Monday 23 November 2015

Dolar Naik Setelah Williams Mendorong Spekulasi Kenaikan Bulan Desember


BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Dolar menguat terhadap sebagian besar rekan-rekan utama setelah pembuat kebijakan Federal Reserve menegaskan bahwa suku bunga akan naik tahun ini jika laporan ekonomi terus membaik.
Greenback mencapai level tertinggi tujuh bulan terhadap euro setelah Ketua The Fed San Francisco John Williams mengatakan ada "kasus yang kuat" untuk kenaikan suku bunga pada bulan Desember jika data AS terus membaik. 
Menggaris bawahi perbedaan kebijakan, ketua Bank Sentral Eropa Mario Draghi mendorong spekulasi bahwa pembuat kebijakan akan mempermudah dalam minggu depan dengan mengatakan bahwa mereka akan melakukan apa yang diperlukan untuk menaikkan inflasi. Hedge fund menggenjot spekulasi terhadap penguatan dolar minggu lalu yang merupakan terbesar sejak Agustus 2014.
Dolar dihargai 0,3% terhadap euro ke level $ 1,0611 per euro pada pukul 12:14 siang waktu New York. Menyentuh $ 1,0593, terkuat sejak 15 April. Greenback menguat 0,1% terhadap yen ke level 122,97.
AS akan merevisi estimasi kuartal ketiga darii produk domestik bruto, yang jatuh tempo pada hari Selasa, menjadi 2,1% dari 1,5%, menurut perkiraan rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg. Data hari Senin akan terdiri dari penjualan rumah second, manufaktur dan indeks pengukur aktivitas ekonomi secara keseluruhan.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Catat Penutupan Terendahnya Sejak Februari 2010


BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Emas berjangka berakhir melemah tajam pada hari Senin ini, mengirimkan harga logam kembali ke level terendah sejak awal 2010 karena dolar AS mendapat dorongan dari harapan yang berkembang bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember ini.

Emas Desember turun sebanyak $ 9,50, atau 0,9%, untuk menetap pada level $ 1,066.80 per ons di Comex. Emas berjangka yang pekan lalu berakhir dengan penurunan mingguan beruntun kelima sebesar 0,4%, menetap di level terendah sejak perak Februari 2010. Desember juga turun 6,4 sen, atau 0,5%, ke level $ 14,032 per ounce, penutupan terendah sejak Agustus 2009.

Indeks ICE dolar AS menyentuh tertingginya di atas 100 pada hari Senin untuk pertama kalinya sejak Maret.
Platinum untuk pengiriman Januari turun US $ 8,50, atau 1%, ke level $ 847,40 per ons, sementara paladium Desember turun $ 17,55, atau 3,1%, ke $ 541,35 per ons. (Yds)

Sumber: MarketWatch

Emas Tetap Berada Didekat Level 5 Tahun Terendah Terkait Ekspetasi Fed Rate

BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Emas mempertahankan hari kedua penurunan mereka seiring investor terus mengharapkan peningkatan biaya pinjaman AS pada akhir tahun ini, memotong daya tarik emas karena ketidakmampuannya membayar bunga.
Logam untuk pengiriman segera berada di level $ 1,070.25 per ounce pada pukul 8:43 waktu Singapura dari level $ 1,069.18 pada hari Senin, menurut harga publik Bloomberg. Harga jatuh ke level $ 1,064.55 pada 18 November, yang merupakan level terendah sejak Februari 2010.
Pembuat kebijakan Federal Reserve secara terbuka diharapkan untuk meningkatkan suku bunga dana federal untuk pertama kalinya sejak 2006 saat mereka bertemu di Washington pada 15-16 Desember, yang mana nantinya akan mendorong dolar dan menekan emas. 

Kemungkinan kenaikan suku bunga bulan depan yakni 74 persen, naik dari 50 persen pada akhir Oktober, data berjangka menunjukkan. 
Spot perak sedikit berubah setelah merosot ke level terendah sejak Agustus 2009 pada hari Senin. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Dolar Menyentuh Tertinggi 7 Bulan vs Euro Terkait Kenaikan Suku Bunga Di Desember


BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/11) - Dolar naik ke level tertinggi terhadap euro sejak pertengahan April pada Senin setelah komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve San Francisco John Williams selama akhir pekan ini yang menegaskan kasus untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember.

Euro diperdagangkan di $ 1,0626 akhir Senin, dibandingkan dengan $ 1,0649 akhir Jumat di New York. Mata uang bersama diperdagangkan serendah $ 1,0593 pada awal sesi, level terendah sejak pertengahan April, menurut data FactSet.

Indeks ICE US Dollar yang mengukur kekuatan dolar terhadap sekumpulan enam mata uang rival, naik 0,2% menjadi 99,7880.

Pound Inggris diperdagangkan pada $ 1,5110 akhir Senin, level terlemah dalam dua pekan terakhir. Itu dibandingkan dengan $ 1,5192 akhir Jumat. Dolar naik menjadi ¥ 122,88, dibandingkan dengan 122,77 ¥ pada Jumat lalu.(yds)

Sumber: MarketWatch

Sunday 22 November 2015

Market Update Gold 23-11-2015


Produksi Brand Terkenal, Perusahaan Ini Bawa Indonesia Mendunia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/11) - Siapa sangka jika produk pakaian jadi dengan merek-merek terkenal, seperti Nike, Adidas, Salomon, Geox sampai Prada mampu diproduksi perusahaan garmen lokal? Membawa nama "Made in Indonesia", produk tersebut melanglang buana ke seluruh dunia dan bersaing dengan barang serupa buatan negara lain.

