Thursday, 13 July 2017

Lebih Dekat dengan Pusaran Gas Raksasa di Wajah Jupiter | PT Bestprofit

PT Bestprofit (14/7) - Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Juno akhirnya sukses 'terjun' ke wilayah paling dekat pusaran gas raksasa planet Jupiter. Pesawat luar angkasa NASA itu pun mengabadikan seperti apa suasana di dalam pusaran gas yang berwarna kemerahan ini.
Menurut yang dilansir Inverse, Jumat (14/7/2017), Juno mengabadikan pemandangan pusaran gas Jupiter dalam pendekatan yang dramatis. Diketahui, Juno membidik pusaran tersebut dalam jarak 5.600 mil di atas permukaan dengan kamera JunoCam.
Karena prosesnya berlangsung singkat, kira-kira 12 menit, para ilmuwan NASA tidak memiliki waktu yang cukup untuk memproses semua foto yang dibidik Juno. Alhasil, mereka merilis foto-foto mentah pusaran gas Jupiter tanpa memilahnya terlebih dulu.
JunoCam mampu mengabadikan pemandangan pusaran gas dalam resolusi hampir dua mil per piksel. Saat mendekati garis khatulistiwa dan kutub Jupiter, ia bahkan bisa mengambil foto dalam 30 mil per piksel. Hasilnya sangat menakjubkan. Pasalnya, belum pernah ada instrumen NASA yang posisinya pernah sedekat itu dengan Jupiter.
Sebelum Juno, foto terbaik Jupiter dibidik dari dua pesawat luar angkasa Voyager yang melewati planet raksasa 40 tahun lalu, tepatnya 1979.
Sayang, ilmuwan NASA belum dapat menjabarkan apa yang ada di dalam pusaran gas tersebut. Untuk saat ini, mereka masih mengkaji ulang foto-foto bidikan Juno untuk kembali memeriksa asal muasal pusaran gas yang terus berputar tanpa henti selama 350 tahun lamanya itu.
Dengan diterbangkannya Juno ke Jupiter, NASA berharap eksplorasi ini dapat mengubah perspektif umat manusia tentang Tata Surya di alam semesta.
Seperti yang sudah disebutkan, Juno juga akan mempelajari lapisan atmosfer Jupiter. Setelah itu, para ilmuwan akan mencoba mempelajari ekosistem Jupiter dan menguak apakah planet ini menyimpan 'rahasia' lain.
Dilansir Tech Insider, Juno merupakan pesawat jenis probe yang ditenagai oleh tiga baling-baling seluas lapangan basket. Ia juga memiliki panel surya sebagai sumber tenaga utamanya. Baling-baling berputar tiga kali setiap menit.
Kemampuan baling-baling Juno mampu membuatnya mengorbit Jupiter lebih cepat. Meski begitu, para astronom sempat khawatir dengan panel solar yang menyokong baling-baling Juno.
Pasalnya, cahaya matahari begitu jauh dari Jupiter dan panel solar tersebut pasti hanya menyerap sedikit cahaya. Ini tentu berbeda kasusnya dengan panel tenaga New Horizons, probe yang mengitari Pluto karena mereka ditenagai oleh plutonium.
Probe ini juga memiliki kamera khusus Juno Cam yang mampu mengambil foto-foto dengan resolusi tinggi. Selain itu, salah satu instrumen milik Juno yang disebut JADE (Jovian Auroral Distributions Experiment) akan mempelajari fenomena aurora Jupiter yang terjadi belum lama ini.
Juno juga akan mencari apa memang Jupiter memiliki kandungan air dari atmosfer planet. Jika sudah selesai dengan misinya, ia akan 'menyelam' ke tengah planet dan akan menghancurkan diri di antara atmosfer Jupiter.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 12 July 2017

Sentimen The Fed Bikin Wall Street Cetak Rekor | Bestprofit

Bestprofit (13/7) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan indeks saham Dow Jones catat rekor tertinggi. Penguatan bursa saham AS ini juga didukung dari testimoni pimpinan bank sentral AS atau The Federal Reserve Janet Yellen menuturkan menaikkan suku bunga secara bertahap.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 123,07 poin atau 0,57 persen ke level 21.532,14. Indeks saham Dow Jones sentuh level tertinggi intraday. Indeks saham S&P 500 menguat 17,72 poin atau 0,73 persen ke level 2.443,25. Indeks saham Nasdaq bertambah 67,87 poin atau 1,1 persen ke level 6.261,17.
Pernyataan pimpinan the Federal Reserve Janet Yellen mempengaruhi pasar. The Federal Reserve mengisyaratkan kenaikan suku bunga bertahap. Demikian juga saat mengurangi neracanya. Tingkat suku bunga pun dinilai tidak akan menghambat aktivitas ekonomi.
Investor merespons positif pernyataan Janet Yellen. Hal itu mengurangi kekhawatiran pasar terhadap penurunan inflasi.
"Orang-orang khawatir tentang pernyataan lebih agresif dari Janet Yellen. Ia mengatakan dengan tepat apa yang diharapkan pasar. Itulah mengapa pasar senang dengan hal itu," ujar Chris Zaccarelli, Direktur Cornerstone Financial Partners, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (13/7/2017).
Sejumlah sektor saham alami penguatan. Indeks saham sektor properti S&P mencatatkan penguatan sekitar 1,3 persen. Didukung indeks saham sektor teknologi yang naik 1,3 persen. Pernyataan the Federal Reserve kurang agresif pun mendorong indeks sektor saham keuangan S&P naik tipis 0,1 persen.
Indeks saham maskapai pun menguat 2,3 persen usai maskapai American Airlines Group Inc melaporkan hasil kinerja yang mengalahkan harapan. saham American Airlines Group Inc menguat 4,2 persen. Saham Delta Air Lines Inc, United Continental Holdings Inc, saham Alaska Air Group Inc, Spirit Airlines Ind dan JetBlue Airways Corp masing-masing menguat satu persen.
Sejumlah perusahaan pun akan merilis kinerja keuangan menjelang akhir pekan ini. Perusahaan itu antara lain JP Morgan Chase, Wells Fargo dan Citigroup.
Sementara itu, laporan the Federal Reserve terbaru yang menunjukkan ekonomi AS tumbuh secara moderat juga menahan kenaikan bursa saham.
Volume perdagangan saham pun tercatat 6,1 miliar saham di wall street. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham selama 20 harian sekitar 6,9 miliar.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Tuesday, 11 July 2017

Ada Dugaan Rusia Terlibat di Pemilu AS Bikin Wall Street Tertekan | Best Profit

Best Profit (12/7) - Wall Street hanya sedikit berubah pada penutupan perdagangan saham Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Sentimen politik menjadi penggerak Wall Street pada perdagangan kali ini.
Mengutip Reuters, Rabu (12/7/2017), Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,55 poin menjadi 21,409.07. S&P 500 kehilangan 1,9 poin atau 0,08 persen, menjadi 2.425,53. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 16,91 poin atau 0,27 persen menjadi 6,193.31.
Wall Street tertekan di awal perdagangan Selasa usai adanya berita yang menyatakan bahwa putera laki-laki tertua dari Presiden AS Donald Trump mendapat surat elektronik (email) dukungan dari Rusia untuk memenangkan ayahnya dalam pemilihan Presiden AS melawan Hillary Clinton.
Email tersebut merujuk kepada seorang jaksa dari Pemerintahan Rusia yang menawarkan informasi yang dapat digunakan oleh Tump dalam kampanye melawan Hillary Clinton.
Namun pada perdagangan saham di siang hari, tekanan terhadap Wall Street pulih setelah Pemimpin Senat AS Mitch McConnell menyatakan bahwa ada penundaan masa reses selama dua pekan pada Agustus nanti.
Dengan adanya penundaan masa reses tersebut maka akan memberikan lebih banyak waktu bagi senat untuk menyelesaikan pembahasan beberapa undang-undang yang saat ini sedang berjalan.
"Semula semua berjalan dengan sentimen negatif. Dengan adanya penundaan masa reses ini menjadi sesuatu yang mungkin bisa menggerakkan ke arah positif," jelas chief investment officer Commonwealth Financial, Waltham, Massachusetts, AS, Brad McMillan.
Sebenarnya adanya sentimen politik dari email Trump Jr tersebut masih ada di dalam Wall Street. Namun kekuatannya tidak terlalu besar lagi. "Komitmen dari Senat AS untuk mengubah beberapa kebijakan lebih dilihat oleh pelaku pasar," tambah Brad McMillan. Best Profit
Sumber : Liputan6

