Monday 13 October 2014

Saham AS Ditutup Turun, Minyak Catat Pelemahan Ke Level 4-Tahun Terendah

BESTPROFIT FUTURES MALANG (14/10) - Saham AS turun, mengirimkan Indeks Standard & Poor 500 bergerak di bawah RSI 200-hari, terkait saham maskapai penerbangan turun di tengah kekhawatiran Ebola dan saham energi juga turun karena minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam hampir empat tahun terakhir. Sementara dolar melemah dan emas menguat.
Indeks S&P 500 turun sebesar 1,6 persen ke level 1,874.82 pukul 04:00 sore di New York, sehingga mencapai level terendah sejak Mei lalu, pasca penurunan yang dialaminya menghapus $ 15 triliun dari ekuitas global pekan lalu. Indeks Bloomberg US Airlines turun sebesar 6,2 persen,merupakan level  tertinggi dalam dua tahun terakhir. Minyak mentah Brent turun sebesar 1,5 persen pasca turun ke pasar bearish pekan lalu. Dolar melemah terhadap 16 mata uang utama dunia dan emas naik sebesar 0,7 persen. Sementara obligasi berjangka dengan tenor sepuluh tahun naik ke level tertinggi dalam hampir 11 bulan terakhir.
Wakil Ketua Federal Reserve Stanley Fischer mengatakan pada akhir pekan kemarin bahwa meningkatkan tingkat suku bunga AS bisa tertunda terkait pelambatan pertumbuhan perekonomian di tempat lain. Presiden Chicago Fed Charles Evans mengatakan hari ini bahwa bank sentral harus sangat sabar terhad tingkat suku bunga. Sementara data China menunjukkan ekspor meningkat tajam sejak Februari 2013 lalu.
Indeks S&P 500 berayun antara keuntungan dan kerugian sepanjang hari ini, di kedua sisi 200-day moving average dari 1,905.5. Perdagangan saham perusahaan di S&P 500 sekitar 50 persen di atas RSI 30-hari untuk hari hari. (vck)
Sumber: Bloomberg

Sunday 12 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Semakin Lemah, Prospek Ekonomi Global Terindikasi Lesu

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 6-10 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh ekspektasi demand global dan pasar domestik Amerika Serikat yang terindikasi lesu.
Pergerakan harga minyak mentah WTI di Nymex pada pekan lalu terpantau berada dalam trend bearish kuat. Dari total 5 hari perdagangan perdagangan pekan lalu, harga emas melemah hingga dalam 3 hari perdagangan. Adapun trend pelemahan tersebut dipicu oleh sentimen sisi demand, sementara 2 hari perdagangan yang ditutup menguat lebih didasari oleh dorongan teknikal dibandingkan fundamental.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, pergerakan harga minyak mentah WTI diawali dengan penguatan. Nilai Dollar Amerika Serikat yang sedang jatuh saat itu, membuat aksi beli para investor terdorong menguat seiring relatif bertambah murahnya harga minyak mentah WTI di Nymex. Selain dorongan nilai Dollar tersebut, pergerakan juga cukup tersupport oleh dorongan teknikal yang telah jenuh melemah atau dalam posisi oversold.
Namun, pergerakan harga minyak mentah WTI yang dapat ditutup menguat di hari perdagangan pertama pekan lalu tersebut langsung tertutup faktor fundamental kuat di hari kedua perdagangan. Rilis data EIA terkait prospek demand minyak mentah dunia dan rilis proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF, membuat harga minyak mentah WTI jatuh di Nymex. adapun kedua lembaga tersebut pada Selasa pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi global yang diprediksi menurun dari 3,4% ke 3,3% oleh IMF dan demand global yang diperkirakan turun dari 91,55 juta barrel ke 91,47 juta barrel oleh EIA.
Memasuki hari ke-3 perdagangan pekan lalu, pergerakan harga emas pun kian memburuk setelha EIA kembali memberikan sentimen negatif kuat di rilis data persediaan minyak mentah dan bensin mingguan. Data persediaan minyak mentah dan bensin yang dilaporkan naik oleh EIA masing-masing di level 5,02 juta dan 1,18 juta barrel serempak memberikan sentimen negatif sisi supply dan demand dari pasar domestik Amerika Serikat. Dampak dari data tersebut dan rilis data hari sebelumnya, harga emas pun terus tergerus pada hari ke-3 dan ke-4 pekan lalu.
Meskipun cukup tertekan kuat secara fundamental pada pekan lalu, harga minyak mentah WTI dapat ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan. Dorongan teknikal yang kembali jenuh pasca melemah dalam 3 hari perdagangan beruntun menjadi landasan penguatan harga minyak mentah WTI di hari terakhir perdagangan. Walaupun demikia penguatan tersebut tidak dapat menutup pelemahan kuat di 3 hari perdagangan sebelumnya sehingga harga minyak mentah WTI tetap ditutup melemah dalam sepekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI berjangka Nymex untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,37% ke tingkat harga $85,82/ barrel atau melemah $3,92/barrel.
Sementara pada perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah brent juga ditutup melemah signifikan pekan lalu. Harga minyak mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 2,48% ke tingkat harga $90,58/barrel atau melemah $2,30/barrel.
Analyst Vibiz Research memprediksi harga minyak mentah masih akan cenderung tertekan pada perdagangan pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh estimasi buruknya data-data perekonomian global pada pekan ini yang dapat semakin melemahkan ekspektasi demand terhadap minyak mentah dunia. Terkait pergerakan harga pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $78-$95 pada minyak mentah WTI dan $84-$97 pada minyak mentah brent.

Sumber : Vibiznews

Sentimen Pelambatan Ekonomi Global, Bursa Saham Hong Kong Dibuka Melemah 0.5%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Bursa Saham Hong Kong melemah, indeks acuan tersebut menghapus gain pekan lalu, ditengah kekhawatiran mengenai pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Sementara saham Agile Property Holdings Ltd. melemah.

Indeks Hang Seng tergelincir 0.5% ke level 22,985.14 pukul 9:03 pagi waktu Hong Kong, merupakan level penutupan terendah sejak 30 September lalu. Indeks Hang Seng China Enterprises atau Indeks H-share melemah 0.5% ke level 10,247.26.

Indeks Hang Seng mengalami penurunan 8.8% dari level tertingginya pada September lalu ditengah ketidakpastian mengenai suku bunga AS dan pengunjuk rasa pro-demokrasi mengganggu sektor bisnis di Hong Kong.

Pekan lalu Federal Reserve menyatakan bahwa kenaikan suku bunga diperkirakan akan ditunda karena pelambatan ekonomi di negara-negara lain yang mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Komentar tersebut muncul 3 hari setelah hasil pertemuan bank sentral September lalu menunjukkan bahwa otoritas The Fed menyatakan kehawatirannya mengenai resiko kepada perekonomian AS dengan pelambatan ekonomi tersebut dan menguatnya dollar, yang akan menurunkan ekspor dan inflasi.

Pekan lalu International Monetary Fund menurunkan perkiraannya mengenai pertumbuhan ekonomi global pada 2015 mendatang sebesar 3.8% dari prediksi Juli lalu sebesar 4%. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Permintaan Melonjak, Angkat Emas Naik Ke Level 2 Pekan Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Emas naik ke level 2 pekan tertingginya akibat kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi global melambat yang memicu spekulasi Federal Reserve AS akan mendorong kembali kenaikan suku bunga, sehingga mendorong permintaan akan tempat lindung nilai. Sementara perak dan platinum naik.

Emas untuk pengiriman segera naik 0.8% ke level $1,232.30 per ounce dan berada pada level $1,230.22 pukul 8:10 pagi waktu Singapura, menurut Bloomberg. Pada 9 Oktober lalu Bullion naik ke level $1,233.43, level tertinggi sejak 23 September lalu, hal itu setelah The Fed mengungkapkan kehawatirannya mengenai ekonomi AS yang akan terkena resiko dari pelambatan pertumbuhan ekonomi global dan mempertahankan komitmen untuk suku bunga yang mendekati 0 pada waktu yang lama.

Emas untuk pengiriman Desember naik 0.8% ke level $1,231.20 per ounce di Comex, New York, memperpanjang kenaikan pekan lalu sebesar 2.4%. Para investor menurunkan posisi beli bersih (net long) pada emas berjangka dan opsi untuk pekan ke-8 hingga 7 Oktober lalu, menurut rilis data pemerintah AS.

Sementara perak untuk pengiriman segera naik 0.7% ke level $17.5162 per ounce, setelah pekan lalu naik 3.3% yang menghentikan penurunan dalam 5 pekan. Spot platinum naik 0.9% ke level $1,273.38 per ounce, memperpanjang kenaikan pekan lalu 3.1%. Palladium naik 0.6% ke level $789.50 per ounce, setelah pekan lalu catat gain 3.9%. (bgs)
Sumber : Bloomberg

Yen Menguat Kelevel 3 Pekan Tertinggi Terhadap Permintaan Haven

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Mata uang yen menguat ke level 3 pekan tertinggi terhadap dolar dengan indeks ekuitas Asia bersiap untuk memperpanjang penurunan beruntun mingguan sejak Februari lalu, mendorong permintaan untuk aset haven Jepang.
Mata uang Yen dan Swiss franc memimpin kenaikan di antara 10 mata uang utama dalam sepekan terakhir seiring pejabat Federal Reserve memperingatkan melambatnya pertumbuhan global dapat membantu menunda kenaikan tingkat suku bunga dengan mengancam pertumbuhan ekonomi AS. Sementara Dolar Australia melemah terhadap semua 16 mata uang utama jelang rilis data yang diperkirakan akan menunjukkan back-to-back penurunan impor oleh China, mitra dagang terbesar negara Pasifik Selatan.
Yen menguat sebesar 0,4 persen ke level 107,28 per dolar pada pukul 07:50 waktu Tokyo, setelah berhenti pada kenaikan mingguan pertama sejak Agustus lalu. Yen sebelumnya menyentuh level 107,26, level tertingginya sejak 17 September. Mata uang Jepang naik sebesar 0,2 persen ke level 135,67 per euro, menambah kenaikan 3 pekan berturut-turut. Mata uang yen menyentuh level 125,57, level tertingginya sejak bulan November.
Dolar jatuh sebesar 0,1 persen ke level $ 1,2647 per euro. Dana lindung dan spekulan besar lainnya mengurangi spekulasi yen bearish untuk pertama kalinya dalam 3 pekan terakhir, dengan posisi short bersih sebesar 112.551 pada 7 Oktober kemarin dibandingkan dengan level delapan bulan tertingginya sebesar 120.878 pada pekan sebelumnya, menurut data yang berbasis di Washington Perdagangan Berjangka Komoditi Komisi acara. (knc)
Sumber : Bloomberg

Yen Catat Gain, Bursa Saham Asia Dibuka Melemah 0.4%

BESTPROFIT FUTURES MALANG (13/10) - Bursa Saham Asia dan Indeks Berjangka AS melemah, memperpanjang penurunan ekuitas setelah Federal Reserve menyatakan bahwa pelambatan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan menunda kenaikan suku bunga. Sementara yen, emas dan obligasi berjangka Treasury AS naik, dan minyak mentah turun.

Indeks MSCI Asia Pacific kecuali Indeks Jepang melemah 0.4% pukul 9:08 pagi waktu Seoul, menuju level harga penutupan terendah sejak Maret lalu. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 0.7% dengan Bursa Saham Jepang hari ini tutup akibat libur nasional. Indeks Berjangka Standard & Poor 500 melemah 0.5%, setelah pekan lalu indeks acuan tersebut turun tajam sejak 2012 silam. Sementara yen naik ke level 3 pekan tertinggi setelah mata uang dari Australia hingga Korea turun. Emas melonjak 0.6%. Minyak di New York dan London perpanjang penurunan pekan lalu, turun sebesar 1.3%. Obligasi Treasury berjangka dengan tenor 10 tahun naik ke level 11 bulan tertingginya dan obligasi Australia naik.

Sementara itu, The Fed bulan ini berada pada laju penghentian pembelian obligasi, saham-saham telah mengalami penurunan ditengah kenaikan pada aset safe haven terkait kekhawatiran pemulihan ekonomi yang tidak merata dari zona Eropa dan China. Kenaikan suku bunga AS diperkirakan akan ditunda dengan adanya pelambatan ekonomi di berbagai negara, hal itu menurut Wakil Ketua The Fed Stanley Fischer yang menyatakan selama pertemuan International Monetary Fund di Washington pekan ini dan Gubernur Fed Daniel Tarullo menyatakan kekhawatirannya mengenai pertumbuhan ekonomi global. Sementara China hari ini dijadwalkan akan merilis data neraca perdagangan, di Hong Kong, polisi telah memulai memindahkan penghalang jalan akibat para pengunjuk rasa memasuki pekan ke-3. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Thursday 9 October 2014

Spesifikasi Kontrak Berjangka Emas 250 Gram (GOL250)

Kode Kontrak GOL250
Satuan Kontrak 250 gram
Bulan Kontrak 3 (tiga) bulan berturut-turut, sehingga setiap hari perdagangan terdapat tiga Bulan Kontrak
Hari & Jam Perdagangan Setiap hari perdagangan
Pukul 09.30 - 17.30 wib
Pasca Penutupan
  • Sesi Pasca Penutupan dilaksanakan setiap hari perdagangan, yaitu mulai pukul 17.45 WIB sampai dengan 18.00 WIB.
  • Amanat beli dan jual yang dimasukkan ke dalam JAFeTS adalah pada Harga Penyelesaian hari itu.
Tukar Fisik dengan Berjangka Pihak-pihak yang melakukan transaksi jual/beli Emas diluar bursa dapat mendaftarkannya ke Bursa untuk ditukar dengan transaksi berjangka bagi kedua belah pihak.
Hari Perdagangan Terakhir Perdagangan untuk suatu Bulan Kontrak, berakhir pada sesi Pasca Penutupan pada hari perdagangan ketiga sebelum hari kerja terakhir bulan yang bersangkutan. Apabila hari perdagangan ketiga sebelum hari kerja terakhir tersebut bukan merupakan hari perdagangan, maka hari perdagangan sebelumnya menjadi hari perdagangan terakhir.
Harga Rupiah per gram (termasuk PPN)
Perubahan Harga Minimum (Tik) Rp. 50,-/gram (termasuk PPN)
Rp. 12.500,- per lot (termasuk PPN)
Batas Perubahan Harga Rp. 10.000,- per gram diatas atau dibawah Harga Penyelesaian hari perdagangan sebelumnya. Batas perubahan harga ini tidak berlaku untuk Bulan Berjalan dan Bulan Terdekat, kalau Bulan Berjalan sudah tidak diperdagangkan lagi.
Waktu Pemberitahuan Penyerahan Pihak yang mempunyai posisi jual pada Bulan Berjalan, dapat melakukan Pemberitahuan Penyerahan dalam waktu 3 (tiga) hari perdagangan terakhir Bulan Berjalan.
Waktu Pemberitahuan Alokasi Segera setelah sesi Pasca Penutupan dan penyampaian surat Pemberitahuan Penyerahan
Waktu Serah Paling lambat 2 (dua) hari perdagangan setelah Pemberitahuan Penyerahan

