Sunday 21 June 2015

Sentimen The Fed Dorong Laju IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (22/6) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat namun cenderung terbatas pada perdagangan saham selama sepekan. Gerak IHSG ditopang oleh aliran dana investasi yang kembali masuk ke Indonesia.

Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, harapan bank sentral Amerika Serikat/The Fed menunda kenaikan suku bunga acuan menjadi sentimen positif pada pekan ini.

"Saya pikir IHSG  masih menguat terbatas, sentimen dana asing ambil posisi. The Fed menunda kenaikan suku bunga. Biarpun ekspektasi tahun ini tapi ditunda. Dana asing masuk. Ini yang dorong IHSG naik," ujar Hans, Senin (22/6/2015).

Namun, gerak tersebut akan tertahan dari sentimen penyelesaian utang Yunani. Sampai saat ini, belum ada titik temu antara pemerintah Yunani dengan para petinggi zona Eropa. Padahal, Yunani sendiri harus menyelesaikan utang yang jatuh temponya pada 30 Juni mendatang.

"Masalah Yunani, perundingan dengan menteri keuangan zona Eropa belum ada titik temu, bagaimana nasib Yunani. Di akhir bulan 30 Juni harus bayar 1,6 miliar Euro ke IMF. Kalau tidak ada berarti akan deadlock. Akan bikin Yunani keluar dari zona Eropa. Ini besar akan pengaruh ke sektor keuangan termasuk Indoneasia," ujar Hans.

Dari dalam negeri, saat ini pelaku pasar sedang menunggu data makro ekonomi Indonesia, serta laporan data kinerja keuangan emiten pada kuartal II.

"Akan mirip kuartal I  karena ekpektasi belanja pemerintah belum terjadi di kuartal II," kata Hans.

Pekan ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 4.930-4.826 dan resistance pada level 5.050-5.100
Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan  bergerak pada level support 4.800-4.895 dan resistance pada level 5.025 pada pekan ini. Dia mengatakan, seiring  aksi jual mereda diperkirakan IHSG bergerak positif.

"Penurunan di periode kedua (setelah periode pertama 17-30 April) memberikan level entry yang cukup menarik pada IHSG sehingga pelaku pasar memanfaatkan kondisi tersebut untuk kembali mengakumulasi saham-saham yang telah mengalami pelamahan," tutur dia.

Untuk saham Hans merekomendasikan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), PT PP Tbk (PTPP). (Amd/Ahm)


Sumber : Liputan6

Thursday 18 June 2015

Bursa Saham China Dibuka Melemah 1,5% Ditengah Kecemasan Margin Trading

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/6) - Bursa Saham China dibuka melemah, mengantarkan indeks acuan tersebut mencatat level penurunan mingguan sejak tahun 2008 silam, penurunan hari ini ditengah kecemasan bahwa pemerintah akan memperketat margin trading dan valuasi telah melonjak tajam setelah reli melampaui bursa global dalam setahun terakhir.

Indeks Shanghai Composite melemah 1.5% ke level 4,712.15 pukul 9:33 pagi ini waktu setempat, memperpanjang penurunan pekan ini sebesar 8.7%. The China Securities Regulatory Commission tengah bekerja terkait aturan manajemen resiko margin-trading bagi perusahaan-perusahaan sekuritas, hal itu disampaikan oleh 21st Century Business Herald. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks Berjangka China Melemah 1,1%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/6) - Indeks Berjangka China melemah ditengah kecemasan bahwa pemerintah akan memperketat margin trading guna menghindari resiko bubble dan valuasi telah melampaui pertumbuhan laba.

Kontrak berjangka pada Indeks CSI 300 yang akan berakhir bulan Juli tergelincir 1.1% ke level 4,925 pukul 9:18 pagi ini waktu setempat. The China Securities Regulatory Commission tengah bekerja terkait aturan manajemen resiko margin-trading bagi perusahaan-perusahaan sekuritas, hal itu disampaikan oleh 21st Century Business Herald.

Kemarin Indeks Shanghai Composite melemah 3.7% ke level 4,785.36, seiring IPO (initial public offerings) memperoleh lonjakan uang tunai dari pasar dan para investor berspekulasi bahwa gain saat ini telah naik terlalu tajam. Pekan ini Indeks Acuan Saham China telah mengalami penurunan 7.4%, mencatat penurunan mingguan tertajamnya sejak tahun 2009 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0,3% Jelang Rilis Keputusan BOJ

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/6) - Bursa Saham Asia menguat pada hari ke-2, menyusul gain pada Bursa Saham AS, penguatan Bursa Asia hari ini seiring para investor menunggu rilis keputusan kebijakan BOJ (Bank of Japan). Saham perusahaan energi memimpin kenaikan.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.91 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo, memangkas penurunan pekan ini sebesar 0.8%. Sementara Indeks Standard & Poor 500 ditutup melonjak 1% di New York dan Indeks Nasdaq Composite ditutup pada rekor tertingginya setelah Federal Reserve memberikan sinyal akan melanjutkan untuk mendukung perekonomian meskipun pertumbuhan ekonomi telah mengalami kenaikan.

Indeks Topix Jepang menguat 0.9%. Hari ini BOJ mengakhiri pertemuan yang telah berlangsung selama 2. Saat ini banyak ekonom yang menilai BOJ selanjutnya akan menambah stimulus, hal tersebut berdasarkan survey Bloomberg pada tanggal 8-15 Juni kemarin, setelah Gubernur Haruhiko Kuroda menyatakan bahwa nilai tukar yen menyesuaikan inflasi dan transaksi dengan negara-negara lain telah kembali ke level sebelum kebangkrutan Lehman Brothers Holdings di tahun 2008 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Jelang Rilis Keputusan BOJ Bursa Saham Jepang Dibuka di Zona Hijau

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/6) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat, memangkas penurunan mingguan ke-3 menjelang keputusan kebijakan moneter bank sentral yang diperkirakan akan mempertahankan program rekor stimulus.

Indeks Topix menguat 0.9% ke level 1,630.46 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Indeks acuan tersebut pekan ini berada pada laju penurunan 1.3%. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average mendulang gain 0.8% ke level 20,151.76. Sedangkan Bank of Japan hari ini akan memutuskan hasil pertemuan selama 2 hari di Tokyo, dengan Gubernur Haruhiko Kuroda akan berpidato dihadapan para wartawan setelah dia menyebabkan yen berfluktuasi selama 2 pekan terakhir.

Survei para ekonom oleh Bloomberg memperkirakan bahwa BOJ akan mempertahankan rencana untuk menambah basis moneter laju tahunan sebesar 80 triliun yen ($651 miliar). (bgs)

Sumber : Bloomberg

Reli Indeks Nasdaq Topang Saham AS Di Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/6) - Saham AS ditutup naik, dengan Indeks Nasdaq Composite membukukan rekor tertingginya, karena Federal Reserve mengisyaratkan akan terus mendukung perekonomian bahkan pada saat pertumbuhan ekonomi sedang menemukan momentumnya
Indeks Nasdaq naik 1,3% menjadi 5,132.95 pada pukul 4 sore di New York. Indeks S & P 500 naik sebesar 1% menjadi 2,120.97, naik untuk hari ketiganya secara beruntun. Indeks Russell 2000 naik 1,3% menuju level tertinggi sepanjang masanya.
Tiga putaran pembelian obligasi dan suku bunga pinjaman The Fed yang mendekati nol telah mendorong Indeks S & P 500 naik lebih dari 200% selama enam tahun. Indeks tersebut turun 0,5% dari level tertingginya yang dicapai pada bulan Mei.
Sementara perkiraan rata-rata dari para otoritas The Fed yang dirilis pada hari Rabu masih membutuhkan dua kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, para otoritas mengatakan kenaikan suku bunga satu kali pada 2015 sudah cukup. Kemrin Janet Yellen menekankan bahwa The Fed tidak memiliki wewenang untuk menaikkan suku bunga, dan akan terus mengevaluasi serangkaian data yang masuk guna menentukan langkah selanjutnya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 17 June 2015

Sentimen The Fed Bantu Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0,4%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/6) - Bursa Saham Asia menguat untuk pertama kalinya dalam 4 hari terakhir setelah Federal Reserve menyatakan laju pengetatan kebijakan moneter akan dilakukan secara bertahap, dengan bank sentral bersiap untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.