PT Pan Brothers Tbk merupakan satu dari banyak perusahaan garmen di Tanah Air yang sukses menancapkan produk dengan merek bergengsi itu di pasar internasional. Bersama 10 anak perusahaannya, emiten berkode PBRX ini telah menciptakan jaringan kuat di bidang garmen.

Wakil Presiden Direktur Pan Brothers, Anne Patricia Sutanto dalam kesempatannya berbincang dengan Liputan6.com, menyatakan, perseroan dan anak usahanya memproduksi dan memasok pakaian olahraga, outdoor, jaket, pakaian wanita untuk puluhan merek ternama.

Antara lain, brand Jepang (via Mitsubishi Corporation), Adidas, Nike, The North Face, Salomon, Under Armour, Arcyteryx, Calvin Klein, Hugo Boss, H & M, Solaris, S. Oliver, J Crew, Ferrari, Massimo Dutti, Jones of New York, Guess Inc, Prada, Spyder, dan masih banyak merek lainnya.

"Tahun ini kami memacu aksi korporasi in organik dengan mengakuisisi pabrik garmen di Bandung dan brand lokal Salt n Peppers (pakaian pria). Kami juga mulai ujicoba dengan IKEA untuk cover sofa," ujar Anne saat ditemui di kantor pusat Pan Brothers, Tangerang pada 20 November 2015

Anne mengatakan, perseroan membidik 99 persen pasar ekspor. Negara tujuan yang menjadi targetnya tergantung permintaan pemegang merek untuk melempar produk tersebut. Disebutkan Anne, target ekspor PBRX tersebar ke seluruh dunia, seperti negara Eropa Barat dan Timur, Asia, Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan negara lainnya.

"Brand yang sekarang kami garap adalah brand yang berasal dari Eropa, Amerika dan Jepang. Tapi destinasi penjualan kami ke seluruh dunia. Sebesar 40 persen ke Asia Pasifik, 26 persen ke Eropa, dan sisanya ke United Kingdom dan Amerika," jelasnya.

Menurut Anne, seluruh produk bermerek itu dijual ke pasar dunia dengan membawa label "Made in Indonesia", mengingat produk tersebut dibuat di Negara ini. Begitupula dengan negara lain yang memproduksi garmen dengan merek sejenis, mereka ekspor menggunakan Made in negaranya masing-masing.

"Label tetap Made in Indonesia, cuma brand-nya sendiri sesuai dengan permintaan pengorder alias buyer," ucap Anne.

Mau tahu harga pakaian bermerek dengan label Made in Indonesia? Contohnya produk jaket Geox dibanderol seharga US$ 300 Euro atau sekitar Rp 4,35 juta (Rp 14.500 per Euro). Paling mahal merek Prada seharga 600-700 Euro per potong atau sekitar Rp 8,7 juta-Rp 10,15 juta.

Ia mengakui kemampuan perusahaan garmen dan tekstil di Indonesia dalam memproduksi pakaian berkualitas tinggi. Perusahaan lokal, sambungnya, mampu berkompetisi dengan perusahaan garmen dari negara lain, semisal China, Vietnam dan Kamboja.

Lanjutnya, Indonesia pernah dianggap sebelah mata oleh negara lain saat badai krisis moneter 1998. Ketika gonjang ganjing perekonomian ini, Anne mengingat terjadi pergantian pemerintahan yang lebih demokrasi. Sayang, penggulingan dari pemerintahan Soeharto kepada BJ Habibie kurang berkenan di hati negara lain.

"Jadi luar negeri menganggap Indonesia tidak aman. Semua orang pada sentimen dengan Indonesia dan lebih mengarah ke China. Tapi sejak 2004 paska kuota dibuka, Indonesia mulai menunjukkan bahwa kita bisa bersaing dengan negara lain," terang Anne.    (Fik/Ndw)

Sumber : Liputan6

IHSG Berpotensi Lanjutkan Penguatan di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/11) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih berada dalam fase konsolidasi pada perdagangan saham awal pekan ini.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan IHSG berada di fase konsolidasi dengan kecenderungan menguat. IHSG menuju level resistance 4.608, yang perlu ditembus untuk memperkuat IHSG dalam jangka pendek. Sedangkan level support di level 4.474.

"Sentimen yang pengaruhi IHSG antara lain mulai dari faktor nilai tukar rupiah dan harga minyak. Hari ini IHSG masih memiliki potensi menguat," ujar William dalam ulasannya, Senin (23/11/2015).

Sementara itu, Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan IHSG akan berada di rentang support 4.500-4.538 dan resistance 4.575-4.580 pada awal pekan ini.

Reza mengatakan, IHSG dilihat dari teknikal maka laju IHSG di atas area target support 4.485-4.500 dan sempat melampaui area target resistance 4.528-4.545, dan mampu bertahan di atas area tersebut.

"Laju IHSG kembali mencoba bertahan di zona hijaunya dengan didukung masih adanya aksi beli. IHSG pun berpeluang mengalami kenaikan lanjutan jika diasumsikan aksi beli masih berlanjut," jelas Reza.

Hal senada dikatakan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi. Ia mengatakan, IHSG masih akan bergerak menguat namun terbatas dengan pergerakan 4.515-4.580.

Sebelumnya IHSG ditutup positif naik 42,39 poin atau 0,94 persen ke level 4.561,33 pada Jumat pekan ini. Selama minggu ketiga November 2015, IHSG naik 88,5 poin atau 1,97 persen dari minggu sebelumnya.

Reza mengatakan, IHSG dilihat dari teknikal maka laju IHSG di atas area target support 4.485-4.500 dan sempat melampaui area target resistance 4.528-4.545, dan mampu bertahan di atas area tersebut.