Mutu Emas dengan kualitas kemurnian minimum 99.99% dilengkapi dengan angka seri & stempel dari refineri yang diakui oleh LBMA (bisa dari dalam dan luar negeri)
Tempat Penyerahan Di Gudang Terdaftar di Jakarta dan Surabaya, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Medan, Makasar, Manado, Banjarmasin, Lampung, dan Denpasar. Pilihan tempat penyerahan berada pada penjual
Satuan Penyerahan
  • Penyerahan emas bisa dilaksanakan apabila pihak penjual dan pembeli memiliki jumlah minimal 4 (empat) lot atau kelipatannya
  • Penyerahan emas harus dilakukan dalam lot yang terpisah, masing-masing 250 gram berat bersih, dan berat tersebut dicantumkan dalam Surat Bukti Penyimpanan
Posisi Wajib Lapor 600 lot
Batas Posisi 2.000 lot

Spesifikasi Kontrak Berjangka Emas 1 kg (GOL)

Kode Kontrak GOL
Dasar Kontrak 1 kg Emas dengan 99.9 finest kualitas LBMA
Satuan Kontrak 1 kg (1.000 gram)
Bulan Kontrak 3 (tiga) bulan berturut-turut, sehingga setiap hari perdagangan terdapat tiga Bulan Kontrak
Hari & Jam Perdagangan Setiap hari perdagangan
Pukul 09.30 - 17.30 wib
Pasca Penutupan
  • Sesi Pasca Penutupan dilaksanakan setiap hari perdagangan, yaitu mulai pukul 17.45 WIB sampai dengan 18.00 WIB.
  • Amanat beli dan jual yang dimasukkan ke dalam JAFeTS adalah pada Harga Penyelesaian hari itu.
Tukar Fisik dengan Berjangka Pihak-pihak yang melakukan jual/beli Emas diluar bursa dapat mendaftarkannya ke Bursa untuk ditukar dengan transaksi berjangka bagi kedua belah pihak.
Hari Perdagangan Terakhir Perdagangan untuk suatu Bulan Kontrak, berakhir pada sesi Pasca Penutupan pada hari perdagangan ketiga sebelum hari kerja terakhir bulan yang bersangkutan. Apabila hari perdagangan ketiga sebelum hari kerja terakhir tersebut bukan merupakan hari perdagangan, maka hari perdagangan sebelumnya menjadi hari perdagangan terakhir.
Harga Rupiah per gram (termasuk PPN)
Perubahan Harga Minimum (Tik) Rp. 50,-/gram (termasuk PPN)
Rp. 50.000,- per lot (termasuk PPN)
Batas Perubahan Harga Rp. 5.000,- per gram diatas atau dibawah Harga Penyelesaian hari perdagangan sebelumnya. Batas perubahan harga ini tidak berlaku untuk Bulan Berjalan dan Bulan Terdekat, kalau Bulan Berjalan sudah tidak diperdagangkan lagi.
Waktu Pemberitahuan Penyerahan Pihak yang mempunyai posisi jual pada Bulan Berjalan, dapat melakukan Pemberitahuan Penyerahan dalam waktu 3 (tiga) hari perdagangan terakhir Bulan Berjalan.
Waktu Pemberitahuan Alokasi Segera setelah sesi Pasca Penutupan dan penyampaian surat Pemberitahuan Penyerahan
Waktu Serah Paling lambat 2 (dua) hari perdagangan setelah Pemberitahuan Penyerahan

Mutu Emas dengan kualitas kemurnian minimum 99.99% dilengkapi dengan angka seri & stempel dari refineri yang diakui oleh LBMA (bisa dari dalam dan luar negeri)
Tempat Penyerahan Di Gudang Terdaftar di Jakarta dan Surabaya, Pilihan tempat penyerahan berada pada penjual
Satuan Penyerahan 1 kg
Posisi Wajib Lapor 150 lot
Batas Posisi 500 lot

Spesifikasi Kontrak Berjangka Olein

Kode Kontrak OLE
Dasar Kontrak Olein dengan kualitas standar pasar
Satuan Kontrak 20 ton (20.000kg)
Bulan Kontrak 6 (enam) bulan berturut-turut, sehingga setiap hari perdagangan terdapat enam Bulan Kontrak
Hari & Jam Perdagangan Setiap hari perdagangan
Pukul 09.30 - 17.30 wib
Pasca Penutupan
  • Sesi Pasca Penutupan dilaksanakan setiap hari perdagangan, yaitu mulai pukul 17.45 WIB sampai dengan 18.00 WIB.
  • Amanat beli dan jual yang dimasukkan ke dalam JAFeTS adalah pada Harga Penyelesaian hari itu.
Tukar Fisik dengan Berjangka Pihak-pihak yang melakukan jual/beli Olein, PPO lainnya dan CPO diluar bursa dapat mendaftarkannya ke Bursa untuk ditukar dengan transaksi berjangka bagi kedua belah pihak.
Hari Perdagangan Terakhir Perdagangan untuk suatu Bulan Terakhir pada akhir sesi Pasca Penutupan tanggal 15 bulan yang bersangkutan, jika 15 bukan merupakan hari perdagangan, maka perdagangan berakhir pada hari perdagangan sesudahnya.
Harga Rupiah per kilogram (termasuk PPN)
Perubahan Harga Minimum Rp. 5,-/kg (termasuk PPN)
Rp. 100.000,- per lot (termasuk PPN)
Batas Perubahan Harga Rp. 150,- per kilogram diatas atau dibawah Harga Penyelesaian hari perdagangan sebelumnya. Batas perubahan harga ini tidak berlaku untuk Bulan Berjalan dan Bulan Terdekat, kalau Bulan Berjalan sudah tidak diperdagangkan lagi.
Penyelesaian Akhir Penyerahan DO Terdaftar dengan kualitas Standar Pasar
Waktu Pemberitahuan Penyerahan 5 (lima) hari perdagangan terakhir. Kalau tanggal 15 itu bukan hari perdagangan maka hari perdagangan sesudahnya menjadi hari Pemberitahuan Penyerahan Terakhir
Waktu Pemberitahuan Alokasi Sebelum sesi pertama hari perdagangan pertama setelah hari pemberitahuan penyerahan
Waktu Serah Sebelum sesi pertama hari perdagangan kedua setelah dilakukan pemberitahuan penyerahan
Mutu Standar Pasar
Free Fatty Acids (FFA) < 0,15% AOCS Method Ca 5a-40
Moisture & Impurities < 0,1% AOCS Method Ca 2b-38
AOCS Method Ca 3a-46
Iodine Value (WIJS) > 56 AOCS Method Cd 1d-92
Warna Merah (Lovibond 5,25 inci) < 4 Red AOCS Method Cc 13b-45
Slip Melt Point < 24o C AOCS Method Cc 1-25
Cloud Point 10,75o
Tempat Penyerahan Pilihan DO berada pada Penjual dengan batas maksimum 5 (lima) lot per penerbit DO Tangki Terdaftar per hari penyerahan.
Satuan Penyerahan 20 ton dengan toleransi + 2%
Posisi Wajib Lapor 150 lot
Batas Posisi 500 lot

