Thursday 12 June 2014

Harga Kopi Lanjut Rally Hari Ke-2

Harga kopi baik varian Arabika maupun Robusta terpantau kembali berhasil ditutup menguat pada perdagangan di Bursa ICE US dan LIFFE dini hari tadi (12/6). Penguatan harga kopi pada perdagangan Kamis 12 Juni 2014 di Bursa ICE US dan LIFFE dipicu oleh ketidakpastian output kopi Brazil jelang masa panen.
Ketidakpastian dampak kekeringan berkepanjangan di Brazil jelang masa panen masih memberikan efek volatilitas terhadap pergerakan harga kopi. Setelah sebelumnya dampak dari ketidakpastian output berdampak pada melemahnya harga kopi sejak Mei lalu, rendahnya harga kopi pasca kemerosotan justru beralih pada rally di dua hari terakhir. Penguatan harga kopi dalam dua perdagangan terakhir, diduga disebabkan oleh prediksi harga yang terlalu rendah disaat masih ada potensi pengurangan output akibat cuaca panas yang masih terus berlangsung di Brazil.
Selain faktor sentimen dari rendahnya harga kopi di bursa, kopi juga diprediksi masih akan tetap berada dalam kondisi output yang berkurang pada periode ini. Dampak kekeringan Brazil, menurut beberapa analis akan berdampak pada pengurangan output kopi Brazil periode 2014/2015 hingga di kisaran 10%. Safras E Mercado, analis tingkat panen Brazil, memprediksi kopi Brazil akan turun 9% dibandingkan data panen sebelumnya di kisaran 48,9 juta untuk kopi kantong 60kg. Dari analisis lainnya, Citigroup memprediksi output kopi Brazil akan berada di level yang lebih rendah yaitu hanya pada 44,25 juta kantong.
Pada perdagangan Kamis 12 Juni 2014 di Bursa ICE US, harga kopi Arabika ditutup menguat untuk hari kedua beruntun. Harga kopi Arabika berjangka ICE US untuk kontrak Juli 2014 naik 0,20% ke tingkat harga $171,95/ton atau menguat $0,35/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga kopi Robusta juga terpantau mengikuti jejak pergerakan harga kopi Arabika ICE dengan mengalami penguatan dua hari beruntun. Harga kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak Juli 2014 ditutup menguat 0,67% ke tingkat harga $1.957/ton atau naik $13/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi berpotensi mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini di Bursa LIFFE dan ICE US. Hal tersebut dilandasi oleh potensi profit taking yang cukup tinggi di perdagangan akhir pekan setelah harga kopi Arabika dan Robusta naik di kisaran 4% dalam dua perdagangan terakhir. Terkait pergerakan harga, kopi diprediksi akan berada di kisaran $166-$176 untuk Arabika dan $1.861,5-$1.887,5.

Sumber : Vibiznews

Bursa Saham Asia Turun untuk Hari Kedua ditengah Kekerasan di Iraq

BESTPROFIT FUTURES (13/06) - Saham Asia jatuh mengirim indeks acuan regional menuju penurunan untuk hari kedua pasca ekuitas AS merosot dan minyak melonjak di tengah kekerasan yang meningkat di Irak.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 143,92 pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks bersiap untuk gain selama sepakan berturut-turut di tengah tanda-tanda mulai stabil ekonomi China dan pemulihan AS masih utuh. Gelombang kekerasan berlangsung di seluruh Irak dalam tiga tahun terakhir pasca tentara AS mundur, mengangkat prospek terjadinyanya kembali perang saudara sektarian di produsen minyak terbesar kedua OPEC tersebut.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,7 persen karena yen menguat dalam tiga hari terakhir sebelum Bank of Japan mengakhiri pertemuan kebijakannya hari ini. Indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,3 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir sebesar 0,4 persen. Pasar finansial di Hong Kong dan China belum dibuka ketika berita ini diturunkan.
Analis memproyeksikan BOJ tidak akan membuat perubahan kebijakannya hari ini untuk kebijakan perluasan basis moneternya dari 60 triliun yen menjadi  70 trliun yen per tahun. (izr)
Sumber: Bloomberg

Yen Bersiap Menuju Gain Mingguan Terkait Pertemuan BOJ

BESTPROFIT FUTURES (13/09) - Yen bersiap untuk gain mingguan terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama sebelum akhir pertemuan Bank of Japan di mana para ekonom memprediksi tidak ada perubahan kebijakan, mendukung penguatan mata uang.
Dolar Selandia Baru memimpin kenaikan di antara mata uang yang paling ditransaksikan pekan ini seiring asisten gubernur bank sentral mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg News bahwa pihak otoritas bank sentral ingin mempertahankan tingkat suku bunga "lebih ke tingkat netral." Dolar Australia berada di dekat level tertingginya dalam dua bulan terakhir sebelum laporan yang diperkirakan akan menunjukkan penjualan ritel dan pertumbuhan produksi industri di China, mitra dagang terbesarnya, naik pada bulan Mei. Pound Inggris menguat terhadap euro ke level tertingginya sejak November 2012.
Yen ditransaksikan di level 101,71 per dolar pukul 08:51 di Tokyo, yen bergerak mendatar kemarin dan menguat sebesar 0,8 persen pekan ini. Yen tidak berubah pada level 137,83 per euro dari level 139,80 kemarin dan pada tanggal 6 Juni lalu. Euro dibeli dilevel $1,3550 dari $1,3552 kemarin, ditetapkan sebagai penurunan mingguan sebesar 0,7 persen. Mata uang Euro merosot tajam di level 79,94 pence, sejak November 2012 lalu.
BOJ, yang dipimpin oleh Gubernur Haruhiko Kuroda, telah membuat kebijakan membeli sekitar 7 triliun yen (US$ 68.8 miliar) obligasi pemerintah bulan sejak April 2013 lalu. Semua 33 analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bank sentral akan mempertahankan kebijakan tidak berubah hari ini. Sekita Sembilan persen ekonom yang disurvei dari 03-06 Juni memprediksi stimulus moneter tambahan pada bulan Juli, turun dari 38 persen pada survei sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Dekati Level 3 Pekan Tertinggi; Platinum, Paladium Jatuh

BESTPROFIT FUTURES (13/06) - SAN FRANCISCO - Harga emas reli pada hari kamin, mencatat level penutupan tertinggi dalam hampir tiga minggu terakhir terkait gejolak di Irak dan melemahnya ekuitas AS yang mendorong permintaan.
Sementara itu platinum dan paladium merosot, paladium turun hampir 5% sehari ini setelah ditutup pada level tertinggi sejak 2001 silam.
Emas untuk pengiriman Agustus naik ke level $ 12,80, atau 1%, untuk menetap di level $ 1.274 per ons di Comex New York Mercantile Exchange. membukukan penutupan tertinggi sejak 23 Mei lalu, berdasarkan kontrak yang paling aktif.
Perak, naik 36 sen, atau sekitar 1,9%, berada di level harga $ 19,53 per ons, mencatat penutupan tertinggi untuk kontrak teraktif sejak pertengahan Mei.(yds)

Sumber: Bloomberg

Wednesday 11 June 2014

Defisit Perdagangan India Semakin Menyempit

Ekspor di India tumbuh dengan angka double-digit untuk pertama kalinya dalam tujuh bulan pada bulan Mei, dan mempersempit defisit perdagangan dan pengaturan tanah untuk mengurangi pembatasan pada impor emas.
Ekspor bulan lalu naik 12,4 persen menjadi $ 28 miliar dari tahun sebelumnya, sementara impor turun 11,4 persen menjadi $ 39230000000 seperti yang dilaporkan Departemen Perdagangan & Perindustrian, Sehingga jika dihitung selisihnya maka perdagangan India masih mengalami defisit namun semakin menyempit. Defisit perdagangan menyempit menjadi $ 11230000000 dari $ 19370000000 tahun sebelumnya.
Defisit perdagangan yang meluas di India, didorong oleh impor emas besar-besaran, dan juga alasan utama defisit current account negara yang membengkak ke tingkat rekor pada 2013, menyeret mata uang India ke rekor rendah bebrapa waktu lalu.
Yang memaksa pemerintah dan bank sentral untuk memberlakukan pembatasan pada impor emas. Langkah-langkah ini membantu menurunkan impor emas dalam beberapa bulan terakhir, pemotongan kesenjangan transaksi berjalan untuk $ 32000000000 tahun fiskal terakhir dari $ 88000000000 tahun sebelumnya.

