BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/5) - Harga Emas beringsut lebih rendah pada akhir perdagangan akhir pekan
pada hari Jumat, dan mengakumulasikan penurunan mingguan terbesar dalam
hampir dua bulan dengan meningkatnya ekspektasi untuk kenaikan suku
bunga AS segera pada bulan depan.
Harga
Emas Spot berakhir turun 0,2 persen pada $ 1,252.00 per ons, dan
mencatatkan penurunan 1,6 persen minggu ini, sebagai pelemahan minggu
ketiga berturut-turut.
Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $ 1,90 pada $ 1,252.90.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, pada Kamis, ada rasa
yang kuat di antara para pejabat bank sentral bahwa pasar sedang
meremehkan kemungkinan pengetatan kebijakan.
Itu
terjadi sehari setelah risalah dari pertemuan April Fed mengungkapkan
bahwa sebagian besar pembuat kebijakan merasa kenaikan suku bunga
mungkin sesuai pada awal bulan depan, mengirimkan emas ke level terendah
tiga minggu dari $ 1.244.
Emas sangat sensitif terhadap suku bunga, yang jika naik akan mengangkat biaya kesempatan memegang emas. Logam ini telah menguat 18 persen tahun ini karena investor memperkiraka the Fed akan menunda kenaikan suku bunga lebih lanjut.
Sekalipun Dolar AS mundur dari tertinggi dalam hampir dua bulan
terhadap sekeranjang mata uang, tetapi membukukan hasil positif dalam
minggu ketiga berturt, yang menambah tekanan pada emas.
Kepemilikan
emas terbesar di dunia yang didukung ETF, SPDR Gold Shares, naik 4,5
ton pada Kamis untuk tertinggi sejak November 2013.
Sedangkan
permintaan emas di Asia flat minggu ini oleh dolar yang lebih kuat dan
lemahnya permintaan musiman di pusat-pusat perdagangan utama.
Di
antara logam mulia lainnya, harga perak naik 0,2 persen pada $ 16,51,
sementara harga platinum naik 1,05 persen pada $ 1,020.13 dan harga
paladium 0,6 persen lebih tinggi pada $ 557,75.
Sumber : Vibiznews