan yang lebih ketat.

Persediaan minyak mentah AS naik 2,2 juta barel dalam seminggu hingga 20 April menjadi 429,74 juta barel. Produksi minyak mentah AS naik 46.000 bpd pada minggu sebelumnya, menjadi 10,59 bpd.

Melonjaknya produksi AS telah membuat minyak mentah WTI sekitar $ 6 per barel lebih murah daripada Brent dan menarik ekspor ke rekor tertinggi. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Sunday 4 February 2018

Bestprofit | Harga Minyak Mentah Tertekan Penguatan Dolar AS

Bestprofit (5/2) - Harga minyak mentah turun pada akhir perdagangan Sabtu dinihari (03/02) karena pasar saham merosot karena kekhawatiran kenaikan suku bunga dan dolar AS menguat menyusul laporan pekerjaan A.S. yang kuat.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir turun 35 sen menjadi $ 65,45 per barel. Pada puncak sesi, mencapai $ 66,30, tidak jauh dari level tertinggi tiga tahun terakhir di $ 66,66.
Harga minyak mentah berjangka patokan global Brent, turun $ 1,19, atau 1,7 persen menjadi $ 68,46 per barel pada pukul 2:33. ET. Ini diperdagangkan setinggi $ 70,02 di awal sesi. bestprofit

Dolar AS naik pada hari Jumat setelah laporan pekerjaan bulanan melampaui ekspektasi, menunjukkan bahwa Amerika Serikat menambah 200.000 posisi. Upah juga mencatat kenaikan satu bulan terbesar sejak akhir resesi besar pada pertengahan 2009.

Dolar AS yang lebih kuat membuat komoditas berdenominasi dolar seperti minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Awal pekan ini, Administrasi Informasi Energi A.S. melaporkan bahwa produksi minyak mentah A.S. mencapai 10 juta barel per hari pada bulan November, pertama kali telah melampaui tingkat tersebut sejak tahun 1970.

Jumlah kilang minyak A.S., ukuran mingguan dari berapa banyak pengebor kilang minyak yang beroperasi, meningkat enam minggu ini menjadi total 765, Baker Hughes melaporkan. bestprofit

Hubungan kuat sekali terjadi, di mana minyak naik saat dolar turun dan sebaliknya, namun surut antara tahun 2014 dan 2016, ketika kelebihan pasokan tiga tahun menyebabkan hubungan antara kedua aset tersebut turun.

Dengan pengetatan pasokan, hubungan tersebut telah kuat kembali. Sejak awal tahun, indeks minyak dan dolar A.S. memiliki korelasi sebesar -0,86, dengan -1 menjadi hubungan terbalik sempurna.

Harga minyak sebelumnya didukung oleh pemadaman yang kuat dengan penurunan produksi oleh OPEC dan sekutunya Rusia, serta ekspektasi akan pertumbuhan permintaan yang kuat di tahun 2018. bestprofit

Produksi Januari dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak naik dari level terendah delapan bulan, menurut sebuah survei Reuters. Data Rusia menunjukkan kepatuhan yang kuat terhadap penurunan produksi pada bulan Januari, bahkan saat produksi mencapai 10,95 juta bpd.

Permintaan minyak global naik 1,6 juta barel per hari, atau sekitar 1,5 persen, tahun lalu dan UBS mengatakan bahwa hal itu harus tumbuh 1,3 juta lagi tahun ini.

Goldman Sachs baru-baru ini menaikkan perkiraan 2018 untuk pertumbuhan permintaan minyak menjadi 1,86 juta barel per hari dari 1,73 juta barel per hari. Pada hari Kamis, ia mengumumkan perkiraan permintaan 2019 pada 1,6 juta barel per hari namun mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia berarti konsumsi bisa lebih kuat lagi. bestprofit

Sumber : Vibiznews

Monday 29 January 2018

Best Profit | Harga Minyak Turun Tertekan Dolar dan Kenaikan Produksi di AS

Best Profit (30/1) - Harga minyak mentah dunia turun 1,5 persen tertekan penguatan dolar dan kenaikan output minyak mentah Amerika Serikat (AS). Namun harga ini tetap berada di jalur kenaikan terbesar di bulan Januari dalam lima tahun.

Melansir laman Reuters, Selasa (30/1/2018), harga minyak mentah Brent LCOc1 turun US$ 1,05 menjadi US$ 69,45 per barel. Sementara minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 melemah UUS$ 1 menjadi US$ 65,14 per barel.