Sumber : Vibiznews

Wall Street Ditutup Anjlok Diganjal Kasus Bank of America

Bursa saham AS ditutup anjlok, indeks Dow Jones industrial average turun 102,04 poin atau 0,60 persen, ke 16,843.88. indeks S & P 500 turun 6,90 poin atau 0,35 persen, ke 1,943.89 dan  Nasdaq Composite jatuh 6,07 poin atau 0,14 persen, ke 4,331.93. Volume sekali lagi di bawah rata-rata. Dengan hanya 5,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS.
Proyeksi pertumbuhan yang lebih rendah dari Bank Dunia memberikan kesempatan kepada investor untuk melepas beberapa saham. Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2014 menjadi 2,8 persen dari 3,2 persen karena musim dingin yang keras di AS dan dampak dari krisis Ukraina.
Hambatan terbesar pada S & P 500 adalah Bank of America Corp, turun 2,1 persen pada $ 15,59. Bank telah mencapai jalan buntu dalam negosiasi penyelesaian bernilai miliaran dolar dengan Departemen Kehakiman AS terkait investasi mortgage bank.
Micron Technology Inc  naik 5 persen menjadi $ 30,99 sehari setelah Credit Suisse menaikkan target harga pada saham pembuat chip memori $ 30 menjadi $50.
Indeks Volatilitas CBOE naik 5,6 persen menjadi 11,60 tetapi tetap jauh di bawah rata-rata historisnya dari 20, terendah sejak Februari 2013.
Saham Orexigen Therapeutics Inc saham merosot 14,7 persen menjadi $ 5,81 setelah Food and Drug Administration AS menunda keputusan pada aplikasi pemasaran untuk obat obesitas sebesar tiga bulan.

Sumber : Vibiznews

Saham Asia Jatuh dari Level Enam Tahun Tertingginya Pasca Saham AS Melemah

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham Asia jatuh mengirim indeks acuan regional turun dari level penutupan tertingginya dalam enam tahun terakhir karena para investor menimbang tingkat valuasi pasca ekuitas AS melemah.
Indeks MSCI Asia Pacific turun sebesar 0,3 persen ke level 144,09 pukul 09:02 pagi di Tokyo. Indeks rebound sebesar 11 persen hingga kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda mulai stabilnya ekonomi China dan pemulihan ekonomi AS. Saham di indeks tersebut ditransaksikan pada 13,3 kali estimasi laba kemarin, dibandingkan dengan kelipatan 16,4 untuk indeks Standard & Poor 500 dan 15,5 untuk Indeks Stoxx Europe 600.
Indeks Topix Jepang merosot sebesar 0,7 persen. Indeks Kospi Korea Selatan dan indeks S&P/ASX 200 Australia mendatar. Indeks NZX 50 Selandia Baru melemah sebesar 0,1 persen setelah Reserve Bank Selandia Baru menaikkan tingkat suku bunga untuk ketiga kalinya tahun ini dan mengisyaratkan pengetatan kebijakan moneter.
Mata uang Yen Jepang menguat hari ketiga di tengah spekulasi Bank of Japan (BOJ) akan menahan diri dari memperluas stimulus pada pertemuannya yang dimulai hari ini, berbeda dengan Bank Sentral Eropa (BOE) yang meluncurkan pelonggaran kebijakan moneternya pekan lalu. Yen naik sebesar 0,1 persen menjadi 102 per dolar hari ini pasca menguat 0,3 persen kemarin. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Topix Jatuh dari Level Empat Bulan Tertinggi Akibat Penguatan Yen

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - Saham Jepang jatuh mengirim indeks Topix turun dari level tertingginya dalam lebih dari empat bulan terakhir karena yen Jepang menguat dan saham AS mengalami koreksi.
Indeks Topix merosot sebesar 0,7 persen ke level 1,230.82 pukul 09:01 pagi di Tokyo pasca penutupan kemarin di level tertingginya sejak 29 Januari lalu. 31 saham kelompok sub industri melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,8 persen ke level 14,951.92. Yen naik sebesar 0,1 persen ke level 102,01 per dolar setelah penguatan sebesar 0,5 persen dalam dua hari terakhir. Mata uang Jepang kemarin menyentuh level tertingginya dalam empat bulan terakhir terhadap euro.
Analis dari JPMorgan Chase & Co dan Pierpont Securities LLC kemarin mengatakan ekonomi AS kemungkinan mengalami kontraksi lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama terkait penurunan pengeluaran kesehatan. Produk domestik bruto (PDB) turun sebesar 1,6 persen, JPMorgan mengatakan, lebih tajam daripada angka kontraksi yang direvisi sebesar 1 persen pada 29 Mei lalu.
Sementara indeks Topix naik sebesar 7,7 persen dari level terendahnya pada 21 Mei lalu. namun masih menjadi performa terburuk tahun ini di antara 24 pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Indeks ditutup menghentikan reli tahun lalu karena Bank of Japan (BOJ) menekankan pelonggaran moneter ke rekornya. Bank sentral dijadwalkan mengadakan pertemuannya hari ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Catat Kenaikan dalam Sesi Ketiga, Bertahan di atas US$ 1.260

BESTPROFIT FUTURES (12/06) - SAN FRANCISCO - Emas berjangka berakhir lebih tinggi untuk sesi ketiga berturut-turut di hari Rabu, memperpanjang kenaikan moderat di atas US$ 1.260 per ons karena terpuruknya optimisme atas prospek pertumbuhan global dan ekuitas memberikan kembali beberapa keuntungan dari rekaman berjalan mereka.

Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 1,10, atau 0,1%, untuk menetap di level US$ 1,261.20 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga, yang menandai dua minggu penutupan tertinggi, naik sekitar 0,6% selama dua sesi perdagangan terakhir.

Silver Juli berakhir stagnan di level US$ 19,17 per ons.(frk)

Sumber: MarketWatch

Tuesday 10 June 2014

Impor Nonmigas Dari Jerman Mengalami Peningkatan

Impor nonmigas dari Jerman berdasarkan kepada laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini menunjukkan kinerja yang meningkat. Hal demikian ditunjukkan dengan adanya peningkatan pada nilai impor nonmigas dari negara tersebut dimana nilai pada bulan April dilaporkan dapat mencapai angka sekitar 395 juta Dollar AS (CIF).
Pada pada bulan sebelumnya impor nonmigas dari negara terkait hanya mencapai nilai 303.1 juta Dollar AS . Dengan demikian kinerja impor nonmigas pada rentang Januari – April mengalami penambahan sebesar + 91.9 juta Dollar AS, atau sekitar + 30.32 %.
Data terkini dari Badan Pusat Statistik juga menunjukkan bahwa impor nonmigas dari awal tahun ini sampai bulan April secara total mencapai angka 1379.2 juta Dollar AS. Perkembangan itu menunjukkan adanya penurunan sebesar -295.8 juta Dollar AS atau sekitar -17.65 %, dimana pada periode yang sama tahun lalu hanya mencapai nilai 1675 juta Dollar AS.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Euro terpantau bergerak menguat sekitar 0.62 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal April hingga pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Sempat Tembus $105 per Barrel, Minyak WTI Melemah Akibat Profit Taking

