BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/10) - Minyak
bergerak naik ke level tertinggi dalam 8 minggu terakhir di New York
seiring peningkatan aktivitas kilang AS menandai akhir dari pemeliharaan
musiman dan meningkatnya permintaan minyak mentah.
Minyak
mentah West Texas Intermediate (WTI) naik sebanyak 6,4 % setelah
Administrasi Informasi Energi mengatakan kilang minyak di AS
meningkatkan tingkat operasi. Penyuling AS biasanya lamban selama bulan
September dan Oktober untuk melakukan pemeliharaan selama periode
permintaan bahan bakar yang rendah. Bensin dan stok penyulingan bahan
bakar menurun pada minggu lalu, sementara tingkat konsumsi meningkat.
Persediaan minyak mentah naik 3,38 juta barel, dibandingkan dengan
kenaikan 3,75 juta barel yang diperkirakan survei Bloomberg.
Minyak
telah merosot sejak reli di atas $ 50 awal bulan ini terkait
meningkatnya persediaan minyak mentah AS menjadi lebih dari 100 juta
barel di atas rata-rata 5 tahun musiman. Minyak berjangka telah merosot
lebih dari 45 % dalam satu tahun terakhir di tengah melimpahnya
persediaan global yang diperkirakan oleh Badan Energi Internasional akan
tetap sampai setidaknya pertengahan 2016 mendatang. Harga minyak tidak
mungkin pulih sampai akhir tahun depan, menurut Brian Gilvary, ketua
badan keuangan BP Plc.
Minyak
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember naik $ 2,50
atau 5,8 %, menjadi $ 45,70 per barel pada pukul 12:28 siang di New York
Mercantile Exchange. Kontrak berjangka menuju kenaikan terbesar sejak
31 Agustus lalu. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 31 %
di atas rata-rata 100 hari. Kontrak kemarin jatuh ke level $ 43,20, yang
merupakan penutupan terendah sejak 27 Agustus.
Brent
untuk pengiriman Desember menguat $ 2,20 atau 4,7 %, ke level $ 49,01
per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Minyak mentah
acuan Eropa yang diperdagangkan pada premium sebesar $ 3,31 dibandingkan
minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg