Monday 18 January 2016

Data Ekonomi Jadi Fokus, Saham Asia Isyaratkan Penurunan Lebih Lanjut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (19/1) - Indeks berjangka Asia mengisyaratkan penurunan lebih lanjut untuk saham di kawasan ini, dengan data ekonomi China diharapkan menjadi fokus perdagangan Selasa. Yen dipertahankan penurunan menyusul rebound dalam beberapa mata uang yield tinggi.
Saham baru Selandia dibuka sedikit lebih rendah, sementara kontrak pada ekuitas Jepang diprediksikan turun untuk hari keempat secara beruntun, setelah saham global merosot ke level terendah sejak Juli 2013 pada hari Senin, dengan pasar AS ditutup untuk liburan. Yen stabil setelah turun dari lebih dari 0,2% dengan euro, sementara obligasi 10-tahun Australia sedikit berubah untuk hari kedua. Minyak Brent menetap di 12-tahun terendah di sesi terakhir, setelah menembus $ 28 per barel terkait rencana Iran untuk meningkatkan produksi minyak mentah menyusul penghapusan sanksi internasional. Yuan China menguat hari ketiga menjelang data ekonomi.
Indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru turun 0,2% pada 7:36 pagi waktu Tokyo, berikut 1,1% penurunan hari Senin, sementara berjangka pada Indeks S & P / ASX 200 di Sydney turun 0,6%.
Di Jepang, Nikkei 225 Stock Average berjangka turun 0,2% menjadi 16.830 di Osaka, di tengah reli 0,3% di kontrak indeks mata uang yen diperdagangkan di Chicago. Kontrak pada indeks Kospi di Seoul turun 0,3%.
Indeks Hang Seng berjangka turun 0,3% di sebagian besar perdagangan terakhir, dengan orang-orang di Hang Seng China Enterprises, yang mengukur ekuitas China yang terdaftar di Hong Kong, menandakan penurunan dari 0,2%. Indeks tersebut tergelincir ke level terendah sejak Oktober 2011 pada hari Senin. Indeks FTSE China A50 berjangka naik 1% setelah naik 0,4% pada sesi terakhir Indeks Shanghai Composite.(yds)
Sumber: Bloomberg