Euro Hentikan Reli Selama 3-Hari Terakhir Pasca Dragi Menyerukan Reformasi Struktural

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Euro turun untuk pertama kalinya dalam empat hari terakhir pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi menyerukan reformasi struktural di wilayah tersebut dan berjanji untuk memperluas langkah-langkah stimulusnya jika diperlukan.
Greenback menguat terhadap sebagian besar dari 16 mata uang utama pasca Goldman Sachs Group Inc melihat dolar lebih terhadap euro, yen dan tiga rekan lainnya dalam revisi perkiraan 12 bulanannya. Mata uang AS menghapus penurunan sebelumnya setelah klaim pengangguran awal jatuh tak terduga pekan lalu. Yen menyentuh level tertingginya dalam tiga pekan terakhir karena investor mendorong kembali spekulasi kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga acuannya.
Euro jatuh sebesar 0,4 persen ke level $1,2687 pukul 04:01 waktu New York pasca sebelumnya menguat sebanyak 0,5 persen. Euro terkoreksi 0,5 persen ke level 136,91 yen. Dolar turun sebesar 0,2 persen ke level 107,91 yen setelah menyentuh level 107,53 yen, terendah sejak 17 September lalu.
Indeks Spot Dolar Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, naik sebesar 0,3 persen ke level 1,065.53 pasca turun sebesar 1,5 persen tiga hari lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik Ke Level 2 Pekan Tertinggi Akibat Penurunan Ekuitas


BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Emas naik ke level tertinggi dalam dua pekan terakhir pada hari Kamis, memperpanjang kenaikan beruntun untuk hari kempat, seiring meningkat pembelian aset safe haven pasca ekuitas AS jatuh di tengah kekhawatiran atas laju pertumbuhan ekonomi.
Kenaikan Bullion selama empat hari terakhir menandai kenaikan beruntun terpanjang dalam tujuh bulan terakhir.
Pedagang mengutip berat short-covering untuk kenaikan emas, sehari pasca rilis risalah dari pertemuan kebijakan Federal Reserve AS terbaru mendorong investor untuk mendorong kembali harapan mereka untuk waktu kenaikan suku bunga The Fed.
Indeks S&P 500 turun hampir sebesar 2 persen terkait aksi profit taking pasca ekuitas acuan AS rally hampir sebesar 2 persen pada hari Rabu terkait berita the Fed. Merosotnya ekspor Jerman dan lambannya output industri ada juga memicu kekhawatiran atas laju pertumbuhan ekonomi.
Spot emas naik ke level tertinggi sejak 23 September lalu di level $1,233.20 per ons pada Kamis pagi dan diperdagangkan naik 0,3 persen pada level $1,225.10 pukul 14:13 di New York.
Emas rebound hampir 4 persen dari level 15-bulan terendahnya di $ level 1,183.46 yang di capai pada hari Senin kemarin terkait tekanan aksi jual yang diikuti lebih baiknya laporan payrolls AS dari perkiraan pekan lalu.
Emas berjangka untuk pengiriman Desember di COMEX AS ditutup naik $19,30 ke level $1,225.30 per ons. (izr)
Sumber: Reuters

Kekhawatiran Eropa Tekan Bursa Asia; Pembicaraan Hong Kong Dihentikan

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Saham-saham Asia melemah, dengan indeks acuan regional menuju level terendah lima bulan, setelah saham-saham AS turun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi Eropa. Sementara pemerintah Hong Kong membatalkan pembicaraan dengan demonstran pro-demokrasi.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 1,1% ke 137,19 pada pukul 09:04 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham di Hong Kong dan China dibuka. Langkah ini menuju penutupan terendah sejak 7 Mei dan penurunan mingguan kelima. Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan bank sentral harus mengangkat inflasi dari level "yang terlalu rendah" setelah pemulihan tertahan. Indeks Standard & Poor 500 mengalami kemerosotan terbesar sejak bulan April. Para pembuat kebijakan Federal Reserve mengatakan dalam risalah pertemuan terakhir mereka bahwa perlambatan pertumbuhan global dan penguatan greenback berpotensi beresiko terhadap prospek AS.
Indeks MSCI Asia Pacific diperdagangkan pada 13,4 kali estimasi laba dari penutupan terakhir, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Hal tersebut lebih tinggi dari rata-rata selama tiga tahun terakhir, data menunjukkan.
Pemerintah Hong Kong membatalkan pembicaraan dengan pengunjuk rasa pro-demokrasi setelah para pemimpin dari gerakan yang disebut pendukung kembali ke jalan-jalan. Pendudukan oleh para demonstran, yang marah dengan tuntutan Beijing untuk mencalonkan veteran dalam memimpin Hong Kong, hal tersebut adalah ilegal dan harus diakhiri, Carrie Lam, pejabat No.2 Hong Kong, mengatakan kepada wartawan. Saham Hong Kong-Shanghai yang terhubung, yang diharapkan mulai dalam bulan ini, kemungkinan tertunda akibat protes, menurut laporan dari Hong Kong Economic Journal.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah Pasca Anjloknya Bursa Saham AS

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Bursa Saham Jepang melemah, Indeks Topix menuju pelemahan pada pekan kedua, setelah peringatan oleh ECB (European Central Bank) mengenai outlook ekonomi Jepang memicu pelemahan Bursa Saham AS.

Indeks Topix melemah 1.5% ke level 1,241.93 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo, dengan semua 33 grup industri melemah. Pekan ini indeks tersebut menuju penurunan 3.4%. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1.3% ke level 15,284.84. Sementara yen berada pada level 107.83, mencatat gain mingguan pertama sejak Agustus lalu.

Hari ini kontrak berjangka pada Indeks Standard & Poor 500 melemah 0.4%. Acuan ekuitas tersebut kemarin turun 2.1%, penurunan tajam sejak April dan menghapus reli tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, hal itu terkait kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi Eropa yang akan memperburuk ekonomi Amerika setelah Federal Reserve mengakhiri program pembelian obligasinya.

Hari BOJ (Bank of Japan) merilis hasil pertemuannya bulan September lalu, dengan menyatakan bahwa merekan akan membuat penyesuaian terhadap kebijakan jika diperlukan. (bgs)

Sumber : Bloomberg

S&P 500 Hapus Reli Terbaik Tahun Ini Terkait Kekhawatiran Pertumbuhan Ekonomi

BESTPROFIT FUTURES (10/10) - Indeks Standard & Poor 500 turun tajam sejak April lalu, menghapus reli terbesarnya pada tahun ini, karena kekhawatiran bahwa perlambatan pertumbuhan di Eropa akan merugikan perekonomian Amerika sehingga Federal Reserve mengakhiri pembelian obligasi.
10 kelompok saham utama di S&P 500 turun sebesar 0,9 persen. Sementara saham energi turun sebesar 3,7 persen karena minyak mentah AS turun ke pasar bearish. Produsen bahan turun sebesar 2,5 persen terkait saham logam mulia reli. Alcoa Inc turun sebesar 4,4 persen. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange menguat 25 persen ke level tertinggi sejak Februari lalu.
Indeks S&P 500 turun 2,1 persen ke level 1,928.26 pukul 04:00 sore di New York, pasca kemarin menguat 1,7 persen. Indeks Russell 2000 turun sebesar 2,7 persen. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average turun 334,78 poin atau 2 persen ke level 16,659.44, merupakan penurunan tertajam sejak Februari lalu dan memangkas gain tahun ini sebesar 0,5 persen.
Ekuitas memperpanjang penurunan hari ini pasca Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi mengatakan tanda-tanda pertumbuhan ekonomi zona euro yang melambat dan para pembuat kebijakan harus menaikan inflasi dari level terendah. Sementara secara terpisah, sebuah laporan dari empat lembaga ekonomi mengatakan ekonomi Jerman berada di ambang resesi. (vck)
Sumber: Bloomberg

