Sunday 28 September 2014

Bursa Saham Jepang Menguat, Yen Tertekan Data Pertumbuhan AS

BESTPROFIT FUTURES (29/9) - Saham-saham Jepang naik, dengan indeks Topix mengalami reli dari penurunan terbesar dalam tujuh minggu, setelah eksportir menguat terhadap pelemahan yen akibat penguatan data ekonomi AS.
Indeks Topix naik 0,6 % ke level 1,339.79 pada pukul 09:01 pagi di Tokyo, dengan semua kecuali tiga saham dari 33 kelompok industri yang menguat. Indeks tersebut turun 1,1 % pada 26 September yang lalu, yang merupakan penurunan terbesar sejak 8 Agustus yang lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,7 % ke level 16,339.48 hari ini. Yen melemah 0,1 % ke level 109,36 per dolar setelah  pada 26 September turun 0,5 %.
Ekonomi AS tahunan tumbuh 4,6 % yang pada kuartal kedua, memicu spekulasi atas timeline Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dengan data payrolls bulanan akan di rilis dalam minggu ini.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,2 % hari ini. Indeks tersebut mengalami kenaikan tajam dalam lima minggu pada 26 September pasca laporan data perusahaan yang melampaui perkiraan dan rilis data produk domestik bruto.(frk)
Sumber : Bloomberg

Thursday 25 September 2014

Penurunan Dalam Ekuitas AS Angkat Harga Emas

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Emas berjangka naik karena penurunan ekuitas AS menghidupkan kembali permintaan untuk aset alternatif.
Indeks Standard & Poor 500 menuju penurunan terbesar sejak bulan Juli. Emas telah jatuh 5,1% dalam bulan ini di tengah reli menuju rekor untuk saham AS. Bullion juga mengalami rebound hari ini setelah dolar memangkas gain.
Logam tersebut  bergerak lebih dekat untuk menghapus kenaikan dalam tahun 2014 pasca greenback menguat ke level tertinggi empat tahun terhadap pair-nya, memotong daya tarik logam sebagai investasi alternatif. Bullion sedang menuju penurunan kuartalan pertama tahun ini di tengah spekulasi bahwa pemulihan perekonomian AS akan membuat Federal Reserve untuk meningkatkan suku bunga sebelum rekan-rekan.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2% untuk menetap di level $ 1,221.90 per ons pada pukul 1:40 siang di bursa Comex New York, setelah mencapai $ 1,206.60, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu. Harga emas telah naik 1,6% tahun ini.
Jeffrey Currie dari Goldman Sachs Group Inc. mengatakan "risiko secara signifikan miring ke downside" untuk emas, dan mempertahankan perkiraan bank untuk penurunan harga menjadi $ 1.050 pada akhir 2014. Dukungan dari ketegangan politik di Ukraina dan Timur Tengah sebelumnya dalam tahun ini telah mereda, dan inflasi diperkirakan akan tenang, katanya.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Dekati Level 4-Thn Tertinggi, Pertumbuhan Ekonomi AS Dukung Prospek Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Acuan mata uang dolar mendekati level tertinggi dalam empat tahun terakhir terhadap 10 mata uang utama dunia terkait prospek pertumbuhan ekonomi AS yang membaik sehingga meningkatkan harapan Federal Reserve untuk menaikkan biaya pinjaman pada tahun depan.
Mata uang AS telah meningkat terhadap 16 mata uang dunia yang diperdagangkan bulan ini karena The Fed berada pada laju untuk mengakhiri program pembelian obligasi, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, pada bulan Oktober nanti. Mata uang yen menuju kenaikan pada pekan pertama sejak awal Agustus kemarin terkait AS meningkatkan serangan pemboman terhadap militan Negara Islam (ISIS) dari Irak sampai ke Suriah, sehingga meningkatkan permintaan untuk mata uang Jepang sebagai safe haven.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang memantau mata uang AS terhadap 10 mata uang utama dunia, stagnan pada level 1,061.60 pukul 08:41 pagi di Tokyo pasca sebelumnya naik ke level 1,062.75 kemarin, yang merupakan penutupan tertinggi sejak Juni 2010 lalu.
Mata uang Dolar dibeli pada level 108,53 yen sebelumnya di beli di level 108,75, pasca menyentuh level 109,46 pada 19 September kemarin, merupakan level terendah sejak Agustus 2008 silam. Mata uang yen menguat sebesar 0,5 persen terhadap dolar AS pada pekan ini. Mata uang AS stagnan sebesar $ 1,2757 per euro pasca naik sebesar $ 1,2697 kemarin, merupakan level terkuat sejak November 2012 kemarin.
Sumber: Bloomberg

Saham turun, Apple jawab "iPhone bengkok"

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Menyusul turunnya harga sahamnya di bursa, Apple menanggapi laporan tentang bengkoknya produk mereka terbaru, iPhone 6 dengan menyebut bahwa kerusakan seperti itu "langka."

Sejumlah media melaporkan kasus melengkungnya iPhone 6 yang ditaruh dalam saku celana tanpa case.

Apple menyebutkan, ada sembilan pelanggan yang melaporkan kasus seperti itu kepada mereka.
Dalam pernyataannya, Apple menyebutkan bahwa cangkang handset mereka dibuat dengan "memilij bahan kualitas tinggi dan disusun secara teliti agar kuat dan tahan lama."

Disebutkan, Apple melakukan uji yang sangat sekasama dalam seluruh rangkaian pengembangan produknya.

BBC mengetahui bahwa salah satu uji coba yang dilakukan Apple sebelum meluncurkan produknya adalah "uji duduk," yang dimaksudkan untuk mensimulasi dampak yang ditimbulkan jika pengguna menaruh telefon di saku celana duduk di atas permukaan keras ribuan kali selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, saham-saham utama di Bursa Wall Street, New York, turun terikut dengan merosotnya saham Apple sebesar 3,5%.

Selain laporan iPhone6 yang melengkung raksasa teknologi itu mendapat masalah setelah pemutakhiran iOS 8.0 membuat sejumlah pengguna iPhone tidak bisa melakukan panggilan maupun menerima telepon.

Keyakinan para investor juga terpukul oleh menurunnya angka permintaan barang, seperti terungkap dalam laporan yang dirilis Departemen Perdagangan Amerika Serikat.

Para pengamat menduga Apple akan segera bisa mengatasi masalah tersebut dan sahamnya akan pulih kembali.

