Thursday 9 July 2015

Emas Naik untuk Hari Kedua

BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/7) - Emas naik di hari kedua, memperpanjang rebound dari level terendahnya dalam tiga bulan terakhir, terkait spekulasi bahwa risiko pelemahan ekonomi China dan Yunani akan mendorong Federal Reserve untuk menunda menaikkan suku bunga AS.
Semua kecuali satu anggota Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) "mengindikasikan bahwa mereka akan perlu untuk melihat lebih banyak bukti bahwa pertumbuhan ekonomi cukup kuat" sebelum menaikkan suku bunga, Risalah pertemuan the Fed yang dirilis Rabu kemarin menunjukkan. Suku bunga yang lebih tinggi dapat meredam daya tarik emas karena emas tidak dapat membayar bunga atau memberikan imbal hasil seperti aset lain seperti obligasi dan ekuitas.
Emas turun dalam empat kuartal terakhir, kemerosotan terpanjang sejak tahun 1997 lalu, terkait prospek kenaikan suku bunga. Risalah pertemuan the Fed menunjukkan kekhawatiran the Fed bahwa ketidak stabilan ekonomi luar negeri menimbulkan risiko untuk ekspansi ekonomi AS. Dana Moneter Internasional (IMF) pada hari Kamis memangkas proyeksi pertumbuhan global pada tahun 2015 ini.
Emas untuk pengiriman segera naik sebesar 0,2 persen ke level $1,160.73 per ons pukul 01:47 di New York. Harga emas meningkat sebesar 0,3 persen pada Rabu kemarin pasca menembus level $1,147.36, terendah sejak 18 Maret lalu.
IMF dalam memotong perkiraan mengacu pada pelemahan pertumbuhan ekonomi AS kuartal pertama dan memperingatkan bahwa gejolak pasar keuangan dari China hingga Yunani memperlambat prospek pertumbuhan. Saham China jatuh dalam beberapa pekan terakhir, dan Yunani sedang berjuang untuk mencapai kesepakatan dengan kreditur Eropa tetap dalam zona euro. (izr)
Sumber: Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Menguat Pasca Reboundnya Ekuitas China


BESTPROFIT FUTURES MALANG (10/7) - Bursa saham AS ditutup menguat, setelah ekuitas China rebound tajam sejak 2009 dan pemerintah Yunani menghadapi tenggat waktu untuk perencanaan ekonomi guna mengamankan bailout yang baru.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,2% menjadi 2,051.27 pada pukul 4 sore di New York, setelah jatuh 1,7% ke level terendah empat bulan kemarin.
Indeks S & P 500 naik sebanyak 1,4% hari ini sebelum menyerah lebih dari setengah gain untuk diperdagangkan mendekati harga rata-rata selama 200 hari terakhir. Saham Apple tergelincir 1,9% sehingga membebani indeks utama.(yds)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 8 July 2015

Emas Rebound Terkait Dolar, Risalah Pertemuan The Fed Menunjukan Ketidakpastian

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7) - Emas naik pada Rabu, karena pelemahan dolar, harga berbalik pasca menyentuh level terendahnya dalam empat bulan terakhir seiring kejatuhan di pasar saham China dan terus berlangsungnya krisis utang Yunani.
Harga emas tidak bereaksi terhadap risalah pertemuan kebijakan Federal Reserve AS Juni lalu yang menunjukkan para pejabat mengatakan mereka perlu melihat tanda-tanda lebih lanjut penguatan ekonomi AS sebelum menaikkan suku bunga.
Melek mengharapkan The Fed akan menaikkan suku bunga tahun ini.
Presiden the Fed San Francisco John Williams mengatakan the Fed kemungkinan akan menaikkan suku tahun ini akan tetapi harus tanda-tanda lebih lanjut terkait laju inflasi menuju target bank sentral sebesar 2 persen.
Spot emas naik 0,6 persen ke level $1,161.60 per ons pukul 2:54 waktu New York, pasca jatuh ke level $1,146.75, terendah sejak 18 Maret lalu, dalam perdagangan sebelumnya. Emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus ditutup naik $10,9 ke level $1,163.50 per ons.
Logam mulia lainnya turun tajam pada awal perdagangan, dengan platinum mendekati level $1.000 per ons untuk pertama kalinya dalam lebih dari enam tahun terakhir sebelum kembali meningkat. (izr)
Sumber: Reuters

Yen Naik Ditengah Pelemahan Saham China; Euro Catat Gain

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7) - Yen menguat ditengah gejolak saham di China mendorong permintaan untuk aset haven di tengah anjloknya mata uang komoditas.
Mata uang Jepang menguat terhadap semua 16 mata uang utama. Ini menguat untuk hari kelima terhadap dolar AS, kenaikan beruntun terpanjang sejak April, di tengah kekhawatiran gejolak di China akan meluas dan melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Euro naik tajam dalam tiga pekan di tengah spekulasi bahwa Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur di akhir pekan ini.
Yen dihargai 1,6% menjadi 120,64 per dolar pada 12:17 siang waktu New York, melanjutkan gain lima harinya menjadi 2,1%. Mata uang Jepang menguat 1% menjadi 133,52 per euro. Euro naik 0,5% menjadi $ 1,1067.
Indeks China Shanghai Composite jatuh sebanyak 8,2%, yang tertajam sejak 2007. Tindakan pemerintah untuk menstabilkan pasar sejauh ini gagal untuk menghentikan penurunan seiring pedagang bersantai terkait spekulasi marjin yang berada pada laju rekornya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham AS ditutup Melemah Seiring Kejatuhan Saham China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7)  Indeks S&P 500 turun ke level terendahnya dalam empat bulan terakhir ditengah kekhawatiran penurunan tajam saham China dapat menghambat pertumbuhan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut dan rilis risalah pertemuan the Fed menunjukan bahwa para pejabat otoritas mengakuai potensi resiko dari krisis luar negeri.
Indeks S&P 500 anjlok sebesar 1.7 persen ke level 2,046.88 pukul 4 sore di New York, level penutupan terendah sejak 11 Maret lalu.
Anggota FOMC (Federal Open Market Committee) menyebutkan Å“ketidakpastian Yunani dan kreditur akan mencapai kesepatakan bailout dan laju kemungkinan pertumbuhan ekonomi di luar negeri terutama di China dan negara emerging market lainnya. Menurut risalah pertemuan FOMC tanggal 16-17 Juni lalu.
Pejabat otoritas the Fed pada bulan Juni lalu memperkirakan mereka akan menaikkan suku bunga sebanyak dua kali tahun ini, sambil menurunkan pandangan mereka untuk kenaikan berikutnya. Sejak itu, pasar global telah terguncang oleh risiko meningkatnya keluarnya Yunani dari zona euro dan penurunan tajam saham Cina.
Penurunan tajam saham China telah menyulut keprihatinan tentang dampak yang lebih luas pada pertumbuhan ekonomi global. China telah meluncurkan langkah-langkah untuk meningkatkan pasar baru hampir setiap malam selama 10 hari terakhir seiring pihak otoritas berusaha untuk menjaga kepercayaan dalam kepemimpinan bangsa dan mencegah kecelakaan dari membebani ekspansi ekonomi.
Pemerintah Presiden Xi Jinping berupaya untuk memerangi kekacaun seiring pembuat kebijakan berusaha untuk menjaga tingkat kepercayaan dalam kepemimpinan bangsa dan mencegah kecelakaan dari membebani ekspansi ekonomi terlemah sejak 1990. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham AS Turun 1.2 % Ditengah Gejolak Ekuitas China

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7) - Saham AS turun ditengah anjloknya ekuitas China sehingga meningkatkan kekhawatiran mengenai meluasnya dampak pada pertumbuhan ekonomi global jelang Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan kebijakan terbaru.
Saham bahan material, perbankan serta saham teknologi merupakan diantara performa terburuk, hampir sama dengan kemarin jelang ekuitas membukukan penurunan tajamnya. Alcoa Inc turun 4% sebelum laporan pendapatannya setelah pasar tdiutup. Bank of America Corp dan Citigroup Inc anjlok lebih dari 1,5%. Apple Inc, Yahoo! Inc dan Intel Corp merosot setidaknya 1,1%.
Indeks Standard & Poor 500 turun 1,2% menjadi 2,057.10 pada 13:35 siang di New York, mendekati harga rata-rata untuk 200 hari terakhir. Dow Jones Industrial Average kehilangan 181,11 poin, atau 1%, ke level 17,595.80. Indeks Nasdaq Composite turun 1,3%.
Ekuitas sementara memperpanjang penurunan setelah Bursa Efek New York menghentikan perdagangan di semua sekuritas karena "masalah teknis." Indeks S & P Dow Jones, yang menghitung harga untuk S & P 500 dan Dow, beralih ke catatan Indeks composite untuk harga pada saham tercatat di NYSE dalam indeks tersebut.
Indeks acuan Asia membukukan penurunan tajam dalam dua tahun setelah gejolak yang meluas pada saham China ditengah putaran lain dari langkah-langkah dukungan pemerintah gagal meredakan kekhawatiran bahwa marjin perdagangan akan terus aman pada laju rekornya.(yds)
Sumber: Bloomberg