"Laju IHSG kembali mencoba bertahan di zona hijaunya dengan didukung masih adanya aksi beli. IHSG pun berpeluang mengalami kenaikan lanjutan jika diasumsikan aksi beli masih berlanjut," jelas Reza.

Hal senada dikatakan Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi. Ia mengatakan, IHSG masih akan bergerak menguat namun terbatas dengan pergerakan 4.515-4.580.

Sebelumnya IHSG ditutup positif naik 42,39 poin atau 0,94 persen ke level 4.561,33 pada Jumat pekan ini. Selama minggu ketiga November 2015, IHSG naik 88,5 poin atau 1,97 persen dari minggu sebelumnya.

Sumber : Liputan6

Harapan Tambahan Stimulus Eropa Dorong Laju IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/11) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi masih menguat selama sepekan ke depan. Espektasi adanya tambahan stimulus dari Bank Sentral Eropa dan European Central Bank (ECB) menjadi pendorong indeks saham.

"IHSG masih berpeluang menguat terbatas, faktornya peluang tambahan stimulus di Eropa. Setelah Presiden ECB Mario Draghi pidato," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/11/2015).

Namun, laju IHSG tidak pesat karena dibayangi oleh kekhawatiran kenaikan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS)/ The Federal Reserve (The Fed). Lantaran, data-data perekonomian AS mendukung untuk kenaikan suku bunga tersebut.

Di sisi lain, pergerakan yang cukup baik pada pekan lalu juga memberikan peluang pelaku pasar untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

"IHSG mulai berpeluang koreksi, kemarin kan naik karena PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) naik," ujar Hans.

Dia menuturkan, IHSG akan bergerak pada level support 4.505-4.474 dan resistance pada 4.586-4.614.

Kepala Riset NH Korindo Securities Reza Priyambada memperkirakan IHSG menguat selama sepekan. Penguatan indeks saham dipengaruhi sentimen eksternal.

Beberapa data yang bakal rilis pekan ini, di antaranya dari AS data penjualan rumah (existing home sales), GDP growth rate, dan consumer confidence. Sementara dari dari dalam negeri sendiri belum ada data yang dirilis pekan ini.

"Bahkan juga dimungkinkan untuk kembali meninggalkan utang gap yang ada. Arah IHSG akan dipengaruhi oleh sentimen eksternal yang dapat berimbas pada pasar dalam negeri," kata dia dalam keterangannya.

Dia menambahkan, IHSG akan menguat sepanjang pelaku pasar tidak melakukan aksi ambil untung atau profit taking.

Reza mengatakan, IHSG akan berada di rentang support 4.375-4.485 dan resistance 4.575-4.600.

Sumber : Liputan6

Emas Jatuh Pasca Komentar Williams Dorong Spekulasi Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/11) - Emas kembali berada di zona merah, memperpanjang lima minggu penurunan setelah John Williams, Presiden Federal Reserve Bank of San Francisco, mengatakan bahwa ada kasus yang kuat untuk kenaikan suku bunga Desember dengan data ekonomi yang harusnya terus naik.
Bullion untuk pengiriman segera melemah sebanyak 0,4 persen ke level $ 1,074.11 per ounce dan diperdagangkan pada level $ 1,075.27 pada pukul 8:45 pagi waktu Singapura, menurut harga public Bloomberg. Harga kehilangan 0,5 persen pekan lalu setelah jatuh pada 18 November ke level $ 1,064.55, yang merupakan level terendah sejak Februari 2010.
Bullion kehilangan 9,2 persen tahun ini seiring harapan untuk suku bunga AS yang lebih tinggi teredam daya tarik logam akibat ketidakmampuannya dalam membayar bunga. Sebagian besar ekonom dalam survei Bloomberg dan pedagang dari dana federal berjangka mengharapkan kenaikan bulan depan dari level mendekati nol, yang merupakan level di mana suku bunga utama pinjaman bank berada sejak 2008. Money managers memegang posisi net-short dalam logam untuk pertama kalinya sejak Agustus seiring spekulasi lama menyusut ke level terkecil dalam tujuh tahun.
Kemungkinan tingkat yang lebih tinggi pada akhir tahun yakni 68 persen, naik dari 50 persen pada akhir Oktober, data berjangka menunjukkan. Kebijakan-pengaturan bank sentral AS Federal Open Market Committee akan diadakan di Washington pada 15-16 Desember
Spot perak dan palladium jatuh, sementara platinum sedikit berubah. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Euro Jatuh Menuju Level Tujuh Bulan Terendah Terkait Komentar Draghi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/11) - Euro melemah menuju level terendah dalam tujuh bulan setelah pedagang berjangka menambahkan spekulasi bearish dan Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mendorong spekulasi dewan akan melakukan pelonggaran kebijakan minggu depan.
Mata uang bersama Eropa turun terhadap semua dari 16 mata uang utama pada hari Jumat setelah Draghi mengatakan ECB akan melakukan apa yang harus mereka lakukan dengan menaikkan inflasi "secepat mungkin." Governing Council bertemu di Frankfurt pada 3 Desember untuk pertemuan kebijakan moneter berikutnya. Hedge fund menggenjot spekulasi pada kekuatan dolar minggu lalu yang berada di level tertinggi sejak Agustus 2014. Dolar Aussie menghentikan kenaikan pada hari ini setelah keuntungan mingguan back-to-back mereka di tengah kekhawatiran mata uang tidak mencerminkan penurunan harga bijih besi.
Euro berada di level 1,0638 $ pada pukul 7:38 pagi waktu Singapura pada hari ini dari level $ 1,0646 pada hari Jumat, ketika turun 0,8 persen. Euro menyentuh level $ 1,0617 pada 18 November, yang merupakan level terendah sejak 15 April. Mata uang bersama itu diperdagangkan pada level 130,76 ¥ setelah turun 0,9 persen ke level 130,77 pada akhir pekan lalu. Dolar berada di level ¥ 122,92. Aussie turun 0,1 persen ke level 72,30 sen AS menyusul kenaikan dua minggu mereka sebanyak 2,8 persen. Sementara pasar Jepang ditutup karena libur hari ini. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Thursday 19 November 2015