Sumber : BBC

Topix Jepang Turun Dari Enam Tahun Tertinggi; Yen Menguat

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Indeks Topix Jepang jatuh dari level tetertinggi enam tahun karena penguatan yen membebani eksportir dan sebagian besar Indeks perusahaan yang diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen berikutnya.
Indeks Topix merosot 1,6% ke level 1,324.61 pada 09:02 pagi di Tokyo, dengan semua 33 kelompok industri menurun, mendorong indeks saham menuju penurunan 0,5% selama sepekan. Indeks saham melonjak 1,5% kemarin ke level tertinggi sejak Juni 2008 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,5% ke level 16,124.22 hari ini. Sementara itu yen naik sebanyak 0,2& ke level 108,57 per dolar setelah kemarin naik sebanyak 0,3%.
Lebih dari 1.000 dari 1.814 perusahaan di Topix menjadi ex-dividend hari ini, termasuk SoftBank Corp, Mitsubishi UFJ Financial Group Inc dan Japan Tobacco Inc
Inflasi Jepang melambat lebih dari perkiraan pada bulan Agustus, menekankan adanya resiko yang dihadapi Gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda yang menargetkan inflasi sebesar 2%.
Harga konsumen diluar makanan segar naik 3,1% dari tahun sebelumnya, ungkap biro statistik hari ini di Tokyo. I Angka itu lebih rendah dari proyeksi rata-rata yang menyatakan naik sebesar 3.2% pada survei Bloomberg News dari 31 ekonom. Tidak terpengaruh dari kenaikan pajak penjualan April lalu, inflasi sebesar 1.1%, menurut perkiraan BOJ.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Di Tutup Turun 1,6 %

BESTPROFIT FUTURES (26/9) - Saham-saham AS mengalami penurunan terbesar dalam delapan minggu terakhir setelah saham Apple Inc. anjlok dan tumbuhnya kekhawatiran atas ketegangan di luar negeri. Dolar memperpanjang level tertinggi empat tahun setelah membaiknya data ekonomi memicu spekulasi bahwa Federal Reserve bergerak lebih dekat untuk menaikkan suku bunga.
Indeks Standard & Poor 500 kehilangan 1,6 % pada pukul 04:00 sore di New York, jatuh di bawah harga rata-rata selama 50 hari terakhir untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus. Indeks Nasdaq 100 turun 2,1 %, penurunan terbesar sejak April, Apple turun 3,8 %. Indeks MSCI Emerging Markets turun 1 %. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik untuk hari kelima dan euro menyentuh level terendah 22-bulan. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 6 basis poin menjadi 2,51 % untuk penurunan terbesar dalam tiga minggu. Emas menguat, menghentikan penurunan.
Ekuitas jatuh dan dolar melonjak pada pagi hari setelah data pesanan peralatan dan klaim pengangguran mingguan AS membantu mendukung argumen bahwa membaiknya ekonomi mungkin cukup bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan. Saham-saham memperpanjang penurunan terhadap adanya laporan bahwa anggota parlemen Rusia sedang menyusun undang-undang yang akan memungkinkan pemerintah untuk menyita aset asing dalam menanggapi sanksi yang diberikan.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 24 September 2014

Harga Minyak Mentah WTI Melejit Naik Akibat Rentetan Sentimen Positif

Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan Rabu 24 September 2014 terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Penguatan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex dipicu oleh sentimen positif kuat dari data EIA dan perekonomian Amerika Serikat.
Rilis data EIA yang memberika sentimen positif kuat terpantau memicu harga minyak mentah WTI di bursa Nymex ditutup melejit dini hari tadi. Data EIA yang melaporkan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat, searah memberika sentimen positif baik dari sisi supply maupun demand. Adapaun terkait rilis data, persediaan minyak Amerika Serikat dilaporkan turun 4,3 juta barrel sementara bensin turun 414.000 barrel.
Selain sentimen positif data EIA, pergerakan harga minyak mentah WTI juga turut tersupport oleh data penjualan rumah baru Amerika Serikat. Data penjualan rumah baru Amerika Serikat yang dilaporkan naik dari 427.000 ke 504.000 memicu peningkatan ekspektasi demand Amerika Serikat yang turut memberi sentimen positif kuat sehingga harga minyak mentah WTI kokoh menguat.
Pada penutupan perdagangan minyak mentah WTI di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup menguat signifikan dini hari tadi. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak November 2014 ditutup naik hingga 1,35% ke tingkat harga $92,80/barrel atau menguat $1,24/barrel.
Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah Brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup menguat dini hari tadi meskipun tergolong tipis. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup naik 0,04% ke tingkat harga $97,62/barrel atau menguat $0,04/barrel.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga minyak mentah WTI akan cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini di Nymex. Hal tersebut dilandasi oleh potensi sentimen engatif kuat dari ekspektasi akan anjloknya data durable goods orders Amerika Serikat yang akan rilis hari ini. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $90-$94,75 pada minyak mentah WTI dan $95,5-$99 pada minyak mentah brent.

Sumber : Vibiznews

Emas Tertekan oleh Penguatan Dolar Terhadap Kenaikan Data Perumahan AS

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Emas berjangka turun karena dolar menguat ke level tertinggi empat tahun, meredam permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif. Platinum memperpanjang kemerosotan ke level terendah sembilan bulan.
Greenback menguat ke level tertinggi sejak Juni 2010 terhadap pair-nya pasca AS melaporkan lonjakan penjualan rumah baru pada bulan Agustus. Kuartal ini, emas telah merosot 7,8%, sementara dolar menguat 5,6%.
Emas menyentuh level terendah delapan bulan di level $ 1,208.80 per ons pada 22 September setelah Federal Reserve menaikkan proyeksi suku bunga AS untuk tahun 2015, membatasi permintaan untuk lindung nilai terhadap inflasi. Logam juga telah menurun pasca ekuitas melonjak ke rekor minggu lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,2% untuk menetap di level $ 1,219.50 pada pukul 1:45 siang di bursa Comex New York. Kemarin, logam kuning tersebut naik 0,3% akibat Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, Bahrain dan Qatar mengambil bagian dalam gelombang pertama serangan udara pimpinan AS terhadap militan Negara Islam atau ISIS di Suriah.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi $ 17,702 per ons. Pada 22 September, harga menyentuh level $ 17,325, yang merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 28 Juli 2010 yang lalu.
Di bursa New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 1% menjadi $ 1,320.30 per ons. Harga platinum menyentuh level $ 1,317.80, level terendah sejak 19 Desemberyang lalu. Perdagangan lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan rata-rata dalam 100 hari terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham Jepang Naik, Investor Beli Untuk Dapatkan Dividen, Yen Turun

