Sunday 13 December 2015

IHSG Berpeluang Naik Terbatas di Awal Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/12) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat terbatas pada perdagangan saham Senin pekan ini. Laju IHSG akan dipengaruhi data ekonomi, kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) dan harga minyak.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee menuturkan gerak IHSG dipengaruhi sejumlah faktor di awal pekan ini. IHSG dipengaruhi bursa saham global tertekan akibat penurunan harga minyak sehingga menyeret harga komoditas melemah.

Sentimen itu juga membuat indeks dolar AS menguat sehingga rupiah tertekan. Pada pekan ini, bank sentral AS juga akan menggelar pertemuan yang salah satunya memutuskan kebijakan suku bunga. Hans menilai, dampak hasil pertemuan itu akan kecil dan sesaat saja.

Kalau sentimen dalam negeri ada rilis neraca perdagangan dan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). "IHSG berpeluang menguat terbatas dengan support di 4.395-4.350 dan resistance di level 4.380-4.473," kata Hans saat dihubungi Liputan6.com, Senin (14/12/2015).

Sementara itu, Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan menguji support selanjutnya dengan range pergerakan 4.350-4.425.

"Tekanan IHSG itu secara teknikal IHSG break out level support dan lower bollinger bands, indikator stochastic bergerak melemah mendekati area jenuh jual," tutur Lanjar.

Pada perdagangan saham Jumat 11 Desember 2015, IHSG melemah 1,63 persen ke level 4.392. Sektor saham aneka industri kembali memimpin pelemahan setelah saham PT Astra International Tbk susut 5,2 persen.

Untuk rekomendasi saham, Hans mengatakan untuk jual saham ketika harga menguat untuk saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Sedangkan beli untuk saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). (Ahm/Igw)


Sumber : liputan6