Thursday 28 August 2014

Yen Menguat Seiring Meningkatnya Ketengangan di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Yen menguat terhadap sebagian besar mitra utama seiring meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina mendorong permintaan untuk aset haven.
Mata uang Jepang memangkas kenaikan terhadap dolar pasca laporan menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari perkiraan pada kuartal kedua. Yen menguat seiring presiden Ukraina mengadakan pertemuan dengan dewan keamanan, sementara rubel Rusia melemah. Euro mendekati level 11-bulan terendahnya terhadap dolar sebelum data inflasi zona euro dirilis besok sementara Krona Swedia turun tajam dalam delapan pekan terakhir terhadap mata uang bersama pasca penjualan ritel mengalami penurunan.
Yen menguat sebesar 0,2 persen ke level 103,70 per dolar pukul 16:18 di New York. Mata uang Jepang naik sebesar 0,3 persen ke level 136,71 per euro. Euro merosot sebesar 0,1 persen ke level $ 1,3183.
Sumber: Bloomberg

Emas Naik ke Level Satu Pekan Tertinggi Akibat Ketengangan di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Emas berjangka naik ke level tertingginya dalam lebih dari sepekan terakhir akibat meningkatnya ketegangan di Ukraina sehingga mendorong permintaan aset haven. Perak naik.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko berjanji untuk meningkatkan pertahanan negaranya terhadap apa yang sebelumnya ia disebut "de facto" dari serbuan Rusia pasca separatis pro-Rusia meningkatkan serangan di wilayah timur. AS mengatakan Rusia mungkin mengarahkan serangan, dan Perancis dan Jerman mengancam pemerintah Presiden Vladimir Putin dengan sanksi lebih lanjut.
Bullion telah naik sebesar 7,3 persen tahun ini akibat kekerasan yang terjadi di Eropa Timur dan Timur Tengah menghidupkan kembali daya beli investor. Penguatan menentang perkiraan bearish dari bank termasuk Goldman Sachs Group Inc, dan emas telah mengungguli langkah-langkah komoditas yang luas, ekuitas global dan Treasuries pada tahun 2014.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk menetap di level $1,290.40 pukul 1:50 di Comex New York, setelah menyentuh level $1,297.60, tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 20 Agustus lalu.
Logam mulia mengupas keuntungan pasca sebuah laporan pemerintah menunjukkan ekonomi AS berkembang lebih dari perkiraan sebelumnya pada kuartal kedua. Harga emas turun sebesar 3 persen pada Juli kemarin di tengah kekhawatiran bahwa pertumbuhan yang lebih cepat akan mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga, meredamnya permintaan untuk nilai lindung inflasi. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Turun Terkait Konflik Di Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (29/8) - Saham-saham AS turun mengirim Indeks Standard & Poor 500 di bawah level 2.000 terkait kekerasan di Ukraina dan pendapatan ritel yang mengecewakan membayangi data yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi melebihi dari perkiraan.
Indeks S & P 500 turun sebesar 0,2 persen ke level 1,996.9 pukul 16:00 di New York, memangkas penurunan sebelumnya sebesar 0,5 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 41,67 poin, atau 0,2 persen, ke level 17,080.34.
Indeks ekuitas AS rebound sekitar 4,6 persen dari level tiga bulan terendahnya sejak 7 Agustus lalu terkait spekulasi Federal Reserve akan mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya seiring menguatnya perekonomian. Indeks S & P 500 ditutup menembus level 2.000 untuk pertama kalinya pada 26 Agustus kemarin. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 27 August 2014

Ekspor Nonmigas Ke Jepang Dilaporkan Naik, Data Agustus

Ekspor nonmigas ke negara Jepang menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja yang membaik dan perkembangan tersebut ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai ekspor nonmigas. Nilai pada bulan Juni dilaporkan dapat mencapai nilai 1214.4 juta Dollar AS . 
Sementara itu pada bulan sebelumnya ekspor nonmigas ke negara tersebut hanya mencapai nilai 1161.8 juta Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode tersebut mengalami peningkatan sebesar + 52.60 juta Dollar AS, atau naik sebesar + 4.52 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total mencapai angka 7108.3 juta Dollar AS. Perkembangan tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar -1042 juta Dollar AS atau turun sekitar -12.78 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 8150.3 juta Dollar AS.
Indikator fundamental ekonomi GfK German Consumer Climate dilaporkan turun ke angka 8.6 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 8.9. Penurunan tersebut menunjukkan performa yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan tetap berada di angka 8.9. Nilai tukar Euro terpantau bergerak turun merespon perkembangan tersebut.

Sumber : Vibiznews

Impor Nonmigas Dari Jepang Dilaporkan Meningkat, Rilis BPS Agustus

Perkembangan impor nonmigas dari negara asal Jepang mengacu kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kenaikan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 1529.2 juta Dollar AS (CIF).
Sementara itu kinerja impor nonmigas pada bulan sebelumnya hanya mencapai nilai 1257.6 juta Dollar AS . Dengan demikian kinerja impor nonmigas pada rentang waktu Mei – Juni mengalami peningkatan sebesar + 271.6 juta Dollar AS, atau sekitar + 21.59 %.
Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total mencapai nilai 8672 juta Dollar AS. Data ini menunjukkan adanya penurunan sebesar -1089.8 juta Dollar AS atau sekitar -11.16 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 9761.8 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Yen Jepang terpantau bergerak melemah sekitar -2.19 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Jui hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Emas Turun untuk kali Kedua dalam Tiga Hari Terkait Kurangnya Minat Investor

