Harga emas dunia dalam minggu terakhir mengalami kenaikan lumayan.
Secara historis, harga emas dan crude oil memiliki korelasi yang
kuat. Artinya saat harga minyak dunia (crude oil) naik, umumnya harga
emas juga naik. Demikian berlaku sebaliknya. Jika emas merupakan
driver utama harga komoditi sektor energi dunia, maka crude oil
merupakan driver utama sektor logam dunia. Dari agrikultur, kopi
merupakan salah satu driver utama.
Berdasarkan Bestprofit Gold Drivers (set internal driver direktorat
riset Bestprofit, determinan harga emas dunia), pasar dunia kini sedang
menggeliat bak berupaya keras naik ke tingkat ekuilibrium baru. Ini
berpotensi mengerak harga emas lebih tinggi daripada rentang harga di
minggu-minggu lalu. Walau kenaikannya belum signifikan, namun tren
harga emas cukup memberikan ruang bagi munculnya sentimen positif di
pasar emas dunia. Semoga tren ini terus berlanjut dalam short-term.
Secara umum apa yang menjadi determinan fluktuasi harga emas
dunia? Pergerakan harga emas sangat terkait dengan kondisi
perekonomian US secara historikal statistik. Korelasinya terkategori
kuat. Jika perekonomian US menguat, harga emas cenderung turun.
Demikian sebaliknya. Data yang paling sering dipantau investor saat
menilai perekonomian US adalah yield obligasi pemerintah US bertenor
10 tahun, suku bunga acuan The Fed dan kurs DXY (basket enam kurs
dunia melawan USD: Euro, SwissFranc, Pound, Krona, Yen,Canadian
Dollar). Umumnya jika yield obligasi Pemerintah US turun, maka harga
emas dunia naik. Ini disebabkan investor global memilih berburu emas
akibat yield yang diterima dari aset mereka yang berbasis USD.
Demikian halnya dengan suku bunga acuan. Jika suku bunga naik, maka
harga emas cenderung turun dengan logika yang sama.
Minggu ini harga emas dunia berada pada posisi support/resistance
USD1151/1190 per troy ounce (emas 1 troy ounce setara 31.10 gram).
Rentang sementara minggu lalu berada pada USD 1130/1151 per troy
ounce. Terjadi kenaikan sekitar USD 20-30 per troy ounce nya hanya
seminggu. Ini cukup signifikan, namun masih rentan. Pertanyaan paling
klise dari investor adalah “kapan waktu yang pas untuk beli/jual?”.
Ini cliché dan kurang efektif dalam ranah investasi, apalagi
dikaitkan dengan manajemen portofolio. Jika sudah berinvestasi dengan
format portfolio, maka driver fundamental yang menjadi determinan
arah harga emas dunia bisa lebih relevan bagi investor.
Apakah harga emas dunia akan naik atau turun ke depannya? Untuk
horizon jangka pendek, risiko harga masih tinggi dengan belum
stabilnya harga crude oil. Untuk horizon jangka menengah, harga pasar
emas dunia masih wait and see dengan fundamental perekonomian US.
Untuk horizon jangka panjang, arah harga emas dunia sangat ditentukan
oleh world sovereign risk (geopolitik).
Tumpal Sihombing
Chief Research Officer
Bestprofit Futures