Dolar Turun Tajam Dalam Sebulan Setelah The Fed Indikasikan Kenaikan Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/11) - Dolar mengalami penurunan terbesar dalam lebih dari satu bulan setelah para pembuat kebijakan Federal Reserve mengisyaratkan laju kenaikan suku bunga akan dilakukan secara bertahap.
Greenback melemah setelah menit dari pertemuan bulan Oktober Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari  Rabu menyatakan bahwa lepas landas di bulan Desember "mungkin menjadi tepat" sementara itu isyaratkan langkah singkat untuk setiap kenaikan di tahun depan. Sementara itu euro rebounddari tujuh bulan terendah dan yen memperpanjang keuntungan setelah Bank of Japan menahan diri dari memperluas stimulus.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback terhadap 10 pair-nya, turun 0,7% ke level 1,227.56 pada pukul 02:50 siang di New York, penurunan terbesar sejak 14 Oktober. Indeks tersebut mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade pada penutupan di hari Rabu.
Dolar melemah 0,7% terhadap euro ke level $ 1,0733 per euro setelah menguat ke $ 1,0617 pada hari Rabu, terkuat sejak bulan April. Mata uang AS juga turun 0,6%  terhadap yen ke level 122,85, menghentikan kenaikan dalam tiga hari terakhir.(frk)
Sumber: Bloomberg

Aussie Tantangan Nyata untuk Gejolak Komoditas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/11) - Mata uang komoditas termasuk dolar Australia, rand Afrika Selatan dan real Brasil yang melonjak menyusul fokus para pedagang pada potensi siklus bertahap kenaikan suku bunga AS dan mengabaikan kerugian harga di sektor bahan baku.
Dolar Selandia Baru memimpin kenaikan pada hari Kamis, saat greenback jatuh terhadap 16 mata uang utama laiinya seiring laporan rapat Oktober Komite Pasar Terbuka Federal mengisyaratkan jalur dangkal untuk setiap kenaikan suku bunga tahun depan. Aussie bersiap untuk kenaikan mingguan berturut, dengan para pedagang membayar premi terkecil pada pilihan untuk melindungi terhadap pelemahan dalam mata uang dalam lebih dari satu tahun meskipun bijih besi, pemimpin ekspor Australia, turun ke level terendah dalam empat bulan.
Aussie diperdagangkan di level 71,87 sen AS pada pukul 09:18 siang waktu Tokyo dari level 71,94 pada hari Kamis, bersiap untuk kenaikan 0,8 persen minggu ini. Dolar Selandia Baru berada di level 65,59 sen AS setelah naik 1,5 persen ke level 65,66 pada sesi sebelumnya. Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak greenback versus 10 rekan-rekan mereka, sedikit berubah pada pukul 1,228.70 setelah turun 0,7 persen pada Kamis, penurunan terbesar sejak 14 Oktober. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia di Jalur untuk Kenaikan Mingguan Terbesar dalam 6 Minggu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/11) - Saham Asia mengikis kenaikan mingguan terbesar mereka dalam enam minggu, dengan saham Jepang terseret lebih rendah terkait penguatan yen.
MSCI Asia Pacific Index turun 0,2 persen ke level 133,71 pada pukul 09:01 pagi waktu Tokyo, mengikis kenaikan minggu ini menjadi 1,2 persen. Indeks itu membukukan lompatan harian terbesar dalam sebulan pada hari Kamis di tengah optimisme pada laju pengetatan Federal Reserve akan dilakukan secara bertahap, mengangkat rebound mereka untuk 11 persen dari level rendah September.
Indeks Topix Jepang tergelincir 0,4 persen, memangkas keuntungan minggu kelima, seiring yen mempertahankan kenaikan 0,6 persen kemarin. Gubernur Haruhiko Kuroda, yang meluncurukan  stimulus moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bank of Japan pada 2013 dan menjadikannya dua kali lipat tahun lalu, telah selesai menambah usahanya, menurut peningkatan dari jumlah ekonom. Dia dijadwalkan akan berbicara pada hari Jumat.
Indeks Australia S & P / ASX 200 naik 0,1 persen dan S & P / Indeks NZX 50 Selandia Baru menguat 0,6 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,1 persen. Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,1 persen dan saham saham yang ada di Hang Seng China Enterprises Index naik 0,2 persen. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Kuatnya Yen Berimbas Ke Eksportir, Saham Jepang Pangkas Reli Mingguan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/11) - Saham Jepang jatuh, dengan indeks Topix turun untuk pertama kalinya dalam empat hari, seiring merosot nya sektor eksportir terkait dengan penurunan  dengan memimpin pembuat mobil penurunan.
Topix kehilangan 0,4 persen ke level 1,594.31 pada pukul 09:00 pagi waktu Tokyo, memangkas keniakan  mingguan menjadi 0,5 persen. Sekitar sembilan saham jatuh untuk tujuh yang naik. Yen diperdagangkan pada level 122,88 per dolar setelah menguat 0,6 persen pada hari Kamis.
Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,4 persen ke level 19,773.78. Indeks ditutup pada level tertinggi sejak 20 Agustus pada hari Kamis dengan indeks menuju kenaikan mingguan kelima beruntun. Indeks itu telah naik 13 persen tahun ini.
E-mini futures pada indeks Standard & Poor 500 kehilangan 0,1 persen. Indeks dasar itu tergelincir 0,1 persen pada hari Kamis, setelah berfluktuasi sepanjang hari, menyusul peringatan keuntungan dari UnitedHealth Group Inc menyebabkan kemerosotan di sektor produsen perawatan kesehatan dan energi yang diikuti harga minyak yang lebih rendah. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Indeks Berjangka Asia Bergerak Mixed Dengan Dolar Pertahankan Penurunan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (20/11) - Indeks ekuitas berjangka mengisyaratkan hari tenang untuk saham Asia, setelah optimisme bahwa laju pengetatan Federal Reserve akan bertahap yang menempatkan indeks regional berada di jalur untuk kenaikan mingguan tertajam dalam enam minggu. Dolar pertahankan penurunann terbesar dalam sebulan.
Kontrak pada Nikkei 225 Stock Average tergelincir karena penguatan yen, sementara kontrak pada indeks acuan di Hong Kong dan Seoul naik 0,1%. Indeks MSCI Asia Pacific naik 1,3% dalam minggu ini. Obligasi pemerintah naik pada hari Kamis dan dolar jatuh karena investor menunjukkan beberapa tanda-tanda kegelisahan setelah bank sentral AS mengisyaratkan kemungkinan untuk menaikkan suku bunga bulan depan.
Indeks Standard & Poor 500 naik 2,9% dalam minggu ini. Indeks tersebut tergelincir 0,1% pada Kamis kemarin, setelah berfluktuasi sepanjang hari, sebagai peringatan keuntungan UnitedHealth Group Inc mengguncang sektor kesehatan dan tekanan terhadap minyak menenggelamkan produsen energi.
Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru, indeks saham pertama yang memulai perdagangan setiap hari di kawasan Asia-Pasifik, naik 0,2% pada hari Jumat. Indeks S&P/ASX 200 Australia tergelincir 0,1% pada awal perdagangan.
Kontrak pada Indeks Kospi 200 Korea Selatan naik 0,1% di sebagian besar perdagangan terakhir, begitu juga dalam kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong. Nikkei 225 berjangka tergelincir 0,2% di Osaka.(frk)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 18 November 2015