Harga minyak mentah di Bursa NYMEX pada penutupan perdagangan Selasa 10 Juni 2014 di Bursa NYMEX dini hari tadi terpantau ditutup melemah. Pelemahan harga minyak pada penutupan dini hari tadi dipicu oleh aksi profit taking sebagai kelanjutan rally harga minyak mentah sejak Jumat lalu.
Kenaikan harga minyak mentah di Bursa NYMEX secara signifikan dalam dua perdagangan terakhir mulai berdampak pada aksi profit taking pada perdagangan Selasa 10 Juni. Harga minyak Brent yang sejak Kamis telah menguat 1,1% dan WTI yang juga naik hingga 1,88% memicu investor untuk segera mencairkan keuntungan dari investasinya.
Walaupun ditutup melemah, posisi minyak mentah dari pergerakan harga sepanjang perdagangan Selasa terpantau masih cukup kuat. Berdasarkan pergerakan harga sepanjang perdagangan lalu, minyak WTI bahkan sempat menembus tingkat harga $105 dan $110 pada minyak Brent.
Sebelumnya, harga minyak mentah sedang berada dalam trend menguat akibat sentimen positif dari data pekerja AS dan juga neraca perdagangan Tiongkok. Berdasarkan rilis data tersebut yang berada di kondisi positif, memicu indikasi akan adanya potensi peningkatan demand minyak mentah dari kedua negara. Namun, Sentimen positif tersebut diduga sedikit berkurang akibat data inflasi Tiongkok yang meningkat sehingga berpotensi untuk melemahkan daya beli investor asal Tiongkok.
Pada penutupan perdagangan Selasa 10 Juni 2014 di Bursa NYMEX dini hari tadi, harga minyak WTI ditutup melemah. Harga minyak WTI berjangka untuk kontrak Juli 2014 turun 0,06% ke tingkat harga $104,35/barrel atau melemah $0,06/barrel.
Sedangkan untuk harga minyak jenis Brent, pada dini hari tadi terpantau juga ditutup melemah cukup signifikan. Harga minyak Brent berjangka NYMEX untuk kontrak Juli 2014 turun hingga 0,43% ke tingkat harga $109,5/barrel atau melemah $0,47/barrel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga minyak mentah berpotensi kembali menguat tipis pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh masih adanya sentimen positif dari data pekerja AS dan neraca perdagangan Tiongkok. Namun penguatan dari sentimen tersebut, diduga akan tertahan oleh posisi tunggu data persediaan minyak mentah AS oleh Departemen Energi AS dan keputusan pertemuan anggota OPEC pada Rabu ini. Terkait pergerakan harga, diprediksi minyak mentah di Bursa NYMEX akan berada di kisaran $108-$111 untuk Brent dan  $103,75-$105,5 untuk WTI.

Sumber : Vibiznews

Indeks Topix Rebound Dari Penurunan Tiga Pekan Terbesarnya

BESTPROFIT FUTURES (11/06) - Indeks Topix Jepang naik pasca turun tajam dalam tiga pekan kemarin seiring saham asuransi dan foodmakers pimpin penguatan.
Indeks Topix naik sebesar 0,2 persen ke level 1,231.13 pukul 09:02 pagi di Tokyo pasca jatuh sebesar 0,5 persen kemarin, terbesar sejak 19 Mei lalu. 24 saham dari 33 saham sub industri naik hari ini. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik sebesar 0,2 persen ke level 15,017.86. Yen Jepang mendatar pada level 102.31 per dolar.
Sementara indeks Topix naik sebesar 6,8 persen dari level terendahnya baru-baru ini pada tanggal 21 Mei lalu hingga kemarin, performa terburuk tahun ini di antara 24 pasar negara maju yang dilacak oleh Bloomberg. Indeks menghentikan relinya tahun lalu karena Bank of Japan (BOJ) ditekan untuk melonggarkan kebijakan moneternya. Bank sentral dijadwalkan bertemu 12-13 Juni mendatang.
Pemerintah Jepang kemarin merilis sebuah rancangan untuk meringkas tema utama dari strategi pertumbuhan tanpa memberikan rincian tentang perubahan yang direncanakan. DPR Jepang akan mendorong "reformasi pajak perusahaan yang berorientasi pertumbuhan," menurut draft. Pemotongan pajak perusahaan akan mulai dari tahun fiskal yang dimulai pada April 2015, Menteri Ekonomi Akira Amari mengatakan kemarin, dengan keterangan masih dalam negosiasi.
Bank Dunia memangkas proyeksi ekspansi ekonomi global di tengah prospek pelemahan untuk pertumbuhan ekonomi AS, Rusia dan China, sementara Bank Dunia menyerukan pasar negara berkembang untuk memperkuat ekonomi mereka sebelum Federal Reserve menaikkan suku bunga. Ekonomi dunia akan memperluas sebesar 2,8 persen tahun ini, turun dari proyeksi Januari yang sebesae 3,2 persen, kata pejabat bank. Perkiraan untuk Jepang dipangkas menjadi sebesar 1,3 persen dari 1,4 persen.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun sebesar 0,1 persen hari ini. Indeks ekuitas turun kurang dari 0,1 persen kemarin, menghentikan penguatan beruntun selama empat hari terakhir dari rekor penutupan tertingginya, karena para investor menimbang valuasi ekuitas. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup pada level tertinggi sepanjang masa. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Memperpanjang Penguatan ke Level Satu Tahun Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional ditransaksikan di level satu tahun tertingginya, seiring saham konsumen dan perawatan kesehatan naik.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 143,98 pukul 09:05 pagi di Tokyo. Indeks rally sebesar 11 persen hingga kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda stabilisasi ekonomi di China dan karena pemerintah China melonggarkan aturan agunan bagi sektor perbankan, sedangkan data AS mengisyaratkan pemulihan utuh.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,2 persen, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan kehilangan sebesar 0,1 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,1 persen dan Indeks NZX 50 Selandia Baru tergelincir sebesar 0,1 persen. Pasar finansial di China dan Hong Kong belum dibuka.
Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global di tengah prospek pelemahan pertumbuhan ekonomi AS, Rusia dan China. Bank kreditur yang berbasis di Washington memprediksikan ekonomi dunia akan memperluas sebesar 2,8 persen tahun ini, dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan Januari sebesar 3,2 persen. Prediksi AS dikurangi menjadi sebesar 2,1 persen dari 2,8 persen, sedangkan perkiraan untuk ekonomi Brasil, Rusia, India dan China juga diturunkan. Perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 pada level 3,4 persen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas bertahan di atas US$ 1.260 untuk pertama kalinya dalam 2 minggu

BESTPROFIT FUTURES (11/06) - San Francisco - Emas berjangka naik pada Selasa untuk menetap kembali di atas US$ 1.260 per ons untuk pertama kalinya dalam dua minggu, menemukan dukungan dari beberapa kelemahan dalam ekuitas AS karena para pedagang menunggu data ekonomi akhir pekan ini.

Emas untuk pengiriman Agustus naik US$ 6,20, atau 0,5%, untuk menetap di US$ 1,260.10 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange, memperpanjang kenaikan moderat Senin. Harga emas, pelacakan kontrak paling aktif, ditutup pada level tertinggi sejak 27 Mei.

Silver Juli naik 10 sen, atau 0,5%, menjadi berakhir pada level US$ 19,17 per ons.

Angka penjualan ritel AS untuk bulan Mei yang dirilis pada hari Kamis dan indeks harga produsen AS Mei akan dirilis Jumat.

Kamis pekan lalu, emas berjangka melihat gain sesi mereka tunggal terbesar sejak 14 Mei, emas melonjak US$ 9, atau 0,7% setelah Bank Sentral Eropa memangkas suku bunga dan mengumumkan pelonggaran lainnya.(frk)

Sumber: MarketWatch

Monday 9 June 2014

Diperkenalkan Bulan September, iWatch Hadir dengan Layar OLED Melengkung dan iOS 8?

Setelah batal hadir di ajang WWDC 2014, perangkat wearable besutan Apple yaitu iWatch memang diperkirakan baru akan diperkenalkan bulan September mendatang sebelum dilepas ke publik satu bulan kemudian. Hal tersebut jelas membuat beberapa pihak memanfaatkan untuk kembali membocorkan spesifikasi dari jam tangan pintar besutan Apple ini.
Dan benar saja, seperti yang dilansir dari Phone Arena, sebuah kabar terbaru menyebutkan bahwa iWatch besutan Apple ini akan hadir dengan layar OLED melengkung. Meskipun bukan kabar baru namun setidaknya itu bisa menjadi kemungkinan yang akan menjadi nyata mengingat banyaknya bocoran mengenai hal itu.
Selain itu juga, perangkat jam tangan pintar besutan Apple ini akan hadir dengan sistem operasi terbaaru Apple yaitu iOS 8 yang akan dilengkapi dengan fitur kesehatan seperti adanya sebuah sensor yang dapat mendeteksi tingkat gula darah, kadar oksigen dalam darah, konsumsi kalori, dan aktivitas tidur.
Dan seperti Samsung yang menghubungkan jam tangan pintarnya Galaxy Gear ke perangkat smartphone, Apple juga kabarnya akan menerapkan hal serupa dengan menghubungkan perangkat iWatch dengan iPhone yang nantinya dengan adanya hubungan tersebut iWatch dapat mengambil data biometrik dengan menggunakan fitur Touch ID yang ada di perangkat iPhone.