Wednesday 8 October 2014

Emas Berada Dekat Level Tertinggi Setelah Rilis Risalah The Fed

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Emas bertahan di dekat level tertinggi dalam hampir dua minggu setelah pejabat Federal Reserve menyatakan keprihatinan bahwa ekonomi AS mungkin menghadapi risiko dari perlambatan global, melemahkan dolar dan mendorong permintaan safe haven.
Emas untuk pengiriman segera menambahkan 0,2% ke level $ 1,224.05 per ons dan diperdagangkan di level $ 1,222.23 pada pukul 09:04 pagi di Singapura, menurutBloomberg generic pricing. Harga emas menguat kemarin ke level $ 1,224.20, yang merupakan level tertinggi sejak 26 September, setelah The Fed merilis risalah pertemuan 16-17 September yang lalu saat mereka terus berjanji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang dirasa cukup."
Bullion memperpanjang rebound dari level terendah tahun ini sebesar $ 1,183.24 pada 6 Oktober lalu, setelah sejumlah pejabat The Fed mengatakan ekspansi AS "mungkin lebih lambat dari yang mereka harapkan jika pertumbuhan ekonomi asing lebih lemah daripada yang diantisipasi," menurut hasil risalah. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah setelah terkoreksi dari hampir empat tahun tertinggi pada 3 Oktober yang lalu.
Emas untuk pengiriman Desember naik sebanyak 1,5% ke level $ 1,224.30 per ons di bursa Comex New York, kenaikan intraday terbesar sejak 23 September yang lalu, dan diperdagangkan di level $ 1,221.50. Emas berjangka kemarin turun 0,5% sebelum risalah dirilis.
Kepemilikan di SPDR Gold Trust kemarin turun 762,08 metrik ton, terendah sejak Desember 2008.
Perak untuk pengiriman segera naik 0,3% ke level $ 17,42 per ons, memperpanjang kenaikan kemarin sebesar 1,1%.(frk)
Sumber : Bloomberg

Jumlah Tenaga Kerja di Australia Bulan September Turun

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Jumlah tenaga kerja di Australia bulan September lalu secara mengejutkan turun, mengindikasikan bahwa acuan suku bunga diperkirakan akan masih berada pada rekor terendahnya untuk periode yang lama.

Jumlah orang yang bekerja turun sebesar 29,700 menurut biro statistik di Sydney hari ini. Angka tersebut dibandingkan dengan perkiraan rata-rata kenaikan sebesar 15,500 dan mengikuti pernyataan dari biro statistik kemarin yang akan mengevaluasi metodologi yang digunakan untuk menghitung data pekerjaan. Tingkat pengangguran sebesar 6.1%.

Reserve Bank of Australia telah menghadapi periode stabilitas suku bunga setelah mengurangi auan suku bunga ke rekor terendahnya sebesar 2.5% pada tahun lalu karena RBA berupaya untuk menghindari defisit pertumbuhan ekonomi terkait respon pemerintah terkait menurunnya investasi pertambangan. Volatilitas belakangan ini pada data pekerjaan, yang memicu evaluasi oleh biro statistik, telah menyulitkan bagi pemerintah dan para analis guna mengkaji performa perekonomian.

Sementara itu, dollar Australia berada pada level 88.18 sen AS pukul 11:43 pagi waktu Sydney, dari level 88.27 sen menjelang data tersebut dirilis. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Naik Setelah Risalah The Fed Angkat Optimisme Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Saham Asia naik untuk hari ketiga dalam minggu ini akibat kekhawatiran Federal Reserve terkait perlambatan ekonomi global mendorong spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5% ke level 138,81 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, sebelum pasar saham Hong Kong dan China dibuka. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1% setelah indeks yang mendasari kemarin mengalami lonjakan terbesar dalam tahun ini. Perlambatan pertumbuhan global dan dolar yang lebih kuat menimbulkan potensi risiko terhadap outlook AS, para pembuat kebijakan The Fed mengatakan pada pertemuan September mereka, menurut risalah yang dirilis kemarin.
Indeks Topix Jepang naik 0,4%. Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,1%. Pasar di Korea Selatan ditutup untuk liburan.
Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 1,2%. Pengusaha diprediksi menambahkan 15,500 pekerja pada bulan September lalu, setelah meningkat sebesar 32.100 pada bulan Agustus, menurut ekonom yang disurvei oleh Bloomberg sebelum data pekerjaan dirilis hari ini. Laporan tenaga kerja bulan Agustus direvisi kemarin, dengan data statistik dari pemerintah yang turun disesuaikan secara musiman - yang menunjukkan kenaikan rekor dalam sebulan - mendukung data yang ada.(frk)
Sumber : Bloomberg

Meningkatnya Pesanan Permesinan Dongkrak Bursa Jepang

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Saham-saham Jepang naik untuk pertama kalinya dalam tiga hari setelah pesanan permesinan Jepang melonjak lebih dari yang diharapkan dan akibat kekhawatiran Federal Reserve atas perlambatan ekonomi global mendorong spekulasi bahwa suku bunga AS akan tetap rendah.
Indeks Topix naik 0,4% ke level 1,280.38 pada pukul 09:02 pagi di Tokyo, dengan lima saham dari semua 33 kelompok indeks yang naik. Indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,6% ke level 15,689.58. Terhadap dolar, yen diperdagangkan sedikit berubah di level 108,14.
Pesanan permesinan Jepang naik 4,7% pada bulan Agustus dari bulan sebelumnya, mengalahkan perkiraan ekonom untuk kenaikan 0,5% dan 3,5% untuk kenaikan pada bulan Juli, data menunjukkan hari ini.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 turun 0,1% hari ini setelah indeks yang mendasari kemarin mengalami lonjakan terbesar dalam tahun ini. Perlambatan pertumbuhan global dan dolar yang lebih kuat menimbulkan potensi risiko terhadap outlook AS, para pembuat kebijakan The Fed mengatakan pada pertemuan September mereka, menurut risalah yang dirilis kemarin.(frk)
Sumber : Bloomberg

Saham AS Reli Tajam di Tahun 2014 ini Akibat Spekulasi Suku Bunga Picu Rebound

BESTPROFIT FUTURES (9/10) - Petunjuk Federal Reserve bahwa tingakt suku bunga akan tetap mendekati nol mengirim investor bergegas kembali ke pasar saham, memicu rally terbesar tahun ini untuk indeks Standard & Poor 500.
Indeks S&P 500 naik sebesar 1,7 persen ke level 1,968.70 pukul 16:00 di New York. Dari level terendahnya ke level puncak, indeks bergerak 45 poin hari ini, terbesar sejak Februari lalu, data yang dikumpulkan oleh Bloomberg menunjukan. Rally diperoleh kembali pasca merosot kemarin, ketika Indeks acuan merosot sebesar 1,5 persen di tengah kekhawatiran atas pertumbuhan global dan lemah data ekonomi Jerman. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 273,61 poin, atau sebesar 1,6 persen, ke level 16.993 hari ini, terbesar sejak 18 Desember lalu.  
Rilis risalah dari pertemuan terakhir Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) menunjukkan sejumlah pembuat kebijakan mengatakan pertumbuhan ekonomi AS "mungkin lebih lambat dari yang mereka harapkan jika pertumbuhan ekonomi asing lebih lemah daripada yang diantisipasi." Dalam pernyataan pasca pertemuan September lalu, para pembuat kebijakan memperbarui janji mereka untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang cukup" pasca berakhirnya pembelian obligasi pada bulan ini. Mereka juga memproyeksikan kenaikan tajam biaya pinjaman pada tahun depan. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 7 October 2014

Pasokan Naik, WTI Perpanjang Penurunan Dari Level 17 Bln Terendah

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) perpanjang penurunan dari level harga terendahnya dalam lebih dari 17 bulan terakhir menjelang rilis laporan yang diperkirakan menunjukkan pasokan minyak mentah di AS naik. Sementara Brent turun di London.