Saham Eropa Melemah Setelah Pencarian Tersangka Teroris Mengguncang Paris

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/11) - Saham Eropa berakhir lebih rendah pada hari Rabu, dengan saham perjalanan kembali berada di bawah tekanan setelah polisi di Paris melakukan razia yang terhubung pada serangan teror pekan lalu.
Indeks Perancis CAC 40 berakhir 0,6% lebih rendah pada 4,906.72. Kerugian di masalah teroris Perancis berkontribusi untuk penurunan 0,1% pada indeks Stoxx Europe 600. Hanya sektor minyak dan gas sserta teknologi yang menunjukkan keuntungan pada acuan pasar saham yang luas di Eropa. Indeks pan-Eropa pada hari Selasa melonjak 2,9%, untuk menandai kenaikan harian terbaik dalam enam minggu karena penguatan saham perusahaan pertahanan dan energi.
Tapi ekuitas menrik kembali pada hari Rabu, karena investor mengangkat berita dari perburuan tersangka di pinggiran kota Paris setelah polisi berusaha menyudutkan tersangka yang menjadi dalang serangan pekan lalu. Seorang wanita meledakkan dirinya dan seorang pria tewas dalam operasi tersebut. Tujuh orang ditangkap, dengan razia dini hari berakhir sekitar tengah hari waktu Paris.(frk)
Sumber: MarketWatch

Saham AS Naik, Dolar Jatuh Terkait The Fed Sinyalir Kenaikan Suku Bunga Bertahap

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/11) - Saham AS naik dan dolar melemah dari tujuh bulan tertingginya terhadap euro di tengah spekulasi risalah pertemuan The Fed akan memperkuat untuk peningkatan suku bunga secara bertahap karena peningkatan ekonomi.
Indeks Standard & Poor 500 menguat setelah Dennis Lockhart menjadi pejabat The Fed yang terakhir yang mengatakan bahwa untuk sementara dirinya merasa nyaman dengan suku bunga yang lebih tinggi tahun ini, kenaikan tambahan akan lambat dan dangkal. Dolar Melemah terhadap euro, sedangkan catatan imbal hasil 10 tahun Treasury melayang dekat 2,28 persen. Seng turun ke harga terendahnya sejak 2009, sementara minyak jatuh sampai ke $ 40 per barel di New York.
Dengan kemungkinan bahwa The Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya  tahun ini adalah sebesar 66 persen, pedagang masih mencari petunjuk dari risalah pertemuan para pembuat kebijakan dan seberapa cepat mereka menaikkan target ke level selanjutnya. Sementara laporan perumahan AS pada Rabu menunjukkan penurunan yang melebihi perkiraan ekonom, menurut Presiden The Fed Atlanta Lockhart dirinya merasa nyaman untuk meningkatkan suku bunga segera dan semakin lama pembuat kebijakan menunggu, semakin agresif mereka akan perlu bergerak di masa depan.
Indeks S & P 500 naik 0,7 persen pada 12:06 siang di New York. Indeks tersebut telah  jatuh 2,1 persen sejak Ketua The Fed Janet Yellen mengingatkan investor bahwa menaikkan suku pada bulan Desember adalah "kemungkinan hidup" dan data pekerja menunjukkan peningkatan terbesar dalam lapangan pekerjaan tahun ini. Momok suku bunga yang lebih tinggi mengehentikan reli enam minggu yang didalamnya termasuk lonjakan 8,3 persen pada Oktober lalu.(mrv)
Sumber: Bloomberg

