Thursday, 2 July 2015

Bursa Saham AS Ditutup Melemah Jelang Referendum Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Saham AS turun, dengan ekuitas mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret lalu, seiring para investor melihat ke arah referendum Yunani pada akhir pekan ini pasca rilis data pekerjaan yang menunjukkan bahwa laju yang lebih moderat pada pertumbuhan ekonomi.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 % ke level 2,076.45 pada pukul 4 sore waktu New York, dan ditandai penurunan mingguan kedua secara berturut-turut. Pasar perdagangan AS hari Jumat ditutup untuk liburan.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan penambahan sebanyak 223.000 pekerjaan pada bulan Juni diikuti peningkatan di bulan sebelumnya yang kurang dari perkiraan sebelumnya sebanyak 254.000. Tingkat pengangguran turun ke level 7 tahun terendah dari 5,3 % karena lebih banyak warga Amerika yang meninggalkan dalam angkatan kerja. Penghasilan per jam rata-rata di perusahaan swasta sebesar $ 24,95.
Ekonomi baru saja menyelesaikan tahun keenam ekspansi sejak resesi berakhir pada Juni 2009. Sementara pasar tenaga kerja telah kembali pulih dan pertumbuhan upah yang lebih cepat. Tingkat partisipasi, yang menunjukkan pangsa pasar dari usia kerja dalam angkatan kerja, turun menjadi 62,6 %, angka terendahnya sejak Oktober 1977 silam , dari sebelumnya sebesar 62,9 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Berakhir Melemah Ditengah Krisis Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Saham Eropa turun untuk ketiga kalinya dalam 4 hari terakhir, seiring para investor menunggu referendum Yunani pada proposal kreditur akhir pekan ini.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4 % ke level 385,46 pada penutupan perdagangan di London, setelah sebelumnya naik 0,3 % di pagi hari. Indeks tersebut sedikit berubah sepanjang hari ini, dan mulai melemah seiring menguatnya mata uang euro terhadap dolar pasca rilis data pekerjaan AS. Produsen mobil yang mengalami penurunan paling besar, sementara perusahaan-perusahaan energi meningkat tajam di antara 19 kelompok industri minyak yang mengalami kenaikan.
Indeks acuan saham Eropa telah jatuh 2,9 % dalam 4 hari terakhir, menuju penurunan mingguan terbesarnya sejak Mei lalu. Negosiasi bailout Yunani berhenti pada akhir pekan lalu, ketika Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan referendum bantuan kreditur pada 5 Juli mendatang.
Ukuran volatilitas saham diharapkan berada di dekat level 3 tahun tertinggi hingga pekan ini. Sebuah survei menunjukkan bahwa Yunani akan melawan panggilan pemerintah untuk memberikan suara terhadap tuntutan kreditor. Yunani sekarang tinggal mengendalikan modal setelah penutupan bank dan pasar saham setelah paket keuangan bantuan zona euro berakhir dan melewati batas waktu pembayaran kepada Dana Moneter Internasional. Negosiasi bailout akan terus berlanjut sampai setelah referendum. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday, 1 July 2015

Pasokan Berlimpah, Harga Minyak Kembali Tertekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Harga minyak tergelincir ke level terendah dalam dua bulan terakhir karena banjir pasokan di Amerika Serikat (AS). Para produsen minyak ternyata tak mengurangi produksi sebesar yang diperkirakan para analis.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (2/7/2015), harga patokan di AS anjlok 4,2 persen menjadi US$ 56,96 per barel di New York Mercantile Exchange. Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar sejak 8 April 2015. Sedangkan harga minyak mentah Brent yang merupakan patokan harga dunia mengalami penurunan 2,5 persen menjadi US$ 62,01 per barel.

Turunnya harga minyak tersebut dipicu oleh membanjirnya pasokan minyak mentah di AS. Para analis dan investor cukup terkejut dengan nilai stok minyak yang mengalami kenaikan pada pekan lalu yang merupakan kenaikan pertama sejak sembilan minggu terakhir.

Berdasarkan laporan Departemen energi AS, para produsen minyak di AS menggenjot produksi pada April 2015 kemarin sehingga mencapai laju produksi tercepat sejak 1971.

Pada pekan lalu stok minyak mentah di kilang-kilang yang tersedia meningkat dari 94 persen dari kapasitas kilang menjadi 95 persen dari kapasitas kilang.

Sebenarnya, dalam beberapa pekan terakhir harga minyak mulai merangkak naik karena ada optimisme dari pelaku pasar bahwa produksi yang ada akan terserap karena membaiknya perekonomian di Amerika. Namun keyakinan tersebut langsung tersapu dengan adanya data persediaan yang baru tersebut.

"Data persediaan yang ada membuktikan bahwa telah terjadi pasokan yang terlalu besar dan harga memang terlalu tinggi," jelas analis  Twelve Points Capital LLC, Dave Clayman.