Saham Eropa ditutup Menguat Terkait Haparan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/7) - Saham Eropa ditutup menguat pada hari Rabu, meskipun kerugian besar di bursa saham China, di tengah harapan resolusi untuk krisis Yunani pasca para pemimpin Eropa memberi Athena batas waktu untuk mengajukan proposal reformasi bailout terbaru.
Ekuitas Inggris menguat tajam terkait anggaran disampaikan kepada parlemen pada hari ini oleh menteri keuangan George Osborne, yang menguraikan langkah-langkah penghematan baru.
Indeks acuan FTSE 100 London ditutup menguat 0,91 persen ke level 6,490.70.
Indeks DAX 30 naik 0,66 persen ke level 10,747.30 dan indeks CAC 40 Paris menguat sebesar 0,75 persen ke level 4,639.02 dibandingkan dengan penutupan Senin lalu.
Dalam perdagangan valuta asing pada hari Rabu, euro menguat ke level $1,1069 dari level $1,1011 pada akhir perdagangan di New York pada Selasa.
Para pemimpin zona euro telah memerintahkan Yunani untuk mengajukan rinci proposal reformasi bailout pada Kamis besok, sementara mereka memperingatkan telah menyusun rencana kontingensi dalam kasus itu bila tidak memenuhi harapan.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras berjanji pada hari ini untuk menyajikan rencana reformasi yang "kredibel" sebelum batas waktu itu.
Semua 28 pemimpin Uni Eropa kemudian akan memeriksa rencana tersebut pada hari Minggu di KTT yang bisa menyelamatkan perekonomian Yunani yang hampir mati, atau mungkin menyebabkan Yunani keluar dari zona euro. (izr)
Sumber: AFP

Tuesday 7 July 2015

Harga Minyak Turun, Pasar Menanti Data Stok AS

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/7) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun tipis pada penutupan perdaganan Selasa (Rabu pagi WIB) usai turun tajam sehari sebelumnya di tengah kekhawatiran tentang utang Yunani dan anjloknya pasar saham China.

Dilansir dari Reuters, Selasa (8/7/2015), pedagang mengalihkan perhatian mereka terhadap kemungkinan penurunan persediaan minyak mentah AS pekan lalu. Sebuah jajak pendapat Reuters menemukan harapan bahwa data pemerintah AS pada Rabu bisa menunjukkan penurunan 700.000 barel. Kelompok industri American Petroleum Institute (API) memperkirakan penurunan hampir 960.000 barel.

Harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate yang menjadi patokan harga AS, turun US$ 20 sen menjadi US$ 51,98 per barel, memperluas penurunan lebih dari 8 persen sejak penutupan Kamis pekan lalu.

Sedangkan harga minyak jenis Brent ditutup naik US$ 31 sen menjadi US$ 56,85 per barel. Harga minyak mentah AS telah terkikis sekitar 17 persen sejak menyentuh level tinggi pada Mei sebesar US$ 62,58 per barel.

Pada awal perdagangan minyak pada hari Selasa, investor melarikan uangnya ke intrumen investasi yang relatif aman seperti ke obligasi dan dolar AS usai hasil referendum Yunani untuk menolak bailout internasional. Nilai tukar dolar AS naik ke level tertinggi lima minggu. Hal ini melemahkan permintaan untuk komoditas denominasi dolar dari pengguna mata uang lainnya.

Bursa saham China terus penurunan harga, meskipun langkah-langkah dukungan dari Beijing dilakukan. Juga membebani harga minyak adalah tekad Iran untuk menutup kesepakatan nuklir dengan kekuatan global yang membawa lebih banyak pasokan ke pasar, serta restart terminal minyak utama di Libya.(Ndw/Gdn)


Sumber : Liputan6

Wall Street Menguat di Tengah Pembicaraan Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup naik usai indeks S&P 500 bangkit dari penurunan di awal sesi di tengah spekulasi mengenai nasib Yunani.

Dilansir dari Bloomberg, Rabu (7/8/2015), saham Altria Group Inc naik 3,5 persen memimpin penguatan sektor konsumen, sementara saham sektor energi anjlok. Saham Freeport-McMoRan Inc turun 3,3 persen karena harga logam industri jatuh di tengah kekhawatiran menurunnya permintaan bahan baku dari China.

Indeks S&P 500 naik 0,6 persen menjadi 2.081,34, setelah sebelumnya jatuh sebanyak 1,2 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 93,33 poin atau 0,5 persen  ke 17.776,91. Indeks Nasdaq naik 0,1 persen. Sebanyak 8,7 miliar saham berpindah tangan, 37 persen di atas rata-rata tiga bulan.

Seluruh menteri keuangan di zona euro berharap Yunani segera membuat proposal permohonan utang baru setelah negara tersebut menolak seluruh ketentuan dana talangan yang disyaratkan oleh para kreditor sebelumnya. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande meminta Yunani membuat proposal yang lebih serius kali ini.

Perdana Menteri Alexis Tsipras dikabarkan akan menghadiri pertemuan para pimpinan zona euro pada Selasa dan Rabu pekan ini. Sementara itu, bank-bank di Yunani masih akan tetap ditutup.

Kepala Asosiasi Perbankan Yunani, Louka Katseli mengatakan, bank-bank di Yunani tadinya akan segera dibuka tapi masa penutupan diperpanjang menyusul diskusi yang digelar awal pekan ini.

Sementara itu, Bank Sentral Eropa juga mengatakan, akan mengatur dukungan dana bantuan ke bank-bank Yunani yang kini sedang kehabisan uang tunai dan terancam runtuh. (Ndw/Gdn)


Sumber : Liputan6

Dolar Menyentuh 5 Pekan Tertinggi, Minyak Anjlok Ditengah Krisis Yunani Krisis Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/7) - Dolar melonjak ke lima pekan tertinggi ditengah upaya yang belum selesai untuk mengatasi krisis utang Yunani serta penurunan saham komoditas sehingga mendorong investor ke aset yang paling aman.
Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang menelusuri mata uang AS terhadap 10 rekan-rekan utama, naik 0,6% menjadi 1,197.22 pada 13:50 waktu New York. Menyentuh level tertinggi sejak 1 Juni Yen naik 0,1% menjadi 122,43 per dolar.
Mata uang menguat 1,5% pekan ini terhadap euro, dan menyentuh level $ 1,0916, yang terkuat sejak 2 Juni.(yds)
Sumber: Bloomberg

Emas Turun Ke Level 15 Pekan Terendah, Perak Merosot Ditengah Penguatan Dolar

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/7) - Emas jatuh ke level 15 pekan dan perak merosot ke termurah di tujuh bulan terakhir setelah krisis ekonomi Yunani mendorong permintaan aset heven untuk dolar, sehingga mengikis daya tarik logam mulia sebagai simpanan nilai.
Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 1,8% untuk menetap di level $ 1,152.60 per ons pada 1:48 siang setelah menyentuh level $ 1,146.80, terendah untuk kontrak teraktif sejak 18 Maret perak untuk pengiriman September anjlok 5% untuk $ 14,969 per ons. Sebelumnya, logam ini mencapai level $ 14,62, yang termurah sejak 1 Desember.
Dolar naik ke tertinggi lima pekan terhadap sekumpulan 10 mata uang. Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras di Brussels untuk apa yang bisa menjadi kesempatan terakhir untuk mengamankan penyelamatan dari para pemimpin Eropa dan menjaga negaranya di zona euro. Pada pekan yang berakhir 30 Juni, posisi net-long emas berjangka dan opsi jatuh 55%, terbesar sejak data pemerintah AS mulai pada bulan Juni 2006 lalu.
Emas telah turun 12% dalam 12 bulan terakhir karena greenback melonjak 18%.
Spekulasi bullish pada emas berjangka dan opsi pekan lalu turun ke 21.480 kontrak, terendah sejak Oktober 2006, data pemerintah menunjukkan Senin. Kepemilikan emas ETP menurun di delapan dari sembilan pekan terakhir, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg.
Selisih Perdagangan berjangka dalam perak pada Selasa adalah 88% di atas rata-rata 100-hari untuk saat ini, menurut data Bloomberg. Volume perdagangan emas adalah 37% lebih tinggi.
Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Oktober turun 2,3% menjadi $ 1,041.50 per ons setelah jatuh ke $ 1.027, terendah sejak Februari 2009. Palladium berjangka untuk pengiriman September turun 3,5% menjadi $ 652,40 per ons, penurunan terbesar sejak 27 Maret.(yds)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham AS Rebound Sementara Saham Asia, Komoditas Tenggelam

