Sunday 5 April 2015

Data Ekonomi AS Yang Lemah Bisa Membuat The Fed Tunda Kenaikan Suku Bunganya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Pekan lalu berita yang kurang baik datang dari Negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS), pasalnya data yang berasal dari pasar tenaga kerja negaranya dilaporkan kurang baik. Sebagai tambahan, kondisi pasar tenaga kerja AS saat ini cukup disorot dunia perkembangannya karena selama ini menjadi fokus dan acuan The Fed dalam menentukan kapan suku bunga The Fed akan dinaikkan. 
Pasca melambatnya pertumbuhan PDB pada kuartal ke-4 2014 lalu, sebagian besar ekonom memang sudah menilai akan terjadi perkembangan tren pertumbuhan ekonomi yang cenderung negatif di AS. Oleh karena itu, mereka yakin The Fed masih akan meng-hold kenaikan suku bunganya sambil menunggu rebound di kuartal kedua tahun ini.
Adapun salah satu kontributor terbesar atas terpukulnya sektor tenaga kerja pada bulan Maret lalu disumbang oleh pengurangan tenaga kerja dari industri tambang, konstruksi, manufaktur,kesehatan dan juga rumah makan. Sektor pertambangan hingga saat ini telah kehilangan 11.000 pekerjaan, sektor perawatan berkurang 6.000 posisi dan paling banyak ada pada industri bar dan restoran berkurang sekitar 55000 yang biasanya  66.000 pada bulan Februari lalu.
Tidak hanya itu, The Institute for Supply Management (ISM) melaporkan bahwa laju pertumbuhan industri manufaktur Amerika Serikat (AS) di bulan Maret  jatuh ke level paling lambatnya dalam hampir dua tahun terakhir. Kondisi ini disebabkan oleh lambatnya jumlah kenaikan pesanan baru dan jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan di industri manufaktur yang stagnan.
Berdasarkan rilis data dari ISM terlihat bahwa indeks aktivitas pabrik nasional turun ke skor 51,5 di bulan Maret dari 52,9 bulan sebelumnya. Pencapaian ini masih dibawah ekspektasi yang diharapkan sebelumnya, yaitu 52,5. Namun meski demikian, dengan skor yang masih di atas 50, ekspansi di sektor manufaktur masih terjadi. Prestasi ekspansi ini telah memasuki bulan ke-28 berturut-turut hingga Maret lalu.

Sumber : Vibiznews

Pemicu Lambatnya Pertumbuhan Ekonomi Dalam Negeri

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Hingga hari ini, permasalahan di bidang  infrastruktur Indonesia masih kerap menjadi sorotan utama. Pasalnya, ketertinggalan di bidang infrastruktur merupakan salah satu penyebab pertumbuhan ekonomi Indonesia belum dapat mencapai potensi maksimalnya. Ketertinggalan tersebut antara lain disebabkan belum adanya lembaga pembiayaan khusus infrastruktur serta lemahnya kesadaran dalam pembangunan infrastruktur.
Dalam forum diskusi mengenai Bank Infrastruktur pada Kamis (2/4) di Jakarta, Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan, selama ini, pembangunan infrastruktur di Indonesia masih mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Padahal, kapasitas APBN untuk pembiayaan infrastruktur sangat terbatas.
Ditambah lagi porsi APBN pada tahun-tahun yang lalu masih sangat dibebani oleh belanja pemerintah yang sifatnya mengikat, termasuk subsidi BBM (bahan bakar minyak), yang konon pembiayaannya bisa menghabiskan Rp250 triliun, hal ini kemudian yang menyebabkan alokasi untuk infrastruktur menjadi sangat terbatas. Dengan kemampuan APBN yang terbatas tersebut, sebetulnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diharapkan dapat menjadi salah satu harapan bagi pembiayaan infrastruktur.
Namun sayang, BUMN yang khusus menangani pembiayaan pembangunan infrastruktur pada masa lalu tersebut tidak dapat memaksimalkan fungsinya. Dalam perkembangannya, Bapindo justru mengarah menjadi bank umum, sehingga tidak dapat merealisasikan pembiayaan infrastruktur. Kombinasi keterbatasan anggaran dan tidak adanya BUMN yang khusus menangani masalah pembiayaan infrastruktur tersebut, merupakan penyebab kurang berkesinambungannya pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mengingat, tingginya permintaan tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan infrastruktur yang memadai, sehingga pertumbuhan ekonomi tidak dapat tumbuh seoptimal mungkin.
Analogi sebuah siklus pertumbuhan ekonomi itu dilihat dari sisi demand and supply. Jika demand tidak diimbangi sisi supply yaitu infrastruktur, maka akan ada suatu titik dimana kita tidak bisa tumbuh lebih tinggi lagi, bahkan mencapai target pertumbuhan sebesar 6 persen saja cukup sulit.

Sumber : Vibiznews

Dolar Turun pada Hari Keempat Seiring Melemahnya Data Ekonomi AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Dolar turun setelah sebelumnya mengalami kenaikan selama 3 minggu, seiring melemahnya data ekonomi AS mendukung prospek suku bunga yang lebih tinggi.
Indeks Dolar AS terhadap mata uang utama memperpanjang penurunan pada hari keempat, ditetapkan untuk penurunan terpanjang dalam 9 bulan terakhir, setelah sebuah laporan pada Jumat kemarin menunjukkan pengusaha Amerika menambah lebih sedikit lapangan pekerjaan di bulan Maret dibandingkan pada bulan-bulan sebelumnya sejak Desember 2013 lalu, membebani dalam pemulihan perekonomian AS. Dana lindung nilai dan spekulan besar lainnya memangkas spekulasi bullish pada Dolar AS sejak Desember lalu. Mata uang Aussie melemah sebesar 10 sen dari paritas dengan Dolar Selandia Baru.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, turun 0,1 % ke level 1,181.66 pada pukul 09:08 pagi waktu Tokyo dari Jumat kemarin. Sementara itu, Dolar AS merosot 0,4 % ke level $ 1,1009 per euro, dan turun 0,1 % ke level 118,87 yen.
Perbedaan jumlah taruhan pada kenaikan dolar dibandingkan dengan penurunan pada kontrak turun 45.730 kontrak menjadi 366.640 pada pekan yang berakhir 31 Maret, menurut data dari Commodity Futures Trading Commission yang berbasis di Washington. Itu setidaknya sejak periode yang berakhir 16 Desember lalu.
Dolar Australia turun 0,2 % ke level NZ $ 1,0043, setelah sebelumnya menyentuh level NZ $ 1,0007, yang merupakan level terendahnya sejak dua mata uang tersebut melemah di tahun 1980-an. (knc)
Sumber : Bloomberg

Mengecewakannya Data Pekerjaan AS, Antarkan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/4) - Bursa Saham Jepang melemah setelah rilis data menunjukkan adanya pertumbuhan yang melambat pada lapangan pekerjaan di AS dalam kurun waktu lebih dari setahun terakhir, hal tersebut mengantarkan yen mendulang gain dan memicu penurunan pada sektor ekspor negeri Sakura tersebut.

Indeks Topix melemah 0.7% ke level 1,552.48 pukul 9:00 pagi ini waktu Tokyo setelah pekan lalu menguat sebesar 0.7%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average anjlok 0.7% ke level 19,291.05. Sedangkan yen menguat 0.1% ke level 118.84 per dolar setelah Jumat kemarin sempat naik sebesar 0.6% menyusul laporan pekerjaan menunjukkan para pengusaha hanya mencetak lapangan pekerjaan sebesar 126,000 pada bulan Maret kemarin, angka tersebut sekaligus terendah sejak Desember 2013 lalu.