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - 25 September - Indeks Topix Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir, dengan investor yang banyak membeli saham untuk mendapatkan hak dividen seiring pelemahan yen setelah data menunjukkan bahwa penjualan rumah baru di Amerika mengalami lonjakan.
Inpex Corp, perusahaan explorasi minyak yang mendapat lebih dari 90-persen pendapatan di luar negeri, melonjak 3,2 persen. Minebea Co melonjak 4 persen setelah sebuah laporan mengatakan bahwa laba usaha dari perusahaan itu kemungkinan akan mengalahkan perkiraan. Perusahaan otomotif Fuji Heavy Industries Ltd, yang akan melakukan ex-dividend besok, melonjak sebesar 2,7 persen.
Index Topix naik 0,8 persen menjadi 1,337.13 pada pukul 09:27 pagi di Tokyo, dengan 30 dari 33 kelompok industri pada index tersebut yang meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,9 persen menjadi 16,314.23. Yen melemah 0,2 persen menjadi 109,24 per dolar, pemelemahan untuk hari ketiga. Lebih dari 1.000 perusahaan di Topix akan melakukan ex-dividend besok yang berarti bahwa para investor tidak bisa mengklaim hak atas pembayaran dividen berikutnya setelah berlakunya masa ex-dividen.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18 persen ke 504.000 pada laju tahunan, terkuat sejak Mei 2008. Perkiraan median dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg  adalah untuk kenaikan sebesar 430.000. Kenaikan satu bulan ini adalah yang terbesar sejak Januari 1992.
Kontrak pada indeks berjangka Standard & Poor 500 sedikit berubah hari ini setelah indeks yang mendasarinya (Index S&P 500) reli 0,8 persen kemarin. Index tersebut telah turun 1,4 persen selama tiga hari sebelumnya setelah mencatat rekor harga penutupan pada 18 September lalu. (brc)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka Asian Menguat Merespon Reli Dalam Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Indeks saham berjangka Jepang, Korea Selatan dan Australia naik setelah rebound dalam ekuitas AS setelah penjualan rumah baru naik dan saham-kesehatan mengalami reli. Euro menghentikan penurunan terhadap dolar.
Indeks berjangka Nikkei 225 Stock Average menguat 1,4% pada sesi perdagangan terakhir di Chicago dan 0,9% di Osaka. Kontrak pada indeks Kospi dan indeks S&P/ASX 200 naik 0,4%. Indeks S&P 500 sedikit berubah pada pukul 07:01 pagi di Tokyo setelah indeks yang mendasarinya menghentikan penurunan tiga hari. Euro bertahan di level $ 1,2780 setelah kemarin turun di bawah $ 1,28 untuk pertama kalinya dalam 14 bulan terakhir.
Data kemarin menunjukkan penjualan rumah baru AS melonjak 18% ke 504.000 laju tahunan, terbesar sejak Mei 2008. Perkiraan rata-rata dari 74 ekonom yang disurvei Bloomberg menyerukan kenaikan menjadi 430.000. Kenaikan satu bulan yang terbesar sejak Januari 1992.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penjualan Rumah Baru Naik, Angkat Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.8%

BESTPROFIT FUTURES (25/9) - Bursa Saham AS rebound setelah Indeks Standard & Poor 500 menderita 3 hari penurunan, penguatan hari ini akibat penjualan rumah baru naik ke level 6 tahun tertingginya dan saham-saham alat kesehatan reli.

Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.8% ke level 1,998.49 pukul 4 sore waktu New York, kenaikan tajam sejak 18 Agustus lalu. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 155.60 poin atau 0.9% ke level 17,211.47.

Indeks S&P 500 mengalami penurunan sebesar 1.4% selama 3 hari menderita pelemahan secara berturut-turut, penurunan ke-6 sepanjang tahun 2014 ini, setelah sebelumnya ditutup pada rekornya di tanggal 18 September lalu. Acuan saham tersebut belum pernah melemah dalam 4 hari secara berturut-turut sejak Desember tahun lalu dan sepanjang tahun 2014 ini telah mengalami kenaikan sebesar 8.1%.

Rilis data hari ini menunjukkan penjualan rumah baru di AS bulan Agustus lalu naik ke level tertingginya dalam lebih dari 6 tahun terakhir, sebuah pertanda bahwa pemulihan pada pasar perumahan sedang mengalami progresifitas. Harga penjualan rata-rata turun sebesar 1.6% pada Agustus lalu dari Juli, menurut Departemen Perdagangan AS hari ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 23 September 2014

Stok Minyak AS Menurun, Minyak Mentah WTI Tetap Kuat

Harga minyak mentah pada perdagangan hari ini (24/9) masih menunjukkan kekuatannya, khususnya harga minyak mentah berjangka AS yang bertahan di atas $ 91 per barel melanjutkan  kenaikan yang moderat dari sesi sebelumnya. Minyak mentah WTI ini tetap menguat pasca laporan stok minyak mentah AS yang dilaporkan American Petroleum Institute menunjukkan penurunan.
Laporan dari kelompok industri tersebut menunjukkan stok minyak mentah AS pekan lalu menurun, persediaan minyak mentah AS turun 6,5 juta barel dalam sepekan sampai 19 September menjadi  355,9 juta barel, lebih rendah dibandingkan dengan ekspektasi  untuk kenaikan 400.000 barel.
Rilis data persediaan minyak tersebut menjadikan harga minyak mentah berjangka AS untuk kontrak pengiriman bulan November naik 2 sen menjadi $ 91,58 per barel mengikuti kenaikan perdagangan sebelumnya untuk pertama kalinya dalam lima sesi yang menurun.
Demikian juga dengan harga minyak mentah jenis  Brent tidak berubah pada $ 96,85 per barel, yang dipengaruhi produksi minyak Libya telah kembali pulih hingga 800.000 barel per hari setelah ladang minyak El Sharara memulai kembali produksinya yang akan menambah tingginya pasokan global yang terus meningkat .
Pergerakan harga minyak mentah selanjutnya, menurut analyst Vibiz Research Center spot minyak masih bergerak moderat, dan secara teknikal spot minyak sedang menuju garis tengah bolinger dan berpotensi menembus level resistance kuatnya pada kisaran $ 91,65 – $ 91,87 yang juga didukung laporan  U.S. Department of Energy’s Energy Information Administration yang diperkirakan sama dengan laporan API.

