BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah rilis data AS terkait penjualan ritel dan klaim pengangguran mendorong optimism pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara Bursa Saham Jepang berfluktuasi menjelang pemilu diakhir pekan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 136.89 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Saham perusahaan energi dan material pimpin acuan saham regional menuju penurunan 2.3% pada pekan ini akibat penurunan harga minyak dunia dibawah level $60 per barel untuk pertama kalinya sejak Juli 2009 silam dengan Arab Saudi mempertanyakan perlunya pemangkasan output.
Penjualan ritel bulan November naik 0.7% dari bulan sebelumnya, sesuai dengan perkiraan dari survei para ekonom di Bloomberg, kenaikan akibat para konsumen membutuhkan barang-barang elektronik, pakaian dan furniture. Klaim tunjangan pengangguran pekan lalu turun 3,000 menjadi 294,000. Klaim telah berada dibawah angka 300,000 selama 12 dari 13 pekan terakhir.
Semenatra itu, minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) hari ini turun 1.3% ke level $59.16 per barel setelah kemarin turun 1.6%. Minyak mentah telah memasuki situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, Iraq dan Kuwait selaku tig anggota OPEC terbesar mengupayakan penurunan tajam terhadap ekspor minyak ke Asia setidaknya dalam 6 tahun terakhir ini. Pasar akan mengkoreksi sendirinya, menurut Menteri Minyak Arab Saudi Ali Al-Naimi. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday, 11 December 2014
Saham Jepang Di Buka Gain Terkait Pelemahan Yen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (12/12) - Saham
Jepang catat kenaikan menjelang pemilu pada akhir pekan ini seiring
mata uang yen melemah terhadap dolar dan AS melaporkan kenaikan
tertinggi dalam penjualan ritel selama delapan bulan terakhir.
Indeks
Topix naik 0,1 % ke level 1,398.35 pukul 09:04 pagi di Tokyo, sehingga
memangkas penurunan pekan ini sebesar 3,3 %. Indeks Nikkei 225 Stock
Average naik 0,5 % ke level 17,344.64. Sementara mata uang yen turun 0,3
% ke level 119,01 per dolar pasca melemah sebesar 0,7 % kemarin terkait
data menunjukkan konsumen AS menghabiskan lebih banyak uang mereka pada
bulan November lalu sehingga melebihi dari yang diharapkan. Sedangkan
minyak mentah turun di bawah level $ 60 per barel untuk pertama kalinya
sejak 2009 lalu.
Jepang
akan melakukan pemilu pada 14 Desember besok setelah Perdana Menteri
Shinzo Abe bulan lalu menyerukan referendum mengenai kebijakan
ekonominya. Sementara perekonomian telah turun ke dalam resesi sejak
kenaikan pajak penjualan pada April lalu.
Koalisi
bentukan Abe akan menang lebih dari dua pertiga mayoritas suara,
menurut surat kabar Nikkei melaporkan hari ini, mengutip hasil survei
dan mennjadi headline hampir di setiap media lain diperkirakan akan
menang secara telak. (vck)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 10 December 2014
Emas Berjangka Turun Akibat Pelemahan Minyak Memicu Kekhawatiran Deflasi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Emas
berjangka turun karena penurunan harga minyak yang mendorong
kekhawatiran bahwa inflasi akan tetap rendah, membatasi daya tarik logam
sebagai lindung nilai.
Minyak mentah Brent dan West Texas Intermediate (WTI)
turun ke posisi terendah dalam lima tahun setelah OPEC mengatakan bahwa
mereka memperkirakan permintaan pasokan untuk tahun depan akan menjadi
yang terendah sejak 2003. Korelasi antara emas dan minyak naik 0,38
pekan lalu, link terkuat sejak Juli 2013. Pembacaan dari 1 berarti
komoditas bergerak berbaris.
Kemarin
harga emas mencapai level tertinggi dalam enam minggu akibat terjadi
penurunan di pasar ekuitas yang mendorong permintaan untuk aset
alternatif. Federal Reserve akan
bertemu pekan depan setelah pembuat kebijakan memperdebatkan waktu
kenaikan suku bunga pertama dalam delapan tahun. Biaya pinjaman yang
lebih tinggi memotong daya tarik emas karena emas umumnya menawarkan
investor pengembalian hanya melalui kenaikan harga.
Emas
berjangka untuk pengiriman Februari turun 0,2% untuk menetap di level $
1,229.40 per ons pada pukul 1:43 di Comex New York. Logam menyentuh
level $ 1.239 kemarin, yang merupakan tertinggi sejak 23 Oktober.
Indeks
saham MSCI All-Country dan Indeks Bloomberg Dollar Spot keduanya menuju
penurunan untuk hari ketiga. Emas menyentuh level $ 1,130.40 yang
merupakan level terendah empat tahun pada 7 November setelah ekuitas
mengalami reli dan greenback naik ke level tertinggi lima tahun.(frk)
Sumber : Bloomberg
Perusahaan Di Australia Menambah Pekerja Pada November Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Perusahaan
di Australia diperkirakan menambahkan hampir tiga kali lipat jumlah
pekerja pada bulan lalu, sehingga menunjukkan rencana bank sentral untuk
memacu pertumbuhan dan perekrutan pekerja dengan suku bunga ke rekor
terendah.
Jumlah
masyarakat yang bekerja meningkat sebesar 42.700, menurut biro
statistik di Sydney hari ini. Dibandingkan dengan perkiraan rata-rata
peningkatan tersebut dalam survei dari 27 ekonom sebesar 15.000.
Sementara tingkat pengangguran naik sebesar 6,3 % terkait lebih
banyaknya orang sedang mencari pekerjaan.
The
Reserve Bank of Australia telah mempertahankan suku bunga acuan sebesar
2,5 % selama 16 bulan terakhir untuk mendorong transisi pengendalian
pertumbuhan domestik dan membantu para penambang yang menganggur akibat
ledakan investasi sumber daya yang telah berkurang. Para pembuat
kebijakan sedang menunggu untuk level yang lebih rendah dalam
mendapatkan daya tarik dalam perekonomian di luar lonjakan pasar
perumahan.
Jumlah
pekerja full time naik sebesar 1.800 pada bulan lalu, dan para pekerja
paruh waktu melonjak sebesar 40.800, laporan hari ini menunjukkan.
Tingkat partisipasi Australia, acuan tenaga kerja secara proporsional
dengan populasi, naik sebesar 64,7 % pada November lalu dari 64,6 % pada
bulan sebelumnya.
Dolar
Australia diperdagangkan pada level 83,68 sen AS pukul 11:36 pagi di
Sydney, naik dari level 83,43 sen sebelum data dirilis. (vck)
Sumber: Bloomberg
Yen Naik Untuk Hari Keempat Akibatkan Saham Jepang Di Buka Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham
Jepang catat penurunan setelah harga minyak turun ke level lima tahun
terendahnya dan karena mata uang yen menguat untuk hari keempat, memicu
penurunan saham energi dan eksportir.
Indeks
Topix turun 1,5 % ke level 1,386.01 pukul 09:05 pagi di Tokyo, menuju
penurunan untuk hari ketiga, bersama dengan 33 kelompok industri yang
menurun kecuali satu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,4 % ke
level 17,171.49. Sementara mata uang yen menguat 0,3 % ke level 117,52
per dolar setelah naik 1,6 % kemarin sehingga melakukan reli dalam tiga
hari sejak Juni 2013 lalu. Sedangkan  minyak West Texas Intermediate turun 4,5 % ke level $ 60,94 per barel kemarin.
Minyak
mentah WTI catat penurunan dari level $ 100 per barrel sejak akhir Juli
lalu pada meningkatnya pasokan AS dan permintaan yang lebih rendah di
tengah tanda-tanda perlambatan pertumbuhan terhadap perekonomian dari
Cina sampai Eropa. Data mingguan yang dirilis kemarin menunjukkan
persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tertinggi, sementara OPEC
memangkas proyeksi produksi untuk tahun depan terhadap output terendah
dalam 12 tahun terakhir.
Dolar melemah terhadap yen pekan ini meskipun menguat menurut laporan pekerjaan AS yang  diperkirakan
pada 5 Desember lalu, sehingga menunjukkan para pengusaha menambahkan
sebagian besar pekerja sejak Januari 2012 lalu. Sementara Federal
Reserve mengkaji dalam pertumbuhan lapangan kerja sehingga akan
melakukan pertemuan pekan depan untuk memutuskan kapan ekonomi akan
cukup kuat untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Sebaliknya, Bank
of Japan (BOJ) meningkatkan langkah-langkah stimulus pada 31 Oktober
lalu. (vck)
Sumber: Bloomberg
Sebagian Saham AS Turun Sejak Bulan Oktober Lalu
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham
AS turun, mengirim Indeks Standard & Poor 500 merosot tajam dalam 7
pekan terakhir, karena saham energi baru selloff setelah OPEC
memperkirakan akan mengurangi permintaan minyak mentah pada 2015
mendatang.
Indeks S & P 500 melemah sebesar  1,6
% ke level 2,026.15 pada pukul 04:00 sore waktu New York, level
terendahnya sejak 5 November lalu. Indeks acuan merosot sebesar 2,4 %
selama 3 hari beruntun, setelah mencapai rekornya pada 5 Desember.
Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 267,67 poin, atau
1,5 %, ke level 17,533.53. Dow mengalami penurunan terbesarnya sejak 9
Oktober lalu.
Indeks S & P 500
kemarin ditutup sedikit berubah setelah membalikkan penurunan sebesar
1,3 %. Indeks tersebut melonjak 9,6 % pada tahun 2014, menuju kenaikan
selama tahun ketiga, dipicu pada data ekonomi dan laba perusahaan yang
sesuai dengan perkiraan.
Rilis data pada akhir
pekan ini mungkin menunjukkan penjualan ritel AS meningkat pada bulan
November, klaim pengangguran awal pekan lalu sedikit berubah dari minggu
sebelumnya, dan kepercayaan konsumen meningkat bulan ini, menurut para
ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. (knc)
Sumber : Bloomberg
Selloff dalam Saham-saham Energi Tekan Bursa AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (11/12) - Saham-saham
AS melemah, memperpanjang penurunan mingguan untuk indeks Standard
& Poor 500, akibat saham-saham energi memperpanjang aksi jual atau selloff setelah OPEC memangkas proyeksi permintaan minyak mentah pada tahun 2015.
Saham
ConocoPhillips, Exxon Mobil Corp. dan Chevron Corp. kehilangan lebih
dari 2,2%. Lima pemain terburuk dalam indeks S&P 500 adalah
perusahaan energi. Saham Yum! Brands Inc. tenggelam 4,8% setelah
memotong proyeksi laba tahun 2014 di tengah ketakutan kesehatan di
China. Saham American Airlines Group Inc. dan United Continental
Holdings Inc. naik setidaknya 2,9% setelah sebuah kelompok industri
mengatakan perusahaan penerbangan global akan membuat rekor laba pada
tahun depan.
Indeks
S&P 500 kehilangan 0,8% menjadi 2,044.06 pada pukul 12:58 siang di
New York. Indeks acuan telah merosot 1,5% selama tiga hari terakhir,
setelah mencapai rekor pada 5 Desember yang lalu. Indeks Dow Jones
Industrial Average turun 151,59 poin, atau 0,9%, ke 17,649.61.
Perdagangan perusahaan dalam indeks S&P 500 adalah 5,8% di atas
rata-rata 30-hari hari ini.
Indeks
S&P 500 ditutup sedikit berubah kemarin setelah membalikkan
kerugian sebanyak 1,3%. Indeks tersebut telah melonjak sebesar 11% pada
tahun 2014, menuju gain untuk tahun ketiga, yang didorong oleh
membaiknya perkiraan data ekonomi dan pendapatan perusahaan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 9 December 2014
WTI Merosot Seiring Iran Prediksi Akan Adanya Penurunan Berlanjut
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) kembali menurun setelah Iran memprediksi akan adanya penurunan berlanjut pada harga minyak mentah apabila kekompakan memudar diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries).
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.
Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.2% di New York setelah kemarin mengalami kenaikan yang pertama kalinya dalam 4 hari terakhir. Harga diperkirakan turun ke level terendah sebesar $40 per barel ditenagh perang harga atau jika ada keputusan yang muncul di OPEC, menurut Mohammad Sadegh Memarian, Kepala Analis Pasar Perminyakan Kementerian Minyak Iran. Sebanyak 12 grup anggota diperkirakan akan mengadakan pertemuan luar biasa pada kuartal pertama ini apabila minyak mentah melanjutkan penurunan, menurut Energy Aspects Ltd.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah Arab Saudi, yang memicu keputusan OPEC untuk mempertahankan daripada memangkas output ketika pertemuan bulan lalu, upaya pemangaksan terkait minyak mentah sebagai upaya mempertahankan pangsa pasar terhadap produsen minyak AS yang mencatat output pada laju tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir. EIA (Energy Information Administration) memangkas perkiraan mengenai harga minyak mentah pada 2015 mendatang ditengah penurunan.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar 78 sen ke level $63.04 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $63.14 pukul 11:18 siang waktu Sydney. Kemarin kontrak berjangka minyak naik 77 sen ke level $63.82. Harga telah mengalami penurunan sebesar 36% sepanjang tahun 2014 ini.
Kemarin Brent untuk penyelsaian Januari catat gain 65 sen atau 1% ke level $66.84 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $3.02 dibanding WTI.
Pekan lalu pasokan minyak mentah AS naik sebesar 4.4 juta barel, menurut rilis data dari American Petroleum Institute kemarin yang bersumber dari Anthony Headrick, seorang analis dari CHS Hedging. Rilis data pemerintah hari ini diperkirakan akan menunjukkan pasokan turun sebesar 2.7 juta barel, menurut survei Bloomberg News. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas Naik Tajam Terkait Penurunan Ekuitas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Emas berjangka naik ke level tertinggi dalam lebih dari enam minggu akibat penurunan di pasar ekuitas menghidupkan kembali permintaan untuk logam sebagai safe haven.
Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.
Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Lebih dari $ 100 miliar dihapus dari nilai pasar ekuitas dunia kemarin, dan saham global melemah lagi hari ini. Bullion memperpanjang kenaikan karena dolar menuju penurunan terbesar dalam dua bulan terhadap sekeranjang 10 mata uang.
Emas berjangka untuk pengiriman Februari naik 3% menjadi $ 1,230.50 per ons pada pukul 11:53 siang di Comex New York, setelah menyentuh $ 1.239, yang merupakan level tertinggi sejak 23 Oktober.
Setelah pembuat kebijakan mencoba untuk menghidupkan kembali ekonomi, bank-bank sentral utama bersama-sama akan menambah likuiditas hampir tiga kali lipat tahun depan daripada yang mereka lakukan pada tahun 2014, menurut analis dari Credit Suisse Group AG. Kepemilikan Net-bullish dalam emas berjangka dan opsi lebih dari dua kali lipat dalam tiga minggu terakhir, data pemerintah AS menunjukkan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Saham Asia Turun Ditengah Pelemahan Ekuitas Global Di China, Yunani
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Saham
Asia catat penurunan untuk hari kedua seiring penurunan pada ekuitas
global pasca saham melemah di China, sementara penurunan saham di Yunani
menyebar ke seluruh Eropa dan mata uang yen menguat di tengah
permintaan safe haven.
Indeks
MSCI Asia Pacific turun 0,6 % ke level 138,87 pukul 09:00 pagi di Tokyo
setelah melemah 0,3 % pada hari sebelumnya. Sementara bursa saham China
turun tajam sejak 2009 lalu kemarin setelah pemerintah bergerak untuk
memperketat persyaratan kredit memicu spekulasi atas perlambatan
perekonomian China. Indeks Stoxx Europe 600 turun 2,3 % karena acuan
saham Yunani membukukan penurunan terbesar dalam 27 tahun terakhir.
Sedangkan mata uang yen naik sebesar 2,2 % terhadap dolar sebelum
memangkas kenaikannya.
Indeks Topix Jepang turun 1,1 % setelah mata uang yen menguat terhadap 31 Â mata
uang utama kecuali satu kemarin. Semetara Indeks Kospi Korea Selatan
turun 0,3 %. Sementara Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1 % ,
sedangkan Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0,5 %. (vck)
Sumber: Bloomberg
Yen & Emas Catat Gain, Tekan Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Saham Jepang melemah seiring para
investor mengalihkan investasinya ke safe-haven akibat kenaikan yen, hal
tersebut mempengaruhi outlook bagi pendapatan ekspor.
Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.
Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Topix melemah 1.25 ke level 1,419.26 pukul 9:09 pagi waktu Tokyo, menuju pelemahan tertajam dalam 2 hari terakhir sejak Oktober lalu. Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1.3% ke level 17,580. Yen diperdagangkan pada level 119.41 per dollar setelah kemarin mencatat reli intraday tertinggi sejak Juni 2013 lalu sebelum memangkas gain yang ditutup naik 0.8%.
Yen dan emas dipandang sebagai investasi safe haven, yen kemarin menguat sebesar 2.25 terhadap dollar. Emas berjangka melonjak ke level 6 pekan tertingginya. Kemarin Indeks MSCI ekuitas global turun ke level 1 bulan terendahnya akibat China memperketat persyaratan kredit yang memicu spekulasi akan melambatkan perekonomian China. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bursa AS Melemah Dipicu Kebijakan China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/12) - Bursa Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada Rabu (selasa) ini, di mana indeks Standard & Poor 500 sedikit berubah setelah menghapus penurunan 1,3 persen, dipicu saham energi dan teknologi yang mengimbangi kekhawatiran atas China dan Yunani yang memicu aksi jual saham global.
Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.
Sementara indeks Dow turun 51,28 poin atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.
"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.
Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.
Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.
Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.
Sumber : Liputan6
Indeks saham S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen menjadi 2.059,82 pada 16:00 di New York setelah kemarin meluncur paling dalam dalam tujuh minggu.
Sementara indeks Dow turun 51,28 poin atau 0,3 persen ke posisi 17.801,20. Indeks Nasdaq 100 naik 0,4 persen dan indeks Russell 2000 rally 1,8 persen, di mana perusahaan energi rally ke posisi yang paling dalam tiga tahun.
"Kita memiliki beberapa perubahan nyata dalam situasi di China dan Yunani, namun itu tidak cukup untuk menjaga pasar bawah, yang sangat bullish," Matt Maley, strategi ekuitas untuk Miller Tabak & Co di Newton, Massachusetts, melansir laman Bloomberg.
Menurut dia, dengan kenaikan Russell dan Nasdaq menjadi hal yang mudah-mudahan akan membawa bursa AS keluar dari posisi ketat di minggu terakhir di tahun ini.
Saham Citigroup Inc dan Bank of America Corp turun setidaknya 0,6 persen karena penurunan saham keuangan, sementara Verizon Communications Inc, Merck & Co. dan AT & T Inc memimpin Dow Jones Industrial Average yang lebih rendah. Sementara itu, saham Newmont Mining Corp melonjak hampir 5 persen seiring kenaikan harga emas.
Ekuitas global melemah setelah China menyatakan obligasi tertentu rendah dinilai tidak bisa lagi digunakan sebagai jaminan untuk beberapa pinjaman jangka pendek, memicu aksi jual utang berisiko yang menyebar ke catatan pemerintah dan saham.
Sumber : Liputan6
Monday, 8 December 2014
Rusia: Perundingan Perdamaian Dengan Ukraina Pekan Ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Penasihat
kebijakan luar negeri Presiden Vladimir Putin, Yuri Ushakov mengatakan
Rusia siap mengadakan pertemuan lain yang disebut “pertemuan kelompok
kontak†tentang Ukraina timur pekan ini.
Anggota-anggota
“kelompok kontak†yaitu Rusia, Ukraina, kelompok separatis yang
didukung Rusia dan Organisasi Kerjasama Keamanan Eropa OSCE telah
menandatangani perjanjian gencatan senjata di Ukraina Timur tanggal 5
September lalu di Minsk, Belarus.