Kenaikan sebesar 126,000 pada sektor pekerjaan sangat kurang dari perkiraan sebelumnya pada survei Bloomberg dan dibandingkan dengan kenaikan 264,000 di bulan sebelumnya yang sekaligus lebih kecil dari laporan awal, hal itu menurut rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS. Sedangkan perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg dari para ekonom menyatakan naik sebesar 245,000. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 2 April 2015

Kelihaian Investor Kaya China Zhang Lei Melihat Peluang Bisnis

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Pengusaha China semakin mampu meningkatkan kapasitasnya. Peningkatan kapasitas itu berlawanan dengan perusahaan multinasional relatif lambat bergerak.
Salah satu miliarder China Zhang Lei menyampaikan hal itu. Pernyataannya pun memang seperti mencerminkan dirinya ketika menjalankan usahanya. Ia meneliti suatu peluang bisnis lalu menjadikannya sebagai investasi, dan memberikan imbal hasil besar.
Zhang mendirikan perusahaan private equity Hillhouse Capital Group pada 2005. Dengan tangan dinginnya, ia mendapatkan kepercayaan dari Universitas Yale dan investor lainnya untuk menanamkan investasi di suatu bisnis. Kini ia memiliki dana sekitar US$ 18 miliar.
Zhang  memiliki latar belakang tak biasa. Ia lahir di Zhumadian, provinsi Henan pada 1972. Kelahiran Zhang saat China berada di puncak revolusi kebudayaan. Ketika itu China sedang membersihkan diri dari segala sesuatu bahkan dari kapitalis.
Namun sejak usia dini, Zhang sudah memperlihatkan bakat bisnis. Pada usia 7 tahun, ia memiliki ide bisnis pertamanya dengan  menyewakan buku komik untuk penumpang yang menunggu keretanya. Konsep tersebut menjadi dasar bagi perusahaan seperti Uber dan Airbnb.

Sumber : Liputan6

Meski Defisit Perdagangan Cetak Rekor, Proyeksi Ekonomi AS Q1 Tetap Lambat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Selain kabar baik dari pasar tenaga kerja, defisit perdagangan Amerika Serikat (AS) untuk bulan Februari juga dilaporkan membaik. Pasalnya defisit perdagangan negara ini berhasil cetak penurunan tajam ke level terendahnya sejak 2009 silam. Meski prestasi ini cukup memuaskan, beberapa ekonom menilai kontribusi menyempitnya defisit perdagangan pada bulan lalu belum mampu mengangkat ekonomi AS pada kuartal pertama tahun ini karena nilai tukar dolar yang masih kuat terhadap major currencies lain dan masih lemahnya permintaan global.
Bila disesuaikan dengan inflasi, defisit menyempit menjadi $ 50.800.000.000 pada bulan Februari dari sebesar $ 54.600.000.000 di bulan sebelumnya. Sengketa antarburuh yang terjadi di pelabuhan Pantai Barat tampaknya telah memperlambat aliran impor dan ekspor negara ini. Sementara itu, nilai tukar dolar yang kuat, permintaan global yang lemah serta harga minyak mentah yang lebih rendah juga kemungkinan besar berdampak pada neraca perdagangan pada bulan Februari.
Pada bulan Februari, impor turun 4,4 persen menjadi $ 221.700.000.000, terendah sejak April 2011. Impor produk minyak bumi menjadi yang terendah sejak September 2004. Impor dari Tiongkok anjlok 18,1 persen, mendorong defisit perdagangan AS-Tiongkok turun cukup signifikan yaitu sebesar 21,2 persen menjadi $ 22.500.000.000.
Demikian juga halnya dengan ekspor yang turun 1,6 persen menjadi $ 186.200.000.000 pada bulan Februari, terkecil sejak Oktober 2012. Ekspor ke Kanada dan Meksiko, yang merupakan mitra dagang utama AS jatuh pada bulan Februari, demikian juga dengan ekspor ke Tiongkok jatuh 8,9 persen, sementara ke Uni Eropa tidak berubah.

Sumber : Vibiznews

Ekuitas AS Ditutup Naik Ditengah Data ekonomi Jelang Data Tenaga Kerja

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Saham AS ditutup naik, setelah ekuitas turun selama dua hari terakhir, seiring tren data ekonomi bervariasi terus sebelum laporan tenaga kerja pada hari Jumat.
Saham CarMax Inc reli ke level tertinggi sepanjang masa pasca laba kuartal keempat lebih kuat dari perkiraan. Lorillard Inc dan Reynolds Amerika Inc naik seiring pihak otoritas mengkaji merger perusahaan rokok tersebut. Qualcomm Inc dan Google Inc tergelincir lebih dari 1,4%.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,4% menjadi 2,066.80 pada 16:00 sore di New York, dan diselesaikan untuk pekan tertinggi sebesar 0,3%.
Indeks saham memperpanjang kenaikan setelah Iran dan kekuatan dunia mengatakan mereka mencapai kesepakatan untuk mengakhiri sengketa nuklir selama satu dekade terakhir.(yds)
Sumber: Bloomberg

Dolar Melemah Menjelang Rilis Data Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Dolar jatuh untuk hari kedua jelang rilis data nonfarm payrolls pada Jumat ditengah sinyal pertumbuhan ekonomi AS yang mungkin kehilangan momentumnya.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 dari rekan utama, turun 0,6% menjadi 1,191.23 pada 16:00 sore waktu New York, setelah mengakhiri kenaikan empat hari pada Rabu. Kenaikan sebesar 6,2% dalam tiga bulan yang berakhir 31 Maret adalah kenaikan kuartal pertama tertajam sejak 2004.
Dolar melemah 1,1% menjadi $1,0880 per ons, memangkas gain di 2015 sampai 10%, dan ditransaksikan sedikit berubah pada level ¥119,72.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Ditutup Turun Jelang Rilis Data Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/4) - Emas ditutup turun pada hari Kamis ini menyusul dampak pelemahan dolar diimbangi oleh positifnya data ekonomi yang memberikan harapan kepada pasar tenaga kerja untuk naik meskipun pertumbuhan ekonomi stagnan menjelang rilis data nonfarm AS.

Spot emas anjlok 0.3% ke level $1,200.10 per ounce pukul 3:01 sore waktu New York. Sedangkan emas untuk pengiriman bulan Juni turun $7.30 per ounce dengan ditutup di level $1,200.90.

Emas sempat membalikkan kenaikan setelah rilis data menunjukkan sejumlah warga Amerika yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu secara mengejutkan turun, sementara defisit neraca perdagangan AS bulan Februari menurun ke level terendah sejak Oktober 2009 silam.

Akan tetapi dolar masih berada di bawah tekanan terkait perkiraan bahwa pertumbuhan  ekonomi AS kuartal pertama melambat tajam.

Para investor menanti rilis data nonfarm payroll AS di hari Jumat ini dimana survei para ekonom dari Reuters memperkirakan bahwa data tersebut akan menunjukkan kenaikan sebesar  245,000 di bulan Maret kemarin setelah bulan Februari juga mencatat kenaikan sebesar 295,000.

Spot perak turun 1.2% ke level $16.68 per ounce, sementara platinum menurun 0.7% ke level $1,150.50 per ounce dan palladium naik 0.1% ke level $743 per ounce. (bgs)

Sumber : Reuters

Wednesday 1 April 2015

Negatifnya Data Ekonomi Hantam Dolar Tumbang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Dolar melemah setelah secara mengejutkannya data ekonomi AS yang menunjukkan penurunan, sehingga memunculkan kembali spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga.

Indeks Spot Dolar Bloomberg anjlok untuk pertama kalinya dalam 5 hari terakhir setelah laporan data pekerjaan dari pihak swasta dan indeks manufaktur menunjukkan penurunan dari yang diperkirakan sebelumnya. Hal tersebut terjadi menjelang laporan data nonfarm payroll dari Departemen Tenaga Kerja AS yang akan dirilis pada 3 April besok.

Indeks Dolar Spot Bloomberg anjlok 0.2% ke level 1,198.19 pukul 5 sore ini waktu New York. Bulan Maret kemarin indeks acuan tersebut mendulang gain yang sekaligus kenaikan pada bulan ke-9 yang merupakan kenaikan terlama secara beruntun sejak 2004 silam.

Dolar AS turun 0.3% ke level $1.0763 per euro setelah pada 16 Maret lalu sempat mencapai level $1.0458 yang sekaligus level tertingginya sejak Januari 2003 silam.