Brent telah meningkat 6,3 persen sepanjang bulan ini, memimpin kenaikan terbesar Januari sejak 2013.

Harga minyak telah terdukung pelemahan Dolar AS yang terjadi berturut-turut dalam enam pekan. Greenback telah turun 3 persen pada bulan ini.
Selama ini penjualan minyak dihargai dalam mata uang AS. Dolar yang jatuh bisa meningkatkan permintaan minyak mentah dari pembeli yang menggunakan mata uang lainnya.

Adapun indeks dolar berada di bawah US$ 90 sejak 24 Januari. Namun, mata uang tersebut telah pulih hampir 0,5 persen sejak Jumat ke posisi US$ 89,59, yang telah menekan harga minyak mentah. best profit

"Setelah enam minggu saldo kerugian tak terelakkan. Kini Dolar telah benar-benar pulih akhir-akhir ini dimana indeks dolar di bawah US$ 90 telah menopang harga minyak, "kata John Kilduff, Partner Again Capital LLC di New York.

Konsumsi minyak melonjak akibat pertumbuhan ekonomi di negara utama. Sementara OPEC dan sekutu-sekutunya telah membuat komitmen berulang untuk membatasi produksi minyak mentah mereka.

Pada hari Senin, Menteri perminyakan Irak mengatakan di London bahwa pasar minyak membaik, dan bahwa negara tersebut akan mematuhi pengurangan produksi OPEC meskipun ia mencoba untuk meningkatkan kapasitas ekspor minyaknya.
Sedikit mengimbangi penurunan minyak yang dipimpin OPEC seiring peningkatan produksi minyak di Amerika Utara.

"Kami percaya bahwa harga minyak hari ini memproyeksikan gambaran yang terlalu baik," kata Kepala Riset Makro dan Komoditas Julius Baer, ​​Norbert Ruecker.

Perusahaan energi AS tercatat telah menambahkan 12 rig pengeboran sebagai langkah produksi baru dalam minggu ini sampai 26 Januari. Jumlah keseluruhan rig menjadi 759, menurut laporan Baker Hughes. best profit

Kini, produksi minyak AS setara dengan eksportir utama OPEC yakni Arab Saudi. Hanya Rusia yang menghasilkan lebih banyak, rata-rata 10,98 juta bpd pada 2017.

Harga minyak menguat ke level tertinggi dalam tiga tahun. Hal itu didorong dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan.

Harga minyak Brent menguat 28 sen ke posisi US$ 70,70 per barel pada pukul 1.30 waktu New York. Pada perdagangan Kamis, harga minyak sentuh level tertinggi sejak 2014 di kisaran US$ 71,28.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) menguat 66 sen atau hampir satu persen ke posisi US$ 66,16 per barel.

"Salah satu hal jadi pertanyaan apakah reli harga minyak dapat stabil," ujar Brian LaRose, Analis United-ICAP, seperti dikutip dari laman Reuters, Sabtu (27/1/2018).

Harga minyak acuan mencatatkan penguatan selama sepekan. =Dolar AS melemah menjadi katalis positif untuk harga minyak. Dolar AS sentuh level terendah terhadap mata uang utama lainnya pada pekan ini. best profit

Harga minyak Brent naik tiga persen pada pekan ini. Sedangkan harga minyak Brent naik empat persen.

"Dolar AS melemah mendorong harga minyak menguat," ujar John Kilduff, Partner Again Capital LLC.

Harga minyak ditransaksikan dengan dolar AS. Pergerakan dolar AS dapat pengaruhi permintaan minyak mengingat dampak bagi pelaku pasar yang memegang mata uang lainnya.

Namun harga minyak juga dibayangi permintaan melemah. Banyak penyulingan ditutup setelah musim dingin untuk perawatan sehingga menurunkan pesanan minyak mentah. Hal ini mencerminkan persediaan minyak

Dari sisi persediaan, produksi minyak diperkirakan mencapai 10 juta barel per hari. Ini menempatkannya setara dengan produksi minyak Arab Saudi.

Pengebor minyak AS menambahkan 12 rig pada pekan ini. Kenaikan itu terbesar secara mingguan. "Aktivitas rig AS tidak mendorong harga minyak terlalu banyak. Benar-benar merupakan reaksi yang diredam pada awalnya," ujar John Macaluso, Analis Tyche Capital Advisors. best profit

Sumber : Liputan6

Sunday 17 December 2017

PT Bestprofit | Harga Minyak Mentah Mingguan Merosot 1 Persen; Peningkatan Produksi AS Masih Menekan Pasar

PT Bestprofit (18/12) - Harga minyak mentah berakhir mixed pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (16/12), bergerak di bawah level tertinggi dua tahun karena tarik menarik sentimen penutupan pipa Laut Utara dan penurunan produksi OPEC yang mendukung harga, melawan sentimen bearish kenaikan produksi A.S.

Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 25 sen atau 0,44 peren pada $ 57,33 per barel. Untuk minggu ini harga minyak mentah AS merosot 1 persen, sebagian besar tertekan peningkatan produksi minyak AS dan pasokan bensin AS, mengatasi sentimen bullish perpanjangan waktu pembatasan produksi OPEC dan Rusia, serta penutupan pipa minyak Forties di Laut Utara.

Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, berada di $ 63,26 per barel, turun 5 sen dari penutupan sebelumnya pada pukul 1:57 siang. ET (1857 GMT). pt bestprofit

Analis di Barclays mengatakan tingkat persediaan produk di negara-negara industri adalah 2 persen di bawah rata-rata lima tahun pada awal Desember, dibandingkan dengan 10 persen di atas rata-rata lima tahun pada awal 2017, dengan penarikan yang didorong oleh kombinasi penutupan dan pertumbuhan permintaan yang kuat. Di sisi lain, produksi A.S. terlihat meningkat sebagai respons terhadap kenaikan harga.

Goldman Sachs mengatakan kondisi pasar memungkinkan perusahaan minyak besar, atau Big Oil, untuk memasuki siklus revisi pendapatan positif. Goldman menambahkan akan memungkinkan bagi Big Oil untuk menggunakan kembali modal dengan harga dua digit.
Perusahaan energi A.S. minggu ini memotong kilang minyak untuk pertama kalinya dalam enam minggu meskipun harga mendekati level tertinggi dalam dua tahun dan pengeboran mulai mendorong rencana pengeluaran untuk tahun depan. pt bestprofit

Jumlah kilang minyak turun empat menjadi 747 dalam seminggu sampai 15 Desember, perusahaan jasa energi General Electric Co Baker Hughes mengatakan dalam laporannya yang diikuti dengan ketat pada hari Jumat.

Penutupan pipa Forties yang terus berlanjut, yang membawa minyak Laut Utara ke Inggris, merupakan dukungan harga utama di awal sesi, kata para pedagang.

Dampak fisik utama adalah wilayah Laut Utara, namun memiliki relevansi global karena minyak mentah digunakan untuk mendukung patokan harga Brent. Operator INEOS menyatakan force majeure pada Forties, deklarasi pertama dalam beberapa dasawarsa.
Force majeure adalah sebutan hukum yang menunda kewajiban kontrak perusahaan karena situasi di luar kendalinya. pt bestprofit

Di luar gangguan pasokan Laut Utara, para pedagang dan analis mengatakan bahwa pasar pada umumnya didukung oleh usaha yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan Rusia untuk membatasi produksi guna menopang harga.
Merongrong upaya OPEC untuk memperketat pasar adalah produksi minyak A.S., yang telah melonjak 16 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,78 juta barel per hari (bpd), mendekati tingkat produsen utama Rusia dan Arab Saudi.

Naiknya pasokan A.S., yang sebagian besar didorong oleh pengeboran minyak serpih, kemungkinan akan memindahkan pasar minyak ke dalam surplus pasokan di paruh pertama 2018, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Kamis. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Thursday 14 December 2017

Bestprofit | Harga Minyak Mentah Naik Terpicu Penutupan Pipa Minyak Laut Utara

Bestprofit (15/12) - Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Jumat dinihari (15/12) terpicu penutupan pipa minyak di Laut Utara Inggris.

Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 44 sen menjadi $ 57,04 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, naik 87 sen, atau hampir 1,4 persen, pada $ 63,31 per barel pada pukul 2:26 pagi. ET (1926 GMT).

Harga minyak rebound pada perdagangan tengah hari pada hari Kamis, setelah sebelumnya tenggelam setelah Badan Energi Internasional meningkatkan perkiraan untuk pertumbuhan produksi minyak A.S. pada tahun 2018, meningkatkan prospek kelebihan pasokan. bestprofit

Harga telah didukung oleh penutupan pipa minyak mentah Forties yang diperkirakan berlangsung beberapa minggu terakhir. Operator Ineos menyatakan force majeure pada pengiriman minyak mentah, gas dan kondensat dari pipa, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut kepada Reuters pada hari Rabu.

