Wednesday, 19 October 2016

Minyak Mentah Diperdagangkan Dekati Level 15-Bulan Tertinggi | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (20/10)Minyakdiperdagangkan mendekati level 15-bulan tertinggi setelah pemerintah AS melaporkan persediaan minyak mentah turun pada minggu lalu, Menteri Energi Arab Saudi mengatakan banyak negara-negara yang bersedia untuk bergabung untuk mengurangi produksi OPEC.
Kontrak turun 0,3 % di New York setelah naik 2,6 % pada hari Rabu menjadi ditutup pada level tertinggi sejak Juli 2015. Administrasi Informasi Energi melaporkan pada hari Rabu bahwa pasokan minyak mentah nasional merosot 5,25 juta barel ke level terendah sejak Januari. OPEC dapat terus menstabilkan pasar dan negara-negara lain yang telah mengisyaratkan mereka akan bekerja sama, kata Menteri Arab Saudi Energi dan Industri Khalid Al-Falih di London.
Harga minyak mentah berfluktuasi sekitar $ 50 per barel karena ketidakpastian mengenai apakah Organisasi Negara Pengekspor Minyak akan berhasil melaksanakan kesepakatan untuk memangkas produksi pada pertemuan resmi pada bulan November. Sebuah komite OPEC akan bertemu pada akhir bulan ini dalam upaya untuk menyelesaikan perbedaan atas berapa banyak anggotanya yang harus memompa produksinya.
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, yang berakhir hari Kamis, turun 12 sen ke level $ 51,48 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 10:27 pagi waktu Sydney. Total volume yang diperdagangkan adalah 69 % di bawah 100-hari rata-rata. Kontrak teraktif untuk bulan Desember melemah 10 sen atau 0,2 %, ke level $ 51,72 per barel.
Brent untuk pengiriman Desember menguat 99 sen atau 1,9 %, untuk menetap di level $ 52,67 per barel di ICE Futures Bursa Eropa yang berbasis di London pada hari Rabu. Minyak mentah acuan global ditutup pada hari Rabu di premium 85 sen sampai Desember dibandingkan minyak mentah WTI. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 18 October 2016

Dolar AS Melemah, Harga Emas Terdongkrak | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (19/10) – Harga emas naik pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas adalah penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap beberapa mata uang utama lainnya.
Mengutip Wall Street Journal, Rabu (19/10/2016), harga emas untuk pengiriman Desember ditutup naik 0,5 persen ke level US$ 1,262,90 per troy ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Pada perdagangan sebelumnya, harga emas juga naik karena sentimen yang sama.
Wall Street Journal Dollar Index yang merupakan indeks yang menghitung nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia baru-baru ini menunjukkan penurunan 0,2 persen ke angka 88,10. Penurunan dolar AS ini menjadi kekuatan bagi emas karena logam mulai tersebut akan menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain jika dolar melemah.
Sebelumnya, U.S. Consumer Price Index atau data indeks konsumen AS yang membaik memberikan tekanan bagi harga emas. Alasannya, perbaikan data tersebut menunjukkan bahwa perekonomian AS sudah mulai pulih secara perlahan.
Akibatnya, investor pun berspekulasi bahwa perbaikan ekonomi AS akan disusul dengan rencana kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) dalam waktu dekat ini.
Dengan kenaikan suku bunga tersebut harga emas akan tertekan karena logam mulia ini harus bersaing dengan beberapa instrumen investasi lain yang selain memberikan keuntungan dari kenaikan harga juga memberikan keuntungan dengan memberikan bunga seperti obligasi dan lainnya.
Fed fund futures, digunakan untuk melihat arah kebijakan the Fed, menyiratkan 65 persen kemungkinan bahwa The Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada pertemuan Desember nanti.
“Data kenaikan indeks harga konsumen sebenarnya tidak besar. Namun jika melihat dari data-data sebelumnya maka data tersebut sudah bisa menjadi acuan bagi the Fed untuk menaikkan suku bunga pada Desember,” jelas Analis Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.
Melihat bahwa harga emas terus-menerus tertekan pada beberapa bulan terakhir dan kemungkinan kenaikan suku bunga the Fed, Kepala Investasi Marex Spectron David Govett menyarankan agar investor mengoleksi emas ketika harga jatuh saja. (Gdn/Ndw)
Sumber : Liputan6

Monday, 17 October 2016

Harga Emas Naik Setelah Mundurnya Dollar AS | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES MALANG(18/10) – Harga emas naik pada akhir perdagangan hari Selasa dinihari (18/10), sebagian besar terbantu mundurnya dollar AS dan arus stabil dalam exchange-traded funds (ETF).
Harga emas spot llg naik 0,4 persen pada $ 1,256.70 per ons. Logam mulia ini jatuh hampir 0,6 persen pada hari Jumat yang rendah dari $ 1,247.01, terendah sejak 7 Oktober.
Sedangkan harga emas berjangka AS berakhir pada $ 1,256.60 untuk kontrak Desember.
Kenaikan harga emas didukung mundurnya dolar AS dari puncak tujuh bulan yang dicapai sebelumnya pada Senin. Indeks dolar turun 0,1 persen pada 97,956 setelah mencapai tinggi 98,169.
Kenaikan emas juga naik dengan kepemilikan emas terbesar di dunia yang didukung ETF, New York SPDR Gold Trust, naik 0,40 persen pada hari Jumat dari hari Kamis.
Total kepemilikan emas ETF telah mendapatkan 679.335 ons sejauh bulan ini untuk 57.350.000 ons, menurut data Reuters.
Emas spot yang telah menumpahkan sekitar 7 persen selama tiga minggu terakhir, diperkirakan akan stabil setelah banyak spekulan membuang posisi panjang.
Pembelian fisik emas mungkin naik menjelang festival dan musim pernikahan di India dan menjelang tahun baru di Tiongkok.
Permintaan emas dari Tiongkok atas konsumen akan tetap kuat di sekitar 900 sampai 1.000 ton tahun depan, dekat tingkat 2015, meskipun minat yang lebih lemah untuk perhiasan dan perlambatan ekonomi bisa mengekang pembelian, seorang pejabat Dewan Emas Dunia menyatakan kepada Reuters.
Perak naik 0,1 persen menjadi $ 17,36 ons. Platinum turun 0,1 persen menjadi $ 931 per ons. Itu di bawah level terendah tujuh bulan $ 923,50 pada hari Jumat. Palladium turun 1 persen menjadi $ 636, setelah mencapai level terendah tiga bulan dari $ 629,22 pada sesi sebelumnya.
Sumber : Vibiznews