Ia melanjutkan, jumlah persediaan minyak mentah di dunia masih terlalu tinggi saat ini meskipun memang terjadi peningkatan permintaan di beberapa negara.

Semula, banyak pihak atau analis menyebutkan bahwa para produsen minyak dunia telah mengurangi produksinya untuk menjaga harga minyak. Namun dengan kenaikan angka pasokan ini membuktukan bahwa perkiraan para analis tersebut salah. (Gdn/Ndw)


Sumber : Liputan6

Wall Street Menguat di Tengah Optimisme Penyelesaian Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Wall Street kembali menguat pada hari kedua Juli 2015 ini melanjutkan penguatan yang dicetak pada sehari sebelumnya. Salah satu pendorong membaiknya kinerja saham-saham di bursa Amerika karena adanya sinyal positif dari penyelesaian utang Yunani.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/7/2015), Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 persen menjadi 2.077,67 pada pukul 4 sore waktu New York, Amerika Serikat. Merupakan level penguatan terbesar dalam dua minggu terakhir.

"Ada beberapa sinyal positif dari penyelesaian masalah Yunani. Sinyal tersebut memberikan dampak ke pasar saham," jelas Analis Janney Capital Management LLC, Mark Luschini.

Selain itu, Mark melanjutkan, ada data dari ADP yang juga memberikan sinyal positif sebelum keluarnya data gaji dari pemerintah AS pada Jumat, 3 Juli 2015 besok.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan bahwa ia bersedia untuk menerima tawaran atau syarat-syarat baru yang diberikan oleh kreditor sebagai upaya untuk kompromi sehingga bisa mendorong penyelesaian pembayaran utang yang telah jatuh tempo.

Tsipras bersedia menerima syarat mengenai penghematan yang harus dilakukan negara dengan pengurangan biaya pensiun dari pegawai. Namun ia belum sepakat mengenai poin kenaikan pajak.

Dalam referendum yang akan dilakukan oleh negara tersebut pada 5 Juli 2015 nanti, rakyat Yunani diminta untuk memilih apakah mereka akan menerima syarat pengetatan ekonomi yang diajukan oleh para debitor atau memilih untuk keluar dari zona Euro.

Selain mengenai Yunani, sentimen lain yang juga memberikan tenaga kepada Wall Street adalah data tenaga kerja yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja baru di AS pada Juni 2015 kemarin naik 237 ribu tenaga kerja. Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkiraan para analis yang disurvei oleh Bloomberg yang memperkirakan ada di kisaran 218 tenaga kerja. (Gdn/Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Sedikit Berubah Ditengah Krisis Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Ditengah gejolak pasar global pada pekan ini terkait kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro, emas terus melakukan apa yang dapat dilakukan selama tahun ini: tidak begitu banyak.
Logam ini sedikit berubah pada pekan ini dan volatilitas menurun ke level 7 bulan terendah seiring permintaan untuk perlindungan aset dari gejolak politik di Eropa diiringi penguatan dolar. Data payrolls swasta pada hari Rabu memberikan sinyal membaiknya perekonomian AS, membatasi permintaan untuk emas sebagai aset haven.
Sementara harga emas stagnan ditengah krisis, bahkan Yunani melewati batas waktu pembayaran Dana Moneter Internasional dan kreditur menolak proposal pendanaan. Pemerintah Yunani mengatakan bersedia menerima tawaran terbaru dari kreditor seiring dengan pembicaraan tentang kontrak baru, sementara Kanselir Jerman Angela Merkel mengesampingkan diskusi tersebut hingga referendum Yunani pada 5 Juli mendatang.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,2 % untuk menetap di level $ 1,169.30 per ons pada pukul 1:51 siang di Comex New York.
Volatilitas logam selama 60 hari menyentuh level terendahnya sejak November lalu, dan agregat perdagangan adalah 34 % di bawah rata-rata 100 hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Harga emas telah berada dalam 6 % atau $ 70, kisaran perdagangan sejak bulan Maret.
Emas kemarin mencatat penurunan kuartalan secara berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak Juni 1997 silam, karena Federal Reserve dekati kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir.
Perak berjangka untuk pengiriman September turun tipis kurang dari 0,1 % ke level $ 15,577 per ons di Comex, penurunan kelima secara beruntun.
Palladium berjangka untuk pengiriman September naik 4,2 % ke level $ 701,20 per ons di New York Mercantile Exchange, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013.
Platinum berjangka untuk pengiriman Oktober meningkat 0,8 % ke level $ 1,087.80 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg

Optimisme Kesepakatan Yunani Tekan Mata Uang Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Euro melemah seiring upaya Yunani untuk membuka kembali negosiasi dengan kreditur yang saat ini mengalami kebuntuan, memperluas sinyal ganda tentang masa depan bangsa di blok mata uang.
Mata uang dalam 19 negara mengalami penurunan terhadap sebagian besar mata uang utama terkait Kanselir Jerman Angela Merkel menolak untuk terlibat hingga referendum Yunani pada 5 Juli mendatang. Euro merosot terhadap dolar untuk hari kedua seiring data payrolls swasta menunjukkan bahwa perusahaan Amerika menambahkan lapangan pekerjaan pada bulan Juni, mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini karena Eropa mempertahankan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Euro turun 0,6 % ke level $ 1,1079 pada pukul 12:48 siang waktu New York dan melemah 0,1 % ke level 136,35 ¥. Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, naik 0,6 % ke level 1.187,94. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Melambung ditengah Optimisme Kesepakatan Hutang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Saham AS naik, pasca ekuitas catat kuartal terburuk mereka sejak 2012 lalu, seiring Yunani memberi sinyal siap untuk berkompromi untuk mengakhiri kebuntuan atas bailout.
Indeks S&P 500 naik sebesar 0,6 persen ke level 2,074.85 pukul 12:18 di New York, pasca sebelumnya naik sebanyak 1 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 110,94 poin, atau sebesar 0,6 persen, ke level 17,730.45. Indeks Nasdaq Index juga terapresiasi sebesar 0,5 persen.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan dia bersedia menerima 'tawaran terbaru kreditur sebagai dasar untuk kompromi. Referendum yang akan dilakukan pada 5 Juli mendatang menitik beratkan pada penghematan lebih dan perselisihan pensiun, pengeluaran dan pajak tetap poin teratas. Yunani telah melewatkan pembayaran angsuran sebesar $1.7 miliar pada Selasa kemarin kepada Dana Moneter Internasional (IMF) paca para pemimpin Eropa menolak proposal sebelumnya untuk mengamankan pembiayaan sebelum dana bailout berakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday, 30 June 2015

Tidur Dengan Smartphone Berisiko Gangguan Otak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Anda sering tidur bersebelahan dengan smartphone? Mulai saat ini, cobalah taruh smartphone Anda di tempat yang seharusnya disimpan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan smartphone yang ditaruh bersebelahan dengan kepala dapat menyebabkan gangguan otak.
Menurut informasi yang dilansir laman Huffington Post, Rabu (1/7/2015), setidaknya delapan dari sepuluh pemilik smartphone justru tidur dan membiarkan smartphone-nya berada di atas tempat tidur.
Bahkan, setengah dari para pengguna smartphone memberikan alasan bahwa lebih mudah jika menaruh smartphone di atas tempat tidur ketika ingin mematikan alarm untuk bangun tidur.
Persentase menunjukkan bahwa 63 persen pengguna smartphone yang berusia 18-29 tahun rupanya benar-benar tidur bersama perangkat gadget mereka, baik itu smartphone atau pun tablet.
Selain memberikan dampak berkala ke otak, kebiasaan tidur bersama smartphone di atas ranjang dapat mengakibatkan gangguan tidur secara terus menerus.
Pengguna smartphone yang membiarkan smartphone mereka berada di tempat tidur akan terkena Hypervigilance. Ini merupakan suatu gejala otak yang dapat membuat seseorang mengalami rasa tegang dan kewaspadaan secara terus menerus.
"Untuk pengalaman tidur yang nyaman, Anda harus merasa aman dan tidak khawatir tentang apapun, khususnya smartphone Anda. Dengan smartphone yang berada di dekat Anda pada malam hari, secara sadar Anda pasti ingin menggunakan ponsel tersebut. Otak akan memantau situasi tidur Anda, jadinya tidur akan menjadi lebih mudah terganggu," ujar Dr Neil Stanley, ilmuwan dari Leeds University.
Tak hanya itu, rupanya bahaya terbesar dari tidur dengan smartphone masih ada. Dr Charles Czeisler, seorang Profesor Kedokteran yang meneliti ritme tidur dari Harvard University, mengungkap jika cahaya yang dipijarkan smartphone juga menyebabkan gangguan ritme alami tubuh seseorang dan dapat memanipulasi tubuh manusia sehingga menggangap waktu masih siang, dengan kata lain dapat membuat penggunanya mengalami disorientasi waktu.
Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal `Organizational Behavior and Human Decision Processes` yang dilakukan pada Januari lalu juga melakukan penelitian tentang kebiasaan para pekerja yang menggunakan smartphone sebelum tidur.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penggunaan smartphone di atas jam 9 malam dapat menurunkan kuantitas tidur di malam hari, bahkan dapat menyebabkan kinerja di tempat kerja memburuk di pagi hari.
(jek/isk)

Sumber : Liputan6

Harga Minyak Bangkit dari Posisi Terendah dalam 3 Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Harga minyak mentah dunia bangkit dari posisi terendah dalam tiga minggu pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Kenaikan dipicu menguatnya permintaan di Amerika, meski gagal bayar utang Yunani (default) masih mengancam pasar global.

