Produsen platinum yang lumpuh oleh
pemogokan selama empat bulan di Afrika Selatan meminta waktu untuk
mempertimbangkan usulan upah dari serikat buruh sebelum pembicaraan
lanjutan yang ditengahi pemerintah hari ini.
Menteri Sumber Daya Mineral Ngoako
Ramatlhodi bertemu dengan chief executive officer dari produsen platinum
di Pretoria kemarin,”di mana usulan dari Asosiasi penambang dan
Konstruksi Union dipaparkan,” demikian pernyataan dari kementrian
tesebut.
Pemogokan oleh lebih dari 70.000 anggota
AMCU di Anglo American Platinum Ltd (AMS), Impala Platinum Holdings Ltd
(IMP) dan Lonmin Plc (LMI), tiga produsen terkemuka di dunia, telah
mengganggu tambang mereka sejak 23 Januari. Menteri mendorong upaya
untuk mengatasi penyumbatan dan membatasi kerusakan lebih lanjut bagi
perekonomian terbesar kedua di Afrika.
Ekonomi Afrika Selatan mengalami
kontraksi pada kuartal pertama untuk pertama kalinya sejak resesi 2009
akibat pemogokan buruh tambang yang menyebabkan produksi tambang terjun
paling dalam 47 tahun. Perusahaan-perusahaan mengatakan pemogokan
tersebut telah menimbulkan kerugian sebesar 21 miliar rand ($ 2 miliar),
sementara jumlah upah pekerja telah dikorbankan lebih dari 9 miliar
rand.
Pemogokan “mungkin akan berakhir dalam
waktu 10 hari,” Mark Rosenberg, direktur Eurasia Group di New York,
mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien kemarin. Sebuah intervensi
oleh Ramatlhodi sangat diharapkan.
Sebuah pengadilan tenaga kerja di Afrika
Selatan minggu ini menolak aplikasi yang diajukan oleh AMCU dan melarang
perusahaan berkomunikasi langsung dengan para pekerja tentang tawaran
gaji terbaru mereka.
Serikat mogok menuntut pembayaran bulanan
dasar tidak termasuk keuntungan bagi karyawan yang bekerja di bawah
tanah menjadi lebih dari dua kali lipat menjadi 12.500 rand pada 2017.
Inflasi Afrika Selatan 6,1 persen pada April. Tawaran terakhir yang
dipublikasikan oleh produsen sebesar kenaikan sebanyak 10 persen per
tahun.
Sumber : Vibiznews