Sedangkan yen mendulang gain untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir terhadap dolar dengan mencatatkan kenaikan 0.3% ke level 119.76. Sementara dolar terhadap euro hanya sedikit berubah di level 128.89. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Melonjak Tajam Dalam Dua Bulan Terakhir Pasca Perkiraan Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Emas melonjak ke level tertinggi dalam dua bulan terakhir diatas level  $ 1.200 per ons pasca sebuah laporan pada sektor swasta menunjukkan bahwa perusahaan-perusahaan AS menambahkan pekerja lebih sedikit dari perkiraan pada bulan Maret, sehingga meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga.
Logam mulia mengakhiri penurunan tiga sesinya. Jumlah Pekerjaan bertambah 189.000, kenaikan terkecil sejak Januari 2014 dan di bawah perkiraan rata-rata menyerukan kenaikan 225.000 dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, menurut data dari ADP Research Institute di Roseland, New Jersey, menunjukkan pada hari Rabu.
Emas turun selama tiga kuartal secara beruntun ditengah sentimen pertumbuhan ekonomi AS yang lebih cepat akan memacu The Fed untuk menaikkan suku biaya pinjaman. Suku bunga yang lebih tinggi memangkas daya tarik logam mulia. Sementara data dari departemen tenaga kerja pada Jumat diproyeksikan akan menunjukkan bahwa para pengusaha akan menambahkan hampir seperempat juta pekerja dalam angka payroll di bulan Maret.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni naik 2,1% untuk menetap di level $ 1,208.20 per ons pada pukul 1:43 di New York Comex, kenaikan tertajamr untuk kontrak teraktif sejak 15 Januari lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix dibuka Menguat dari Level Terendah dalam Tiga Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham Jepang menguat mengirim indeks Topix naik dari level terendahnya dalam tiga pekan terakhir, seiring saham Asuransi memimpin kenaikan.
Indeks Topix naik sebesar 0,6 persen ke level 1,537.47 pukul 09:01 pagi di Tokyo, naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,5 persen ke level 19,125.72. Sementara itu, yen menguat sebesar 0,2 persen ke level 119,54 per dolar.
Kontrak E-mini berjangka indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0.1 persen pasca indeks acuan melemah sebesar 0,4 persen pada penutupan perdagangan kemarin terkait lemahnya perkiraan data perkerjaan dan manufaktur .
Kekhawatiran pertumbuhan Ekonomi telah membebani kinerja saham-saham Jepang pekan ini, indeks Topix turun sebesar 0,9 persen rabu kemarin pasca survey Tankan Bank of Japan (BOJ) survai menunjukkan produsen besar melihat pelemahan aktifitas bisnis pada kuartal ini dan sebagian sebagian perusahaan besar berencana untuk mengurangi investasi pada tahun depan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat untuk Pertama Kali dalam Enam hari Jelang Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham Asia naik untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir, ditopang penguatan saham industri, seiring investor menunggu rilis laporan pekerjaan bulanan AS untuk petunjuk tentang kebijakan moneter The Fed dan sebelum banyak pasar di seluruh dunia ditutup untuk liburan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,4 persen ke level 146,53 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks mengalami koreksi selama lima hari terakhir, dipimpin oleh penurunan di antara perusahaan kesehatan dan material, pasca tingkat valuasi pada indeks regional naik ke level tertinggi dalam lima tahun terakhir.
Sebuah laporan pemerintah AS yang akan dirilis pada hari Jumat mendatang diperkirakan menunjukkan perekrutan naik 245.000 pada bulan Maret. The Fed mengatakan kenaikan suku bunga pertama sejak 2006 akan tergantung pada data yang menunjukkan kekuatan ekonomi dan kembalinya target inflasi.
Indeks Topix Jepang dibuka menguat 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik sebesar 0,4 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia meningkat sebesar 0,4 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir 0,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Turun, Sementara Obligasi Meningkat; Minyak Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/4) - Saham AS ditutup turun diikuti dolar, sementara obligasi naik seiring menurunannya perkiraan data dari yang diperkirakan pada perekrutan dan manufaktur yang meningkatkan kekhawatiran atas melambatnya pertumbuhan ekonomi. Minyak naik pasca produksi minyak mentah Amerika turun.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4% pada 04:00 sore di New York, pasca membukukan kenaikan kuartalan kesembilan secara beruntun. Imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun turun enam basis poin menjadi 1,87%.

Indeks Spot Dollar Bloomberg melemah 0,2% pasca membukukan gain selama empat hari. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) reli 5,2% untuk gain terbesar dalam dua bulan terakhir.(yds)

Sumber: Bloomberg

Tuesday 31 March 2015

Izin Pembangunan Rumah di Australia Turun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/4) - Jumlah penerbitan izin pembangunan rumah di Australia jatuh pada bulan Februari lalu, berbanding terbalik pada empat bulan sebelumnya yang meningkat secara berturut-turut.
Persetujuan pembangunan atau merenovasi rumah dan apartemen turun 3,2% dari Januari, menurut Badan Biro Statistik Australia pada hari Rabu.
Persetujuan bangunan naik 14,3% pada bulan Februari dari tahun sebelumnya, menurut ABS.
Izin untuk pembangunan rumah turun 0,1% pada bulan Februari dari Januari, sementara persetujuan untuk apartemen, townhouse dan tempat tinggal lainnya turun sebesar 6%. (izr)
Sumber: MarketWatch

Saham Jepang Dibuka Melemah Setelah Tankan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/4) - Saham Jepang memperpanjang penurunan pada Rabu pagi ini, dengan data dalam negeri, memberikan isyarat saham asing dan yen mengalami penurunan.
Indeks Nikkei Stock Average turun 0,7 %, sementara kemarin melemah sebesar 1,1 %, sedangkan Indeks Topix jatuh sebesar 0,8 %. Diikuti dengan anjloknya saham AS, serta diawasi pengetatan Bank of Jepang (BOJ) pada kuartalan "Tankan" menurut survei bisnis sentimen, yang menunjukkan bahwa indeks untuk perusahaan terbesar kehilangan ekspektasi dari survei Wall Street Journal dan memperkirakan penurunan belanja modal tahun fiskal tersebut. Sementara mata uang yen menunjukkan tidak segera menanggapi Tankan, mulai menguat setelah pembukaan pasar perdagangan saham, seiring mata uang Dolar AS kembali melemah di bawah level 120 yen. (knc)
Sumber : MarketWatch

Saham Asia Turun Pasca Catat Kenaikan Kuartalan Tertinggi Sejak 2013

BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/1) - Saham Asia turun pasca indeks saham regional catat penguatan kuartalan tertinggi sejak 2013 lalu. Saham bahan material dan konsumen pimpin penurunan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 145,85 pukul 09:01 di Tokyo. Pada hari Selasa indeks catat penutupan kuartal terbaik sejak kuartalan ketiga 2013 lalu, naik sebesar 6,1 persen, Sementara di China, bank sentral mulai mendorong stimulus. Valuasi pada indeks naik pekan lalu ke level tertinggi sejak Mei 2010 lalu.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,3 persen. Indeks Tankan kuartalan untuk produsen besar berada di level 12 pada bulan Maret, Bank of Japan mengatakan hari ini, dibawah perkiraan ekonom di level 14. Sebuah angka positif berarti optimis melebihi jumlah pesimis.
Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir sebesar 0,2 persen dan Indeks Australia S&P/ASX 200 turun 0,1 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru mendatar.
Kontrak pada indeks FTSE China A50 naik 0,3 persen. Manajer uang internasional telah menjual saham China akibat tingkat valuasi yang naik ke level tertinggi sejak 2010 lalu dan penurunan pertumbuhan ekonomi China. Indeks Shanghai Composite menguat sebesar 84 persen selama 12 bulan terakhir telah melampaui setiap pasar utama lainnya di seluruh dunia. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa AS Ditutup Melemah 0,9% Pasca Anjloknya Saham Jasa Kesehatan & Industri

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/4) - Bursa Saham AS berakhir melemah ditengah penurunan saham perusahaan pelayanan kesehatan dan industri yang sekaligus memangkas kenaikan kuartalan ke-9 secara beruntun pada Indeks Standard & Poor 500.

Indeks S&P 500 merosot 0.9% ke level 2,068.05 pukul 4 sore ini waktu New York yang sekaligus menandai kenaikan kuartalan terlama secara beruntun sejak 1998 silam. Sementara Indeks Nasdaq Composite melemah 0.9% dengan mencatat kenaikan kuartalan terpanjang secara beruntun yang pernah tercapai.