Indeks MSCI Asia Pacific mendulang gain sebesar 0.4% ke level 146.71 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Indeks Topix melemah 0.2% ditengah Bank of Japan yang akan memulai pertemuan pembahasan kebijakan.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0.1% dan Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.6%. Indeks NZX 50 Selandia Baru tumbang 0.1% setelah perekonomian kuartal pertama negara tersebut tumbuh kurang dari yang diperkirakan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah Pasca Hasil Keputusan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/6) - Bursa Saham Jepang dibuka melemah seiring para investor menunggu keputusan kebijakan Bank of Japan setelah Federal Reserve memberikan sinyal bahwa laju kenaikan suku bunga akan diperlambat meskipun The Fed mempersiapkan untuk menaikkan suku bunga pinjaman di tahun ini.

Indeks Topix melemah 0.2% ke level 1,631.01 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average tumbang 0.2% ke level 20,180.46. Sedangkan BOJ hari ini akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari di Tokyo, dengan semua 35 survei para ekonom di Bloomberg memperkirakan Gubernur Haruhiko Kuroda akan mempertahankan kebijakan.

Sementara itu, The Fed mempertahankan perkiraanya terkat kenaikan suku bunga pinjaman tahun ini sebesar 0.625%, selagi menurunkan proyeksinya di tahun 2016 mendatang. Meskipun The Fed mendorong penilainnya tentang pasar tenaga kerja dan perekonomian, Ketua Janet Yellen menyatakan bahwa mereka menginginkan untuk melihat bukti yang lebih menentukan terhadap pertumbuhan ekonomi dan dia mengantisipasi hanya kenaikan secara bertahap pada suku bunga pinjaman akan dilakukan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Menguat & Dolar Turun Terkait Komentar Yellen

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/6) - Bursa saham AS ditutup naik, dolar turun dan Treasuries menghapus penurunan karena Federal Reserve mengisyaratkan laju kebijakan pengetatan moneter akan dilakukan secara bertahap bahkan setelah bank sentral bersiap untuk menikkan suku bunga tahun ini.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% pada pukul 16:00 sore di New York, menghapus penurunan terkait pernyataan The Fed. Indeks Bloomberg Dollar Spot turun 0,7%, membalikkan keuntungan. Imbal hasil Treasury note dengan tenor 10-tahun sedikit berubah di 2,32% setelah sebelumnya naik hingga 2,40%. Emas melonjak 0,5%, sementara minyak mentah berfluktuasi di dekat $ 60 per barel.
The Fed mempertahankan perkiraan bahwa suku bunga acuan akan naik menjadi 0,625% tahun ini, dan menurunkan proyeksi untuk tahun depan. Sementara pejabat meningkatkan penilaian mereka tentang pasar tenaga kerja dan perekonomian Amerika , Ketua Janet Yellen mengatakan bahwa para pembuat kebijakan ingin melihat lebih banyak bukti yang menentukan pertumbuhan, dan bahwa ia mengharapkan hanya kenaikan secara bertahap dalam biaya pinjaman yang akan dijamin.
Semalam para pejabat The Fed mempertahankan tingkat suku bunga acuan Fed fund dalam kisaran nol hingga 0,25%, di mana hal tersebut telah meningkatkan perekonomian sejak Desember 2008 setelah resesi terburuk pasca Depresi Besar. Keputusan itu bulat. The Fed juga memotong ujung atas proyeksi untuk keuntungan produk domestik bruto tahun 2015 sebesar 0,7% hingga 2%.(frk)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Berfluktuasi Pada Sesi 1 Jelang Rapat The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/6) -Saham AS berfluktuasi pasca menghapus gain di sesi pagi, sementara obligasi tergelincir diikuti emas jelang keputusan Federal Reserve terkait kenaikan suku bunga acuan. Saham Eropa jatuh di tengah tanda-tanda kebuntuan dalam pembicaraan bantuan Yunani.

Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1% pada 12:37 siang di New York, menghapus kenaikan di sesi pagi sebesar 0,4%. Obligasi turun, mengirim imbal hasil dengan 10-tahun naik 6 basis poin menjadi 2,37%. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,5%. Emas berjangka melemah 0,4%. Minyak melemah pasca rilis laporan pasokan.

Sementara  itu ketua The Fed Janet Yellen member keputusan pada pertemuan dua harinya pada Rabu ini ditengah spekulasi data ekonomi AS yang bervariasi serta kebuntuan negosiasi utang Yunani yang akan mempersulit bank sentral untuk menaikkan suku bunganya. Yunani harus mendapatkan kesepakatan jelang berakhirnya bailout zona euro pada 30 Juni mendatang, atau gagalnya risiko pembayaran utang senilai 313 milyar euro ($ 352 milyar).

Bank sentral AS akan melakukan pertemuan seiring serangkaian data ekonomi terus menunjukkan peningkatan pasca perlambatan di kuartal pertama. Sebuah laporan pada hari Selasa menunjukkan bahwa pembagunan rumah AS yang lebih sedikit pada bulan Mei menyusul lonjakan di bulan sebelumnya. Hal tersebut mengecewakan data pabrik pada hari Senin yang mendorong turunnya Indeks saham.(yds)

Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Turun Karena Investor Mengamati Krisis Yunani & The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/6) - Bursa saham Eropa turun, di tengah berlanjutnya perdebatan atas nasib Yunani, dan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengisyaratkan perlambatan pengetatan moneter.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,5% ke level 383,74 pada penutupan perdagangan. Sebelumnya saham-saham mengalami penurunan sebanyak 0,8% setelah Menteri Keuangan Wolfgang Schaeuble telah mengatakan kepada anggota parlemen di Berlin bahwa pemerintah Jerman membuat rencana darurat untuk mengantisipasi kegagalan dalam mencapai kesepakatan bantuan dengan Yunani pada 30 Juni mendatang.
Saham-saham Yunani menghapus keuntungan sebelumnya setelah Perdana Menteri Alexis Tsipras mengatakan bahwa dia siap untuk mengambil tanggung jawab dalam menolak persyaratan kesepakatan terkait bantuan jika tuntutan kreditur tidak dapat diterima. Indeks ASE turun 3,2% ke penutupan terendahnya sejak September 2012.
The Fed akan menyimpulkan pertemuan kebijakan dua hari-nya pada Rabu ini, di tengah spekulasi beragam data ekonomi AS dan kebuntuan atas Yunani dapat mempersulit rencana bank sentral untuk menaikkan suku bunga.
Pedagang menempatkan kemungkinan kenaikan suku bunga bulan September sebesar 47% di AS pada Selasa kemarin, turun dari 53% pada Jumat lalu, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Ketua The Fed Janet Yellen dapat memberikan petunjuk lebih lanjut pada konferensi pers hari Rabu ini setelah pasar Eropa ditutup.(frk)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 16 June 2015

Turunnya Pasokan AS Dongkrak Minyak Dekati Level $60

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/6) - Minyak menahan gain dengan bergerak mendekati level $60 per barel terkait tanda-tanda berkurangnya pasokan AS.

Kontrak berjangka minyak stagnan di New York setelah kemarin sempat naik 0.8%. Pekan lalu pasokan minyak AS turun sebesar 2.9 juta barel, hal itu menurut American Petroleum Institute. Sementara data dari Energy Information Administration yang akan dirilis hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun untuk pekan ke-7, menurut survei Bloomberg.

Minyak telah bangkit dari level 6 tahun terendah yang tercatat di bulan Maret kemarin setelah aktifitas pengeboran di AS melambat, sehingga mendorong spekulasi bahwa surplus pasokan akan berkurang. Sedangkan OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota produksinya sebesar 30 juta barel per hari saat pertemuan tanggal 5 Juni kemarin sebagai upaya untuk mempertahankan pangsa pasar.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Juli berada di level $60.03 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange atau naik 6 sen pukul 9:06 pagi ini waktu Sydney. Kemarin kontrak WTI mendulang gain 45 sen ke level $59.97. Sepanjang tahun 2015 ini harga WTI telah mengalami kenaikan hampir 13%.