Sumber : Vibiznews

Nikkei Bergerak Melemah Akibat Kenaikan Yen, Turunnya Saham Retailer

Pada perdagangan di bursa saham Jepang hari Rabu pagi ini kembali terjadi penurunan yang cukup signifikan (24/9). Melemahnya bursa saham Jepang terjadi sekembalinya dari liburan hari Selasa kemarin, mengikuti sentiment negative yang berkembang pada perdagangan di bursa saham Eropa dan Amerika Serikat malam tadi.
Tadi malam indeks S&P 500 dan Nasdaq di bursa Wall Street melemah untuk tiga sesi berturut-turut dan ditutup pada level terendah dalam lima minggu. Indeks-indeks benchmark di bursa Eropa melemah lebih dari 1 persen setelah aktivitas bisnis di kawasan Euro mengalami penurunan ke level terendah dalam Sembilan bulan pada bulan September lalu.
Nikkei tampak melemah juga disebabkan oleh yen yang masih bergerak rebound terhadap dollar AS. Saham Aeon, perusahaan retailer terbesar di Jepang, pagi ini kehilangan lebih dari 1 persen di tengah laporan bahwa perusahaan ini berencana untuk membeli jaringan pasar swalayan Daiei yang belum dimilikinya. Saham Daiei sendiri tampak melejit 17 persen di tengah kabar tersebut.
Sementara itu saham Starbucks Coffee Japang mengalami lonjakan lebih dari 4 persen setelah perusahaan induknya di Amerika Serikat menyatakan rencana untuk membeli 60.5 persen sisa saham yang belum dimilikinya.
Hari ini indeks spot Nikkei tampak melemah dengan lumayan. Indeks spot tersebut alami penurunan sebesar 42.69 poin atau 0.26 persen dan berada pada posisi 16163.79 poin.
Indeks berjangka Nikkei pagi ini dibuka pada posisi 16020 poin. Indeks berjangka turun tipis 45 poin dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya. Saat ini indeks berjangka Nikkei tampak makin menguat hingga mencapai ke posisi 16130 poin.
Analyst Vibiz Research Centre memperkirakan bahwa pergerakan indeks berjangka di bursa saham pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami kenaikan terbatas. Indeks berjangka berpotensi untuk mengalami pergerakan pada kisaran 16000 – 16300 poin.

Sumber : Vibiznews

Serangan Udara di Suriah Angkat Harga Emas Dari Level Terendah

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Emas naik dari level terendah delapan bulan pasca serangan udara di Suriah mendorong permintaan untuk logam sebagai save haven.
Amerika Serikat dan sekutu Arabnya meluncurkan rentetan serangan udara terhadap posisi negara Islam di Suriah atau ISIS. Penjualan koin emas oleh US Mint mencapai 43.200 ons selama pada bulan September, membuatnya menuju bulan terbaik sejak bulan Juni dan melebihi total penjualan di bulan Agustus sebesar 73%. Bullion melemah 7,6% dalam kuartal ini.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3% untuk menetap di level $ 1.222 per ons pada pukul 1:37 siang di bursa Comex New York. Kemarin, harga emas mencapai $ 1,208.80, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu, dan mengakhiri tahun 2013 di level $ 1,202.30.
Perdagangan adalah 21 persen di atas rata-rata untuk 100 hari terakhir untuk hari ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Logam kuning menuju penurunan bulanan kedua dalam tiga kekhawatiran bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga dan inflasi tetap diredam. Tahun lalu, harga merosot sebesar 28% setelah bank sentral AS memperlambat laju stimulus moneter.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Menuju Ke Level Penutupan Terendah Sejak Juni

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Saham Asia turun untuk hari ketiga, dengan indeks acuan regional menuju pada penutupan terendahnya dalam lebih dari tiga bulan terakhir, menyusul penurunan ekuitas AS dan karena mata uang yen menguat.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,1 persen ke level 142,99 pukul 09:01 di Tokyo, bersiap untuk penutupan terendahnya sejak 4 Juni lalu. Indeks Standard & Poor 500 turun untuk hari ketiga kemarin pasca tindakan tegas pemerintah pada penggabungan penghematan pajak, perlambatan pertumbuhan manufaktur di zona euro dan terkait konflik di Timur Tengah yang meningkat. Saham Asia turun sebesar  4,2 persen kemarin dan merumakan level tertinggi dalam enam tahun terakhir pada bulan Juli lalu di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang melambat.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen diperdagangkan kembali dari liburan kemarin. Mata uang yen menguat sebesar 0,3 persen ke level 108,58 per dolar.
Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,1 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 turun sebesar 0,3 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat sebesar 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Kekhawatiran Geopolitik Pukul Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.6%

BESTPROFIT FUTURES (24/9) - Bursa Saham AS melemah, Indeks Standard & Poor mencatat penurunan pada hari ke-3, penurunan ersebut akibat saham-saham peralatan kesehatan tergelincir ditengah upaya pemerintah terkait penghematan pajak dan meningkatnya konflik Timur Tengah.

Indeks S&P 500 melemah 0.6% ke level 1,982.81 pukul 4 sore waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 114.18 poin atau 0.7% ke level 17,058.50. Indeks Russell 2000 melemah 0.9%, penurunan pada hari ke-3 secara berturut-turut.

Kemarin Indeks S&P 500 melemah sebesar 0.8% dan hari ini turun 1.4% sejak ditutup pada rekornya tanggal 18 September lalu. Sementara Indeks Russell 2000 telah mengalami penurunan sebesar 3.5% selama penurunan 3 harinya, penurunan tajam sejak April lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 22 September 2014

ISIS ancam bunuh warga AS dan Barat

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Juru bicara kelompok yang menamakan diri mereka Negara Islam, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan ISIS, mengancam akan menyerang warga negara-negara yang bertekad menumpas ISIS, seperti Amerika Serikat.

Ancaman ini disuarakan juru bicara Negara Islam, Abu Muhammad al-Adnani, dalam sebuah rekaman radio.

Melalui rekaman tersebut, al-Adnani menyeru kepada umat Islam di seluruh dunia untuk membunuh warga AS, Australia, Kanada, dan Prancis yang mengirim sejumlah pesawat untuk menggempur kelompok Negara Islam pekan lalu.

"Apa hanya ini yang bisa Anda lakukan?" tanya al-Adnani berapi-api, mengacu pada serangan udara negara-negara Barat terhadap Negara Islam.

Dalam pesan itu al-Adnani memperingatkan bahwa Presiden Barack Obama 'akan dipaksa terlibat perang di darat'.

Menurut wartawan BBC di Baghdad, Lyse Doucet, pesan suara tersebut direkam dalam bahasa Arab dengan salinan bahasa Inggris, Prancis, dan Ibrani.

Pernyataan Negara Islam ini keluar ketika Amerika dan sekutu-sekutunya terus menggalang kekuatan, termasuk dengan menarik dukungan negara-negara Arab, guna memerangi Negara Islam yang kini menguasai wilayah di Suriah dan Irak.

Setelah merebut beberapa wilayah di Irak dan Suriah para pejuang ISIS memproklamirkan berdirinya kekhalifahan Islam.

Mereka dikenal dengan aksi brutal mengeksekusi ratusan warga Irak dan Suriah serta tiga sandera dari negara Barat.