BESTPROFIT FUTURES (28/8) - Emas berjangka turun untuk kedua kalinya dalam tiga hari terakhir terkait tanda-tanda memudarnya permintaan investor untuk logam sebagai aset alternatif.
Pengelolaan uang telah memangkas spekulasi mereka pada reli emas dalam tiga dari empat pekan terakhir, dan open interest di New York berjangka dan harga opsi mendekati level terendah dalam lima tahun terakhir, data dari pemerintah AS menunjukkan. Indeks Standard & Poor 500 mendatar pasca penutupan di atas level 2.000 untuk pertama kalinya kemarin.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember turun sebesar 0,1 persen untuk menetap di level $1,283.40 per ons pada pukul 1:44 di Comex di New York. Harga emas menyentuh level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terendah sejak Juni lalu.
Harga emas telah meningkat 6,7 persen tahun ini karena kekerasan di Ukraina mendorong permintaan aset haven.
Perak berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,1 persen ke level $19,475 per ons di Comex.
Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober naik kurang dari 0,1 persen ke level $1,419.90 per ons. Palladium berjangka untuk pengiriman Desember melonjak sebesar 0,5 persen ke level $ 894,70 per ons.
Kepemilikan reksadana berbasis paladium yang ditransaksikan dibursa terbesar kemarin tergelincir 3,8 metrik ton menjadi 91,6 ton, penurunan terbesar sejak 2007 lalu, ketika data yang dihimpun oleh Bloomberg dimulai. Aset naik ke rekor tertingginya sebesar 95,9 ton pada 4 Agustus lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Euro Menguat Dari level 11 Bulan Terendahnya

BESTPROFIT FUTURES (28/8) - Euro naik dari level terendahnya dalam hampir satu tahun terakhir karena dinginnya spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan menambah stimulus moneter lebih lanjut pada pertemuannya pekan depan.
Mata uang 18-negara (Euro) naik untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir terhadap dolar pasca sebuah laporan Reuters yang mengutip sumber dari pejabat ECB yang tidak dikenal mengatakan bahwa bank sentral tidak mungkin untuk menambah stimulus kecuali laporan inflasi Agustus menimbulkan risiko deflasi. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble mengatakan kemarin bahwa komentar oleh Presiden ECB Mario Draghi mengadvokasi dukungan untuk kebijakan fiskal zona euro yang "over-ditafsirkan." Mata uang Selandia Baru menguat, sementara lira Turki naik ke level tertingginya dalam dua pekan terakhir.
Euro menguat sebesar 0,2 persen ke level $1,3195 pukul 14:41 di New York pasca jatuh ke level $1,3153, level terendah sejak 6 September lalu. Euro naik sebesar 0,1 persen ke level 137,12 yen. Dolar melemah sebesar 0,1 persen ke level 103,92 yen setelah menyelesaikan kenaikan selama tujuh hari terakhir itu penguatan terpanjang sejak Juli lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Kehilangan Momentum Seiring Valuasi

BESTPROFIT FUTURES (28/08) - Rally saham yang mendorong Indeks Standard & Poor 500 tembus level 2.000 kehilangan sedikit momentumnya saat ini.
Indeks S & P 500 naik sebesar 0,1 poin ke level 2,000.12 pukul 04:00 waktu New York dengan sekitar jumlah yang sama saham naik seiring dengan saham yang turun. Sekitar 4,2 miliar saham ditransaksikan di bursa AS, yang merupakan volume perdagangan terendahnya sejak 3 Juli lalu, rilis data yang disurvei oleh Bloomberg.
Pasar global terlampaui diatas krisis di Ukraina, Jalur Gaza dan Irak karena para investor memperbaharui spekulasi stimulus yang akan menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Aksi unjuk rasa dari Brasil hingga Jepang dan Indeks AS menembus level diatas 2.000 untuk pertama kalinya telah mengirim nilai ekuitas global ke rekor baru tertingginya sebesar $ 66 triliun.
Indeks S & P 500 naik hampir 5 persen sejak 7 Agustus lalu, didorong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga ultra rendahnya karena menguatnya ekonomi. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi juga telah mengisyaratkan para pembuat kebijakan dapat mempertimbangkan memperkenalkan rencana pembelian aset. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday 26 August 2014

Rilis BPS Agustus, Ekspor Nonmigas Ke Negara Utama Lainnya Dilaporkan Turun

Ekspor nonmigas tujuan Negara Utama Lainnya menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini , menunjukkan perkembangan melemah. Hal tersebut ditunjukkan dengan berkurangnya nilai ekspor nonmigas ke negara-negara ini, dimana nilai pada bulan Juni dilaporkan hanya mencapai nilai 5992.5 juta Dollar AS .

Sementara itu pada bulan sebelumnya ekspor nonmigas ke negara tersebut dapat mencapai nilai 6105.2 juta Dollar AS. Dengan demikian kinerja ekspor nonmigas pada periode Mei – Juni mengalami pelemahan sebesar -112.7 juta Dollar AS, atau berkurang sebesar -1.84 %.

Laporan terbaru dari BPS juga menunjukkan bahwa ekspor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total mencapai nilai 36532.2 juta Dollar AS. Perkembangan tersebut menunjukkan adanya penurunan sebesar -2271.8 juta Dollar AS atau sekitar sekitar -5.85 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu mencapai nilai 38804 juta Dollar AS.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak naik sekitar 0.28 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Impor Nonmigas Dari Negara Utama Lainnya Dilaporkan Naik, Data BPS Agustus

BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Perkembangan impor nonmigas dari Negara Utama Lainnya mengacu kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada nilai impor nonmigas dari negara-negara tersebut dimana nilai pada bulan Juni dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 6947.6 juta Dollar AS (CIF).
Sementara itu kinerja impor nonmigas pada bulan sebelumnya hanya mencapai nilai 6114.7 juta Dollar AS . Dengan demikian kinerja impor nonmigas pada rentang waktu Mei – Juni mengalami peningkatan sebesar + 832.90 juta Dollar AS, atau sekitar + 13.62 %.
Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan Juni secara total mencapai nilai 38594.2 juta Dollar AS. Data ini menunjukkan adanya penurunan sebesar -1399.3 juta Dollar AS atau sekitar -3.49 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 39993.5 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak naik sekitar 0.28 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Juni hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Euro Melemah ke Level Terendah dalam Hampir Satu Tahun Terakhir

BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Euro jatuh ke level terendahnya dalam hampir setahun terakhir terhadap dolar terkait dengan spekulasi Bank Sentral Eropa (ECB) yang akan meningkatkan stimulus moneternya sementara AS bergerak ke arah kenaikan suku bunga.
Greenback ditransaksikan pada hampir di level enam bulan tertingginya terhadap sekeranjang mata uang utama seiring kepercayaan konsumen AS secara tidak terduga meningkat. Dolar Selandia Baru turun ke level terendahnya dalam enam bulan terakhir pasca neraca perdagangan negara mengalami defisit. Lira Turki naik terkait tanda-tanda bank sentral dapat menghentikan pelonggaran moneternya dan riil Brasil naik di tengah spekulasi jajak pendapat pemilih yang akan menunjukkan berkurangnya dukungan untuk presiden incumbent. ECB akan mengadakan pertemuan kebijakan pada pekan depan.
Euro turun sebesar 0,1 persen ke level $ 1,3176 pukul 03:31 di New York, menyentuh level terendahnya sejak 9 September lalu, euro ditransaksikan turun 0,1 persen ke level 137,11 yen. Sementara itu, dolar stagnan pada level 104,06 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Tajam dalam Dua Pekan Akibat Ketegangan di Ukraina Tingkatkan Permintaan

BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Emas naik tajam dalam lebih dari dua pekan terakhir karena meningkatnya ketegangan perbatasan antara Ukraina dan Rusia, meningkatkan permintaan logam mulia sebagai lindung nilai.
Presiden Rusia Vladimir Putin memulai pembicaraan hari ini dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko. Ukraina mengatakan bahwa 12 prajurit dan 200 pemberontak tewas dalam 24 jam terakhir.
Tahun ini, emas telah naik sebesar 6,9 persen terkait turbulensi geopolitik di wilayah Gaza, Irak dan Eropa Timur menambah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi global. Konflik antara pemerintah Ukraina dan separatis pro-Rusia telah menewaskan lebih dari 2.000 orang sejak Putin mencaplok Crimea pada Maret lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik sebesar 0,5 persen untuk menetap di level $1,285.20 per ons pada pukul 1:40 siang di Comex New York, kenaikan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 6 Agustus lalu. Volume perdagangan sebesar 21 persen di bawah level RSI 100 hari untuk hari ini, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.
Sementara itu, bullion telah merosot ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir di level $1,273.40 pada 21 Agustus lalu, terkait kekhawatiran bahwa Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuannya lebih cepat dari yang diharapkan. Ketua Fed Janet Yellen mengatakan dalam sebuah forum di Jackson Hole, Wyoming, pada hari berikutnya bahwa jika kemajuan dalam pasar tenaga kerja "terus meningkat daripada yang diantisipasi," kenaikan suku bunga dapat dilaksanakan lebih cepat dari saat ini diharapkan, dan kenaikan lebih lanjut bisa lebih cepat. (izr)
Sumber: Bloomberg

Rally Saham AS Mengangkat S & P 500 Tembus Level 2.000

BESTPROFIT FUTURES (27/8) - Saham-saham AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 tembus level 2.000, seiring laporan menunjukkan ke level tertingginya terhadap melonjaknya pesanan barang tahan lama dan kepercayaan konsumen secara tak terduga meningkat.
Indeks S & P 500 naik sebesar 0,1 persen ke level 2,000.05 pukul 04:00 waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat sebesar 29,76 poin, atau 0,2 persen, ke level 17,106.63 pada hari ini, yang merupakan level tertingginya sepanjang masa hari ini.
Rilis data hari ini menunjukkan pesanan untuk barang tahan lama AS melonjak sebesar 23 persen pada bulan Juli lalu seiring melonjaknya pemesanan untuk pesawat komersial. Sebuah pertunjukan udara di Inggris membantu mendorong lonjakan sebesar 318 persen dalam pesanan pesawat komersial, yang merupakan kenaikan terbesarnya sejak Januari 2011 lalu. Pesanan untuk barang modal non-militer termasuk pesawat komersial pada bulan lalu mengalami penurunan sebesar 0,5 persen diikuti peningkatan pada bulan Juni lalu sebesar 5,4 persen.
Indeks kepercayaan konsumen dari Dewan Konferensi menguat sebesar 92,4 pada bulan ini, level tertingginya sejak Oktober 2007 silam, direvisi dari level sebelumnya sebesar 90,3, menurut kelompok riset swasta.
Indeks S & P 500 melonjak selama tiga minggu terakhir dan lebih dari $ 1 triliun telah ditambahkan ke nilai ekuitas Amerika merupakan level terendahnya dalam dua bulan terakhir sejak 7 Agustus kemarin di tengah spekulasi bank sentral yang akan terus mempertahankan tingkat suku bunga mendekati nol terkait meningkatnya perekonomian. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 25 August 2014

Indeks Kurs Euro Mengalami Tekanan (26/08/14)

Pada pergerakan forex dini hari ini ( 26 Agustus ), indeks kurs Euro secara umum menunjukkan pergerakan turun terhadap beberapa mata uang utama lainnya setelah dibuka pada 108.05 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -19 pips atau sekitar -0.17 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 107.86.
Sentimen negatif terhadap Euro nampak menguat setelah Ifo Institute for Economic Research melaporkan kepada publik bahwa terjadi pelemahan pada iklim bisnis di Jerman, melebihi dugaan sebelumnya
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan penurunan pada indikator fundamental German Ifo Business Climate yang melemah 106.3 dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 108. Laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan hanya akan turun ke angka 107.1. Mata uang Euro terpantau bergerak melemah merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Euro bahwa range normal indeks Euro pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 108.07 dan level resistance pada kisaran 108.45.

Sumber : Vibiznews

Dollar AS (26/08/14) Nampak Bergerak Retreat

Nilai tukar Dollar AS pada dini hari ini ( 26 Agustus ) nampak melemah terhadap Franc Swiss . Dibuka pada 0.9165 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah turun sekitar -9 pips atau sekitar -0.10 % dan nilai bergulir tampak berada pada kisaran 0.9155.
Sentimen negatif terhadap Dollar AS nampak menguat setelah Census Bureau melaporkan kepada publik bahwa sektor perumahan di Amerika Serikat mengalami pelemahan, yang bahkan lebih buruk dari yang diperkirakan sebelumnya.
Perkembangan tersebut ditunjukkan dengan penurunan pada indikator fundamental New Home Sales yang melemah ke angka 412K dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 422K. Laporan yang kurang menguntungkan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih buruk dari estimasi sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan dapat naik ke angka 426K. Mata uang Dollar AS terpantau bergerak menekan Dollar AS merespon perkembangan tersebut.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian Dollar AS bahwa range normal pergerakan Dollar AS/Swissie pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.9119 dan level resistance pada kisaran 0.9194.