Kantor
berita Rusia RIA Novosti melaporkan wakil Republik Rakyat Donetsk yang
mengumumkan sendiri kemerdekaannya – Denis Pushilin – hari Senin
(8/12) mengatakan agenda pertemuan itu seharusnya mencakup soal gencatan
senjata, upaya mengakhiri apa yang disebutnya sebagai “blokade†di
daerah-daerah yang dikuasai kelompok pemberontak di Ukraina Timur, dan
memungkinkan pelaksanaan “status khusus†di daerah-daerah itu.
Presiden
Ukraina Petro Poroshenko hari Sabtu (6/12) mengatakan “perjanjian
pendahuluan†untuk pertemuan kelompok kontak itu di Minsk hari Selasa
(9/10) telah tercapai.
Sumber: VOA
Emas Menguat Terkait Upaya Pelonggaran Global
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Emas berjangka naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari akibat tanda-tanda bahwa pasokan uang akan meningkat di Eropa dan Asia menghidupkan kembali permintaan investor.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.
Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Kepemilikan di SPDR Gold Trust naik 0,5% pada pekan lalu, yang merupakan terbesar sejak bulan Agustus. Manajer keuangan menaikkan taruhan bullishmereka selama seminggu berturut-turut, ekspansi terpanjang sejak bulan Juli, data pemerintah menunjukkan pada 5 Desember yang lalu.
Sementara itu, para pembuat kebijakan Bank Sentral Eropa menahan diri dari menaikkan pembelian aset pada pertemuan pekan lalu, Presiden Mario Draghi berjanji untuk menilai kebutuhan stimulus awal tahun depan. China menurunkan suku bunga bulan lalu untuk memacu pertumbuhan ekonomi, sementara Jepang telah memperluas program stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Emas berjangka untuk pengiriman bulan Februari naik 0,4% untuk menetap di $ 1,194.90 per ons pada pukul 1:56 sore di bursa Comex New York. Harga tersebut memperpanjang kenaikan emas di perdagangan elektronik setelah penutupan akibat pelemahan dolar terhadap euro dan ekuitas AS turun sebanyak 1%.(frk)
Sumber : Bloomberg
Laju IHSG Dibayangi Rupiah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan belum menggembirakan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Pelemahan nilai rupiah membuat indeks saham akan kembali jatuh.
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, dengan nilai tukar rupiah melemah bahkan sampai tembus pada level Rp 12.400 per dollar Amerika membuat pelaku pasar berpikir ulang untuk akumulasi saham.
"Jadi kami lihat, memang saat ini dengan dolar sampai Rp 12.400 membuat tekanan investor real sudah melihatnya kondisi ini berisiko ke emiten kita dan melakukan pelepasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia memaparkan, hal ini juga ditambah pelaku pasar telah jenuh untuk melakukan aksi beli karena beberapa sektor seperti konstruksi telah mengalami kenaikan cukup tinggi.
Peluang menguat pun semakin menipis lantaran dari dalam negeri pun tak ada berita yang positif. Untuk perdagangan saham kali ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.090 dan resistance pada level 5.170.
Sumber : Liputan6
Analis PT MNC Securities, Reza Nugraha mengatakan, dengan nilai tukar rupiah melemah bahkan sampai tembus pada level Rp 12.400 per dollar Amerika membuat pelaku pasar berpikir ulang untuk akumulasi saham.
"Jadi kami lihat, memang saat ini dengan dolar sampai Rp 12.400 membuat tekanan investor real sudah melihatnya kondisi ini berisiko ke emiten kita dan melakukan pelepasan," kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Selasa (9/12/2014).
Dia memaparkan, hal ini juga ditambah pelaku pasar telah jenuh untuk melakukan aksi beli karena beberapa sektor seperti konstruksi telah mengalami kenaikan cukup tinggi.
Peluang menguat pun semakin menipis lantaran dari dalam negeri pun tak ada berita yang positif. Untuk perdagangan saham kali ini, Reza memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.090 dan resistance pada level 5.170.
Sumber : Liputan6
Rupiah Merosot, Cermati Delapan Saham Pilihan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada perdagangan saham Selasa (9/12/2014). Pergerakan nilai tukar rupiah masih mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG sedang menguji level support 5.121 sedangkan target resistance di level 5.229. IHSG masih dalam berada di jalur uptren untuk jangka menengah.
"IHSG mengalami koreksi sehat di dalam perjalan uptren jangka pendeknya. Level support 5.121 sedang diuji kekuatannya. Aliran dana investor asing yang keluar masih dalam batasan normal di kala terjadinya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," ujar William dalam ulasannya, Selasa (9/12/2014).
William memperkirakan, IHSG masih berpeluang kembali positif untuk melakukan technical rebound pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.110-5.160. Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari pasar Eropa dipengaruhi oleh pertimbangan akan penambahan stimulus moneter oleh bank sentral Eropa.
Sedangkan dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rupiah melemah diperkirakan dapat mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko mengingatkan keadaan IHSG yang jenuh beli dan penguatan dolar berdampak terhadap potensi rupiah yang melemah. Dua faktor tersebut patut diwaspadai karena memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Yuganur merekomendasikan akumulasi beli saham bila terjadi koreksi IHSG.
Sumber : Liputan6
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, saat ini IHSG sedang menguji level support 5.121 sedangkan target resistance di level 5.229. IHSG masih dalam berada di jalur uptren untuk jangka menengah.
"IHSG mengalami koreksi sehat di dalam perjalan uptren jangka pendeknya. Level support 5.121 sedang diuji kekuatannya. Aliran dana investor asing yang keluar masih dalam batasan normal di kala terjadinya tekanan terhadap nilai tukar rupiah," ujar William dalam ulasannya, Selasa (9/12/2014).
William memperkirakan, IHSG masih berpeluang kembali positif untuk melakukan technical rebound pada perdagangan saham Selasa pekan ini.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas menyebutkan, IHSG akan melemah di kisaran 5.110-5.160. Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain dari pasar Eropa dipengaruhi oleh pertimbangan akan penambahan stimulus moneter oleh bank sentral Eropa.
Sedangkan dari dalam negeri, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan saham Senin pekan ini. Rupiah melemah diperkirakan dapat mempengaruhi laju IHSG.
Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur WIdjanarko mengingatkan keadaan IHSG yang jenuh beli dan penguatan dolar berdampak terhadap potensi rupiah yang melemah. Dua faktor tersebut patut diwaspadai karena memicu kelanjutan koreksi di IHSG. Yuganur merekomendasikan akumulasi beli saham bila terjadi koreksi IHSG.
Sumber : Liputan6
Harga Minyak Tertekan, Bursa Saham AS Merosot
BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/12) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah mengawali perdagangan saham di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi seiring harga minyak makin tertekan.
Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.
Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.
Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.
Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.
"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).
Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan.
Sumber : Liputan6
Indeks saham Dow Jones turun 106,31 poin (0,59 persen) ke level 17.852,48. Hal itu diikuti indeks saham S&P 500 tergelincir 15,04 poin (0,72 persen) menjadi 2.060,33. Penurunan indeks saham S&P 500 ini terbesar sejak Oktober.
Sementara itu, indeks saham Nasdaq melemah 40,06 poin (0,84 persen) ke level 4.740,69. Indeks saham acuan di bursa saham AS ini melemah karena aksi jual di sektor saham energi. Hal itu didorong dari harga minyak berada di level terendah dalam lima tahun ini.
Saham energi di indeks saham S&P 500 diperdagangkan ke level terendah dalam 17 bulan. Harga minyak yang tertekan tahun ini karena persediaan minyak melimpah dan negara pengekspor minyak (OPEC) tidak menurunkan target produksinya.
Selain itu, data neraca perdagangan China yang tak sesuai prediksi meski surplus neraca perdagangan meningkat pada November juga mempengaruhi laju indeks saham.
"Harga minyak menurun memimpin sentimen, dan banyak pelaku pasar bertransaksi di perdagangan minyak. Begitu banyak sentimen mengganggu, dan pelaku pasar belum mengambil langkah apapun," ujar Frank Ingarra, Head Trader Greenwich NorthCoast Asset Management, seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (Selasa pagi WIB).
Adapun saham-saham melemah antara lain saham Exxon Mobil Corp turun 2,1 persen. Saham Chevron Corp melemah 3,8 persen. Sementara itu, saham McDonald's Corp merosot 3,7 persen didorong rilis data penjualan perseroan.
Sumber : Liputan6
Sunday, 7 December 2014
Aktifitas Pengeboran AS Meningkat, Minyak Perpanjang Penurunan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) dan Brent memperpanjang penurunan dari level penutupan terendah dalam 5 tahun terakhir akibat aktifitas produksi di AS yang meningkat setelah naiknya operasi pengeboran minyak.
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.8% di New York dan 1.9% di London. Beroperasinya pengeboran di AS sebagai konsumen minyak terbesar di AS, meningkat tajam sejak pertengahan November lalu, menurut Baker Hughes Inc. pada 5 Desember. Pasar minyak bersiap memburuk sebelum mendapatkan momen baiknya,†menurut Morgan Stanley.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah kenaikan produksi di AS meski setelah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota outputnya. Turunnya harga minyak akan memberikan “tekanan jangka pendek†terhadap anggaran negara Iran, hal itu menurut Hassan Rouhani, presiden dari anggota terbesar kelima OPEC saat pidato kemarin di hadapan parlemen Iran di Tehran, informasi tersebut diperoleh dari Iranian Student News Agency.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar $1.21 di level $64.63 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan pada level $64.71 pukul 10:44 pagi waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 97 sen ke level $65.84 pada 5 Desember lalu, level penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdangkan sebesar 21% dibawah 100 hari rata-rata. Harga kontrak WTI telah mengalami penurunan 34% sepanjang tahun 2014 ini.
Brent untuk penyelesaian Januari turun sebesar $1.34 di level $67.73 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Harga telah turun 57 sen ke level $69.07 pada 5 Desemebr lalu, level terendah sejak Oktober 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.14 dibanding WTI, dibandingkan dengan $3.54 pada sepekan lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak turun sebesar 1.8% di New York dan 1.9% di London. Beroperasinya pengeboran di AS sebagai konsumen minyak terbesar di AS, meningkat tajam sejak pertengahan November lalu, menurut Baker Hughes Inc. pada 5 Desember. Pasar minyak bersiap memburuk sebelum mendapatkan momen baiknya,†menurut Morgan Stanley.