Kenaikan harga minyak juga terjadi menjelang rilis data persediaan minyak. Serta akibat penguatan dolar, yang biasanya cenderung membebani komoditas.

Melansir laman Reuters, harga minyak mentah jenis Brent ditutup naik US$ 1,58 (2,6 persen) menjadi US$ 63,59 per barel. Harga ini lebih rendah untuk posisi Juni, namun naik 15 persen secara kuartalan sejak September 2012, dan 11 persen untuk setengah tahun.

Sementara minyak mentah AS naik US$ 1,14 (2 persen) ke posisi US$ 59,47 per barel. Secara bulanan, harga turun 1 persen, namun melonjak 25 persen pada kuartal kedua dan menjadi keuntungan terbaik kuartalan sejak Desember 2011, dan ditutup naik 12 persen pada tahun ini.

Kali ini, pasar mengabaikan perpanjangan tenggat waktu untuk kesepakatan nuklir Iran, yang akan membiarkan negara  ini bisa mengekspor lebih banyak minyak mentah ke pasar sehingga membuat terjadinya kelebihan pasokan.

Namun, beberapa analis mengingatkan untuk hati-hati. Sebab aksi jual yang memangkas harga minyak mentah sebesar 60 persen antara Juni dan Januari mungkin kembali terjadi jika stok minyak mentah mulai menumpuk lagi pada September, usai liburan musim panas.

"Saya tidak akan terkejut untuk melihat kerugian pada kuartal berikutnya," jelas Analis Caprock Risk Management, Chris Jarvis.

Sumber pemerintah Yunani mengatakan negara itu akan mengalami gagal bayar utang kepada Dana Moneter Internasional dan membuatnya terjun lebih dalam ke dalam krisis keuangan. Dolar menguat terhadap euro dalam mengantisipasi kegagalan bayar utang ini.

Sebelumnya harga minyak berjangka cenderung melemah bahkan menembus level terendah dalam tiga minggu ini. Hal itu dipicu dari pemerintahan Yunani menutup bank dan mengatur kontrol modal sehingga membuat risiko semakin luas. Sementara itu, Iran seperti menunda negosiasi nuklir dengan negara barat sehingga membuat ekspor bertambah mengakibatkan pasokan minyak banjir di pasar.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Wall Street Menguat Dipicu Harapan Soal Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), dipicu harapan investor jika kesepakatan dengan para kreditor akan tetap membuat Yunani di Zona Euro, meski negara ini berpotensi mengalami kegagalan bayar utang (default).

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 23,16 poin (0,13 persen) ke posisi 17.619,51. Sementara indeks S&P 500 naik 5,48 poin (0,27 persen) ke level 2.063,12 poin dan Nasdaq Composite naik 28,40 poin (0,57 persen) ke posisi 4.986,87 poin.

Yunani, yang terancam gagal membayar utang senilai US$ 1,8 miliar kepada Dana Moneter Internasional karena mendekati batas waktunya, mengajukan proposal bantuan baru kepada para kreditornya, menyerukan restrukturisasi utang. Dan ini tampak sebagai upaya terakhir Athena untuk menyelesaikan kebuntuan dengan pemberi pinjaman.

Pemerintah Yunani menunjukkan bahwa hal itu bisa mengubah sikap terhadap referendum yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu, jika permintaan kredit baru bisa disepakati, seperti diungkapkan sumber kepada Reuters.

"Saya pikir (Perdana Menteri Yunani Tsipras) sedikit menantang dan sombong dan bermain berlebihan. Ini masih bisa meledak. Sehingga masih ada kegelisahan di pasar," kata Kenny Polcari, Direktur Divisi NYSE O'Neil Securities di New York.

Perusahaan-perusahaan AS memiliki eksposur terbatas ke Yunani, tetapi investor khawatir tentang dampak jika negara ini keluar dari Zona Euro.

Pada Senin kemarin, pasar saham AS merosot tajam, di mana indeks S&P 500 dan Dow memiliki hari terburuknya sejak 9 Oktober karena kekhawatiran tentang Yunani.

Tujuh dari 10 besar sektor di indeks S&P 500 naik, di antaranya pada sektor telekomunikasi dan konsumen yang menunjukkan sedikit penurunan.

