BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/10) - Emas
menghentikan penurunan terpanjang dalam tiga minggu seiring melemahnya
dolar, meningkatkan daya tarik logam sebagai investasi alternatif.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot jatuh, mengakhiri reli terpanjang indeks tersebut
sejak Januari, seiring para pedagang menunggu keputusan Federal Reserve
pada apakah akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam
hampir satu dekade. Pembuat kebijakan bertemu pekan ini, dan pedagang
menempatkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan Desember di 36
persen. Suku bunga yang lebih tinggi mengekang daya tarik emas karena
ketidakmampuannya menawarkan imbal hasil atau bunga.
Emas
menuju kenaikan bulanan terbesar sejak Januari seiring tanda-tanda
tidak meratanya pertumbuhan ekonomi AS dan tidak stabilnya ekspansi luar
negeri memacu spekulasi bahwa Fed akan menunggu kepastian yang bahwa
ekonomi dapat menahan pengetatn kebijakan moneter. Bullion memperpanjang
gainnya setelah sebuah laporan pemerintah hari Senin menunjukkan
pembelian rumah baru di AS merosot pada bulan September ke level
terendah dalam 10-bulan.
Emas
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3 persen untuk menetap di
level $ 1,166.20 per ounce pada pukul 1:50 siang waktu New York di
Comex, mengakhiri tiga penurunan berturut-turut yang merupakan penurunan
terpanjang sejak 1 Oktober. Perdagangan pada hari Senin 38 persen di
bawah 100-hari rata-rata untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg.
Perak
berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,5 persen ke level $ 15,905
per ounce di Comex. Di New York Mercantile Exchange, paladium untuk
pengiriman Desember turun 1,4 persen ke level $ 683,90 per ounce,
sementara platinum berjangka untuk pengiriman Januari turun 0,4 persen
ke level $ 997,50 per ounce. (sdm)
Sumber: Bloomberg