Indeks S&P 500 berayun rata-rata 1.1% diantara level terendahnya dalam sehari terakhir dan tertingginya dalam kuartal pertama yang juga merupakan pergerakan harian tertinggi sejak kuartal ke-2 di tahun 2012 lalu, menurut data dari Bloomberg. Indeks acuan tersebut mengalami penurunan sebesar 2.2% dari rekor yang tercatat pada 2 Maret kemarin dan termasuk diantara bursa dengan performa terburuk dari 24 bursa di negara maju sepanjang tahun 2015 ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Kecemasan Hutang Yunani Kembali Hantam Bursa Saham Eropa di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/4) - Bursa Saham Eropa ditutup melemah menyusul rilis data yang bervariasi dan perdebatan dana talangan Yunani, sementara Bursa Saham Inggris gagal mendulang gain pasca rilis data pertumbuhan ekonomi.

Indeks FTSE 100 Inggris turun 1.72% ke level 6,773.04 poin.

Indeks DAX 30 Jerman anjlok 0.99% dengan ditutup di level 11,966.17 poin dan Indeks CAC 40 di Paris merosot 0.98% ke level 5,033.64 poin.

Sedangkan mata uang euro melemah $1.0740 dari level $1.0825 yang tercatat kemarin.

Deflasi Zona Eropa bulan Maret menurun, menurut rilis data pemerintah pada hari Selasa ini, sehingga berhasil meredam kecemasan bahwa perekonomian sedang menghadapi kecemasan yang serius setelah indeks harga konsumen mencatat penurunan pada bulan ke-4 secara beruntun.

Akan tetapi dengan situasi Yunani yang sedang mengalami krisis keuangan sekaligus hal pahit bagi mitra-mitra Eropa lainnya dan euro yang sedang mengalami penurunan tajam, para analis merasa khawatir jika krisis hutang baru di Zona Eropa dapat mempengaruhi perekonomian dunia. (bgs)

Sumber : AFP

Monday 30 March 2015

Emas Berjangka Turun Tajam Dalam Tiga Pekan Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/3) - Emas mengalami penurunan tertajam dalam tiga pekan terakhir pada tanda-tanda bahwa investor meninggalkan logam mulia meski pasca reli baru-baru ini.
Nilai lindung memangkas posisi beli ke level terendah sejak Desember 2013. Aset global pada emas ETP turun 56,6 metrik ton pada bulan Maret, yang tertajam dalam 15 bulan terakhir. Reli harga dalam dua pekan sebelumnya karena spekulasi bahwa suku bunga AS akan meningkat pada laju yang lebih lambat dari yang diharapkan sebelumnya.
Meskipun para otoritas The Fed memangkas outlook untuk suku bunga pinjaman di akhir tahun, investor berspekulasi bahwa para otoritas masih akan mengangkat suku bunga acuan mendekati nol guna mencegah inflasi dari lonjakannya seiring perekonomian yang mengalami rebound. Emas secara historis telah digunakan sebagai lindung nilai terhadap harga konsumen yang lebih tinggi.
Emas berjangka untuk pengiriman Juni turun 1,3% untuk menetap di level $ 1,185.30 per ons pada pukul 1:40 di New York Comex, yang merupakan penurunan tertajam sejak 6 Maret.
Indeks harga konsumen, yang tidak termasuk makanan dan bahan bakar, naik sebanyak  1,4% pada bulan Februari dari tahun sebelumnya, menurut angka Departemen Perdagangan menunjukkan pada Senin.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Reli Melanjutkan Penguatan Kuartalan Terbesar dalam Dua Tahun

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/3) - Saham Jepang naik mengirim indeks Topix mencatat rally kuartalan paling tajam dalam dua tahun terakhir, seiring optimisme atas prospek stimulus China didukung penguatan saham global dan pelemahan yen mendorong sektor eksportir.

Indeks Topix naik sebesar 1,2 persen ke level 1,576.12 pukul 09:02 pagi di Tokyo, menuju penguatan kuartalan sebesar 12 persen, terbesar sejak kuartal pertama 2013 lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,9 persen ke level 19,589.22. Sementara Yen, ditransaksikan pada level 120,06 per dolar pasca kemarin terkoreksi tajam dalam hampir tujuh pekan terakhir. Indeks ekuitas global rally sebesar 0,7 persen pada Senin kemarin pasca China mengumumkan langkah-langkah untuk merasangkan pertumbuhan pasar perumahan dan gubernur bank sentral China (PBOC) mengatakan para pembuat kebijakan dapat berbuat lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Euro melemah 0,5 persen terhadap dolar kemarin. Yunani, negara berhutang terbesar di Eropa, mengalami kebuntuan dalam pembicaraan dengan negara-negara kawasan euro dan Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap persyaratan yang melekat untuk dana penyelamatan senilai 240 miliar euro ($ 260 milyar). Kebuntuan, membuat Yunani bergantung pada pinjaman Bank Sentral Eropa, yang beresiko mengarah ke default dalam beberapa pekan kedepan.

China memiliki ruang untuk bertindak, baik dengan menurunkan suku bunga dan pelonggaran langkah-langkah "kuantitatif", kepala Bank Rakyat China (PBOC) Zhou Xiaochuan mengatakan pada hari Minggu. China mengambil langkah Senin untuk mendukung pasar properti dengan menurunkan uang muka yang diperlukan dan memperpendek minimum holding period untuk pembebasan pajak penjualan untuk beberapa pemilik rumah. Indeks Shanghai Composite ditutup melonjak sebesar 2,6 persen kemarin.

Kontrak E-mini berjangka S&P 500 stagnan pasca indeks acuan menguat sebesar1,2 persen pada Senin kemarin di New York, mencatat reli dua hari pertama sejak 17 Februari lalu dan memperpanjang keuntungan kuartalan kesembilan. (izr)

Sumber: Bloomberg

Saham Asia Naik untuk Kuartal Terbaiknya dalam 3 Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/3) - Saham Asia naik, dengan indeks acuan regional bersiap untuk kuartal terbaiknya dalam 3 tahun terakhir seiring China bergerak untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, mengirim penguatan saham Amerika Serikat dan Eropa dan mata uang yen melemah terhadap dolar.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,6 % ke level 147,35 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, mengalami kenaikan kuartalan sebesar 6,9 %, yang merupakan kenaikan terbesarnya dalam 3 bulan pertama sejak tahun 2012. Bank sentral China mengumumkan langkah-langkah yang bertujuan untuk menghentikan penurunan pada saham properti setelah Gubernur Zhou Xiaochuan mengatakan bahwa pada akhir pekan lalu para pembuat kebijakan dapat melakukan lebih banyak untuk mendukung perekonomian terbesar di Asia. Indeks Shanghai Composite melonjak sebesar 17 % pada tahun ini sampai dengan kemarin dan Indeks Topix Jepang menguat sebesar 11 %.
Indeks Topix naik 1,2 % pada hari ini setelah kemarin yen turun 0,8 % terhadap dolar. Indeks Australia S & P / ASX 200 menguat 1,2 % dan Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 %. Indeks Kospi Korea Selatan meningkat 0,7 %.
Kontrak pada Indeks FTSE China A50 naik 1,5 % pada sesi terbaru. Kenaikan saham China daratan pada tahun ini memicu ekspektasi pelonggaran kebijakan bank sentral, optimisme pemerintah tidak akan membiarkan pertumbuhan ekonomi jatuh pada tahun ini di bawah target 7 % dan terkait pemerintah mengurangi pembatasan pada penjualan properti. (knc)
Sumber : Bloomberg

Ekuitas AS Ditutup Menguat Ditengah Aktifitas Merger Perusahaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/3) - Saham AS ditutup menguat, melanjutkan kenaikan kuartalannya ditengah aktifitas merger sejumlah perusahaan dan optimisme bank sentral optimis yang akan mendukung pertumbuhan global.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 1,2% menjadi 2,086.22 pada 04:00 sore di New York, mempertahankan kenaikan kuartalan beruntun terpanjang sejak tahun 1998. Dengan kenaikan sebesar 0,2% pada hari Jumat, indeks tersebut menyelesaikan gain back-to-back pertama setelah 28 hari , menurun tajam sejak 1994 silam.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat kemarin menyatakan bahwa Bank Sentral AS di tahun ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kenaikan selanjutnya dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi yang ada. Sementara Gubernur Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintahnya dapat melakukan upaya yang lebih guna mendukung pertumbuhan ekonomi di China.
Laba kuartal pertama untuk perusahaan S&P 500 diperkirakan menurun untuk pertama kalinya sejak tahun 2009. Perusahaan akan melihat kontraksi 5,8% untuk periode tiga bulan, menurut perkiraan ekonom yang dihimpun oleh Bloomberg. Perkiraan pertumbuhan Laba untuk kuartal yang positif sejak Januari, data menunjukkan.(yds)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Sesi 1 Menguat 1% Ditengah Aktifitas Merger Sejumlah Perusahaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (31/3) - Bursa Saham AS sesi 1 menguat dengan memperpanjang kenaikan kuartalannya ditengah aktifitas merger sejumlah perusahaan dan optimisme bank sentral yang akan mendukung petumbuhan ekonomi global.