Monday, 10 July 2017

Harga Minyak Naik di Tengah Kekhawatiran Bertambahnya Pasokan | PT Bestprofit

PT Bestprofit (11/7) - Harga minyak mentah dunia naik di tengah peningkatan aktivitas pengeboran milik Amerika Serikat (AS) dan ketidakpastian pengurangan produksi di Nigeria dan Libya yang mengurangi prospek pasokan minyak di masa depan.
Melansir laman Reuters, Selasa (11/7/2017), harga minyak mentah berjangka AS naik 17 sen atau 0,4 persen menjadi US$ 44,40 per barel. Sementara minyak mentah berjangka Brent naik 17 sen atau 0,36 persen ke US$ 46,88 per barel.
"Pasar rapuh pada setiap langkah OPEC," kata James Williams, presiden perusahaan konsultan energi WTRG Economics di London, Arkansas.
Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa anggota non-OPEC pada Mei, memang setuju untuk mengurangi produksi minyaknya hingga Maret 2018. Namun langkah itu gagal untuk menurunkan membanjirnya pasokan minyak mentah global.
Beberapa menteri kunci anggota OPEC rencananya akan bertemu dengan pejabat non OPEC Rusia pada 24 Juli di St. Petersburg, Rusia, untuk membahas kondisi pasar minyak.
Nigeria dan Libya telah diundang untuk pertemuan tersebut, dengan kemungkinan produksi mereka bisa dibatasi lebih awal dari November.
Namun menteri minyak Nigeria tidak bisa menghadiri pertemuan OPEC karena komitmen sebelumnya, ujar Menteri Perminyakan Kuwait Essam al-Marzouq.
Libya dikatakan siap untuk melakukan pembicaraan tetapi meminta ada pertimbangan terkait situasi ekonomi dan kemanusiaan politik di negaranya yang harus masuk dalam pembicaraan.
Sementara itu, CEO Saudi Aramco Amin Nasser mengatakan pada sebuah konferensi di Istanbul jika dirinya berpikir dunia sedang menuju kekurangan pasokan global.
"Volume minyak konvensional ditemukan di seluruh dunia selama empat tahun terakhir memiliki lebih dari setengahnya dibandingkan sebelumnya," kata Nasser.
Namun produksi minyak AS terus tumbuh, meningkat lebih dari 10 persen sejak pertengahan 2016. Perusahaan AS tercatat menambahkan tujuh rig pengeboran minyak pekan lalu.
Sumber : Liputan6

Sunday, 9 July 2017

Sebelum Akhir Tahun, Harga Minyak Bisa Capai US$ 60 per Barel | Bestprofit

Bestprofit (10/7) - Harga minyak bisa mencapai level US$ 60 per barel pada tahun ini jika permintaan akan minyak mentah terus meningkat dan pengurangan produksi oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) terus berjalan.

Dilangsir Reuters Senin (10/7/2017), berdasarkan laporan dari Barron yang mengutip penelitian analis energi senior Citigroup Eric Lee, penurunan harga minyak dalam beberapa pekan terakhir hingga mencapai kisaran US$ 44 per barel merupakan pelemahan jangka pendek.

Harga minyak akan kembali naik secara perlahan seiring dengan perbaikan perekonomian beberapa negara sehingga meningkatkan permintaan akan minyak mentah. Lee memproyeksikan permintaan akan minyak mentah di kisaran 97,3 juta barel per hari. Angka tersebut cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang ada di angka 96 juta barel per hari.

Lee merupakan analis energi yang sebagian besar penelitian selalu mendekati kenyataan. Pada tiga tahun lalu atau saat harga minyak melampaui angka US$ 100 per barel, ia menyatakan bahwa harga minyak akan tertekan dalam karena harga pasar tidak mencerminkan permintaan.

Lee melanjutkan, kenaikan harga minyak saat ini ke level US$ 60 per barel akan didorong oleh permintaan dari negara-negara berkembang seperti China dan India. Seiring dengan itu, pengurangan pasokan oleh OPEC sekitar 0,7 juta barel per hari mendorong harga minyak hingga ke level US$ 60 per barel sebelum akhir kuartal keempat 2017.

Untuk diketahui, pada perdagangan Jumat lalu harga minyak anjlok hingga tiga persen seiring kenaikan produksi minyak Amerika Serikat (AS) dan ekspor OPEC meningkat.

"Kekhawatiran mengenai pasokan berlanjut," ujar Matt Smitch, Direktur Clipperdata. Dia melanjutkan, ekspor OPEC naik 2 juta barel per hari, dan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan 2016. Angka ini juga di atas dari kesepakatan memangkas produksi minyak di antara negara OPEC mencapai 1,8 juta barel per hari.

"Kami melihat ekspor bulan lalu dari OPEC lebih kuat dari April dan Mei. Kelihatannya hal ini berbeda dengan kesepakatan pemangkasan produksi minyak OPEC," ujar Smith.

Harga minyak Brent turun US$ 1,4 atau 2,9 persen ke level US$ 46,71 per barel, usai sentuh level terendah US$ 46,28. Harga minyak Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) merosot US$ 1,29 atau 2,89 persen ke level US$ 44,23 per barel. Selama sepekan, harga minyak Brent turun 2,5 persen dan harga minyak WTI tergelincir 3,9 persen.

Sumber : Liputan 6
Lihat Bestprofit

Thursday, 6 July 2017

Indonesia-Turki Siap Kembalikan Tren Positif Perdagangan dan Investasi | Best Profit