Sunday, 16 October 2016

Harga Minyak Mentah Akhir Pekan Merosot; Migguan Masih Naik 1 Persen | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (17/10) – Harga minyak mentah jatuh pada akhir perdagangan akhir pekan hari Jumat karena penguatan dolar AS menekan pasar dan laporan industri menunjukkan pengebor minyak AS terus meningkatkan aktivitas dengan harga bertahan di atas $ 50 per barel.
Harga minyak mentah berjangka AS berakhir turun 9 sen atau 0,18 persen menjadi $ 50,35 per barel. Secara mingguan harga minyak mentah naik 1,1 persen.
Harga minyak mentah berjangka patokan global Brent turun 6 sen menjadi $ 51,97, setelah naik setinggi $ 52,55 di awal sesi.
Pada pekan ini harga minyak mentah naik banyak terbantu optimisme pemangkasan produksi OPEC setelah negara produsen non OPEC ikut bergabung dalam pemangkasan produksi. Kenaikan harga juga terdukung penurunan produksi mingguan diesel dan bensin AS.
Minyak mentah berjangka AS melihat dukungan yang lebih baik daripada Brent karena pemadaman listrik yang berkepanjangan pada pipa mampu memberikan 450.000 barel per hari minyak mentah ke dalam pengiriman hub Cushing, Oklahoma untuk WTI, kata para pedagang.
Harga sedikit berubah setelah Baker Hughes melaporkan pengebor AS menambahkan empat kilang minyak di pekan lalu, menandai peningkatan 15 di 16 minggu. Jumlah kilang minyak yang beroperasi di bidang AS berdiri di 432, dibandingkan dengan 595 pada saat ini tahun lalu.
Demikian juga rally dollar AS, yang naik hampir 0,5 persen, membebani minyak mentah berdenominasi dollar AS, sehingga lebih mahal untuk pemegang euro dan mata uang lainnya.
Kekhawatiran tentang peningkatan minyak mentah mendekati 5 juta barel yang dilansir EIA pada hari Kamis juga memaksa harga minyak mentah untuk mundur.
“Latar belakang mendasar adalah masih bearish,” kata analis Commerzbank, Carsten Fritsch. “Setiap peningkatan didorong oleh spekulasi dan optimisme,” daripada pengetatan persediaan sebenarnya.
Harga minyak telah cenderung terus tinggi sejak 27 September, dengan Brent mendapatkan sekitar 13 persen dan mencapai satu tahun tertinggi di atas $ 53, setelah Organisasi Negara Pengekspor Minyak mengumumkan rencana pemotongan produksi pertama kali dalam delapan tahun.
OPEC berencana untuk mengendalikan banjir pasokan global yang memaksa minyak mentah untuk runtuh dari tertinggi pertengahan 2014 di atas $ 100 dan telah meminta produsen utama lainnya, termasuk Rusia, untuk bergabung dalam memotong produksi.
Namun, kurangnya banyak detail dalam perjanjian awal, seperti berapa banyak masing-masing dari 14 anggota dapat memompa dan skala kontribusi dari negara-negara non-OPEC, telah membuat analis skeptis.
OPEC sendiri telah memproduksi di rekor tertinggi sepanjang tahun ini, membuat pedagang dan investor skeptis terhadap target.
“Kami meragukan bahwa upaya OPEC, bahkan jika berhasil dalam mencapai target 32,5 juta barel per hari dalam produksi kolektif, akan terbukti cukup untuk mengubah keseimbangan minyak dunia dan memberikan pengurangan substansial dalam persediaan minyak,” kata BNP Paribas dalam sebuah laporan.
Sumber : Vibiznews

Thursday, 13 October 2016

Harga Emas Naik Dipicu Pelemahan Dolar | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (14/10) – Harga emas berjangka naik menyusul pelemahan pada mata uang dolar, sehari setelah pertemuan the Fed yang mengindikasikan ada kenaikan suku bunga.
Emas untuk pengiriman Desember naik US$ 3,80 atau 0,3 persen untuk menetap di level US$ 1.2567,60 per ounce, meraup keuntungan dari akhir perdagangan Rabu, merespons laporan Federal Open Market Committee.
Emas berada di jalur 0,5 persen naik secara mingguan setelah dibatasi ruang geraknya pada perdagangan pekan lalu.
Soal the Fed, beberapa anggota dari komite kebijakan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga bisa jadi dibutuhkan segera. Tapi komite memutuskan untuk menunda sampai ada bukti lebih lanjut.
Pertemuan Fed selanjutnya dijadwalkan pada 1 sampai 2 November, tapi ekspektasi untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan itu masih kecil. Pasar sudah memperkirakan kenaikan suku bunga akan terjadi di Desember.
Suku bunga acuan yang tinggi bisa meningkatkan nilai dolar dan mengurangi permintaan untuk komoditas yang didenominasi dolar seperti emas dan perak. Namun dolar menurut Dollar Index, nilai tukarnya terhadap beberapa mata uang lain turun 0,4 persen.
Selain emas, logam lain seperti perak, turun 4,7 persen atau 0,3 persen ke level tepat di bawah US$ 17,64 per ounce. Tembaga pada untuk pengiriman Desember turun 5,4 persen atau 2,5 persen untuk menetap di US$ 2,12 per pound.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 12 October 2016

