Untuk menyelesaikan dua proyek
Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk
(CNKO) akan menggunakan dana sebesar Rp 154,78 miliar. Kedua proyek
PLTU tersebut berlokasi di Rengat dan Tembilahan, Riau yang tahap
pengerjaannya dimulai awal tahun ini.
Sampai saat ini, perseroan telah
menggunakan dana sebesar Rp 62,63 miliar untuk pembangunan PLTU di
Rengat, dengan estimasi total biaya yang masih akan dikeluarkan sebesar
Rp 104,09 miliar. Sedangkan proyek PLTU di Tembilahan sudah menyerap Rp
144,67 miliar dengan perkiraan jumlah dana lanjutan sebesar Rp 50,69
miliar. PLTU Rengat ditargetkan beroperasi pada April 2015 dan
Tembilahan pada Desember 2014.
Sepanjang pengerjaannya kedua proyek
emiten batubara tersebut telah melalui beberapa tahap pengerjaan, dari
pembebasan tanah dan spengembangan lokasi, teknik, suplai peralatan,
sampai pengerjaan sipil. Masih ada tiga tahapan lagi yang belum dimulai,
yaitu pembersihan jalur transportasi, commissioning and finishing, dan
commercial operation.
Namun, pengerjaan PLTU di Rengat
mengalami hambatan, terutama kondisi lahan akibat hujan. Sementara
Kondisi tanah yang berupa lahan gambut menjadi hambatan utama perseroan
dalam pengerjaan proyek PLTU Tembilahan. Sehingga realisasinya masih
tertahan di angka Rp 62,64 miliar. Sementara, perseroan masih harus
mengeluarkan biaya sekitar Rp 104,09 miliar untuk mengerjakan proyek
tersebut hingga tahap final.
Secara kondisi fundamentak keuangan,
perseroan meraup pendapatan Rp735,34 miliar sepanjang tahun lalu, turun
dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya Rp873,17 miliar. Laba
kotor semester I/2014 juga mengalami penurunan menjadi Rp137,13 miliar
dari laba kotor periode yang sama tahun sebelumnya Rp150,30 miliar,
sedangkan laba bersih semester I/2014 turun menjadi Rp9,05 miliar dari
laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp33,08 miliar.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham hari Rabu (17/9/14), saham CNKO dibuka pada level 209
dan ditutup di 208 dalam kisaran 207 – 209 dan volume perdagangan saham
CNKO mencapai 2,21 juta lot saham.
Analis Vibiz Research Center melihat
sisi indikator teknikal, harga saham CNKO sejak awal bulan Agustus
terlihat terus mengalami pergerakan penguatan namun saat ini berada bada
posisi konsolidasi. Indikator MA sudah bergerak sepanjang bolinger
band bawah. Selain itu indikator stochastic mulai bergerak ke area
tengah setelah sebelumnya berada pada area jenuh beli.
Sementara indikator ADX terpantau
bergerak naik didukung oleh -DI yang juga bergerak naik yang menunjukan
pergerakan CNKO dalam tekanan. Dengan kondisi teknikalnya dan didukung
fundamentalnya, diprediksi laju CNKO masih akan tertahan dan menunggu
sentimen fundamental yang menggerakan CNKO. Saat ini level support
berada pada Rp198 hingga resistance Rp235.
Sumber : Vibiznews