Minyak mentah sedang diperdagangkan pada situasi pasar yang bearish setelah kenaikan produksi di AS meski setelah OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries) mempertahankan kuota outputnya. Turunnya harga minyak akan memberikan “tekanan jangka pendek†terhadap anggaran negara Iran, hal itu menurut Hassan Rouhani, presiden dari anggota terbesar kelima OPEC saat pidato kemarin di hadapan parlemen Iran di Tehran, informasi tersebut diperoleh dari Iranian Student News Agency.
WTI untuk pengiriman Januari turun sebesar $1.21 di level $64.63 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan pada level $64.71 pukul 10:44 pagi waktu Sydney. Kontrak berjangka WTI turun 97 sen ke level $65.84 pada 5 Desember lalu, level penutupan terendah sejak Juli 2009 lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdangkan sebesar 21% dibawah 100 hari rata-rata. Harga kontrak WTI telah mengalami penurunan 34% sepanjang tahun 2014 ini.
Brent untuk penyelesaian Januari turun sebesar $1.34 di level $67.73 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Harga telah turun 57 sen ke level $69.07 pada 5 Desemebr lalu, level terendah sejak Oktober 2009 silam. Acuan minyak mentah Eropa tersebut lebih tinggi sebesar $3.14 dibanding WTI, dibandingkan dengan $3.54 pada sepekan lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Emas Perpanjang Penurunan Seiring Penguatan Dolar, Outlook Suku Bunga
BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Emas
mencatat penurunan untuk hari ketiga secara berturut-turut karena data
tenaga kerja AS yang mengalahkan perkiraan sehingga memperkuat mata uang
dolar dan mendukung terjadinya biaya pinjaman yang lebih tinggi dalam
perekonomian terbesar di dunia tersebut. Sementara perak turun sedangkan
palladium catat kenaikan.
Bullion
untuk pengiriman segera turun sebesar 0,4 % ke level $ 1,187.27 per
ounce, dan diperdagangkan di level $ 1,189.84 pukul 8:49 pagi di
Singapura, menurut harga Bloomberg. Sementara logam pada 1 Desember
melemah dalam tiga pekan terendah ke level $ 1,142.88 terkait pelemahan
minyak.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot menuju penutupan tertinggi sejak 2009 lalu jelang
rilis data pekan ini yang mungkin menunjukkan acuan kepercayaan
konsumen AS naik ke level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.
Sementara itu pada 5 Desember lalu laporan menunjukkan para pengusaha di
AS menambahkan 321.000 pekerjaan untuk bulan lalu, sehingga mendukung
Federal Reserve yang akan menaikkan tingkat  suku bunga karena Eropa, Jepang dan China meningkatkan stimulus untuk memacu pertumbuhan perekonomian mereka.
Emas
berada di angka sebesar 1 % lebih rendah tahun ini, terkait The Fed
mengakhiri program pembelian aset yang gagal untuk memicu inflasi.
Sementara harga minyak mentah di New York dan London berada di posisi
terendah dalam lima tahun terakhir karena AS meningkatkan produksi dan
OPEC tidak mengambil tindakan untuk meringankan melebihnya pasokan
minyak. (vck)
Sumber: Bloomberg
Kenaikan Payroll AS, Antarkan Dollar Perpanjang Gain
BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Dollar memperpanjang gain terhadap
mayoritas mata uang lainnya, naik ke level tertingginya sejak Juli 2007
lalu terhadap yen setelah lonjakan payroll mendorong outlook akan
kenaikan suku bunga AS. Sementara itu Bursa Saham Australia dan Indeks
Berjangka Jepang menguat, di lain pihak minyak dan emas melemah.
Dollar naik 0.3% di level 121.76 yen pukul 8:27 pagi waktu Tokyo, setelah sempat mencapai level 121.85. Indeks S&P/ASX 200 naik 0.8% di Sydney, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan finansial, Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average naik 0.7% diatas level penutupan pada 5 Desember lalu. Emas turun 0.4% ke level $1,187.62 per ounce. Sementara minyak di AS dan London memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendahnya, merosot sebesar 1.5%.
Jumlah tenaga kerja di AS bulan lalu menambah kenaikan nonfarm payroll sebesar 321,000 pekerja, melampaui semua proyeksi pada survei Bloomberg dari para ekonom ditengah kenaikan perekrutan tenaga kerja. Sementara itu, pemulihan ekonomi di Amerika sedang berada pada momentumnya, merupakan tanda-tanda pelambatan pertumbuhan ekonomi teredam. Rilis data pada 5 Desember lalu menunjukkan investasi zona Eropa kuartal lalu turun dan rilis data hari ini dipekrirakan akan mengkonfirmasi perekonomian Jepang kuartal lalu mempertahankan penurunan. China hari ini juga dijadwalkan merilis data perdagangan bulan November lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Dollar naik 0.3% di level 121.76 yen pukul 8:27 pagi waktu Tokyo, setelah sempat mencapai level 121.85. Indeks S&P/ASX 200 naik 0.8% di Sydney, kenaikan dipimpin oleh saham-saham perusahaan finansial, Indeks Berjangka Nikkei 225 Stock Average naik 0.7% diatas level penutupan pada 5 Desember lalu. Emas turun 0.4% ke level $1,187.62 per ounce. Sementara minyak di AS dan London memperpanjang penurunan dari level 5 tahun terendahnya, merosot sebesar 1.5%.
Jumlah tenaga kerja di AS bulan lalu menambah kenaikan nonfarm payroll sebesar 321,000 pekerja, melampaui semua proyeksi pada survei Bloomberg dari para ekonom ditengah kenaikan perekrutan tenaga kerja. Sementara itu, pemulihan ekonomi di Amerika sedang berada pada momentumnya, merupakan tanda-tanda pelambatan pertumbuhan ekonomi teredam. Rilis data pada 5 Desember lalu menunjukkan investasi zona Eropa kuartal lalu turun dan rilis data hari ini dipekrirakan akan mengkonfirmasi perekonomian Jepang kuartal lalu mempertahankan penurunan. China hari ini juga dijadwalkan merilis data perdagangan bulan November lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Topix Jepang Memperpanjang Kenaikan Sejak 2007
BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Saham Jepang memperpanjang kenaikan dalam tujuh tahun terakhir pasca laporan pekerjaan AS memicu penurunan harian tertajam mata uang yen dalam sebulan. Saham Tiremakers dan broker memimpin kenaikan, sementara saham energi catat pelemahan.
Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,452.79 pukul 09:16 pagi di Tokyo, setelah pekan lalu naik 2,5 % ke level penutupan tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 18,014.72 hari ini. Â Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 121,59 per dolar setelah melemah 1,4 % pada 5 Desember lalu. Saham AS ditutup pada rekornya pekan lalu sedangkan saham Eropa rebound dari penurunan tajamnya dalam tujuh pekan terakhir.
Para pengusaha di AS menambahkan sebanyak 321.000 pekerja pada bulan lalu, menandai 10 bulan secara berturut-bahwa pekerjaan meningkat setidaknya 200.000, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995 silam. Hasilnya melebihi perkiraan paling optimis dalam survei Bloomberg terhadap para para ekonom, sementara tingkat pengangguran berada pada enam level terendah sebesar 5,8 %. The Federal Reserve mengkaji pertumbuhan pekan depan dalam memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg
Indeks Topix naik 0,5 % ke level 1,452.79 pukul 09:16 pagi di Tokyo, setelah pekan lalu naik 2,5 % ke level penutupan tertinggi sejak Desember 2007 silam. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5 % ke level 18,014.72 hari ini. Â Sementara mata uang yen diperdagangkan pada level 121,59 per dolar setelah melemah 1,4 % pada 5 Desember lalu. Saham AS ditutup pada rekornya pekan lalu sedangkan saham Eropa rebound dari penurunan tajamnya dalam tujuh pekan terakhir.
Para pengusaha di AS menambahkan sebanyak 321.000 pekerja pada bulan lalu, menandai 10 bulan secara berturut-bahwa pekerjaan meningkat setidaknya 200.000, merupakan yang terbanyak sejak tahun 1995 silam. Hasilnya melebihi perkiraan paling optimis dalam survei Bloomberg terhadap para para ekonom, sementara tingkat pengangguran berada pada enam level terendah sebesar 5,8 %. The Federal Reserve mengkaji pertumbuhan pekan depan dalam memutuskan kapan ekonomi akan cukup kuat untuk menahan tingkat suku bunga yang lebih tinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg
Kenaikan Payroll AS, Bayangi Penguatan Bursa Saham Asia
BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/12) - Bursa Saham Asia menguat setelah secara
mengejutkan payroll AS mengalami lonjakan sehingga memberikan optimisme
mengenai perekonomian terbesar di dunia tersebut dan mengantarkan yen
turun dan mendongkrak naiknya Bursa Saham Jepang.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 140.14 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah pekan lalu mengalami penurunan 0.5%. Indeks Topix Jepang catat gain 0.5% setelah yen merosot 1.4% pada 5 Desember lalu seiring jumlah tenaga kerja di AS bulan November naik sebesar 321,000, kenaikan tajam sejak Januari 2012 lalu. Sehingga mengantarkan Bursa Saham AS mencapai rekor penutupan.
Hari ini ekuitas Jepang menguat meskipun perekonomian kuartal ketiga turun 1.9%, lebih rendah dari perkiraan awal yang menyatakan terkontraksi sebesar 1.6%. Survei para ekonom oleh Bloomberg telah memperkirakan turun 0.5%. Perdana Menteri Shinzo Abe akan bergabung pada pemilu 14 Desember mendatang setelah angka pembacaan awal menekan negara Jepang kedalam resesi dan dia menunda kenaikan pajak penjualan.