Sumber : Vibiznews

Emas Kembali Turun Pasca Minggu Suram

BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Emas kembali turun pasca ditutup positif pekan lalu, tergelincir pada hari Senin karena para pedagang dan banker bank sentral terus mengkaji ancaman kenaikan suku bunga dan seiring penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina yang memicu kegelisahan global.
Emas untuk pengiriman Desember turun sebanyak $ 1,30 untuk menetap di level $1,278.90 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Perak September turun 3 sen menjadi berakhir pada level $ 19,36 per ons.
Penjualan rumah baru mencapai level terendahnya dalam empat bulan terakhir, namun negatifnya laporan makroekonomi gagal untuk menyalakan dukungan terhadap aset safe haven untuk emas. Ekuitas AS, sementara itu, merangkak naik, dengan indeks S&P 500 naik ke rekor baru intradaynya hingga menembus level 2.000.
Harga emas ditutup pada Jumat lalu dengan catatan positif, tapi masih mengalami kerugian sebesar 2% untuk pekan ini. Itulah kinerja mingguan terburuk dalam satu bulan terakhir, dengan data pemerintah yang memacu kekhawatiran bahwa The Fed dapat menentukan pulihnya ekonomi dapat mendorong kenaikan tingkat suku bunga acuan. (izr)
Sumber: MarketWatch

Indeks S & P 500 Ditutup Tembus Level 2.000 Untuk Pertama Kalinya

BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Saham-saham AS naik mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 tembus level 2.000 untuk pertama kalinya, seiring membuat kesepakatan perusahaan dan prospek untuk meningkatkan kepercayaan terhadap stimulus perekonomian di bull market.
Indeks S & P 500 menguat sebesar 0,5 persen ke level 1,997.98 pada pukul 04:00 di New York, memangkas gain pada sore hari ini pasca bertahan di atas level 2.000 selama kurang dari dua jam dan mencapai level 2,001.95. Indeks Dow Jones Industrial Average meningkat sebesar 75,78 poin, atau 0,5 persen ke level 17,077.
Indeks S & P 500 telah meningkat hampir 100 poin selama perdagangan ke level terendahnya sejak 7 Agustus lalu, naik sembilan dari 12 hari untuk menghapus penurunan sebesar 3,9 persen yang dimulai sejak 24 Juli lalu. Indeks acuan ekuitas AS telah naik selama tiga minggu terakhir dan lebih dari $ 900 miliar yang telah ditambahkan untuk nilai ekuitas Amerika. (knc)
Sumber : Bloomberg

Indeks S & P 500 Tembus Ke Level 2.000 Seiring Dollar, Obligasi Eropa Menguat Terkait Spekulasi ECB

BESTPROFIT FUTURES (26/8) - Indeks Standard & Poor 500 tembus ke level 2.000 untuk pertama kalinya seiring saham-saham mengalami rally terkait spekulasi penawaran dan prospek untuk meningkatkan stimulus Eropa. Dolar naik ke level 11 bulan tertingginya dan obligasi imbal hasil Jerman tenor dua tahun turun di bawah nol.
Indeks S & P 500 naik sebesar 0,4 persen ke level 1,997.24 pukul 12:41 di New York, pasca meningkat sebesar 2,001.95. Dolar ditransaksikan sebesar 0,3 persen ke level $ 1,32 per euro, yang merupakan level tertingginya sejak 9 September lalu. Indeks Stoxx Europe 600 naik sebesar 1,1 persen ke level tertingginya sejak Juli lalu, di bawah rata-rata perdagangan seiring pasar financial Inggris ditutup untuk liburan. Obligasi imbal hasil Jerman tenor dua tahun merosot ke level terendahnya sejak 2012 lalu. Obligasi imbal hasil Italia dan Spanyol tenor 10-tahun turun ke level terendahnya sepanjang masa sejalan dengan obligasi imbal hasi Belgia tenor dua tahun. Syikal melemah ke level terendahnya dalam sembilan bulan terakhir pasca bank sentral secara tak terduga menurunkan tingkat suku bunga acuannya.
Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi dan ketua Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda mengangkat kemungkinan langkah-langkah untuk mendukung pertumbuhan selama pertemuan gubernur bank sentral. Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan masih melemahnya pasar tenaga kerja, meskipun meningkatkan suku bunga bisa dinaikkan lebih cepat daripada yang diperkirakan. Saham Burger Raja Worldwide Inc melonjak sebesar 20 persen terkait pembicaraan untuk membeli saham Tim Hortons Inc dalam penghematan pajak bergerak. Penjualan rumah baru di AS turun tak terduga pada Juli lalu.
Indeks S & P 500 menguat sebesar 1,7 persen pekan lalu untuk kenaikan mingguan terbesarnya sejak April lalu, mencapai level tertingginya pada 21 Agustus kemarin. Indeks acuan telah menguat hampir 100 poin selama perdagangan ke level terendahnya sejak pada 7 Agustus kemarin, naik sembilan dari 12 hari untuk menghapus penurunan sebesar 3,9 persen yang dimulai sejak 24 Juli lalu. Indeks acuan menguat lebih dari $ 900 miliar harga ekuitas di tengah spekulasi bank sentral akan mempertahankan suku bunga ultra rendahnya dan karena meredanya kekhawatiran atas krisis dari Ukraina hingga Irak.
Tiga putaran stimulus The Fed dan pendapatan perusahaan lebih baik dari perkiraan telah membantu indeks S & P 500 naik hampir tiga kali lipat dari level terendahnya sejak Maret 2009 silam. Indeks S & P 500 mengalami penurunan sebesar 10 persen dalam hampir tiga tahun terakhir. Indeks S & P 500 diperdagangkan 18 kali laba yang dilaporkan perusahaan tersebut, yang merupakan level tertinggi sejak 2010 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Sunday 24 August 2014

Lomba HUT RI ke 69

Dalam rangka memperingati Hari Jadi Republik Indonesia ke 69, diadakan Perlombaan yang bertempat di halaman kantor PT.Bestprofit Futures Malang. Perlombaan yang diikuti oleh seluruh karyawan PT. Bestprofit Futures Malang ini terdiri dari lomba makan kerupuk lalu dilanjut dengan lomba kostum terunik. Yang mana hadiah khusus tersedia untuk masing-masing pemenang perlombaan. Acara ini juga diadakan untuk mempererat rasa persaudaraan serta kekompakan diantara seluruh karyawan PT. Bestprofit Futures Malang. 
Berikut ini ada beberapa photo yang diambil saat acara berlangsung.....






