Indeks S&P 500 menguat 1% ke level 2,082.02 pukul 11:57 siang ini waktu New York. Kuartal pertama ini indeks acuan tersebut mengalami kenaikan sebesar 1.1% yang sekaligus mempertahankan kenaikan kuartalannya terpanjangnya secara beruntun sejak 1998 silam. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average naik 264.69 poin atau 1.5% ke level 17,977.35. Sedangkan Indeks Nasdaq Composite menguat 0.8%.

Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat kemarin menyatakan bahwa Bank Sentral AS di tahun ini diperkirakan akan menaikkan suku bunga dengan kenaikan selanjutnya dilakukan secara bertahap tanpa mengikuti prediksi yang ada. Sementara Gubernur Bank Sentral China menyatakan bahwa pemerintahnya dapat melakukan upaya yang lebih guna mendukung pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Sunday 29 March 2015

Harga Minyak Mentah Melorot, Tetap Naik Mantap dalam Seminggu


BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Harga minyak mentah di bursa komoditas Amerika Serikat pada akhir perdagangan Sabtu dini hari akhirnya anjlok, menyerah kalah setelah sempat mengalami peningkatan hingga mencapai 5 minggu tertinggi pada perdagangan sebelumnya  (30/3). Harga minyak mentah anjlok tajam dan menghapuskan seluruh kenaikan yang terjadi pada hari sebelumnya karena para pelaku pasar mulai fokus pada usaha penyelesaian perjanjian nuklir Iran dengan Barat.
Jumlah pengeboran minyak mentah di Amerika Serikat turun 12rigs minggu lalu menjadi hanya 813 rigs. Jumlah tersebut merupakan yang paling kecil sejak bulan Desember lalu. Dengan penurunan yang terjadi pekan lalu jumlah pengeboran minyak mentah di Negeri Paman Sam telah mengalami penurunan selama 16 minggu berturut-turut.
Sebelumnya harga minyak mentah mengalami kenaikan tajam sebesar 5 persen pada penutupan perdagangan Jumat dini hari di tengah kekhawatiran bahwa konflik di Yaman akan mengakibatkan gangguan pasokan. Akan tetapi para pelaku pasar berpendapat bahwa Yaman hanya negara eksportir yang tidak terlalu signifikan sehingga potensi gangguan hanya akan berdampak minim.
Harga minyak mentah berjangka jenis WTI untuk kontrak Mei yang merupakan kontrak paling aktif saat ini ditutup anjlok tajam. Harga berakhir turun sebesar 5 persen dan ditutup pada posisi 48,87 dollar per barel. Sepanjang minggu harga minyak mentah masih tampak membukukan kenaikan sebesar 5,48 persen, kenaikan mingguan kedua berturut-turut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak paling aktif pada perdagangan hari ini akan kembali mengalami pelemahan meskipun terbatas. Secara teknikal rally harga minyak saat ini masih berada dalam kondisi bullish lemah. Tekanan yang berpotensi koreksi mulai terjadi.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak mentah WTI kontrak April diperkirakan akan mengalami level resistance di 50,00 dollar. Resistance selanjutnya ada di 52,00 dollar. Jika terjadi pergerakan retreat sehingga harga melemah support akan ditemui pada posisi 46,00 dollar dan 44,00 dollar.

Sumber : Vibiznews

Melihat Peluang Besar, Korsel Daftar Jadi Anggota Pendiri AIIB

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Mengikuti keputusan 4 negara maju dari Barat pada pekan ini. pada hari Kamis (27/3/2015) kemarin, Korea Selatan (Korsel) memutuskan akan bergabung juga dengan Asian Infrastructure Investment Development Bank (AIIB) sebagai salah satu calon anggota pendiri bank yang diketuai oleh Tiongkok tersebut.
Sekedar mengingatkan, AIIB adalah bank yang dibentuk secara khusus untuk membiayai proyek infrastruktur negara-negara yang berada di Asia. AIIB ini pun sering disebut-sebut sebagai rival Bank Dunia milik Amerika Serkat (AS) dan Asian Development Bank (ADB) milik Jepang. Kementerian Strategi dan Keuangan Korsel mengatakan dalam sebuah pernyataan menyampaikan bahwa pemerintah Korsel akan menandatangani perjanjian tersebut dalam bentuk formal sekitar Juni mendatang.
Menurut ADB, permintaan pendanaan untuk proyek infrastruktur di Asia diperkirakan akan mencapai $ 730.000.000.000 per tahun hingga tahun 2020 mendatang. Dengan demikian, AIIB yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama ekonomi dan keuangan antara negara-negara di kawasan ini akan menjadi bank pelopor pembangunan ekonomi di Asia.
Korsel melihat ada sebuah peluang yang cukup besar bagi negaranya apabila bergabung sebagai calon anggota pendiri AIIB. Para pejabat tinggi Korsel menilai dengan bergabung di AIIB, maka perusahaan-perusahaan di Korsel memilik peluang yang lebih besar untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek infrastruktur Asia seperti bidang konstruksi, komunikasi, dan transportasi.
AIIB sendiri diharapkan akan resmi didirikan pada akhir 2015, dengan modal setoran awal sebesar 50 miliar dollar AS dan modal dasar sebesar 100 miliar dolar. Tercatat hingga hari ini sudah 21 (dua puluh satu) negara, termasuk Tiongkok, India dan Singapura, telah menandatangani nota kerjasama ini di Beijing pada bulan Oktober 2014 lalu, sedangkan 6 (enam) negara lainnya, termasuk Indonesia dan Arab Saudi, baru bergabung pada bulan ini.

Sumber : Vibiznews

Kekuatan Ekonomi Singapura Mulai Lemah, Data Makro Terkini Buruk

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Singapura dikenal dengan julukan Macan Asia, karena memiliki pendapatan tinggi dan terkaya di Asia. Ekonomi Negeri Singa Putih ini sangat ramah dengan bisnis dan dianggap yang terbaik sebagai pusat keuangan.Namun sayang, hal tersebut kurang tercermin dari rilis data ekonomi lokal yang keluar untuk bulan Februari lalu.
Pasalnya, harga produsen di Singapura di bulan Februari tercatat alami kenaikan yang lebih lambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Februari lalu harga produsen di negara ini hanya mampu naik 2,4 persen, sedangkan di bulan Januari naik 3,4 persen. Indeks harga pasokan domestik bulan Februari naik 5,3 persen dari bulan sebelumnya, kontras dengan penurunan yang terasa di bulan Januari sebesar 6,3 persen.
Dalam laporan terpisah, kantor statistik Singapura juga telah merilis angka indeks harga impor untuk bulan Februari. Harga impor turun 13,8 persen (yoy) pada bulan Februari, lebih lambat dari pertumbuhan sebesar 17,4 persen di bulan sebelumnya. Sebagai informasi, harga impor di Singapura memang telah jatuh sejak Juni tahun lalu.
Sementara itu, harga ekspor turun pada laju terburuknya di bulan Februari. Harga ekspor di Singapura tercatat turun 7,5 persen (yoy) menyusul penurunan 10,0 persen pada Januari. Sedangkan pada basis bulanan, baik harga impor maupun harga ekspor, keduanya meningkat sebesar 4,5 persen dan 2,7 persen pada bulan Februari.
Sekedar mengingatkan bahwa rilis data ekonomi lokal yang mengecewakan dari negara ini bukan hanya terkait harga produsen yang baru saja diumumkan. Namun, tingkat produksi industri negara ini di bulan Februari juga  menunjukkan penurunan yang melampaui ekspektasi. Produksi industri di Singapura tercatat turun sebesar 3,6 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, berbeda dengan kenaikan sebesar 1,3 persen yang berhasil diraih pada Januari.