Sumber : BBC

Penurunan Ekuitas Dongkrak Emas Dari Level Terendah 8 Bulan

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Emas berjangka naik dari level terendah delapan bulan karena penurunan dalam ekuitas mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif. Perak memperpanjang kemerosotan dalam empat tahun terakhir.
Indeks S&P 500 turun sebanyak 1%. Data pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki merosot pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam lima bulan, menurut data pemerintah. Komoditas turun ke posisi terendah lima tahun, dipimpin oleh logam industri dan sektor pertanian.
Di bursa Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Desember menguat 0,1% untuk menetap di level $ 1,217.90 per ons pada pukul 13:36 siang. Sebelumnya, harga emas menyentuh level $ 1,208.80, level terendah untuk kontrak teraktif sejak 2 Januari yang lalu. Logam, yang melonjak ke level $ 1,392.60 pada bulan Maret, hampir menghentikan gain dalam tahun ini. Pada 31 Desember yang lalu, harga menetap di level $ 1,202.30.
Emas telah turun 7,9% dalam kuartal ini, sementara dolar telah naik 5,4% terhadap pair-nya, mencapai level tertinggi sejak Juni 2010. Pekan lalu, Federal Reserve menaikkan proyeksi suku bunga AS untuk tahun 2015 sementara mereka menegaskan janjinya untuk mempertahankan biaya pinjaman rendah untuk waktu yang dirasa cukup.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4 persen menjadi $ 17,774 per ons di Comex. Harga menyentuh level $ 17,325, yang merupakan level terendah sejak 28 Juli 2010. Logam tersebut telah turun 8,2 persen dalam tahun ini.(frk)
Sumber : Bloomberg

Penjualan saham Alibaba pecahkan rekor

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Raksasa internet Cina, Alibaba, memgumpulkan US$25 miliar lewat penjualan saham perdananya atau IPO, dan merupakan nilai terbesar sepanjang sejarah IPO.

Hari Jumat (19/09), permintaan dari para investor mengangkat harga saham Alibaba menjadi US$92,70 atau naik 38% dari harga awal.

Nilai yang dikumpulkan Alibaba lewat IPO lebih tinggi dari penjualan saham perdana China Agricultur Bank pada tahun 2010 sebesar US$22,1 miliar.

Namun dalam perdagangan awal saat pasar buka di Bursa Wall Street New York, Amerika Serikat, Senin 22 September, harga saham Alibaba turun 4% menjadi US$90,04.

Dalam penjualan perdana Jumat, jumlah saham Alibaba yang terjual dalam menit-menit pertama memecahkan rekor yang dicapai Twitter sebelumnya.

Saat ini nilai total Alibaba diperkirakan mencapai US$223 miliar, lebih tinggi dari Facebook, Amazon, dan eBay.

Alibaba, yang menguasai 80% pangsa pasar penjual ritel online di Cina, menangani transaksi lebih banyak dibanding gabungan Amazon dan eBay.

Didirikan 15 tahun lalu oleh Jack Ma, seorang mantan guru, Alibaba anara lain membantu menghubungkan para eksportir di Cina dengan perusahaan di sekitar 190 negara di seluruh dunia.

Sumber : BBC

Saham Asia Turun Pada Hari Kedua Jelang Rilis Data Manufaktur China

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Saham Asia turun untuk hari kedua karena investor menunggu data yang diperkirakan melambatnya pertumbuhan manufaktur China untuk bulan kedua.
Indeks MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang turun sebesar 0,2 persen ke level 486,05 pukul 10:01 pagi di Sydney, jelang bursa dibuka di Hong Kong dan Cina. Bursa Jepang ditutup untuk libur nasional. Indeks acuan daerah telah turun dari level tertingginya sebesar 5,5 persen dalam enam tahun terakhir pada bulan ini di tengah kekhawatiran pertumbuhan ekonomi China yang sedang melambat lebih dari yang diharapkan.
Perekonomian China masih melambat pada kuartal ini, sektor ritel dan industri perumahan real estate sedang melakukan perbaikan di bidang manufaktur dan transportasi, menurut survei swasta. Menteri Keuangan China Lou Jiwei selama akhir pekan ini telah meredam spekulasi bahwa pemerintah akan meningkatkan stimulus ekonomi.
Sementara itu Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,5 persen. Indeks Australia S&P / ASX 200 turun sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,2 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg

Penurunan Di Saham Small-Caps Tekan Bursa AS

BESTPROFIT FUTURES (23/9) - Saham-saham AS mengalami pelemahan, dipimpin oleh saham small-caps, dan komoditas anjlok ke posisi terendah lima tahun akibat menteri keuangan China meredam harapan akan stimulus dan penjualan rumah AS secara tak terduga turun. Obligasi menguat.
Indeks S&P 500 turun 0,7% pada pukul 12:55 siang di New York, setelah mencapai rekor pada minggu lalu. Indeks MSCI All-Country World turun 0,8% dan Indeks MSCI Emerging Markets anjlok 1,5% ke level terendah sejak bulan Juni. Indeks Russell 200 untuk perusahaan kecil turun 1,4%, penurunan terbesar sejak bulan Juli. Yield Treasury dengan tenor 10-tahun turun 2 basis poin menjadi 2,56%. Dolar Australia memimpin mata uang dari negara-negara penghasil komoditas menjadi lebih rendah. Tembaga turun 1,6%.
Data pembelian rumah AS yang sebelumnya dimiliki mengalami penurunan pada bulan Agustus untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir. Menteri Keuangan China Lou Jiwei mengatakan pertumbuhan menghadapi tekanan ke bawah dan menegaskan bahwa tidak akan ada perubahan kebijakan yang besar besar dalam menanggapi indikator ekonomi individu. Pejabat G-20 mengatakan tingkat suku bunga rendah dapat menyebabkan potensi peningkatan risiko pasar keuangan, karena negara ekonomi utama mengandalkan stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan yang tidak merata.(frk)
Sumber : Bloomberg

Sunday 21 September 2014

G20 Ekonomi Berusaha Tingkatkan Pertumbuhan Global

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Para menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari negara-negara anggota kelompok G20 telah menuntaskan pertemuan dua hari di kota Cairns, Queensland, Australia.
Dalam pernyataan penutup mereka Minggu, delegasi dari 20 ekonomi terbesar di dunia itu mengumumkan Prakarsa Infrastruktur Global untuk meningkatkan investasi swasta dalam langkah-langkah stimulus jangka pendek untuk mendukung ekonomi yang goyah.

Para delegasi juga membahas penumpasan celah pajak yang dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional untuk menghindari pajak.

Australia, tuan rumah pertemuan keuangan itu, menyatakan pendekatan global diperlukan untuk memastikan perusahaan-perusahaan membayar pajak di mana mereka mendapatkan uang.