Penurunan persediaan minyak mentah A.S. minggu lalu juga memberikan beberapa dukungan. Pasokan turun 5,1 juta barel pada minggu ke 8 Desember, penurunan minggu keempat berturut-turut, menjadi 442,99 juta barel, terendah sejak Oktober 2015.

IEA yang berbasis di Paris mengatakan bahwa produksi minyak mentah A.S. tahun depan akan naik 870.000 barel per hari (bpd), naik dari perkiraan bulan November 790.000 bpd.
Perubahan tersebut mencerminkan revisi ke atas yang dikeluarkan oleh Organization of the Oil Exporting Countries dan pemerintah Amerika Serikat. bestprofit

Dengan uang tunai yang mengalir ke industri minyak serpih A.S., Amerika Serikat berada di jalur untuk memberikan hingga 80 persen keuntungan produksi minyak dunia sampai tahun 2025, perkiraan IEA.

OPEC merevisi perkiraan pertumbuhan produksi minyak A.S. untuk tahun 2018 menjadi 1,05 juta barel per hari, sementara Administrasi Informasi Energi A.S. meningkatkan perkiraan pertumbuhannya menjadi 780.000 bph.

Pasar telah ditutup oleh kenaikan produksi A.S., yang telah meningkat sebesar 16 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,78 juta barel per hari, tertinggi sejak awal 1970an dan mendekati tingkat dari produsen utama Rusia dan Arab Saudi.

IEA memperkirakan pasar minyak memilikiHa surplus 200.000 bph pada semester pertama tahun depan sebelum kembali ke defisit sekitar 200.000 bpd di babak kedua. Ini berarti 2018 secara keseluruhan akan menunjukkan “pasar yang seimbang.” bestprofit

Sumber : Vibiznews

Monday 11 December 2017

Bestprofit | Harga Minyak Mentah Melonjak Terpicu Penutupan Pipa Laut Utara dan Ledakan New York

Bestprofit (12/12) - Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Selasa dinihari (12/12), setelah pipa Laut Utara ditutup untuk perbaikan dan investor fokus pada komoditas menyusul sebuah ledakan di New York.
Harga minyak mentah berjangka A.S. West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 63 sen atau hampir 1,1 persen menjadi $ 57,99 per barel.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, menyentuh level tertinggi 2,5 tahun di $ 64,93, sebelum turun ke perdagangan $ 1,22, atau 1,9 persen, pada $ 64,61 per barel pada pukul 2:26 sore. ET (1926 GMT).

Perbedaan antara kedua kelas minyak tersebut adalah yang terbesar sejak akhir Oktober, saat Brent menguat setelah penutupan pipa yang membawa minyak mentah Laut Utara dengan nilai terbesar. bestprofit

Pipa yang bisa membawa 450.000 barel per hari minyak mentah Forties dari Laut Utara ke terminal pengolahan Kinneil di Skotlandia, telah beroperasi dengan kapasitas berkurang sekitar empat hari sebelum penutupan.

Sebelumnya di sesi tersebut, kedua tolok ukur tersebut muncul lebih tinggi setelah sebuah ledakan pada hari Senin mengguncang Terminal Bus Otoritas New York, salah satu hub komuter tersibuk di kota ini.

Investor cenderung menuju pasar komoditas safe haven seperti emas dan perak selama kejadian berisiko tinggi, dan minyak juga bisa menarik investasi.

Brent dan WTI telah naik lebih dari sepertiga dari posisi terendah 2017, menarik dukungan dari penurunan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekelompok produsen non-OPEC, termasuk Rusia, yang telah berada di tempat sejak awal tahun. bestprofit

Menteri energi Uni Emirat Arab mengatakan pada hari Senin bahwa OPEC berencana untuk mengumumkan pada bulan Juni sebuah strategi keluar dari pemotongan tersebut, meskipun dia menambahkan bahwa itu tidak berarti pakta tersebut akan berakhir pada saat itu.
Keuntungan dari pemotongan juga bisa dirusak oleh kenaikan produksi dari Amerika Serikat, yang tidak berpartisipasi dalam kesepakatan untuk menahan produksi.

Jumlah pengeboran kilang untuk produksi minyak baru di Amerika Serikat meningkat dua kali dalam sepekan hingga 8 Desember, menjadi 751, tertinggi sejak September, perusahaan jasa energi Baker Hughes mengatakan pada hari Jumat.