Minyak Dekati Dua Bulan Terendah Setelah Cadangan Minyak AS Meningkat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/11) - Minyak sedikit berubah di New York setelah jatuh di bawah $ 40 per barel untuk pertama kalinya sejak bulan Agustus setelah produksi dari produsen energi mmeningkatkan persediaan global menuju rekor.
Cadangan minyak mentah AS naik ke 487.3 juta barel pekan lalu, tertinggi untuk saat ini dalam setahun sejak tahun 1930, menurut data pemerintah. Persediaan minyak telah meluas hampir 3 miliar barel karena meningkatnya produksi OPEC dan di tempat lain, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan dalam sebuah laporan, Jumat pekan lalu.
Minyak mentah telah turun hampir setengahnya pada tahun lalu setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak memompa di atas kuota kolektif dan produksi Rusia naik ke tertinggi pasca era Soviet, melampaui pertumbuhan permintaan. Iran mendorong untuk mendapatkan kembali penjualan minyak yang hilang akibat sanksi setelah pada bulan Juli setuju untuk menerima pembatasan program nuklirnya dengan imbalan akses pasar.
WTI untuk pengiriman Desember naik 8 sen untuk menetap di $ 40,75 per barel di New York Mercantile Exchange. Berjangka turun sebanyak 1,9% ke level $ 39,91 sebelumnya, harga intraday terendah sejak 27 Agustus. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 21% di atas rata-rata 100 hari.
Brent untuk pengiriman Januari naik 57 sen, atau 1,3%, untuk mengakhiri sesi di $ 44,14 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah acuan Eropa ditutup pada $ 2,19 lebih besar dari WTI untuk bulan Januari.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Berakhir Hampir Berubah Jelang Risalah Pertemuan The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/11) - Emas berjangka berakhir sedikit berubah pada Rabu ini, setelah condong lebih rendah untuk sebagian besar sesi jelang hasil pertemuan dari panitia pengaturan kebijakan The Fed. Risalah pertemuan The Fed bulan Oktober dapat menawarkan  petunjuk waktu dan kecepatan strategi suku bunga bank sentral AS. risalah  yang dijadwalkan akan dirilis pada 02:00 EST, atau setengah jam sebelum emas ditutup di Comex. Emas diperdagangkan lebih rendah untuk mengantisipasi kenaikan suku bunga bulan depan. Emas Desember berakhir 10 sen lebih rendah, hampir tidak lebih tinggi, dari $ 1.068,70 per ons.(mrv)
Sumber: MarketWatch

Dolar Naik ke 7 Bulan Tertinggi Karena Pedagang Tunggu Sinyal The Fed

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/11) - Dolar naik ke tujuh bulan tertinggi terhadap euro karena investor menunggu isyarat dari Federal Reserve tentang waktu dan laju kenaikan suku bunga AS yang mungkin terjadi.
Indeks Bloomberg Dollar Spot menghapus kerugian setelah para pejabat dari bank sentral berbicara atas data baru terkait ekonomi AS dan mengatakan hal tersebut memperkuat kasus untuk menaikkan suku bunga, meskipun mereka berhenti melakukan untuk lepas landas di pertemuan berikutnya pada tanggal 15-16 Desember. Risalah dari pertemuan The Fed bulan Oktober dijadwalkan akan dirilis pada pukul 02:00 siang di Washington. Kemungkinan bank sentral akan bertindak bulan depan telah meningkat menjadi 66% dari 50% pada akhir Oktober.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melacak greenback versus 10 pair-nya, naik 0,2% ke level 1,237.32 pada pukul 11:54 siang di New York, mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu dekade. Dolar menguat 0,1% terhadap euro ke level $ 1,0633 per euro, level terkuat sejak bulan April, dan naik 0,1% terhadap yen ke level 123,53.
Ketua The Fed Atlanta Dennis Lockhart mengatakan dalam konferensi bahwa dia nyaman dengan lepas landas segera, sementara kepala The Fed New York William C. Dudley mengatakan di New York peningkatan suku bunga akan menjadi pertanda baik dari perekonomian yang sehat.(frk)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 17 November 2015

Minyak Turun ke Dua Bulan Terendah Dengan Cadangan Minyak AS Menguat

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Minyak melemah di New York, ditutup pada level terendah dalam lebih dari dua bulan terakhir, karena stok minyak mentah AS diperkirakan telah diperluas untuk minggu kedelapan.
Minyak West Texas Intermediate turun 2,6% karena pesawat-pesawat jet Perancis membom target negara Islam di Suriah untuk hari kedua. Pasokan minyak mentah AS kemungkinan naik 2 juta barel pada pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum data yang dirilis oleh Energy Information Administration (EIA) pada hari Rabu. Minyak berjangka menetap di level terendah sejak Agustus ketika harga jatuh ke posisi terendah dalam enam tahun. Bensin dan diesel berjangka keduanya turun ke level terendah sejak 2009.
Minyak telah merosot 46% pada tahun lalu di tengah spekulasi berlimpahnya pasokan minyak global akan bertahan setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus memompa di atas kuota kolektif dan produksi minyak Rusia telah naik ke level tertinggi pasca era Soviet. Presiden Prancis Francois Hollande menyerukan kepada AS dan Rusia untuk membentuk aliansi baru untuk menghancurkan Negara Islam.
Minyak WTI untuk pengiriman Desember turun $ 1,07 untuk menetap di level $ 40,67 per barel di New York Mercantile Exchange. Yang merupakan penutupan terendah sejak 26 Agustus.. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 9,4% di atas rata-rata 100 hari pada pukul 03:08 sore.
Minyak Brent untuk pengiriman Januari turun 99 sen, atau 2,2%, untuk mengakhiri sesi di level $ 43,57 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah patokan Eropa ditutup di level $ 1,86 lebih besar dari WTI untuk pengiriman Januari.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Berakhir di Bawah $ 1.070 untuk Pertama Kalinya Sejak 2010