Kota Brisbane yang juga berada di Queensland, akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak penuh para pemimpin G20 pada bulan November.
Sumber: Voaindonesia

Jelang Testimoni Draghi, Euro Menyentuh Level 14 Bulan Terendah

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Euro menyentuh level 14 bulan terendah jelang Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi berbicara kepada anggota parlemen Uni Eropa. Dolar Selandia Baru naik setelah Perdana Menteri John Key memenangkan masa jabatan ketiganya dalam kemenangan pemilu.
Euro tahan penuruna dari pekan lalu versus sebagian besar 16 mata uang utama karena gejolak antara Rusia dan Ukraina bahkan di tengah perjanjian gencatan senjata membebani perkiraan perekonomian Eropa. Kiwi Selandia Baru menguat terhadap semua kecuali satu dari 31 rekan-rekan utama. Indeks dolar dekati level tertinggi dalam empat tahun jelang Federal Reserve Bank of New York William Dudley berbicara pada pertemuan Bloomberg.
Euro naik 0,1% ke level $ 1,2844 pada pukul 9:15 pagi di Tokyo setelah jatuh ke level $ 1,2826, level yang tidak terlihat sejak Juli 2013 pada saat itu berada di level ¥ 139,90 dari level 139,89. Dolar diperdagangkan di level ¥ 108,91 setelah naik 1,6% pekan lalu di level 109,04.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, berada di level 1,055.44 1,055.85 pada 19 September, merupakan penutupan tertinggi sejak Juni 2010.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jepang Menguat Ke Level 6 Thn Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Indeks Topix Jepang naik, dengan indeks saham acuan memperpanjang kenaikan ke level tertinggi enam tahun, karena perusahaan energi dan pengembang real estate memimpin gain.
Indeks Topix naik 0,2% ke level 1,334.70 pada 09:02 di Tokyo, dengan sekitar tiga saham menguat untuk setiap dua saham yang jatuh. Indeks tersebut naik ke level tertinggi sejak Juli 2008 silam pada 19 September. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,2% ke level 16,284.30 hari ini. Sementara yen naik 0,1% ke level 108,92 per dolar hari ini setelah melemah selama tiga hari terakhir.
Para Mentri keuangan dan gubernur bank sentral Kelompok G-20 kemarin mengatakan bahwa tingkat suku bunga rendah dapat menyebabkan potensi peningkatan risiko pasar keuangan, karena negara besar bergantung pada stimulus moneter untuk mendorong pertumbuhan yang tidak merata.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Naik, Pasca Pemilu Di Selandia Baru

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Saham Asia naik untuk hari kedua, memimpin gain di Selandia Baru pasca pemerintahan yang kemarin kembali terpilih dalam pemilihan umum di Selandia Baru.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 144,65 pukul 09:04 pagi di Tokyo, setelah mengalami penurunan dalam dua pekan terakhir, sebelum bursa di Hong Kong dan China dibuka. Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,2 persen, indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,2 persen dan Indeks Australia S&P/ASX 200 stagnan.
Mata uang yen naik sebesar 0,1 persen ke level 108,93 per dolar. Negara-negara berkembang di Asia mungkin harus mengorbankan beberapa pertumbuhan pada tahun depan di tengah melemahnya potensial dari suku bunga AS yang lebih tinggi, Menteri Keuangan Indonesia Chatib Basri mengatakan dalam sebuah wawancara kemarin di Cairns, Australia. Pejabat Federal Reserve pekan lalu menaikkan perkiraan rata-rata mereka untuk tingkat dana federal pada akhir 2015 nanti.
Sumber: Bloomberg

S&P 500 Jatuh Dari Rekornya, Saham Alibaba Reli; Minyak Turun Diikuti Emas

BESTPROFIT FUTURES (22/9) - Indeks Standard & Poor 500 turun dari rekornya, sementara saham small-cap turun dan Alibaba Group Holding Ltd reli di debutnya. Komoditas turun ke level lima tahun terendah dan dolar menguat.
Indeks S&P 500 turun kurang dari 0,1% pada 04:00 sore di New York. Alibaba melonjak sebesar 38% pada hari pertama perdagangan. Indeks Russell 2000 merosot 1,3%. Indeks Bloomberg Commodity melemah 0,8% karena minyak melemah. Emas jatuh ke level terendah delapan bulan, sementara perak menyentuh harga terkecilnya dalam empat tahun. Indeks Dolar AS naik untuk minggu ke-10, merupakan yang terpanjang setidaknya sejak Maret 1967 silam, karena yen merosot ke posisi terendah enam tahun.
Saham Alibaba dibuka pada level $ 92,70 setelah menjual saham sebesar $ 68 dalam penawaran umum perdana yang naik sebanyak $ 21.8 miliar, yang merupakan IPO terbesar di AS. yang pernah ada. Perdagangan AS diperkirakan tak terduga berayunan setelah acara kuartalan yang dikenal sebagai quadruple, saat kontrak berjangka dan opsi pada indeks dan saham berakhir. Menteri Pertama Skotlandia, Alex Salmond mengundurkan diri setelah kubu anti-kemerdekaan "Tidak" dapat mengumpulkan 55% suara.(yds)
Sumber: Bloomberg

Thursday 18 September 2014

Bank Sentral Tiongkok Umumkan Kejutan Mini Stimulus Ke-2

Bank sentral Tiongkok kembali memberikan kejutan kedua di minggu ini dengan memberikan kemudahan kebijakan moneter dengan memotong biaya pinjaman jangka pendek. Diterapkannya kebijakan ini menjadi sebuah sinyal kekhawatiran di Beijing atas melemahnya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Dengan diberlakukannya kebijakan ini maka asumsi yang mengatakan bahwa Beijing akan terjebak dalam kondisi perlambatan ekonomi seolah ditepis. Langkah serupa di masa lalu sebelumnya juga sudah dilakukan oleh Bank Rakyat China yang cukup banyak memakai peranan suku bunga dalam memperbaiki kondisi ekonomi negaranya.
Bank Rakyat China pada hari ini telah menurunkan suku bunga acuan atas repurchase agreement 14-hari, sebesar 20 basis poin menjadi 3,5%. Bank sentral menggunakan operasional pasar,  yang jatuh pada setiap hari Selasa dan Kamis, untuk menyesuaikan pasokan dan biaya dana dalam sistem keuangan.
Kebijakan ini dipandang sebagai sebuah sinyal kebijakan yang signifikan. Kemungkinan penurunan suku bunga acuan juga meningkat karena bank sentral saat ini mempertahankan suku bunga PUAB yang lebih rendah.
Tanda-tanda baru dari perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia ini juga muncul setelah sebuah laporan yang telah rilis menunjukkan harga properti turun memasuki bulan keempat berturut-turut dibulan Agustus lalu.
Data pasar perumahan yang lemah diikuti indikator lain dari perlambatan Tiongkok selama akhir pekan, termasuk penurunan tajam dari perkiraan terhadap hasil final pertumbuhan produksi industri untuk bulan Agustus yang menjadi 6,9% pada basis tahunan dimana kenaikan ini merupakan laju paling lambat sejak 2009 lalu.
Seperti diketahui sebelumnya,  Bank Sentral ini juga telah memberikan “mini” stimulus kepada sektor perbankan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat. Bank sentral menyediakan 500 miliar yuan (8.14 miliar dollar AS) dalam bentuk likuiditas untuk  lima bank terbesarnya. Dengan memberikan likuiditas kepada bank-bank ini diharapkan akan meningkatkan pertumbuhan kredit sehingga pertumbuhan ekonomi makro bisa tergenjot.
Para pemimpin Tiongkok sejauh ini tampaknya telah berhasil menahan godaan dari penggunaan stimulus fiskal besar atau pelonggaran moneter yang agresif untuk mendongkrak perlambatan ekonomi. Sebaliknya, pihak berwenang justru lebih mengandalkan belanja infrastruktur dan kredit, seperti memotong rasio persyaratan cadangan untuk kreditur pedesaan dan kota.

Sumber : Vibiznews

Kembangkan Bisnis Serat Optik Bersama Telkom, Saham JSMR Uji Level Resistance

PT Jasa Marga Tbk (JSMR) berkerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) untuk mengembangkan bisnis non tol, yaitu serat optik. Dana sebesar Rp50 miliar dianggarkan guna investasi untuk pengembangan bisnis tersebut. Kerja sama tersebut sudah terjalin sejak pertengahan tahun 2013, tetapi baru dapat direalisasikan pada awal tahun 2015.
JSMR dan TLKM juga bersepakat untuk mengoptimalkan sinergi mendukung bisnis teknologi informasi di Bali. Hal ini terkait dengan proyek pembangunan jalan tol Nusa Dua – Ngurah Rai – Benoa Bali. Bisnis ini diharapkan sejalan dengan dibangunnya jalan tol Bali.
Melihat posisi kinerja keuangan, JSMR membukukan laba bersih sebesar Rp740,71 miliar pada semester I/2014 atau naik tipis 1,48% dari periode yang sama tahun lalu Rp730,81 miliar. Pendapatan usaha perseroan tercatat turun menjadi Rp4,48 triliun dari periode sebelumnya yang mencapai Rp4,76 triliun.
Penurunan pendapatan terutama diakibatkan oleh anjoknya pendapatan konstruksi menjadi Rp1,05 triliun dari sebelumnya Rp1,82 triliun. Adapun pendapatan tol masih meningkat menjadi Rp3,17 triliun dari periode Januari-Juni 2013 yang mencapai Rp2,78 triliun. Laba usaha perseroan juga meningkat tipis dari Rp1,44 triliun menjadi Rp1,58 triliun per 30 Juni 2014.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Kamis (18/9/14), saham JSMR  dibuka pada level 6,375 dalam kisaran 6,350 – 6,400 dan volume perdagangan saham JSMR  mencapai 2,31 juta lot saham.
Analis Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham JSMR sejak awal bulan Juli terlihat terus mengalami pergerakan konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band atas. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan JSMR dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju JSMR masih akan tertahan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan JSMR. Saat ini level support berada pada Rp6100 hingga resistance Rp6400.

Sumber : Vibiznews

Dolar Menyentuh Level Tertinggi Versus Yen Terkait Outlook

BESTPROFIT FUTURES (19/9) - Dolar menguat ke level tertinggi dalam enam tahun terhadap yen setelah Federal Reserve menaikkan target perkiraan suku bunga kemarin, menggarisbawahi perbedaan kebijakan moneter antara AS dan Jepang.
Mata uang AS menguat 0,4% menjadi 108,75 yen pada pukul 15:01 sore di New York dan mencapai 108,96 yen, yang merupakan level tertinggi sejak 8 September 2008. Mata uang Jepang melemah 0,8% menjadi 140,47 per euro.
Terhadap euro, dolar melemah 0,4% menjadi $ 1,2915 per euro setelah menguat ke $ 1,2835, yang merupakan level terkuat sejak Juli 2013 yang lalu. Mata uang 18-negara tersebut tenggelam 0,7% kemarin setelah pertemuan The Fed. Euro ditutup pada 16 September di level $ 1,2960.
Ketua BOJ, Kuroda akan berbicara di National Convention Industry Securities Tokyo pada hari ini. Pada 16 September lalu di Osaka, Kuroda mengatakan bahwa penguatan dolar tidak berdampak negatif bagi perekonomian Jepang,.(frk)
Sumber : Bloomberg

Outlook Suku Bunga The Fed Meningkat Tekan Emas Ke Level 8 Bulan Terendah

BESTPROFIT FUTURES (19/9) - Emas berjangka jatuh ke level terendah delapan bulan setelah Federal Reserve menaikkan prospek untuk suku bunga.
Logam mulia ini menuju penurunan kuartalan pertama di tahun ini karena ekonomi AS menguat. Bahkan seiring bank sentral terikat dengan janjinya untuk menahan biaya pinjaman mendekati nol% untuk "waktu yang cukup" setelah pembelian aset berakhir, kemarin para otoritas memperkirakan kenaikan tajam pada suku bunga acuan di tahun depan.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,7% untuk menetap di $ 1,226.90 per ons pada pukul 1:39 siang di New York Comex, penurunan tertajam untuk kontrak teraktif sejak 8 September. Harga menyentuh level $ 1,216.30, merupakan level terendah sejak Januari 6 lalu.
Logam ini telah mengalami penurunan sebanyak 7,2% di kuartal ini karena dolar naik ke level tertingginya sejak 2010 lalu terhadap sekumpulan 10 mata uang. Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa didukung oleh emas telah merosot ke level terendah sejak Oktober 2009 silam, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Menguat Menuju Rekor Terkait Data Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES (19/9) - Saham-saham AS naik, dengan indeks acuan naik menuju rekor, setelah data ketenagakerjaan mendorong optimisme dalam perekonomian. Emas turun setelah kemarin Federal Reserve menaikkan perkiraan suku bunga untuk tahun 2015.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,5% ke posisi tertinggi sepanjang masa dari level 2,011.39 pada pukul 04:00 sore di New York, melampaui rekor dari 5 September lalu. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6% ke rekor 17,265.99. Pound mengalami reli terkait spekulasi bahawa warga Skotlandia akan menolak referendum kemerdekaan, sementara itu yen turun ke level terendah enam tahun terhadap dolar. Indeks Bloomberg Commodity merosot ke posisi terendah lima tahun setelah tembaga dan minyak mentah anjlok. Emas tergelincir ke level terendah dalam delapan bulan.
Pejabat The Fed kemarin mengisyaratkan bahwa mereka tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat sambil menyarankan akan mengetatkan kebijakan dengan lebih cepat setelah lepas landas dimulai. Data klaim pengangguran di AS pada minggu lalu turun ke level terendah dua bulan, sementara data perumahan mulai merosot dari level tertinggi dalam hampir tujuh tahun. Alibaba Group Holding Ltd, raksasa e-commerce asal China, bermaksud untuk mengangkat harga mendekati $ 22 miliar pada awal penawaran umum perdana.(frk)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 17 September 2014