Sementara Brent untuk penyelesaian bulan Agustus turun 25 sen atau 0.4% ke level $63.70 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.25 dibanding WTI untuk bulan yang sama. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Melemah Terkait Penguatan Dolar Menjelang Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/6) - Emas tergelincir pada Selasa karena penguatan dolar menjelang pertemuan The Fed, sementara krisis Yunani gagal memicu permintaan berkelanjutan untuk aset safe haven.
Spot emas turun 0,7% menjadi $ 1,178.06 per ons pada 14.19 waktu New York, sementara emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun $ 8,20 per ons pada level $ 1,177.60.
Bullion tidak membuat banyak kemajuan dalam beberapa bulan terakhir karena ketidakpastian atas waktu kenaikan suku bunga acuan, yang akan mengurangi permintaan untuk aset pembayaran non suku bunga.
Sementara data AS pada Selasa menunjukkan penurunan pada penjualan perumahan di bulan Mei, namun lonjakan untuk perizinan pembangunan menuju ke level tertinggi dalam hampir delapan tahun terakhir, ini menunjukkan penurunan akan bersifat sementara.
Ekuitas Eropa jatuh terakit kekhawatiran mengenai Yunani, dengan Athena dan kreditur pasca kebuntuan terbaru.
Dana bullion yang diperdagangkan di bursa, untuk aset di atas dana SPDR Gold Trust jatuh 0,3% menjadi 701,9 ton pada hari Senin, level terendah sejak 2008.
Pada perdagangan logam lainnya, perak turun 1,1% pada level $ 15,90 per ons, sementara paladium turun 0,1% menjadi $ 734,25.
Platinum turun 0,9% menjadi $ 1,076.75, menurut kajian dari level terendah enam tahun berda di level $ 1,072.50 yang dicapai pada hari Senin seiring serangkaian data ekuitas yang lemah serta lemahnya harga emas, ungkap seorang analis. (yds)
Sumber: Reuters           

Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed Bursa Saham Asia Dibuka Menguat 0,2%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/6) - Bursa Saham Asia dibuka menguat untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir yang menyusul kenaikan Bursa Saham AS, penguatan hari ini seiring para investor menunggu keputusan Federal Reserve terkait kebijakan moneter AS.

Indeks MSCI Asia Pacific mendulang gain 0.2% ke level 146.63 pukul 9:02 pagi ini waktu Tokyo. Dalam 2 hari sebelumnya indeks tersebut tergelincir sebesar 1.2% ditengah pare petinggi Eropa yang mendesak Yunani untuk membuat konsesi yang diperlukan guna memperoleh bantuan dana talangan menjelang pertemuan para Menteri Keuangan Eropa pada Kamis mendatang.

Kesimpulan The Fed pada pertemuan yang berlangsung selama 2 hari ditengah spekulasi data ekonomi AS yang bervariasi dan kebuntuan mengenai Yunani kemungkinan akan menyulitkan upaya bank sentral untuk menaikkan suku bunga. Perdana Menteri Yunani menuduh IMF (International Monetary Fund) bertanggung jawab secara criminal atas situasi hutang Yunani.

Indeks Topix Jepang menguat 0.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia mendulang gain 0.3% dan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Outlook Suku Bunga The Fed Bantu Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/6) - Bursa Saham Jepang dibuka menguat seiring langkah para investor yang berspekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga AS ditengah ketidakpastian mengenai masa depan Yunani di Eropa.

Indeks Topix menguat 0.3% ke level 1,644.98 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average mendulang gain 0.35 ke level 20,322.13.

Kesimpulan pertemuan Federal Reserve yang berlangsung salaam 2 hari, dengan para petinggi dan Ketua Janet Yellen diperkriakan tidak akan mengubah suku bunga setelah perekonomian kuartal pertama terkontraksi ditengah badai musim digin. Pemerintah mengantisipasi pertumbuhan ekonomi akan cukup rebound dengan berpotensi melakukan peningkatan suku bunga di tahun ini. Sedangkan pekan ini Bank of Japan juga mengkaji ulang suku bunga pinjaman. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Menguat Dengan Ekuitas Eropa & Treasury

BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/6) - Bursa saham AS naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir dan Treasuries menguat terkait spekulasi bahwa Federal Reserve tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga di tengah ketidakpastian atas masa depan Yunani di Eropa. Ekuitas Eropa mengalami rebound dari level terendah empat bulan.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% pada pukul 4:00 sore di New York, naik di atas harga rata-rata untuk 100 hari terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 naik 0,6% setelah membalikkan penurunan 1,1%. Euro melemah 0,5% ke level $ 1,1232. Imbal hasil Treasury note dengan tenor 10-tahun turun empat basis poin menjadi 2,31%, sementara tingkat suku bunga obligasi Jerman merosot ke 0,80%. Emas menetap 0,4% lebih rendah.

Federal Reserve memulai pertemuan kebijakan dua harinya, dengan investor berspekulasi bahwa suku bunga tidak akan berubah dan Fed fund berjangka menetapkan kemungkinan penundaan kenaikan pada bulan September. Sementara Yunani tergeser sampai pada retorika terhadap kreditur, Kanselir Jerman Angela Merkel menyerang dengan nada lebih lunak, ia mengatakan sedang memperhitungkan untuk mengakhiri kebuntuan itu pada 18 Juni dalam pertemuan para menteri keuangan kawasan euro.(frk)

Sumber: Bloomberg

Monday 15 June 2015

Minyak Turun Untuk Hari Ke-3 Pasca Output AS & OPEC Membanjiri Pasar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/6) - Minyak mentah turun untuk hari ketiga terkait spekulasi produksi tertinggi dalam beberapa dekade dari AS dan anggota terbesar OPEC akan tetap membuat pasar global kelebihan pasokan.
Pemulihan minyak mentah dari level terendah enam tahun telah goyah pasca rebound hampir 40% sejak Maret mendorong output. Sementara data dari Baker Hughes Inc. menunjukkan perusahaan pengebor di AS memotong jumlah rig minyak aktif selama 27 seminggu, output negara tersebut masih naik ke tiga dekade tertinggi dengan 9.61 juta barel per hari.
Arab Saudi, Irak dan Uni Emirat Arab, tiga produsen terbesar dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak, membuat rekor jumlah produksi minyak mentah. OPEC pada tanggal 5 Juni setuju untuk mempertahankan kuota produksi dalam mempertahankan pangsa pasar.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Juli turun 46 sen, atau 0,8%, ke $ 59,50 per barel pada pukul 12:38 siang di New York Mercantile Exchange. Volume perdagangan adalah 29% di bawah rata-rata 100-hari untuk hari ini. Harga minyak mentah WTI telah naik 12% dalam tahun ini.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah Jelang Pertemuan The Fed & Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/6) - Bursa Saham Jepang dibuka melemah, dengan saham perusahaan pengapalan dan energi memimpin penurunan, hal tersebut seiring para investor menunggu update dari Federal Reserve terkait kebiajkan moneter AS dan pertemuan para Menteri Keuangan Zona Eropa dengan Yunani.

Indeks Topix melemah 0.4% ke level 1,645.58 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Semenatra Indeks Nikkei 225 Stock Average tergelincir 0.4% ke level 20,316.19.

Hari ini Federal Reserve akan memulai pertemuan yanag akan berlangsung selama 2 hari, yang mana diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Membaiknya data ekonomi sejak sesi pertemuan terakhir bank sentral telah mendorong kemungkinan 53% akan kenaikan suku bunga di bulan September, hal tersebut menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. Sedangkan di pekan ini BOJ juga dijadwalkan akan mengkaji ulang suku bunga pinjaman, dengan Gubernur Bank Sentral Haruhiko Kuroda dijadwalkan akan menghadiri sesi parlemen di hari ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Yunani & The Fed Bayangi Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0,1%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/6) - Bursa Saham Asia dibuka melemah ditengah upaya para investor yang sedang menunggu update dari Federal Reserve terkait kebijakan moneter AS dan pertemuan para Menteri Keuangan Zona Eropa dengan Yunani.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.1% ke level 147.26 pukul 9:01 pagi ini waktu Tokyo. Senin kemarin Indeks acuan tersebut melemah sebesar 0.5% setelah putaran terakhir negosiasi antara Yunani dan para kreditornya menemui kebuntuan. Sementara The Fed sendiri Selasa ini akan memulai pertemuan yang akan berlangsung selama 2 hari kedepan. Sedangkan data ekonomi AS dari sektor tenaga kerja dan belanja telah mengindikasi bahwa perekonomian membaik setelah kuartal pertama kemarin merosot, laporan data ekonomi Senin kemarin menunjukkan output pabrik secara mengejutkan anjlok.

Para petinggi Eropa mendesak Yunani untuk membuat konsesi yang diperlukan untuk memperoleh bantaun dana talangan (bailout), dengan pertemuan para Menteri Keuangan Yunani pada tanggal 18 Juni mendatang yang berpeluang adanya konfrontasi antara Yunani dan para kreditornya.

