BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan pasokan minyak Amerika Serikat (AS) menurun telah mendorong harga minyak acuan dunia menguat.
Harga minyak jenis Brent ditutup naik 85 sen menjadi US$ 66,69 per
barel. Harga minyak ini telah naik 21 persen pada April 2015. Sementara
itu, harga minyak acuan Amerika Serikat (AS) menguat US$ 1,05 menjadi
US$ 59,63. Harga minyak ini telah naik 25 persen sepanjang April 2015.
Kenaikan harga minyak dipicu dolar AS jatuh ke level terendah dalam
dua bulan ini sehingga membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata
uang lainnya.
Selain itu, meski persediaan minyak AS terus meningkat
selama berbulan-bulan tetapi mulai menurun dalam beberapa pekan
terakhir. Hal itu seiring produksi dalam negeri menurun.
Harga minyak baik Brent dan West Texas Intermediate (WTI) cenderung
menguat pada April 2015. Harga minyak masing-masing naik sekitar US$ 12.
Ini keuntungan terbaik sejak Mei 2009. Akan tetapi, sejumlah pihak
skeptis harga minyak terus reli.
Hal itu seiring pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal I 2015.
Ekonomi AS hanya tumbuh 0,2 persen. Ditambah Organisai Negara Pengekspor
Minyak (OPEC) juga tidak berniat untuk menurukan produksi minyak.
"Tampaknya kenaikan harga minyak ini sementara mengingat pasokan OPEC tak berhenti dan data ekonomi AS
yang variatif. Ini juga berpengaruh ke dolar," kata John Kilduff,
Partner New York Energy Hedge Fund Again Capital, seperti dikutip dari
laman Reuters, Jumat (1/5/2015).
(Ahm/)
Thursday, 30 April 2015
Minyak Menuju Gain Bulanan Tertajam Sejak 2009
BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Minyak
menuju gain bulanan tertajam sejak Mei 2009 seiring pertumbuhan
produksi minyak mentah melambat dan persediaan menurun di pusat
penyimpanan terbesar Amerika tersebut.
Minyak
berjangka naik 0,9% di New York, membawa gain menuju bulanan sebesar
24%. Stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, menyusut untuk pertama
kalinya sejak November, sementara produksi mendekati enam pekan
terendah, menurut EIA pada Rabu. Ini diikuti prediksi lembaga pada 13
April bahwa output dari formasi tight-rock akan menurun pada bulan Mei, yang merupakan perkiraan pertama untuk penurunan.
Minyak
terus pulih dari level terendahnya enam tahun yang dicapai pada Maret
seiring jumlah rig pengebor di AS mengurangi produksinya sejak Oktober
2010. Sementara reli mungkin masih goyah, dengan persediaan minyak
mentah lokal berada di level tertinggi dalam 85 tahun, spekulan telah
meninggalkan lindung nilai atas dana yang diperdagangkan di bursa pada
rekornya.
Minyak
West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni naik sebanyak 82
sen, atau 1,4%, ke level $ 59,40 per barel dalam perdagangan elektronik
di New York Mercantile Exchange, yang merupakan harga tertinggi sejak 12
Desember. Diperdagangkan pada level $ 59,07 pada 12:04 siang waktu
London . Kontrak naik $ 1,52 ke level $ 58,58 pada hari Rabu. Harga
telah meningkat sekitar 11% pada tahun 2015.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Melanjutkan Penurunan Dari Level 3 Pekan Tertinggi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Emas melanjutkan penurunan dari level tiga pekan tertinggi terkait prospek Federal Reserve yang akan menaikkan suku bunga acuan.
Emas
untuk pengiriman Juni turun 0,6% menjadi $ 1,202.70 per ons pada 6:06
di Comex New York. Harga, yang mencapai tertinggi tiga pekan pada
tanggal 28 April, naik 1,6% pada April, ditetapkan untuk kenaikan
bulanan pertama ketiga kalinya. Bullion untuk pengiriman segera sedikit
berubah pada level $ 1,205.92, menurut harga Bloomberg.
Perak
untuk pengiriman segera naik 0,3% menjadi $ 16,6125 per ons di London,
dan sedikit berubah bulan ini. Platinum turun 0,2% menjadi $ 1,151.88
per ons, dan naik 0,9% pada April. Palladium turun 0,1% menjadi $ 782
per ons. Ini naik 6,2% pada April, ditetapkan untuk kenaikan bulanan
tertajam sejak Juli 2013.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Turun 2% Pasca Data Pekerjaan Lebih Baik dari Proyeksi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Emas
turun sebesar 2 persen pada perdagangan hari Kamis pasca data pekerjaan
AS lebih baik dari perkiraan sehingga mendorong investor untuk menjual
emas, menghidupkan kembali harapan bahwa Federal Reserve akan menaikkan
suku bunga dalam waktu dekat.