Lonjakan payroll yang mematahkan proyeksi yang sangat optimis pada survei Bloomberg dari para ekonom dan mengikuti kenaikan 243,000 pada Oktober lalu yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran bertahan pada level 6 tahun terendah sebesar 5.8%.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.9%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. Bursa Saham China dan Hong Kong belum memulai aktivitas perdagangan saham. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.1% ke level 140.14 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo setelah pekan lalu mengalami penurunan 0.5%. Indeks Topix Jepang catat gain 0.5% setelah yen merosot 1.4% pada 5 Desember lalu seiring jumlah tenaga kerja di AS bulan November naik sebesar 321,000, kenaikan tajam sejak Januari 2012 lalu. Sehingga mengantarkan Bursa Saham AS mencapai rekor penutupan.
Hari ini ekuitas Jepang menguat meskipun perekonomian kuartal ketiga turun 1.9%, lebih rendah dari perkiraan awal yang menyatakan terkontraksi sebesar 1.6%. Survei para ekonom oleh Bloomberg telah memperkirakan turun 0.5%. Perdana Menteri Shinzo Abe akan bergabung pada pemilu 14 Desember mendatang setelah angka pembacaan awal menekan negara Jepang kedalam resesi dan dia menunda kenaikan pajak penjualan.
Lonjakan payroll yang mematahkan proyeksi yang sangat optimis pada survei Bloomberg dari para ekonom dan mengikuti kenaikan 243,000 pada Oktober lalu yang lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Sementara tingkat pengangguran bertahan pada level 6 tahun terendah sebesar 5.8%.
Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.1%. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.9%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah 0.1%. Bursa Saham China dan Hong Kong belum memulai aktivitas perdagangan saham. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Thursday, 4 December 2014
Diskon Arab Saudi Bikin Harga Minyak Menyusut
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) jatuh pada Kamis karena
perdebatan tingkat harga terus terjadi setelah Arab Saudi mengumumkan
diskon besar untuk minyak mentah yang dijualnya kepada pembeli Asia dan
AS dalam upaya nyata mempertahankan pangsa pasarnya.
Harga minyak mentah AS menetap 57 sen lebih rendah menjadi US$ 66,81 per barel. Sementara itu, patokan minyak mentah Laut Utara Brent terakhir turun sekitar 30 sen menjadi US$ 69,75 per barel, melansir laman CNBC.
Berita bahwa ladang minyak El Sharara Libya, salah satu produsen minyak terbesar anggota OPEC, siap melanjutkan produksi setelah adanya pembersihan penyumbatan yang menekan sentimen di pasar akan kembali adanya kelebihan pasokan.
El Sharara menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari sebelum ditutup bulan lalu karena bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata.
Kerugian dalam minyak dan komoditas denominasi dolar lainnya menutup. Namun, dengan pelemahan dolar AS terhadap euro di tengah ketidakpastian tentang apakah Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus baru ke dalam ekonomi zona euro.
Sumber : Liputan6
Harga minyak mentah AS menetap 57 sen lebih rendah menjadi US$ 66,81 per barel. Sementara itu, patokan minyak mentah Laut Utara Brent terakhir turun sekitar 30 sen menjadi US$ 69,75 per barel, melansir laman CNBC.
Berita bahwa ladang minyak El Sharara Libya, salah satu produsen minyak terbesar anggota OPEC, siap melanjutkan produksi setelah adanya pembersihan penyumbatan yang menekan sentimen di pasar akan kembali adanya kelebihan pasokan.
El Sharara menghasilkan 300 ribu barel minyak per hari sebelum ditutup bulan lalu karena bentrokan antara kelompok-kelompok bersenjata.
Kerugian dalam minyak dan komoditas denominasi dolar lainnya menutup. Namun, dengan pelemahan dolar AS terhadap euro di tengah ketidakpastian tentang apakah Bank Sentral Eropa akan memperkenalkan stimulus baru ke dalam ekonomi zona euro.
Sumber : Liputan6
IHSG Menghijau, Lirik Delapan Saham Pilihan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham menjelang akhir pekan ini.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendeknya. Target resistance indeks saham terdekat di level 5.202 dan support di level 5.143. Adapun penguatan indeks saham ini ditunjang dari gerak IHSG secara teknikal mengingat IHSG bertahan di atas support hingga akhir perdagangan Kamis 4 Desember 2014.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran level 5.158-5.217 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti data initial jobless claims yang diperkirakan naik 22 ribu ke 335 ribu.
Selain itu, Eropa juga akan merilis keputusan bank sentral Eropa soal suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 0,5 persen. Data pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan naik 0,1 persen ke 0,2 persen kuartal per kuartal.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, rupiah melemah akibat penguatan dolar secara global membatasi kenaikan IHSG walaupun ada sentimen positif dari harga minyak yang melemah selama ini.
Ia pun merekomendasikan akumulasi saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara selektif untuk rebound bila terjadi koreksi minor. "IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251," kata Yuganur dalam ulasannya, Jumat (5/12/2014).
IHSG ditutup naik 11,11 poin (0,21 persen) ke level 5.177,16 pada perdagangan saham Kamis 4 Desember 2014.
Sumber : Liputan6
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG sedang berusaha melanjutkan pola penguatan jangka pendeknya. Target resistance indeks saham terdekat di level 5.202 dan support di level 5.143. Adapun penguatan indeks saham ini ditunjang dari gerak IHSG secara teknikal mengingat IHSG bertahan di atas support hingga akhir perdagangan Kamis 4 Desember 2014.
Dalam riset PT Sinarmas Sekuritas, IHSG akan menguat di kisaran level 5.158-5.217 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.
Sejumlah sentimen yang mempengaruhi IHSG antara lain rilis data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) seperti data initial jobless claims yang diperkirakan naik 22 ribu ke 335 ribu.
Selain itu, Eropa juga akan merilis keputusan bank sentral Eropa soal suku bunga acuan yang diperkirakan tetap di level 0,5 persen. Data pertumbuhan ekonomi juga diperkirakan naik 0,1 persen ke 0,2 persen kuartal per kuartal.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menilai, rupiah melemah akibat penguatan dolar secara global membatasi kenaikan IHSG walaupun ada sentimen positif dari harga minyak yang melemah selama ini.
Ia pun merekomendasikan akumulasi saham pilihan berkapitalisasi besar dan lapis kedua secara selektif untuk rebound bila terjadi koreksi minor. "IHSG akan berada di level support 5.156-5.105-5.070 dan resistance 5.215-5.251," kata Yuganur dalam ulasannya, Jumat (5/12/2014).
IHSG ditutup naik 11,11 poin (0,21 persen) ke level 5.177,16 pada perdagangan saham Kamis 4 Desember 2014.
Sumber : Liputan6
Emas Turun Seiring Bank Sentral Eropa Tolak Pembelian Bullion
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Emas berjangka turun pasca Bank Sentral Eropa mengatakan mereka tidak akan mempertimbangkan menambah pembelian bullion.
ECB
membahas akan membeli semua aset kecuali logam yang sesuai rencana akan
menilai kembali stimulus pada kuartal berikutnya, menurut Presiden
Mario Draghi hari ini. Komentar datang setelah anggota Dewan Eksekutif
Yves Mersch mengatakan bahwa pada bulan lalu bank bisa "secara teoritis"
membeli emas batangan.
Emas
rebound sebesar 6,8 % sejak menyentuh level 4 tahun terendahnya pada 7
November lalu di tengah spekulasi bahwa harga emas melemah akan
meningkatkan pembelian fisik, termasuk dari bank sentral. Permintaan
para investor untuk logam mulia telah berkurang di tengah mata uang
dolar mengalami reli dan inflasi tetap rendah.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Februari melemah 0,1 % untuk menetap
di level $ 1,207.70 per ons pada pukul 1:43 siang di bursa Comex New
York, turun untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
Saham Jepang Turun Dari Level 7-Thn Tertinggi Pasca Komentar Draghi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks
Topix Jepang turun untuk pertama kalinya dalam enam hari terakhir,
turun dari level tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, pasca Mario
Draghi mengatakan Bank Sentral Eropa (ECB) akan menunggu sampai kuartal
berikutnya untuk mengkaji untuk stimulus yang lebih lanjut.
Indeks
Topix turun 0,2 persen ke level 1,438.25 pukul 09:02 pagi di Tokyo,
setelah kemarin ditutup pada level tertinggi sejak Desember 2007 silam.
Indeks tersebut bersiap untuk kenaikan sebesar 2 persen pekan ini.
Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0,4 persen ke level
17,818.32 hari ini. Sedangkan mata uang  yen
stagnan pada level 119,80 per dolar setelah sempat melemah ke level 120
menyusul komentar Draghi. Saham AS turun dari rekornya, sementara saham
Eropa turun tajam dalam tujuh pekan terakhir.
Yen
mencatatkan penurunan ke level 120,25 pasca komentar Draghi. Yen
melemah 12 persen terhadap dolar tahun ini, merupakan penurunan
terpanjangnya pasca Bank of Japan (BOJ) mendorong stimulus pada 31
Oktober lalu.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan jelang laporan
pasar tenaga kerja AS. Sementara Indeks acuan melemah 0,1 persen
kemarin, dan saham perusahaan kecil yang di perdagangkan di Indeks
Russell 2000 turun 0,5 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Stagnan Jelang Laporan Bulanan Pekerjaan AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (5/12) - Indeks acuan regional Asia stagnan menjelang laporan pekerjaan bulanan AS. Â Saham material memimpin penurunan, sementara saham perusahaan konsumen naik.
Indeks
MSCI Asia Pacific mencatat penurunan kurang dari 0,1 persen ke level
140,68 pukul 09:01 pagi di Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China
dibuka. Sementara saham Fortescue Metals Group Ltd turun 4 persen di
Sydney. Sedangkan Indeks saham Asia flat pekan ini, karena para investor
yang ingin mengetahui data payrolls AS hari ini untuk mengkonfirmasi
bahwa pemulihan perekonomian AS pada pijakan yang kuat.
Laporan
payrolls hari ini mungkin menunjukkan para pengusaha AS menambahkan
sebesar 200.000 pekerjaan pada bulan November lalu untuk bulan ke-10,
sementara tingkat pengangguran berada di tingkat terendah sejak Juli
2008 silam.