Sumber : Vibiznews

Saham HK Gain Pasca Rilis Data Inflasi China

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham-saham Hong Kong menguat mengirim indeks acuan Hong Kong menguat untuk hari kedua pasca saham AS naik ke level baru tertingginya dan laporan menunjukkan inflasi China lebih dipercepat pada bulan Mei melebihi perkiranaan ekonom.
Indeks Hang Seng naik sebesar 0,1 persen ke level 23,149.30 pukul 9:33 pagi di Hong Kong. Indeks Hang Seng China Enterprises yang juga dikenal sebagai indeks H-share, naik sebesar 0,4 persen ke level 10,444.60. Saham SJM Holdings Ltd turun sebesar 2,2 persen setelah operator kasino terbesar Macau tersebut mengatakan regulator yang mengawasi dengan ketat atas penggunaan kartu China UnionPay Co 's di lantai game.
Indeks Hang Seng rebound sebesar 9,1 persen dari level terendahnya tahun ini pada bulan Maret lalu hingga kemarin seiring otoritas China menambahkan stimulus untuk melawan perlambatan ekonomi. Indeks ekuitas ditransaksikan pada 10,7 kali estimasi laba kemarin, dibandingkan dengan 7,3 untuk indeks H-saham dan 16,5 untuk indeks Standard & Poor  500.
Indeks harga konsumen China naik sebesar 2,5 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, Biro Statistik Nasional mengatakan pagi ini, dibandingkan dengan proyeksi ekonom sebesar 2,4 persen dalam survei Bloomberg. Harga produsen tergelincir sebesar 1,4 persen. Ekonomi terbesar di Asia itu juga dijadwalkan untuk merilis laporan pinjaman baru, uang beredar, penjualan ritel dan produksi industri.pekan ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Asia Menguat Jelang Rilis Data CPI China

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Saham Asia menguat mengirim indeks acuan regional naik untuk hari keempat pasca saham AS naik ke rekor baru tertingginya di tengah optimisme tentang prospek dua ekonomi terbesar di dunia.
Indeks MSCI Asia Pacific naik sebesar 0,1 persen ke level 143,71 pukul 09:01 pagi di Tokyo, akibat saham produsen bahan naik tajam di antara 10 kelompok sub industri indeks tersebut. Indeks rally sebesar 10 persen pada perdagangan kemarin dari level terendahnya tahun ini pada bulan Februari lalu di tengah tanda-tanda menguatnya sektor manufaktur di China dan seiring pemerintah China melonggarkan aturan agunan perbankan, sedangkan data AS mengisyaratkan pemulihan pertumbuhan secara utuh. Inflasi di China dipercepat pada bulan Mei, menurut perkiraan ekonom menjelang rilis laporan hari ini.
Indeks Topix Jepang naik sebesar 0,1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan melonjak sebesar 0,5 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,3 persen, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,2 persen. Pasar finansial China dan Hong Kong belum dibuka ketika berita ini diturunkan.
Data yang akan dirilis hari ini akan menunjukkan harga konsumen naik sebesar 2,4 persen bulan lalu di China pasca meningkat sebesar 1,8 persen pada April lalu, terendah sejak Oktober 2012, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg. Harga produsen kemungkinan turun sebesar 1,5 persen setelah terkoreksi sebesar 2 persen di bulan sebelumnya. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tingkat Volatilitas Mendekati Rekor Terendahnya Jelang Rilis Data Pengeluaran AS, BOJ

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Sebuah indeks perubahan harga yang diharapkan dalam dolar terhadap yen tetap mendekati rekor terendahnya karena para pelaku pasar menunggu rilis data pekan ini terkait belanja konsumen AS dan keputusan kebijakan dari Bank of Japan (BOJ).
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang mengukur greenback terhadap 10 mata uang utama, naik untuk hari kedua kemarin pasca Presiden Federal Reserve Bank of Boston Eric Rosengren mengatakan pertumbuhan ekonomi akan meningkat pada paruh kedua ditengah "cukup kuat" konsumsi. Dolar Aussie berada di dekat level tiga pekan tertingginya seiring langkah bank sentral China (PBOC) yang mengumumkan untuk mendukung perusahaan-perusahaan kecil dan pertanian, memperkuat prospek pertumbuhan mitra dagang terbesar Australia tersebut.
Dolar bergerak mendatar pada level 102,47 yen pada pukul 9:03 pagi di Tokyo. tingkat volatilitas pasangan mata uang tersebut berada di 5.36 persen setelah menyentuh rekor terendah di 5.25 persen kemarin
Euro dibeli di level $1,3592 dari level $1,3594, setelah menyentuh level $1,3503 pada tanggal 5 Juni, terendah sejak 6 Februari lalu dan berada di level 139,29 yen pasca melemah sebesar 0,3 persen menjadi 139,37 yen kemarin.
Penjualan ritel di AS meningkat sebesar 0,6 persen pada Mei lalu pasca sebelumnya naik sebesar 0,1 persen pada bulan sebelumnya, Departemen Perdagangan diperkirakan akan merilis pada 12 Juni mendatang, menurut perkiraan median ekonom yang disurvei Bloomberg News. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Terkait Meningkatnya Permintaan Safe Heaven

BESTPROFIT FUTURES (10/06) - Emas berjangka naik untuk kedua kalinya dalam tiga sesi sejalan kepercayaan investor yang lebih rendah di eropa mendorong permintaan untuk logam mulia sebagai aset safe haven.
Optimisme investor Jerman untuk zona euro pada bulan Juni turun ke level 8,5, membuntuti 13,3 perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg dan bulan May 12,8 menurut Sentix di Limburg, Jerman. Mata uang bersama 18-negara di zona tersebut melemah terhadap 13 dari 16 mata uang utama.
Emas naik sebanyak 6,8% pada kuartal pertama tekait kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi global. Logam mulia turun 28% tahun lalu pada ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menurunkan laju pembelian obligasi sejalan dengan melonjaknya ekuitas.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik 0,1% untuk menetap di level $ 1,253.90 per ons pada pukul 1:38 siang di New York Comex. Pada tanggal 3 Juni lalu, harga jatuh ke level terendah empat bulan di level $ 1,240.20.
Perdagangan adalah 64% di bawah rata-rata untuk 100 hari, menurut data yang dihimpun oleh Bloomberg. 60 hari volatilitas historis Bullion jatuh ke level terendah sejak April tahun lalu.
Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa emas turun 2,1 metrik ton menjadi 1,715.7 ton pada tanggal 6 Juni, level  terendah sejak Oktober 2009 silam, data yang dihimpun oleh Bloomberg menunjukkan.(yds)

Sumber: Bloomberg

Sunday 8 June 2014

Cadangan Devisa Indonesia Capai Level Tertinggi

Tren positif terjadi pada indikator makroekonomi Indonesia yang pada periode Mei 2014, otoritas moneter membukukan cadangan devisa sebesar US$107,0 miliar, meningkat dari posisi akhir April 2014 sebesar US$105,6 miliar. Pertumbuhan cadangan devisa tersebut merupakan yang  tertinggi dalam setahun terakhir.
Dengan begitu posisi cadangan devisa akhir April tersebut dapat membiayai 6,2 bulan impor atau 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Angka itu tentu cukup aman karena berada di atas standar kecukupan internasional yakni sekitar tiga bulan impor.
Dengan meningkatnya cadangan devisa yang menembus 105 miliar dollar AS, mendukung ketahanan sektor eksternal serta kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai kenaikkan cadangan devisa ini tidak lepas dari pengaruh penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah dan aliran masuk modal portofolio asing yang mencerminkan persepsi positif investor terhadap kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
Bank Indonesia menilai kenaikan cadangan devisa berdampak positif terhadap upaya memperkuat ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Bank sentral masih optimistis terhadap fundamental ekonomi tanah air. Pengetatan moneter yang konsisten justru mendorong masuk aliran dana asing ke berbagai instrumen investasi di dalam negeri. Selain itu membaiknya fundamental perekonomian Indonesia saat ini akan menjadi bahasan penting pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia dalam menentukan tingkat suku bunga BI hari Kamis (12/6) nanti.