BESTPROFIT FUTURES MALANG (8/7) - Indeks Standard & Poor 500 naik, membalikkan penurunan lebih dari 1 persen, karena meningkatnya spekulasi bahwa krisis Yunani akan terkandung. Ekuitas emerging-market jatuh di tengah aksi jual komoditas, sementara dolar menguat.
Indeks S&P 500 naik 0,6 persen pukul 4 sore di New York, rebound pasca tergelincir di bawah harga rata-rata untuk 200 hari terakhir. Indeks Stoxx Europe 600 turun sebesar 1,6 persen dan indeks MSCI Emerging Markets anjlok sebesar 1,4 persen seiring penurunan komoditas dari minyak hingga logam industri karena kekhawatiran bahwa permintaan China akan merosot. Obligasi imbal hasil tenor 10-tahun turun tiga basis poin menjadi 2,26 persen, pemangkasan slide dari 10 basis poin.
Yunani mengesampingkan tabrakan langsung dengan kreditur dengan menjanjikan untuk menempatkan proposal ekonomi secara tertulis. Kepala keuangan kawasan euro akan membahas permintaan tersebut pada hari Rabu, langkah pertama menuju dimulainya kembali pembicaraan. Saham China yang ditransaksikan di Hong Kong memasuki fase bearish bahkan pemerintah China bergerak untuk membendung penurunan tersebut, memicu kekhawatiran permintaan komoditas akan melemah. (izr)
Sumber: Bloomberg

Monday 6 July 2015

Ketidakpastian Krisis Yunani Tekan Wall Street

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) jatuh di awal pekan seiring hasil refendum pemilih Yunani mendukung pemerintah untuk menolak syarat kreditor internasional soal dana talangan. Ditambah sentimen China menerapkan langkah-langkah darurat untuk menghentikan aksi jual di pasar saham Shanghai.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 46,53 poin (0,26 persen) ke level 17.683,58. Indeks saham S&P 500 tergelincir 8,02 poin (0,39 persen) ke level 2.068,76. Pelemahan ini diikuti indeks saham Nasdaq susut 17,27 poin (0,34 persen) ke level 4.991,94.

Sentimen global dari Yunani dan China mempengaruhi laju bursa saham AS. Setelah mayoritas pemilih Yunani mendukung pemerintah menolak syarat yang diajukan kreditor, Perdana Menteri Alexis Tsipras dikabarkan berjanji kepada Kanselir Jerman Angela Merkel untuk membawa proposal dalam pertemuan puncak para pemimpin zona Euro pada Selasa pekan ini.

Analis Voya Invesment Management, Karyn Cavanaugh menuturkan, meski Yunani menyebabkan ketidakpastian tetapi kesepakatan harus dilakukan untuk menjaga Yunani tetap di zona Euro.

"Yunani tidak dapat membayar utangnya, tidak ada jalan tengah di sana dan negara-negara lain akan harus membayar tagihan, dan mereka marah. Akan tetapi, sejumlah utang sedang diperhitungkan. Yunani adalah pintu gerbang selatan ke Eropa. Nilai strategis tidak sedang dihitung," ujar Karyn, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (7/7/2015).

Sementara itu, indeks saham China terus tertekan membuat para broker dan fund manager membeli saham dalam jumlah besar. Langkah ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan ini sebagai upaya mendukung untuk menahan penurunan indeks saham hampir 30 persen dalam tiga minggu.

"Orang melihat langkah darurat dan mereka berpikir yang tidak bisa baik," kata Karyn.

Di awal pekan ini, indeks saham Shanghai telah naik 2,4 persen. Akan tetapi, saham China yang diperdagangkan di bursa saham AS atau disebut BKCN turun tajam dalam 19 bulan. Hal ini menunjukkan investor di luar China cenderung hati-hati terhadap efektivitas kebijakan pemerintah.

Sedangkan sentimen domestik yang menekan laju IHSG didorong dari penurunan sektor saham energi. Sektor saham ini turun hampir 8 persen karena kekhawatiran atas pertumbuhan China dan ketidakpastian Yunani. Indeks sektor saham energi S&P turun 1,3 persen.

Selain itu, saham Aetna susut 6,4 persen menjadi US$ 117,43 setelah menyatakan akan membeli saham Humana sekitar US$ 37 miliar. Saham Humana ditutup naik 0,8 persen menjadi US$ 188,96.

Adapun volume perdagangan saham di bursa saham AS sekitar 6,6 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 7,6 miliar saham selama lima sesi terakhir. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Harga Minyak Jatuh Gara-gara Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/7) - Harga minyak dunia mengalami aksi jual terbesar dalam lima bulan di awal pekan ini sehingga mendorong harga turun hampir 8 persen. Aksi ini juga dipicu dari hasil refendum Yunani yang menolak syarat penawaran dana talangan kreditor internasional. Tekanan terhadap harga minyak ditambah bursa saham China yang juga merosot.

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun US$ 4,4 atau 7,7 persen menjadi US$ 52,53 per barel. Ini adalah penurunan terbesar dalam satu hari untuk minyak mentah acuan AS sejak awal Februari. Analis menilai, penurunan harga minyak mentah acuan AS itu menguji level bawah dalam enam tahun di kisaran US$ 42,03.

Sedangkan harga minyak Brent susut US$ 3,78 atau 6,3 persen ke level US$ 56,54. Angka ini di bawah rata-rata dalam 100 hari. Sejumlah sentimen negatif membayangi harga minyak di awal pejan. Hasil referendum Yunani yang diselenggarakan pada 5 Juli 2015 membuat euro jatuh terhadap dolar AS. Hal ini membebani permintaan komoditas berdenominasi dolar dari mata uang tunggal.

Selain itu, harga komoditas makin tertekan setelah bursa saham China jatuh sebanyak 30 persen seiring perlambatan ekonomi melambat.
Tekanan terhadap harga minyak juga berasal dari Iran. Kesepakatan antara Iran dan negara barat soal nuklir dengan batas waktu 7 Juli maka akan mendorong pasokan minyak ke pasar lebih besar. Hal ini terjadi bila sanksi terhadap Iran mereda.

Sebelumnya Iran berusaha untuk mengembalikan ekspor minyak yang telah turun dari 2,5 juta barel per hari pada 2011 menjadi sekitar 1 juta barel per hari pada 2014. Analis Morgan Stanley mengatakan, ekspor minyak Iran akan bertambah sekitar 700 ribu barel per hari pada akhir 2015. Hal ini dapat menunda pemulihan harga minyak.

"Dengan sejumlah sentimen yang membebani harga minyak, satu-satunya yang memberikan sentimen positif berasal dari permintaan musiman," kata John Kilduff, Analis Again Capital, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (7/7/2015).

Selain itu, harga minyak juga makin merosot dipicu dari pengebor minyak AS yang kembali ke lapangan. Hal ini ditunjukkan dari jumlah rig minyak naik pada pekan lalu untuk pertama kalinya sejak Desember. (Ahm/)


Sumber : Liputan6

Euro Melemah Terkait Penolakan Penghematan oleh Warga Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/7) - Euro jatuh ke level terendah dalam satu pekan terakhir terhadap dolar karena Yunani memilih menentang menyerah terkait penghematan lebih lanjut, meningkatkan risiko keluar dari serikat mata uang euro.

Euro kupas kerugian seiring pengunduran diri Menteri Keuangan Yanis Varoufakis mendorong spekulasi Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur. Enam puluh satu persen pemilih Yunani mendukung penolakan pemotongan lebih lanjut anggaran belanja dan kenaikan pajak dalam referendum pada akhir pekan lalu, menurut data di website Kementerian Dalam Negeri. Yen menguat terhadap sebagian besar mata uang utama seiring krisis yang mendorong permintaan untuk aset haven.

Euro jatuh sebesar 0,5 persen ke level $1,1056 pada pukul 5 sore waktu New York, pasca turun sebanyak 1,3 persen ke level $1,0970, level terendah sejak 29 Juni, setelah pengumuman referendum. Euro melemah 0,7 persen ke level 135,52 yen. Terhadap dollar, yen menguat 0,2 persen ke level 122,57. (izr)

Sumber: Bloomberg

Emas Rebound Pasca Pertemuan Pemimpin Jerman dan Perancis

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/7) - Emas rebound pada hari Senin seiring Perancis dan Jerman mengatakan Yunani membuka negoisasi pasca mayoritas penduduk Yunani menolak persyaratan paket bailout.
Emas naik sebesar 0.2% ke level $1,169.25 per ons pukul 3:08 waktu New York, sementara emas berjangka ditutup naik $9.70 atau 0.8% ke level $1,173.20 per ons.
Para pemimpin Perancis dan Jerman mengatakan pemerintah Yunani pintu untuk negosiasi dengan kreditur tetap terbuka namun mendesak Yunani untuk membuat proposal yang kredibel pada pertemuan puncak zona euro untuk mencapai kesepakatan bailout dan menghindari keluar Yunani keluar dari zona euro.
Harga emas berbalik positif terkait ekspektasi sebuah pernyataan pasca etelah Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angel Merkel bertemu untuk membahas Yunani, kata Tai Wong, direktur dasar dan perdagangan logam mulia BMO Capital Markets di New York.
Para pemilih Yunani meninggalkan negara itu di perairan yang belum dipetakan, mempertaruhkan keruntuhan perbankan. Tanpa dana darurat tambahan dari Bank Sentral Eropa (BOE), perbankan Yunani bisa kehabisan uang tunai dalam beberapa hari kedepan. Para pemimpin Eropa menyerukan pada pertemuan puncak zona euro pada Selasa mendatang untuk membahas langkah berikutnya. (izr)
Sumber: Reuters

