Tuesday 19 August 2014

Ketidakpastian Situasi Ekonomi Membuat RBA Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Australia

Bank sentral Australia hingga saat ini masih menyampaikan bahwa prospek ekonomi negaranya masih belum jelas karena suku bunga acuan rendah yang masih tetap dipertahankan hingga hari ini. Hingga saat ini suku bunga tidak berubah pada rekor rendah 2,5 persen. Selain itu pertumbuhan PDB cenderung melambat ke kecepatan yang lebih moderat pada kuartal kedua tahun lalu.
Gubernur RBA, Glenn Stevens, saat ini sedang berusaha mendongkrak permintaan domestik untuk mengimbangi perlambatan dari sisi investasi pertambangani.
Ditengah ketidakpastian kondisi Australia saat ini, Glenn memangkas proyeksi pertumbuhan dan inflasi serta memprediksi pertumbuhan upah akan cenderung stagnan.
Tingkat pengangguran Australia tercatat naik menjadi 6,4 persen pada Juli lalu dari level 6 persen pada bulan Juni. Tingkat pengangguran Australia saat ini memang tercatat lebih tinggi daripada tingkat pegangguran AS untuk pertama kalinya sejak tahun 2007 lalu.
Kebijakan moneter yang longgar (ease monetary policy) yang diberlakukan saat ini di Australia  telah mendorong pasar properti. Harga rumah di Australia naik 1,8 persen pada kuartal kedua jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya dan naik 10,1 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meski demikian, berdasarkan laporan yang dimiliki, tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Negeri Kanguru justru berhasil meningkat ke level tertingginya sejak September lalu. Saat ini, nilai tukar mata uang yang tinggi menjadi salah satu hambatan dalam menyeimbangkan lesunya investasi pertambangan.

Sumber : Vibiznews