Sekitar 7,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan 6,3 miliar rata-rata selama lima sesi terakhir, menurut data dari BATS Global Markets.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Emas Meredup Seiring Krisis Yunani Cukup Bebani Kinerja Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Harga emas jatuh pada hari Selasa akibat meningkatnya kekhawatiran Yunani akan mengalami default terkait pembayaran angsuran hutang ke Dana Moneter Internasional (IMF) melemahkan euro terhadap dolar, dan seiring investor tetap waspada atas prospek jangka panjang terhadap logam.
Ketua Eurogroup mengatakan itu terlalu terlambat untuk memperpanjang bailout Yunani yang ada dan bahwa sikap Yunani terhadap kreditur dan mitra zona euro harus berubah sebelum program baru bisa disepakati.
Spot emas turun sebesar 1,2 persen ke level terendah sejak 5 Juni lalu ke level $1,166.35 per ons, namun emas turun sebesar 0,7 persen ke level $1,171.05 pukul 2:58 di New York. Itu menempatkan emas berada pada jalur penutupan kuartal kedua turun sebesar 1 persen, penurunan kuartalan berturut-turut keempat.
Harga penyelesaian emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun $7,20 per ons ke level $1,171.80. (izr)
Sumber: Reuters

Bursa Saham AS Rebound pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Saham AS rebound dari penurunan terbesarnya dalam setahun terakhir seiring Yunani melakukan upaya-upaya terakhir untuk mendapatkan pembiayaan sebelum dana bailout berakhir. Sementara itu, Ekuitas Eropa turun diikuti mata uang euro di tengah perdebatan dalam 11 jam, sedangkan Treasuries ditutup melemah pada kuartalan pertama sejak 2013.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % pada pukul 4 sore waktu New York. Ini memangkas kenaikan di menit akhir perdagangan untuk menghapus keuntungan pada kuartal dan kinerja terburuknya dalam setahun terakhir sejak 2010 silam. Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,3 %, membatasi kuartal terburuknya sejak tahun 2012. Euro turun 0,8 % ke level $ 1,1146, memangkas kenaikan pada kuartalan pertama terhadap dolar sejak awal tahun 2014. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik 3 basis poin setelah kemarin jatuh 15 basis poin.
Yunani memiliki waktu sampai 6 hari mendatang untuk melakukan pembayaran utang senilai $ 1.7 miliar kepada Dana Moneter Internasional seiring dengan pendanaan Eropa berakhir. Pemerintah diminta untuk program bailout dalam 2 tahun dari Mekanisme Stabilitas Eropa, berupaya untuk melakukan perpanjangan dari IMF dan meminta Bank Sentral Eropa untuk memperluas pendanaan pada Negara berkembang tersebut. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tidak akan ada negosiasi lagi setelah referendum Yunani pada 5 Juli mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday, 29 June 2015

BMKG: Langit Jabodetabek Selasa Pagi Cerah Berawan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/6) - Cuaca cerah berawan diprediksi akan menyelimuti wilayah karta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) pada Selasa pagi.
Hingga siang hari, kondisi ini masih akan ditemukan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta  Pusat, dan Bekasi. Sementara kota  lainnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cenderung berawan.

Pada malam hari, 2 kota penyangga yaitu Depok dan Bogor dikabarkan masih tetap berawan, sedangkan cuaca cerah berawan akan kembali terjadi di Wilayah DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, Tangerang juga Bekasi.

Berikut prakiraan cuaca untuk wilayah Jabodetabek yang berhasil dihimpun Liputan6.com berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, Selasa (30/6/2015):

WilayahPagiSiangMalam
Kepulauan Seribu Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Jakarta Utara Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Jakarta Pusat Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Jakarta Selatan Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Jakarta Timur Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Jakarta Barat Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Depok Cerah Berawan Berawan Berawan
Tangerang Cerah Berawan Berawan Cerah Berawan
Bekasi Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Bogor Cerah Berawan Berawan Berawan
 (Mar/Ado)
Sumber : Liputan6

Soal Kabinet, Jokowi Diminta Pilih Menteri yang Loyal

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/6) - Isu reshuffle atau perombakan Kabinet Kerja Jokowi-JK terus mengemuka. Terutama, setelah Presiden Joko Widodo atau Jokowi kecewa dengan lamanya proses bongkar muat (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

‎Terlebih, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkap adanya menteri Kabinet Kerja yang tidak loyal terhadap Presiden Jokowi.

‎Pengamat politik dari Cyrus Network menilai, evaluasi kabinet adalah suatu keharusan. Jika nanti dalam evaluasi tersebut berujung pada reshuffle, hal ini lantaran menteri yang bersangkutan memang tidak bisa mewujudkan program yang diamanatkan Jokowi.

"Evaluasi kabinet keharusan, apakah berjalan baik atau tidak baik. Kalau evaluasinya berujung reshuffle itu hak Presiden, tapi bukan karena tekanan atau intervensi," kata Hasan Nasbi kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin 29 Juni 2015 malam.

Hasan menuturkan, jika Jokowi me-reshuffle beberapa menterinya nanti, hal tersebut juga harus didasari kebutuhan bangsa dan atas kemandiriannya tanpa dapat 'bisi‎kan' dari pihak mana pun.