Kontrak berjangka minyak mentah turun sebesar 0.5% di New York, turun pada hari ke-2. Pekan lalu pasokan minyak mentah diperkirakan naik 2 juta barel, menurut survei Bloomberg News jelang rilis data dari EIA (Energy Information Administration) hari ini. Sementara di EIA, Departemen Statistik Energi, menurunkan perkiraan harga pada laporan bulanannya yang dirilis kemarin, mengingat kenaikan output dan berkurangnya permintaan.

WTI untuk pengiriman bulan November turun sebesar 42 sen ke level $88.43 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $88.55 pukul 11:42 pagi waktu Sydney.

Kemarin kontrak berjangka minyak turun $1.49 ke level $88.85, level penutupan harga terendah sejak April 2013 silam. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 45% dibawah 100 hari rata-rata. Sepanjang tahun 2014 ini harga mengalami penurunan 10%.

Brent untuk penyelesaian November tergelincir sebesar 33 sen atau 0.4% ke level $91.78 per barel di Bursa ICE Futures Europe, London. Acuan minyak mentah Eropa tersebut diperdagangkan lebih tinggi sebesar $3.25 dari WTI, dibanding kemarin $3.26. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Emas Memperpanjang Rebound Dari Level Terendah Tahun Ini

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Emas memperpanjang rally dari level terendah tahun ini setelah kemunduran dalam dolar dan ekuitas global mendorong permintaan untuk investasi alternatif sebelum Federal Reserve merilis risalah dari pertemuan terakhirnya.
Emas untuk pengiriman segera naik sebanyak 0,2% ke level $ 1,211.70 per ons, dan diperdagangkan di level $ 1,210.55 pada pukul 08:10 pagi di Singapura, menurut Bloomberg generic pricing. Logam ini turun pada 6 Oktober lalu ke level $ 1,183.24, level terendah sejak 31 Desember, akibat data pekerjaan AS mengisyaratkan pemulihan.
Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas prospek pertumbuhan global pada tahun 2015 kemarin, menghantarkan Indeks MSCI All-Country World ke level terendah lima bulan. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah setelah mengalami penurunan dalam dua hari sebelum The Fed merilis risalah pertemuan 16-17 September, ketika pembelian aset bulanan dipangkas untuk ketujuh kalinya dan para pembuat kebijakan terus janji untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol untuk "waktu yang dirasa cukup. "
Emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan di level $ 1,210.70 per ons di bursa Comex New York dari $ 1,212.40 kemarin, saat emas berjangka naik untuk hari kedua. Kepemilikan di SPDR Gold Trust tidak berubah untuk hari ketiga kemarin di level 767,47 metrik ton, level terendah sejak Desember 2008.(frk)
Sumber : Bloomberg

Bursa Asia Memperpanjang Global Selloff, Platinum Gain; Minyak Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Saham-saham Asia melemah, memperpanjang penurunan dalam ekuitas global, sementara obligasi Australia menguat setelah Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas outlook pertumbuhan dunia. Yen bertahan dekat tertinggi tiga minggu dan logam menguat, seiring harga minyak mentah turun.
Indeks MSCI Asia Pacific turun 0,8% pada pukul 09:14 pagi di Tokyo, penurunan untuk hari pertama pekan ini setelah indeks Topix Jepang dan indeks S&P/ASX 200 di Sydney kehilangan setidaknya 1%. Indeks Standard & Poor 500 naik 0,1% setelah indeks AS turun hampir ke level terendah dua bulan. Yield obligasi Australia dengan tenor 10 tahun turun empat basis poin setelah suku bunga Treasury mempertahankan penurunan. Yen berada di level 108,17 per dolar setelah mengalami gain untuk hari kedua, setelah platinum naik 0,3% dan perak naik. Minyak mentah Brent memperpanjang kerugian dari level terendah dua tahun.
Pasar saham di China daratan melanjutkan perdagangan hari ini setelah libur panjang, dengan indeks industri jasa sektor jasa dalam perekonomian terbesar di Asia tersebut jatuh tempo hari ini dan demonstran di Hong Kong menetapkan pembicaraan dengan pemerintah. The Federal Reserve akan merilis risalah dari pertemuan terakhirnya setelah Alcoa Inc. unofficially memulai musim pendapatan di AS. IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan global menjadi 3,8% untuk tahun 2015, dari 4%, dan memperingatkan tentang risiko yang ditimbulkan oleh ketegangan geopolitik dan mencapai pasar saham "berbuih".
Indeks MSCI All-Country World turun 1% pada sesi terakhir, ke level terendah sejak 15 April, sedangkan indeks S&P 500 ditutup hampir di level terendah dua bulan. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,6%, penurunan satu hari paling tajam sejak Juli. Investor berbondong-bondong mengajukan utang, dengan imbal hasil 30-tahun Treasury note turun delapan basis poin, atau 0,08% poin, menjadi 3,05%, level terendah sejak Mei 2013.(frk)
Sumber : Bloomberg

IMF Pangkas Outlook GDP Global, Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Bursa Saham Jepang melemah pada hari ke-2, akibat yen catat gain ditengah permintaan akan asset safe haven setelah IMF (International Monetary Fund) memangkas outlook akan pertumbuhan ekonomi global.

Indeks Topix melemah 1.3% ke level 1,273.59 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, dengan semua 33 grup industry melemah. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 1.3% ke level 15,578.56. Sementara yen berada pada level 108.09 per dollar setelah kemarin naik 0.7%.

IMF menyatakan bahwa ekonomi dunia tahun depan akan tumbuh sebesar 3.8%, dibandingkan dengan perkiraan Juli lalu sebesar 4%, setelah di tahun ini tumbuh 3.3%. IMF juga memperingatkan mengenai resiko meningkatnya ketegangan geopolitik dan koreksi pasar keuangan setelah saham mencapai level Å“berbuih.

Jepang, yang belanja konsumen telah terpengaruh oleh kenaikan pajak penjualan, juga mengalami pemangkasan outlook. IMF menyatakan bahwa GDP (gross domestic product) Jepang yahun depan akan tumbuh 0.8%, dibandingkan dengan kenaikan 1.1% seperti yang diprediksi pada Juli lalu.