Jumlah kilang yang lebih tinggi menunjukkan kenaikan lebih lanjut pada produksi minyak mentah A.S., yang sudah naik lebih dari 15 persen sejak pertengahan 2016 pada 9,71 juta barel per hari. Itu yang tertinggi sejak awal 1970-an, dan mendekati tingkat produksi produsen papan atas Rusia dan Arab Saudi. bestprofit

Sumber : Vibiznews

Monday 27 November 2017

Best Profit | Harga Minyak Mentah Merosot 1,4 Persen; Komitmen Rusia Memperpanjang Pembatasan Produksi Diragukan

Best Profit (28/11) - Harga minyak mentah merosot pada akhir perdagangan Selasa dinihari (28/11), terpicu prospek pasokan AS yang lebih tinggi, dan ketidakpastian Rusia bergabung dalam memperpanjang penurunan produksi menjelang pertemuan OPEC minggu ini.

Harga minyak mentah berjangka A.S. sempat menyentuh titik terendah $ 57,55 per barel, sebelum pulih beberapa poin untuk mengakhiri sesi Senin turun 84 sen atau 1,4 persen pada $ 58,11.

Harga minyak mentah berjangka Brent naik 9 sen menjadi $ 63,95 per barel pada pukul 2:25 sore. ET (1925 GMT). Sempat menyentuh sesi rendah $ 62,70.

Harga minyak telah meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir karena penurunan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia dan produsen lainnya. Namun, harga yang lebih tinggi mendorong produkai yang lebih besar di antara produsen A.S. best profit

Produksi minyak mentah A.S. telah meningkat sebesar 15 persen sejak pertengahan 2016 sampai 9,66 juta barel per hari (bpd), tidak jauh dari produsen utama Rusia dan Arab Saudi, dan meningkatkan aktivitas pengeboran untuk produksi baru berarti produksi kemungkinan akan terus berlanjut.

Perusahaan energi A.S. pekan lalu menambahkan kilang minyak, dengan jumlah kilang bulanan meningkat untuk pertama kalinya sejak Juli, menjadi 747 kilang aktif, karena produsen tertarik oleh kenaikan harga minyak mentah.

Harga minyak mentah A.S. menyentuh $ 59,05 per barel pada hari Jumat, terkuat sejak pertengahan 2015, sebagian didorong oleh penutupan pipa Keystone 590.000 bpd yang menghubungkan lapangan pasir minyak Kanada dengan Amerika Serikat setelah tumpahan, yang mengurangi persediaan.

Kekhawatiran AS terhadap minyak mentah sedikit diperpanjang setelah penyelesaian karena TransCanada mengatakan akan memulai kembali jaringan pipa minyak mentah Keystone dengan tekanan rendah pada hari Selasa setelah mendapat persetujuan dari regulator A.S. best profit

OPEC dan sekutunya memotong produksi sebesar 1,8 juta bpd pada bulan Januari dan telah sepakat untuk membatasi produksi sampai Maret. OPEC bertemu pada hari Kamis untuk membahas kebijakan dan sebagian besar analis memperkirakan kesepakatan untuk memperpanjang pemotongan tersebut.

Pada hari Jumat, Rusia mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung perpanjangan kesepakatan pemotongan produksi. Namun, Rusia belum memberikan batas waktu untuk memperluas pemangkasan produksi, dan pada hari Senin ada tanda-tanda bahwa Rusia mungkin merasa sulit untuk mematuhi.

Produksi minyak dari proyek Sakhalin-1 Rusia diperkirakan meningkat sekitar seperempat sampai 250.000-260.000 barel per hari (bpd) mulai Januari, sumber dengan pengetahuan tentang rencana tersebut mengatakan.

Analis di Barclays juga memperkirakan OPEC akan mempertahankan batasan produksi selama enam atau sembilan bulan lagi. best profit

Sumber : Vibiznews

Sunday 26 November 2017

PT Bestprofit | Harga Minyak Mentah Mingguan Melonjak 4 Persen; Pertemuan Wina Menjadi Fokus

PT Bestprofit (27/11) - Harga minyak mentah A.S. melonjak ke level tertinggi dua tahun pada akhir perdagangan hari Jumat (24/11) saat pasar Amerika Utara menguat terpicu penutupan sebagian dari pipa Keystone yang menghubungkan ladang minyak Kanada dengan Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka A.S. mencapai rekor tertinggi sejak 1 Juli 2015, pada hari Jumat, naik 1,6 persen menjadi $ 58,95 per barel.
Untuk minggu ini harga minyak mentah melonjak 3,95 persen, sebagian besar terdukung penurunan pasokan mingguan AS, gangguan produksi pipa Kanda-AS dan ekspektasi pertemuan OPEC-Rusia 30 November untuk tambahan waktu pemotongan produksi.
Namun aktivitas perdagangan diperkirakan akan turun pada hari Jumat karena liburan Thanksgiving di AS.