Sumber : Vibiznews

Persediaan Karet Tiongkok Angkat Harga Karet Tocom

Harga karet di Bursa Tocom pada awal sesi perdagangan pagi hari ini terpantau kembali sedang bergerak menguat. Penguatan harga karet Tocom pada perdagangan pagi ini diduga dipicu oleh penguatan harga minyak mentah dan data persediaan karet Tiongkok.
Pergerakan harga minyak yang mulai menguat pada akhir pekan lalu akibat data pekerja AS yang positif, turut berdampak pada penguatan harga karet Tocom. Karet Tocom terpantau juga bergerak menguat mengikuti pergerakan harga minyak mentah karena lemahnya sentimen pasar.
Namun sejak akhir pekan lalu, beberapa faktor fundamental juga turut berpengaruh pada pergerakan harga karet Tocom. Persediaan karet Tiongkok yang menurun hingga level 160.000 ton dalam beberapa pekan terakhir dan penangguhan rencana peningkatan penjualan karet oleh Pemerintah Thailand turut mendukung penguatan harga karet di Bursa Tocom.
Pada awal sesi pagi hari ini di Bursa Tocom, harga karet terpantau sedang mengalami pergerakan menguat. Harga karet Tocom berjangka untuk kontrak November 2014 naik 0,88% ke tingkat harga 194,7 Yen/kg atau menguat 1,7 Yen/kg.
Sedangka dari Bursa SHFE, harga karet juga terpantau sedang bergerak menguat. Harga karet berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 naik 0,53% ke tingkat harga 14.275 Yuan/ton atau menguat 75 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga karet akan cenderung bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh dorongan fundamental positif dari pergerakan harga minyak mentah dan data persediaan Tiongkok yang diikuti oleh kondisi menguat pada neraca perdagangan Tiongkok. Terkait pergerakan harga, karet Tocom diprediksi akan bergerak di kisaran 191-195 Yen.

Sumber : Vibiznews

Payrolls AS menguat ke Level Tertinggi Sebelum Masa Resesi, Bursa Saham Jepang Meningkat

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Saham Jepang naik mengirim indeks Topix menuju penutupan tertingginya dalam lebih dari empat bulan terakhir pasca data menunjukkan payrolls AS melampaui level puncaknya sebelum  masa resesi mereka untuk pertama kalinya pada bulan Mei lalu.
Indeks Topix naik sebesar 0,5 persen ke level 1,240.45 pukul 09:22 pagi di Tokyo, bersiap menuju penutupan tertingginya sejak 29 Januari lalu, pasca menguat sebesar 2,8 persen pekan lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average melonjak sebesar 0,7 persen pagi ini ke level 15,180.84. Data revisi yang menunjukkan produk domestik bruto (PDB) Jepang meningkat lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 mendatar. Indeks saham naik sebesar 0,5 persen pada jumat kemarin. Payrolls AS naik menjadi 217.000 pekerja terbesar dan mengikuti gain sebesar 282.000 pada bulan April lalu, data dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan hari ini di Washington. Ini menandai kenaikan pekerja selama empat bulan berturut-turut, Kenaikan lebih dari 200.000 pekerja, pertama kali yang terjadi sejak awal tahun 2000 lalu. Tingkat pengangguran pada Mei tidak berubah pada level 6,3 persen, level terendah hampir enam tahun terakhir.
Ekspor China naik sebesar 7 persen dari tahun sebelumnya, pihak Pabean yang berbasis di Beijing kemarin melaporkan. melebihi estimasi analis dari 6,7 persen dalam survei Bloomberg. Impor secara tak terduga turun sebesar 1,6 persen. Surplus perdagangan melebar menjadi $35.92 miliar. (izr)
Sumber: Bloomberg

Perekonomian Jepang Tumbuh Melebihi Perkiraan Awal pada Q1

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Ekonomi Jepang berkembang lebih dari yang diperkirakan pada kuartal pertama terkait menguatnya investasi bisnis dari perkiraan.
Produk domestik bruto tumbuh sebesar 6,7 persen secara tahunan dari kuartal sebelumnya, Kantor Kabinet mengatakan pagi ini di Tokyo. Hal ini dibandingkan dengan perhitungan sementara sebesar 5,9 persen dan perkiraan 21 analis sebesar 5,6 persen yang disurvei Bloomberg News.
Sementara ekonomi bersiap untuk kontrak kuartal ini pasca kenaikan pajak penjualan pada bulan April lalu, tugas Perdana Menteri Shinzo Abe adalah untuk memastikan pemulihan yang cukup kuat untuk menghadapi rencana kenaikan lebih lanjut dalam retribusi. Strategi ekonomi yang dia lakukan mendetil bulan, ini bisa membantu menentukan keberhasilan jangka panjang Abenomics dalam memacu pertumbuhan yang berkelanjutan.
Perekonomian akan berkontraksi sebesar 3,5 persen pada periode April-Juni sebelum berkembang sebesar 2 persen kuartal berikutnya, menurut survei Bloomberg News terpisah dilakukan sebelum rilis data pada pagi ini. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Menguat diatas Level $1.250; Reli Saham Rendam Permintaan

BESTPROFIT FUTURES (09/06) - Emas menguat di atas level $1.250 per ons pada hari Senin pasca data pekerjaan AS cocok dengan ekspektasi, sementara reli saham menahan daya tarik logam sebagai lindung nilai investasi.
Spot emas ditransaksikan mendatar di level $1,252.51 per ons pukul 07:21 di Singapura, pasca turun kurang dari 0,1 persen pada hari Jumat kemarin.
Pekerja AS kembali ke level puncaknya  sebelum masa resesi pada bulan Mei lalu, dengan kecepatan yang solid dari perekrutan yang ditawarkan mengkonfirmasi ekonomi telah kembali pulih dari kemerosotan pada musim dingin lalu. Nonfarm payrolls meningkat sebanyak 217.000 pekerja bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Jumat kemarin.
Hedge fund dan manajer uang memotong taruhan bullish mereka di emas berjangka dan opsi dalam seminggu hingga 3 Juni ke level terendahnya sejak pertengahan Januari lalu, menurut data dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi, Jumat.
Di antara logam mulia lainnya, platinum dan paladium naik. (izr)
Sumber: Reuters

Thursday 5 June 2014

Bursa Sydney Bergerak Naik Signifikan, Rebound dari 2 Minggu Terendah

Perdagangan di bursa Korea Selatan pagi ini kembali ditutup untuk perayaan hari libur nasional sementara itu bursa saham Australia tampak membukukan kenaikan yang signifikan (6/6). Sentiment positif yang dibawa oleh Wall Street tadi malam tampaknya membuat para investor di bursa Sydney juga berbahagia.
Para investor di Wall Street bergembira setelah ECB mengungkapkan langkah-langkah untuk menggenjot ekonomi. Bank sentral Eropa tersebut memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan menjadi 0.15 persen, suku bunga acuan paling rendah di antara negara-negara maju setelah suku bunga BOJ.
Hari ini saham-saham pertambangan masih kurang bersemangat. BHP Billiton tampak membukukan pelemahan tipis sebesar 0.1 persen setelah CEO Andrew MacKenzie mengatakan bahwa pasar bijih besi sedang mengalami overkapasitas.
Sementara itu dari sektor asuransi Insurance Australia Group tampak mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen. Perusahaan mengatakan bahwa mereka telah menerima persetujuan dari pemerintah Selandia Baru untuk mengakuisisi Lumley Insurance.
Hari ini indeks benchmark di Sydney bergerak rebound signifikan setelah kemarin ditutup pada posisi paling rendah dalam dua minggu belakangan. Indeks S&P ASX 200 mengalami kenaikan sebesar 24.62 poin atau 0.45 persen dan berada di level 5461.50.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan indeks benchmark di bursa saham Australia pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami pergerakan yang menguat meskipun terbatas. Indeks ASX 200 tersebut akan mengalami pergerakan pada kisaran 5430 – 5490 poin.