Indeks Topix Jepang melemah 0.4%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1% dan Indeks S&P/ASX 200 Australia stagnan. Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa AS Turun Di tengah Kebuntuan Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/6) - Bursa saham AS melemah, dengan indeks 500 Standard & Poor berada di bawah harga rata-rata selama 100 hari terakhir, setelah negosiasi akhir pekan antara Yunani dan kreditor mengalami kebuntuan serta data pabrikan yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks S&P 500 turun 0,5% ke level 2,084.56 pada pukul 16:00 sore di New York, setelah sebelumnya kehilangan sebanyak 1%.
Putaran terakhir pembicaraan bailout antara Yunani dan kreditor berakhir dengan kepahitan setelah para pemimpin bertemu hanya 45 menit di Brussels pada hari Minggu. Para pembuat kebijakan Eropa menaikkan tekanan terhadap Yunani untuk kembali ke meja perundingan dan membuat konsesi lebih lanjut dalam membuka bantuan, karena masing-masing pihak meletakkan tuntutan untuk menggalang dukungan bagi posisi masing-masing.
Federal Reserve akan memulai pertemuan dua hari besok, di mana para pejabat diharapkan untuk meninggalkan suku bunga yang ada sekarang. Meningkatkan laporan ekonomi sejak sesi terakhir bank sentral yang telah mendorong probabilitas untuk kenaikan suku bunga pada bulan September menjadi 53%, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Ketua The Fed Janet Yellen kemungkinan memberikan petunjuk lebih lanjut dalam konferensi pers-nya pada tanggal 17 Juni.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Yunani Pimpin Penurunan Pasar Saham Eropa Terkait Pembicaraan Utang

BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/6) - Yunani menyeret pasar saham Eropa ke level terendah dalam hampir empat bulan terakhir setelah pembicaraan utang pada akhir pekan yang lalu antara Yunani dan kreditur mengalami kebuntuan.

Indeks Stoxx Europe 600 tergelincir 1,6% ke level 383,02 pada penutupan perdagangan. Indeks ASE Yunani turun 4,7%, dengan saham Alpha Bank AE dan Piraeus Bank SA turun setidaknya 9%. Sementara  Indeks FTSE MIB Italia mencatat kinerja terburuk kedua di antara pasar saham di Eropa barat, dengan penurunan sebesar 2,4%.

Pembicaraan di Brussels antara Yunani dan kreditor mengalami jalan buntu setelah bertemu hanya 45 menit pada hari Minggu. Komisi Eropa mengatakan bahwa kesenjangan antara apa yang kreditur inginkan dan apa yang Yunani siapkan tidak bisa dijembatani. Pertemuan para menteri keuangan kawasan euro tanggal 18 Juni mungkin sekarang menjadi sesi pemutusan atau penundaan dalam memutuskan apakah hal tersebut bisa menghindari default.

Kegagalan terbaru untuk menemukan kompromi dalam membuka sebanyak 7,2 miliar euro ($ 8.1 miliar) bantuan pemerintah anti-penghematan Yunani disertai dengan peringatan tentang risiko keluarnya negara tersebut  dari mata uang euro.

Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan itu terserah pemerintah Yunani untuk mengambil langkah berikutnya untuk memecahkan kebuntuan dengan kreditur dan mengamankan kesepakatan terkait bailout.(frk)

Sumber: Bloomberg

Sunday 14 June 2015

Produksi Minyak Libya Tekan Minyak Anjlok Pada Hari Ke-3

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Minyak turun pada hari ke-3 setelah meningkatnya output Libya menambah spekulasi bahwa produksi OPEC yang tidak mengalami pengurangan akan memperpanjang pasokan minyak global.

Kontrak berjangka minyak turun sebesar 0.5% di New York. Libya sebagai anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) tengah memproduksi minyak sebesar 500,000 barel per hari, hal tersebut menurut Libya News Agency  yang dikutip dari National Oil Corp. Perusahaan pengeboran minyak di AS telah mengurangi jumlah bor yang aktif untuk pekan ke-27 secara beruntun, menurut data dari Baker Hughes Inc pada Jumat kemarin.

Rebound minyak dari level 6 tahun terendah telah mendekati level $60 per barel ditengah spekulasi bahwa pasokan global akan bertahan seiring kenaikan harga memicu pemulihan pada angka produksi. OPEC mempertahankan kuota kolektifnya sebesar 30 juta barel per hari saat pertemuan tanggal 5 Juni kemarin yang sejalan dengan upaya mempertahankan pangsa pasar.

WTI (West Texas Intermediate) untuk pengiriman bulan Juli turun sebesar 29 sen ke level $59.67 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada di level $59.76 pukul 9:50 pagi ini waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 81 sen ke level $59.96 pada hari Jumat kemarin. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 32% dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun ini harga WTI telah mengalami kenaikan sebesar 12%.

Sementara Brent untuk penyelesaian bulan Juli yang akan berakhir Senin ini turun sebesar 55 sen atau 0.9% ke level $63.32 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.65 dibanding WTI. Brent untuk bulan Agustus turun 32 sen ke level $64.32. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Perpanjang Gain Ditengah Kebuntuan Pembahasan Bailout Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Emas naik setelah negosiasi antara perwakilan pemerintah Yunani dan para kreditornya pada hari Minggu kemairn menemui kebuntuan, sehingga hal itu mendorong permintaan aset safe haven.

Bullion untuk pengiriman segera naik sebesar 0.4% ke level $1,186.57 per ounce dan berada di level $1,184.77 pukul 7:36 pagi ini waktu Singapura, menurut harga dari Bloomberg. Pekan lalu emas mengalami kenaikan sebesar 0.8% yang sekaligus gain pertamanya sejak tanggal 15 Mei kemarin.

Komisi Eropa menyatakan bahwa pembahasan hari Minggu kemarin di Brussels antara Yunani dan para kreditornya menemui kekacauan sekitar 45 menit, mengalihkan masalah terkait penemuan sebuah resolusi kepada krisis hutang Yunani terhadap pertemuan para Menteri Keuangan Zona Eropa yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni mendatang. Hal tersebut kemungkinan akan menjadi sebuah sesi make-or-break terkiat kemampuan keputusan Yunani guna menghindari default dan melanjutkan keanggotannya pada 19 negara Zona Eropa. Sementara pekan ini para investor juga tengah mengkaji outcome pertemuan Federal Reserve yang akan berlangsung selama 2 hari.

Emas untuk pengiriman bulan Agustus naik 0.4% ke level $1,184.40 per ounce di Comex, New York.

Perak untuk pengiriman segara naik sebesar 0.9% ke level $16.1216 per ounce dan berada di level $16.0481. Platinum naik 0.4% ke level $1,099.10 per ounce. Palladium catat gain 0.2% ke level $739.70 per ounce. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Kebuntuan Pembahasan Bailout Yunani Kembali Tumbangkan Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Euro turun setelah pembicaraan antara Yunani dan para kreditornya tidak menemukan titik temu terkait bantuan dana talangan (bailout). Sementara Indeks Berjangka Asia dan AS memberi sinyal pelemahan seiring minyak mentah memperpanjang penurunan, sedangkan logam mulia reli.

Euro mencatat penurunan sebesar 0.4% ke level $1.1219 pukul 8:28 pagi ini waktu Tokyo dan turun 0.3% terhadap yen, dolar Australia dan Selandia Baru. Kontrak berjangka pada ekuitas Jepang dan Hong Kong melemah 0.1%, dengan Jumat kemarin Indeks Standard & Poor 500 menghentikan kenaikan selama 3 hari. Bursa Berjangka AS melemah 0.4%. Minyak anjlok pada hari ke-3. Emas mendulang gain 0.3%.

Negosiasi di Brussels antara Yunani dan para kreditornya menemui kebuntuan setelah selama  45 menit pada hari Minggu kemarin, mengalihkan masalah terkait penemuan sebuah resolusi kepada krisis hutang Yunani terhadap pertemuan para Menteri Keuangan Zona Eropa yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni mendatang. Fokus pekan ini juga masih terkait kebijakan moneter AS, dengan Federal Reserve Rabu besok mengkaji kembali suku bunga. Sementara data output pabrik AS akan dirilis Senin ini.