Best Profit (7/7) - Indonesia dan Turki sepakat untuk berupaya mengembalikan trend positif perdagangan dan investasi, dan meningkatkan kerjasama dalam berbagai bidang, khususnya pertahanan. Dalam pertemuan di ibukota Ankara, pemimpin kedua negara juga membahas beberapa isu global.
Membalas kunjungan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ke Jakarta dua tahun lalu, Presiden Joko Widodo secara khusus singgah di Turki dalam perjalanannya menuju ke Hamburg, Jerman, untuk menghadiri KTT G-20.
Indonesia dan Turki memang sudah memiliki hubungan erat dan kerjasama dalam berbagai bidang selama puluhan tahun, antara lain dalam bidang perdagangan dan investasi, pertahanan, energi, dan penanggulangan terorisme.
Ketika bertemu Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan Turki, Kamis (6/7), Presiden Joko Widodo kembali menegaskan upaya untuk mengembalikan trend positif perdagangan dan investasi kedua negara lewat perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turki atau IT-CEPA dan mengurangi hambatan perdagangan serta penciptaan iklim investasi yang kondusif.
"Bidang kerjasama lain yang mengalami peningkatan signifikan adalah industri pertahanan. Saya menyambut baik hasil konkret kerja sama industri pertahanan antara lain berupa peluncuran tank kelas menengah 'Kaplan' produksi bersama Indonesia dan Turki. Tadi juga telah kita sepakati untuk menambah kerjasama di bidang pembuata kapal selam dan truk. Ini juga akan segera ditindaklanjuti oleh tim kedua negara," ucapnya.
Selain memproduksi tank bersama, pemerintah Indonesia dan Turki juga sepakat mengembangkan kerjasama kedirgantaraan. Hal ini telah dituangkan dalam nota kesepahaman antara PT. Dirgantara Indonesia dan Turkish Aerospace Industry.
Sejumlah kapal pembangkit listrik atau “power-ship” asal Turki juga dilaporkan telah beroperasi di Medan, Amurang, Bolok dan Ambon untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di wilayah itu.
Selain kerjasama bilateral, Jokowi dan Erdogan juga membahas isu global antara lain soal perselisihan negara-negara Teluk dan upaya melawan terorisme.
“Selain isu bilateral kami juga melakukan pembahasan isu dunia antara lain masalah Qatar yang kita harapkan bisa diselesaikan lewat komunikasi dan dialog yang baik antar negara-negara yang memiliki masalah,” kata Presiden Joko Widodo.
Indonesia dan Turki juga sepakat untuk saling berbagi informasi intelijen dan pembangunan sistem teknologi informasi intelijen yang lebih canggih untuk mempermudah penanganan terorisme global.
“Indonesia dan Turki telah sepakat untuk meningkatkan kerja sama terutama terkait dengan ‘Foreign Terrorist Fighters’ melalui kerja sama bidang informasi intelijen dan juga pembangunan sistem IT di bidang intelijen sehingga memudahkan kita bekerja sama dalam rangka memberantas terorisme.”
Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah Turki pada pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap di Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.
Dalam kunjungan kerja ini, Presiden Joko Widodo juga mengunjungi Mausoleum Attaturk yang merupakan makam tokoh pendiri dan presiden pertama Turki , Mustafa Kemal Ataturk, dilanjutkan ke Mesjid Kotacepe di pusat kota Ankara dan bertemu dengan sejumlah ulama setempat.
Sumber : VoaIndonesia

Wednesday, 5 July 2017

Harga Minyak Bikin Wall Street Bervariasi | PT Bestprofit

PT Bestprofit (6/7) – Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street bervariasi dipengaruhi tekanan harga minyak dan aksi beli di saham-saham teknologi.
Harga minyak melemah mendorong sektor saham energi tertekan. Sedangkan pelaku pasar membeli saham teknologi sehingga mengangkat indeks saham Nasdaq.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 1,1 poin atau 0,01 persen ke level 21.478,17. Indeks saham S&P 500 menguat tipis 3,53 poin atau 0,15 persen ke level 2.432,54. Indeks saham Nasdaq bertambah 40,80 poin atau 0,67 persen ke level 6.150,86.
Harga minyak melemah empat persen didorong penguatan dolar AS. Selain itu, ekspor OPEC juga meningkat.
“Amerika Serikat kini menjadi produsen minyak. Pemerintah pun tidak dapat memutuskan apakah hasil untuk industri domestik meski terus memproduksi atau tidak. Mereka terus produksi minyak selama itu menguntungkan bagi mereka,” ujar Tim Ghriskey, Chief Investment Officer Solaris Asset Management seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (6/7/2017).
Saham produsen minyak pun melemah. Saham Exxon dan Chevron melemah lebih dari 1,5 persen. Kedua saham itu catatkan pelemahan terbesar di indeks saham Dow Jones dan S&P. Indeks saham sektor energi S&P turun 2 persen, dan catatkan performa terburuk dari antara 11 sektor saham lainnya di indeks saham S&P.
Sementara itu, sektor saham teknologi naik 1 persen, dan memimpin penguatan di indeks saham S&P 500. Saham Advanced Micro Devices, Micron, dan Nvidia mencatatkan performa terbaik di antara sektor saham lainnya. Saham teknologi cenderung volatile dalam beberapa minggu ini seiring pelaku pasar fokus terhadap valuasi saham teknologi. Indeks sektor saham teknologi sudah naik 17 persen pada 2017.
Adapun volume perdagangan saham tercatat di wall street mencapai 6,52 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 7,19 miliar saham.
Data ekonomi terakhir dan tingkat inflasi di bawah target 2 persen oleh the Federal Reserve akan berdampak untuk rencana kenaikan suku bunga the Federal Reserve.
Pesanan baru untuk barang buatan AS turun lebih dari yang diperkirakan pada Mei. Akan tetapi, modal pesanan peralatan sedikit lebih kuat dari yang dilaporkan sebelumnya sehingga menunjukkan manufaktur tetap berada tumbuh moderat.
Sisi lain pembuat kebijakan the Fed juga terpecah pada prospek inflasi. Hal itu akan pengaruhi laju kenaikan suku bunga ke depannya. Hal itu berdasarkan risalah pertemuan kebijakan the Fed pada 13-14 Juni 2017.
Risalah itu menunjukkan sejumlah pejabat melihat kalau harga saham sudah tinggi dibandingkan dengan valuasi standar. Padahal pertumbuhan pendapatan menguat.
Sumber : Liputan6

Tuesday, 4 July 2017

Produksi Diperkirakan Turun, Harga Minyak Dekati US$ 50 per Barel | Bestprofit

Bestprofit (5/7) - Harga minyak bergerak di dua arah pada perdagangan Selasa namun kemudian ditutup melemah tipis. Salah satu pendorong kenaikan harga minyak adalah pelaku pasar melihat ada kemungkinan penurunan produksi minyak mentah AS.
Mengutip Reuters, Rabu (5/7/2017), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga internasional turun 0,7 persen menjadi US$ 49,61 per barel. Sedangkan harga minyak berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan naik 1 sen menjadi US$ 47,08 per barel.
Harga minyak AS diperdagangkan lebih rendah di awal sesi karena banyaknya pedagang yang menutup posisi jelang libur Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli. Sementara harga minyak Brent juga mengalami hambatan karena telah mendekati angka US$ 50 per barel.
Prospek harga minyak secara perlahan mulai berubah. Semula, pada akhir Mei hingga Juni pelaku pasar sangat yakin bahwa harga minyak bakal terus tertekan karena meningkatnya jumlah produksi minyak mentah di AS.
Pelaku pasar menyangsikan bahwa usaha pemangkasan produksi yang dilakukan oleh organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) dan beberapa negara lain di luar OPEC bakal terganggu dengan peningkatan produksi minyak di AS tersebut.
Namun mendekati akhir Juni, pandangan dari pelaku pasar sedikit berubah. Data yang ada menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS mulai mengalami penurunan sehingga mampu mendorong kenaikan harga minyak secara perlahan.
"Fakta bahwa tidak ada banyak tekanan pada akhir bulan menjelaskan bahwa terjadi pergeseran sentimen," jelas laporan Commerzbank.
Hasil survei Reuters menunjukkan bahwa harga minyak mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir meskipun produksi OPEC mencapai level tertinggi di 2017 yaitu di 32,72 juta barel per hari pada Juni lalu.
Upaya beberapa negara OPEC untuk menyeimbangkan harga pasar telah dirusak oleh meningkatnya produksi dari Libya dan Nigeria yang memang tidak masuk atau dibebaskan dari kesepakatan pemotongan produksi.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Monday, 3 July 2017

Bursa Eropa Berakhir Naik Terdukung Penguatan Manufaktur dan Minyak Mentah | Best Profit

Best Profit (4/7) - Bursa Eropa ditutup menguat pada hari Senin (03/07), memasuki bulan baru dengan pijakan yang solid setelah pasar membukukan kenaikan untuk paruh pertama tahun ini.
Indeks FTSE berakhir pada 7377.09, naik 64,37 poin atau 0,88%
Indeks DAX berakhir pada 12475.31, naik 150,19 poin atau 1,22%
Indeks CAC berakhir pada 5195.72, naik 75,04 poin atau 1,47%
Indeks IBEX 35 berakhir pada 10604.20, naik 159,70 poin atau 1,53%
Indeks Pan-European Stoxx 600 berakhir lebih dari 1 persen – persentase kenaikan satu hari terbesar dalam dua bulan – dengan hampir semua sektor dan bursa utama di wilayah positif.
Sektor pabrik zona Eropa tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan pada bulan Juni, meningkat menjadi 57,4 – naik dari 57,0 di bulan Mei. Perusahaan melaporkan kenaikan yang kuat dalam pesanan baru, yang menyebabkan lonjakan aktivitas dan penciptaan lapangan kerja.
Secara lebih luas, Brent bergerak menguat sebesar 1,21 persen pada $ 49,36 per barel sesaat setelah pukul 4.50. Waktu London, sementara minyak mentah A.S. lebih tinggi 1,5 persen lebih tinggi, di $ 46,72.
Sektor minyak dan gas termasuk yang terbaik, naik hampir 2 persen karena investor melihat ke depan ke kesepakatan $ 4,8 miliar terjadwal antara Total dan Iran di Prancis. Kesepakatan tersebut, yang akan melihat sebuah konsorsium yang dipimpin Total mengembangkan Pars Selatan, ladang gas raksasa Iran, adalah yang pertama sejak Uni Eropa mencabut sanksi terhadap Iran pada awal 2016. Total naik 2 persen.
Nets, penyedia pembayaran berbasis di Nordics, melonjak hampir 11 persen lebih tinggi setelah laporan bahwa mereka didekati oleh pembeli potensial. Dorongan tersebut menandai level tertinggi 9 bulan untuk perusahaan yang terdaftar di pasar saham tahun lalu.
Bank juga menjadi pemain kuat Senin, naik lebih dari 2,5 persen. HSBC adalah salah satu yang terbaik di antara mereka, mempertahankan tingkat tertinggi yang terlihat minggu lalu setelah pemberi pinjaman menerima upgrade rating dari Morgan Stanley, yang menyebabkan saham tersebut mencapai level tertinggi empat tahun. Banco Santander, BBVA dan Julius Baer semuanya terlihat naik lebih dari 2,7 persen.
Saham berkinerja terburuk adalah perusahaan satelit Inggris Inmarsat, yang turun hampir 5 persen di tengah tantangan pengadilan dari saingan yang mencari perintah pada perusahaan yang diusulkan dalam rencana penerbangan Wi-Fi.
Senin menandai dimulainya uji coba penipuan ke Barclays dan empat mantan eksekutif yang dituduh meningkatkan modal dari Qatar pada puncak krisis keuangan. Ini adalah pertama kalinya tuduhan diajukan terhadap bank global sehubungan dengan tindakan yang diambil selama krisis keuangan.
Pada saat yang sama, Barclays telah mengumumkan Dublin sebagai pilihan untuk pusat keuangan Brexit-nya, yang memungkinkannya terus melayani klien Eropa setelah Inggris meninggalkan UE. Saham Barclays ditutup naik di atas 2,1 persen.
Sementara itu, di A.S., Indeks Dow Jones dan indeks S & P 500 bergerak lebih tinggi pada hari Senin untuk menandai awal positif sampai kuartal ketiga. Bursa Wall Street dijadwalkan untuk ditutup pada hari Senin menjelang liburan 4 Juli.
Sumber : Vibiznews

Sunday, 2 July 2017

Drone Milik Facebook Sukses Mendarat Saat Uji Coba Terbang Kedua | PT Bestprofit

PT Bestprofit (3/7) – Facebook diketahui tengah menguji coba drone (pesawat nirawak) yang bertugas untuk menghubungkan akses internet ke seluruh dunia.
Drone bernama Aquila tersebut akan terbang ke tempat-tempat terpencil yang sulit dijangkau dan tidak terjamah akses internet.
Sebelumnya, penerbangan Aquila dilaporkan tidak berjalan dengan lancar. Aquila jatuh di penerbangan pertamanya pada Juni 2017. Drone itu jatuh akibat kondisi angin yang tidak stabil dalam penerbangan yang berlangsung selama 96 menit.
Dan kini, Facebook kembali menguji Aquila untuk kedua kalinya. Beruntung, penerbangan yang berlangsung pada 22 Mei 2017 itu berjalan dengan lancar. Aquila tercatat terbang selama satu jam 46 menit dan berhasil mendarat tanpa ada masalah.
Menurut informasi yang dikutip Tekno Liputan6.com via Engadget, Minggu (2/7/2017), kru penerbangan Aquila belajar dari kegagalan penerbangan pertamanya. Karena itu, untuk mengantisipasi turbulensi selama penerbangan, mereka memasang komponen baru yang bertugas untuk mengurangi beban saat mendarat.
“Aquila kini juga memiliki ratusan sensor baru untuk mengumpulkan data. Ia dimodifikasi dengan software autopilot, radio baru, dan baling-baling horizontal untuk menyeimbangi proses pendaratan,” tulis Facebook dalam pernyataan resminya.
Aquila mengusung bahan bakar solar (tenaga matahari). Nantinya, ia diharapkan bisa mengelilingi wilayah yang memiliki diameter hingga 60 mil, serta memancarkan konektivitas internet dari ketinggian di atas 60.000 kaki menggunakan laser komunikasi dan sistem gelombang milimeter.
Rencana awal, disebutkan bahwa Aquila terbang hingga tiga bulan lamanya. Secara fisik, drone ini punya sayap yang besar, tetapi memiliki tingkat konsumsi daya yang rendah (hanya 5.000 watt) atau setara dengan daya tiga pengering rambut.
Sumber : Liputan6