Saham AS Ditutup Turun Terkait Yunani Hindari Krisis Uang Tunai

BESTPROFIT FUTURES MALANG (7/7) - Saham AS Ditutup  jatuh, dengan indeks Standard & Poor 500 melanjutkan penurunan mingguan tertajamnya sejak Maret, karena Yunani bergegas untuk menghindari krisis uang tunai dan saham energi anjlok diikuti harga minyak.
Indeks S & P 500 tergelincir 0,4% menjadi 2,068.79 pada 4 sore di New York, setelah sebelumnya menghapus penurunan 0,9%. Indeks tersebut turun 1,2% pekan lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg

Sunday 5 July 2015

Alasan Oka Antara Mau Main Film Religi

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/7) - Untuk kesekian kalinya, Oka Antara memamerkan bakat aktingnya di film bernafaskan Islam. Aktor berusia 33 tahun itu kembali tampil di film religi berjudul Mencari Hilal.
Tak mudah bagi Oka Antara untuk bisa tampil meyakinkan di film bergenre religi. Apalagi, beberapa film yang ia mainkan sebelumnya lebih mengedepankan genre aksi laga.
"Ketika main film religi, gue mau main film yang beda, film yang maknanya dalam banget," ucap Oka Antara saat ditemui di XXI Pejaten Village, Jakarta Selatan, Minggu (5/7/2015).
Bapak tiga anak ini juga memilih untuk berakting di film religi yang bukan bercerita soal kehidupan rumah tangga. 'Mencari Hilal', dinilainya sebagai film religi yang punya makna tinggi.
"Gue nggak mau main film pasangan suami istri, tapi sebetulnya itu dongeng. Kayak cerita ala sinetron, konflik nggak jelas. Kalau ini bapak anak kan jelas. Jadi untuk nyentuh perasaan gue gampang banget," urai dia.
Di film Mencari Hilal, Oka Antara berperan sebagai Heli, anak muda yang cuek dengan agama dan lebih mementingkan urusan duniawi. Berbeda dengan ayahnya, Mahmud (Deddy Sutomo) yang diceritakan sebagai orangtua yang memegang teguh prinsip agama sesuai Al Qur'an dan Sunnah. (Gie/Ade)

Sumber : Liputan6

6-7-2003: Pesan dari Bumi untuk Alien

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/7) - Keberadaan makhluk luar angkasa hingga kini masih simpang siur keberadaannya. Para ilmuwan di Bumi terus mencoba mencari tahu eksistensi alien di luar Bumi, termasuk mencoba mengirimkan pesan khusus untuk makhluk ekstrateresterial tersebut.

Upaya tersebut telah dilakukan sejak Abad 20. Sekelompok ilmuwan dari berbagai negara yang bermarkas di Badan Antariksa Ukraina Evpatoria Planetary Radar (EPR), Yevpatoria, Crimea mengirimkan pesan 'Cosmic Call 1' ke makhluk asing di luar Bumi pada 2009 silam. Upaya kedua kembali dilakukan tepat 12 tahun lalu, yakni pada 6 Juli 2003 silam.

Tim ilmuwan internasional yang dipimpin Alexander Zaitsev dari the Russian Academy of Sciences dan Richard Braastad dari Team Encounter LLC Amerika Serikat mengirimkan pesan yang diberi nama "Cosmic Call 2" itu ke lima bintang yang mirip Matahari. Kelima bintang itu, yakni Hip 4872, HD 245409, 55 Cancri (HD 75732), HD 10307 and 47 Ursae Majoris (HD 95128).

Seperti Liputan6.com kutip dari Cplire.ru, Senin (6/7/2015, pesan utama yang ingin disampaikan adalah untuk mengabarkan adanya eksistensi manusia di Bumi, termasuk menginfomasikan kode-kode komunikasi di Bumi.

Namun pesan itu tak serta merta langsung sampai tujuan. Lantaran jaraknya yang ratusan ribu hingga miliar kilometer, pesan tersebut diperkirakan mencapai pada bintang Hip 4872 pada April 2036, bintang HD 245409 pada Agustus 2040, bintang HD 75732 pada Mei 2044, bintang HD 10307 pada September 2044, dan bintang HD 95128 pada Mei 2049.

Pesan 'Cosmic Call 1' berisikan pesan teks yang dihimpun oleh anggota 'Team Encounter', tim yang dibentuk untuk misi menyampaikan pesan yang kegiatannya didanai oleh para donatur. Sedangkan pesan 'Cosmic Call 2' tak hanya berisi pesan teks, tapi juga pesan audio atau suara, dan visual berupa foto, gambar. Pesan kedua juga memuat file video.

Pesan berupa gelombang elektromagnetik itu dikirimkan dari stasiun EPR menuju luar angkasa dengan frekuensi utama 5.01 GHz. Informasi digital yang terdiri dari tiga bagian -- the Interstellar Rosetta Stone, the 1974 Arecibo Message, dan the Bilingual Image Glossary -- dikirim sebanyak tiga kali, untuk menghindari pesan menghilang di tengah perjalanan.

The Interstellar Rosetta Stone (ISR) merupakan pesan yang dibuat ilmuwan asal Kanada Yvan Dutil dan Stephane Dumas yang sebelumnya juga menuliskan pesan 'Cosmic Call 1'. Pesan ISR dengan kapasitas 263906 bits itu berisikan 2.078 baris simbol-simbol komunikasi Bumi untuk luar angkasa. Ada 127 simbol pada setiap baris.

Sementara itu, The Arecibo message berisikan salinan pesan suara interstellar/pesan radio yang sebelumnya pernah dikirimkan dari Arecibo, Puerto Rico 16 November 1974. Pesan The Bilingual Image Glossary (BIG) berisi 12 file foto yang berisi 101 gambar, termasuk lukisan karya anak sekolah di Ukraina. Tiap objek digambarkan dalam 2 kode, yakni gambar benda yang terlihat di Bumi dan gambar bentuk terjemahannya untuk makhluk luar angkasa.

Total ukuran file dari lima pesan ilmiah dari Bumi ke lima bintang itu adalah 500472 bits. Tim ilmuwan yang berasal dari Amerika Serikat, Rusia, dan Kanada tersebut membutuhkan waktu sekitar hingga 11 jam untuk mentransmisikan semua pesan yang kemudian dikirimkan ke luar angkasa.

Upaya pengiriman pesan ke luar angkasa juga dilakukan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) baru-baru ini. Awal 2014 lalu, NASA melancarkan proyek pengiriman pesan yang ditujukan untuk segala bentuk kehidupan alien nun jauh di sana.

Ketika misi New Horizons dari Nasa merampungkan studi Pluto pada musim panas 2015, data dari Bumi akan di mengalir ke pesawat tersebut antariksa, untuk menciptakan Rekaman digital mirip  Golden Record -- pesan yang dibawa pesawat Voyager 1 dan Voyager 2 pada tahun 1970 -- dibawa menempus tepian tata surya.

Sejarah lain, pada 6 Juli 1964, negara Malawi menyatakan kemerdekaan dari Inggris. Pada tanggal yang sama tahun 1947, senapan serbu AK-47 mulai diproduksi. (Ali/Dan)


Sumber : Liputan6

Hotman Duga SMS Penculikan Angeline Akal-akalan Anak Margriet

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/7) - Pengacara Agustinus Tai, Hotman Paris Hutapea mengaku memiliki bukti baru terkait kasus pembunuhan Angeline. Bukti tersebut berupa pesan singkat (SMS) dari seseorang yang mengaku sebagai penculik Angeline saat bocah berusia 9 tahun itu masih dikabarkan hilang.

Hotman mengatakan bukti SMS itu didapatkan aktivis Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Siti Saparuah. Perempuan yang akrab disapa ‎Ipung itu mengaku mendapat SMS dari seorang warga Australia berinisial CB.

"CB itu donatur. Yvone (anak Margriet Megawe) kirim SMS ke dia yang katanya dari penculik, minta transfer ke rekening BRI, 310501000783506," ujar Hotman di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/7/2015).

Hotman menduga SMS itu akal-akalan Yvone untuk menarik simpati para donatur. Pasalnya, polisi tidak pernah mendapat laporan tentang penculikan sejak Angeline dilaporkan hilang 16 Mei lalu. Keluarga Margriet justru mengumpulkan dana dengan memanfaatkan jejaring sosial.