Dolar Menguat Diikuti Pelemahan Obligasi Pasca Pertemuan Fed | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (13/10) – Dolar naik dan obligasi melemah seiring risalah pertemuan terakhir Federal Reserve mengisyaratkan bank sentral berada di jalur untuk kenaikan suku bunga secara bertahap. Sementara pound menguat.
Greenback menguat terhadap sebagian besar mata uang utama, sedangkan imbal hasil obligasi tetap dekati level tertinggi dalam empat bulan terakhir setelah lelang obligasi AS menunjukkan permintaan yang kuat. Saham Amerika rebound diiringi saham Apple Inc. memperpanjang kenaikan beruntun terpanjang dalam 20 bulan terakhir. Pound naik pasca Perdana Menteri Theresa May menerima bahwa Parlemen harus diizinkan untuk mengatakan rencananya untuk mengambil Inggris dari Uni Eropa. Minyak merosot untuk hari kedua.
Gubernur bank sentral AS memperdebatkan manfaat dari kenaikan suku bunga bulan lalu yang dijelaskan pada keputusan tersebut, dengan beberapa mengatakan kenaikan suku bunga diperlukan “relatif segera,” risalah pertemuan bulan September menunjukkan. Investor mempersiapkan untuk inflasi yang lebih cepat dan kenaikan suku bunga The Fed telah mendorong mata uang dolar dalam jangka panjang sedangkan Treasuries menuju penurunan bulanan terbesar dalam lebih dari satu tahun.
Data ekonomi baru-baru ini mengalahkan perkiraan dan komentar pejabat Fed telah memicu spekulasi bahwa bank sentral berada di jalur untuk menaikan suku bunga pada tahun ini. Presiden Fed Bank of New York William Dudley mengatakan pada hari Rabu bahwa para pejabat bisa “cukup bersabar untuk menaikan secara bertahap ” akomodasi kebijakan. Pedagang saat ini menetapkan tentang kesempatan dua hingga tiga kali kenaikan suku bunga pada Desember mendatang berdasarkan harga kontrak berjangka dana federal.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang utama, naik 0,2 % pada pukul 14:08 siang waktu New York. Greenback menguat 0,9 % ke level 104,42 ¥. (knc)
Sumber : Bloomberg

Tuesday, 11 October 2016

Minyak Bertahan Di atas $ 50 di Tengah Ketidakpastian Atas Sikap Rusia | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (12/10) – Minyak bertahan di atas $ 50 di tengah ketidakpastian atas kesediaan Rusia untuk bergabung dengan upaya OPEC untuk menstabilkan pasar.
Minyak berjangka sedikit berubah di New York setelah turun 1,1 persen pada hari Selasa. Produsen minyak terbesar asal Rusia Rosneft PJSC mengatakan tidak akan memangkas produksi, menurut Reuters, setelah Presiden Vladimir Putin sebelumnya mengatakan negaranya akan bergabung dengan Organisasi Negara Pengekspor Minyak dalam pembekuan atau memotong pasokan. Rusia dan kelompok produsen minyak akan bertemu di Istanbul pada hari Rabu untuk membahas perjanjian produksi. Pasokan dan permintaan akan kembali ke keseimbangan awal dari yang diharapkan jika kesepakatan OPEC untuk memangkas produksi dilaksanakan, kata International Energy Agency.
Minyak naik ke level tertinggi 15-bulan pada hari Senin setelah Arab Saudi menyatakan optimismenya bahwa OPEC akan membuat kesepakatan untuk memangkas produksi dan Rusia menyatakan dukungannya. Peningkatan sampai $ 60 per barel mungkin akan memicu lonjakan dalam produksi di Amerika Utara sambil memangkasan pertumbuhan permintaan global, Direktur Eksekutif IEA Fatih Birol mengatakan pada Selasa kemarin.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman November diperdagangkan di $ 50,75 per barel, turun 4 sen, di New York Mercantile Exchange pada pukul 10:03 pagi di Sydney. Harga WTI pada hari Selasa turun 56 sen menjadi $ 50,79. Total volume perdagangan sekitar 83 persen kurang dari rata-rata 100-hari.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember turun 73 sen, atau 1,4 persen, ke $ 52,41 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global untuk bulan Desember ditutup lebih besar $ 1,17 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg

Monday, 10 October 2016

Bursa Asia Dibuka Naik Dengan Saham Energi dan Minyak Mengalami Reli | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (11/10) – Bursa saham Asia naik karena saham-saham energi mengalami reli terkait ekspektasi bahwa produsen utama minyak mentah akan bekerja sama untuk mengetatkan produksi, sementara ekuitas di Jepang menguat karena pelemahan yen untuk hari kedua.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1 persen ke level 140,70 pada pukul 09:06 pagi di Tokyo. Minyak mentah AS berada di dekat harga tertinggi dalam lebih dari satu tahun setelah Arab Saudi menyatakan optimismenya bahwa OPEC akan dapat memantapkan kesepakatan untuk membatasi produksi, dan Rusia mengatakan akan mendukung kesepakatan tersebut.
Kontrak pada Indeks S&P 500 sedikit berubah. Indeks ekuitas AS naik 0,5 persen pada hari Senin, karena spekulasi bahwa penampilan kandidat dari Partai Republik Donald Trump dalam debat presiden AS kedua tidak cukup kuat dalam meningkatkan peluangnya untuk menang melawan Hillary Clinton.
Indeks Topix Jepang 0,5 persen lebih tinggi karena pasar saham kembali dibuka setelah libur nasional pada Senin kemarin. Bank of Japan masih memiliki ruang untuk memperluas stimulus moneter dan tidak bermaksud untuk mengurangi program pembelian obligasi segera, Gubernur Haruhiko Kuroda mengatakan dalam sebuah wawancara selama akhir pekan. Yen diperdagangkan di level 103,83 terhadap dolar, setelah melemah 0,7 persen pada hari Senin. Mata uang Jepang melonjak 1 persen terhadap greenback pada hari Jumat, pekan lalu.
Indeks Kospi Korea Selatan turun kurang dari 0,1 persen karena saham Samsung Electronics Co. turun 4,1 persen. Pihak perusahaan mengatakan mitra ritel harus menghentikan penjualan dan menukar smartphone Galaxy Note 7, yang ditarik di AS pada bulan lalu setelah adanya laporan bahwa ponsel buatan mereka terbakar.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,3 persen, dengan perusahaan-perusahaan energi melonjak 1,9 persen. Indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru naik 0,5 persen, naik untuk pertama kalinya dalam enam hari.
Bursa saham di Hong Kong dan China belum memulai perdagangan. Pasar saham di Hong Kong dan Taiwan ditutup pada Senin kemarin, sementara Indeks Shanghai Composite naik 1,5 persen, dipimpin oleh produsen energi. Kontrak pada indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,2 persen dalam perdagangan terbaru.(frk)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 9 October 2016

Minyak Memperpanjang Penurunan di Bawah $ 50 | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Minyak tergelincir karena pengebor AS menambahkan rig selama enam minggu beruntun, memperpanjang penurunan di bawah $ 50 setelah Rusia meragukan kesepakatan dalam waktu dekat dengan OPEC atas pemotongan produksi.
Minyak berjangka kehilangan sebanyak 1,3 persen di New York setelah turun 1,3 persen pada hari Jumat lalu. Jumlah rig minyak yang aktif di AS naik ke level tertinggi sejak Februari, naik 3 menjadi 428, menurut data Baker Hughes Inc. Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan ia tidak mengharapkan untuk menandatangani kesepakatan dengan OPEC selama Kongres Energi Dunia pekan ini di Istanbul setelah kesepakatan kelompok pada bulan lalu di Algiers untuk memangkas produksi.
Minyak telah naik sekitar 10 persen sejak OPEC setuju untuk memotong produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun pada 28 September yang lalu. Anggota OPEC akan bertemu pekan ini untuk membicarakan pelaksanaan kesepakatan dan akan memutuskan kuota pada pertemuan resmi kelompok tersebut di Wina pada 30 November.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman November kehilangan sebanyak 66 sen menjadi $ 49,15 per barel di New York Mercantile Exchange dan berada di $ 49,24 per barel pada pukul 07:55 pagi waktu Hong Kong. Harga WTI tergelincir 63 sen untuk ditutup di level $ 49,81 per barel pada hari Jumat. Total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 4 persen di atas rata-rata 100-hari. Harga WTI naik 3,3 persen pada pekan lalu.
Minyak Brent untuk pengiriman Desember turun sebanyak 63 sen, atau 1,2 persen, ke $ 51,30 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak Brent turun 58 sen, atau 1,1 persen, ke $ 51,93 per barel pada hari Jumat. Minyak mentah acuan global untuk bulan yang sama diperdagangkan lebih besar $ 1,54 dari WTI.(frk)
Sumber: Bloomberg

Thursday, 6 October 2016

Menuju Akhir Pekan, IHSG Rawan Tekanan | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan kembali tertekan pada perdagangan saham menuju akhir pekan ini. Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan IHSG akan bergerak pada level support 5.370 dan resistance 5.445.
Pada perdagangan saham kemarin, IHSG ditutup melemah 11,30 poin ke level 5.409,34. Investor asing melakukan aksi jual bersih Rp 75,07 miliar. Lebih lanjut, pelemahan IHSG karena aksi jual saham di sektor infrastruktur.
"Seperti halnya bursa regional Asia lain sektor pertambangan khususnya produsen energi melonjak cukup signifikan sebesar 2 persen di saat mayoritas indeks sektoral tertekan aksi jual seperti sektor infrastruktur," kata dia, Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Dia mengatakan, rencana rights issue 4 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga mempengaruhi pergerakan IHSG. "Keputusan pemerintah terhadap rencana rights issue pada 4 saham BUMN membuat investor lebih cenderung berhati-hati," ujar dia.
PT Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak variatif dengan kisaran support 5.365 dan resistance 5.450. Sinarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (6/10/2016), IHSG turun 11,30 poin atau 0,21 persen ke level 5.409,34. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,20 persen ke level 935,61. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 184 saham berada di zona merah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 111 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG. Sedangkan 96 saham lainnya diam di tempat.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.447,25 dan terendah 5.390,08. Total frekuensi perdagangan saham 290.729 kali dengan volume perdagangan 8,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 5,9 triliun. Investor asing catatkan aksi jual bersih sekitar Rp 70 miliar di seluruh pasar.
Secara sektoral, dari 10 sektor pembentuk saham, terdapat 7 melemah dan 3 mampu menguat. Sektor saham infrastruktur turun 1,51 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri merosot 0,15 persen dan sektor saham keuangan tergelincir 041 persen. (Amd/Gdn)