Euro turun 0.5% ke level 138.35 yen dan melemah 0.4% terhadap Aussie dan kiwi. Sedangkan Indeks Spot Dolar Bloomberg menguat 0.1% yang sekaligus kenaikan pada hari ke-3. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Kegagalan Pembahasan Bailout Yunani Bayangi Pelemahan Bursa Saham Asia di Sesi Pembukaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Bursa Saham Asia dibuka melemah dengan Indeks Berjangka AS dan euro melemah, setelah pembahasan antara Yunani dan para kreditornya menemui kebuntuan terkait bantuan dana talangan (bailout). Sementara minyak memperpanjang penurunan dan obligasi Treasury AS berjangka naik.

Indeks MSCI Asia Pacific melemah 0.5% pukul 9:24 pagi ini waktu Tokyo, menghentikan kenaikan selama 3 hari seiring acian ekuitas Jepang, Australia dan Korea Selatan turun 0.4%. Indeks Berjangka Standard & Poor 500 melemah 0.4%, sedangkan kontrak obligasi AS dengan tenor 10 tahun memberi sinyal kenaikan. Di lain pihak euro turun 0.4% terhadap dolar dan yen. Minyak turun pada hari ke-3.

Negosiasi di Brussels antara Yunani dan para kreditornya pada hari Minggu kemarin menemui kebuntuan sekitar 45 menit, mengalihkan masalah terkait penemuan sebuah resolusi kepada krisis hutang Yunani terhadap pertemuan para Menteri Keuangan Zona Eropa yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni mendatang. Fokus pekan ini juga masih terkait kebijakan moneter AS, dengan Federal Reserve mengkaji kembali suku bunga pada Rabu mendatang. Data output pabrik AS akan dirilis Senin ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Penguatan Yen Kembali Lemahkan Bursa Saham Jepang Pada Sesi Pembukaan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (15/6) - Bursa Saham Jepang dibuka melemah seiring yen mendulang gain terhadap euro setelah putaran terakhir pembahasan antara Yunani dan para kreditornya menemui kebuntuan terkait bantuan dana talangan (bailout).

Nippon Sheet Glass Co. melemah 1.5%. Toyota Motor Corp., anjlok 0.7%. DeNA Co., mendulang gain 1.6%. Nichirei Corp. melonjak 5.6% sekaligus kenaikan tajam pada Indeks Nikkei 225 Stock Average.

Indeks Topix melemah 0.7% ke level 1,639.64 pukul 9:13 pagi ini waktu Tokyo. Sementara Indeks Nikkei 225 tumbang 0.8% ke level 20,245.17. Sedankan yen mendulang gain 0.4% ke level 138.46 per euro setelah negosiasi di Brussels antara Yunani dan para kreditornya pada hari Minggu kemarin menemui kebuntuan sekitar 45 menit, mengalihkan permasalahan terkait penemuan sebuah resolusi terhadap pertemuan para Menteri Keuangan Zoan Eropa yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 Juni mendatang. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 11 June 2015

Masuk Tren Penguatan, IHSG Bakal Bangkit

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Pasalnya, IHSG telah memasuki tren kenaikan dalam jangka pendek.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan aliran dana yang keluar mulai cukup mereda sehingga mengurangi tekanan pada IHSG.

"Pergerakan IHSG terus menerus memperlihatkan manuver yang cantik, capital outflow yang masih terjadi namun kategorinya sudah dapat dikatakan mulai minim," kata dia dalam ulasannya, Jakarta, Jumat (12/6/2015).

Dia menuturkan, hal tersebut juga didukung oleh pola-pola adanya akumulasi saham oleh para investor. Dia bilang, pada perdagangan saham hari ini IHSG bergerak pada level support 4.871 dan resistance pada level 5.051.

"Selama support terjaga kuat pada level 4.871 IHSG berpotensi melanjutkan perjalanan menguat," katanya.

Riset PT Sinarmas Sekuritas mengungkapkan IHSG bergerak variatif (mixed). Sejumlah sentimen regional mempengaruhi indeks saham.

Dari Amerika Serikat (AS) merilis initial jobless claims yang diperkirakan meningkat dari 276 ribu menjadi 278 ribu. Data retail sales diperkirakan naik ke level 0,43 persen MoM dari sebelum 0 persen MoM.

"Dari Eropa akan merilis data industrial production yang diperkirakan ke level 0,2 persen MoM dibandingkan sebelumnya 0,3 persen MoM," paparnya.

Pada perdagangan kali ini Sinarmas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.900 dan i4.968.

Wall Street Menguat Setelah Data Penjualan Ritel AS Membaik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Bursa di Amerika Serikat (AS) menguat setelah data penjualan ritel dan data tenaga kerja di negara tersebut membaik. Para pelaku pasar mulai yakin bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai pulih.

Sentimen lain yang memberikan tenaga bagi bursa yang mendapat sebutan Wall Street tersebut adalah kemajuan proses negosiasi utang Yunani.

Mengutip Bloomberg, Jumat (12/6/2015), Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 persen menjadi 2.109,23 pada pukul 4 sore waktu New York, AS. Pada perdagangan sehari sebelumnya, indeks acuan di wall Street tersebut juga mengalami penguatan 0,5 persen. Dow Jones Industrial Averange juga menguat 35,97 poin atau 0,22 persen ke level 18.039,37.

"Sebelumnya ada tarik-menarik antara dua sentimen. Pertama membaiknya data ekonomi di AS dan kedua mengenai penyelesaian utang Yunani," jelas Analis Commonwealth Financial Network, Massachusetts, AS, Brad McMillan.

Ia melanjutkan, memasuki kuartal II 2015 ini, perekonomian Amerika mulai menunjukkan sinyal-sinyal membaik. Data penjualan eceran pada Mei 2015 menunjukkan level positif setelah sebelumnya data mengenai tunjangan pengangguran juga menunjukkan level di bawah 300 ribu.

Namun memang, sentimen yang cukup positif tersebut masih dibayang-bayangi dengan sentimen mengenai penyelesaian utang Yunani. Beberapa hari sebelumnya atau pada minggu kemarin utang Yunani menjadi beban di bursa Amerika karena tidak ada penyelesaian.

Namun dalam beberapa hari terakhir terlihat bahwa pemerintah Yunani melunak dengan menerima beberapa syarat bantuan dana dari Eropa.

Perdana Menteri Yunani berjanji kepada Jerman dan Perancis bahwa dirinya akan meningkatkan upaya untuk menemukan paket reformasi dan perbaikan anggaran sebelum jatuh tempo perjanjian dana talangan di akhir bulan ini.

Analis Oppenheimer Funds Inc, New York, AS, Krishna Memani menjelaskan, selama ini jika keluar data ekonomi yang cukup di Amerika tidak pernah disusul dengan data lain yang membaik pula. Namun biasanya data lain yang keluar akan berkebalikan dengan data yang keluar sebelumnya sehingga sinyal perbaikan ekonomi terpatahkan.

Pada beberapa bulan terakhir terutama di tengah tahun ini data-data yang keluar saling mendukung sehingga mendorong sentimen positif bahwa benar-benar ada perbaikan ekonomi di AS." Pasar terus mendapat khabar baik," tuturnya.

Emas Hentikan Reli Tiga Harinya Terkait Penguatan Dolar Pasca Rilis Data AS


BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Harga emas jatuh pada hari Kamis, ini menghentikan gain tiga harinya, karena pasar saham global dan dolar menguat setelah data ekonomi AS yang kuat, sehingga menekan harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada tahun 2015.

Penjualan ritel AS meningkat 1,2% pada Mei, melampaui pertumbuhan 1,1% yang diperkirakan oleh para ekonom.

Secara terpisah, harga impor AS naik pada Mei setelah 10 bulan menurun, sementara klaim pengangguran mingguan naik sedikit lebih dari yang diharapkan tapi tetap di wilayah konsisten dengan penguatan pasar tenaga kerja.

Spot emas turun 0,4% pada $ 1,181.30 per ons pada 2:27 siang waktu New York, sementara berjangka emas AS untuk pengiriman Agustus menetap $ 6,20 per ons pada level $ 1,186.60.

Logam mencapai level tertinggi satu pekan dari level $ 1,192.10 pada hari Rabu, setelah sebagian besar berada di kisaran $ 50 sekitar $ 1.200 sejak pertengahan Maret lalu.

ETF emas terbesar di dunia, SPDR Gold Trust, mengatakan kepemilikan sahamnya jatuh 0,2% menjadi 704,23 ton pada hari Rabu, level terendah sejak September 2008.

Perak naik 0,2% pada $ 16 per ons, sementara platinum turun 0,7% menjadi $ 1,102.25 per ons dan paladium naik 0,1% pada $ 742,75 per ons.