"Ini Yvone tidak melaporkan ke polisi soal penculikan. Dia malah galang dana di media sosial hingga akhirnya ketemu CB yang simpatik dengan kasusnya Angeline," papar dia.

Jika SMS tersebut terbukti fiktif, ia menduga bakal ada tersangka baru dalam kasus pembunuhan Angeline yang penuh teka-teki ini.

"Kalau semua kalimat di SMS itu fiktif, patut diduga ada keterkaitan anggota keluarga (Margriet) dalam kasus ini,"‎ pungkas Hotman.

Kedekatan CB dengan Yvone berawal dari kabar hilangnya Angeline yang dibuat di jejaring sosial facebook. ‎CB menunjukkan simpatinya terhadap kasus yang menimpa bocah 9 tahun itu.

Sejak saat itu Yvone kerap menghubungi CB untuk diminta membantu menebus Angeline dari tangan penculik. ‎Namun CB mulai curiga karena kakak angkat Angeline itu begitu agresif meminta bantuan kepadanya.

CB kemudian mengurungkan niatnya mentransfer dana ke Yvone atas saran temannya yang ada di Bali.‎ Rencananya dalam waktu dekat ini CB siap menjadi saksi atas misteri kematian Angeline yang belum terungkap motifnya hingga kini. (Ali/Dan)


Sumber : Liputan6

Lihainya Apple Jaga Rahasia Pengembangan Produk Baru

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/7) - Apple dikenal sangat tertutup soal operasional hariannya, khususnya pengembangan produk baru. Bahkan para karyawan kemungkinan tidak tahu dengan rinci mengenai produk yang sedang mereka kerjakan.

Sikap Apple yang sangat menjaga rahasia soal produk-produk yang tengah dikembangkannya ini diceritakan oleh salah satu mantan karyawan magang. Mengingat informasi sensitif yang disampaikannya, ia menggunakan nama Brad untuk menutupi identitas aslinya.

Saat awal kehadirannya di Apple, Brad pernah mengobrol dengan seorang karyawan Apple yang memiliki peran dalam pembuatan iPad generasi pertama. Karyawan itu selama dua tahun bekerja untuk layar 9,7 inci, tapi selama itu pula dia tidak tahu kenapa dia harus mengerjakan hal tersebut.

"Mereka tidak tahu apakah layar itu untuk ponsel 'jumbo' atau laptop kecil. Mereka sama sekali tidak tahu. Mereka mengetahuinya justru saat Steve Jobs (CEO Apple saat itu) berdiri di atas panggung dan memamerkan iPad, yang kemudian mereka sadari itu adalah proyek yang mereka kerjakan selama dua tahun terakhir," ungkap Brad, seperti dilansir Business Insider, Senin (6/7/2015).

Brad pun mengaku kaget mendengar cerita karyawan Apple tersebut. Menurutnya, Apple sangat pandai untuk urusan kerahasiaan. Para karyawan hanya diberikan informasi dasar soal proyek yang mereka kerjakan. Hal ini kadang menyulitkan untuk melakukan kolaborasi. Pasalnya, mereka tidak bisa selalu meminta masukan kepada rekan kerjanya.

"Kadang hal itu membuat hari-hari menjadi sangat sulit, jika Anda membuat sesuatu dan memiliki masalah dengan tim lainnya. Anda tidak bisa meminta bantuan mereka karena memang tidak diizinkan," jelas Brad.

Brad bukan orang pertama yang menceritakan soal bagaimana Apple sangat menjaga kerahasiaan pengembangan produk.

Pada April 2015, seorang developer aplikasi menceritakan pengalamannya saat mengunjungi lab rahasia Apple Watch sebelum jam tangan pintar itu resmi diperkenalkan. Semua developer yang ada di sana harus mengangkat pergelangan tangan mereka ketika ke luar ruangan untuk memastikan tidak ada Apple Watch yang dicuri, bahkan ketika pergi ke kamar kecil.

(din/dew)


Sumber : Liputan6

Hasil Sementara Menunjukkan Yunani Tolak Bailout

BESTPROFIT FUTURES MALANG (6/7) - Setelah lebih sepertiga suara dihitung, hasil referendum Yunani mengisyaratkan pemilih menolak persyaratan penyelamatan internasional.
Hasil yang diumumkan kementerian dalam negeri menunjukkan sekitar 60% suara terhitung memilih "tidak", sementara yang menyatakan "Ya" berjumlah 40%.
Partai yang berkuasa di Yunani, Syriza, berusaha mendapatkan dukungan suara "Tidak". Mereka mengatakan persyaratan penyelamatan internasional, memalukan.
Kelompok "Ya" memperingatkan hasil ini akan menyebabkan Yunani dikeluarkan dari zona euro.
Para pejabat senior Eropa juga mengatakan hasil "Tidak" dapat dilihat sebagai penolakan langsung melakukan perundingan dengan para kreditor.
Tetapi pejabat pemerintah Yunani menegaskan suara "Tidak" akan memperkuat pengaruh Athena dan mereka dapat segera mencapai kesepakatan bagi dana baru saat perundingan dilanjutkan.
Bank-bank Yunani akan mulai beroperasi lagi pada hari Selasa.
Juru bicara pemerintah Gabriel Sakellaridis mengatakan, "Mandat rakyat Yunani adalah bagi pemerintah untuk mempertahankan usulan dan posisinya. Perundingan yang sebenarnya harus dimulai malam ini."
Program talangan untuk Yunani yang melibatkan IMF, Komisi Eropa dan Bank Sentral Eropa, berakhir hari Selasa (30 Juni) dan permohonan Yunani untuk diperpanjangnya tenggat waktu, ditolak.

Sumber : BBC

Thursday 2 July 2015

Produksi Bertambah Bikin Harga Minyak AS Susut

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) kembali tertekan ke penutupan terendah sejak April, setelah terjadi penambahan produksi di kilang minyak ](2263877 "") untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan. Produsen minyak AS memutuskan untuk menambah pengeboran di 12 rig pekan lalu.

Melansir laman Wall Street Journal, harga minyak mentah jenis light sweet untuk pengiriman Agustus turun 3 sen (0,1 persen) menjadi US$ 56,93 per barel di New York Mercantile Exchange. Minyak mentah AS turun 4,5 persen pada minggu ini, menjadi penurunan sepekan terbesar sejak awal Maret.

Sementara minyak Brent, patokan global, menyusut 6 sen (0,1 persen) menjadi US$ 62,07 per barel di ICE Futures Europe.

Penambahan produksi di kilang milik produsen AS seiring keyakinan mereka akan pulihnya harga minyak dan stabil di posisi US$ 60 per barel. Produsen yakin bisa mengakhiri pemotongan produksi secara besar-besaran dan membuat pasar kembali dibanjiri stok dan berdampak ke harga minyak.

Tapi langkah ini, mengkhawatirkan investor dan analis yang telah memperingatkan bahwa harga minyak bisa kembali turun. Produksi memang telah membuat sedikit keuntungan, meski pengeboran berkurang dan stok telah mencapai tingkat bersejarahnya di seluruh dunia. Jika pengeboran kembali ditambah, bisa kembali membuat pasar dibanjiri minyak.

Harga patokan minyak AS sehari sebelumnya susut sekitar US$ 4 dari perdagangan selama dua bulan. Sentakan datang, setelah Lembaga Administrasi Informasi Energi AS melaporkan stok minyak dalam negeri naik tak terduga sebesar 2,4 juta barel pekan lalu, kenaikan pertama sejak April.

Harga minyak turun lebih dari setengah dari musim panas lalu, dan diikuti proses pengeboran, di mana jumlah rig yang bekerja hanya sekitar 60 persen, dari puncaknya pada bulan Oktober sebanyak 1.609.

Harga minyak kemudian rebound di awal musim semi, tapi banyak yang mengatakan bahwa sebagian besar didasarkan pada spekulasi bahwa pemotongan produksi rig akan menyebabkan penurunan produksi.

"Secara hitungan rig akan naik, tapi produksi, setelah semua luka masa lalu, tidak akan turun dengan baik. Ini adalah berita yang akan membuat bearish untuk pasar minyak," kata John Kilduff, Pendiri Again Capital in New York.

Negosiasi atas kesepakatan nuklir Iran juga terus menyeret pasar, setelah Barat dan Teheran memperpanjang batas waktu kesepakatan di awal pekan ini.

Sebuah kesepakatan akhir untuk mengekang program nuklir Iran diperkirakan akan membuka jalan bagi pencabutan sanksi-sanksi Barat dan pelepasan minyak mentah lebih Iran di pasar global.

"Kita akan memasuki babak kedua tahun ini dengan gambar yang mendasar di mana akan ada kelebihan pasokan, yang membuat setiap harga bullish diperkirakan sulit untuk menerima," David Hufton, Broker PVM kata.(Nrm/Igw)

Sumber : Liputan6

Wall Street Tertekan Peringatan IMF kepada Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Wall Street memperpanjang penurunannya pada Kamis (Jumat waktu Jakarta) setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memperingatkan Yunani tentang kemungkinan menghadapi lubang keuangan lebih besar menjelang pelaksanaan Referendum pada Minggu ini. Selain itu rilis data pekerjaan yang mixed ikut mempengaruhi prospek ekonomi AS.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 27,8 poin (0,16 persen) ke posisi 17.730,11 poin. Sementara indeks S&P 500 merosot 0,64 poin (0,03 persen) menjadi 2.076,78, dan Nasdaq Composite turun 3,91 poin (0,08 persen) menjadi 5.009,21 poin.

Ketiga indeks jatuh di minggu ini, dengan penurunan S & P 500 menjadi yang terbesar sejak Maret. Dow memiliki penurunan mingguan terbesar sejak April, sedangkan Nasdaq memiliki penurunan mingguan terbesar sejak awal Mei.

IMF memperingatkan bahwa Yunani membutuhkan tambahan 50 miliar Euro selama tiga tahun ke depan untuk tetap bertahan.

Peringatan ini di tengah desakan Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras kepada para pemilih untuk menolak tawaran bailout dari kreditor dan mengatakan harapan dirinya untuk menandatangani kontrak baru pada Senin nanti.

"Mengingat Referendum Yunani baru dilakukan pada hari Minggu dan liburan akhir pekan, setidaknya untuk saat ini aksi agak teredam dibandingkan dengan sisa minggu ini," ujar Michael Arone, Kepala Strategi Investasi State Street Global Advisors U.S. Intermediary Business.

Volume perdagangan tercatat masih rendah menjelang akhir pekan yang panjang. Pasar AS tidak akan dibuka pada Jumat karena pelaksanaan liburan Hari Kemerdekaan.

Di sisi lain, laporan perlambatan pertumbuhan pekerjaan AS pada bulan Juni, ikut mempengaruhi ekspektasi tentang kenaikan suku bunga Federal Reserve pada bulan September.

Nonfarm payrolls meningkat 223 ribu bulan lalu, ini di bawah perkiraan ekonom sebesar 230 ribu. Sementara penghasilan per jam rata-rata tidak berubah pada bulan Juni, naik 2 persen year to year.

The Fed mengatakan akan menaikkan suku bunga hanya ketika data menunjukkan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Investor juga menghadapi ketidakpastian volatilitas di pasar saham China dan krisis utang di Puerto Rico. "Tidak ada cukup kepastian untuk mengambil posisi panjang saat liburan akhir pekan ini," jelas Richard Weeks, Managing Director Hightower Advisors di Vienna, Virginia.

Sekitar 5,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan dengan 7,6 miliar rata-rata selama lima sesi terakhir, menurut data dari BATS Global Markets.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Emas Berjangka Turun Seiring Pertumbuhan Upah AS Stagnan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Emas berjangka memangkas penurunan ke level 15 pekan terendah setelah laporan menunjukkan bahwa pengusaha AS menambahkan lapangan pekerjaan pada bulan Juni lebih sedikit dari perkiraan dan pertumbuhan upah stagnan, mencerminkan laju yang lebih moderat pada pertumbuhan ekonomi.
Sebelumnya, emas turun 1,2 % di tengah kekhawatiran Federal Reserve yang mendekati kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir. Kepemilikan global dalam dana yang diperdagangkan di bursa didukung oleh logam mulia pada bulan lalu mengalami penurunan ke level terendahnya sejak tahun 2009.
Emas pada hari Selasa ditutup merosot pada kuartalan keempat secara berturut-turut, penurunan terpanjangnya sejak Juni 1997, seiring permintaan untuk safe haven menurun. Ekonomi AS telah menyelesaikan tahun keenam ekspansi sejak resesi berakhir pada Juni 2009. Sementara pasar tenaga kerja telah kembali pulih dan pertumbuhan upah yang lebih cepat.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,5 % untuk menetap di level $ 1,163.50 per ons pada pukul 1:43 siang di Comex New York. Sebelumnya, harga emas menyentuh level $ 1,155.80, yang merupakan level terendahnya untuk kontrak teraktif sejak 18 Maret lalu.
Penambahan sebanyak 223.000 pekerjaan diikuti peningkatan di bulan sebelumnya yang kurang dari perkiraan sebelumnya sebesar 254.000, menurut laporan pemerintah pada Kamis ini. Perkiraan rata-rata ekonom yang disurvei oleh Bloomberg menyerukan bahwa kenaikan lapangan pekerjaan sebanyak 233.000 pada bulan Juni. (knc)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah Jelang Referendum Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Saham AS turun, dengan ekuitas mencatat penurunan mingguan terbesar sejak Maret lalu, seiring para investor melihat ke arah referendum Yunani pada akhir pekan ini pasca rilis data pekerjaan yang menunjukkan bahwa laju yang lebih moderat pada pertumbuhan ekonomi.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,1 % ke level 2,076.45 pada pukul 4 sore waktu New York, dan ditandai penurunan mingguan kedua secara berturut-turut. Pasar perdagangan AS hari Jumat ditutup untuk liburan.
Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja pada hari Kamis menunjukkan penambahan sebanyak 223.000 pekerjaan pada bulan Juni diikuti peningkatan di bulan sebelumnya yang kurang dari perkiraan sebelumnya sebanyak 254.000. Tingkat pengangguran turun ke level 7 tahun terendah dari 5,3 % karena lebih banyak warga Amerika yang meninggalkan dalam angkatan kerja. Penghasilan per jam rata-rata di perusahaan swasta sebesar $ 24,95.
Ekonomi baru saja menyelesaikan tahun keenam ekspansi sejak resesi berakhir pada Juni 2009. Sementara pasar tenaga kerja telah kembali pulih dan pertumbuhan upah yang lebih cepat. Tingkat partisipasi, yang menunjukkan pangsa pasar dari usia kerja dalam angkatan kerja, turun menjadi 62,6 %, angka terendahnya sejak Oktober 1977 silam , dari sebelumnya sebesar 62,9 %. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham Eropa Berakhir Melemah Ditengah Krisis Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (3/7) - Saham Eropa turun untuk ketiga kalinya dalam 4 hari terakhir, seiring para investor menunggu referendum Yunani pada proposal kreditur akhir pekan ini.
Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,4 % ke level 385,46 pada penutupan perdagangan di London, setelah sebelumnya naik 0,3 % di pagi hari. Indeks tersebut sedikit berubah sepanjang hari ini, dan mulai melemah seiring menguatnya mata uang euro terhadap dolar pasca rilis data pekerjaan AS. Produsen mobil yang mengalami penurunan paling besar, sementara perusahaan-perusahaan energi meningkat tajam di antara 19 kelompok industri minyak yang mengalami kenaikan.
Indeks acuan saham Eropa telah jatuh 2,9 % dalam 4 hari terakhir, menuju penurunan mingguan terbesarnya sejak Mei lalu. Negosiasi bailout Yunani berhenti pada akhir pekan lalu, ketika Perdana Menteri Alexis Tsipras mengumumkan referendum bantuan kreditur pada 5 Juli mendatang.
Ukuran volatilitas saham diharapkan berada di dekat level 3 tahun tertinggi hingga pekan ini. Sebuah survei menunjukkan bahwa Yunani akan melawan panggilan pemerintah untuk memberikan suara terhadap tuntutan kreditor. Yunani sekarang tinggal mengendalikan modal setelah penutupan bank dan pasar saham setelah paket keuangan bantuan zona euro berakhir dan melewati batas waktu pembayaran kepada Dana Moneter Internasional. Negosiasi bailout akan terus berlanjut sampai setelah referendum. (knc)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 1 July 2015

Pasokan Berlimpah, Harga Minyak Kembali Tertekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Harga minyak tergelincir ke level terendah dalam dua bulan terakhir karena banjir pasokan di Amerika Serikat (AS). Para produsen minyak ternyata tak mengurangi produksi sebesar yang diperkirakan para analis.

Mengutip Wall Street Journal, Kamis (2/7/2015), harga patokan di AS anjlok 4,2 persen menjadi US$ 56,96 per barel di New York Mercantile Exchange. Penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar sejak 8 April 2015. Sedangkan harga minyak mentah Brent yang merupakan patokan harga dunia mengalami penurunan 2,5 persen menjadi US$ 62,01 per barel.

Turunnya harga minyak tersebut dipicu oleh membanjirnya pasokan minyak mentah di AS. Para analis dan investor cukup terkejut dengan nilai stok minyak yang mengalami kenaikan pada pekan lalu yang merupakan kenaikan pertama sejak sembilan minggu terakhir.

Berdasarkan laporan Departemen energi AS, para produsen minyak di AS menggenjot produksi pada April 2015 kemarin sehingga mencapai laju produksi tercepat sejak 1971.

Pada pekan lalu stok minyak mentah di kilang-kilang yang tersedia meningkat dari 94 persen dari kapasitas kilang menjadi 95 persen dari kapasitas kilang.