Semoga acara ini semakin menumbuhkan rasa cinta tanah air serta kebanggaan menjadi Bestprofiters bagi selutruh karyawan....
ALL THE BEST.......

Puluhan orang dirawat di rumah sakit karena gempa AS

BESTPROFIT FUTURES (25/08) - Sebuah gempa berkekuatan 6,0 mengguncang California utara, Amerika Serikat menyebabkan korban cedera dan kerusakan bangunan.

Gempa terjadi pada pukul 03:20 waktu setempat (10:20 GMT) 6 km arah barat laut kota American Canyon, pada kedalaman 6,7 mil.

Paling tidak 87 orang dibawa ke rumah sakit di daerah Napa, tiga di antaranya luka berat.

Gubernur California Jerry Brown sudah menyatakan keadaan darurat untuk mengatasi dampak gempa.

Para pejabat di Napa lewat sebuah pernyataannya menyebutkan gempa merusak empat rumah dan membuat 16 bangunan "tidak bisa dihuni" di samping menyebabkan "paling tidak 50" pipa utama gas rusak, serta 30 kebocoran saluran air.

Tiga gedung bersejarah rusak dan dua bangunan komersial "rusak berat", lanjut pernyataan tersebut.

Lebih 10.000 rumah tangga tidak memiliki listrik di Napa, sekitar enam mil dari pusat gempa, di samping daerah sekitarnya, kata Perusahaan Gas dan Listrik Pasifik.

Pusat pengungsian Palang Merah telah dibangun di sebuah gereja di kota.

Tweet Patroli Jalan Raya California di daerah Teluk San Francisco menyebutkan "sedang memeriksa tanda-tanda kerusakan jembatan dan penyeberangan" dan meminta penduduk untuk melaporkan masalah.

Sumber : BBC

Pro Kontra RAPBN 2015: Perilaku Pasar Masih Relatif Wajar dan Normal

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015 baru saja disampaikan beberapa waktu lalu. RAPBN 2015 adalah APBN lama untuk pejabat baru. Pada akhir September 2014 nanti RAPBN tersebut akan disahkan oleh legislatif yang lama, tetapi akan tetap diawasi oleh anggota legislatif baru. Adapun RAPBN 2015 adalah RAPBN yang disusun dengan paradigma pembangunan pemerintahan lama, untuk kemudian dilaksanakan pemerintahan baru.
Sebelumnya beberapa media memberitakan bahwa dengan adanya RAPBN 2015 ini maka masa pemerintahan yang baru akan memiliki kebijakan fiskal yang cukup sempit ditahun 2015 mendatang karena sudah hampir sekitar 94 persen dana dianggarkan dan hanya tersisa Rp 20 triliun. Beberapa pihak menyatakan kekhawatirannya hal ini akan menghambat pemerintahan yang baru untuk berfokus pada kebijakan utama mereka karena keterbatasan dana.
Namun nyatanya, pasca diumumkannya RAPBN 2015 ini, para pelaku pasar sepertinya tidak merespon dengan perilaku yang signifikan. Tidak ada antusiasme yang cukup terlihat dari pasar dari pasca diumumkannya RAPBN 2015. Reaksi pasar yang dinilai “adem” ini terjadi karena RAPBBN ini dinilai tidak memiliki misi politik. Pergerakan indeks saham pasca pembacaan Nota Keuangan APBN oleh SBY pun tidak mengalami reaksi yang berarti.
Selain itu, RAPBN 2015 adalah APBN gelondongan tanpa tawaran strategi kebijakan untuk setahun ke depan, sehingga tidak ada tawaran kebijakan yang kontroversial yang dapat memicu reaksi negatif pelaku pasar. Apalagi pasar telah terlanjur meyakini bahwa RAPBN 2015 tersebut hanya bersifat sementara dan akan mengalami revisi begitu pemerintahan resmi berganti.
Dapat dilihat tidak ada responsnya dari para pelaku pasar terhadap RAPBN 2015 ini dengan kurs Rupiah yang tidak mengalami tekanan berarti pasca pengumuman itu. Nilai tukar rupiah hanya sedikit melemah dari Rp 11.725 per dollar AS menjadi Rp 11.751 per dollar AS, melemah 0,2 persen. Adapun pada hari Senin dan Selasa pasca nota keuangan sedikit menguat masing-masing Rp 11.623 per dollar AS dan Rp 11.624 per dollar AS.

Sumber : Vibiznews

Kebijakan Suku Bunga Acuan BOE Masih Menjadi Kontroversi

Hingga saat ini bank sentral Inggris (Bank of England/BOE) masih mempertahankan suku bunga acuan rendahnya. Namun di sisi lain, para investor justru masih terus berekspektasi sebaliknya dimana hampir seluruh pelaku pasar berharap suku bunga acuan BOE segera dinaikkan untuk mempercepat laju pemulihan dan pertumbuhan ekonomi serta sektor bisnis di negaranya.
Demikian juga dengan anggota MPC, beberapa diantara mereka berharap Carney, selaku gubernur BOE segera menaikkan suku bunga BOE dengan melihat beberapa data ekonomi lokal yang mengisyaratkan suku bunga harus segera dinaikkan bertahap. Beberapa data tersebut antara lain turunnya jumlah pengangguran di Inggris.
Seperti kita ketahui, dalam pidato nya beberapa waktu lalu, Carney menyampaikan hal yang bertentangan dengan ekspektasi banyak pihak, Beliau mengatakan bahwa risiko geopolitik yang terjadi di Eropa saat ini justru menjadi salah satu alasan yang cukup kuat bagi BOE untuk tidak menaikkan suku bunga acuannya dulu.
Carney juga menyampaikan proyeksi ekonomi terbarunya untuk Inggris yang memberikan prediksi pertumbuhan yang lebih tinggi ke depannya, meski pertumbuhan upah masih akan berjalan lambat dan tingkat inflasi masih akan tetap di bawah target BOE, sebesar 2 persen hingga tahun 2017 mendatang.
Seperti kita ketahui, BOE telah memangkas suku bunga acuan pertama kalinya menjadi 0,5 persen di bulan Maret 2009 dan hingga saat ini masih terus dipertahankan. Namun saat ini, Carney sedang berfokus terhadap kenaikan upah dalam menjalankan proses pemulihan negaranya.

Sumber : Vibiznews

Sudah Saatnya Suka Bunga Acuan Tiongkok Diturunkan

Melihat kondisi saat ini, beberapa ekonom dan peneliti berpendapat bahwa pemerintah Tiongkok saat ini seharusnya menerapkan kebijakan moneter longgar yang lebih lanjut.
Seperti diketahui saat ini ekonomi Tiongkok kehilangan momentum pertumbuhan ekonominya karena permintaan domestik yang melambat.
Meskipun sekarang Tiongkok seolah sedang berusaha memenuhi target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 7,5 persen, namun nyatanya jumlah pinjaman yang keluar hingga Juli lalu masih tercatat di level yang cukup rendah. Terjadi penurunan yang cukup tajam dalam hal kredit dan pembiayaan di bulan Juli.
Salah seorang ekonom di Tiongkok, Chen,  menyampaikan bahwa saat ini adalah peluang besar bagi pemerintah dalam memangkas suku bunga acuannya dan rasio persyaratan cadangan (RRR).
Dalam mengemukakan hal ini, tidak hanya Chen seorang diri yang menyatakan hal demikian, beberapa ekonom lain juga berpendapat bahwa kebijakan moneter longgar secara bertahap harus segera diberlakukan seperti yang dilansir oleh Reuters.
Pendekatan kebijakan moneter longgar yang diterapkan secara bertahap ini akan menyebabkan arus kas masuk ke dalam system perekonomian tidak secara mendadak. Pendekatan seperti ini akan memancing masyarakat untuk berpikir bahwa kebijakan moneter telah berubah dari yang relatif ketat untuk menjadi cukup longgar, sehingga dapat mendorong perusahaan dan rumah tangga untuk meningkatkan kegiatan konsumsinya.
Para ekonomi Tiongkok ini menyerukan penurunan suku bunga karena melihat lambatnya pertumbuhan di Negara ini mulai dari sisi investasi, penjualan di sektor retail dan bahkan tingkat pinjaman bank terpantau cukup menurun drastis.
Menanggapi hal ini pemerintah Tiongkok beranggapan bahwa sebenarnya mereka sudah mulai secara bertahap menerapkan kebijakan moneter longgar sejak April lalu dengan menurunkan RRR untuk bank-bank kecil dalam rangka meningkatkan jumlah kredit, mengurangi kontrol di pasar properti, dan mempercepat pembangunan infrastruktur.
Hingga saat ini, Chen masih cukup optimis atas risiko yang lebih besar terjadi di pasar property Tiongkok, di mana harga turun memasuki bulan ketiga berturut-turut pada bulan Juli. Setelah sempat kuat pada tahun 2013 lalu, sektor perumahan Tiongkok mulai kembali melambat pada tahun ini.
Sumber : Vibiznews

Kinerja Manufaktur Kawasan Euro dan Tiongkok Menurun, Stabilitas Ekonomi Global Belum Kuat

Berdasarkan data yang sudah dirilis pekan lalu, dapat dilihat bahwa aktivitas sektor manufaktur di kawasan eropa dan tiongkok berjalan lambat. Melambatnya aktivitas di kedua wilayah ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan politik yang dipandang telah cukup mengancam perdagangan dan prospek stabilitas ekonomi global.
Seperti kita ketahui, PMI Manufaktur di kawasan euro jatuh menjadi 50,8 di bulan agustus ini dari 51,8 pada bulan Juli. Skor ini merupakan level terendah dalam 13 bulan terakhir. Kemudian di Tiongkok, indikator yang sama juga digunakan untuk mengukur, dimana PMI manfakturnya turun menjadi 50,3 pada bulan agustus dari 51,7.
Pemulihan perekonomian di kawasan euro yang telah terkena resesi terpanjang pada kuartal kedua lalu, terancam akan terus berkelanjutan hingga kuartal ketiga mendatang karea tingkat inflasi yang rendah dan sanksi yang diberikan kepada Rusia oleh pihak AS dan sekutu. Sedangkan di Tiongkok, perlambatan kredit menambah risiko bagi negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini, akan kehilangan target pertumbuhannya pada tahun ini.
Ketegangan geopolitik masih akan berlanjut hingga beberapa bulan mendatang, kemudian penurunan aliran kredit atau pinjaman di Tiongkok juga terlihat konsisten sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Sedangkan pemulihan ekonomi di kawasan euro pun msdih terlalu lambat untuk membuat perubahan di pasar global.
Dari kawasan eropa sendiri, indikator komposit aktivitas di sektor manufaktur dan jasa turun menjadi 52,8 di bulan agustus dari 53,8 pada bulan Juli. Indikator ini juga mengisyaratkan terjadi stagnansi pertumbuhan terhadap 3 negara dengan ekonomi terkuat di Eropa antara lain Jerman, Prancis dan Italia, ketiga negara ini secara tiba-tiba mengalami kegagalan pertumbuhan. Dengan inflasi di bawah 1 persen sejak Oktober, tingkat pengangguran hampir mendekati rekor tertingginya dan risiko global meningkat.
Ketidakpastian geopolitik, khususnya krisis di Ukraina Timur, mengancam akan merusak pemulihan ekspor setidaknya untuk sementara waktu ini. Dan buntut dari krisis ini adalah  tingkat pengangguran yang tinggi serta daya beli masyarakat menurun.
Di Tiongkok, laju pertumbuhan kredit yang lebih lemah pada bulan Juli, memacu spekulasi pemerintah untuk menambah langkah-langkah kebijakan fiskal dan segera menerapkan kebijakan pelonggaran moneter untuk membantu perekonomian. Saat ini perekonomian Tiongkok masih cukup terbantu dari mulai pulihnya permintaan dari AS dan Eropa dalam kegiatan ekspor. Hal ini diprediksi akan mendukung target pertumbuhan pemerintah sebesar 7,5 persen i tahun ini.
Melihat fakta ini, dapat kita lihat secara garis besar bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju masih cukup terhambat lajunya dikarenakan faktor eksternal maupun internal dalam negeri sendiri.

Sumber : Vibiznews

Thursday 21 August 2014

Lomba Peringatan HUT RI ke-69 untuk Seluruh Karyawan BPF Malang


Dalam rangka memeriahkan HUT RI ke-69, akan diadakan perlombaan 17 Agustus untuk seluruh karyawan BPF Malang. 

Perlombaan akan diadakan : 
Hari / tanggal :  Sabtu / 23 Agustus 2014 
Waktu            : 09:00 WIB
Tempat           : BPF Malang
Dress Code    : Merah / Putih
*Pendaftaran dibuka pukul 08:00 WIB

Akan diberikan juga hadiah khusus untuk Bestprofiters dengan penampilan / kostum terunik. So guys....Ditunggu partisipasinya ya... ;)

*Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat di papan pengumuman.


- ALL THE BEST -

Pimpinan Junta Militer Terpilih Jadi PM Thailand Baru, Pertumbuhan Ekonomi Membaik

Pemimpin junta militer Thailand, Jenderal Prayuth Chan-ocha terpilih menjadi perdana menteri dalam sidang parlemen hari ini. Jenderal Prayuth memenangkan lebih dari setengah suara anggota parlemen, sehingga cukup untuk mengamankan posisinya dimana pria berusia 60 tahun ini adalah satu-satunya kandidat. Adapun pengangkatan Beliau sebagai perdana menteri tetap memerlukan persetujuan resmi dari Raja Thailand.
Militer Negeri Gajah Putih mengambil alih kekuasaan pada 22 Mei 2014, dengan alasan menghindari pertumpahan darah dan memulihkan stabilitas setelah terjadi kisruh antara pendukung eks PM Yingluck Shinawatra dan lawannya. Sejak itulah negara dikelola oleh junta militer bernama Dewan Nasional untuk Perdamaian dan Keamanan.
Langkah sang jenderal untuk melepaskan baju seragamnya dan mengambil alih jabatan perdana menteri dilihat sebagai upaya untuk memperkokoh kendali militer terhadap politik bangsa yang bergolak itu. Para penguasa militer mengatakan mereka ingin reformasi Thailand untuk mengakhiri tahun kekacauan politik dan kekerasan jalanan, tetapi para pengulas melihat pengambilalihan kekuasaan sebagai upaya untuk menghapus pengaruh Thaksin.
Menilik kegiatan ekonomi Thailand, pertumbuhan ekonomi di Thailand selama kuartal II/2014 tumbuh 0,9% setelah sempat terkontraksi 1,9% pada kuartal sebelumnya, ditopang oleh pemulihan belanja swasta, belanja pemerintah, dan ekspor. Pemulihan pertumbuhan ini menimbulkan rasa optimistis pemerintah dan ekonom mengenai proyeksi pemulihan ekonomi pada semester II. Thailand diyakini mampu menghindari diri dari ancaman resesi setelah sejak Mei menghadapi ketegangan politik.
Membaiknya kondisi ekonomi ini terjadi sejak Jenderal Ocha menduduki kursi pimpinan negara pada 22 Mei lalu, Beliau dirasa telah mengimplementasikan beberapa langkah-langkah untuk kembali menggerakkan ekonomi yang sebelumnya beku. Jenderal Ocha juga telahmemberikan sejumlah dana bantuan pada petani beras dan memangkas harga bahan bakar. Ia bahkan menyusun langkah-langkah untuk diimplementasikan oleh pemerintah baru.

Sumber : Vibiznews

Konvoi Bantuan Rusia Masuki Ukraina

BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Pasukan Ukraina Kamis (21/8) mulai memeriksa sejumlah kendaraan dari konvoi 200 truk Rusia itu setelah akhirnya mereka diijinkan memasuki Ukraina.

Para pejabat Ukraina mengatakan, para pengawal perbatasan telah mulai memeriksa konvoi bantuan Rusia yang telah dihentikan di perbatasan selama berhari-hari, menantikan izin memasuki negara itu.

Dinas Pengawal Perbatasan Ukraina mengatakan, Kamis, pasukannya telah mulai memeriksa sejumlah kendaraan dari konvoi 200 truk itu setelah akhirnya mereka memasuki Ukraina.

Konvoi itu telah menunggu di perbatasan untuk memenuhi serangkaian tahapan formal, termasuk inspeksi oleh Palang Merah. Palang Merah telah menunggu selama beberapa hari untuk mendapat jaminan keamanan dari semua  pihak sebelum mendekati konvoi tersebut.

Hari Rabu, jurubicara keamanan nasional Ukraina, Andriy Lysenko, mengatakan, pasukan Ukraina telah merebut kembali kontrol atas kota Ilovaysk, Ukraina Timur, setelah pertempuran hebat dengan  separatis pro-Rusia.  Kota itu secara strategis penting karena jalan-jalan dan jalur-jalur keretanya.

Lysenko mengatakan kepada wartawan, ia tidak bisa mengatakan bahwa kota itu bebas dari teroris namun pasukan Ukraina berhasil memasuki kota itu sepenuhnya. Namun, ia mengatakan, para pemberontak terus melancarkan serangan balasan terhadap pasukan Ukraina di kawasan tersebut.