Sumber : Liputan6

Wednesday, 5 October 2016

Stok Minyak AS Turun, Minyak Diperdagangkan di dekat Level $ 50 | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (6/10) - Minyak diperdagangkan mendekati level $ 50 per barel seiring data pemerintah AS menunjukkan stok minyak mentah turun untuk minggu kelima sehingga memangkas pemangkasan stok yang ada.
Minyak berjangka turun 0,3 persen di New York setelah naik 2,3 ‹‹persen hari Rabu untuk mendapatkan penutupan tertinggi dalam lebih dari tiga bulan. Stok minyak mentah turun di bawah 500 juta barel untuk pertama kalinya sejak Januari setelah stok turun 2,98 juta barel pekan lalu, Administrasi Informasi Energi melaporkan. Survei Bloomberg memperkirakan kenaikan pada stok. Minyak akan terhenti di level $ 55 per barel seiring kembali beroperasinya pengebor minyak serpih AS, menurut Goldman Sachs Group Inc.
Minyak telah naik sekitar 11 persen sejak Organisasi Negara Pengekspor Minyak pekan lalu sepakat untuk memangkas produksi untuk pertama kalinya dalam delapan tahun. OPEC, yang memompa keluaran pada level rekor bulan September, akan memutuskan kuota pembatasan pada pertemuan resmi kelompok ini di Wina pada 30 November mendatang. Semntara itu, badai Hurricane Matthew semakin menguat dan saat ini mendekati pantai Timur AS.
West Texas Intermediate untuk pengiriman November di level $ 49,69 per barel di New York Mercantile Exchange, turun 14 sen, pada pukul 08:01 pagi waktu Hong Kong. Kontrak naik $ 1.14 ke level $ 49,83 pada hari Rabu, yang merupakan penutupan tertinggi sejak 29 Juni, total volume yang diperdagangkan yakni sekitar 76 persen di bawah rata-rata 100-hari. Harga naik 7,9 persen bulan lalu.
Brent untuk pengiriman Desember kehilangan 14 sen ke level $ 51,72 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Kontrak tersebut naik 2 persen ke level $ 51,86 pada hari Rabu. Indeks acuan global ini diperdagangkan pada $ 1,46 premium untuk untuk bulan Desember WTI. (sdm)

Sumber: Bloomberg

Tuesday, 4 October 2016

Google Ramaikan Pasar Ponsel Premium dengan Pixel | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (5/10) – Seperti halnya iPhone buatan Apple, Pixel dilengkapi fitur ‘asisten pribadi’ seperti Siri, yang diaktifkan dengan cara memencet tombol home.
“Fitur asisten memberi pilihan respons yang jauh lebih banyak … ini rasanya seperti mengobrol,” kata Mario Queiroz, eksekutif Google kepada BBC.
Misalnya pengguna bisa bertanya soal film apa yang tengah diputar di bioskop terdekat dan setelah mendapatkan jawaban, pengguna bisa menindaklanjutinya dengan bertanya bioskop mana saja yang memungkinkan untuk membawa anak-anak.
“Jadi, interaksinya jauh lebih natural,” jelas Queiroz.
Keputusan untuk menamai produk ini Pixel, dan bukan Nexus, dinilai sebagai upaya memotong dengan masa lalu dan untuk menegaskan bahwa Pixel ini adalah hasil rancangan Google sendiri, bukan dari perusahaan lain.
Google memperkenalkan dua varian, masing-masing dengan ukuran layar 5 inci dan 5,5 inci berbahan OLED (organic light-emitting diode).
Kamera belakang pada ponsel ini berukuran 12,3 megapiksel yang merupakan salah satu yang tertinggi di pasar.
Pixel memakai bahan gelas dan alumunium dan tetap mempertahankan colokan headphone, fitur yang dibuang Apple pada iPhone 7 dan 7 Plus.
Tak seperti ponsel Android lain, Pixel akan otomatis melakukan pembaruan begitu Google mengeluarkan sistem operasi terbaru.
Pixel 5 inci akan dijual mulai £599 atau sekitar Rp9,9 juta sementara Pixel 5,5 inci yang diberi nama XL dilempar ke pasar dengan harga dasar £719 (sekitar Rp11,9 juta) mulai 20 Oktober.
Source : BBC

Monday, 3 October 2016

Tak Sengaja Bertemu, Radiohead Ajak Fans Ini Main Bareng | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (4/10) - Pria ini tak akan menyangka suatu hari ia bisa bermain musik bersama sang idola. Fans beruntung yang tidak diketahui namanya ini secara tak sengaja papasan dengan dua pentolan Radiohead, vokalis Thom Yorke dan gitaris Jonny Greenwood, di sebuah toko peralatan musik di kota Austin, Amerika Serikat.

Dilansir dari NME, fans tersebut menceritakan pengalamannya lewat media sosial Reddit. Pria dengan nama akun LetTheDeedShaw itu menuturkan bahwa ia dan pasangannya sedang menuju kota itu untuk acara Austin City Limits Music Festival yang menampilkan Radiohead. Kemudian sebelum ke konser, ia mampir ke sebuah toko peralatan musik Switched On yang menjual kibor, synthesizer dan pernak-perniknya.   

"Saat saya sedang berada di dalam toko, saya melihat di belakang tunangan saya ternyata ada Greenwood sedang memainkan (synthesizer) ARP kuno. Lalu ketika saya berbalik badan, di belakang saya sudah ada Thom Yorke, duduk tak jauh dari saya sedang memainkan beberapa modules," ungkap pria itu.

Saat itu fans beruntung tersebut mengenakan kaus Radiohead. Untuk menjaga gengsi, ia melipat tangannya di dada untuk menutupi kaus Radiohead-nya itu.

"Tapi tak mungkin mereka tidak menyadarinya. Kami lalu masih tetap di situ berusaha cuek tetapi ingin mendengarkan obrolan penjaga toko dengan Thom. Saya tidak ingin membuat saat-saat seperti itu menjadi sebuah fan moment, karena saya tahu hal paling berharga yang bisa saya berikan untuknya adalah sebuah saat-saat tenang dalam sebuah toko alat musik," imbuhnya.

Saat pria itu sedang mengutak-atik alat miliknya, ternyata vokalis Radiohead itu menghampirinya dan ingin tahu apa yang ia kerjakan. Fans beruntung itu lalu berbincang panjang lebar dengan Thom Yorke selama satu jam dan sempat jamming bersama.

"Rasanya seperti mimpi. Kami sempat bermain musik bersama.. Sangat menakjubkan melihat pahlawan sejati saya membicarakan hobi yang sama dengan saya. Kami tidak membahas siapa mereka, tidak membahas konser, dan kami tidak membahas bagaimana saya hampir pingsan karena terlalu gembira," tulis pria itu dengan bahagia.

Sementara itu, baru-baru ini Radiohead merilis lagu baru "Ill Wind" yang merupakan salah satu dari dua lagu bonus box-set edisi khusus album terbaru mereka, A Moon Shaped Pool. Satu lagu lagi adalah "Spectre" yang awalnya digunakan untuk soundtrack film James Bond tetapi tidak terpilih karena akhirnya memakai lagu Sam Smith.

Lihat PT BESTPROFIT FUTURES MALANG

Sumber : Liputan6

Sunday, 2 October 2016

Ingin Tahu Kenapa Daya Baterai Ponsel Cepat Habis? Ini Alasannya | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (3/10) – Entah kamu menggunakan smartphone Samsung, HTC, LG, Motorola, Google, atau pabrikan Android lainnya, masalah baterai Android selalu menjadi momok tersendiri.
Walau banyak pabrikan smartphone Android memberikan solusi dengan menghadirkan kapasitas baterai yang lebih besar, hal tersebut justru hanya menjadi solusi sementara.
Lalu apa yang menjadi alasan baterai ponsel kamu cepat habis dan tak mampu bertahan selama satu hari penuh? Mengutip dari berbagai sumber, tim Tekno Liputan6.com sajikan apa penyebabnya.
1. Aplikasi yang Mubajir
Selain aplikasi yang memang boros, salah satu kebiasaan buruk pengguna Android adalah terlalu banyak aplikasi yang dibuka bersamaan.
Walau memudahkan untuk akses aplikasi, secara tak sadar hal tersebut justru menggerogoti baterai ponsel pengguna.
2. Terlalu Banyak Widget
Widget yang kamu taruh di homescreen memang berguna sebagai cara cepat untuk menampilkan berbagai informasi mulai dari berita hingga cuaca.
Namun, terlalu banyak widget berpotensi memenuhi layar dan boros daya. Ada baiknya untuk memilih widget yang benar-benar kamu butuhkan, yang tidak terlalu dibutuhkan bisa kamu nonaktifkan. Langkah ini seharusnya bisa sedikit membantu menghemat pemakaian baterai.
3. Menyalakan Modus Kecerahan Otomatis
Semua smartphone memiliki fitur pengendali kecerahan layar secara otomatis, namun pengaturannya tak selalu tepat.
Nah, pengguna dapat mengatur tingkat kecerahan secara manual dengan mematikan opsi “auto” yang biasanya tersedia. Dengan melakukan hal ini, pengguna dapat mengoptimalkan efisiensi sembari mengurangi efek negatif cahaya bluelight dari perangkat.
4. Suhu yang Panas
Smartphone hendaknya tidak terpapar sinar matahari atau sumber panas lainnya secara langsung. Sebab satu yang perlu diperhatikan adalah temperaturnya.
Meningkatnya suhu perangkat tidak selalu karena beban kerja prosesor yang tinggi, tetapi bisa juga berasal dari faktor eksternal. Jika ponsel terlalu sering panas, maka baterai akan cenderung kehilangan performa optimalnya seiring waktu.
Selamat mempraktekkan!
(Msu/Ysl)
Sumber : Liputan6

Thursday, 29 September 2016

Bumi Tak Sendiran, Merkurius Ternyata Memiliki Aktivitas Tektonik | PT BESTPROFIT FUTURES