Sebenarnya, dalam beberapa pekan terakhir harga minyak mulai merangkak naik karena ada optimisme dari pelaku pasar bahwa produksi yang ada akan terserap karena membaiknya perekonomian di Amerika. Namun keyakinan tersebut langsung tersapu dengan adanya data persediaan yang baru tersebut.

"Data persediaan yang ada membuktikan bahwa telah terjadi pasokan yang terlalu besar dan harga memang terlalu tinggi," jelas analis  Twelve Points Capital LLC, Dave Clayman.

Ia melanjutkan, jumlah persediaan minyak mentah di dunia masih terlalu tinggi saat ini meskipun memang terjadi peningkatan permintaan di beberapa negara.

Semula, banyak pihak atau analis menyebutkan bahwa para produsen minyak dunia telah mengurangi produksinya untuk menjaga harga minyak. Namun dengan kenaikan angka pasokan ini membuktukan bahwa perkiraan para analis tersebut salah. (Gdn/Ndw)


Sumber : Liputan6

Wall Street Menguat di Tengah Optimisme Penyelesaian Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Wall Street kembali menguat pada hari kedua Juli 2015 ini melanjutkan penguatan yang dicetak pada sehari sebelumnya. Salah satu pendorong membaiknya kinerja saham-saham di bursa Amerika karena adanya sinyal positif dari penyelesaian utang Yunani.

Mengutip Bloomberg, Kamis (2/7/2015), Indeks Standard & Poor 500 naik 0,7 persen menjadi 2.077,67 pada pukul 4 sore waktu New York, Amerika Serikat. Merupakan level penguatan terbesar dalam dua minggu terakhir.

"Ada beberapa sinyal positif dari penyelesaian masalah Yunani. Sinyal tersebut memberikan dampak ke pasar saham," jelas Analis Janney Capital Management LLC, Mark Luschini.

Selain itu, Mark melanjutkan, ada data dari ADP yang juga memberikan sinyal positif sebelum keluarnya data gaji dari pemerintah AS pada Jumat, 3 Juli 2015 besok.

Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan bahwa ia bersedia untuk menerima tawaran atau syarat-syarat baru yang diberikan oleh kreditor sebagai upaya untuk kompromi sehingga bisa mendorong penyelesaian pembayaran utang yang telah jatuh tempo.

Tsipras bersedia menerima syarat mengenai penghematan yang harus dilakukan negara dengan pengurangan biaya pensiun dari pegawai. Namun ia belum sepakat mengenai poin kenaikan pajak.

Dalam referendum yang akan dilakukan oleh negara tersebut pada 5 Juli 2015 nanti, rakyat Yunani diminta untuk memilih apakah mereka akan menerima syarat pengetatan ekonomi yang diajukan oleh para debitor atau memilih untuk keluar dari zona Euro.

Selain mengenai Yunani, sentimen lain yang juga memberikan tenaga kepada Wall Street adalah data tenaga kerja yang dikeluarkan oleh sebuah lembaga menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja baru di AS pada Juni 2015 kemarin naik 237 ribu tenaga kerja. Jumlah tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan perkiraan para analis yang disurvei oleh Bloomberg yang memperkirakan ada di kisaran 218 tenaga kerja. (Gdn/Ndw)


Sumber : Liputan6

Emas Sedikit Berubah Ditengah Krisis Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Ditengah gejolak pasar global pada pekan ini terkait kemungkinan keluarnya Yunani dari zona euro, emas terus melakukan apa yang dapat dilakukan selama tahun ini: tidak begitu banyak.
Logam ini sedikit berubah pada pekan ini dan volatilitas menurun ke level 7 bulan terendah seiring permintaan untuk perlindungan aset dari gejolak politik di Eropa diiringi penguatan dolar. Data payrolls swasta pada hari Rabu memberikan sinyal membaiknya perekonomian AS, membatasi permintaan untuk emas sebagai aset haven.
Sementara harga emas stagnan ditengah krisis, bahkan Yunani melewati batas waktu pembayaran Dana Moneter Internasional dan kreditur menolak proposal pendanaan. Pemerintah Yunani mengatakan bersedia menerima tawaran terbaru dari kreditor seiring dengan pembicaraan tentang kontrak baru, sementara Kanselir Jerman Angela Merkel mengesampingkan diskusi tersebut hingga referendum Yunani pada 5 Juli mendatang.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,2 % untuk menetap di level $ 1,169.30 per ons pada pukul 1:51 siang di Comex New York.
Volatilitas logam selama 60 hari menyentuh level terendahnya sejak November lalu, dan agregat perdagangan adalah 34 % di bawah rata-rata 100 hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Harga emas telah berada dalam 6 % atau $ 70, kisaran perdagangan sejak bulan Maret.
Emas kemarin mencatat penurunan kuartalan secara berturut-turut, yang merupakan penurunan terpanjangnya sejak Juni 1997 silam, karena Federal Reserve dekati kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya dalam 9 tahun terakhir.
Perak berjangka untuk pengiriman September turun tipis kurang dari 0,1 % ke level $ 15,577 per ons di Comex, penurunan kelima secara beruntun.
Palladium berjangka untuk pengiriman September naik 4,2 % ke level $ 701,20 per ons di New York Mercantile Exchange, kenaikan terbesarnya sejak 19 September 2013.
Platinum berjangka untuk pengiriman Oktober meningkat 0,8 % ke level $ 1,087.80 per ons. (knc)
Sumber : Bloomberg

Optimisme Kesepakatan Yunani Tekan Mata Uang Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Euro melemah seiring upaya Yunani untuk membuka kembali negosiasi dengan kreditur yang saat ini mengalami kebuntuan, memperluas sinyal ganda tentang masa depan bangsa di blok mata uang.
Mata uang dalam 19 negara mengalami penurunan terhadap sebagian besar mata uang utama terkait Kanselir Jerman Angela Merkel menolak untuk terlibat hingga referendum Yunani pada 5 Juli mendatang. Euro merosot terhadap dolar untuk hari kedua seiring data payrolls swasta menunjukkan bahwa perusahaan Amerika menambahkan lapangan pekerjaan pada bulan Juni, mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada tahun ini karena Eropa mempertahankan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Euro turun 0,6 % ke level $ 1,1079 pada pukul 12:48 siang waktu New York dan melemah 0,1 % ke level 136,35 ¥. Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, naik 0,6 % ke level 1.187,94. (knc)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Melambung ditengah Optimisme Kesepakatan Hutang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (2/7) - Saham AS naik, pasca ekuitas catat kuartal terburuk mereka sejak 2012 lalu, seiring Yunani memberi sinyal siap untuk berkompromi untuk mengakhiri kebuntuan atas bailout.
Indeks S&P 500 naik sebesar 0,6 persen ke level 2,074.85 pukul 12:18 di New York, pasca sebelumnya naik sebanyak 1 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 110,94 poin, atau sebesar 0,6 persen, ke level 17,730.45. Indeks Nasdaq Index juga terapresiasi sebesar 0,5 persen.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras mengatakan dia bersedia menerima 'tawaran terbaru kreditur sebagai dasar untuk kompromi. Referendum yang akan dilakukan pada 5 Juli mendatang menitik beratkan pada penghematan lebih dan perselisihan pensiun, pengeluaran dan pajak tetap poin teratas. Yunani telah melewatkan pembayaran angsuran sebesar $1.7 miliar pada Selasa kemarin kepada Dana Moneter Internasional (IMF) paca para pemimpin Eropa menolak proposal sebelumnya untuk mengamankan pembiayaan sebelum dana bailout berakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 30 June 2015

Tidur Dengan Smartphone Berisiko Gangguan Otak

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Anda sering tidur bersebelahan dengan smartphone? Mulai saat ini, cobalah taruh smartphone Anda di tempat yang seharusnya disimpan.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa tidur dengan smartphone yang ditaruh bersebelahan dengan kepala dapat menyebabkan gangguan otak.
Menurut informasi yang dilansir laman Huffington Post, Rabu (1/7/2015), setidaknya delapan dari sepuluh pemilik smartphone justru tidur dan membiarkan smartphone-nya berada di atas tempat tidur.
Bahkan, setengah dari para pengguna smartphone memberikan alasan bahwa lebih mudah jika menaruh smartphone di atas tempat tidur ketika ingin mematikan alarm untuk bangun tidur.
Persentase menunjukkan bahwa 63 persen pengguna smartphone yang berusia 18-29 tahun rupanya benar-benar tidur bersama perangkat gadget mereka, baik itu smartphone atau pun tablet.
Selain memberikan dampak berkala ke otak, kebiasaan tidur bersama smartphone di atas ranjang dapat mengakibatkan gangguan tidur secara terus menerus.
Pengguna smartphone yang membiarkan smartphone mereka berada di tempat tidur akan terkena Hypervigilance. Ini merupakan suatu gejala otak yang dapat membuat seseorang mengalami rasa tegang dan kewaspadaan secara terus menerus.
"Untuk pengalaman tidur yang nyaman, Anda harus merasa aman dan tidak khawatir tentang apapun, khususnya smartphone Anda. Dengan smartphone yang berada di dekat Anda pada malam hari, secara sadar Anda pasti ingin menggunakan ponsel tersebut. Otak akan memantau situasi tidur Anda, jadinya tidur akan menjadi lebih mudah terganggu," ujar Dr Neil Stanley, ilmuwan dari Leeds University.
Tak hanya itu, rupanya bahaya terbesar dari tidur dengan smartphone masih ada. Dr Charles Czeisler, seorang Profesor Kedokteran yang meneliti ritme tidur dari Harvard University, mengungkap jika cahaya yang dipijarkan smartphone juga menyebabkan gangguan ritme alami tubuh seseorang dan dapat memanipulasi tubuh manusia sehingga menggangap waktu masih siang, dengan kata lain dapat membuat penggunanya mengalami disorientasi waktu.
Studi lain yang dipublikasikan dalam jurnal `Organizational Behavior and Human Decision Processes` yang dilakukan pada Januari lalu juga melakukan penelitian tentang kebiasaan para pekerja yang menggunakan smartphone sebelum tidur.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penggunaan smartphone di atas jam 9 malam dapat menurunkan kuantitas tidur di malam hari, bahkan dapat menyebabkan kinerja di tempat kerja memburuk di pagi hari.
(jek/isk)