Sumber : VOA

Emas Ditutup Jatuh Kelevel 2 Bulan Terendahnya Ditengah Tingkat Outlook Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Emas jatuh ke level terendahnya dalam dua bulan terakhir di New York seiring prospek tingkat suku bunga AS yang lebih tinggi mengurangi daya tarik logam untuk investasi alternatif. Platinum menuju penurunan tajam sejak 27 tahun terakhir di London.
Banyak pembuat kebijakan AS yang dapat meningkatkan tingkat suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan, kemarin Federal Reserve menunjukkan risalah pertemuan pada Juli lalu. Lebih sedikit warga Amerika dari yang diperkiraan sebelumnya mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu, menandakan pasar tenaga kerja dan memperkuat spekulasi kenaikan suku bunga AS yang lebih tinggi. Sementara hari ini dolar stagnan mencapai level enam bulan tertingginya terhadap 10 mata uang utama lainnya menjelang diperdagangkan.
Bullion berjangka diperdagangkan lebih dari dua kali lipat sejak bulan Desember 2008 silam dibandingkan dengan bulan September 2011 lalu ke level $ 1,923.70 per ons terkait The Fed membeli utang dan munurunkan suku bunga rendah guna memacu pertumbuhan perekonomian. Tahun lalu harga emas mengalami penurunan sebesar 28 persen karena naiknya pertumbuhan ekonomi global dan The Fed mulai mengurangi pembelian obligasinya. Di tahun ini Logam telah mengalami kenaikan sebesar 6,1 persen, karena konflik di Ukraina dan timur tengah telah meningkatkan permintaan aset safe haven tersebut.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Desember melemah sebesar 1,5 persen untuk menetap di level $ 1,275.40 pada pukul 1:43 di Comex New York, setelah sebelumnya menyentuh level $ 1,273.40, yang merupakan level terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 18 Juni lalu. Harga emas jatuh untuk sesi kelima, penurunan terpanjangnya sejak 2 Juni lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bank of America Bayar Denda Hampir $17 Miliar

BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Jaksa Agung AS mengumumkan denda bagi Bank of America sebesar hampir 17 miliar dolar karena memberi pinjaman buruk yang memicu krisis finansial global.

Salah satu bank terbesar di Amerika, Bank of America, membayar denda hampir 17 miliar dolar  karena memberi pinjaman buruk untuk pembelian rumah sehingga ikut memicu resesi dunia.

Itu merupakan denda terbesar yang pernah diputuskan pemerintah Amerika terhadap sebuah perusahaan swasta.  Keputusan tersebut diumumkan Kamis oleh Jaksa Agung Amerika Eric Holder,  yang mengatakan Bank of America terlibat dalam skema penipuan dengan menawarkan pinjaman buruk.

Denda yang dijatuhkan kepada Bank of America itu  menyusul denda gabungan sebesar  20 miliar dolar yang dijatuhkan kepada dua bank besar lain, JPMorgan Chase dan Citigroup,  atas peran mereka dalam menawarkan pinjaman buruk sebelum resesi pada tahun 2008 dan 2009.

Dengan ekonomi Amerika  yang melemah pada laju cepat pada saat itu, jutaan pemilik rumah gagal memenuhi kewajiban utangnya, sehingga membuat sekuritas pinjaman yang ditawarkan bank itu menjadi tidak berharga. Persoalan investasi dan pinjaman yang terjadi di Amerika ini memicu resesi dunia, di mana sejumlah negara, umumnya di Eropa, kesulitan untuk pulih.

Bank of America telah bernegosiasi dengan pemerintah selama bertahun-tahun mengenai investasi yang sebagian besar disalurkan  dua lembaga keuangan  yang diakuisisinya itu   perusahaan pialang saham Merrill Lynch dan perusahaan pemberi pinjaman rumah Countrywide Financial.

Denda yang harus dibayar Bank of America ini hampir setara dengan keuntungan total yang diperoleh bank itu selama tiga tahun terakhir.

Sumber : VOA

Bursa Saham AS Ditutup Menguat 0.3% Ditengah Kepercayaan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES (22/8) - Optimisme bahwa Federal Reserve berkomitmen guna mendukung kenaikan ekonomi telah memgakibatkan Indeks Standard & Poor 500 berada pada level tertingginya.

Indeks S&P 500 melonjak sebesar 0.3% ke level rekor 1,992.37 pukul 4 sore waktu New York, memperpanjang reli selama 4 hari secara berturut-turut, pergerakan terlama dalam 2 bulan terakhir. Dow Jones Industrial Average catat gain sebesar 60.94 poin atau 0.4% ke level 17,040.07, menguat diatas level 17,000 untuk pertama kalinya sejak 29 Juli lalu. Saham-saham finansial reli akibat Bank of America Corp. menguat 4.2%. Hewlett-Packard Co. melonjak sebesar 5.4% yang memimpin kenaikan pada saham-saham teknologi.

Kenaikan muncul setelah Indeks S&P 500 memulai bulan Agustus dengan penurunan mingguan terburuknya dalam lebih dari 2 tahun terakhir. Hampir $900 miliar telah kembali ke ekuitas Amerika sejak saat itu, hal tersebut didorong oleh meredanya ketegangan di Ukraina dan spekulasi bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga rendah meskipun ekonomi telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Indeks S&P 500 telah mengalami rebound sebesar 4.3% dari level terendahnya dalam 3 bulan terakhir yang tercatat pada tanggal 7 Agustus lalu.

Kemarin hasil pertemuan The Fed bulan Juli lalu telah dirilis yang menegaskan spekulasi bahwa bank sentral masih akan mendukung, meskipun beberapa para pembuat kebijakan mengindikasikan bahwa kenginginan untuk menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya. Sementara rilis laporan hari ini menunjukkan bahwa pada pekan lalu lebih sedikit warga Amerika dari yang diperkirakan sebelumnya mengajukan klaim pengangguran, sementara Ketua The Fed Janet Yellen telah menegaskan meskipun adanya  kenaikan yang belum stabil pada pasar tenaga kerja guna mempertimbangkan stimulus berikutnya. (bgs)

Sumber : Bloomberg