Thursday, 29 June 2017

Wall Street Anjlok Terpicu Saham Teknologi | Bestprofit

Bestprofit (30/6) - Wall Street anjlok dengan indeks S&P 500 dan Dow mengalami penurunan persentase harian terburuk dalam enam minggu, seiring menurunnya saham teknologi baru-baru ini dan penguatan saham bank.
Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 167,58 poin atau 0,78 persen menjadi 21.287,03. Sementara indeks S&P 500 turun 20,99 poin atau 0,86 persen menjadi 2.419,7 dan Nasdaq Composite turun 90,06 poin atau 1,44 persen menjadi 6.114,35.
Nasdaq ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak 13 April. Ini berada di bawah tingkat dukungan teknis utama.
Pemicunya antara lain sektor teknologi yang telah memimpin kenaikan 8 persen pada indeks S&P 500 pada tahun ini, ternyata turun 1,8 persen saat ini, dan merupakan kelompok utama dengan kinerja terburuk. Penurunan saham antara kain terjadi pada perusahaan teknologi termasuk Apple (AAPL.O) dan Microsoft (MSFT.O).
Di sisi lain, finansial dan energi menjadi satu-satunya sektor yang berada di wilayah positif.
"Ekuitas AS tetap bertahan, di atau dekat dengan wilayah rekor untuk periode waktu yang lama benar-benar tanpa keyakinan yang besar di pasar," kata Peter Kenny, Ahli Strategi Pasar Senior Global Markets Advisory Group, di New York.
Investor ekuitas turut mengkhawatirkan kenaikan suku bunga secara global, karena banyak komentar hawkish dari bank sentral menandai dimulainya berakhirnya kebijakan moneter yang longgar. Saham Eropa juga mengalami penurunan.
Dengan kuartal kedua yang akan datang, pasar telah mengalami beberapa kondisi yang stabil. Seperti pada hari Rabu, sektor teknologi pada indeks Nasdaq mencatat hari terbaiknya sejak 7 November.
Finansial merupakan titik terang bagi pasar saham, yang naik 0,7 persen. Saham bank menguat setelah Federal Reserve AS menyetujui rencana menaikkan pembayaran dividen dan melakukan pembelian kembali saham berdasarkan program uji stres tahunannya. Saham Wells Fargo (WFC.N) naik 2,7 persen sementara Citigroup (CN) naik 2,8 persen.
Sementara sektor energi beringsut 0,1 persen lebih tinggi. Harga minyak CLc1 naik tipis setelah penurunan produksi minyak mentah AS mengurangi kekhawatiran tentang kelebihan pasokan.
"Ada sedikit rotasi. Anda melihat sektor-sektor yang berkinerja buruk adalah yang telah melakukan yang terbaik. Saham teknologi merasakan sakit hari ini, tapi ini lebih merupakan pembalikan teknis," ujar Omar Aguilar, Kepala Investasi bidang ekuitas Charles Schwab Investment Management.
Investor khawatir dengan pertumbuhan ekonomi AS yang hangat karena the Fed menaikkan suku bunga dari tingkat yang sangat rendah.
Data menunjukkan ekonomi AS melambat pada kuartal pertama dari perkiraan semula karena belanja konsumen yang secara tak terduga lebih tinggi dan lonjakan ekspor yang lebih besar.
Sekitar 7,9 miliar saham berpindah tangan di bursa A.S., di atas rata-rata sekitar 7,3 miliar per hari selama 20 sesi terakhir.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Wednesday, 28 June 2017

Harga Minyak Naik 1 Persen karena Penurunan Produksi | Best Profit

Best Profit (29/6) - Harga minyak naik lebih dari satu persen pada perdagangan Rabu didorong oleh penurunan produksi AS. Kenaikan harga minyak tersebut mengabaikan data bertambahnya persediaan minyak dunia.
Mengutip Reuters, Kamis (29/6/2017), harga minyak Brent yang merupakan patokan harga dunia naik 66 sen atau 1,4 persen dan berakhir di level US$ 47,31 per barel.
Sementara minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 50 sen atau 1,1 persen dan menetap di level US$ 44,74 per barel.
Harga tersebut merupakan harga penutupan tertinggi sejak 16 Juni. Keduanya naik di atas 5 persen sejak 21 Juni saat Brent turun ke level terendah tujuh bulan di US$ 44,35 per barel dan WTI jatuh ke level terendah 10 bulan di US$ 42,05 per barel.
Kenaikan harga minyak ini didorong oleh data yang dikeluarkan oleh The U.S. Energy Information Administration (EIA) yang menyatakan bahwa stok minyak mentah naik 118 ribu barel pada pekan lalu. Sementara produksi mingguan turun 100 ribu barel per hari menjadi 9,3 juta barel per hari.
Dalam perdagangan Rabu, investor tidak terlalu melihat data stok melainkan lebih memperhatikan data produksi mingguan yang turun tersebut. Alasannya, penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar mingguan sejak Juli 2016.
"Paling menarik adalah produksi minyak mentah turun dan merupakan penurunan yang signifikan mengingat kenaikan pada pekan-pekan sebelumnya," jelas president Lipow Oil Associates, Houston, AS, Andrew Lipow.
Analis lain mencatat bahwa penurunan produksi AS pekan lalu hanya sementara karena adanya gangguan produksi akibat cuaca. Terdapat badai di Teluk Meksiko dan ada beberapa kilang sedang dalam perbaikan di Alaska.
Oleh karena itu, beberapa analis lain melihat bahwa penurunan produksi ini hanya terjadi pada pekan ini saja sehingga akan kembali naik saat gangguan tersebut telah hilang. Dampak selanjutnya adalah harga minyak bakal kembali tertekan.
Sumber : Liputan6

Tuesday, 27 June 2017

Harga Minyak Mentah Naik 2 Persen Terpicu Pelemahan Dollar AS; Laporan Bearish API Berpotensi Menekan | PT Bestprofit

PT Bestprofit (28/6) - Harga minyak mentah naik pada akhir perdagangan Rabu dinihari (28/06) terpicu pelemahan dollar AS.
Harga minyak mentah berjangka ditutup pada $ 44,24, naik 86 sen atau 2 persen.
Harga minyak mentah mentah Brent berjangka naik 33 sen menjadi $ 46,16 pada pukul 4:47. ET (2047 GMT).
Dolar A.S. mencapai level terendah lebih dari sembilan bulan terhadap euro pada hari Selasa setelah kepala Bank Sentral Eropa membuka pintu pada langkah-langkah yang mungkin akan mulai mengurangi stimulus darurat bank sentral terhadap ekonomi.
Berbicara kepada sebuah konferensi di Portugal, Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bahwa ECB dapat menyesuaikan alat kebijakannya dengan suku bunga di bawah nol dan pembelian obligasi secara besar-besaran karena prospek ekonomi membaik di Eropa.
Indeks dolar A.S. yang lebih rendah biasanya mendorong pembelian karena harga minyak mentah dihargai dalam dolar. Sebuah turunnya dollar AS membuat minyak mentah lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya.
OPEC dan eksportir lainnya terus memangkas produksi untuk mengurangi pasokan di antara OECD, sebuah kelompok yang sebagian besar negara kaya. Namun, meningkatnya produksi di Amerika Serikat dan di Libya dan Nigeria, dua anggota OPEC dibebaskan dari pemotongan, telah mengimbangi penurunan produksi.
Delegasi OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa kartel tersebut tidak akan terburu-buru membuat pemotongan lebih lanjut dalam produksi minyak atau mengakhiri beberapa pengecualian negara dari batas produksi, meskipun sebuah pertemuan di Rusia bulan depan kemungkinan akan mempertimbangkan langkah lebih lanjut untuk mendukung pasar.
Dinihari tadi telah dirilis data dari The American Petroleum Institute yang melaporkan kenaikan 851.000 barel dalam persediaan minyak mentah A.S. dalam minggu hingga 23 Juni.
Pasokan minyak mentah diperkirakan turun 3,25 juta barel, menurut sebuah survei analis oleh S & P Global Platts. Sebuah survei Reuters menunjukkan analis memperkirakan penurunan 2,5 juta barel.
Pasokan A.S. di Cushing, hub pengiriman Oklahoma untuk kontrak WTI turun 678.000 barel, menurut data API. Pembacaan di Cushing dianggap paling akurat dalam gambar API.
Pasokan A.S. telah jatuh dalam 10 dari 11 minggu terakhir, namun persediaan global tetap tinggi.
Sumber : Vibiznews