Sumber : Liputan6

Harga Minyak Bangkit dari Posisi Terendah dalam 3 Pekan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Harga minyak mentah dunia bangkit dari posisi terendah dalam tiga minggu pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Kenaikan dipicu menguatnya permintaan di Amerika, meski gagal bayar utang Yunani (default) masih mengancam pasar global.

Kenaikan harga minyak juga terjadi menjelang rilis data persediaan minyak. Serta akibat penguatan dolar, yang biasanya cenderung membebani komoditas.

Melansir laman Reuters, harga minyak mentah jenis Brent ditutup naik US$ 1,58 (2,6 persen) menjadi US$ 63,59 per barel. Harga ini lebih rendah untuk posisi Juni, namun naik 15 persen secara kuartalan sejak September 2012, dan 11 persen untuk setengah tahun.

Sementara minyak mentah AS naik US$ 1,14 (2 persen) ke posisi US$ 59,47 per barel. Secara bulanan, harga turun 1 persen, namun melonjak 25 persen pada kuartal kedua dan menjadi keuntungan terbaik kuartalan sejak Desember 2011, dan ditutup naik 12 persen pada tahun ini.

Kali ini, pasar mengabaikan perpanjangan tenggat waktu untuk kesepakatan nuklir Iran, yang akan membiarkan negara  ini bisa mengekspor lebih banyak minyak mentah ke pasar sehingga membuat terjadinya kelebihan pasokan.

Namun, beberapa analis mengingatkan untuk hati-hati. Sebab aksi jual yang memangkas harga minyak mentah sebesar 60 persen antara Juni dan Januari mungkin kembali terjadi jika stok minyak mentah mulai menumpuk lagi pada September, usai liburan musim panas.

"Saya tidak akan terkejut untuk melihat kerugian pada kuartal berikutnya," jelas Analis Caprock Risk Management, Chris Jarvis.

Sumber pemerintah Yunani mengatakan negara itu akan mengalami gagal bayar utang kepada Dana Moneter Internasional dan membuatnya terjun lebih dalam ke dalam krisis keuangan. Dolar menguat terhadap euro dalam mengantisipasi kegagalan bayar utang ini.

Sebelumnya harga minyak berjangka cenderung melemah bahkan menembus level terendah dalam tiga minggu ini. Hal itu dipicu dari pemerintahan Yunani menutup bank dan mengatur kontrol modal sehingga membuat risiko semakin luas. Sementara itu, Iran seperti menunda negosiasi nuklir dengan negara barat sehingga membuat ekspor bertambah mengakibatkan pasokan minyak banjir di pasar.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Wall Street Menguat Dipicu Harapan Soal Utang Yunani

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), dipicu harapan investor jika kesepakatan dengan para kreditor akan tetap membuat Yunani di Zona Euro, meski negara ini berpotensi mengalami kegagalan bayar utang (default).

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 23,16 poin (0,13 persen) ke posisi 17.619,51. Sementara indeks S&P 500 naik 5,48 poin (0,27 persen) ke level 2.063,12 poin dan Nasdaq Composite naik 28,40 poin (0,57 persen) ke posisi 4.986,87 poin.

Yunani, yang terancam gagal membayar utang senilai US$ 1,8 miliar kepada Dana Moneter Internasional karena mendekati batas waktunya, mengajukan proposal bantuan baru kepada para kreditornya, menyerukan restrukturisasi utang. Dan ini tampak sebagai upaya terakhir Athena untuk menyelesaikan kebuntuan dengan pemberi pinjaman.

Pemerintah Yunani menunjukkan bahwa hal itu bisa mengubah sikap terhadap referendum yang dijadwalkan berlangsung pada hari Minggu, jika permintaan kredit baru bisa disepakati, seperti diungkapkan sumber kepada Reuters.

"Saya pikir (Perdana Menteri Yunani Tsipras) sedikit menantang dan sombong dan bermain berlebihan. Ini masih bisa meledak. Sehingga masih ada kegelisahan di pasar," kata Kenny Polcari, Direktur Divisi NYSE O'Neil Securities di New York.

Perusahaan-perusahaan AS memiliki eksposur terbatas ke Yunani, tetapi investor khawatir tentang dampak jika negara ini keluar dari Zona Euro.

Pada Senin kemarin, pasar saham AS merosot tajam, di mana indeks S&P 500 dan Dow memiliki hari terburuknya sejak 9 Oktober karena kekhawatiran tentang Yunani.

Tujuh dari 10 besar sektor di indeks S&P 500 naik, di antaranya pada sektor telekomunikasi dan konsumen yang menunjukkan sedikit penurunan.

Sekitar 7,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, dibandingkan 6,3 miliar rata-rata selama lima sesi terakhir, menurut data dari BATS Global Markets.(Nrm/Igw)


Sumber : Liputan6

Emas Meredup Seiring Krisis Yunani Cukup Bebani Kinerja Euro

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Harga emas jatuh pada hari Selasa akibat meningkatnya kekhawatiran Yunani akan mengalami default terkait pembayaran angsuran hutang ke Dana Moneter Internasional (IMF) melemahkan euro terhadap dolar, dan seiring investor tetap waspada atas prospek jangka panjang terhadap logam.
Ketua Eurogroup mengatakan itu terlalu terlambat untuk memperpanjang bailout Yunani yang ada dan bahwa sikap Yunani terhadap kreditur dan mitra zona euro harus berubah sebelum program baru bisa disepakati.
Spot emas turun sebesar 1,2 persen ke level terendah sejak 5 Juni lalu ke level $1,166.35 per ons, namun emas turun sebesar 0,7 persen ke level $1,171.05 pukul 2:58 di New York. Itu menempatkan emas berada pada jalur penutupan kuartal kedua turun sebesar 1 persen, penurunan kuartalan berturut-turut keempat.
Harga penyelesaian emas berjangka AS untuk pengiriman Agustus turun $7,20 per ons ke level $1,171.80. (izr)
Sumber: Reuters

Bursa Saham AS Rebound pada Sesi Penutupan

BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/7) - Saham AS rebound dari penurunan terbesarnya dalam setahun terakhir seiring Yunani melakukan upaya-upaya terakhir untuk mendapatkan pembiayaan sebelum dana bailout berakhir. Sementara itu, Ekuitas Eropa turun diikuti mata uang euro di tengah perdebatan dalam 11 jam, sedangkan Treasuries ditutup melemah pada kuartalan pertama sejak 2013.
Indeks Standard & Poor 500 naik 0,3 % pada pukul 4 sore waktu New York. Ini memangkas kenaikan di menit akhir perdagangan untuk menghapus keuntungan pada kuartal dan kinerja terburuknya dalam setahun terakhir sejak 2010 silam. Indeks Stoxx Europe 600 turun 1,3 %, membatasi kuartal terburuknya sejak tahun 2012. Euro turun 0,8 % ke level $ 1,1146, memangkas kenaikan pada kuartalan pertama terhadap dolar sejak awal tahun 2014. Imbal hasil obligasi tenor 10 tahun naik 3 basis poin setelah kemarin jatuh 15 basis poin.
Yunani memiliki waktu sampai 6 hari mendatang untuk melakukan pembayaran utang senilai $ 1.7 miliar kepada Dana Moneter Internasional seiring dengan pendanaan Eropa berakhir. Pemerintah diminta untuk program bailout dalam 2 tahun dari Mekanisme Stabilitas Eropa, berupaya untuk melakukan perpanjangan dari IMF dan meminta Bank Sentral Eropa untuk memperluas pendanaan pada Negara berkembang tersebut. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan tidak akan ada negosiasi lagi setelah referendum Yunani pada 5 Juli mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg