BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/10) - Minyak
naik ke level tertinggi dalam sebulan di tengah spekulasi bahwa
produksi minyak mentah jatuh akan meredam melimpahnya pasokan global.
Minyak
berjangak naik sebanyak 5,6% di London dan 5,1% di New York.
Tanda-tanda pertama dari pemulihan di pasar minyak mulai muncul, Royal
Dutch Shell Plc Chief Executive Officer Ben Van Beurden mengatakan pada
sebuah konferensi industri di London hari Selasa, meskipun perusahaan
masih berencana untuk jangka panjang harga rendah. Minyak mentah juga
naik karena penurunan, memperkuat permintaan untuk komoditas sebagai
investasi.
Minyak
mentah mendekati level $ 45 per barel selama lebih dari empat pekan
setelah terun ke terendah enam tahun pada bulan Agustus di tengah
spekulasi oversupplies yang akan berkepanjangan. Stok minyak mentah AS
tetap sekitar 100 juta barel di atas rata-rata lima tahun, sementara
OPEC terus memproduksi di atas kuota kolektif.
Minyak
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November naik $ 1,61,
atau 3,5%, ke $ 47,87 per barel pada 01:35 di New York Mercantile
Exchange. Kontrak tersebut menyentuh level $ 48,63, level tertinggi
sejak 1 September. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah 17%
di atas rata-rata 100 hari.(yds)
Sumber: Bloomberg