"Jelas kalau me-reshuffle itu harus kebutuhan masyarakat, bukan karena tekanan. Kalau berdasarkan kebutuhan masyarakat akan ada harapan lebih baik. Kalau memang Jokowi merasa ada menterinya harus diganti ya silakan diganti, bukan karena desakan," tutur dia.

Selain itu, Hasan berujar, dalam menilai kabinetnya, Jokowi harus melihat loyalitas para menterinya, di samping juga melihat kinerja mereka. Hal tersebut, lanjut Hasan, penting agar para menteri bekerja sesuai instruksi ‎Presiden.

‎"Yang pertama soal loyalitas, bukan kinerjanya. Kalau tidak loyal harus segera ganti walaupun bagus. Nanti bisa jadi duri dalam daging. Kalau dia punya bos lain ya harus diganti. Yang kedua itu kinerja, kalau tidak meningkat harus ganti," papar Hasan.

Sikap tegas ini harus diambil Jokowi lantaran dia adalah orang yang bertanggung jawab penuh atas nasib bangsa Indonesia ke depan. "Jokowi bertanggung jawab menyelamatkan Indonesia. Kalau menterinya tidak bisa memperbaiki sektor yang diamanatkan, apa yang harus diperbaiki, jadi pilihannya di Jokowi sendiri," tandas Hasan Nasbi.

Sementara itu, pengamat politik dari Populi Center Nico Harjanto menilai, Jokowi pastinya sudah mempertimbangkan apakah akan me-reshuffle menterinya agar semakin solid dan mendapat dukungan publik di saat para menterinya itu tengah disorot publik.

"Karena itu harus bisa menunjukkan kemandiriannya dalam memilih menteri nanti kalau me-reshuffle, agar tidak muncul presiden ini disetir. Jadi Presiden harus menunjukkan punya hak prerogatif," kata Nico kepada Liputan6.com.

Nico menambahkan, jika nanti akhirnya Jokowi memilih nama-nama untuk menggantikan menteri sebelumnya dan kemudian dikomunikasikan kepada partai pendukung, hal ini dinilai sebagai etika politik yang baik. (Sun/Ado)


Sumber : Liputan6

Militer AS Rela Bayar Rp 128 Miliar Demi Windows XP

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/6) - Sistem operasi Windows XP sejatinya sudah tak lagi didukung oleh Microsoft sejak April 2014 silam. Namun, nyatanya hingga kini masih banyak pihak yang belum mampu move on dari Windows XP. Salah satunya adalah pihak Angkatan Laut Amerika Serikat.

Dilaporkan laman IDG News, Selasa (30/6/2015), US Navy atau armada Angkatan Laut AS rela merogoh kocek hingga US$ 9,1 juta atau setara dengan Rp 128 miliar agar Microsoft tetap memberikan dukungan terhadap sistem operasi Windows XP yang mereka gunakan.

Bahkan, jumlah yang harus dibayarkan US Navy kepada Microsoft dapat membengkak hingga angka US$ 30,8 juta jika dukungan tersebut diperpanjang hingga 2017 mendatang.

Tercatat ada sekitar 100 ribu workstation milik US Navy yang masih mengadopsi Windows XP dan menjalankan aplikasi-aplikasi jadul (jaman dulu) seperti Office 2003, Exchange 2003, dan Windows Server 2003.

"Angkatan Laut masih sangat bergantung pada sejumlah aplikasi dan program-program Windows XP. Sebelum aplikasi-aplikasi ini dimodernisasi, kontinuitas layanan dari Microsoft sangat diperlukan untuk menjaga keamanan dan efektivitas operasional," papar Steven Davis selaku juru bicara Space and Naval Warfare Systems Command (SPAWAR).

Dukungan Microsoft memang sangat diperlukan bagi organisasi-organisasi yang belum memigrasikan sistem komputasinya dari Windows XP ke versi Windows yang lebih baru. Hal ini dilakukan mengingat kerentanan keamanan yang terjadi bila Windows XP berjalan tanpa update patch dari Microsoft.

Konsekuensinya, oraganisasi-organisasi tersebut diwajibkan membayarkan biaya yang tidak sedikit kepada Microsoft.

Selain US Navy, Pemerintah Inggris juga telah menandatangani kontrak serupa dengan nilai yang tak jauh berbeda, yakni US$ 9,2 juta untuk mendukung sistem komputasi pelayanan publik di negaranya yang masih mengandalkan Windows XP.

(dhi/dew)


Sumber : Liputan6

Akan Ada Fitur Uploader Foto untuk Facebook iOS?

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/6) - Facebook dikabarkan tengah menyiapkan fitur baru. Menurut laporan, raksasa jejaring sosial itu sedang menyiapkan uploader foto khusus untuk perangkat berbasis sistem operasi (OS) iOS.

Menurut yang dilansir Phone Arena, Selasa (30/6/2015), fitur pengunggah foto itu saat ini dilaporkan sedang dalam tahap pengujian. Para pengguna Facebook di perangkat iOS dengan fitur baru tersebut dapat menikmati serangkaian layanan yang ditawarkan.

Fitur pengunggah foto itu akan memiliki sejumlah kemampuan seperti preview foto, menghiasi foto dengan teks atau menambahkan stiker Facebook di foto.

Selain itu, fitur Facebook ini juga memiliki berbagai pilihan filter untuk mempercantik foto. Filter tersebut antara lain 'Vintage Sepia', 'Golden Summer' dan 'Snow'.

Ketika para pengguna menggunakan fitur tersebut, akan muncul garis vertikal yang membagi foto dalam dua bagian. Sehingga pengguna bisa melihat hasil filter yang akan disuguhkan dan membandingkannya dengan warna asli foto mereka.

Pengguna bisa mengakses filter, teks, cropping, tags dan stiker di fitur tersebut melalui sebuah tombol berbentuk 'tongkat sihir'. Namun belum ada informasi soal waktu peluncuran fitur baru tersebut.

(din/dew)


Sumber : Liputan6

Wall Street Tertekan Kena Imbas Krisis Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/6) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) tertekan di awal pekan ini didorong aksi jual karena belum ada kepastian penyelesaian krisis utang Yunani.

Indeks saham S&P 500 melemah 2,1 persen menjadi 2.057,71. Pelemahan indeks saham ini diikuti indeks saham Dow Jones merosot 348,66 poin (1,9 persen) ke level 17.598,02, dan indeks saham Nasdaq tergelincir 2,4 persen. Sementara itu, indeks VIX yang mengukur kecemasan investor melonjak 37 persen, dan ini kenaikan terbesar sejak April 2013.

"Akhirnya pasar memecahkan poin. Dengan begitu banyak ketidakpastian menimbulkan sentimen negatif, reaksi pasar pun akan mengurangi aset yang berisiko," ujar Michael James, Direktur Wedbush Securities Inc, seperti dikutip dari laman Bloomberg, Selasa (30/6/2015).

Sentimen Yunani ini juga membuat saham sektor keuangan tertekan. Indeks acuan sektor saham keuangan jatuh 2,5 persen seiring saham Citigroup Inc dan JP Morgan Chase and Co melemah 2,5 persen. Sementara itu, saham DuPont Co, Visa Inc, dan Boeing Corp merosot lebih dari 2,6 persen sehingga menekan indeks saham Dow Jones.

Pemerintahan Yunani telah menutup bank di awal pekan ini untuk mengontrol modal. Langkah itu akan terus mendorong negara tersebut masuk resesi, dan berisiko keluar dari kawasan Euro. Belum ada kesepakatan perpanjangan dana talangan antara Yunani dengan kreditor internasional pada akhir pekan lalu telah menekan pasar keuangan di awal pekan ini. Apalagi Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengusulkan referendum pada 5 Juli 2015 soal proposal yang diajukan kreditor.

Bursa saham AS semakin tertekan pada perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB) ini juga didorong dari lembaga pemeringkat internasional S&P telah memotong peringkat Yunani dengan prospek negatif. S&P juga menyatakan, Yunani ada kemungkinan sekitar 50 persen keluar dari zona Euro.

"Ekonomi Yunani semakin buruk, mulai dari masalah sosial dan kemungkinan keluar dari zona Euro membuatnya makin melemah. Semula ada harapan sesuatu positif menjelang penutupan perdagangan saham, tetapi hal itu semakin tidak mungkin," kata manajer portofolio Stifel Nicolaus and Co, Kevin Caron.

Tak hanya bursa saham AS saja yang tertekan, sejumlah indeks saham acuan global pun melemah. Indeks saham Eropa melemah 2,7 persen. Diikuti indeks saham Nikkei 225 jatuh 2,9 persen, dan indeks saham Shanghai tergelincir 3,3 persen.

Sementara itu, Kepala Riset Morgan Stanley Adam Parker mengatakan, krisis keuangan Yunani menjadi kesempatan baik bagi investor untuk masuk ke saham AS. Dengan level sekarang diikuti ekonomi AS menguat merupakan sentimen positif untuk membuat kekhawatiran Yunani hanya sementara, apalagi bulan depan akan musim laporan keuangan. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Sunday, 28 June 2015

Basarah: PDIP Punya Tanggung Jawab Moral, Wajar Minta 5 Kursi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/6) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah, sempat mengatakan minta tambahan 5 kursi di Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Permintaan itu dilontarkan setelah berkembangnya wacana perombakan kabinet (reshuffle) Pemerintahan Jokowi-JK.