Sumber : Vibiznews

Saham Asia Turun, Pangkas Kenaikan Kuartalan Terbesarnya Sejak 2013

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Saham Asia turun pada hari ketiga beruntun, memangkas kenaikan kuartalan terbesar untuk indeks acuan regional sejak 2013 lalu, diikuti saham energi dan material memimpin penurunan.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,3 % ke level 146,2 pada pukul 9:05 pagi waktu Tokyo, memangkas kenaikan sebesar 6 % sejak 31 Desember lalu. Kenaikan dalam ekuitas global mendorong valuasi pada pekan lalu ke level tertingginya dalam 5 tahun terakhir, dengan pasar perdagangan di China, Jepang dan Eropa bersiap untuk reli lebih dari 10 % pada kuartal pertama.
Indeks Topix Jepang melemah 0,1 %. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,3 %, dan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,3 %.
Indeks Australia S & P / ASX 200 merosot 1,2 %. Perusahaan Caltex Australia Ltd memimpin penurunan, anjlok sebesar 9,7 % setelah Perusahaan Chevron Corp menjual sahamnya sebesar 50 % pada pemasok bahan bakar terbesar di negara tersebut. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks Topix Jepang Berfluktuatif Pasca Catat Pekan Terburuk Sejak Januari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/3) - Indeks Topix Jepang berayun antara keuntungan dan kerugian pasca catat penurunan mingguan pertama dalam lebih dari dua bulan terakhir. Saham produsen makanan meningkat sementara saham energi terkoreksi.
Indeks Topix turun kurang dari 0,1 persen ke level 1,552.18 pukul 09:02 pagi di Tokyo pasca naik sebanyak 0,1 persen. Indeks anjlok sebesar 1,8 persen dalam lima hari  terakhir pada pekan lalu, penurunan mingguan terbesar sejak awal Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 persen ke level 19,300.78 hari ini. Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen pada hari Jumat, menghentikan kerugian selama empat hari terakhir, mengakhiri reli di saham teknologi.
Indeks Topix sebesar 2,5 persen pada hari Kamis dan Jumat menjelang akhir tahun keuangan Jepang pada 31 Maret mendatang. Sementara itu penguatan indeks tahun 2015 telah berkurang sebesar 10 persen. Namun, kinerja indeks tetap menjadi yang terbaik diantara saham Asia tahun ini, karena pembelian obligasi oleh bank sentral dan masuknya dana  pensiun sebesar $1.1 trilun mengirim saham menguat tajam.
Produksi industri Jepang turun sebesar 3,4 persen pada Februari lalu dibandingkan bulan sebelumnya, menurut data yang dirilis oleh pemerintah hari ini. Ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan penurunan sebesar 1,9 persen. (izr)
Indeks Topix ditransaksikan 17 kali estimasi laba pada pekan lalu, dibandingkan dengan 17,4 untuk indeks S&P 500. (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday 26 March 2015

Emas Pangkas Kenaikan Pasca Aksi Penyerangan di Yaman

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/3) - Emas pangkas kenaikan setelah mencapai level 3 ½ minggu tertinggi pada hari Kamis, setelah reaksi pergerakan harga karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dapat menurunkan saham-saham dan mendorong para investor dalam aset sebagai berisiko rendah, seperti obligasi bullion dan Jerman.
Perak naik hampir 3 % ke level tertingginya dalam lebih dari lima minggu terakhir sebelum mencapai level tertinggi nya.
Bursa saham di seluruh dunia melemah dan harga minyak melonjak setelah Arab Saudi dan sekutunya melakukan serangan udara di Yaman yang memicu kekhawatiran pengiriman energi ke Timur Tengah yang mungkin beresiko. Sementara Wall Street kemudian mengalami pemulihan.
Mata uang dolar sebelumnya turun terhadap euro tetapi pulih kembali di perdagangan New York karena para pembuat kebijakan melihat bank sentral lebih menguntungkan bagi mata uang AS.
Spot emas mencapai puncaknya di level $ 1,219.40 per ons, sebelum diperdagangkan naik sebesar 0,6 % ke level $ 1,195.25 pada pukul 2:47 siang waktu setempat. Emas untuk pengiriman bulan April naik $ 7,80 per ons untuk menetap di level $ 1,204.80.
Emas menuju kenaikan pada sesi ketujuh, yang merupakan kenaikan beruntun terpanjangnya sejak Agustus 2012 lalu. (knc)
Sumber : Reuters

Aksi Selloff Kirim Indeks Topix Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/3) - Indeks Topix Jepang jatuh, melanjutkan aksi jual terbesar dalam hampir tiga bulan terakhir, karena sebagian besar perusahaan yang diperdagangkan tanpa hak atas pembayaran dividen berikutnya dan rilis data menunjukkan tingkat inflasi terhenti pada bulan Februari lalu.
Indeks Topix merosot sebesar 0,5 persen ke level 1,561.18 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks catat pelemahan sebesar 1,5 persen kemarin, terbesar sejak 6 Januari lalu, dan menuju penurunan mingguan pertama dalam lebih dari dua bulan terakhir. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,2 persen pagi ini ke level 19,429.36. Yen stagnan pada level 119,22 per dolar setelah menguat sebesar 0,3 persen pada hari Kamis kemarin pasca Arab Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara di ibukota Yaman. Indeks Standard & Poor 500 turun untuk hari keempat.
Lebih dari 1.440 dari 1.858 saham pada indeks Topix ditransaksikan tanpa hak mendapatkan deviden hari ini. Yang menyumbang penurunan indeks Topix sebanyak 12,8 poin dari hari ini, data Bloomberg menunjukkan.
Harga konsumen tidak termasuk makanan segar naik sebesar 2 persen dari awal tahun hingga bulan lalu, kenaikan kurang dari estimasi ekonomi sebesar 2,1 persen, menurut data yang dirilis biro statistik hari ini. Ini akibat dampak kenaikan pajak penjualan April lalu, laju inflasi Jepang tidak mengalami perubahan dari bulan lalu.
Data yang menunjukkan tingkat pengangguran turun menjadi 3,5 persen, sesuai dengan perkiraan ekonom dan turun dari 3,6 persen bulan sebelumnya. rasio pelamar pekerjaan meningkat menjadi 1,15, pembacaan tertinggi dalam 23 tahun terakhir.
Saham perusahaan eksplorasi energi memimpin kenaikan pada indeks Topix hari ini pasca harga minyak mentah melonjak pada Kamis kemarin pasca Arab Saudi melancarkan serangan udara terhadap pemberontak Syiah di Yaman, berusaha untuk menopang pemerintahan sekutu untuk mempertahankan benteng terakhir yang tersisa. Yaman telah muncul sebagai ladang minyak terbaru yang tengah diperebutkan antara Iran dan Arab Saudi, eksportir minyak utama dunia.
Kontrak E-mini berjangka S&P 500 naik 0,1 persen pasca indeks acuan merosot sebesar 0,2 persen pada Kamis kemarin di New York untuk menghapus keuntungan tahun ini. Penurunan saham perusahaan konsumen dan transportasi bebani rebound saham teknologi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Bergerak Turun Untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/3) - Saham Asia bergerak turun pada hari kedua, merupakan penurunan harian terbesar dalam hampir dua bulan terakhir, yang dipimpin oleh pelemahan saham industri dan sebagian ekuitas Jepang ditransaksikan tanpa hak pembayaran dividend.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,2 % ke level 147,10 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks tersebut menuju penurunan 0,3 % pekan ini setelah kemarin melemah 1,1 %. Sementara ekuitas AS mengalami penurunan untuk hari keempat, dengan indeks Standard & Poor 500 menghapus gain tahun ini, di tengah kekhawatiran kenaikan saham menjelang prospek ekonomi dan keuntungan perusahaan.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,4 %. Lebih dari 1.440 dari 1.858 perusahaan dalam perdagangan di indeks dari hari tanpa hak untuk pembayaran dividen berikutnya, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. (vck)
Sumber: Bloomberg

Indeks S&P 500 Ditutup Turun, Menghapus Kenaikan Tahun 2015

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/3) - Saham AS turun pada hari keempat, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak Januari lalu, diikuti saham transportasi yang dibayangi perusahaan teknologi mengalami rebound. Sementara obligasi juga mengalami penurunan di tengah menurunnya permintaan pelelangan, sedangkan minyak mentah naik seiring Arab Saudi mengebom sasaran di Yaman.

