BESTPROFIT FUTURES MALANG (16/10) - Bursa saham AS mengguat untukk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir akibat saham perbankan mengalami rebound di
tengah laba Citigroup Inc. yang lebih baik dari perkiraan, sementara
investor meninjau ulang penguatan ekonomi setelah harga sewa yang tinggi
meningkatkan biaya sewa hidup dan pasar tenaga kerja menunjukkan
tanda-tanda pertumbuhhan yang berkelanjutan.
Mood
terhadap saham-saham perbankan telah berputar balik sejak kemarin untuk
membantu mengangkat sentimen pasar ekuitas. Saham Citigroup naik 3,6%
untuk memacu gain atas kreditur setelah pemotongan biaya membantu laba
kuartalannya melebihi perkiraan. Saham KeyCorp menambahkan 4,2% setelah
laba perusahaan sesuai perkiraan. Sementara saham Netflix Inc. merosot
8% setelah pertumbuhan pelanggan AS meleset dari perkiraan analis.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% ke level 2,005.91 pada pukul 12:51 siang di New York, menyusul penurunan pertama back-to-back dalam dua minggu. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 78,53 poin, atau 0,5%, ke level 17,003.28. Indeks Nasdaq Composite naik 0,7%.
Ekuitas telah rebound dari
kuartal terburuknya dalam empat tahun, dengan sentimen investor
terbentuk dari kekhawatiran bahwa perlambatan ekonomi di China akan
menyebar, sebagai jaminan bahwa Federal Reserve akan
memperlambat kenaikkan suku bunga sampai para pembuat kebijakan lebih
percaya diri bahwa turbulensi di luar negeri tidak akan menggelincirkan
pertumbuhan ekonomi AS dan inflasi akan mencapai target 2%.
Laporan
hari ini menunjukkan harga konsumen tidak termasuk makanan dan bahan
bakar naik melebihi perkiraan pada bulan September, didorong oleh
meningkatnya harga sewa. Penurunan biaya energi yang disebabkan biaya
total untuk pengurangan terbesar sejak Januari. Sebuah laporan terpisah
menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan aplikasi untuk
tunjangan pengangguran tiba-tiba menurun pekan lalu untuk dicocokkan
dengan yang paling sedikit dalam empat dekade terakhir, membawa
rata-rata bulanan ke level terendah sejak Desember 1973.(frk)
Sumber: Bloomberg