Indeks Topix Jepang melemah  0,1
persen dan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,2 persen. Sementara
Indeks NZX 50 Selandia Baru dan indeks Kospi Korea Selatan stagnan.
Kontrak
berjangka pada Indeks Hang Seng China Enterprises dari perusahaan China
yang terdaftar di Hong Kong naik 0,5 persen. Sementara Indeks tersebut
telah naik 3 persen pekan ini dan kemarin ditutup pada level tertinggi
dalam setahun terakhir.
Indeks
Shanghai Composite naik 4,3 persen kemarin, memperpanjang kenaikan
sampai 19 persen selama bulan lalu, merupakan level tertinggi di antara
93 indeks ekuitas global. Indeks tersebut melakukan reli, yang
bertepatan dengan peningkatan penggunaan leverage, memacu investor
daratan untuk membuka rekening saham di laju tercepat dalam tiga tahun
terakhir dan mengirim nilai perdagangan ke rekor tertinggi. (vck)
Sumber: Bloomberg
Wednesday, 3 December 2014
Dolar Dekati Level 120 Yen Pada Outlook AS; Euro Melemah Jelang Rapat ECB
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Dolar
naik menjadi 0,1% menjadi 120 yen, level yang tidak terlihat sejak Juli
2007 lalu, seiring perkiraan ekonomi AS bahwa pertumbuhan pekerjaan
mempertahankan momentum kontras dengan resesi di Jepang.
Kemarin
Euro mendekati level terendah dua tahun jelang pertemuan ECB hari ini
karena investor berspekulasi mengenai waktu stimulus tambahan. Dolar
Australia jatuh ke level terendah empat tahun, memperpanjang penurunan
untuk hari keenam, setelah data kemarin menunjukkan laju pertumbuhan
ekonomi secara tak terduga melambat.
Dolar
naik 0,1% menjadi 119,87 ¥ pada 09:04 pagi di Tokyo dari kemarin,
setelah sebelumnya mencapai level tertinggi tujuh tahun 119.90. Euro
stagnan pada level $ 1,2312 setelah jatuh ke level $ 1,2301 kemarin,
merupakan yang terendah sejak Agustus 2012. Mata uang tunggal
ditransaksikan di level  ¥ 147,60 dari level 147,48 di New York.
Aussie turun 0,1% Â menjadi 83,95 sen AS setelah turun serendah 83,86, level yang tidak terlihat sejak Juli 2010 lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Ditutup Naik Seiring Melonjaknya Harga Minyak Mentah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Emas naik seiring meningkatnya harga energy yang mempengaruhi kekhawatiran bahwa inflasi akan masih rendah dan memulihkan permintaan akan logam mulia sebagai tempat lindung nilai.
Kontrak berjangka minyak mentah di New York naik untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. Korelasi antara emas dan minyak mentah hari ini ditutup naik 0.4, korelasi tertinggi sejak Juli 2013 lalu. Angka pembacaan 1 mengartikan bahwa harga bergerak sejalan.
Pergerakan harga minyak mentah memicu ayunan harga tertinggi pada emas dalam hampir 9 bulan terakhir. Para trader komoditas sering melacak harga energy dan dampaknya terhadap biaya-biaya konsumen. Pada bulan November lalu, emas turun ke level 4 tahun terendah akibat dollar reli dan surutnya permintaan akan tempat lindung inflasi pasca penurunan minyak mentah.
Emas berjangka untuk bulan Februari naik 0.8% ditutup di level $1,208.70 per ounce pukul 1:47 siang waktu Comex di New York. Volatilitas selama 60 hari naik ke level tertingginya sejak Maret lalu.
Minyak mentah telah turun dengan memasuki situasi pasar bearish setelah output AS naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir ditengah tanda-tanda penurunan pertumbuhan ekonomi yang terkait permintaan minyak di dunia. Hingga kemarin, minyak mentah Brent mengalami penurunan 36% sepanjang tahun 2014 ini, penurunan tertajam diantara 22 bahan mentah pada Bloomberg Commodity Index. Federal Reserve secara resmi telah menyatakan bahwa turunnya harga energi kemungkinan akan menekan biaya-biaya konsumen pada jangka waktu terdekat. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka minyak mentah di New York naik untuk kedua kalinya dalam 3 hari terakhir. Korelasi antara emas dan minyak mentah hari ini ditutup naik 0.4, korelasi tertinggi sejak Juli 2013 lalu. Angka pembacaan 1 mengartikan bahwa harga bergerak sejalan.
Pergerakan harga minyak mentah memicu ayunan harga tertinggi pada emas dalam hampir 9 bulan terakhir. Para trader komoditas sering melacak harga energy dan dampaknya terhadap biaya-biaya konsumen. Pada bulan November lalu, emas turun ke level 4 tahun terendah akibat dollar reli dan surutnya permintaan akan tempat lindung inflasi pasca penurunan minyak mentah.
Emas berjangka untuk bulan Februari naik 0.8% ditutup di level $1,208.70 per ounce pukul 1:47 siang waktu Comex di New York. Volatilitas selama 60 hari naik ke level tertingginya sejak Maret lalu.
Minyak mentah telah turun dengan memasuki situasi pasar bearish setelah output AS naik ke level tertingginya dalam lebih dari 3 dekade terakhir ditengah tanda-tanda penurunan pertumbuhan ekonomi yang terkait permintaan minyak di dunia. Hingga kemarin, minyak mentah Brent mengalami penurunan 36% sepanjang tahun 2014 ini, penurunan tertajam diantara 22 bahan mentah pada Bloomberg Commodity Index. Federal Reserve secara resmi telah menyatakan bahwa turunnya harga energi kemungkinan akan menekan biaya-biaya konsumen pada jangka waktu terdekat. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Topix Jepang Menuju Level 7 Tahun Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham
Jepang naik untuk hari kelima, dengan indeks Topix menuju level
tertinggi tujuh tahun setelah data menunjukkan momentum terbaru dalam
pemulihan ekonomi AS dan yen menyentuh terlemahnya sejak 2007.
Indeks
Topix naik 0,8% menjadi 1,441.41, siap untuk penutupan tertinggi sejak
Desember 2007. Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 17,901.74 hari
ini. Yen jatuh ke level 119,88 per dolar setelah tergelincir 0,5%
kemarin. Saham AS ditutup pada rekornya terkait tanda-tanda kemajuan
dalam pasar tenaga kerja dan layanan industri, sementara saham Eropa
naik menjelang keputusan bank sentral terkait kebijakan moneter saat
ini. Harga minyak rebound 0,8% kemarin setelah jatuh 3,1% pada 2
Desember.
Mata
uang Jepang turun 12% terhadap dolar tahun ini, dengan memeperpanjang
penurunan setelah Bank of Japan mendorong stimulus pada 31 Oktober.
Sebaliknya, Federal Reserve mengakhiri putaran ketiga pembelian obligasi
di engah pemulihan ekonomi di AS.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham Asia Catat Kenaikan Seiring Optimisme Pertumbuhan Ekonomi AS
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham
Asia mencatatkan kenaikan pasca ekuitas AS naik ke rekornya terkait
optimisme pada ekonomi terbesar dunia tersebut dan karena mata uang yen
mendekati level 120 per dolar, merupakan level tertinggi sejak Juli 2007
silam
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,3 persen ke level 140,13 pukul 09:01 pagi di
Tokyo, jelang bursa di Hong Kong dan China dibuka. Sementara Indeks
Topix Jepang menguat 0,9 persen karena mata uang yen diperdagangkan di
level 119.90 per dolar setelah melemah 1,2 persen selama dua hari
terakhir.
Kemarin
sebuah laporan swasta menunjukkan jumlah pekerja di AS sebanyak 200.000
pekerja untuk ketujuh kalinya dalam delapan bulan terakhir menurut data
payrolls pemerintah besok, sementara Federal Reserve Beige Book
menunjukkan tingginya perekrutan. Industri jasa di AS meningkat pada
bulan lalu di laju kedua tercepat lebih dari sembilan bulan terakhir.
Indeks
Kospi Korea Selatan menguat 0,4 persen. Sementara Indeks S&P/ASX
200 Australia naik 0,7 persen. Sedangkan Index NZX 50 Selandia Baru naik
0,1 persen.
Kontrak
pada indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,4 persen pada sesi perdagangan
terbaru mereka, sementara Indeks Hang Seng China Enterprises naik 0,8
persen. Sementara nilai saham yang diperdagangkan di Shanghai kemarin
meningkat ke rekor tertinggi sebesar 529.4 miliar yuan ($ 86.1 miliar),
lebih dari dua kali lipat RSI 30-hari, menurut data yang dikumpulkan
oleh Bloomberg.
Departemen
Tenaga Kerja merilis data pekerjaan besok. Sementara laporan pemerintah
dapat menunjukkan perusahaan menambah sebanyak 230.000 nonfarm payrolls
pada bulan November, sedangkan tingkat pengangguran bertahan di angka
sebesar 5,8 persen, menurut konsensus perkiraan para ekonom. Bank
Sentral Eropa (ECB) akan mengulas tingkat suku bunga hari ini di tengah
spekulasi pembuat kebijakan akan meningkatkan stimulus langkah-langkah
untuk mencegah deflasi. (vck)
Sumber: Bloomberg
Saham Komoditas Naik Antarkan Bursa AS Ditutup Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (4/12) - Saham
AS naik, mengirim Indeks Standard & Poor 500 ke semua waktu tinggi,
seiring saham industri dan komoditas rally sedangkan rilis data
mendorong kepercayaan pada perekonomian jelang laporan data tenaga kerja
pada hari Jumat mendatang.
Indeks S & P 500
naik 0,4 % ke level 2,074.18 pukul 04:00 sore waktu New York. Indeks Dow
Jones Industrial Average memperpanjang catatan, menguat 31,27 poin,
atau 0,2 %, ke level 17,910.82. Indeks Russell 2000 melonjak 0,9 %.
