Wednesday 20 August 2014

AU1010_BBJ & AU10F_BBJ

FOREX TRADE TABLE
AU10F_BBJ  &  AU1010_BBJ
SPECIFICATIONSREMARKS
Australian Dollar
AUD/USD
Trade CodeAU10F_BBJAU1010_BBJ
RateFloating ( USD )( USD 1 = IDR 10.000 )
Contract SizeAUD 100,000AUD 100,000
TRADING DAYSSenin - JumatSenin - Jumat
Trading Hours

- Summer (Daylight Saving Time)07:00-03:00 WIB07:00-03:00 WIB
- Winter07:00-04:00 WIB07:00-04:00 WIB



Initial Margin forDAYTRADEUSD 1,000 / LotIDR 10.000.000 / Lot
Initial Margin for OvernightUSD 2,000 / LotIDR 20.000.000 / Lot



Commission FeeUSD15/Lot/SideIDR 150.000/Lot/Side
Rollover Fee For Buy/SellUSD5/Lot/NightIDR 50.000/Lot/Night
Value Added Tax (VAT)10% of Commission Fee10% of Commission Fee



Maintenance Margin70% of Initial Margin70% of Initial Margin
Auto Liquidation30% of Initial Margin30% of Initial Margin



Price SourceTelequoteTelequote
Price GuidanceLast TradeLast Trade



Normal Price Spread Quote4 pips/side4 pips/side
Hectic Price Spread QuoteBased on MarketBased on Market
Minimum Price Movement0.0001 pip (Tick value : USD 10)0.0001 pip (Tick value : USD 10)
Delivery ByCash SettlementCash Settlement

EU1010_BBJ & EU10F_BBJ

FOREX TRADE TABLE
EU1010_BBJ  &  EU10F_BBJ
SPECIFICATIONSREMARKS
Euro
EUR/USD
Trade CodeEU10F_BBJEU1010_BBJ
RateFloating ( USD )( USD 1 = IDR 10.000 )
Contract SizeEUR 100,000EUR 100,000
Trading DaysSenin - JumatSenin - Jumat
Trading Hours

- Summer (Daylight Saving Time)07:00-03:00 WIB07:00-03:00 WIB
- Winter07:00-04:00 WIB07:00-04:00 WIB



Initial Margin for DaytradeUSD 1,000 / LotIDR 10.000.000 / Lot
Initial Margin for OvernightUSD 2,000 / LotIDR 20.000.000 / Lot



Commission FeeUSD15/Lot/SideIDR 150.000/Lot/Side
Rollover Fee For Buy/SellUSD5/Lot/NightIDR 50.000/Lot/Night
Value Added Tax (VAT)10% of Commission Fee10% of Commission Fee



Maintenance Margin70% of Initial Margin70% of Initial Margin
Auto Liquidation30% of Initial Margin30% of Initial Margin



Price SourceTelequoteTelequote
Price GuidanceLast TradeLast Trade



Normal Price Spread Quote4 pips/side4 pips/side
Hectic Price Spread QuoteBased on MarketBased on Market
Minimum Price Movement0.0001 pip (Tick value : USD 10)0.0001 pip (Tick value : USD 10)
Delivery ByCash SettlementCash Settlement

GU1010_BBJ & GU10F_BBJ

FOREX TRADE TABLE
GU10F_BBJ  &  GU1010_BBJ
SPECIFICATIONSREMARKS
Great Britain Pound Sterling
GBP/USD
Trade CodeGU10F_BBJGU1010_BBJ
RateFloating ( USD )( USD 1 = IDR 10.000 )
Contract SizeGBP 100,000GBP 100,000
TRADING DAYSSenin - JumatSenin - Jumat
Trading Hours

- Summer (Daylight Saving Time)07:00-03:00 WIB07:00-03:00 WIB
- Winter07:00-04:00 WIB07:00-04:00 WIB



Initial Margin forDAYTRADEUSD 1,000 / LotIDR 10.000.000 / Lot
Initial Margin for OvernightUSD 2,000 / LotIDR 20.000.000 / Lot