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Emas berjangka turun di bawah level $ 1.070 per ons pada hari Selasa untuk pertama kalinya dalam lebih dari lima tahun terakhir karena investor menepis kekhawatiran yang tersisa tentang serangan teroris di Paris dan membeli aset yang dianggap berisiko, seperti saham, menurunkan minat terhadap logam.
Emas untuk Desember turun $ 15, atau 1,4%, untuk menetap di $ 1,068.60 per ons di Comex. Berakhir di level terendah untuk kontrak teraktif sejak 8 Februari 2010.
Aset seperti emas biasanya dipandang sebagai haven bagi investor di masa ketidakpastian pasar atau perselisihan geopolitik. Meskipun emas menikmati sedikit lonjakan di hari Senin, tetapi telah menderita karena adanya permasalahan dari penguatan dolar AS dan ekspektasi bahwa Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga acuan di pertengahan Desember mendatang.
ICE US Dollar Index naik tipis pada hari Selasa, menggambarkan bahwa suku bunga lebih lanjut menjauh dari emas. Penguatan greenback membuat aset dalam dolar lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain untuk pembelian unitnya.(frk)
Sumber: MarketWatch

Bursa AS Berakhir Stagnan Setelah Saham Energi Turun, Retailer Naik

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Bursa saham AS sedikit berubah setelah pelemahan dalam saham energi mengimbangi pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan dari Home Depot Inc. dan Wal-Mart Stores Inc., sementara inflasi yang lebih tegas mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga bulan depan.
Minyak mentah memperbaharui hari aksi jual setelah kenaikan komoditas memicu kenaikan terkuat di antara perusahaan-perusahaan energi dalam enam minggu. Hari ini pembalikan dibayangi reli oleh pengecer yang dipimpin oleh Home Depot setelah penurunan mingguan terburuk kelompok tersebut dalam empat tahun.
Indeks Standard & Poor 500 tergelincir 0,1% ke level 2,050.41 pada pukul 04:00 sore di New York, setelah menghapus gain sebelumnya sebanyak 0,7%. Kenaikan indeks terhenti pada harga rata-rata selama 200 hari terakhir.
Laporan hari ini menunjukkan biaya hidup termasuk makanan dan bahan bakar naik lagi pada bulan Oktober setelah menguat di bulan sebelumnya, menunjukkan inflasi bergerak datar mendekati target The Fed. Hal tersebut merupakan pembacaan back-to-back terkuat sejak Mei dan April.(frk)
Sumber: Bloomberg

Bursa Eropa Melonjak Menuju Sesi Terbaiknya Sejak Awal Oktober

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Bursa saham Eropa berakhir dengan kenaikan tajam pada hari Selasa, dibantu oleh penguatan saham energi dan pertahanan setelah acuan di kawasan tersebut menandai kenaikan terbesarnya dalam enam minggu.
Stoxx Europe 600 naik 2,9% dan ditutup di level 379,88, dengan semua sektor menguat. Indeks ini dipimpin oleh kenaikan 3,4% untuk kelompok minyak dan gas yang menghasilkan keuntungan harian terbaik untuk acuan Eropa sejak lonjakan 3% pada tanggal 5 Oktober, menurut data dari FactSet.
Saham energi terdorong lebih tinggi mengikuti reli 2,5% pada hari Senin dalam harga minyak di bagian atas berita bahwa produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak turun untuk bulan ketiga berturut-turut.(frk)
Sumber: MarketWatch

Bursa AS Menguat Ditengah Laba Pengecer Serta Data Inflasi yang Lebih Tegas

BESTPROFIT FUTURES MALANG (18/11) - Bursa saham AS menguat di tengah pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan dari Home Depot Inc. dan Wal-Mart Stores Inc, sementara data inflasi yang lebih tegas mendukung spekulasi perekonomian cukup kuat untuk menangani biaya pinjaman yang lebih tinggi secepatnya di bulan depan.
Untuk hari kedua, saham-saham berada di antara yang paling tertekan selama aksi jual pekan lalu yang mematahkan kembali sebagian besar. Kali ini adalah pengecer, yang dipimpin oleh Home Depot dan Wal-Mart, setelah perusahaan energi yang bergerak di kisaran kenaikan kemarin. Kedua kelompok di S & P 500 kehilangan lebih dari 5,9 persen pekan lalu.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% ke level 2,057.81 pada pukul 12:54 siang di New York, setelah sebelumnya naik sebanyak 0,7%. Dow Jones Industrial Average naik 50,95 poin, atau 0,3%, ke 17,533.96. Sementara Indeks Nasdaq Composite naik 0,4%, setelah naik 0,8%.
Laporan hari ini menunjukkan biaya hidup termasuk makanan dan bahan bakar menguat kembali pada bulan Oktober setelah naik di bulan sebelumnya, menunjukkan inflasi bergerak mendekati target The Fed. Itu merupakan pembacaan back-to-back terkuat sejak Mei dan April.(frk)
Sumber: Bloomberg

Market Update Hangseng 17-11-2015



Monday 16 November 2015

Minyak Berakhir Lebih Tinggi Setelah Produksi OPEC Turun, Risiko Pasokan Global Naik


