BESTPROFIT FUTURES (14/05) - Perdagangan
saham-saham Asia berayun antara keuntungan dan kerugian setelah indeks
patokan regional tersebut mencatat kenaikan yang paling besar dalam
tujuh minggu terakhir pada sesi kemarin seiring dengan index ekuitas
Amerika yang mencatat rekor tertingginya.
Index MSCI Asia Pacific turun kurang dari 0,1 persen ke posisi 139,32
pukul 09:30 pagi di Tokyo setelah berayun naik sebesar 0,1 persen.
Index tersebut melonjak hingga 1,1 persen kemarin dalam kenaikan
terbesarnya sejak 24 Maret. Pasar saham di Hong Kong dan China belum
dibuka saat berita ini diturunkan.
Index The Standard & Poor™s 500 Amerika kemarin
naik kurang dari 0,1 persen dan Dow Jones Industrial Average naik tipis
sebesar 0,1 persen, keduanya meneruskan level tertingginya sepanjang
masa. Kontrak berjangka pada index S & P 500 sedikit berubah hari
ini.
Index Topix Jepang tergelincir 0,3 persen seiring
yen yang naik 0,1 persen ke 102,16 per dolar setelah jatuh selama hari
ketiga pada sesi kemarin. Index Kospi Korea Selatan naik 0,6 persen.
Index S & P / ASX 200 Australia turun 0,2 persen dan Index NZX 50
Selandia Baru naik 0,2 persen.
Kontrak pada Index Hang Seng Hong Kong dan Hang
Seng China Enterprises Index keduanya naik 0,2 persen pada sesi
perdagangan terkini. The Bloomberg China-US Equity Index dari
saham-saham China yang paling banyak diperdagangkan di AS turun 0,2
persen di New York kemarin.
Data ekonomi yang dirilis kemarin menunjukkan bahwa
tingkat produksi industri China, investasi dan pertumbuhan penjualan
ritel mengalami perlambatan secara tak terduga. Ini menunjukkan upaya
pemerintah China untuk melawan perlambatan ekonomi belum maksimal. (brc)
Sumber: Bloomberg