Harga Emas LLG Anjlok Meski The Fed Masih Pertahankan Suku Bunga Rendah

Harga emas LLG pada penutupan perdagangan Rabu 17 September 2014 terpantau ditutup melemah signifikan dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh kekhawatiran para investor akan waktu peningkatan suku bunga Amerika Serikat oleh The Fed yang masih menggantung.
Belum dinaikannya tingkat suku bunga Amerika Serikat oleh The Fed pada Rabu waktu setempat, terpantau tidak memicu harga emas untuk bergerak bangkit. Tingkat kekhawatiran para investor terhadap potensi peningkatan suku bunga Amerika Serikat dalam waktu dekat meskipun masih tertunda pada pekan ini, masih menjadi fundamental negatif kokoh. Dampak dari sentimen negatif tersebut, harga emas pun kian anjlok hingga mendekati dasar level $1.200/t oz.
Adapun terkait keputusan The Fed pada Rabu setempat, The Fed masih melanjutkan kebijakan stimulus dengan menahan tingkat suku bunga rendah di Amerika Serikat. Namun, kondisi masih belum jelas terkait kapan tingkat suku bunga akan dinaikan memicu kekhawatiran para investor akan potensi pemercepatan peningkatan suku bunga Amerika Serikat.
Pada penutupan perdagangan Rabu lalu, harga emas LLG terpantau ditutup melemah signifikan dini hari tadi. Harga emas LLG ditutup turun hingga 0,99% ke tingkat harga $1.223,35/t oz atau melemah $12,25/t oz.
Sementara pada penutupan perdagangan emas berjangka di Comex, harga emas juga ditutup melemah meskipun tergolong tipis. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun 0,07% ke tingkat harga $1.235,9/t oz atau melemah $0,8/t oz.
Analis Vibiz Research Center memprediksi harga emas berpotensi bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh posisi teknikal harga emas yang mengindikasikan posisi oversold pada perdagangan Rabu lalu. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.202-$1.247 pada emas LLG dan $1.214-$1.252 pada emas berjangka Comex kontrak Desember 2014.

Sumber : Vibiznews

Pembangunan PLTU Masih Jauh Dari Target, Koreksi Saham CNKO Belum Usai

Untuk menyelesaikan dua proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) akan menggunakan dana sebesar Rp 154,78 miliar. Kedua proyek PLTU tersebut berlokasi di Rengat dan Tembilahan, Riau yang tahap pengerjaannya dimulai awal tahun ini.
Sampai saat ini, perseroan telah menggunakan dana sebesar Rp 62,63 miliar untuk pembangunan PLTU di Rengat, dengan estimasi total biaya yang masih akan dikeluarkan sebesar Rp 104,09 miliar. Sedangkan proyek PLTU di Tembilahan sudah menyerap Rp 144,67 miliar dengan perkiraan jumlah dana lanjutan sebesar Rp 50,69 miliar. PLTU Rengat ditargetkan beroperasi pada April 2015 dan Tembilahan pada Desember 2014.
Sepanjang pengerjaannya kedua proyek emiten batubara  tersebut telah melalui beberapa tahap pengerjaan, dari pembebasan tanah dan spengembangan lokasi, teknik, suplai peralatan, sampai pengerjaan sipil. Masih ada tiga tahapan lagi yang belum dimulai, yaitu pembersihan jalur transportasi, commissioning and finishing, dan commercial operation.
Namun, pengerjaan PLTU di Rengat mengalami hambatan, terutama kondisi lahan akibat hujan. Sementara Kondisi tanah yang berupa lahan gambut menjadi hambatan utama perseroan dalam pengerjaan proyek PLTU Tembilahan. Sehingga realisasinya masih tertahan di angka Rp 62,64 miliar. Sementara, perseroan masih harus mengeluarkan biaya sekitar Rp 104,09 miliar untuk mengerjakan proyek tersebut hingga tahap final.
Secara kondisi fundamentak keuangan, perseroan meraup pendapatan Rp735,34 miliar sepanjang tahun lalu, turun dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya Rp873,17 miliar. Laba kotor semester I/2014 juga mengalami penurunan menjadi Rp137,13 miliar dari laba kotor periode yang sama tahun sebelumnya Rp150,30 miliar, sedangkan laba bersih semester I/2014 turun menjadi Rp9,05 miliar dari laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp33,08 miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari Rabu (17/9/14), saham CNKO dibuka pada level 209 dan ditutup di 208 dalam kisaran 207 – 209 dan  volume perdagangan saham CNKO mencapai 2,21 juta lot saham.
Analis Vibiz Research Center melihat sisi indikator teknikal, harga saham CNKO sejak awal bulan Agustus terlihat terus mengalami pergerakan penguatan namun saat ini berada bada posisi konsolidasi.  Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger band bawah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau bergerak naik didukung oleh -DI yang juga bergerak naik yang menunjukan pergerakan CNKO dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju CNKO masih akan tertahan dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakan CNKO. Saat ini level support berada pada Rp198 hingga resistance Rp235.

Sumber : Vibiznews

Saham AS Pangkas Gain Terkait Investor Kaji Prospek Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (18/9) - Saham AS memangkas gain karena investor mengkaji prospek Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga tetap rendah untuk "waktu yang cukup" sementara Ketua Janet Yellen mengatakan janji tersebut tergantung pada prospek ekonomi.
Indeks S&P 500 naik 0,1% ke level 2,001.57 pada 16:00 sore di New York setelah naik sebanyak 0,6% setelah rilis pernyataan The Fed pada 2:00 siang. Perdagangan saham di S&P 500 adalah 23% lebih tinggi dari rata-rata 30 hari. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 24,82 poin ke level 17,156.79 setelah melonjak sebanyak 89 poin.
Indeks saham memperpanjang kenaikan karena pernyataan The Fed yang mengatakan perekonomian sedang pada laju yang biasa saja dan laju inflasi di bawah tetap guna menjaga komitmen untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup" setelah pembelian aset selesai nantinya. Pejabat The Fed menaikkan perkiraan rata-rata untuk federal fund rate pada akhir 2015 menjadi 1,375%, dibandingkan dengan 1.125% pada bulan Juni. Tingkat suku bunga akan naik 3,75% pada akhir 2017, The Fed mengatakan dalam ringkasan proyeksi ekonominya.
Para otoritas memangkas pembelian obligasi bulanan sampai $ 15 miliar pemangkasan ketujuhnya secara beruntun, serta berada di jalur untuk mengakhiri program bulan Oktober. Pembelian obligasi dimaksudkan untuk menekan suku bunga jangka panjang yang telah membengkak sebesar $ 4.42 triliun.(yds)
Sumber: Bloomberg