Indeks S & P 500 naik ke rekornya dari level 2,072.83 yang dicapai pada 28 November kemarin, pasca penjualan Black Friday
melemah dan harga minyak telah menyeret saham yang lebih rendah. Indeks
tersebut telah pulih sebesar 11 % dari level terendahnya pada Oktober
lalu di tengah optimisme pertumbuhan ekonomi cukup kuat untuk menahan
penurunan di luar negeri dan kebijakan moneter yang lebih ketat setelah
Federal Reserve mengakhiri program pembelian aset. (knc)
Sumber : Bloomberg
Tuesday, 2 December 2014
Minyak Mentah Naik Akibatkan Emas Memperpanjang Penurunan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Emas turun untuk ketiga kalinya dalam 4 sesi seiring harga minyak mentah meningkat akibatkan emas menjadi berayun.
Logam
kemarin mengalami kenaikan terbesarnya sejak September lalu setelah
minyak mentah berjangka rebound dari level 5 tahun terendahnya. Rally
minyak berakhir begitu saja saat ini, dan mata uang dolar naik ke level
tertingginya sejak Maret 2009 lalu terhadap 10 mata uang utama.
Volatilitas 60-hari emas melonjak ke level tertinggi sejak bulan Maret.
Pedagang emas melacak harga minyak karena dampaknya terhadap biaya konsumen. Ekspektasi inflasi AS, Treasury break-even
diukur dengan laju 5 tahun, melemah sebesar 24 % tahun ini, ditetapkan
penurunan terbesarnya sejak tahun 2008. Harga logam mulia tersebut turun
ke level 4 tahun terendahnya pada bulan lalu terkait para investor
melihat berkurangnya sebagai menyimpan nilai.
Emas
berjangka untuk pengiriman bulan Februari merosot sebesar 1,5 % untuk
menetap di level $ 1,199.40 pukul 1:54 di bursa Comex New York. Harga
emas kemarin melonjak sebesar 3,9 %, dan kontrak volume perdagangan naik
sekitar 370.132, kenaikan tertingginya sejak 20 Juni 2013 lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg
Ekonomi Rusia Diperkirakan akan Tergelincir dalam Resesi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Ekonomi Rusia diperkirakan menyusut 0,8
persen pada tahun 2015, akibat merosotnya pendapatan dari ekspor minyak
dan sanksi-sanksi Barat.
Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia Selasa (2/12) menyatakan memprediksi ekonomi Rusia akan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, turun dari proyeksi terdahulu, 1,2 persen.
Kemajuan ekonomi Rusia terhambat oleh merosotnya pendapatan dari ekspor minyak, tulang punggung anggaran negara, dan sanksi-sanksi negara Barat terkait intervensi Rusia di Ukraina.
Sanksi-sanksi tersebut merugikan bank-bank Rusia dan investasi di negara tersebut berkurang, sementara itu nilai mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar Amerika merosot lebih dari 40 persen tahun ini.
Kementerian ekonomi menyatakan sebelumnya, prediksi yang lebih baik memperkirakan sanksi-sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa akan dicabut tahun depan, tetapi proyeksi baru memperkirakan “berlanjutnya risiko-risiko geopolitik yang kuat.
Menurut perkiraan tersebut, akan terjadi lebih banyak lagi pelarian modal dari Rusia, suatu kemerosotan 125 miliar dolar investasi, lebih banyak daripada 100 miliar dolar perkiraan sebelumnya
Ekonomi Rusia sangat terpukul terutama oleh merosotnya pendapatan dari minyak. Harga minyak mentah di pasar dunia turun hingga sepertiga sejak Juni menjadi 70 dolar atau lebih rendah lagi per barel.
Dengan jatuhnya nilai rubel, inflasi di Rusia meningkat, dan dapat mencapai 9 persen dalam beberapa pekan mendatang. Kementerian ekonomi memperkirakan bahwa penghasilan riil warga Rusia akan berkurang 2,8 persen tahun depan, bukannya pertambahan 0,4 persen yang diprediksi sebelumnya.
Kemunduran dalam ekonomi Rusia sejalan dengan prospek suram di berbagai penjuru dunia, kecuali di Amerika Serikat, di mana ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan perbaikan yang berarti. Blok mata uang euro yang beranggotakan 18 negara, yang secara kolektik merupakan ekonomi terbesar dunia, di ambang resesi, sedangkan ekonomi Tiongkok melamban dan ekonomi Jepang kini telah mengalami resesi.
Sumber : VOA
Kementerian Pembangunan Ekonomi Rusia Selasa (2/12) menyatakan memprediksi ekonomi Rusia akan menyusut 0,8 persen pada tahun 2015, turun dari proyeksi terdahulu, 1,2 persen.
Kemajuan ekonomi Rusia terhambat oleh merosotnya pendapatan dari ekspor minyak, tulang punggung anggaran negara, dan sanksi-sanksi negara Barat terkait intervensi Rusia di Ukraina.
Sanksi-sanksi tersebut merugikan bank-bank Rusia dan investasi di negara tersebut berkurang, sementara itu nilai mata uang Rusia, rubel, terhadap dolar Amerika merosot lebih dari 40 persen tahun ini.
Kementerian ekonomi menyatakan sebelumnya, prediksi yang lebih baik memperkirakan sanksi-sanksi yang diterapkan Amerika Serikat dan negara-negara Eropa akan dicabut tahun depan, tetapi proyeksi baru memperkirakan “berlanjutnya risiko-risiko geopolitik yang kuat.
Menurut perkiraan tersebut, akan terjadi lebih banyak lagi pelarian modal dari Rusia, suatu kemerosotan 125 miliar dolar investasi, lebih banyak daripada 100 miliar dolar perkiraan sebelumnya
Ekonomi Rusia sangat terpukul terutama oleh merosotnya pendapatan dari minyak. Harga minyak mentah di pasar dunia turun hingga sepertiga sejak Juni menjadi 70 dolar atau lebih rendah lagi per barel.
Dengan jatuhnya nilai rubel, inflasi di Rusia meningkat, dan dapat mencapai 9 persen dalam beberapa pekan mendatang. Kementerian ekonomi memperkirakan bahwa penghasilan riil warga Rusia akan berkurang 2,8 persen tahun depan, bukannya pertambahan 0,4 persen yang diprediksi sebelumnya.
Kemunduran dalam ekonomi Rusia sejalan dengan prospek suram di berbagai penjuru dunia, kecuali di Amerika Serikat, di mana ekonomi terbesar dunia itu menunjukkan perbaikan yang berarti. Blok mata uang euro yang beranggotakan 18 negara, yang secara kolektik merupakan ekonomi terbesar dunia, di ambang resesi, sedangkan ekonomi Tiongkok melamban dan ekonomi Jepang kini telah mengalami resesi.
Sumber : VOA
Saham Asia Ikuti Ekuitas AS Ke Level Tertinggi Seiring Pelemahan Yen
BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham
Asia catat penguatan untuk hari kedua, pasca ekuitas AS yang naik lebih
tinggi, sementara indeks Topix Jepang reli karena pelemahan mata uang
yen dan juga para investor mengkaji dampak pelemahan harga minyak
terkait prospek perekonomian global.
Indeks
MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen ke level 140,25 pukul 09:01 pagi di
Tokyo, bersamaan dengan dua kali lebih banyak saham yang meningkat dan
sebagian lagi melemah. Indeks Topix naik 0,4 persen karena mata uang
Jepang turun 0,7 persen kemarin. Sementara saham AS melakukan reli
bersama dengan mata uang dolar kemarin terkait laporan yang menunjukkan
pembelanjaan konstruksi yang meningkat lebih dari perkiraan pada bulan
Oktober lalu.
Indeks
Kospi Korea Selatan stagnan. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,7
persen, sementara Index NZX 50 Selandia Baru menguat 0,3 persen.
Sedangkan Singapore Exchange Ltd menunda dimulainya perdagangan di pasar
surat berharga negara tersebut 3 1/2 jam hari ini, karena terdapat
kesalahan software.
Minyak kembali menurun kemarin, bersama dengan West Texas Intermediate berjangka yang melemah sebesar 3,1 persen, pasca  pemerintah
dan Kurdi di Irak mencapai kesepakatan untuk membuka jalan bagi
meningkatnya ekspor minyak. Sementara WTI rebound 1,1 persen hari ini ke
level $ 67,62 per barel.
Kontrak
berjangka pada indeks Standard & Poor 500 stagnan. Sementara indeks
acuan naik 0,6 persen kemarin karena saham bioteknologi dan energi
perusahaan melakukan reli dan data belanja konstruksi mendorong
kepercayaan dalam perekonomian. Laporan tenaga kerja pemerintah akhir
pekan ini mungkin menunjukkan perusahaan meningkatkan gaji sebesar
230.000 pada bulan November lalu, sedangkan tingkat pengangguran sebesar
5,8 persen, menurut perkiraan konsensus para ekonom.
Kontrak
berjangka pada indeks Hang Seng Hong Kong catat kenaikan 0,1 persen
pada sesi perdagangan terbaru mereka, dan kontrak pada Indeks Hang Seng
China Enterprises menguat 0,3 persen. (vck)
Sumber: Bloomberg
Saham Jepang Dibuka Naik Untuk Hari Ke-4
BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham
Jepang naik hari keempat, dengan indeks Topix bersiap untuk
memperpanjang penutupan tertinggi sejak 2007, karena sektor eksportir
menguat setelah pelemahan yen serta perusahaan sekuritas yang memimpin
gain.
Topix
naik 0,4% menjadi 1,433.98 pada 09:07 pagi di Tokyo, menuju penutupan
tertinggi sejak 28 Desember 2007. Dengan semua kecuali lima dari 33 sub
industri yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average meningkat 0,6%
menjadi 17,760.39. Yen berada di level 119,19 per dolar setelah jatuh
0,7% kemarin. Saham AS naik kemarin karena data Menunjukkan belanja
konstruksi dan penjualan mobil yang kuat. Minyak mentah berjangka West
Texas Intermediate rebound 1,1% hari ini setelah turun sebesar 3,1%
kemarin.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,6% kemarin. Kontrak pada Indeks sedikit berubah hari ini.(yds)
Sumber: Bloomberg
Saham AS Ditutup Menguat Seiring Saham Perusahaan Bioteknologi & Energi Rally
BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/12) - Saham
AS naik, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 menguat kembali
sejak bulan Oktober lalu mengalami penurunan , penguatan ini akibatkan
saham perusahaan bioteknologi dan energi rally dan rilis data terkait
belanja konstruksi mendorong kepercayaan pada perekonomian.