Sumber : Vibiznews

Harga Karet TOCOM Terangkat Karet Shanghai

Harga karet pada awal sesi perdagangan pagi ini terpantau sedang bergerak menguat. Pergerakan menguat pada harga karet di Bursa Tocom sesi pagi ini diduga dipicu oleh kenaikan harga karet pada penutupan di Bursa SHFE kemarin.
Penguatan harga karet yang terjadi di Bursa SHFE pada perdagangan Kamis 5 Juni 2014, diduga menjadi penyebab naiknya harga karet Tocom pada awal sesi perdagangan pagi hari ini. Posisi karet Tocom yang masih lemah dalam beberapa hari terakhir akibat potensi over supply karet global, terpantau mengalami penguatan meskipun belum ada sentimen yang terlalu kuat.
Sebelumnya, pada perdagangan Kamis kemarin, harga karet Tocom akhirnya ditutup melemah cukup signifikan meskipun Pemerintah Militer Thailand menangguhkan wacana peningkatan penjualan karet. Namun, karet Shanghai yang ditutup naik pada perdagangan Kamis berpotensi menjadi indikasi adanya penguatan permintaan karet di Tiongkok.
Pada awal perdagangan sesi pagi ini, harga karet di Bursa Tocom terpantau sedang bergerak menguat. Hingga berita ini dibuat, karet berjangka Tocom untuk kontrak November 2014 sedang bergerak naik sebesar 0,68% ke tingkat harga 192,7 Yen/kg atau menguat 1,3 Yen/kg.
Sedangkan dari Bursa SHFE, pada awal pembukaan pagi ini harga karet SHFE juga terpantau sedang mengalami penguatan. Harga karet berjangka SHFE untuk kontrak September 2014 sedang bergerak menguat 0,78% ke tingkat harga 14.200 Yuan/ton atau naik 110 Yuan/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga karet masih akan berada dalam trend lemah. Hal tersebut dilandasi oleh masih lemahnya permintaan karet dan potensi over supply karet global. Terkait pergerakan harga hari ini, karet Tocom diperkirakan akan bergerak di kisaran 189,5-195,5.

Sumber : Vibiznews

Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Ditengah Optimisme Dana Pensiun

BESTPROFIT FUTURES (06/06) - Bursa Saham Jepang menguat, Indeks Topix menuju kenaikan pekan ke-3, akibat saham-saham perusahaan keuangan pimpin gain dan ditengah optimisme dana pensiun terbesar di negara tersebut yang akan menyalurkan uang ke dalam saham-saham.

Indeks Topix menguat 0.4% ke level 1,237.20 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Pekan ini acuan saham tersebut menuju kenaikan sebesar 3%. Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.2% ke level 15,107.43. Yen berada pada level 102.40 per dollar setelah kemarin catat gain 0.3%.

Perdana Menteri Shinzo Abe meminta Norihisa Tamura, menteri yang mengelola dana sebesar 128.6 triliun ($1.26 miliar) yen pada Government Pension Investment Fund, untuk melakukan evaluasi terhadap portfolionya, hal itu menurut Tamura yang menyatakan hari ini di Tokyo. (bgs)

Sumber : Bloomberg

WTI Menuju Penurunan Mingguan Ke-2 Jelang Rilis Data Payroll AS

BESTPROFIT FUTURES (06/06) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) berayun diantara gain dan loss akibat para investor menunggu rilis data yang diperkirakan akan memberikan sinyal ekonomi AS sedang mengalami pemulihan.

Kontrak berjangka flat di New York, menuju penurunan 0.2% dalam sepekan terakhir. Payroll (daftar gaji) Mei lalu diperkirakan naik 215,000, menurut survei Bloomberg News menjelang rilis data dari Departemen Tenaga Kerja AS hari ini. Hal itu dibandingkan dengan kenaikan April lalu sebesar 288,000. Kemarin minyak acuan Brent lebih tinggi dibanding WTI setelah sebelumnya selisih acuan kedua minyak tersebut mencatat penurunan pada 4 Juni lalu.

WTI untuk pengiriman bulan Juli berada pada level $102.46 per barel, turun 2 sen pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 9:41 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun 16 sen ke level $102.48. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 83% dibawah 100 hari rata-rata.

Kemarin Brent untuk penyelesaian Juli naik 39 sen atau 0.45 ke level $108.79 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $6.31 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Reli Terkait Stimulus ECB yang Kurang Membuat Pasar Bergairah

BESTPROFIT FUTURES (06/06) - Prospek stimulus Eropa belum pernah terjadi sebelumnya yang mengirim harga emas naik tajam dalam tiga pekan terakhir namun masih tidak cukup untuk menyelamatkan bullion dari lesu tingkat volatilitas.
Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi bank sentral utama menjadi yang pertama dalam mengambil langkah memangkas tingkat suku utama deposito negatif hal ini di sampaikan oleh Presiden Mario Draghi yang meluncurkan langkah-langkah bersejarah tersebut untuk melawan deflasi. Emas naik lebih dari 40 persen sejak akhir tahun 2008 lalu pasca pihak otoritas mencetak uang pada kecepatan tertingginya untuk meningkatkan ekspansi. Emas  berjangka naik kurang dari 1 persen hari ini.
Tingkat historis volatilitas Bullion 60 - hari berada pada level terendah sejak April 2013 lalu, dan nilai dana yang diperdagangkan di bursa terbesar berbasis emas menyusut sebesar $2,6 miliar pada Mei lalu, paling terendah tahun ini. Daya tarik logam sebagai haven berkurang seiring melonjak ekuitas AS dan meredanya ketegangan antara Ukraina dan Rusia. Lebih dari $1,1 triliun mengalir ke nilai pasar saham global bulan lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,7 persen menjadi $1,253.30 per ons pukul 1:40 di Comex New York, kenaikan terbesar sejak 14 Mei lalu. Harga naik sebesar 4,2 persen pada tahun 2014.
ECB hari ini menurunkan tingkat suku bunga deposito yang menjadi minus 0,1 persen. Draghi mengatakan ECB akan memperkenalkan "target" baru untuk menwarkan likuiditas kepada bank untuk mendorong pinjaman mereka. (izr)
Sumber : Bloomberg

Wednesday 4 June 2014

Pemogokan Buruh Tambang Di Afsel Perlu Intervensi Kuat Dari Pemerintah

Produsen platinum yang lumpuh oleh pemogokan selama empat bulan di Afrika Selatan meminta waktu untuk mempertimbangkan usulan upah dari serikat buruh sebelum pembicaraan lanjutan yang ditengahi pemerintah hari ini.
Menteri Sumber Daya Mineral Ngoako Ramatlhodi bertemu dengan chief executive officer dari produsen platinum di Pretoria kemarin,”di mana usulan dari Asosiasi penambang dan Konstruksi Union dipaparkan,” demikian pernyataan dari kementrian tesebut.
Pemogokan oleh lebih dari 70.000 anggota AMCU di Anglo American Platinum Ltd (AMS), Impala Platinum Holdings Ltd (IMP) dan Lonmin Plc (LMI), tiga produsen terkemuka di dunia, telah mengganggu tambang mereka sejak 23 Januari. Menteri mendorong upaya untuk mengatasi penyumbatan dan membatasi kerusakan lebih lanjut bagi perekonomian terbesar kedua di Afrika.
Ekonomi Afrika Selatan mengalami kontraksi pada kuartal pertama untuk pertama kalinya sejak resesi 2009 akibat pemogokan buruh tambang yang menyebabkan produksi tambang terjun paling dalam 47 tahun. Perusahaan-perusahaan mengatakan pemogokan tersebut telah menimbulkan kerugian sebesar 21 miliar rand ($ 2 miliar), sementara jumlah upah pekerja telah dikorbankan  lebih dari 9 miliar rand.
Pemogokan “mungkin akan berakhir dalam waktu 10 hari,” Mark Rosenberg, direktur Eurasia Group di New York, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien kemarin. Sebuah intervensi oleh Ramatlhodi  sangat diharapkan.
Sebuah pengadilan tenaga kerja di Afrika Selatan minggu ini menolak aplikasi yang diajukan oleh AMCU dan melarang perusahaan berkomunikasi langsung dengan para pekerja tentang tawaran gaji terbaru mereka.
Serikat mogok menuntut pembayaran bulanan dasar tidak termasuk keuntungan bagi karyawan yang bekerja di bawah tanah menjadi lebih dari dua kali lipat menjadi 12.500 rand pada 2017. Inflasi Afrika Selatan 6,1 persen pada April. Tawaran terakhir yang dipublikasikan oleh produsen sebesar kenaikan sebanyak 10 persen per tahun.