Commission FeeUSD15/Lot/SideIDR 150.000/Lot/Side
Rollover Fee For Buy/SellUSD5/Lot/NightIDR 50.000/Lot/Night
Value Added Tax (VAT)10% of Commission Fee10% of Commission Fee



Maintenance Margin70% of Initial Margin70% of Initial Margin
Auto Liquidation30% of Initial Margin30% of Initial Margin



Price SourceTelequoteTelequote
Price GuidanceLast TradeLast Trade



Normal Price Spread Quote4 pips/side4 pips/side
Hectic Price Spread QuoteBased on MarketBased on Market
Minimum Price Movement0.0001 pip (Tick value : USD 10)0.0001 pip (Tick value : USD 10)
Delivery ByCash SettlementCash Settlement

Trading Federal Reserve FOMC Minutes

Notulen meeting FOMC dari pertemuan bulan Juni menunjukkan bahwa tapering terus berlanjut sesuai dengan yang diskedulkan. The Fed diperkirakan akan menghentikan investasi kembali dari pembayaran pokok atas obligasi segera sesudah diumumkannya kenaikan tingkat bunga yang pertama. Untuk mengontrol kecepatan pengurangan QE, interest on excess reserves (IOER) akan menjadi alat kunci dan “reverse repos” akan memainkan peranan pendukung. The Fed mencatat adanya kenaikan inflasi namun pemulihan pasar tenaga kerja belum lengkap meskipun mengalami kemajuan belakangan ini.
Para trader akan melihat pada notulen Federal Open Market Committee dari pertemuan the Fed pada 29-30 Juli yang lalu untuk mendapatkan petunjuk baru mengenai perkiraan akan rencana bank sentral untuk mengurangi program pembelian obligasi bulanannya. The Fed telah dengan jelas memberitahukan pasar bahwa pembelian akan berakhir di bulan Oktober. Hal ini kelihatannya tidak akan berubah setelah membaca rilis data hari ini. pertanyaan yang lebih besar di benak setiap orang adalah kapan para pembuat kebijakan ini akan mulai menaikkan tingkat suku bunga.
Notulen FOMC bulan Juli akan direview sebagai bahan diskusi mengenai bagaimana perkembangan belakangan ini dalam inflasi dan kondisi employment telah mempengaruhi pandangan anggota komite mengenai waktu tingkat bunga akan dinaikkan.  
Kepala the Fed Janet Yellen tidak malu-malu dengan komentar di publiknya baru-baru ini untuk menjaga agar tingkat suku bunga tetap rendah untuk jangka waktu yang panjang setelah pembelian obligasi berakhir di bulan Oktober. Tetapi para penganut garis keras di dalam the Fed, dan ditempat lain, dengan cepat akan memperingati bahwa tekanan inflasi sedang bangkit, jadi tingkat bunga harus segera dinaikkan segera. Presiden the Fed Dallas Richard Fisher memimpin diantara para penganut garis keras tesebut. Beberapa penganut lainnya adalah seperti Mr Plosser dan Ms George. Mereka percaya kenaikan tingkat bunga lebih diperlukan sekarang daripada nanti. Mr Fisher percaya bahwa FOMC sedang bergerak lebih kearah pandangannya.  
Mungkin saja peringatan tersebut benar, tetapi tekanan inflasi tetap moderat. Pertimbangkan update kemarin mengenai harga konsumen untuk bulan Juli yang turun sedikit dalam basis tahunan menjadi 2% dari bulan sebelumnya sebesar 2.1%. Inflasi core juga naik 1.9% setahun sampai bulan lalu, tidak berubah dari kecepatan bulan Juni.
Kebanyakan analis berpikir bahwa ronde pertama dari kenaikan tingkat bunga tidak akan tiba sampai tahun depan akhir, suatu pandangan yang di dukung oleh update dari the Fed bulan Juni mengenai outlook bagi kebijakan. Mayoritas anggota FOMC berpikir bahwa kenaikan tingkat bunga pantasnya untuk 2015, sementara satu anggota meminta kenaikan tahun ini, berdasarkan rilis FOMC bulan Juni. Akan mengejutkan kalau ternyata setelah membaca rilis notulen hari ini yang terjadi malah sebaliknya.  