Indeks Standard & Poor 500 melemah 0,2 % pada pukul 16:00 sore waktu New York, menghapus kenaikan pada tahun 2015. Indeks tersebut berfluktuasi antara keuntungan dan kerugian sepanjang sesi setelah sebelumnya turun sebesar 0,8 %. Indeks Stoxx Europe 600 merosot 0,9 %. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun catat penguatan sebesar 8 basis poin menjadi 2 %. Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat 0,3 %. Minyak mentah AS naik pada hari kelima, dan emas menguat sebesar 0,7 % pada laju kenaikan di antara logam.

Indeks S & P 500 telah jatuh sebesar 2,5 % pada minggu ini, turun 0,1 % untuk tahun ini, karena data manufaktur penjualan rumah mengalami penurunan menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi mungkin melambat menurut para analis dan pada saat yang sama juga analis memperkirakan kontraksi pertama dalam laba kuartalan sejak 2009. Yaman melakukan perlawanan terhadap Iran dan Arab Saudi, sebagai eksportir minyak utama dunia. (knc)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Eropa Ditutup Melemah 0,9% Ditengah Ketegangan Timur Tengah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/3) - Bursa Saham Eropa mencatat penurunan tajam pada hari ke-2 dalam kurun waktu hampir 3 bulan terakhir ditengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.

Indeks Stoxx 600 tergelincir 0.9% ke level 394.54 pada sesi penutupan perdagangan saham menyusul Arab Saudi dan para sekutunya yang telah menyerang para pemberontak di Yemen. Bursa Saham Benua Biru sempat memangkas penurunan sebesar 1.8% diakhir sesi perdagangan saham. Sepanjang tahun ini acuan saham Eropa tersebut berada pada laju penurunan mingguan tertajamnya setelah naik 0.4% dari rekornya. Sementara saham-saham perusahaan produsen energi membalikkan gain setelah timbulnya kekhawatiran mengenai meningkatnya ketidakstabilan di Timur Tengah yang telah menyebabkan kenaikan harga minyak.

Sepanjang tahun 2015 ini Indeks Stoxx 600 telah reli sebesar 18% terkait optimisme bahwa stimulus dari ECB (European Central Bank) akan memulihkan perekonomian kawasan tersebut. Sementara itu, serangan terhadap para pemberontak Syiah di Yemen menandai sebuah eskalasi ketegangan di Iran yang dikenal sebagai salah satu negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Sedangkan minyak sendiri naik sebesar 3.1% dengan sempat memangkas gain awal sebesar 6.6%.

Saham-saham jasa penerbangan melemah ditengah meningkatnya harga minyak. Saham International Consolidated Airlines Group SA turun 3.4%, Deutsche Lufthansa AG anjlok 2.9% dan Air France-KLM Group turun 1.3%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Wednesday 25 March 2015

Data Kepercayaan Bisnis Jerman Angkat Emas Mencapai Level 2 1/2 Pekan Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/3) - Emas mencapai level 2 ½ minggu tertinggi pada hari Rabu, naik untuk sesi keenam seiring meningkatnya data kepercayaan bisnis Jerman dapat mendorong penguatan mata uang euro terhadap dolar, dan meredanya ekspektasi untuk kenaikan suku bunga AS.
Euro naik 0,4 % terhadap mata uang AS setelah menurut survei terhadap kepercayaan bisnis Jerman memicu ekspektasi bahwa pemulihan ekonomi zona euro meningkat, memperpanjang kenaikan setelah barang tahan lama AS secara tak terduga menurun.
Spot emas naik 0,3 % ke level $ 1,196.35 per ounce pada pukul 2:52 siang waktu setempat, setelah sebelumnya menyentuh level $ 1,199.70, yang merupakan level tertingginya sejak 6 Maret lalu. Emas berjangka AS pengiriman bulan April naik $ 5,60 per ons  atau 0,5 %, untuk menetap di level $ 1.197.
Spot perak naik 5 % ke level $ 16,96 per ons setelah sebelumnya menguat ke level 5 pekan tertinggi di level $ 17,11. (knc)
Sumber : Reuters

Indeks Topix Menuju Penurunan Terbesar dalam Tujuh Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/3) - Saham jepang merosot mengirim indeks Topix menuju kerugian terbesar dalam tujuh pekan terakhir pasca aksi selloff saham teknologi AS.
Indeks Topix merosot sebesar 0,8 persen ke level 1,580.03 pukul 09:03 pagi di Tokyo, 31 saham dari 33 sub industri mengalami koreksi. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,7 persen ke level 19,610.07. Yen ditransaksikan pada level 119,49 per dolar pasca menguat sebesar 0,2 persen pada Rabu kemarin pasca data menunjukkan penurunan tak terduga dalam pesanan barang tahan lama Amerika yang mendorong beberapa ekonom untuk menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi AS untuk kuartal pertama. Indeks Standard & Poor 500 turun tajam dalam dua pekan terakhir.
Tingkat pesanan untuk barang yang dapat bertahan setidaknya dalam tiga tahun turun 1,4 persen pada Februari. Para ekonom memperkirakan tingkat pesanan naik sebesar 0,2 persen.
Ekonom di JPMorgan Chase & Co memangkas perkiraan mereka untuk Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama pasca laporan manufaktur ke level 1,5 persen kecepatan tahunan dari 2 persen. The Federal Reserve Bank of Atlanta juga menurunkan proyeksi pertumbuhan tahunan pada kuartal pertama menjadi 0,2 persen dari 0,3 persen, menurut website-nya.
Kontrak E-mini berjangka Indeks S&P 500 naik sebesar 0,1 persen pasca indeks saham acuan turun sebesar 1,5 persen pada Rabu di New York seiring aksi jual saham semi-konduktor menyebar ke pasar yang lebih luas. Indeks Nasdaq Composite Index turun 2,4 persen, terbesar dalam 11 bulan terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Pelemahan Saham AS Seret Saham Asia Dari Level Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/3) - Saham Asia catat penurunan dari level tertinggi dalam delapan bulan terakhir, menyusul penurunan ekuitas AS, yang dipimpin oleh saham material dan konsumen.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6 % ke level 148,20 pukul 09:01 pagi di Tokyo. Kemarin indeks acuan naik yang merupakan penutupan tertinggi sejak 30 Juli tahun lalu, sementara Indeks Nasdaq Composite turun tajam dalam11 bulan terakhir dan indeks Standard & Poor 500 melemah 1,5 % karena aksi jual saham semikonduktor. Indeks Asia naik 8,2 % tahun ini sampai hari kemarin.
Indeks Shanghai Composite turun 0,8 % pada hari Rabu kemarin, sehingga mengakhiri reli selama 10-hari, itu merupakan reli terpanjang beruntun sejak tahun 1992 silam, di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi sehingga berdampak pada pertumbuhan laba. Sebuah laporan pada hari Selasa menunjukkan indeks manufaktur China turun ke level 11-bulan terendahnya di bulan Maret, sehingga menunjukkan stimulus yang mungkin diperlukan untuk meningkatkan output pabrik pada ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Indeks Topix Jepang mengalami penurunan 0,7 % hari ini, sama seperti yang dilakukan indeks Kospi Korea Selatan. Sementara  Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah  1,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru turun 0,6 %. Pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Teknologi Anjlok, Hantam Bursa Saham AS Ditutup Tumbang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/3) - Bursa Saham AS ditutup melemah, mengantarkan Indeks Nasdaq Composite turun tajam dalam 11 bulan terakhir ditengah adanya aksi jual saham perusahaan teknologi pada acuan saham tersebut.

Indeks Nasdaq Composite turun 2.4% pukul 4 sore ini waktu New York yang sekaligus penutupan tertajam sejak 10 April tahun 2014 kemarin. Sementara Indeks Standard & Poor 500 ambruk 1.5% ke level 2,061.18 dengan dibawah level harga rata-rata selama kurun waktu 50 hari terakhir.

