Bestprofit (19/6) - Belum ada yang tahu kapan tepatnya emas ditemukan. Dari berbagai temuan arkeolog dan penelitian pra sejarah belum juga dapat memastikan kapan manusia pertama kali mulai menambang emas dan digunakan sebagai logam mulia.
Logam mulia juga pernah ditemukan arkeolog di dataran Spanyol, ditemukan di gua-gua dan diperkirakan usia dari logam mulia tersebut berkisar 40.000 SM.
Satu penemuan ini dapat disimpulkan bahwa penemuan emas oleh manusia tidak dapat dipastikan. Emas merupakan logam yang mempunyai keunikan tersendiri dibandingkan logam logam lainnya.
Terbuat dari jenis logam, emas merupakan logam yang paling lunak dan mempunyai warna berkilau yang tidak dapat pudar dan tahan terhadap korosi.
Seperti mengutip cermati.com, sejak ribuan tahun lalu sebelum masehi, emas sudah menjadi bahan yang melambangkan keagungan dan kejayaan sekaligus kemakmuran. Hiasan tahta emas selalu menjadi bagian dari ornamen sebuah perangkat raja-raja dan bahkan digunakan dalam salah satu bangunan penggalan zaman dahulu.
Sedemikian berharganya emas sehingga kerap kali menimbulkan malapetaka bahkan tidak jarang juga emas menjadi pemicu sebuah perang yang didasari atas kekuasaan.
Pada zaman mesir kuno dan dataran Irak, emas sudah menjadi ornamen. Kemudian ditemukannya koin mas pada zaman mesir kuno sebagai nilai tukar, tepatnya 3000 SM.
Pada tahun 2500 SM juga ditemukan perhiasan yang terbuat dari emas, tepatnya di Arbydos mesir dan lokasi penemuan yang terletak di makam Raja Zer.
Raja Zer adalah Dinasti Raja Mesir Pertama-penemuan ini sekaligus sebuah bukti bahwa emas adalah sebuah simbol dari kejayaan dan keindahan abadi.
Emas dari Zaman ke Zaman
Berbagai literatur dan penemuan yang telah membuktikan bahwa emas adalah logam mulia yang mempunyai daya magis yang luar biasa, magis yang dapat memberikan daya Tarik bagi manusia untuk mendapatkannya.
Seiring perkembanganya, emas menjadi sebuah aset dan tidak hanya dijadikan sebagai perhiasan belaka. Dengan ditemukannya revolusi industri dan penemuan-penemuan modern dalam hal penambangan khususnya penambangan emas menjadikan emas sebuah bahan tambang yang dapat dijadikan nilai tukar sebuah negara.
Pada zaman perang dunia kedua, dikabarkan dalam sebuah kisah. Rezim Hitler telah menghimpun emas untuk menjadikan rezimnya sebagai rezim yang terkuat dunia dengan nilai tukar yang dia miliki untuk dapat melakukan berbagai macam ekspansi.
Emas yang dihasilkan dari jarahan dan para korban yang akan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi. Harta mereka diambil dan dilebur. Cerita ini sudah lama menjadi hal yang masih misteri. Masih banyak emas jarahan Rezim Nazi yang belum ditemukan.
Perjalanan emas dari zaman ke zaman mengalami berbagai macam fungsi dan kegunaan. Tapa mengurangi nilai emas itu sendiri sebagai logam mulia. Selain sebagai simbol sebuah kekayaan, emas pada Zaman Mesir menjadi alat tukar sebagai perdagangan dengan negara lain.
Pada zaman perdagangan tahun 1800 – dengan 1900-an, fungsi emas sebagai alat tukar masih digunakan sebagai alat tukar untuk melakukan perdagangan dengan negara lain.
Sampai pada akhirnya fungsi emas hanya berfungsi sebagai perhiasan dan pertukaran perdagangan antar negara yang sudah diakui oleh dunia internasional. Pada zaman di era abad ke 21 emas menjadi sebuah pilihan untuk berinvestasi.
Dengan berkembangnya teknologi dalam pertambangan, logam mulia ini semakin banyak dihasilkan oleh banyak perusahaan tambang.
Di Indonesia sendiri perusahaan tambang milik negara adalah PT Aneka Tambang atau biasa disingkat dengan Antam. Selain itu beberapa perusahaan dari luar negeri juga melakukan tambang dengan kontrak kerja khusus dengan pemerintah. Salah satunya yang terkenal adalah Freeport di Papua dan Martabe di Sumatera.
Sumber : Liputan6
Lihat Bestprofit