Pakai BlackBerry, Obama Akui Tak Bisa Pindah ke Lain Hati | Bestprofit

Bestprofit (27/6) - Ada cerita menarik di balik gadget favorit Barack Obama. Presiden Amerika Serikat ke-44 itu mengaku punya kisah dramatis dengan ponsel kesayangannya, BlackBerry.
Meski sekarang tidak diungkap ponsel apa yang ia pakai, Obama diketahui sempat menggunakan BlackBerry selama ia menjadi Presiden.
Obama mengukuhkan dirinya sebagai pengguna setia BlackBerry. Bahkan, pria kelahiran 4 Agustus 1961 silam itu menggunakan BlackBerry sejak 2008. Waktu itu adalah momen ia memenangkan Pilpres AS untuk pertama kalinya.
Padahal, Obama sempat dilarang menggunakan BlackBerry dengan alasan keamanan. Namun, karena terlalu 'cinta' dengan BlackBerry, ia tetap berjuang untuk menggunakannya.
Lalu, seperti apa kisah Obama dan kecintaannya dengan ponsel pintar besutan vendor asal Kanada ini? Berikut kisahnya:
BlackBerry Obama Diklaim Paling Aman
Meski diperkenankan memakai BlackBerry, nyatanya Obama masih dibatasi menggunakannya. Aturan tersebut sengaja dibuat semata-mata untuk menjaga keamanan suami dari Michelle Obama ini.
"Presiden boleh menggunakan BlackBerry-nya, tapi ada kompromi di mana ia harus dibatasi menggunakan BlackBerry. Ia cuma boleh pakai ponselnya itu untuk berkomunikasi dengan staf senior dan teman-teman dekat," kata Juru Bicara Gedung Putih, Roberts Gibbs.
Bahkan, tim keamanan Gedung Putih juga mengamankan BlackBerry milik Obama. Sampai-sampai, ponselnya diklaim sebagai BlackBerry paling aman di dunia.
BlackBerry versi 8330 milik Obama, tingkat keamanannya sudah dimodifikasi sedemikian rupa dengan solusi keamanan sandi seperti SecurVoice yang dibesut Genesis Key.
Solusi tersebut adalah solusi keamanan ponsel pertama di dunia yang dapat mengamankan suara, data, dan video. Teknologi ini juga sudah memenuhi standar National Security Agency (NSA).
Kendati memiliki standar keamanan tinggi, Obama memberi kebebasan untuk anak-anaknya. Kedua anaknya yang masih remaja, Malia dan Natasha, memiliki ponsel non-BlackBerry dan bisa saling mengirim SMS dengan teman-teman mereka.
"Saya tidak boleh menggunakan ponsel dengan alat perekam di dalamnya. Jadi banyak hal-hal baru demi alasan keamanan, tidak saya gunakan," jelasnya.
Pada 2014, saat ponsel Android menginvasi ranah teknologi, muncul kabar bahwa staf Gedung Putih sedang melakukan uji coba handset bertenaga Android yang akan memisahkan Obama dari BlackBerry-nya.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa produk dari LG dan Samsung kemungkinan akan menggantikan BlackBerry. Jika ponsel bertenaga "robot hijau" ini sukses diuji coba, handset Android lah yang akan dipakai untuk kebutuhan pemerintahan AS.
Akan tetapi, menurut laporan dari Wall Street Journal, penggantian BlackBerry dengan ponsel Android di kalangan staf Gedung Putih masih membutuhkan waktu lama.
Media asal AS itu juga menyebutkan, agak sulit membayangkan Obama melepaskan BlackBerry miliknya dan mengganti dengan ponsel Android atau iPhone.
Pasalnya, Obama sudah sangat lama menggunakan BlackBerry sebagai perangkat komunikasinya. Selain itu, ia dikabarkan juga tetap memakai BlackBerry sepanjang jabatannya sebagai Presiden AS.
Asumsi bahwa Obama masih menggunakan BlackBerry muncul ketika ia hendak melakukan perjalanan ke Las Vegas menggunakan helikopter kepresidenan AS, Marine One.
Para jurnalis sempat kaget ketika Obama tiba-tiba menghentikan langkahnya dan urung menaiki Marine One.
Obama tiba-berkata, "Saya lupa sesuatu." Ia lalu berlari kembali ke dalam ruangan Gedung Putih diiringi ajudan.
Tak seberapa lama ia pun kembali ke luar sembari mengacung-acungkan BlackBerry miliknya kepada para jurnalis dan berteriak, "Apakah kalian pernah terlupakan sesuatu? BlackBerry saya tertinggal!"
Mungkin banyak di antara kita yang bertanya-tanya, kenapa seorang presiden negara Adidaya seperti Obama masih menggunakan BlackBerry? Padahal umumnya, pengguna 'kelas atas' akan lebih memilih menggunakan iPhone.
Obama sudah pernah menjawab langsung pertanyaan seperti itu di acara konferensi pemuda dan kesehatan AS yang berlangsung beberapa tahun lalu. Saat itu ia mengungkapkan, "Karena alasan keamanan, saya tidak diperbolehkan menggunakan iPhone."
Sumber : Liputan6

Monday, 26 June 2017

Teknologi Perjalanan Lintas Galaksi dan Waktu Segera Terwujud | Best Profit

Best Profit (26/6) - Stephen Hawking pernah mengatakan, Bumi akan hancur dalam kurun waktu 100 tahun lagi. Ahli fisikawan terkemuka itu bahkan menyarankan umat manusia harus segera mencari planet baru jika tidak ingin musnah.
Maka itu, salah satu cara yang akan dilakukan Hawking adalah mengadakan perjalanan lintas galaksi dan waktu atau disebut interstellar. Meski terdengar mustahil, ia optimistis teknologi tersebut bisa direalisasikan dalam waktu kurang dari satu abad.
Dalam pandangan Hawking, wahana perjalanan lintas galaksi dan waktu nanti akan berupa pesawat luar angkasa ala Star Trek yang ditenagai oleh reaktor cahaya.
"Bumi sudah memasuki ancaman dalam fase yang lebih besar. Sumber daya kita akan mulai habis. Kita bisa lihat perubahan-perubahan itu datang dari peristiwa alam seperti iklim ekstrem, penggundulan hutan, punahnya hewan-hewan. Kita tidak bisa tinggal diam," kata Hawking sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip via Mirror, Kamis (22/6/2017).
Alasan Hawking ingin melakukan perjalanan lintas galaksi dan waktu tak lain karena soal jangka hidup manusia. "Perjalanan ke planet baru bisa jadi akan memakan waktu puluhan ribu tahun, usia manusia mana ada yang bisa bertahan selama itu. Karenanya, kita butuh wahana yang bisa mengantar umat manusia antar dimensi untuk bisa mencari dunia baru dalam waktu singkat," lanjutnya.
Teori Hawking soal kehancuran Bumi, juga dipaparkan dalam seri dokumentasi bertajuk "Expedition New Earth". Dalam seri itu, Hawking dan ilmuwan Christophe Galfard meneliti keterkaitan antara ilmu astronomi, biologi, dan teknologi roket untuk memastikan kemungkinan manusia bisa tinggal di sebuah planet selain Bumi.
Apa yang diucapkan Hawking ternyata tak main-main. Diketahui, pria berkacamata tersebut belum lama ini telah bekerja sama dengan NASA dan miliarder asal Rusia, Yuri Milner, membangun wahana nano-starship yang fungsinya untuk bisa terbang ke sebuah planet dalam kecepatan cahaya. Jadi, wahana ini bisa dikatakan sebagai wahana perjalanan lintas galaksi dan waktu.
Selain Yuri Milner, program tersebut juga didukung sekelompok ilmuwan dan beberapa miliarder ternama lainnya yang bertindak sebagai investor. Bahkan, pendiri Facebook Mark Zuckerberg disebut-sebut juga turut andil dalam pengembangan program ini.
Wahana robot mini bernama "StarChip" tersebut, konon bisa mencapai Alpha Centauri, yaitu bintang terdekat Tata Surya yang jaraknya berkisar 4,37 tahun cahaya dari Bumi.
Jika program ini berhasil dieksekusi, jarak tempuh wahana tersebut ke Alpha Centauri hanya memakan waktu dua dekade. Dan nanti, ia akan menciptakan wahana dalam skala lebih besar untuk menampung manusia beranjak dari Bumi.
Seperti diketahui, untuk menggapai area Alpha Centauri dengan menggunakan pesawat luar angkasa konvensional membutuhkan waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 30 ribu tahun.
Alpha Centauri sendiri merupakan bintang yang diyakini banyak ilmuwan merupakan sebuah zona layak huni. Nanti, wahana nano-starship akan melayang di luar angkasa menggunakan panel surya yang mampu membuat kecepatan pesawat ini lebih stabil.
Sumber : Liputan6

Thursday, 22 June 2017

5 Rahasia Sukses Jack Ma, Orang Terkaya di China | PT Bestprofit

PT Bestprofit (23/6) - Orang terkaya di China sekaligus pemilik Alibaba.com Jack Ma sebelum mencapai sukses dengan perusahaan raksasa e-commerce yang didirikannya tersebut pernah beberapa kali melewati berbagai kegagalan dan kesulitan yang cukup lama.
Namun berkat ketekunan yang dimiliki, dia kini telah berubah menjadi orang yang sangat sukses dan berada di peringkat ketujuh sebagai orang terkaya sedunia di bidang teknologi versi majalah Forbes.
Pada tahun lalu, ia tercatat memiliki pendapatan sebesar sebesar US$ 23 miliar. Namanya juga tercatat sebagai orang terkaya di China.
Lalu apa saja rahasia sukses dari seorang Jack Ma hingga bisa membuatnya menjadi salah satu orang terkaya dunia? Berikut ini adalah lima kunci suksesnya seperti dilansir situs Inc:

1. Orang perlu mempercayaimu

Dari karyawan hingga investor, orang-orang menaruh banyak keinginan pada Anda, karenanya orang pun harus mempercayai Anda. Ma mengatakan bahwa kepercayaan merupakan bagian integral kesuksesan Alibaba.
“Kepercayaan ini yang membuat kita bersatu,” katanya “Sebanyak 18 investor mempercayai saya, dan karena mereka mempercayai saya, saya harus sangat setia kepada mereka dan setia terhadap misi yang dimiliki,” tambahnya.
Menurut dia, kepercayaan dan misi perusahaan yang diberikan padanya merupakan hal paling berharga yang harus dijaga.

2. Lupakan kompetisi, fokus pada pelanggan Anda

Ma tidak terlalu khawatir dengan kompetisi Alibaba. Semua yang Alibaba lakukan bergantung pada kebutuhan pelanggan. Alasannya sederhana, yaitu untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang, kepuasan pelanggan harus sesuai dengan keputusan yang Anda buat.
Jika pelanggannya berkata 'Jack Anda harus membangun lebih banyak gudang,’ maka ia akan berusaha membangun gudang, hal itu dilakukan bukan karena ada uang, tapi semua yang dilakukannya tersebut memang diperlukan.
Ketika ditanya siapa yang dilihatnya sebagai pesaing Alibaba, Ma mengatakan bahwa dia tidak tahu. “Sebagai pengusaha, jangan memandang tetangga Anda sebagai pesaing, jangan juga memusatkan perhatian pada pesaing Anda, karena hal itu terlalu kecil, tapi fokuslah pada pelanggan Anda, karena membuat pelanggan bahagia itu penting,” jelasnya.

3. Pikirkan bisnis Anda secara global

Bagi Ma, masa depan bersifat global. Dia yakin usaha kecil harus beroperasi secara internasional agar bisa bertahan dalam jangka panjang. "Jika Anda tidak mencoba menglobalisasi bisnis Anda melalui Internet, Anda mungkin tidak memiliki peluang bisnis," kata Ma.
Dia berpendapat bahwa bisnis lokal akan semakin kompetitif. Karenanya dia akan terus mendorong usaha kecil untuk memikirkan bagaimana mereka bisa menjual produk di seluruh dunia.

Mempekerjakan anak muda

4. Mempekerjakan anak muda dan orang pintar

Saat masih muda, dia mengaku tidak ada yang memberinya kesempatan, oleh sebab itu, saat ini dia harus memberi kesempatan pada kaum muda. Kaum muda biasanya melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik.
Dia berpendapat bahwa warisan pribadi kurang penting daripada membangun tim yang akan bertahan dan memberi mereka kesempatan untuk melakukannya. Ma juga mengatakan bahwa dia mempekerjakan orang yang lebih pintar darinya karena dia tahu itulah yang terbaik untuk perusahaannya.

5. Teruslah berjalan

Saran terakhir Ma untuk para pengusaha dengan cara mencerminkan perjalanannya sendiri di Alibaba, yakni teruslah berjalan dengan penuh ketekunan karena itu perlu. “Hari ini sangat sulit, besok sulit, tapi yakinlah bahwa lusa sangat indah,” jelasnya.
Sumber : Liputan6

Wednesday, 21 June 2017

Orang Nomor Satu di Uber Lengser, Apa Kata Perusahaan? | Bestprofit

Bestprofit (22/6) - CEO sekaligus pendiri Uber Travis Kalanick, akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. Padahal awalnya pendiri layanan transportasi online ini cuma ingin cuti sejenak di saat perusahaan tengah berbenah. Cuti panjang Kalanick juga tak lepas dari rujukan dewan direksi Uber.
Kini, dengan mundurnya orang nomor satu di Uber tersebut, perusahaan berharap Uber bisa membawa perubahan kultur perusahaan yang positif. Uber, dalam hal ini diwakili dewan direksi, mengatakan keputusan Kalanick adalah langkah yang berani. Menurut mereka, Kalanick sudah mengambil keputusan terbaik.
"Travis selalu menganggap Uber sebagai prioritasnya. Ia benar-benar berani dan berhasil menunjukkan dedikasi dan kecintaannya terhadap perusahaan," tulis dewan direksi Uber sebagaimana Tekno Liputan6.com kutip via New York Times, Kamis (22/6/2017).
"Kami yakin, setelah Kalanick mundur, ia pasti akan memiliki waktu lebih banyak untuk pulih dari duka yang ia alami. Ia pasti rela memberikan kami ruang untuk bisa melangkah menyongsong babak baru dalam sejarah Uber. Kami pun tetap menerima kehadiran Travis di dalam dewan," begitu bunyi lanjutannya.
Hengkangnya Kalanick sebagai CEO Uber disertai alasan kuat. Pada Selasa (20/6/2017), lima investor utama Uber meminta Kalanick untuk mengundurkan diri. Salah satu investor yang meminta Kalanick mundur adalah pemegang saham terbesar Uber dari perusahaan ventura Benchmark bernama Bill Gurley.
Surat rekomendasi hengkangnya Kalanick dikirimkan ke dirinya saat sedang cuti di Chicago. Dalam sebuah surat bertajuk "Moving Uber Forward" itu, para investor meminta kepada Kalanick untuk segera mundur sebab perusahaan memerlukan perubahan kepemimpinan.
Kalanick kemudian berkonsultasi dengan anggota dewan direksi dan investor Uber. Selanjutnya, Kalanick pun setuju untuk mengundurkan diri. Meski begitu, ia akan tetap berada di dewan direksi Uber setelah mengundurkan diri.
Dalam pernyataannya, Kalanick mengatakan kalau ia begitu mencintai Uber dan berat untuk mundur dari posisinya. "Saya sangat mencintai Uber melebihi apa pun di dunia ini. Ini adalah saat yang sangat sulit dalam hidup saya. Saya harus menerima permintaan dari para investor untuk mundur, agar Uber bisa terus berkembang dan tidak terganggu dengan konflik lainnya," ujar Kalanick.
Langkah Kalanick selama memimpin Uber kerap dipertanyakan, lantaran dianggap sebagai contoh kekacauan sebuah startup di Silicon Valley. Dalam beberapa bulan terakhir, Uber mengalami cukup banyak masalah Mulai dari pelecehan seksual, pemecatan karyawan, budaya perusahaan, hingga lelucon yang berbau seksisme.
Kegagalan Travis Kalanick dimulai sejak awal tahun, yakni setelah seorang engineer wanita di Uber mengungkap dirinya mengalami pelecehan seksual di perusahaan. Hal itu pun memicu munculnya keluhan lain yang serupa dan membuat perusahaan melakukan penyelidikan internal.
Tak hanya masalah internal, Uber dilaporkan juga tengah menangani tuntutan hak kekayaan intelektual atas Waymo, sebuah proyek otonomos di bawah Alphabet.
Pihak Uber akhirnya memulai perubahan besar untuk membuat lingkungan kerjanya lebih profesional. Kini Uber juga dilaporkan sedang mencari COO, termasuk juga untuk menempati posisi CEO yang kosong karena mundurnya Kalanick.
Sumber : Liputan6