Sumber : Vibiznews

Pemulihan Ekonomi Australia Tidak Hanya Bergantung Dari Suku Bunga Acuan

Gubernur Reserve Bank of Australia (RBA), Glenn Stevens pada pidatonya kemarin (20/8) menyampaikan bahwa perekonomian negaranya bukan hanya bergantung dari tinggi/rendahnya suku bunga acuan. Namun lebih daripada itu,  yang paling penting untuk saat ini adalah mendapatkan kembali suntikan kepercayaan dari para pelaku pasar baik lokal ataupun asing.
RBA hingga saat ini masih mempertahankan target suku bunga acuan rendahnya sebesar 2,5 persen sejak Agustus tahun lalu. Sementara pembangunan perumahan baru di Negara ini meningkat, sedangkan kegiatan bisnis belum emngalami ekspansi yang cukup signifikan.
Dalam pidatonya, Glenn berusaha meredam kekhawatiran masyarakat dan para pelaku pasar terhadap kondisi perekonomian Negara ini.  Glenn menyampaikan bahwa kebijakan yang diambil pemerintah ataupun bank sentral pasti memiliki kelemahan, oleh sebab itu ketenangan dalam keberlangsungan kegiatan ekonomi sehari-hari sangat dibutuhkan untuk membantu menjaga stabilitas pasar.
Para pekerja di Australia saat ini tengah merasa diperas oleh mahalnya nilai tukar dollar terhadap AS saat ini. Menguatnya kurs dollar terhadap Australia saat ini terjadi karena lesunya investasi di sektor pertambangan dan diproyeksikan akan mengakibatkan pemutusan hubungan kerja sebanyak 12.000 pegawai dalam empat tahun ke depan. Sebagai informasi, saat ini tingkat pengangguran Australia melonjak ke posisi tertingginya dalam 12 tahun terakhir menjadi  6,4 persen.
Mempertimbangkan kondisi ini, maka RBA telah menurunkan pertumbuhan dan prakiraan inflasi untuk tahun depan, dimana diprediksi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang investasi pertambangan akan mengalami penurunan yang lebih jauh dan akan terjadi pemotongan anggaran oleh pemerintah.
Perdana Menteri Australia, Tony Abbott akan memotong pengeluaran pemerintah dan menaikkan pajak untuk mengatasi defisit anggaran yang diperkirakan akan membengkak sampai A $ 49.900.000.000. Sedangkan bank sentral Australia pun hingga saat ini masih bertahan akan tetap memertahankan kebijakan moneter longgarnya.

Sumber : Vibiznews

The Fed : Pulihnya Pekerjaan Akan Mengantarkan Naiknya Suku Bunga Lebih Cepat

BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Federal Reserve mendekat ke persetujuan mengenai strategi keluar dari stimulus yang agresif, sementara naiknya suku bunga kemungkinan akan terjadi lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya, menurut hasil pertemuan The Fed Juli lalu.

Ketua The Fed Janet Yellen telah berkomitmen bahwa kebijakan moneter bertujuan untuk menciptakan pasar tenaga kerja lebih kuat, yang telah dia ukur dengan serangkaian indikator, sepanjang inflasi masih dalam pengawasan. Hasil pertemuan The Fed menyatakan bahwa Å“banyak anggota masih melihat Å“adanya selisih (gap) yang tajam antara kondisi pasar tenaga kerja saat ini dan mereka yang konsisten dengan penilaian bahwa penggunaan tenaga kerja berada pada level normal.

Pada pernyataan hasil pertemuan bulan lalu, The Fed tidak menghiraukan penurunan pada tingkat pengangguran saat ini Å“akan rendahnya tingkat penggunaan sumber tenaga kerja yang signifikan.