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Minyak berjangka ditutup lebih tinggi pada hari Senin didukung oleh berita bahwa produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terlihat turun untuk bulan ketiga berturut-turut, setelah serangan udara Perancis di Suriah menimbulkan kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan di Timur Tengah.
Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik US $ 1, atau 2,5%, untuk menetap di $ 41,74 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah Brent untuk bulan Januari di ICE Futures exchange tertempel di 9 sen, atau 0,2%, ke $ 44,56 per barel.
Produksi minyak OPEC pada bulan Oktober turun 120.000 barel per hari dari bulan sebelumnya, ke level terendah sejak Mei-menandai penurunan bulanan ketiga berturut-turut, menurut survei Platts atas pejabat OPEC dan industri minyak dan analis yang dirilis hari Senin.(frk)
Sumber: MarketWatch

Bursa Eropa Berakhir Lebih Tinggi, tapi Saham Travel Merosot


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Bursa saham Eropa sebagian besar ditutup lebih tinggi pada hari Senin, tetapi sektor perjalanan merosot menyusul serangan teroris yang menewaskan 132 orang di Paris serta mendorong Perancis untuk meningkatkan serangan udara di Suriah.
Setelah pulih dari penurunan di awal sesi, indeks Stoxx Europe 600 naik 0,3% dan berakhir di level 370,64, dengan keuntungan untuk saham pertahanan memberikan titik terang.
Sektor perjalanan dan liburan telah terpukul setelah serangan yang terjadi pada Jumat malam, yang diklaim oleh militan Negara Islam, yang menargetkan restoran, stadion sepak bola dan konser di ibukota Perancis.(frk)
Sumber: MarketWatch

Bursa AS Naik Setelah Saham Energi Mengalami Rebound Terkait Paris


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Bursa saham AS menguat setelah saham komoditas rebound dari penurunan mingguan terburuk sejak bulan Agustus, sementara investor menilai dampak dari serangan teroris di Paris.
Saham-saham komoditas bergerak volatile, dengan perusahaan-perusahaan energi di indeks 500 Standard & Poor secara singkat menghapus rally 1,8% sebelum naik lagi setelah kerugian minyak terbalik dari sebelumnya. Perusahaan bahan pokok konsumen naik, dengan Coca-Cola Co. dan Wal-Mart Stores Inc. naik setidaknya 1%.
Indeks S&P 500 naik 0,7% ke level 2,036.27 pada pukul 12:33 siang di New York, setelah tenggelam 1,1% pada hari Jumat untuk tiga minggu terendah. Dow Jones Industrial Average menambahkan 117,18 poin, atau 0,7%, ke 17,362.42. Indeks Nasdaq Composite naik 0,2%.
Pada hari Jumat S&P 500 mencatatkan penurunan mingguan terburuk sejak Agustus, memangkas kanaikan enam minggu berturut-turut di tengah meningkatnya harapan bahwa Federal Reserve sedang mempersiapkan untuk menaikkan suku bunga segera di bulan Desember. Perusahaan pengecer dan pakaian turun setelah laba dan data penjualan yang lebih lemah dari perkiraan, catat mingguan terburuk dalam empat tahun.
Saham energi juga merosot di tengah pelemahan mingguan terbesar sejak Agustus karena harga minyak mentah turun ke level terendah dalam lebih dari dua bulan. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange melonjak 40% pekan lalu, terbesar sejak Agustus, untuk enam minggu tinggi. Indeks gejolak pasar yang dikenal sebagai VIX turun 3,1% ke 19,46 pada hari Senin.(frk)
Sumber: Bloomberg

Emas Cetak Gain Terbesar di Lebih dari Dua Minggu


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Emas berjangka beringsut lebih tinggi pada hari Senin, menandai kenaikan sesi tunggal terbesar mereka sejak akhir Oktober karena investor menawar sampai bermain aman ditengah serangan teror di Paris.
Emas untuk pengiriman Desember naik $ 2,70, atau 0,3%, untuk menetap di level $ 1,083.60 per ounce di Comex setelah sebelumnya tinggi di atas $ 1.097. Harga mencetak satu hari persentase terbesar dan dolar meningkat sejak 28 Oktober. keduanya telah membukukan kerugian di 10 dari 12 sesi perdagangan terakhir, menetap di level terendah lebih dari lima tahun di $ 1,080.90 pada hari Jumat.
Perak ungtuk pengiriman Desember berbalik lebih tinggi untuk mengikuti emas, menetap di $ 14,222 per ons, naik 1,8 sen, atau 0,1%.(frk)
Sumber: MarketWatch

Euro Melemah Akibat Serangan Paris Memicu Kehawatiran Ekonomi


BESTPROFIT FUTURES MALANG (17/11) - Euro mendekati level terendah enam bulan terhadap dolar, menghapus kenaikan mingguan pertama dalam sebulan, di tengah kekhawatiran serangan teror di Paris akan menghambat perekonomian Eropa.
Kemerosotan memperluas penurunan lebih dari 5% selama sebulan terakhir terkait spekulasi Bank Sentral Eropa akan memperluas stimulus moneter pada pertemuan bulan Desember. Yang memperkuat prospek perbedaan kebijakan dengan Federal Reserve, yang mungkin menaikkan suku bunga pada awal bulan depan.
Data inflasi AS dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa. The Fed akan mempublikasikan risalah dari pertemuan bulan Oktober pada tanggal 18 November.
Euro turun 0,7% terhadap dolar AS ke level $ 1,0702 pada pukul 12:23 siang di New York. Tenggelam sebanyak 0,8%, mendekati level $ 1,0675 yang dicapai pada 10 November yang merupakan level terlemah sejak 23 April. Yen melemah 0,5% ke level 123,18 terhadap dolar.(frk)
Sumber: Bloomberg