IMF menyatakan bahwa outlook ini diperkirakan Federal reserve memulai menaikkan suku bunga AS pada pertengahan tahun depan, sebuah proyeksi yangh sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei ekonom oleh Bloomberg. Bank sentral AS telah mempertahankan tingkat suku bunga mendekati 0 sejak Desember 2008 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Indeks S & P 500 Melemah Kelevel 9 Pekan Terendahnya

BESTPROFIT FUTURES (8/10) - Saham-saham AS turun, dengan Indeks Standard & Poor 500 melemah ke level 9 pekan terendahnya, seiring Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan memperingatkan "berbusa" indeks ekuitas di tengah tanda-tanda melambatnya pertumbuhan ekonomi di zona Eropa.
Indeks S & P 500 melemah sebesar 1,5 persen ke level 1,935.01 pada pukul 04:00 sore waktu New York ke level terendahnya sejak 12 Agustus lalu yang merupakan penurunan terbesar hari ini dalam hampir tiga pekan terakhir. Penjualan dipercepat dalam perdagangan sore seiring kontrak berjangka pada indeks yang berakhir pada bulan Desember tergelincir di bawah level 1.940, tingkat di mana dua penurunan sebelumnya telah berakhir hari ini.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot sebesar 274,64 poin, atau 1,6 persen, ke level 16,717.27, penurunan terbesar sejak 31 Juli lalu. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil anjlok sebesar 1,7 persen. Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange (VIX) melonjak sebesar 13 persen ke level 17.43 pada hari ini, yang merupakan level tertingginya sejak 14 Maret lalu. (knc)
Sumber : Bloomberg

Monday 6 October 2014

WTI Bertahan Di atas $ 90 per Barel

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - West Texas Intermediate bertahan di atas $ 90 per barel untuk hari kedua jelang rilis data pasokan yang akan memberikan sinyal penguatan permintaan bahan bakar di AS, konsumen minyak terbesar di dunia.
Minyak berjangka sedikit berubah di New York setelah menguat 0,7% kemarin, terbesar sejak September 29. Cadangan hasil penyulingan dan bensin diprediksi menyusut pada minggu lalu sementara persediaan minyak mentah diperluas, menurut survei Bloomberg News sebelum laporan dari Energy Information Administration (EIA) besok. WTI mengalami rebound kemarin setelah meluncur di bawah $ 89 untuk kedua kalinya sejak April 2013 terhadap tanda-tanda output pertumbuhan global melampaui permintaan.
WTI untuk pengiriman November berada di level $ 90,36 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, naik 2 sen, pada pukul 10:19 pagi waktu Sydney. Kontrak tersebut naik 60 sen kemarin ke level $ 90,34. Volume semua berjangka yang diperdagangkan adalah sekitar 71% di bawah rata-rata 100 hari.
Brent untuk pengiriman November naik 48 sen, atau 0,5%, ke level $ 92,79 per barel di bursa ICE Futures Europe exchange kemarin, kenaikan untuk pertama kalinya dalam lima hari. Minyak mentah acuan Eropa mengakhiri sesi di level $ 2,45 lebih besar dari WTI.(frk)
Sumber : Bloomberg

Dolar Turun Tajam Tahun ini Terkait Perdebatan Waktu Kenaikan Suku Bunga The Fed

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Dolar melemah tajam dalam hampir 12 bulan terakhir, turun dari level empat tahun tertingginya, seiring data yang tidak rata pasar tenaga kerja US mengisi bahan bakar perdebatan kapan Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.
Greenback melemah terhadap sebagian besar dari 31 mata uang utama, dengan real Brasil meningkat tajam dalam tiga tahun terakhir seiring Presiden Dilma Rousseff menghadapi limpasan terhadap kejutan dari calon kandidat kedua Aecio Neves. Yen menguat dari level terendahnya sejak 2008 lalu sebelum keputusan Bank of Japan (BoJ) kebijakan besok. Rand Afrika Selatan naik tajam dalam hampir dua bulan terakhir setelah Deputi Gubernur Bank Sentral Lesetja Kganyago diumumkan sebagai peminmpin bank sentral.
Indeks Dollar Spot Bloomberg, yang melacak greenback terhadap 10 mata uang utama, turun 0,8 persen ke level 1,070.09 pukul 15:21 di New York setelah turun sebesar 0,9 persen, terbesar sejak 17 Oktober, 2013 Indeks ditutup pada level 1,078.65 pada jumat lalu, tertinggi sejak Juni 2010.
Yen naik sebesar 0,7 persen ke level 108,96 per dolar pasca mencapai level 110,09 pada 1 Oktober lalu, terlemah sejak Agustus 2008. Dolar tergelincir sebesar 0,9 persen ke level $1,2627 per euro setelah menyentuh level $1,2501 pada jumat kemarin, level terkuat sejak Agustus 2012 lalu. Euro naik 0,2 persen ke level 137,60 yen. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Naik 1.4% Terkait Pembelian Fisik Seiring Lemahnya Dolar

Emas naik 1,4 persen pada hari Senin, kenaikan terbesar satu hari dalam dua bulan terakhir, karena dolar turun tajam memicu permintaan fisik segar dan short covering pasca bullion sebelumnya mencapai level terendahny dalam 15-bulan terakhir, kata para pedagang.
Logam mulia lainnya secara luas mengalami rebound seiring reli dolar mengambil nafas terkait aksi profit taking yang muncul pasca rilis laporan pekerjaan pada Jumat lalu memperkuat pandangan Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga AS pada pertengahan 2015 mendatang. Indeks dolar AS turun sebesar 0,8 persen.
Sebelumnya pada hari Senin, logam kuning jatuh ke level terlemah sejak akhir Juni 2013 lalu, level terendah dalam empat tahun terakhir pada level $ 1.180 per ons. Pada hari Jumat kemarin, emas memasuki fase koreksi, didefinisikan seiring penurunan sebesar 10 persen dari level baru tertingginya pada level $1.345 pada Juli lalu.
Spot emas naik sebesar 1,4 persen ke level $1,206.80 per ons pukul 2:27 waktu New York, pasca sebelumnya mencapai level terendahnya dalam 15-bulan terakhir di level $1,183.46.
US COMEX, emas berjangka ditutup naik sebesar $14,40 pada level $ 1,207.30 per ons dalam volume perdagangan yang berat.
Pada hari Jumat, indeks dolar melonjak lebih dari 1 persen pasca Departemen Tenaga Kerja mengatakan AS mempekerjakan lebih banyak pekerja pada bulan September dan tingkat pengangguran turun ke level terendahnya dalam enam tahun terakhir.
Sumber: Reuters

Yen Tahan Gain, Bursa Saham Jepang Dibuka Melemah 0.1%

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Bursa Saham Jepang melemah, Indeks Topix melemah untuk pertama kalinya dalam 3 hari terakhir, pelemahan hari akibat yen menahan gain menjelang keputusan kebijakan Bank of Japan.

Indeks Topix tergelincir sebesar 0.1% ke level 1,295.37 pukul 9:03 pagi waktu Tokyo. Indeks Nikkei 225 Stock Average melemah 0.5% ke level 15,811.52. Sementara kemarin yen tahan gain 0.9 % dan hari ini diperdagangkan pada level 108.85 per dollar.

BOJ (Bank of Japan), yang membeli obligasi pemerintah sebesar 7 triliun yen ($64 miliar) per bulan, hari ini tidak akan mengubah kebijakan, menurut semua 33 survei ekonom oleh Bloomberg News antara 26 September dan 2 Oktober. Sepertiga dari survey tersebut memperkirakan bank sentral tidak akan menambah stimulus kedepannya, naik dari sekitar seperempat survey bulan Agustustus lalu.