Saham
Biogen Idec Inc memimpin kenaikan pasca obat yang Alzheimer menunjukkan
menjanjikan hasil awal. Saham energi naik 1,3 % seiring minyak kembali
naik. Saham Genworth Financial Inc anjlok sebesar 5,8 % terkait JPMorgan
Chase & Co memangkas target harga pada saham.
Indeks
S & P 500 naik 0,6 % ke level 2,066.50 pada pukul 04:00 sore waktu
New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 100,95 poin, atau
0,6 %, ke semua waktu tertinggi dari level 17,877.75. Indeks Russell
2000 pada perusahaan kecil melonjak 1,3 %, setelah kemarin merosot 1,6
%.
Indeks
S & P 500 kemarin turun 0,7 %, penurunan terbesarnya sejak 22
Oktober lalu, seiring data menunjukan melemahnya penjualan Black Friday dan manufaktur China dibayangi rebound harga minyak dan perluasan di pabrik-pabrik Amerika. (knc)
Sumber : Bloomberg
Monday, 1 December 2014
Dolar Turun Dari Level 5 Tahun Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Dolar
turun dari level tertingginya dalam lebih dari 5 tahun terakhir di
tengah spekulasi mata uang mungkin telah mendongkrak mata uang dolar.
Dolar AS tergelincir
terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama setelah RSI Indeks Spot
Dolar Bloomberg melebihi angka 70 pada 28 November kemarin. Mata uang
Rubel Rusia memimpin penurunan dengan mata uang beberapa negara
penghasil komoditas 'minyak mencapai level 5 tahun terendahnya. Yen
menguat setelah sebelumnya melemah ke level 7 tahun terendahnya terkait Moody Investors Service memangkas peringkat kredit Jepang.
Indeks Spot Dolar
Bloomberg, yang melacak Dolar AS terhadap mata uang dari 10 mitra
dagang, turun 0,3 % ke level 1,103.69 pukul 4:11 waktu New York. Ditutup
pada 28 November kemarin di level 1,106.90, yang merupakan level
tertingginya sejak Maret 2009 silam.
Dolar turun 0,2 % ke
level 118,36 yen, setelah sebelumnya menyentuh level 119,14 yen, level
tertingginya sejak Agustus 2007. Mata uang AS menyusut 0,2 % ke level $
1,2473 per euro. Mata uang 18 negara sedikit berubah pada level 147,64
yen. (knc)
Sumber : Bloomberg
Emas Naik Tajam Dalam 14 Bulan Terakhir Seiring Minyak Rebound
BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Emas
dan perak berjangka mengalami kenaikan terbesarnya sejak September 2013
lalu seiring harga minyak reli meningkatkan kembali permintaan untuk
logam sebagai simpanan nilai.
Minyak mentah
berjangka di New York melonjak sebesar 4,8 %, rebound dari level 5 tahun
terendahnya. Emas sebelumnya jatuh ke level 3 pekan terendah setelah
para pemilih Swiss menolak tindakan yang pasti sudah diperlukan bank
sentral untuk menarik sebagian aset bullion. Emas menghapus penurunan
tahun ini terkait Moody Investors Service
memangkas rating kredit belanja Jepang melambat dan pasca liburan AS,
memicu kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global akan goyah.
Bullion turun ke level
terendah sejak 2010 pada bulan lalu, terkait mengurangnya permintaan
untuk lindung nilai terhadap inflasi. Pejabat Federal Reserve telah
memperingatkan bahwa energi yang lebih rendah bisa menekan biaya
konsumen dalam waktu dekat. Minyak mentah mengalami kenaikan pertama
dalam lebih dari sepekan terakhir.
Di bursa Comex, emas
berjangka untuk pengiriman bulan Februari menguat sebesar 3,6 % untuk
menetap di level $ 1,218.10 per ons pada pukul 1:58 waktu New York,
kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013 lalu. Harga emas naik 1,3 %
pada tahun ini. (knc)
Sumber : Bloomberg
Lebih Banyak Warga AS Beralih ke ECommerce
BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Musim belanja liburan AS dibuka dengan
lemah hari Kamis (27/11) lalu, karena jumlah orang-orang yang mencari
barang-barang murah di toko dan online turun dibandingkan tahun lalu.
Jumat setelah Hari Thanksgiving secara tradisional adalah hari belanja terbesar sepanjang tahun, dan waktu di mana banyak pedagang atau toko mendapatkan laba besar. Para pencatat pemasukan mencatat kerugian dengan tinta merah dan laba dengan tinta hitam, dan mempopulerkan periode tersebut dengan "Black Friday" karena pentingnya periode ini untuk dunia bisnis sepanjang satu tahun.
National Retail Federation mengatakan lebih dari 133 juta warga Amerika berbelanja langsung di toko atau online sejak hari Kamis. Angka tersebut menurun lebih dari 5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu.
Para peritel memperhatikan penjualan online pada hari Senin dengan cermat karena "Cyber Monday" telah menjadi waktu puncak bagi orang-orang untuk berbelanja karena mereka menghindari kerumunan orang di toko dan lebih memilih berbelanja online.
ComScore, yang memonitor perdagangan online, mengatakan minggu pertama bulan November menunjukkan penjualan online yang lebih tinggi daripada waktu sama tahun lalu.
Sumber : VOA
Jumat setelah Hari Thanksgiving secara tradisional adalah hari belanja terbesar sepanjang tahun, dan waktu di mana banyak pedagang atau toko mendapatkan laba besar. Para pencatat pemasukan mencatat kerugian dengan tinta merah dan laba dengan tinta hitam, dan mempopulerkan periode tersebut dengan "Black Friday" karena pentingnya periode ini untuk dunia bisnis sepanjang satu tahun.
National Retail Federation mengatakan lebih dari 133 juta warga Amerika berbelanja langsung di toko atau online sejak hari Kamis. Angka tersebut menurun lebih dari 5 persen dibandingkan dengan waktu yang sama pada tahun lalu.
Para peritel memperhatikan penjualan online pada hari Senin dengan cermat karena "Cyber Monday" telah menjadi waktu puncak bagi orang-orang untuk berbelanja karena mereka menghindari kerumunan orang di toko dan lebih memilih berbelanja online.
ComScore, yang memonitor perdagangan online, mengatakan minggu pertama bulan November menunjukkan penjualan online yang lebih tinggi daripada waktu sama tahun lalu.
Sumber : VOA
Saham Jepang Catat Penurunan Pasca Pemangkasan Utang; Yen Menguat
BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Saham
Jepang mencatatkan penurunan, bersamaan dengan indeks Topix yang
melemah dari enam tahun tingginya, karena mata uang yen menguat pasca
Moody Investors Service memangkas rating kredit negara itu dalam
downgrade pertama pada rezim Perdana Menteri Shinzo Abe.
Indeks
Topix melemah sebesar 0,5 % ke level 1,414.76 pukul 09:05 pagi di
Tokyo. Semua kecuali lima dari 33 kelompok industri mencatat pelemahan.
Sementara Indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,6 % ke level
17,488.50. Mata uang yen turun ke level 119,14 per dolar pasca
pengumuman Moody Investors Service kemarin jelang membalikkan kursus dan
mendapatkan sebesar 0,2 persen. Hal tersebut naik 0,1 % ke level 118,28
hari ini pasca bulan lalu turun tajam sejak Januari 2013 lalu.
Sedangkan West Texas Intermediate minyak mentah berjangka mencatatkan
kenaikan tertingginya dalam dua tahun terakhir kemarin pasca turun 10 %
pada 28 November lalu
Moody
Investors Service memangkas rating satu tingkat ke level A1 pasca Abe
memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan dalam 18 bulan
terakhir karena perkiraan awal dari produk domestik bruto yang
menunjukkan perekonomian mengalami kontraksi pada kuartal September
lalu, sehingga mengirimkan Jepang kembali ke resesi.
Sumber: Bloomberg
Bursa Saham AS Ditutup Melemah 0.7% Ditengah Pelemahan Manufaktur China
BESTPROFIT FUTURES MALANG (02/12) - Bursa Saham AS melemah akibat melemahnya
hasil rilis data terkait penjualan pada Black Friday dan manufaktur
China yang membayangi rebound minyak mentah dan kenaikan pada manufaktur
Amerika.
Indeks S&P 500 melemah 0.7% ke level 2,053.5 pukul 4 sore waktu New York. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48.75 poin atau 0.3% ke level 17,779.49. Indeks Nasdaq 100 turun 1.2%. Saat ini perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 18% diatas 30 hari rata-rata.
Indeks S&P 500 selama setengah jam pertama sesi perdagangan melemah sebesar 0.8% setelah saham Apple turun 6.4%, penurunan tajam sejak Januari lalu. Ekuitas sempat memangkas penurunan setelah saham Apple memangkas penurunannya dan rilis data dari Institute for Supply Management menunjukkan manufaktur AS bulan November tumbuh pada jauh tertingginya dari yang diperkirakan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks S&P 500 melemah 0.7% ke level 2,053.5 pukul 4 sore waktu New York. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 48.75 poin atau 0.3% ke level 17,779.49. Indeks Nasdaq 100 turun 1.2%. Saat ini perdagangan saham pada Indeks S&P 500 sebesar 18% diatas 30 hari rata-rata.
Indeks S&P 500 selama setengah jam pertama sesi perdagangan melemah sebesar 0.8% setelah saham Apple turun 6.4%, penurunan tajam sejak Januari lalu. Ekuitas sempat memangkas penurunan setelah saham Apple memangkas penurunannya dan rilis data dari Institute for Supply Management menunjukkan manufaktur AS bulan November tumbuh pada jauh tertingginya dari yang diperkirakan sebelumnya. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Subscribe to:
Posts (Atom)