Analis menyatakan bahwa pergerakan lonjakan hari Jumat terjadi setelah sebuah laporan Bloomberg mengatakan bahwa OPEC dan Rusia telah menggariskan kerangka kesepakatan tersebut. Namun, rincian tetap tidak jelas dan laporan tersebut mengatakan belum ada kesepakatan akhir. pt bestprofit

Analis mengatakan bahwa tumpahan minyak yang menutup jalur pipa Keystone mendukung minyak mentah A.S., ketika harga bulan depan naik di atas harga untuk bulan-bulan depan, mengindikasikan pasar yang kurang terlayani.

Tumpukan pipa pada 16 November mengurangi aliran biasa 590.000 barel per hari ke kilang minyak A.S., yang menggerakkan persediaan di pusat penyimpanan Cushing, Oklahoma, kata para pedagang.

Pasar juga memperketat secara global karena penurunan produksi sejak Januari oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak, Rusia, dan beberapa produsen lainnya.
OPEC bertemu pada 30 November dan diperkirakan akan memperpanjang pakta pemotongan produksi melampaui batas akhir bulan Maret, meskipun Rusia telah mengirim sinyal campuran tentang dukungannya untuk sebuah perpanjangan.

Presiden Vladimir Putin mengindikasikan pada bulan Oktober bahwa Rusia mendukung kesepakatan tersebut sampai akhir 2018, namun komentar oleh pejabat dan media Rusia telah menciptakan ketidakpastian sejak saat itu, katanya.

Meningkatnya produksi minyak A.S. juga telah menekan kenaikan harga minyak mentah. Produksi A.S. melonjak 15 persen sejak pertengahan 2016 ke rekor 9,66 juta bpd, sebagian besar berkat pengeboran serpih. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Sunday 8 October 2017

Best Profit | Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot; Mingguan Anjlok 4,5 Persen

Best Profit (9/10) - Harga minyak mentah turun sekitar 3 persen pada akhir perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (07/10), terganjal profit taking pekan ini dan kembalinya kelebihan pasokan menyebabkan pasar melemah, menghentikan aksi bullish selama beberapa minggu.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 2,95 persen, berakhir di $ 49,29, menhentikan kenaikan empat minggu berturut-turut. Harga minyak ditutup hampir 4,5 persen pada minggu ini sebagai terburuk sejak 10 Maret.

Prospek pemotongan produksi minyak yang meluas oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen lainnya yang dipimpin oleh Rusia telah mendukung harga pada hari Kamis. best profit

Namun pada hari Jumat, Rusia mengklarifikasi komentar mengenai pasar minyak yang dibuat oleh Presiden Vladimir Putin awal pekan ini, dengan mengatakan bahwa dia tidak mengusulkan untuk memperpanjang kesepakatan pemotongan produksi minyak global namun mengatakan bahwa dia mengetahui bahwa ini adalah sebuah kemungkinan.
Menteri energi Arab Saudi mengatakan pada hari Kamis bahwa dia fleksibel untuk memperpanjang pakta pengendalian produksi sampai akhir 2018.

Namun, kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekspor minyak mentah A.S., yang didorong oleh diskon WTI yang lumayan untuk harga Brent.

Dolar AS yang lebih kuat juga menyebabkan kerugian lebih lanjut di pasar minyak pada hari Jumat. Dolar mencapai level tertinggi 10 minggu setelah data menunjukkan kenaikan terbesar dalam gaji A.S. sejak Desember 2016 meningkatkan taruhan pada kenaikan suku bunga pada akhir tahun. best profit

Data pemerintah A.S. menunjukkan minggu ini bahwa ekspor minyak mentah telah meningkat menjadi rekor hampir 2 juta barel per hari. Analis mengatakan kepada CNBC bahwa mereka memperkirakan tingkat ekspor akan tetap meningkat dalam beberapa minggu mendatang.

Minyak mentah berjangka menahan kerugian setelah perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang beroperasi di lapangan A.S. turun 2 di minggu terakhir. Jumlah kilang berada di 748, dibandingkan dengan 428 pada saat ini tahun lalu. best profit

Investor melihat badai tropis Nate berdampak pada beberapa produksi minyak di Teluk Meksiko menjelang kedatangannya yang diharapkan di daerah tersebut sebagai badai pada hari Minggu.