Pekan ini Indeks S&P 500, Dow Jones dan Nasdaq Composite bergerak mendekati rekornya ditengah spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru dalam menaikkan suku bunga. Penurunan hari Rabu ini sekaligus menghapus kenaikan pada Dow Jones selama tahun 2015 ini.

Tahun ini Indeks S&P 500 berada di diantara indeks di negara maju dengan performa terburuk, akan tetapi indeks acuan tersebut masih menorehkan kenaikan kuartalan ke-9 secara beruntun, dengan mengalami kenaikan sebesar 0.2%. Hal tersebut menjadi kenaikan terlama secara beruntun sejak 1998 silam dan kenaiakn ini juga mendorong valuasi ekuitas mencapai level tertingginya dalam 6 tahun terakhir. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Pasca Dekati Rekor, Bursa Saham Eropa Ditutup Melemah 1.1%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (26/3) - Bursa Saham Eropa mencatat penurunan tertajam dalam lebih dari 2 bulan terakhir setelah kemarin bergerak mendekati rekor.

Indeks Stoxx Europe 600 melemah 1.1% ke level 397.95 pada sesi penutupan perdagangan saham yang sejalan dengan 17 dari 19 grup industri mengalami penurunan. Selain itu saham teknologi mengalami performa terburuknya dengan memperpanjang penurunan. Saham ARM Holdings Plc dan ASML Holding NV anjlok lebih dari 5.5%.

Selasa kemarin Bursa Saham Eropa ditutup 0.7% yang menjauh dari rekornya di tahun 2000 lalu, akan tetapi sepanjang tahun 2015 ini mengalami kenaikan sebesar 18% ditengah stimulus ECB (European Central Bank). Hal tersebut mendorong Indeks Stoxx 600 ke valuasi tertingginya berdasarkan pada proyeksi laba dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang dibandingkan dengan pergerakan historisnya terhadap Indeks Standard & Poor 500. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 24 March 2015

Aussie Capai Level 2 Bulan Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/3) - Membaiknya data ekonomi AS telah gagal guna membendung dolar Australia untuk reli ke level 2 bulan tertingignya.

Pukul 7 pagi ini waktu Australia, mata uang Negeri Kangguru tersebut diperdagangkan di level US78.76c atau naik dari level kemarin sebesar US78.67c.

Dolar Australia bergerak ke level US79.38c yang sekaligus level tertingignya sejak 28 Januari lalu.

Hal tersebut terjadi meski membaiknya data ekonomi AS, dimana laju inflasi naik 1.7% dan penjualan rumah baru melonjak ke laju tercepatnya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir.

Sementara itu, analis dari Bank of New Zealand Kymberly Martin menyatakan bahwa Aussie mencapai level tertingginya ditenga rilis data inflasi AS, meski data tersebut menunjukkan kenaikan dari market perkirakan. (bgs)

Sumber : MarketsSpectator

Outlook Suku Bunga AS Angkat Emas Ke Level Dua Minggu Tertinggi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/3) - Emas naik ke level tertinggi dalam dua minggu terakhir di tengah spekulasi bahwa para pembuat kebijakan AS yang akan menunda kenaikan suku bunga sampai akhir tahun ini.
Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengisyaratkan pada pekan lalu bahwa bank sentral tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga setelah The Fed berjanji untuk bersabar pada pengetatan. Suku bunga yang lebih tinggi dapat mengurangi daya tarik emas seiring logam pada umumnya menawarkan keuntungan hanya melalui kenaikan harga.
Dolar menyentuh level terendahnya dalam dua minggu terakhir terhadap 10 mata uang utama setelah Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer mengatakan pada hari Senin bahwa sementara untuk menaikan suku bunga mungkin akan terjadi sebelum akhir tahun ini, para pembuat kebijakan "cukup yakin" bahwa meningkatnya inflasi menuju target mereka sebesar 2 %.
Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman bulan April naik 0,3 % untuk menetap di level $ 1,191.40 per ons pada pukul 1:39 siang waktu setempat, sebelumnya harga emas mencapai level $ 1,194.50, yang merupakan level tertingginya untuk kontrak teraktif sejak 6 Maret lalu.
Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa yang didukung oleh emas naik pada hari Senin untuk pertama kalinya dalam satu bulan terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg

Kinerja Saham Material Angkat Saham Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/3) - Saham Asia menguat, dengan indeks acuan regional rebound Selasa kemarin menuju level tertinggi dalam enam bulan terakhir, karena saham produsen barang rumah tangga dan saham material memimpin kenaikan.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,2 % ke level 148,98 pukul 09:03 pagi di Tokyo. Indeks tersebut naik 7,8 % tahun ini sampai Selasa kemarin, sehingga mendorong valuasi estimasi laba sebesar 15 kali, merupakan level tertinggi sejak Mei 2010 lalu, dibandingkan dengan 17,7 kali untuk Indeks Standard & Poor 500.
Indeks Topix Jepang naik 0,3 %. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 %. Sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,1 %. Sementara pasar saham di China dan Hong Kong belum dibuka.
Indeks Kospi Korea Selatan stagnan. Sementara pertumbuhan ekonomi negara tersebut pada kuartal keempat direvisi turun menjadi 0,3 % dari tiga bulan sebelumnya, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 0,4 %.
Indeks Shanghai Composite naik 0,1 % pada Selasa kemarin, sehingga menghapus penurunan sebesar 2,4 % dan membatasi kenaikan selama 10-hari, merupakan kenaikan beruntun terpanjang dalam hampir 23 tahun terakhir. (vck)
Sumber: Bloomberg

Saham Jepang Meningkat Untuk Hari Kedua Pekan ini

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/3) - Indeks saham Jepang meningkat untuk hari kedua pekan ini seiring penguatan saham pengembang perumahan dan produsen instrumen presisi pimpin kenaikan.
Indeks Topix menguat sebesar 0,3 persen ke level 1,591.92 pukul 09:03 di Tokyo, dengan tiga saham naik untuk setiap dua saham yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,3 persen ke level 19,773.97.
Indeks kekuatan relative (RSI) indeks Topix berada pada level 75 pada hari Selasa, di atas level 70, beberapa pedagang mengatakan saham telah meningkat terlalu cepat dan bersiap untuk turun.
Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan pasca indeks ekuitas acuan merosot sebesar 0,6 persen pada Selasa kemarin di New York pasca laporan harga konsumen menunjukkan laju inflasi mulai meningkat.
Biaya hidup di AS, termasuk makanan dan bahan bakar, naik sebesar 0,2 persen pada Februari lalu, kenaikan pertama dalam empat bulan terakhir, karena stabilnya biaya bahan bakar. Ketua Federal Reserve Janet Yellen pekan lalu mengisyaratkan bahwa bank sentral tidak terburu-buru dalam menaikkan suku bunga pasca para pembuat kebijakan berkomitmen untuk bersabar terkait pengetatan kebijakan moneter. (izr)
Sumber: Bloomberg

Penguatan Dolar & Obligasi Tekan Bursa AS Pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (25/3) - Saham AS turun, sementara mata uang dolar menguat karena meningkatnya indeks harga konsumen. Obligasi naik setelah penjualan catat kenaikan selama dua tahun terkait perusahaan-perusahaan berkewajiban untuk mengajukan tawaran.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,6 % pada pukul 04:00 sore waktu New York, selama 25 hari berturut-turut tanpa mengalami kenaikan, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak 2001 lalu. Indeks Nasdaq Composite menghapus kenaikan sebelumnya untuk mengakhiri penurunan sebesar 0,3 %. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,4 %. Indeks Spot Dollar Bloomberg menguat 0,2 %. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun turun 4 basis poin menjadi 1,87 %. Sedangkan minyak mentah AS naik sebesar 6 sen untuk menetap di level $ 47,51 per barel. Emas naik ke level 2 pekan tertinggi sementara tembaga menguat untuk hari keempat.

Indeks harga konsumen di AS naik 0,2 % pada bulan Februari, diiringi dengan biaya bahan bakar yang stabil. Para pembuat kebijakan The Fed mencari inflasi untuk mempercepat dan mendekati target mereka sebesar 2 % guna menentukan waktu kenaikan suku bunga pertama sejak tahun 2006. Pembelian rumah baru di AS secara tak terduga meningkat pada bulan Februari ke level 7 tahun tertinggi. (knc)

Sumber : Bloomberg