Sumber : Vibiznews

Jumlah Pekerjaan Sektor Swasta di AS Merosot

Setelah melaporkan peningkatan  pekerjaan sektor swasta pada bulan April lalu melewati  musim dingin yang kuat, ADP melaporkan  laju pertumbuhan lapangan kerja melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei lalu.
Laporan ADP tersebut  pekerjaan sektor swasta meningkat sebesar 179.000 pekerjaan pada bulan Mei menyusul kenaikan revisi turun 215.000 pekerjaan di bulan April. Para ekonom telah memperkirakan kenaikan sekitar 210.000 pekerjaan dibandingkan dengan penambahan 220.000 pekerjaan awalnya dilaporkan untuk bulan sebelumnya.
Laporan itu mengatakan pekerjaan di sektor jasa meningkat dengan 150.000 pekerjaan pada bulan Mei dibandingkan dengan penambahan 194.000 pekerjaan di bulan April. Industri jasa profesional / bisnis memberikan kontribusi terbesar terhadap jumlah keseluruhan yang lebih rendah yang menambahkan 46.000 pekerjaan pada bulan Mei dibandingkan kenaikan 75.000 pekerjaan di bulan April.
Sementara itu, tenaga kerja di sektor produksi barang menunjukkan  pertumbuhan yang lebih cepat , naik 29.000 pekerjaan pada bulan Mei setelah naik sebesar 21.000 pekerjaan di bulan April.
Sementara industri konstruksi menunjukkan  kecepatan yang sedikit lebih lambat dari pertumbuhan pekerjaan, industri manufaktur menambahkan 10.000 pekerjaan pada Mei dibandingkan 2.000 pekerjaan pada bulan April.
Laporan ini juga menunjukkan bahwa pekerjaan di perusahaan besar meningkat sebesar 37.000 pekerjaan pada bulan Mei setelah naik sebesar 56.000 pekerjaan pada bulan April, dengan perlambatan mencerminkan hilangnya 3.000 pekerjaan di perusahaan-perusahaan dengan 500-999 karyawan .
Pekerjaan di usaha kecil melonjak 82.000 pekerjaan pada bulan Mei setelah naik oleh 76.000 pekerjaan pada bulan April, sementara pekerjaan di perusahaan menengah naik sebesar 61.000 pekerjaan pada Mei setelah meningkat 82.000 pekerjaan di bulan April. Pertumbuhan pekerjaan sektor swasta lebih lambat dibulan yang Mei menunjukkan bahwa kondisi pasar tenaga kerja telah melemah sedikit.

Sumber : Vibiznews

Data Ekonomi AS Picu Optimisme, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat

BESTPROFIT FUTURES (05/06) - Bursa Saham Jepang menguat, Indeks Topix menuju 11 hari kenaikan, setelah sebelumnya yen masih diderita pelemahan pada hari ke-3 dan ditengah data sektor jasa AS yang melampaui dari perkiraan sebelumnya.

Indeks Topix menguat 0.2% ke level 1,235.95 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, dengan hampir 2 saham naik untuk setiap 1 yang turun. Acuan saham tersebut bersiap memperpanjang gain tertinggi secara berturut-turut sejak Agustus 2009 silam.

Indeks Nikkei 225 Stock Average menguat 0.3% ke level 15,110.88. Yen menguat 0.1% ke level 102.65 per dollar setelah kemarin tergelincir sebesar 0.2% pada hari ke-3.

Hari ini kontrak berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 flat setelah kemarin acuan kontrak tersebut menguat pada rekornya. Industri sektor jasa AS Mei lalu naik pada laju tertingginya dalam 9 bulan terakhir akibat kenaikan pesanan barang, menurut indeks non manufaktur dari Institute for Supply Management.

Data Departemen Pekerjaan AS mengenai tenaga kerja AS Mei lalu yang akan dirilis besok diperkirakan akan menunjukkan daftar gaji sektor swasta naik 210,000 setelah bulan sebelumnya naik sebesar 273,000, menurut perkiraan rata-rata pada survei Bloomberg.

Para investor juga sedang mengkaji data dari Eropa menjelang pertemuan para pembuat kebijakan bank sentral. Pertumbuhan ekonomi zona Eropa kuartal pertama melambat, sementara dari hasil survey terpisah menunjukkan sektor jasa Eropa bulan lalu berada pada laju tertingginya dalam 3 tahun terakhir. (bgs)

Sumber : Bloomberg

WTI Merosot Pada Hari Ke-2 Pasca Gap Dengan Brent Turun

BESTPROFIT FUTURES (05/06) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun pada hari ke-2. Selisih WTI terhadap Brent di London berkurang ke gap teredah dalam 7 pekan terakhir.

Kontrak berjangka turun sebesar 0.4% di New York. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS turun sebesar 3.43 juta barel setelah pasokan minyak mentah di Cushing, Oklahoma, yang merupakan titik pengiriman bagi WTI, turun sebesar 17 kali dalam 18 pekan, menurut EIA (Energy Information Administration) kemarin. Kemarin minyak mentah Brent ditutup pada level terendahnya dalam hampir sebulan terakhir akibat produksi Libya kembali naik setelah unjuk rasa berakhir pada lading minyak di wilayah utara.

WTI untuk pengiriman bulan Juli turun sebesar 45 sen ke level $102.19 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $102.30 pukul 9:24 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak turun sebesar 2 sen ke level $102.64. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 22% dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga telah alami kenaikan sebesar 3.9%.

Kemarin Brent untuk penyelesaian bulan Juli turun sebesar 42 sen atau 0.4% ke level $108.40 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa mengakhiri sesi lebih tinggi sebesar $5.76 dibanding WTI, gap terendah sejak 15 April lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Nyaris Tidak Bergerak Menjelang Rilis Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (05/06) - Harga emas nyaris tidak beranjak pada Rabu, menetap dengan turun tipis karena para pedagang sedang mencermati menjelang rilis data pekerjaan bulanan AS dan hasil dari pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) sebagai petunjuk.
Emas untuk pengiriman Agustus turun sebesar 20 sen untuk menetap di level $1,244.30 per ons di divisi Comex New York mercantile Exchange, pasca naik sebesar 50 sen pada hari Selasa kemarin, yang merupakan sesi pertama yang positif dalam tujuh sesi terakhir. Silver Juli naik 3 sen, atau sebesar 0,2%, menjadi $18,79 per ons.
Emas telah naik lebih tinggi pasca data ekonomi AS Rabu menunjukkan pekerjaan disektor swasta mengalami sedikit kenaikan dalam empat bulan terakhir. Pengusaha menambahkan 179.000 pekerjaan pada Mei lalu, turun dari 215.000 pekerjaan pada bulan April dan di bawah perkiraan untuk 220.000 pekerjaan baru. (izr)
Sumber: MarketWatch

Tuesday 3 June 2014

Pasar Properti Tiongkok Lesu, Pertumbuhan Ekonomi Bisa Terancam

Pasar properti di negeri Tiongkok sedang menguap dari pasar yang panas dalam beberapa tahun terakhir yang membuat para developer mengurangi pembangunan rumah pasca jatuhnya harga perumahan disemua kota di negeri ini. Hal ini ditunjukkan pada laporan dari sektor perumahan yang terbaru untuk harga rumah baru untuk bulan Mei mengalami penurunan untuk yang pertama kalinya.
Harga perumahan China jatuh pada bulan Mei untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun, menurut sebuah survei swasta (China Real Estate Index Academy) yang menunjukkan lebih banyak penurunan harga di perkotaan dengan lemahnya  penjualan. Rata-rata harga rumah baru secara bulan ke bulan turun 0,3 % pada Mei dari April, penurunan pertama sejak Juni 2012.
Harga turun di 62 kota sedang harga yang tidak berubah dan mengalami kenaikan hanya 2 kota yaitu Beijing dan Tianjin, penurunan bulanan terbesar adalah di Shantou , Provinsi Guangdong , di mana harga merosot 3,64 persen dibandingkan dengan April. Namun , di 31 dari 100 kota , harga turun secara tahunan , dengan orang-orang di Wenzhou – pusat perusahaan swasta dan pinjaman di provinsi timur Zhejiang turun 8,30 persen.
Di antara 10 kota terbesar di China , Nanjing , di provinsi Jiangsu , melihat penurunan yang terbesar pada bulan Mei, dengan harga menurun 1,36 persen bulan ke bulan. Sehingga biaya rata-rata di ibukota Cina naik 0,69 persen dari bulan April sampai 33.472 yuan per meter persegi.
Meningkatnya pasokan pasar dan penurunan tajam dalam transaksi telah menempatkan tekanan yang relatif berat pada penjualan pengembang properti , namun sekalipun demikian dari tahun ke tahun biaya rumah baru di Tiongkok naik 7,84 persen pada Mei , 1,22 persen lebih rendah dari April dan bulan kelima berturut-turut kenaikan telah melambat.
Menurunnya kinerja sektor perumahan ini menganggu  pertumbuhan ekonomi yang ada, dan memang pada kuartal pertama tahun 2014 ini Tiongkok mencatat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 % year on year yang  turun dari 7,7 % pada kuartal terakhir tahun lalu.

Sumber : Vibiznews

Kondisi Gandum Musim Dingin Relatif Buruk, Trend Bearish Tetap Berlanjut

Harga gandum di Bursa CBOT pada perdagangan Selasa 3 Juni 2014 terpantau kembali ditutup melemah. Pelemahan harga gandum dipicu oleh potensi lonjakan output global meskipun terdapat dorongan penguatan dari data USDA.
Data USDA yang melaporkan bahwa perbaikan tanaman gandum musim dingin pasca curah masih berada di bawah ekspektasi, belum mampu untuk menguatkan harga gandum. Perbaikan tanaman gandum musim dingin AS berdasarkan data masih berada di 30% atau lebih rendah 2% dari ekspektasi untuk gandum kualitas baik.
Sentimen positif dari tingkat perbaikan tanaman gandum yang masih berada di bawah ekspektasi tersebut, tertahan oleh potensi lonjakan output global.  Potensi lonjakan output global pada komoditas gandum diduga akan terjadi imbas kondisi cuaca yang kondusif di wilayah Australia, Ukraina, dan Rusia.
Pada perdagangan Selasa 3 Juni 2014 harga gandum di Bursa CBOT ditutup melemah. Gandum CBOT berjangka untuk kontrak Juli 2014 turun 1,35% ke tingkat harga $6,124/bushel atau melemah $0,084/bushel.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga gandum masih akan bergerak cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi output global yang berpotensi kuat melemahkan harga jagung dari sisi supply. Terkait pergerakan harga pada perdagangan hari ini, diprediksi gandum CBOT akan bergerak di kisaran $6,02-$6,25.

Sumber : Vibiznews

Bursa Saham HK Dibuka Melemah Dari Level 5 Bln Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (04/06) - Bursa Saham Hong Kong melemah, setelah kemarin Indeks acuan tersebut menguat ke level 5 bulan tertingginya, hal tersebut akibat saham-saham toko perhiasan turun setelah penjualan barang-barang mewah merosot pada kota tersebut dan saham casino perpanjang penurunan.

Indeks Hang Seng melemah 0.4% ke level 23,207.55 pukul 9:35 pagi waktu Hong Kong, dengan hampir 3 saham melemah untuk setiap satu yang menguat. Indeks Hang Seng China Enterprises  atau Indeks H-share melemah 0.2% ke level 10,345.28.

Indeks Hang Seng pangkas penurunan kurang dari 0.1% sepanjang tahun 2014 ini hingga kemarin setelah sebelumnya melemah 9.1%. Saham-saham telah rebound terkait tanda-tanda manufaktur catat kenaikan dan pelonggaran property ditengah optimisme bahwa pemerintah akan berupaya guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Hari ini kontrak berjangka pada Indeks S&P 500 turun kurang dari 0.1%. Kemarin acuan indeks tersebut stagnan akibat para investor menunggu laporan dari pihak swasta mengenai pasar tenaga kerja AS dan keputusan dari ECB (European Central Bank) terkait apakah akan memangkas acuan suku bunga.

Penjualan ritel di Hong Kong April turun 9.8% dari bulan yang sama di tahun sebelumnya, menurut rilis data pemerintah kemarin. Penurunan lebih dari dua kali perkiraan oleh para analis setelah direvisi bahwa Maret lalu turun 1.5%. Penjualan barang-barang mewah bulan April turun 40% dari awal tahun, penurunan tajam sejak Oktober 2004 silam. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Uni Eropa : Pemimpin G-7 Mungkin Akan Mendiskusikan Mengintensifkan Sanksi Rusia

BESTPROFIT FUTURES (04/06) - Para Pemimpin industri dunia mungkin akan mendiskusikan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Rusia saat mereka bertemu di Brussels besok ditengah berlanjutnya pertempuran di timur Ukraina.

Presiden Barack Obama akan berbicara dengan mitranya di G-7, termasuk pemimpin Perancis, Jerman, Inggris dan Jepang, tentang prospek memperluas sanksi terhadap individu dan perusahaan Rusia serta sanksi ekonomi yang lebih luas, menurut Uni Eropa.

Para pemimpin G-7 akan " membahas pekerjaan lanjutan untuk terus mendukung reformasi ekonomi dan politik Ukraina serta kesiapan mereka dalam terus mengintensifkan sanksi yang ditargetkan dan untuk membebankan biaya lebih lanjut tentang peristiwa yang mengharuskan Rusia demikian, " kata Uni Eropa hari ini dalam sebuah pernyataannya.

Menyoroti ketegangan yang dipicu oleh pencaplokan Rusia atas Crimea pada bulan Maret lalu, pertemuan minggu ini menggantikan pertemuan puncak yang dijadwalkan pemimpin G-8 - termasuk Vladimir Putin - yang dijadwalkan berlangsung di Sochi, lokasi Olimpiade Musim Dingin Rusia.

AS dan Uni Eropa, yang telah memberlakukan pembekuan aset dan larangan perjalanan pada 98 orang dan 20 perusahaan, mengatakan bahwa Rusia berada di belakang berkelanjutannya kerusuhan di timur Ukraina yang telah membuat 181 orang tewas sejak kerusuhan tersebut pecah, menurut Jaksa Agung Oleh Makhnitsky di Kiev.

Pertemuan ini " akan menjadi momen penting untuk menginventarisasi perkembangan terbaru di dalam dan di sekitar Ukraina serta untuk terus bekerja sama untuk memenuhinya dan tantangan lainnya dari zaman kita, " kata Presiden Uni Eropa Herman Van Rompuy dalam sebuah pernyataannya hari ini.(frk)

Sumber : Bloomberg

Emas Dekati Level 4 Bln Terendahnya Jelang Rilis Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (04/06) - Emas mencatat penurunan pada Rabu ini, bergerak mendekati level 4 bulan terendahnya yang tercapai pada sesi sebelumnya, akibat para investor menunggu rilis data ekonomi ditengah meningkatnya optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi dan menurunnya permintaan emas bullion di Asia.
   
Spot emas flat pada level $1,244.50 per ounce pukul 08:32 waktu Singapura. Pada hari Selasa lalu emas mencapai level 4 bulan terendahnya $1,240.61, sebelum ditutup flat dan memangkas penurunan selama 5 hari berturut-turut.

Permintaan emas fisik di Asia telah turun, Asia yang biasanya cenderung menyediakan harga dasar selama penurunan tajam, setelah banyak yang memperkirakan emas menurun. Asia merupakan rumah bagi mayoritas konsumen emas, seperti China dan India.

SPDR Gold Trust, reksadana berbasis emas terbesar di dunia, menyatakan bahwa kepemilikan naik 1.8 ton menjadi 787.08 ton pada hari Selasa lalu.

Pasar sedang fokus pada data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada hari Rabu ini dan daftar gaji sektor non pertanian yang diirlis hari Jumat mendatang guna menilai penguatan ekonomi. Emas sering terlihat sebagai tempat lindung investasi saat ekonomi berada pada ketidakpastian.

Pembangunan pabrik Centerra Gold pada pertambangan emas Kumtor di Kyrgyzstan dapat merusak gletser dekat Davydov, hal tersebut menurut EPA (Environment Protection Agency) Central Asian, menambah ketidakpastian mengenai pertambangan di masa mendatang.

Diantara logam mulia lainnya, platinum stabil setelah sebelumnya turun selama 3 hari akibat himpunan tenaga kerja pada perusahaan papan atas penghasil emas di Afrika Selatan mempertimbangkan pengajuan pemerintah guna menyelesaikan kembali pemogokan tambang platinum yang telah berlangsung selama 5 bulan. (bgs)

Sumber : Reuters