PT BESTPROFIT FUTURES (30/9) - Bumi sampai saat ini dikenal sebagai satu-satunya planet di Tata Surya yang memiliki aktivitas tektonik. Sementara planet lain hanya aktif secara geologis, tapi tak lebih dari itu.
Namun temuan terbaru dari para peneliti dari Smithsonian Institute memberikan informasi berbeda. Berdasarkan citra beresolusi tinggi dari pesawat luar angkasa NASA, Messenger, diketahui bahwa Merkurius ternyata masih aktif secara tektonik.
Hal itu didasarkan pada temuan sesar yang masih relatif muda di planet tersebut. Kondisi itu merupakan indikator kuat Merkurius masih menyusut sejalan dengan mendinginnya inti planet.
Sebab, banyak yang mengganggap permukaan Merkurius sudah mati sejak miliaran tahun lalu.
Messenger juga masih menangkap adanya tanda medan magnet. Informasi itu menjadi dasar untuk menandakan sebuah planet, setidaknya memiliki beberapa inti cair dan bisa disebut masih aktif.
Namun bukan berarti planet tersebut serta merta memiliki kondisi serupa Bumi. Mengutip informasi dari laman Engadget, Jumat (30/9/2016), tak ada lempeng teknonik yang bergerak di Merkurius, sehingga tak akan ditemukan benua atau kondisi mirip Bumi.
Merkurius sendiri merupakan planet yang posisinya berada dekat dengan Bumi dan Matahari. Hanya ukurannya lebih kecil jika dibandingkan Bumi. Karena itu, manusia di Bumi dapat sekilas melihat planet tersebut ketika transit di Matahari.
Sayangnya, manusia tak sampai dapat melihat dengan jelas seperti apa permukaan Merkurius. Saat peristiwa itu terjadi, manusia hanya menyaksikan planet tersebut dalam bentuk titk hitam kecil ketika 'menyeberangi' lingkaran cahaya Matahari.
(Dam/Isk)


Sumber : Liputan6

Wednesday, 28 September 2016

Minyak Berjangka Menguat Setelah OPEC Sepakat Untuk Batasi Produksi | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (29/9) – Minyak berjangka settle lebih tinggi pada hari Rabu, menyentuh level tertinggi dalam tiga minggu, menyusul berita bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak telah sepakat tentang perlunya pembatasan produksi minyak mentah.
Anggota kelompok minyak sedang mempertimbangkan batas produksi antara 32,5 juta dan 33 juta barel per hari, menurut The Wall Street Journal yang mengutip dari sumber. Dalam laporan minyak yang dirilis pada bulan September, OPEC, mematok produksi minyak saat ini di 33.24 juta barel per hari.
Sementara itu, penurunan mingguan keempat beruntun tak terduga dalam persediaan minyak mentah AS, juga membantu untuk mendukung harga minyak.
Minyak mentah WTI untuk pengiriman November menambahkan $ 2,38, atau 5,3%, untuk menetap di $ 47,05 per barel di New York Mercantile Exchange. Penetapan tertinggi sejak 8 September, menurut data FactSet. Kontrak bulan November untuk minyak mentah Brent acuan global naik $ 2,72, atau 5,9%, ke $ 48,69 per barel di bursa ICE Futures London.
Anggota OPEC dan produsen minyak terbesar lainnya mengadakan diskusi pada hari Rabu di sela-sela forum energi di Aljazair terkait langkah-langkah untuk membantu menstabilkan pasar minyak.
Pasar memiliki keraguan bahwa kesepakatan produksi akan dicapai dalam pertemuan karena anggota OPEC Iran, Libya dan Nigeria semuanya telah berusaha untuk meningkatkan produksi, sementara Arab Saudi, dan non-OPEC Rusia telah memompa minyak menuju rekor atau mendekati tingkat rekor.
Sebuah komite akan dibentuk untuk mempelajari bagaimana melaksanakan pemotongan dan yang akan dilaporkan ke OPEC pada pertemuan resmi berikutnya di Wina pada tanggal 30 November, kata laporan WSJ.(frk)
Sumber: MarketWatch

Tuesday, 27 September 2016

Inggris Masih Jadi Duri Kerjasama Militer Uni Eropa | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (28/9) – Meskipun baru-baru ini memisahkan diri dari Uni Eropa, Inggris masih akan menentang setiap upaya aliansi itu untuk membentuk pasukan militernya sendiri, kata Menteri Pertahanan Inggris Michael Fallon, Selasa (27/9).
Kami akan terus menentang gagasan tentang militer Uni Eropa atau markas besar militer Uni Eropa yang hanya akan merusak NATO, kata Fallon dalam pertemuan Uni Eropa di Bratislava.
Komentar Fallon itu diberikan selagi negara-negara anggota Uni Eropa berusaha menuntaskan sebuah peta jalan baru bagi kerjasama militer aliansi beranggotakan 28 negara itu.
Perancis dan Jerman mendorong proposal itu, yang akan meliputi peningkatan pengeluaran pada misi-misi militer, meningkatkan partisipasi Uni Eropa dalam upaya pemelihaaraan perdamaian di seluruh dunia dan bekerja sama untuk memerangi serangan dunia maya.
Fallon mengatakan ia menentang gagasan militer Uni Eropa, tetapi tidak akan memveto rencana kerjasama militer itu karena apa yang disebutnya tidak ada mayoritas untuk mendukungnya.
Inggris telah lama menentang rencana tersebut karena khawatir akan pasukan Eropa yang kuat yang dikendalikan dari Brussels. Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen dan Menteri Pertahanan Prancis Jean-Yves Le Drian menepis kekhawatiran Fallon itu dan mengatakan tidak ada rencana untuk membentuk militer Eropa.
Fallon mengatakan Inggris akan terus mendukung pertahanan Eropa melalui NATO, meskipunada rencana keluar dari Uni Eropa, dan mengatakan lebih banyak pasukan Inggris akan ditempatkan di Estonia dan Polandia tahun depan.
Sumber: voaindonesia