Di Teluk Meksiko, BP dan Chevron menutup produksi di semua platform, sementara Royal Dutch Shell dan Anadarko Petroleum menghentikan beberapa aktivitas. Exxon Mobil, Statoil dan produsen lainnya telah menarik personel. best profit

Sumber : Vibiznews

Tuesday 19 September 2017

PT Bestprofit Malang | Harga Minyak Dunia Membaik, WTI Naik 19 Sen Menjadi $ 50,10 Per Barel

PT Bestprofit Malang (20/9) - West Texas Intermediate futures menambahkan 0,4 persen. Menteri Perminyakan Irak Jabbar al-Luaibi mengatakan ada dukungan di Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak untuk menambah pengurangan produksi sekitar 1 persen. Namun, Irak telah melanggar jumlah produksi seperti yang telah disepakati bersama. Kilang-kilang minyak di A.S. menunda jadwal perawatan kilang-kilang mereka paska Badai Harvey, yang mendorong naiknya permintaan akan minyak mentah.

Sementara minyak telah pulih dalam dua minggu terakhir, harga telah berjuang bertahan di atas $ 50 per barel tahun ini ditengah-tengah kenaikan produksi A.S. dan berkurangkan pasokan anggota OPEC dan sekutunya seperti Rusia.

Pulau-pulau Karibia yang masih belum pulih dari Irma bersiap menghadapi serangan badai ketiga dalam dua minggu, saat badai Maria melaju menuju pantai A.S.

West Texas Intermediate untuk pengiriman Oktober, yang berakhir Rabu, naik 19 sen menjadi $ 50,10 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 9:28 am di London. Total volume yang diperdagangkan pun sesuai dengan rata-rata 100 hari. Harga ditutup pada $ 49,91 pada hari Senin setelah menetap tidak berubah pada hari Jumat. pt bestprofit

Brent untuk pengiriman November menambahkan 5 sen menjadi $ 55,53 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Harga turun 14 sen menjadi $ 55,48 pada hari Senin.

Kilang terbesar di AS yang dioperasikan oleh Motiva Enterprises LLC di Texas dikatakan telah menunda jadwal produksi bulan September ke jadwal produksi bulan April tahun depan, sementara yang lain menghasilkan lebih banyak bahan bakar untuk memanfaatkan margin yang kuat.

Sedikitnya 13 kilang yang terletak dari Louisiana ke Montana menunda perawatan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, menurut pernyataan perusahaan dan orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. Sementara beberapa perusahaan memanfaatkan margin yang lebih baik, yang lain tidak memiliki personil karena para pekerja dikirim untuk membantu memperbaiki dan menghidupkan kembali fasilitas yang terkena badai di sepanjang Teluk Meksiko.

Stok minyak mentah Amerika diperkirakan akan naik 3 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Informasi Administrasi Energi pada hari Rabu.

Berita pasar minyak:

Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman minyak mentah WTI dan pusat penyimpanan minyak terbesar di negara itu, naik 900.000 barel pada pekan lalu.

Pengiriman minyak mentah Arab Saudi turun pada bulan Juli ke tingkat terendah dalam hampir tiga tahun, menurut informasi yang dikeluarkan Joint Organisations Data Initiative. pt bestprofit

Sumber : Vibiznews

Sunday 13 August 2017

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Naik; Mingguan Merosot 1,5 Persen | PT Bestprofit Malang

PT Bestprofit Malang (14/8) - Harga minyak mentah menguat pada akhir perdagangan Sabtu dinihari (12/08) namun membukukan penurunan mingguan setelah Badan Energi Internasional mengatakan bahwa penyeimbangan pasar memerlukan waktu karena lemahnya pelaksanaan penurunan produksi OPEC.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berakhir naik 23 sen menjadi $ 48,82 per barel, setelah jatuh ke level terendah 2,5 minggu di $ 48,01 pada awal sesi.
Kontrak WTI turun 1,5 persen minggu ini, penurunan mingguan kedua berturut-turut, karena kekuatiran kelebihan pasokan global dan keraguan peningkatan konsumsi minyak mentah.
Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan global, naik 10 sen menjadi $ 52 per barel pada pukul 2:37 malam. ET (1837 GMT). Pada hari sebelumnya, kontrak menyentuh tertinggi 11 minggu di $ 53,64.
Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan bahwa kepatuhan OPEC terhadap pemotongan pada bulan Juli telah turun menjadi 75 persen, terendah sejak pemotongan dimulai pada bulan Januari. Ini menyebutkan lemahnya kepatuhan oleh Aljazair, Irak dan Uni Emirat Arab.
Dihadapkan dengan upaya penurunan global yang melelahkan, OPEC dan beberapa anggota non-OPEC termasuk Rusia pada Mei memperpanjang kesepakatan untuk memangkas produksi minyak.
Organisasi Negara Pengekspor Minyak pada hari Kamis melaporkan kenaikan produksi kartel minyak lainnya, meskipun ia menaikkan permintaan minyak pada 2018. OPEC mengatakan bahwa produksi minyaknya naik 173.000 barel per hari (bpd) pada Juli menjadi 32,87 juta Bpd
Meningkatnya produksi dari Nigeria dan Libya merongrong usaha produsen minyak untuk membatasi produksi minyak. Nigeria dan Libya dikecualikan dari pembatasan produksi saat mereka berusaha mengembalikan persediaan yang dilukai oleh konflik internal.
Sementara itu, produsen minyak Rusia Gazprom Neft sedang mempertimbangkan untuk memulai produksi di ladang yang sudah matang setelah kesepakatan pemangkasan produksi OPEC, perwakilan perusahaan tersebut mengatakan pada hari Kamis.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa kerajaan tersebut tidak mengesampingkan pemotongan produksi minyak tambahan, surat kabar Al Sharq Al Awsat milik Saudi melaporkan pada hari Jumat.
Data resmi menunjukkan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia, turun tajam sebesar 6,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Agustus, karena penyuling menaikkan suku bunga hingga ke level tertinggi dalam 12 tahun karena permintaan yang kuat.
Pada hari Jumat, perusahaan jasa energi Baker Hughes melaporkan pengeboran minggu lalu menambahkan tiga kilang di Amerika Serikat, sehingga jumlah total kilang pengeboran minyak menjadi 768. Pekan lalu, data menunjukkan perusahaan energi AS memotong kilang minyak untuk minggu kedua dalam tiga, memperlambat kecepatan pemulihan pengeboran 15 bulan.
Sumber : Vibiznews

Lihat PT Bestprofit

Tuesday 27 June 2017

Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen Terpicu Pelemahan Dollar AS; Laporan Bearish API Berpotensi Menekan | PT Bestprofit

PT Bestprofit (28/6) - Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (28/06) terpicu pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah berjangka ditutup pada $ 44,24, naik 86 sen atau 2 persen.
Harga minyak mentah mentah Brent berjangka naik 33 sen menjadi $ 46,16 pada pukul 4:47. ET (2047 GMT).
Dolar A.S. mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan terhadap euro pada hari Selasa setelah kepala Bank Sentral Eropa membuka pintu pada langkah-langkah yang mungkin akan mulai mengurangi stimulus darurat bank sentral terhadap ekonomi.
Berbicara kepada sebuah konferensi di Portugal, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa ECB dapat menyesuaikan alat kebijakannya dengan suku bunga di bawah nol dan pembelian obligasi secara besar-besaran karena prospek ekonomi membaik di Eropa.
Indeks dolar A.S. yang lebih rendah biasanya mendorong pembelian karena harga minyak mentah dihargai dalam dolar. Sebuah turunnya dollar AS membuat minyak mentah lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
OPEC dan eksportir lainnya terus memangkas produksi untuk mengurangi pasokan di antara OECD, sebuah kelompok yang sebagian besar negara kaya. Namun, meningkatnya produksi di Amerika Serikat dan di Libya dan Nigeria, dua anggota OPEC dibebaskan dari pemotongan, telah mengimbangi penurunan produksi.
Delegasi OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa kartel tersebut tidak akan terburu-buru membuat pemotongan lebih lanjut dalam produksi minyak atau mengakhiri beberapa pengecualian negara dari batas produksi, meskipun sebuah pertemuan di Rusia bulan depan kemungkinan akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk mendukung pasar.
Dinihari tadi telah dirilis data dari The American Petroleum Institute yang melaporkan kenaikan 851.000 barel dalam persediaan minyak mentah A.S. dalam minggu hingga 23 Juni.
Pasokan minyak mentah diperkirakan turun 3,25 juta barel, menurut sebuah survei analis oleh S & P Global Platts. Sebuah survei Reuters menunjukkan analis memperkirakan penurunan 2,5 juta barel.
Pasokan A.S. di Cushing, hub pengiriman Oklahoma untuk kontrak WTI turun 678.000 barel, menurut data API. Pembacaan di Cushing dianggap paling akurat dalam gambar API.
Pasokan A.S. telah jatuh dalam 10 dari 11 minggu terakhir, namun persediaan global tetap tinggi.
Sumber : Vibiznews