Para investor juga menunggu keputusan program asset pembelian Federal Reserve, yang berada pada laju pemberhentian stimulus di bulan ini ditengah membaiknya ekonomi AS.

Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda akan mengadakan konferensi pers setelah pengumuman keputusan hari ini, pekan lalu dia menyatakan bahwa tidak terpikirkan melemahnya yen buruk bagi ekonomi Jepang. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham AS Ditutup Melemah Jelang Rilis Data Pendapatan

BESTPROFIT FUTURES (7/10) - Saham-saham AS melemah, mengirim Indeks Standard & Poor 500 menghentikan kenaikan dalam dua hari terakhir, karena saham lapis kedua melanjutkan kembali aksi jual dan para investor menunggu awal musim jelang laporan pendapatan perusahaan untuk menilai kekuatan perekonomian.
Indeks S & P 500 turun sebesar 0,2 persen ke level 1,964.94 pada pukul 04:00 waktu New York, menghapus kenaikan sebelumnya sebesar 0,5 persen. Indeks Dow Jones Industrial Average melemah sebesar 17.17 poin, atau 0,1 persen, ke level 16,992.52. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil merosot sebesar 0,9 persen setelah indeks acuan ditutup mengalami penurunan mingguan kelima beruntun.
Saham Alcoa Inc secara tidak resmi memulai musim laba AS seiring laporan pendapatan kuartal ketiga pada hari yang sama. Sebanyak 8 perusahaan di Indeks S & P 500 lainnya akan posting hasil pendapatannya pekan ini, termasuk laba saham Yum! Brands Inc dan laba saham PepsiCo Inc di perusahaan-perusahaan di indeks acuan melonjak sebesar 4,9 persen pada periode bulan Juli-September, menurut perkiraan rata-rata analis yang disurvei oleh Bloomberg.
Indeks S & P 500 naik sebesar 1,1 persen pada 3 Oktober kemarin, memangkas penurunan mingguan, pasca rilis data menunjukkan tingkat pengangguran AS turun ke level enam tahun terendahnya dan pengusaha mempekerjakan lebih banyak pekerja menurut perkiraan para ekonom. Sementara dolar menguat pekan lalu ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir setelah sebelum dolar melemah pada hari ini.
Komite Pasar Terbuka Federal akan merilis tambahan hasil dari pertemuan 16-17 September pada 8 Oktober mendatang. (knc)
Sumber : Bloomberg

Peringatan Hari Raya Idul Adha PT. BESTPROFIT FUTURES MALANG











Sunday 5 October 2014

Harga Minyak Mentah WTI Anjlok Ke Level Terendah 27 Bulan di Nymex

Harga minyak mentah WTI di bursa NYmex pada penutupan perdagangan pekan lalu, 29 September-3 Oktober 2014, terpantau ditutup melemah signifikan. Pelemahan harga minyak mentah WTI di bursa Nymex pada perdagangan pekan lalu dipicu oleh kekhawatiran akan lemahnya demand global dan pergerakan nilai Dollar Amerika Serikat.
Pergerakan harga minyak mentah WTI pada perdagangan pekan lalu terpantau lebih didominasi oleh trend pergerakan melemah di bursa Nymex. Dari total 5 hari perdagangan pekan lalu, harga minyak mentah WTI ditutup 3 kali mengalami pelemahan dengan puncak pergerakan melemah pada perdagangan Jumat 3 Oktober 2014. Dampak dari pergerakan yang cenderung melemah tersebut, harga minyak mentah WTI anjlok hingga level terendah 27 bulan.
Pada hari pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan harga minyak mentah WTI terlihat masih cukup dipengaruhi sentimen positif kuat dari data GDP kuartal 2 AS yang positif. Ekspektasi demand pasar domestik Amerika Serikat yang terangkat sentimen data tersebut, membuat harga minyak mentah WTI masih cukup leluasa untuk bergerak menguat. Bahkan pergerakan pun semakin menguat akibat rilis data personal income yang naik dari 0,2% ke 0,5% dan personal spending yang naik dari 0,0% ke 0,5%. Dampak dari ekspektasi demand yang membaik tersebut, harga minyak mentah pun terangkat menguat.
Namun, pergerakan menguat di hari perdagangan pada minyak mentah WTI tidak dapat kokoh untuk menjadi sentimen positif berkelanjutan pada pergerakan pekan lalu. Memasuki hari ke-2 dan ke-3 perdagangan pekan lalu, ekspektasi demand justru berbalik ke arah yang cenderung negatif. dimulai dengan adanya kekhawatiran penyebaran virus ebola yang berpotensi mengurangi permintaan global, pelemahan diperkuat dengan jatuhnya data manufaktur Amerika Serikat dari level 59 ke 56,6. Dampak dari hal tersebut, harga minyak mentah WTI pun menjadi lesu. Bahkan data EIA yang memberikan sentimen positif pada pertengahan pekan lalu dengan menunjukan penurunan persediaan minyak mentah dan bensin Amerika Serikat masing-masing 1,4juta dan 1,8 juta barrel pun tidak mampu mengangkat harga minyak mentah WTI untuk menguat.
Meskipun demikian, dampak data EIA dan pekerja AS yang positif sempat memberikan dorongan penguatan jelang perdagangan akhir pekan. Data EIA yang memberikan sentimen positif akhirnya mulai cukup memengaruhi pergerakan harga pasca sentimen positif juga terangkat oleh data initial jobless claims Amerika Serikat yang positif. Data initial jobless claims AS yang membaik dari level 295.000 ke level 287.000 cukup mengangkat ekspektasi demand sehingga harga minyak mentah WTI pun dapat bergerak menguat.
Memasuki perdagangan terakhir pekan lalu, akhirnya pergerakan harga minyak mentah WTI mencapai pergerakan puncak dalam sepekan. Membaiknya data-data pekerja Amerika Serikat terpantau menjadi penyebab tidak langsung terhadap anjloknya harga minyak mentah WTI pada perdagangan hari tersebut. Adapun pelemahan harga minyak mentah WTI pada perdagangan Jumat lalu dilandasi oleh melambungnya nilai Dollar AS pasca rilis data tersebut yang membuat harga minyak mentah WTI menjadi relatif bertambah mahal bagi para investor asing sehingga pembelian pun lesu. Dampak dari aksi beli yang lesu tersebut, harga minyak mentah pun anjlok di akhir pekan.
Pada penutupan perdagangan pekan lalu di bursa Nymex, harga minyak mentah WTI terpantau ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyak mentah WTI untuk kontrak November 2014 ditutup turun hingga 4,06% ke tingkat harga $89,74/barrel atau melemah $3,80/barrel.
Sementara pada penutupan perdagangan minyak mentah brent di Nymex, harga minyak mentah bren juga ditutup melemah signifikan dalam sepekan. Harga minyka mentah brent berjangka Nymex untuk kontrak Desember 2014 ditutup turun hingga 4,87% ke tingkat harga $92,88/barrel atau melemah $4,75/barrel.
Analis Vibiz Research Centre memprediksi harga minyak mentah WTI berpotensi untuk mengalami penguatan pada pekan ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli yang diperkirakan cukup kuat pasca pergerakan harga yang telah anjlok hingga ke level 27 bulan terendah pada pekan lalu. Namun, pergerakan harga juga masih akan sangat dipengaruhi oleh rilis data EIA. Terkait pergerakan harga, range normal diprediksi akan berada di kisaran $86-$96 pada minyak mentah WTI dan $90-$100 pada brent.

Sumber : Vibiznews