Palladium sebelumnya menyentuh level terendah sejak 1 April di $ 736,00 per ons.

Sumber: Reuters

Saham Jepang Menguat terkait Data Ekonomi AS


BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Saham Jepang naik, kupas penurunan mingguan kedua pada indeks Topix, seiring yen melemah terhadap dolar dan data penjualan ritel AS dan pekerjaan memperkuat keyakinan dalam kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Indeks Topix naik sebesar 0,2 persen ke level 1,652.89 pukul 09:01 di Tokyo, menuju penurunan mingguan sebesar 0,9 persen. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,2 persen ke level 20,423.43. Yen ditransaksikan pada level 123,58 per dolar pasca melemah sebesar 0,6 persen pada hari Kamis. Perdagangan Jepang mungkin stabil pada hari Jumat ini seiring opsi indeks ekuitas dan kontrak berjangka berakhir.

Indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,2 persen di New York pada hari Kamis kemarin pasca rilis data yang menunjukkan penjualan di pengecer naik di bulan Mei dan aplikasi untuk tunjangan pengangguran tetap di bawah 300.000 selama 14 pekan terakhir berturut-turut, menunjukan pasar tenaga kerja kian menguat. Kontrak E-mini berjangka pada Indeks S & P 500 tergelincir 0,1 persen.

Yen Jepang melemah, meskipun masih di sekitar tingkat yang sesuai untuk mencerminkan fundamental Jepang, kata Naoyuki Shinohara, seorang mantan pejabat mata uang tertinggi di kementerian keuangan.

Sumber: Bloomberg

Saham AS Ditutup Naik Diikuti Dolar Ditengah Optimisme Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/6) - Saham AS ditutup naik untuk hari ketiga dan dolar menguat karena data menunjukkan peningkatan penjualan ritel memperkuat keyakinan dalam perekonomian. Obligasi naik dikuti utang Eropa, sementara minyak tergelincir.

Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2 persen pada 4 pm di New York, mendorong kenaikan tiga hari menjadi 1,4%. Stoxx Europe 600 naik 0,6%, memangkas kenaikan 1,2% setelah salah seorang juru bicara IMF mengatakan tidak ada kemajuan dalam pembicaraan utang Yunani. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,2%, sedangkan imbal hasil obligasi dengan tenor 10-tahun turun sembilan basis poin dari tertinggi pada bulan Oktober. Minyak merosot dikuti emas dan tembaga.

Data menunjukkan bahwa penjualan ritel AS meningkat di Mei, sementara klaim pengangguran menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang akan membantu pertumbuhan bahan bakar karena Federal Reserve bersiap untuk menaikkan tingkat suku bunganya. IMF mengatakan negosiasi dengan Yunani gagal membuat kemajuan terkait kesepakatan utang yang akan membantu negara tersebut untuk menghindari default.(yds)

Sumber: Bloomberg

Wednesday 10 June 2015

Tanpa Listrik, Komputer Bisa Hidup Menggunakan Air

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Seorang peneliti dari Stanford University, Manu Prakash, menciptakan sebuah komputer yang bisa hidup hanya dengan menggunakan air alias tanpa listrik.
Padahal, air adalah salah satu senyawa yang dapat membuat hampir semua produk elektronik korsleting. Tak dijelaskan, bagaimana Prakash berhasil mengembangkan komputer yang dapat berjalan melalui tetesan air tersebut.
Pria berdarah India ini merancang suatu sistem dimana tetesan air terjebak dalam medan magnet. Ketika medan berputar atau berbalik, tetesan air akan bergerak ke jarak dan arah yang tepat.
Sistem tersebut memiliki konsep yang mirip dengan jam komputer, yang merupakan salah satu komponen paling penting pada semua jenis komputer di pasaran.
Jam komputer bertanggung jawab untuk hampir setiap perangkat modern. Smartphone, DVR, pesawat terbang, internet - tanpa jam, tak satupun dari mereka bisa beroperasi dengan maksimal.
Laman The Time of India melaporkan, Kamis (11/6/2015), dalam proyek ini Prakash dibantu oleh dua orang mahasiswanya. Selain sebagai peneliti, Prakash adalah asisten profesor bioteknologi di Universitas Stanford.
(isk/dhi)

Sumber : Liputan6

Apple Lebih Unggul Dibanding Google dan Microsoft, Ini Buktinya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Di atas panggung gelaran World Wide Developer Confrence (WWDC) 2015, CEO Apple Tim Cook pamer keberhasilan yang diraih perusahaannya. Bahkan, Cook tak segan untuk mebandingkan pencapian Apple dengan dua pesaing utama mereka, yakni Google dan Microsoft.
Mengutip laman Apple Insider, Kamis (11/6/2015), Cook memaparkan bahwa adopsi sistem operasi anyar Apple selalu berhasil diadopsi dengan baik oleh para penggunanya.

Di lini smartphone, Cook mengatakan bahwa iOS 8 hingga kini telah diadopsi oleh 83% pengguna iDevice. Jauh lebih efektif dibanding adopsi Android 5.0 Lollipop yang baru mencapai 12% total pengguna perangkat Android.

Untuk lini PC, OS Yosemite besutan Apple sudah diadopsi oleh 55% pengguna Mac, sedangkan Windows 8.1 hanya 8%.
Tak cukup sampai di situ, Cook juga menyebutkan bahwa lebih dari 100 miliar aplikasi telah diunduh di App Store selama 8 tahun ini. Tiap detiknya, tercatat ada sebanyak 850 aplikasi yang diunduh dari AppStore.
Dan yang membuat Apple benar-benar merasa unggul dibanding para pesaingya adalah fitur pembayaran digital Apple Pay. Cook mengungkapkan bahwa di Juli nanti akan ada 1 juta merchant yang akan mendukung pembayaran via Apple Pay.
(dhi/isk)

Sumber : Liputan6

Permintaan Menguat Angkat Harga Minyak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Harga minyak mentah naik ke posisi baru tertingginya di tahun ini, setelah data menunjukkan adanya penguatan permintaan minyak mentah dan bensin di Amerika Serikat (AS) di atas prediksi.

Melansir laman Dow Jones, Kamis (11/6/2015), harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Juli ditutup naik US$ 1,29 (2,1 persen) menjadi US$ 61,43 per barel di New York Mercantile Exchange. Ini menjadi penutupan tertinggi sejak 9 Desember.

Sementara minyak Brent, patokan global, naik 82 sen (1,3 persen) ke posisi US$ 65,70 per barel di ICE Futures Europe.

Harga minyak kembali dari kemundurannya karena pedagang melihat data, yang menunjukkan produksi minyak AS naik pada pekan lalu menjadi 9,5 juta barel per hari. Ini merupakan rekor tertinggi dalam data mingguan.

"Namun aksi harga ini belum meyakinkan saya karena kita masih dibanjiri minyak mentah," kata Tariq Zahir, Anggota Tyche Capital Advisors.

Harga telah goyah dalam beberapa pekan terakhir, berputar sekitar US$ 60 per barel karena investor menimbang kelebihan pasokan minyak lanjutan, terhadap tanda-tanda penguatan permintaan dan harapan bahwa output dapat menyusut.

Stok minyak mentah AS turun 6,8 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 5 juni menjadi 470,6 juta barel, menurut Administrasi Informasi Energi AS. Sebelumnya, analis yang disurvei The Wall Street Journal meramalkan penurunan mencapai 1,8 juta barel pada pekan ini.

Ini adalah penurunan stok mingguan terbesar sejak Juli tahun lalu dan penurunan keenam sejak stok mencapai tingkat tertingginya dalam lebih dari 80 tahun di bulan April.

Penurunan ini disebabkan penurunan besar dalam impor. Salah satunya akibat kebakaran hutan yang menghentikan beberapa operasional produksi di Kanada.

Analis memperkirakan pasokan minyak mentah terus menyusut di musim panas ini. Di Gulf Coast, di mana sebagian besar kilang dalam negeri AS berada, penyuling mengoperasikan 98,4 persen dari kapasitas. Ini merupakan rekor tinggi.

"Saya tidak akan terkejut jika melihat ada 20 sampai 30 juta barel minyak ditarik keluar dari penyimpanan dalam beberapa minggu mendatang," kata Donald Morton, Wakil Presiden Senior Herbert J. Sims & Co.

Beberapa perusahaan AS telah mengatakan jika harga minyak bertahan di atas $ 60 per barel, mereka dapat meningkatkan produksi.