Monday, 26 September 2016

Volatilitas Emas Turun ke Level Terendah dalam 2 Tahun | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (27/9) – Emas kembali melemah seiring investor berhenti sejenak untuk menilai prospek kebijakan moneter setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga AS tidak berubah pekan lalu.
Volatilitas 60-hari untuk bullion jatuh pada hari Senin ke level terendah sejak Oktober 2014, sementara perdagangan agregat di futures berada 38 persen di bawah posisi normal untuk saat ini. Pedagang akan mencari petunjuk selanjutnya seiring Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi berbicara pada sesi tertutup dari anggota parlemen Jerman pada hari Rabu, sementara Ketua Fed Janet Yellen akan berbicara minggu ini sebelum U.S. House Financial Services Committee.
Emas berjangka membukukan kenaikan mingguan terbesar sejak Juni pekan lalu setelah gubernur bank sentral AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan September mereka. Perhatian investor sekaranf beralih ke pertemuan Fed Desember nanti, di mana para pedagang melihat peluang kenaikan suku bunga di lebih dari 50 persen.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,2 persen untuk menetap di level $ 1,344.10 per ounce pada pukul 1:44 waktu di New York Comex. Logam ini naik 2,4 persen pekan lalu.
Sebuah laporan dari U.S. Commodity Futures Trading Commission pada hari Jumat menunjukkan hedge fund mengurangi posisi net-long mereka sebesar 29.724 untuk kontrak dan opsi berjangka menjadi 219.134 dalam pekan yang berakhir 20 September, yang merupakan posisi terendah sejak Juni. (sdm)
Sumber: Bloomberg

Sunday, 25 September 2016

Realisasi Tax Amnesty Tentukan Laju IHSG Pekan Ini | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (26/9) – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal variatif pada sepekan ke depan. Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh realisasi periode pertama dari program pengampunan pajak atau tax amnesty.
Analis PT Recapital Securities Kiswoyo Adie Joe mengatakan, realisasi tax amnesty menjadi penentu pergerakan IHSG.
“Sentimen global The Fed sudah selesai, memang menunggu faktor tax amnesty,” kata dia kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (26/9/2016).
Kiswoyo menerangkan, realisasi tax amnesty khususnya repatriasi menentukan arah IHSG. Lantaran, aliran dana ini bisa masuk ke instrumen mana saja tak terkecuali pasar modal.
Berdasarkan data dashboard amnesty pajak Minggu malam pukul 18.40 WIB, jumlah harta yang telah dilaporkan mencapai Rp 1.770 triliun. Dari situ, sebanyak Rp 92,6 triliun merupakan repatriasi, Rp 1.198 triliun deklarasi dalam negeri, dan Rp 480 triliun deklarasi luar negeri.
“Target dana repatriasi Rp 1.000 triliun, kemarin Rp 100 triliun masih kurang,” ujar dia.
Pada pekan ini, Kiswoyo memperkirakan IHSG berada pada support 5.100 dan resistance 5.500.
Kiswoyo merekomendasikan saham PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).
PT HD Capital memperkirakan IHSG akan menguat. Lantaran, beberapa pekan lalu investor terus-menerus melakukan aksi jual saham. HD Capital memprediksi IHSG mendekati level resistance 5.370.
Sumber : Liputan6

Thursday, 22 September 2016

Saingi Visa Cs, Bank BUMN Bikin Perusahaan Prinsipal Kartu Kredit | PT BESTPROFIT FUTURES

BESTPROFIT FUTURES (23/9) – Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) akan segera mendirikan perusahaan prinsipal kartu kredit untuk mengurangi ketergantungan jasa prinsipal asing, seperti Visa dan Mastercard. Kehadiran perusahaan prinsipal nasional ini diharapkan dapat menghemat biaya operasional perbankan pelat merah.
Sekretaris Perusahaan PT Bank Mandiri Tbk, Rohan Hafas mengatakan, pembentukan perusahaan prinsipal kartu kredit tersebut merupakan proyek bersama bank-bank BUMN bersama PT Telkom Tbk. Bank pelat merah ini, antara lain Bank Mandiri, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN).
“Himbara ingin bikin Visa (perusahaan prinsipal kartu kredit) sendiri. Jadi semacam Visa dalam negeri,” tegasnya saat acara Media Training Bank Mandiri di Belitung, Jumat (23/9/2016).
Menurut Rohan, langkah ini akan menghemat biaya operasional sangat signifikan, hingga mencapai triliunan rupiah setiap tahunnya. Biaya operasional itu meliputi, pengelolaan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan mengurangi pembayaran fee terhadap prinsipal asing.
“Penghematan dari pembentukan perusahaan prinsipal lokal ini sangat luar biasa besar, bisa triliunan rupiah. Buat Bank Mandiri, kalau biaya transaksi turun cukup besar, bisa saja suku bunga kredit diturunkan lagi,” jelas Rohan.
Ia menggambarkan betapa tergantungnya masyarakat Indonesia terhadap jasa perusahaan kartu kredit asing. Padahal setiap transaksi di Indonesia, sambungnya, perbankan nasional harus menyetor fee 1,5 persen ke prinsipal asing tersebut.
Misalnya, kata Rohan, masyarakat berbelanja pakai kartu kredit atau ATM Bank Mandiri logo Visa di Matahari Departement Store. Setiap transaksi tidak langsung pindah dari bank ke Matahari, tapi lewat Amerika Serikat (AS) atau Visa dulu karena dipungut fee 1,5 persen. Bayangkan transaksi belanja orang Indonesia yang sangat banyak.
“Makanya kalau bikin perusahaan prinsipal sendiri dari akun Bank Mandiri bisa langsung ke Matahari. Mungkin fee-nya (ke perusahaan prinsipal nasional) 0,25 persen. Itu kan penghematan yang luar biasa,” terangnya.
Meski tak menyebut investasi masing-masing perbankan, Rohan berharap, pembentukan perusahaan prinsipal kartu kredit domestik ini bisa segera terwujud. “Mudah-mudahan segera tahun ini,” tukasnya.