Selain itu, hasi pertemuan menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan The Fed mengantisipasi berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja.

Å“Banyak anggota yang memperhatikan bahwa karakteristik dari kurangnya pemanfaatan pasar tenaga kerja akan berubah tak lama kemudian, khususnya jika kenaikan pada pasar tenaga kerja berlanjut lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, hal tersebut menurut hasil pertemuan The Fed. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Ditutup Jatuh Seiring The Fed Akan Menaikan Tingkat Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Emas jatuh ke level terendahnya dalam dua pekan terakhir pasca Federal Reserve merilis dari hasil pertemuan pada bulan Juli lalu untuk meningkatkan kemungkinan bahwa kenaikan tingkat suku bunga dapat terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Bulan lalu emas berjangka turun sebesar 3 persen  terkait dolar menguat dan di tengah kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga seiring daya tarik keuntungan ekonomi. Pada pertemuan Juli lalu, The Fed memangkas pembelian obligasi sebesar $ 10 miliar untuk keenam kalinya sejak November lalu.
Emas untuk pengiriman segera melemah sebesar 0,5 persen ke level $ 1,288.99 per ons pukul 02:24 waktu New York setelah jatuh ke level 1,288.01, yang merupakan level terendahnya sejak 6 Agustus kemarin. Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar 0,1 persen pada level $ 1,295.20 di Comex New York. (knc)
Sumber : Bloomberg

Pengaruh The Fed, Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.3%

BESTPROFIT FUTURES (21/8) - Bursa Saham AS catat gain pada hari ke-3, Indeks Standard & Poor 500 ditutup dengan poin rekor penutupan, hal tersebut akibat hasil pertemuan Federal Reserve mengindikasikan bahwa bank sentral akan melanjutkan untuk mendukung ekonomi ditengah belum stabilnya pemulihan pada bursa tenaga kerja.

Indeks S&P 500 menguat 0.3% ke level 1,986.50 pukul 4 sore waktu New York. Indeks acuan saham tersebut menyentuh level 1,988.57, sebelumnya sempat melampaui dari penutupan tertingginya kemarin sebesar 1,987.98. Dow Jones Industrial Average naik sebesar 60.11 poin atau 0.4% ke level 16,979.70. Perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 17% dibawah 30 hari rata-rata untuk saat ini.

The Fed meningkatkan kemungkinan bahwa berakhirnya stimulus yang agresif diperkirakan lebih cepat dari yang diperkirakan, sementara masih adanya pengakuan berlanjutnya penurunan pada bursa tenaga kerja. The Fed berada pada laju guna menurunkan pembelian obligasi bulanannya pada Oktober mendatang dan berupaya mempertahankan acuan suku bunga rendah untuk Å“waktu yang cukup lama setelah itu.

Hasil pertemuan menyatakan bahwa Å“banyak anggota memperingatkan bahwa jika data pekerjaan bergerak ke arah target The Fed lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya, Å“hal tersebut diperkirakan akan tercapai guna mengawali menghapus kebijakan moneter lebih cepat dari yang mereka perkirakan sebelumnya. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Tuesday 19 August 2014

Kesiapan Pasar Modal Indonesia Jelang MEA 2015

Hanya dalam hitungan yang kurang dari 6 bulan, Indonesia akan berada pada zona Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di tahun 2015. Memasuki zona ini jika Indonesia masih ingin tetap bisa bersaing, maka Indonesia harus berbenah khususnya dalam pasar modalnya. Pasalnya, daya saing beberapa sektor industri utama di Negara kita masih kalah jika dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya.
Karenanya kesiapan emiten dan regulator pasar modal pun juga akan ditantang, agar tidak kalah saing pada terbukanya perdagangan lintas negara-negara ASEAN. Karenanya beberapa emiten saat ini diwajibkan memerhatikan praktek good corporate governance nya agar emiten Indonesia nantinya dapat menarik kepercayaan investor asing dengan mudah, sehingga kerjasama antar emiten pun akan lebih gampang terjalin.
Dalam peta jalan atau road map MEA 2015 yang disusun ASEAN, pasar modal merupakan salah satu sektor yang masuk prioritas integrasi. Integrasi pasar modal negara-negara ASEAN adalah syarat utama terciptanya kelancaran arus modal dan investasi.
Dengan integrasi pasar modal maka akan terjadi peningkatan aliran modal antarnegara ASEAN, sinkronisasi harga aset di tiap yurisdiksi, pendalaman pasar, stabilitas pasar keuangan, dan alokasi sumberdaya kapital yang lebih baik. Yang tidak kalah penting adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Namun sebaliknya jika berada pada posisi investor pasar modal Indonesia, kebanyakan para investor justru tidak khawatir dengan pemberlakuan MEA tahun depan. Ketua Masyarakat Investor Sekuritas Indonesia, Sanusi mengatakan, Investor sesungguhnya akan sangat diuntungkan dengan integrasi pasar modal di ASEAN.

Sumber : Vibiznews

Rilis BPS Agustus, Ekspor Nonmigas Tujuan Jerman Meningkat

Perkembangan ekspor nonmigas ke negara tujuan Jerman menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan peningkatan. Hal itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor nonmigas ke negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni dilaporkan dapat mencapai nilai 259.9 juta Dollar AS .
Sementara itu pada bulan sebelumnya ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 251.1 juta Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut mengalami penambahan sebesar + 8.79 juta Dollar AS, atau meningkat sebesar + 3.50 %.
Data terkini dari BPS juga menunjukkan bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total mencapai angka 1428.4 juta Dollar AS. Nilai tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar -22.09 juta Dollar AS atau sekitar -1.52 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 1450.5 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro terpantau bergerak turun sekitar -2.19 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Ketidakpastian Situasi Ekonomi Membuat RBA Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Australia

Bank sentral Australia hingga saat ini masih menyampaikan bahwa prospek ekonomi negaranya masih belum jelas karena suku bunga acuan rendah yang masih tetap dipertahankan hingga hari ini. Hingga saat ini suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 2,5 persen. Selain itu pertumbuhan PDB cenderung melambat ke kecepatan yang lebih moderat pada kuartal kedua tahun lalu.
Gubernur RBA, Glenn Stevens, saat ini sedang berusaha mendongkrak permintaan domestik untuk mengimbangi perlambatan dari sisi investasi pertambangani.
Ditengah ketidakpastian kondisi Australia saat ini, Glenn memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi serta memprediksi pertumbuhan upah akan cenderung stagnan.
Tingkat pengangguran Australia tercatat naik menjadi 6,4 persen pada Juli lalu dari level 6 persen pada bulan Juni. Tingkat pengangguran Australia saat ini memang tercatat lebih tinggi daripada tingkat pegangguran AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 lalu.
Kebijakan moneter yang longgar (ease monetary policy) yang diberlakukan saat ini di Australia  telah mendorong pasar properti. Harga rumah di Australia naik 1,8 persen pada kuartal kedua jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan naik 10,1 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meski demikian, berdasarkan laporan yang dimiliki, tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Negeri Kanguru justru berhasil meningkat ke level tertingginya sejak September lalu. Saat ini, nilai tukar mata uang yang tinggi menjadi salah satu hambatan dalam menyeimbangkan lesunya investasi pertambangan.

Sumber : Vibiznews

Emas Ditutup Jatuh Untuk Sesi Ketiga Inflasi AS

BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Emas berjangka jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut seiring ukuran inflasi AS menunjukkan tekanan harga masih terbatas dan pembangunan perumahan mulai meningkat, menempatkan permintaan untuk logam mulia sebagai investasi alternatif.
Pada bulan Juli lalu, biaya hidup naik di laju paling lambat dalam lima bulan terakhir, dan pembangunan rumah mulai melonjak sebesar 16 persen, yang merupakan level tertingginya dalam delapan bulan terakhir, pada laporan terpisah menunjukkan hari ini. Tahun lalu, emas merosot tajam dalam tiga dekade terakhir di tengah reli ekuitas dan tingkat inflasi diredam.
Logam melemah sebesar 3 persen pada bulan lalu terkait spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga sebagai daya tarik keuntungan perekonomian. Bank sentral besok akan merilis tambahan dari pertemuan kebijakan pada tanggal 29-30 Juli lalu, dan Ketua Janet Yellen akan menyampaikan pidatonya pada 22 Agustus mendatang di sebuah simposium tahunan di Jackson Hole, Wyoming.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember turun sebesar 0,2 persen untuk menetap di level $ 1,296.70 per ons pada pukul 1:46 di Comex New York. Pada 15 Agustus kemarin, harga emas menyentuh ke level $ 1,293, yang merupakan level terendahnya untuk sebuah kontrak yang aktif sejak 6 Agustus kemarin. Perdagangan emas sebesar 41 persen di bawah rata-rata untuk 100 hari terakhir untuk hari ini, menurut data yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sentimen Suku Bunga The Fed, Antarkan Bursa Saham AS Ditutup Menguat

BESTPROFIT FUTURES (20/8) - Bursa Saham AS menguat, Indeks Standard & Poor 500 mencapai level tertingginya, akibat ritel reli terkait rilis laba perusahaan yang naik dari perkiraan sebelumnya, sementara data menunjukkan bahwa tekanan inflasi masih ada dan pembangunan perumahan melonjak.

Indeks S&P 500 menguat 0.5% ke level 1,981.53 pukul 4 sore waktu New York, mengantarkan indeks tersebut berada pada 0.3% dari rekornya. Indeks Nasdaq Composite menguat sebesar 0.4% ke level tertingginya sejak 2000 silam. Sementara itu, saham Apple Inc. ditutup pada rekornya sebesar $100.53.

Kemarin Indeks S&P 500 menguat sebesar 0.9% setelah meredanya kekhawatiran mengenai konflik Ukraina. Indeks acuan saham tersebut rebound setelah sebelumnya menurun sebesar 3.9% dari rekornya yang tercatat 24 Juli lalu ditengah berkembangnya kekhawatiran mengenai konflik global seperti Ukraina, Gaza dan Irak. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 18 August 2014

Dolar Menguat Terkait Kebijakan The Fed; Kiwi Catat Pelemahan

BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Dolar tahan gain terhadap mata uang utama karena tanda-tanda pemulihan ekonomi yang didukung permaslahan The Fed untuk menormalkan kebijakan. kiwi Selandia Baru turun setelah harga produsen catat penurunan.
Indeks Spot Dollar Bloomberg rebound dari level terendah dua pekan jelang Departemen Tenaga Kerja merilis data harga konsumen hari ini dan Ketua The Fed Janet Yellen dan para gubernur bank sentral mempersiapkan untuk pertemuan pada konferensi tahunan di Jackson Hole, Wyoming. Euro tahan penurunan tajamnya hampir dalam dua pekan terakhir jelang laporan pekan ini bahwa para ekonom memperkirakan akan menunjukkan melambatnya aktivitas manufaktur di wilayah tersebut dan di tengah spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan meningkatkan stimulus moneter.
Dolar stagnan pada level $ 1,3362 per euro pada 8:38 pagi di Tokyo dari kemarin, ketika harga menguat sebesar 0,3%, merupakan yang terbesar sejak 5 Agustus diperdagangkan di level ¥ 102,63 dari level 102,57 pada penutupan perdagangan di New York, ketika naik sebanyak 0,2%. kemarin Euro 18 negara dibeli sebesar ¥ 137,13 dari level 137,07.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang menelusuri greenback terhadap 10 mata uang utama, ditransaksikan di level 1,020.57 dari level 1,020.21 kemarin, ketika menyentuh level 1,018.70, merupakan yang terendah sejak 1 Agustus lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Redanya Konflik Ukraina, Antarkan Emas Turun Dibawah Level $1,300

BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Emas turun di hari Senin ini akibat ancaman eskalasi konflik Ukraina yang tampaknya mereda untuk saat ini dan reli pada pasar ekuitas global dan menguatnya dollar telah mengantarkan harga emas bullion dibawah level $1,300 per ounce.

Russia menyatakan bahwa semua isu yang berhubungan dengan konvoi kemanusiannya ke Ukraina telah diselesaikan, akan tetapi belum ada kepastian yang mengarah kepada gencatan senjata atau solusi politik untuk konflik di timur Ukraina setelah pembicaraan antara Russia, Jerman, Perancis dan Ukraina pada hari minggu lalu.

Namun demikian eskalasi ketegangan masih tinggi setelah Ukraina menduga pasukan pemberontak pro-Russia pada hari Senin ini menyerang konvoi dengan tembakan  roket di dekat timur kota Luhansk, tetapi para separatis menyangkal guna bertanggung jawab akan hal tersebut.

Para analis menyatakan bahwa kegagalan emas guna melanjutkan reli safe-haven dapat mempengaruhi kenaikannya.

Spot emas turun sebesar 0.4% ke level $1,299.34 pukul 2:17 siang waktu New York , sementara emas berjangka U.S. COMEX untuk pengiriman bulan Desember ditutup turun sebesar $6.90 per ounce pada level $1,299.30.

Sementara dollar catat gain sebesar 0.2% terhadap mayoritas mata uang lainnya setelah sebelumnya mengalami penurunan mingguan ke-6 secara berturut-turut. Emas sering bergerak berlawanan terhadap mata uang AS tersebut.

Penurunan tajam pada harga minyak mentah  Brent juga memberikan tekanan kepada emas.

Pasar sedang menunggu pertemuan tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, pada hariu Kamis mendatang, seperti juga pidato Ketua Federal Reserve Janet Yellen pada hari Jumat mendatang, yang akan memberikan isyarat mengenai waktu akan kenaikan suku bunga AS.

Ketegangan di Ukraina dan Timur Tengah telah memberikan kontribusi kepada kenaikan emas sebesar 8% sepanjang tahun 2014 ini, sehingga memicu permintaan.

Emas juga kembali gagal mendapatkan dukungan dari permintaan fisik pada mayoritas konsumen China dan India. (bgs)

Sumber : Reuters

Gejolak Geopolitik Mereda, Topix Jepang Naik Hari Ke-7

BESTPROFIT FUTURES (19/8) - Saham Jepang naik, dengan indeks Topix menguat untuk hari ketujuh, karena pelemahan yen ditengah tanda-tanda berkurangnya gejolak geopolitik. 
Indeks Topix naik 0,6% ke level 1,279.40 pada 09:01 pagi di Tokyo, menuju level penutupan tertinggi sejak Agustus 1. Dengan semua kecuali satu dari 33 kelompok industri meningkat. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,8% ke level 15,447.43. Mata uang yen tergelincir 0,1% ke level 102,63 per dolar setelah jatuh 0,2% kemarin.
Hari ini kontrak pada indeks Standard & Poor 500 naik 0,1%. Indeks saham melonjak 0,9% kemarin karena meredanya ketegangan atas konflik global dan Dollar General Corp naik terkait aktivitas merger.
National Association of Home Builders / Wells Fargo Indeks sentimen naik ke  level 55 bulan ini dari level 53 pada bulan Juli, merupakan level tertinggi dalam tujuh bulan terakhir.
Indeks Topix rebound 12% dari level terendah tahun ini pada tanggal 14 April sampai kemarin ditengah optimisme mengenai ekonomi global dan spekulasi Dana Investasi Pensiun Pemerintah Jepang senilai $ 1.2 triliun akan membeli lebih banyak saham domestik.
Indeks Topix diperdagangkan pada 1,2 kali nilai buku pada penutupan terakhir, dibandingkan dengan 2,7 untuk S&P 500 dan 1,8 untuk Indeks Stoxx Europe 600.(yds)
Sumber: Bloomberg