Adapun stok bensin AS turun 2,9 juta barel. Permintaan bensin rata-rata 9,6 juta barel per hari, naik dari 8,6 juta barel per hari tahun lalu. Harga bensin berjangka ditutup naik 6.93 sen, atau 3,3 persen menjadi US$ 2,1464 per galon.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Sentimen Regional Bikin IHSG Variatif

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak variatif pada perdagangan saham Kamis (11/6/2015) ini. Dalam risetnya, PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, sentimen regional mewarnai laju indeks saham.

"Dari China akan merilis data industrial production yang diperkirakan naik 0,2 persen ke level 6,1 persen year on year (yoy) dan akan merilis juga data retail sales China yang diperkirakan ke level 9,64 persen yoy dibandingkan sebelumnya di level 10 persen yoy," mengutip laporan Sinarmas Sekuritas tersebut.

Sinarmas memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.906 kemudian resistance pada level 4.967.

Sementara, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan indeks saham akan bergerak pada kisaran support 4.900-4.920 dan resistance 4.950-4.986. Dia berharap aksi jual akan berkurang sehingga IHSG dapat melanjutkan penguatan. Pasalnya, kendati pada perdagangan saham kemarin IHSG mengalami kenaikan namun pada sesi akhir perdagangan diwarnai aksi jual.

"Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.795-4.865 dan mampu melampaui target resistance 4.925-4.955 namun berakhir di antara target tersebut. Meski terjadi kenaikan namun menjelang akhir sesi kembali terjadi aksi ambil untung," tambahnya.

Sedangkan PT Bahana Sekuritas dalam ulasannya, menyebutkan IHSG akan bergerak variatif dengan kencederungan menguat. Laju IHSG diperkirakan bergerakan dalam kisaran support 4.900 dan resistance 5.000.


Sumber : Liputan6

Wall Street Naik Dipicu Kesepakatan Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/06) - Wall Street berakhir menguat pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta), dipicu keyakinan investor jika pembahasan utang antara Yunani dengan kreditor mendekati kesepakatan dan adanya kenaikan pada saham perusahaan teknologi serta keuangan.

Melansir laman Wall Street Journal, indeks Dow Jones Industrial Average naik 256 poin (1,4 persen) ke posisi 18.020. Ini menjadi titik dan persentase kenaikan terbesar sejak 8 Mei.

Sementara indeks S & P 500 bertambah 26 poin (1,3 persen) menjadi 2.107 poin. Kemudian indeks Nasdaq Composite naik 67 poin (1,3 persen) ke posisi 5.081 poin.

Kenaikan pasar saham AS ini, terpicu meningkatnya saham perusahaan teknologi dan keuangan, yang terangkat ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga akan meningkatkan keuntungan di sektor perbankan.

"Pasar melepaskan sedikit hal terpendam setelah beberapa hari dalam kondisi tenang," kata Michael Antonelli, Pedagang di Brokerage firm Robert W. Baird.

Pasar saham juga terangkat kemungkinan terjadinya kesepakatan soal utang antara Yunani dan kreditor internasional, yang berdampak ke bailout.

"Orang-orang merasa jauh lebih nyaman daripada yang mereka lakukan di hari Senin atau Selasa, karena kesepakatan ini," kata Sahak Manuelian, Managing Director Wedbush Securities.

Reli pasar pada hari ini, menandai perubahan yang menyusul kemerosotan di pasar saham sebelumnya. Investor mengatakan sejumlah kendala telah menahan pergerakan saham, seperti tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi AS, perlambatan pertumbuhan laba perusahaan dan kegelisahan atas rencana kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Namun akhir-akhir ini, terjadi perubahan yang cukup untuk memikat beberapa minat aksi beli. Pada saat yang sama, data ekonomi membaik, meyakinkan investor bahwa ekonomi AS kemungkinan dalam posisi yang lebih kuat untuk menahan biaya pinjaman yang lebih tinggi.

"Seperti sejumlah kekhawatiran muncul kemudian ada beberapa jenis resolusi," kata Jeffrey Yu, Kepala Derivatif Saham UBS AG.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Tuesday 9 June 2015

Harga Emas Naik Menanti Keputusan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Harga emas ditutup naik pada Selasa (Rabu pagi WIB) sebab para investor masih menanti data ekonomi AS yang akan dijadikan sinyal mengenai arah kebijakan Bank sentral AS (The Fed) soal kenaikan suku bunga.

Dilansir dari Xinhua, Rabu (10/6/2015), kontrak emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 4 atau 0,34 persen menjadi US$ 1.177,6 per ounce.

Emas menguat karena investor berspekulasi tentang kapan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Para analis menyatakan, para investor ingin  memastikan sebab hasil laporan penjualan ritel Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis menunjukkan data positif dan laporan klaim pengangguran mingguan memperlihatkan data positif.

Analis awalnya meyakini suku bunga acuan AS bisa naik pada awal Juni, tapi karena data pekerjaan untuk Maret lebih buruk dari yang diperkirakan, maka sekarang menghitung bahwa suku bunga akan naik pada saat data pekerjaan membaik.

Pertemuan The Fed selanjutnya dijadwalkan pada 15 Juni, sehingga investor bisa mencari informasi tambahan tentang waktu kenaikan suku bunga.

Tak hanya itu, pelemahan indeks dolar AS juga juga ikut mengangkat emas. Indeks dolar AS tercatat melemah sebesar 0,1 persen, jatuh menjadi 95,16. Indeks adalah ukuran dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi investor.

Berbeda dengan harga emas, harga perak untuk pengiriman Juli turun 0,2 sen atau 0,01 persen menjadi US$ 15,957 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli, naik US$ 7,3 atau 0,66 persen menjadi US$ 1.108,5 per ounce. (Ndw/Gdn)


Sumber : Liputan6

Kekhawatiran Yunani Picu Permintaan Aset Heaven, Emas Menguat Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Emas naik hari kedua terkait kekhawatiran bahwa Yunani akan mengalami sandungan dalam upaya untuk menghindari default sehingga mendorong daya tarik logam sebagai aset haven.

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,3% untuk menetap di level $ 1,177.60 per ons pada 1:44 di Comex New York.

Perak untuk pengiriman Juli turun kurang dari 0,1% menjadi $ 15,957 per ons di Comex, penurunan untuk hari kelima, secara beruntun sejak 30 Mei 2014.

Platinum berjangka untuk pengiriman Juli naik 0,7% menjadi $ 1,108.50 per ons di New York Mercantile Exchange. Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 0,5% menjadi $ 739,90 per ons, penurunan beruntun kedelapan dan kemerosotan terpanjang sejak 4 Februari 2014.(yds)

Sumber: Boomberg

Saham Jepang Menguat untuk Pertama Kali dalam Empat Hari

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Sebagian besar saham-saham Jepang naik mengirim indeks Topix bersiap untuk mengakhiri penurunan selama tiga hari terakhir, seiring rilis laporan yang menunjukkan pesanan mesin tiba-tiba melonjak pada bulan April. Saham-saham Pertambangan dan real-estate pimpin penguatan.
Indeks Topix naik sebesar 0,1 persen ke level 1,635.88 pukul 09:01 di Tokyo, dengan dua saham naik untuk setiap yang jatuh. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat sebesar 0,1 persen ke level 20,123.70. Yen Jepang ditransaksikan pada level 124,41 per dolar pasca penguatan selama dua hari terakhir. Indeks Topix telah naik sebesar 16 persen tahun ini sampai Selasa, dibandingkan dengan kenaikan 2,5 persen pada MSCI World Index.
Kontrak E-mini berjangka pada indeks Standard & Poor 500 naik sebesar 0,1 persen. Indeks acuan ekuitas AS ditutup mendatar kemarin seiring rally saham perbankan di tengah meningkatnya obliasi imbal hasil, sementara saham maskapai penerbangan membebani kinerja saham transportasi dan saham perusahaan teknologi tergelincir.
Laporan yang dirilis pagi ini menunjukkan pesanan mesin Jepang naik sebesar 3,8 persen pada April dari Maret. Para ekonom telah memperkirakan penurunan sebesar 2,1 persen. Harga produsen meningkat sebesar 0,3 persen pada Mei dari bulan sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg

Gain Saham Perbankan & Loss Saham Airline Antarkan Bursa AS Ditutup Flat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Bursa Saham AS ditutup stagnan, setelah ekuitas tersebut mencapai level 2 bulan terendah, stagnannya bursa hari ini akibat saham perbankan reli ditengah naiknya imbal hasil obligasi, sementara tertekan saham airline terkait saham perusahaan transportasi dan tekhnologi yang tergelincir.

Indeks Standard & Poor 500 menguat kurang dari 0.1% ke level 2,080.02 pukul 4 sore ini waktu New York, setelah sempat berfluktuasi pada kisaran yang rendah diantara gain dan loss sebesar 0.3% selama sesi ini. Indeks acuan saham tersebut mengalami penurunan 2.3% sejak penutupan terakhirnya pada rekor yang tercatat pada tanggal 21 Mei kemarin. Sementara Indeks Nasdaq Composite melemah 0.2%.

Laporan terkait sentimen konsumen dan penjualan ritel akan dirilis pekan ini, yang keduanya diperkirakan akan menunjukkan sebuah pemulihan perekonomian. Sementara data pekerjaan yang dirilis pekan lalu menunjukkan perekrutan yang naik tajam selama 5 bulan terakhir dan kenaikan upah tertinggi selama 2 tahun terakhir, sehingga hal tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga di tahun ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Gain Saham Perbankan & Energi Antarkan Bursa AS Sesi 1 Menguat 0,2%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/6) - Bursa Saham AS sesi 1 menguat, setelah ekuitas tersebut sempat mencapai level 2 bulan terendah, penguatan hari ini akibat saham perbankan reli ditengah imbal hasil obligasi yang naik dan saham perusahaan energi catat gain seiring kenaikan minyak.

Noble Energy Corp. dan Newfield Exploration Co. menguat lebih dari 2.4%. Bank of America Corp. dan Wells Fargo & Co. naik 1.3%. Sementara Dow Jones Transportation Average menghapus penurunan awal ke dalam wilayah koreksi seiring saham perusahaan airline melanjutkan penurunan.

Indeks Standard & Poor 500 menguat 0.2% ke level 2,084.15 pukul 1:13 siang ini waktu New York, setelah sempat melemah sebesar 0.3%. Indeks tersebut mengalami penurunan 2.2% sejak penutupan pada rekornya yang tercatat pada tanggal 21 Mei kemarin. Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 37.05 poin atau 0.2% ke level 17,803.60. Senin kemarin Dow menghapus gain selama tahun 2015 ini. Sementara Indeks Nasdaq Composite stagnan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 8 June 2015

Yunani dan Rencana Kenaikan Suku Bunga Tekan Wall Street

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Wall Street ditutup lebih rendah pada perdagangan Senin (Selasa waktu Jakarta) dipicu kekhawatiran tentang masalah utang Yunani dan kepastian waktu kenaikan suku bunga AS.

Melansir Wall Street Journal, indeks Dow Jones Industrial Average turun 79 poin (0,46 persen) ke posisi 17.771. Indeks S & P 500 kehilangan 12 poin (0,6 persen) menjadi 2.081. Sementara indeks Nasdaq Composite Index berkurang 52 poin ( 1 persen) ke level 5.017.

Pasar saham AS banyak dipengaruhi kekhawatiran investor yang mempertimbangkan data ekonomi yang mixed menjadi pertimbangan akhir kenaikan suku bunga AS.

Laporan penyerapan pekerjaan yang kuat pada Mei, yang dirilis Jumat pekan lalu, mendukung ekspektasi jika Federal Reserve akan mulai menaikkan suku bunga jangka pendek pada akhir tahun ini. Laporan ini juga memicu aksi jual di pasar obligasi ke level tertinggi dalam delapan bulan.

Meski benchmark saham utama masih tidak jauh dari rekor tertingginya di bulan lalu, dan banyak investor tetap pada memegang portofolio mereka untuk saat ini.

Investor juga mencari tanda-tanda kemajuan dalam negosiasi antara Yunani dan kreditor internasional. Kini Yunani tengah mencoba fokus dengan pengurangan pengeluaran, pemotongan pensiun dan kenaikan pajak, ini usai kreditor menuntut langkah-langkah pasti dari pemerintah untuk mencapai bailout.

Negara Mediterania ini berisiko kehabisan uang tunai dan mengalami gagal bayar utang, sebuah faktor yang pada akhirnya bisa mendorong Yunani keluar dari serikat mata uang euro.

"Kini semua mata berada di pasar obligasi, di Yunani, dan tertuju pada setiap potensi aktivitas (merger)," kata Dan McMahon, Direktur Perdagangan Ekuitas Raymond James di New York.

Menurut Kepala Strategi Pasar Wunderlich Securities, Art Hogan,  dengan kenaikan suku bunga yang kemungkinan berlangsung pada September, dan pencarian valuasi saham yang lebih tinggi, investor akan mengambil jeda.

"Investor telah berhati-hati tentang penawaran saham dalam lingkungan di mana kenaikan suku bunga mungkin terjadi di tahun ini," kata Hogan.

Pada senin ini, tidak ada laporan ekonomi yang benar-benar mempengaruhi pasar. Namun pada kamis nanti, investor akan mendapatkan update data penjualan ritel bulan Mei, dengan ekonom mengharapkan ada kenaikan 1,3 persen.

Pada Jumat, Departemen Tenaga Kerja akan merilis indeks harga mei, yang menjadi ukuran harga bisnis AS, dan diharapkan ada kenaikan dari sebelumnya sebesar 0,4 persen.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Harga Emas Terangkat Pelemahan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/6) - Harga emas kembali berkilau dipicu melemahnya dolar, kekhawatiran atas ketidakpastian politik di Turki dan masalah utang Yunani didukung permintaan investor yang pulih untuk logam mulia.

Melansir laman Wall Street Journal, Selasa (9/6/2015), kontrak yang paling aktif diperdagangkan untuk pengiriman Agustus, naik US$ 5,50 atau 0,5 persen menjadi US$ 1.173,60 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga emas sempat jatuh ke posisi US$ 1.168,10 per ounce pada Jumat pekan lalu dan menjadi posisi terendah sejak 18 Maret, setelah adanya rilis laporan penyerapan tenaga kerja pada bulan Mei.

Melemahnya dolar membantu mendorong harga emas lebih tinggi. Dolar memberikan kesempatan pada euro dan yen sehingga mengurangi beberapa tekanan pada harga emas.

Mengacu pada Wall Street Journal Dollar Index, yang melacak nilai dolar terhadap 16 mata uang internasional, mencatat mata uang ini turun 0,7 persen.

"Emas bertindak sebagai lindung nilai dolar sekarang," kata Paul Nolte, Ahli Strategi Pasar Senior Kingsview Financial di Chicago.

Harga emas cenderung bergerak terbalik terhadap dolar sebagai logam mulia yang dihargakan dalam dolar tetapi diperdagangkan di pasar internasional.

Akibatnya, pembeli yang memegang mata uang yang lebih kuat dari dolar dapat mengajukan tawaran harga yang lebih tinggi ketika dolar melemah.

Emas juga diuntungkan dari meningkatnya permintaan investasi untuk logam mulia ini di tengah ketidakpastian kondisi di dua negara. Turki menghadapi adanya pemerintahan koalisi pertama selama lebih dari satu dekade, sementara Yunani mencoba untuk menjembatani perbedaan soal utang dengan kreditor internasional.

Kini Yunani tengah mencoba fokus dengan pengurangan pengeluaran, pemotongan pensiun dan kenaikan pajak, ini usai kreditor menuntut langkah-langkah pasti dari pemerintah untuk mencapai bailout. Negara Mediterania ini berisiko kehabisan uang tunai dan mengalami gagal bayar utang, sebuah faktor yang pada akhirnya bisa mendorong Yunani keluar dari serikat mata uang euro.

"Ketidakstabilan politik menyebabkan ketidakstabilan ekonomi ... (dan) pada saat ketidakstabilan orang kehilangan kepercayaan pada mata uang dan beralih ke emas," kata George Gero, Wakil Presiden Senior RBC Capital Markets Futures Global.

Sementara logam mulia lainnya juga mengekor harga emas. Platinum untuk pengiriman Juli naik 0,8 persen menjadi US$ 1.101,20 per troy ounce. Namun paladium dan perak terus harus bergeser, di mana kontrak paladium untuk September turun 1 persen menjadi US$ 743,75 per ounce, penutupan terendah sejak 31 Maret. Harga perak untuk pengiriman Juli melemah 0,2 persen menjadi US$ 15,959 per ounce, terendah sejak 24 April.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6