Lihat Bestprofit

Tuesday, 20 June 2017

MotoGP Belanda: Pedrosa Waspadai Cuaca di Assen | Best Profit

Best Profit (21/6) - MotoGP 2016 adalah musim di mana banyak tercipta kejutan. Cuaca menjadi faktor utama yang mempengaruhi tren tersebut. Hampir di setiap balapan musim lalu cuaca begitu sulit diprediksi.
Salah satu seri yang ikut dipengaruhi faktor cuaca adalah MotoGP Belanda 2016 di Sirkuit Assen. Di awal balapan, sirkuit masih dalam kondisi kering. Namun, balapan terpaksa dihentikan sementara setelah hujan deras turun.
Pada akhirnya, balapan pun diulang dan hanya berlangsung 12 lap. Pembalap yang merebut podium juara dalam kondisi itu adalah Jack Miller dan LCR Honda. Sisanya, ada delapan pembalap yang gagal mencapai garis finis, termasuk Valentino Rossi.
Selama ini cuaca di Assen memang begitu sulit ditebak. Perubahan cuaca bisa terjadi dalam waktu cepat. Hal itu pun disadari pembalap Repsol Honda, Dani Pedrosa. Jelang MotoGP Belanda 2017, Minggu (25/6/2017), ia berharap bisa melaju kencang dalam kondisi apa pun.
"Balapan ini biasanya membutuhkan banyak konsentrasi, harus siap menangani situasi apa pun sepanjang akhir pekan. Anda tak pernah tahu berapa lama Anda akan melaju di trek kering," kata Pedrosa, dilansir Tuttomotoriweb.
Pedrosa pun termasuk pembalap yang dirugikan cuaca pada MotoGP Belanda 2016. Pembalap asal Spanyol itu hanya bisa finis di urutan ke-12, terpaut 1 menit 54,369 detik dari Miller. Sialnya lagi, Pedrosa juga punya catatan buruk setiap kali beraksi di Assen.

Tren Buruk Pedrosa
Ya, pembalap berusia 31 tahun itu tak pernah meraih juara di Assen sejak 2003. Satu-satunya podium juara yang direngkuh Pedrosa di Assen adalah ketika ia masih turun di kelas 125cc pada musim 2002.
"Anda harus memberikan yang terbaik dari setiap sesi. Kami berada di jalur yang saya suka dan kami harus mendorong sejak Jumat pagi dengan memberikan yang terbaik. Itu agar kami bisa berada di depan untuk berjuang pada hari Minggu," ujar Pedrosa.
Di musim ini rapor Pedrosa sendiri sudah cukup baik. Sayang ia sudah melewatkan dua balapan tanpa meraih poin, yakni ketika gagal finis di Austin dan Italia. Lima balapan lainnya mampu dimaksimalkan Pedrosa dengan merebut empat podium.
Sumber : Liputan6

Monday, 19 June 2017

Ekspedisi Uranus dan Neptunus Dimulai 2030 | PT Bestprofit

PT Bestprofit (20/6) - Setelah Mars, Jupiter, Saturnus, dan Pluto, NASA mulai fokus untuk menyiapkan proyek besar mengekspedisi planet Uranus dan Neptunus.
Proyek yang sebetulnya sudah direncanakan sejak September 2015 itu baru bisa direalisasikan sekarang. Bagaimana pun, NASA masih harus menggagas sejumlah inovasi teknologi mumpuni, agar pesawat luar angkasanya bisa terbang ke orbit planet berjuluk ‘Planet Kekasih’ tersebut.
Jadi, jika dihitung-hitung, ekspedisi Uranus dan Neptunus baru bisa dimulai pada 2030. Itu juga baru Uranus. Sementara untuk Neptunus, kemungkinan besar dimulai pada pertengahan 2030 atau setelah 2040.
Menurut informasi yang Tekno Liputan6.com kutip via laman BGR, Senin (19/6/2017), tujuan utama ekspedisi dilakukan tak lain adalah untuk memantau ekosistem kedua planet.
Tak cuma itu, Badan Antariksa Amerika Serikat tersebut juga ingin mencari tahu material planet terbuat dari apa, serta komposisi atmosfer yang melapisi planet.
Para ilmuwan NASA juga berharap, ekspedisi bisa meneliti iklim planet secara keseluruhan. Jika proses penelitian rampung, barulah mereka dapat menyimpulkan seperti apa bobot kontribusi kedua planet ini terhadap Tata Surya.
Secara mekanisme, NASA nantinya akan mengirim probe (pesawat kecil) untuk terjun ke dalam atmosfer planet dan mengambil sampel gas yang terkandung di dalamnya. Sama halnya dengan ekspedisi planet lain, probe akan mengirimkan data dari sampel yang diambil ke Bumi untuk diteliti secara mendalam.
Terkait kesiapan wahana ekspedisi, NASA kini tengah melakukan penelitian di Jet Propulsion Laboratory (JPL) untuk merancang pesawat antariksa Uranus dan Neptunus, yang juga akan rampung setidaknya pada 2030.
Salah satu kendala utama proses pembuatan pesawat antariksa anyar ini adalah besarnya dana penelitian dan pengembangan, yang diprediksi bisa mencapai US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun.
Dibanding dengan misi-misi NASA sebelumnya, seperti Discovery atau New Frontier, misi ekspedisi Uranus dan Neptunus ini justru memakan biaya yang lebih besar.
"Yang menjadi persoalan besar bagi kami agar dapat menjalankan misi ke Neptunus dan Uranus adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan," kata Jim Green, kepala divisi Planetary Science NASA.
Rencana NASA menerbangkan pesawat antariksa untuk mempelajari secara mendalam planet Uranus dan Neptunus, sejatinya sudah direncanakan sejak 26 tahun lalu. Namun, hal tersebut baru bisa direalisasikan sekarang. Pasalnya, NASA terbentur banyak masalah dan menantikan dukungan pendanaan besar.
Selain persoalan dana, misi ekspedisi menuju duo planet es tersebut juga terhalang persoalan persediaan Plutonium yang menjadi bahan bakar baku pesawat antariksa.
"Penerbangan ke Uranus dan Neptunus akan bergantung ke alat baterai nuklir yang akan ditenagai plutonium," jelas Green.
Sampai saat ini, para ilmuwan hanya bisa berspekulasi, bahwa Uranus dan Neptunus terdiri dari bebatuan, es, dan ammonia (kumpulan hidrogen dan nitrogen), sehingga kedua planet ini juga kerap mendapat julukan planet es raksasa.
Sumber : Liputan6