Menurut Basarah, permintaan itu realistis. Mengingat partainya merupakan pengusung Jokowi. "Pemerintahan Jokowi-JK diusung PDIP dan parpol lain. Namun, meski diusung parpol lain, plus minusnya dan secara moral menjadi tanggung jawab PDIP, karena Jokowi merupakan kadernya," ujar Basarah di Sekolah Calon Kepala Daerah, Jakarta Selatan, Minggu 28 Juni 2015.

Basarah menyebut permintaan itu bukan tanpa dasar. Dia mengatakan, dalam 7 bulan ini terjadi perlambatan kerja kabinet dalam memahami Nawa Cita Jokowi, khususnya di bidang ekonomi, karena tidak didukung kinerja kabinet yang ada.

"Ini kan 7 bulan Jokowi-JK belum ada tanda keberhasilan, khususnya sektor ekonomi. Karena ada pelambatan. Jokowi-JK tidak didukung kapasitas menteri yang ada. Kami ini (PDIP) ingin membantu Jokowi-JK karena belum ada yang bisa terjemahkan visi-misinya, lewat kamilah bisa," tegas Basarah.

Meski demikian, lanjut anggota Komisi III DPR ini, semuanya tergantung Presiden Jokowi. "Reshuffle memang mutlak di tangan Presiden. Kami (PDIP) hanya ingin mempercepat mengartikan visi misinya," pungkas Basarah.

Isu reshuffle kabinet bergulir sejak beberapa bulan terakhir. Isu ini semakin menguat setelah beberapa pekan lalu Presiden Jokowi mengumpulkan menterinya dan meminta mereka membuat laporan atas kinerja mereka selama menjabat. Beberapa menteri disebutkan akan diganti, namun Presiden Jokowi sendiri hingga saat ini belum memastikan hal itu. (Sun/Rmn)


Sumber : Liputan6

Google Rancang Lemari Es Pintar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/6) - Setelah mengembangkan wearable device dan robot, Google dikabarkan tengah merancang sebuah lemari es pintar. Namun lemari es yang satu ini dikhususkan untuk pendingin bir.
Perangkat tersebut dibuat untuk merayakan Canada Day yang jatuh pada 1 Juli 2015. Proyek hasil kerjasama dengan perusahaan pembuat bir Molson Canadian ini memungkinkan pengguna membuka lemari es menggunakan perintah suara.
Mengutip laman Ubergizmo, Senin (29/6/2015), lemari es ini mengadopsi teknologi Google Speech Recognition API yang dapat mengenali input suara lebih dari 40 bahasa berbeda.
Menariknya, untuk membuka lemari es tersebut, pengguna harus mengatakan “I am Canadian” dalam 6 bahasa berbeda, yang merupakan slogan pemasaran Molson. Lemari es akan terbuka bagi pengguna yang berhasil mengucapkan kalimat itu.

Sumber : Liputan6

Sentimen Yunani Bakal Tekan IHSG

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/6) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak variasi pada perdagangan saham selama sepekan dengan kecenderungan tertekan.

Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun mengatakan, sentimenYunani membayangi gerak indeks saham. Hal itu lantaran tidak terjadi kesepakatan antara Yunani dengan para kreditor internasional akhir pekan lalu. Apalgi pemerintah Yunani bakal melakukan referendum soal proposal kreditor pada 5 Juli 2015.

"Saya kira ini pengaruh Eropa. Efek dominan, kalau Yunani keluar Euro pasti depresiasi," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (29/6/2015).

Dari dalam negeri, dia menuturkan belum ada sentimen yang positif. Bank Indonesia (BI) telah memutuskan untuk tetapkan suku bunga acuan sebesar 7,5 persen. "Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) tetap 7,5 persen jadi tidak ada berita signifikan," ujar Oktavianus.

Dia mengatakan, saat ini gerak IHSG menunggu rilis data makro ekonomi yang diharapkan dapat mendorong kinerjanya. Pekan ini, dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.826-4.854. Kemudian resistance pada level 4.992-5.002.

Kepala Riset  NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG diperkirakan pada rentang support 4885-4950 dan resistance 4965-5000. Reza mengatakan, IHSG cenderung tertekan lantaran belum ada sentimen yang positif mendorong indeks saham.

"Belum adanya sentimen positif masih menutup peluang IHSG untuk dapat kembali menguat. Walaupun IHSG sudah berada di area oversold namun, jika belum terdapat volume beli yang cukup besar maka sulit bagi IHSG untuk kembali rebound dan mempertahankan penguatan tersebut," ujar Reza.

Dia berharap, aksi jual mulai mereda sehingga mendorong gerak IHSG. "Dengan harapan dan asumsi, aksi jual mulai mereda dan didukung rilis data-data yang dapat positif, dan berkurangnya sentimen negatif diharapkan laju IHSG dapat menguat di pekan depan. Namun demikian, tetap antisipasi sentimen yang akan datang," tandas dia.


Sumber : Liputan6