Thursday 10 April 2014

Pengaruh Spekulasi Ekspor Minyak Libya, Antarkan WTI Menuju Gain Mingguan

BESTPROFIT FUTURES (11/04)Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) menuju gain mingguan ditengah tanda-tanda meningkatnya permintaan bahan bakar, sejalan dengan selisih dengan acuan minyak brent London menurun ke level terendahnya dalam lebih dari 6 bulan terakhir terkait spekulasi bahwa ekspor dari Libya diperkirakan akan meningkat.

Kontrak berjangka stagnan di New York, menuju kenaikan 2.2% pada pekan ini. Permintaan bensin melonjak ke level 3 bulan tertingginya pada tanggal 4 April lalu akibat turunnya pasokan , terendah sejak November tahun lalu, menurut rilis data pemerintah. Kemarin minyak jenis Brent lebih tinggi dibanding WTI berada pada angka $4.06, terendah sejak 19 September tahun lalu, dampak dari Libya yang akan mengekspor minyak dari pelabuhan Hariga pada pekan depan setelah sebelumnya pemberontak menguasai pelabuhan dari pemerintah.

WTI untuk pengiriman bulan Mei berada pada level $103.31 per barel, turun 9 sen, pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange pukul 9:15 pagi waktu Sydney. Kemarin kontrak tergelincir 20 sen ke level $103.50. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 84% dibawah 100 hari rata-rata.

Kemarin brent untuk penyelesaian bulan Mei turun 52 sen atau 0.5% ke level $107.46 per barel di ICE Futures Europe exchange, London.

Libya, negara dengan cadangan minyak terbesar di Afrika, saat ini menempati urutan terendah sebagai negara penghasil minyak diantara anggota OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries). Bulan lalu produksi nasional negara tersebut mencapai 250,000 barel per hari, dibandingkan dengan 1.4 juta di awal tahun ini. (bgs)

Sumber : Bloomberg