Data
yang dirilis pada hari Kamis menunjukkan klaim untuk tunjangan
pengangguran AS turun 34.000 ke penyesuaian musiman 262.000 pada pekan
lalu, terendah sejak April 2000 lalu.
Secara
terpisah, belanja konsumen AS juga naik 0,4 persen bulan lalu pasca
naik 0,2 persen pada Februari lalu, sedangkan Indeks Manajemen Pembelian
Chicago melonjak lebih dari yang diharapkan pada bulan April.
Spot
emas menuju penurunan harian terbesar sejak 6 Maret lalu, pada sesi
sebelumnya emas turun sebanyak 2,3 persen ke level $1,176.80 per ons.
Kemudian kembali turun sebesar 1,8 persen ke level $1,183.03 per ons
pukul 2:48 EDT (1848 GMT), di jalur penurunan menuju harga penyelesaian
bulan April untuk bulan ketiga secata berturut-turut.
Harga penyelesaian emas berjangka AS untuk pengiriman Juni turun $27,60 per ons, atau 2,3 persen, ke level $1,182.40. (izr)
Sumber: Reuters
Euro Lanjutkan Tren Kenaikan Sejak 2013
BESTPROFIT FUTURES MALANG (1/5) - Euro
naik untuk hari keenam terhadap dolar, penguatan beruntun terpanjang
sejak Desember 2013 lalu terkait tanda-tanda membaiknya ekonomi Eropa
seiring melambatnya pertumbuhan ekonomi AS.
Sumber: Bloomberg
Euro
menguat terhadap semua mata uang utama seiring laporan menunjukkan
harga konsumen berakhir empat bulan turun dan obligasi imbal hasil
Jerman meningkat untuk hari kedua, menambah daya tarik mereka. Sebuah
indeks dolar naik dari level terendahnya dalam dua bulan terakhir pasca
laporan pertumbuhan ekonomi AS meleset dari perkiraan pada Rabu kemarin,
seiring Federal Reserve tengah mempertimbangkan kenaikan suku bunga.
Euro
menyentuh level $1,1249, level tertinggi sejak 26 Februari lalu,
sebelum ditransaksikan naik sebesar 0,8 persen ke level $1,1220 pukul
16:06 di New York. Euro menguat sebesar 1,2 persen ke level 133,97 yen.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang mengukur mata uang AS terhadap 10 mata uang
utama, naik, pengupas penurunan bulanan pertama sejak Juni lalu. Indeks
ditutup pada level terendah sejak 6 Februari lalu, kemarin. (izr)
Wednesday, 29 April 2015
Harga Minyak Sentuh Posisi Tertinggi di Tahun Ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Harga minyak mentah dunia mencapai posisi tertingg di tahun ini pada
Kamis (30/4/2015) usai laporan jika kelebihan stok minyak akan mulai
berkurang.
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah berjangka AS pada April berakhir naik hampir 23 persen dan Brent hampir 20 persen lebih tinggi, yang merupakan keuntungan bulanan terbesar sejak Mei 2009 ketika ekonomi global mulai pulih dari krisis keuangan.
Akhirnya, harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik US$ 1,52 menjadi US$ 58,58 per barel, setelah mencapai posisi tertinggi di 2015 pada posisi US$ 59,33 per barel.
Adapun harga minyak berjangka Brent patokan yang lebih banyak digunakan, berakhir naik US$ 1,20 menjadi US$ 65,84 setelah mencapai posisi tertingginya tahun ini US$ 66,72 per barel.
Kenaikan dipicu data pemerintah menunjukkan persediaan pekan lalu lebih kecil dari yang diperkirakan di seluruh Amerika Serikat juga dibantu sentimen di mana beberapa pedagang merasa pasar mengabaikan unsur-unsur seperti produksi yang lebih tinggi.
Harga minyak sudah mulai pulih di bulan ini karena aksi jual yang dimulai pada Juni tahun lalu.
Kenaikan itu sebagian didorong gagasan kekenyangan pasokan yang menyebabkan harga jatuh hingga setengahnya sejak musim panas lalu kemungkinan berkurang dengan permintaan yang lebih tinggi proyeksi.
Data pemerintah menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS pekan lalu naik dan mencapai rekor tertinggi untuk minggu ke-16. Tetapi stok 1,9 juta barel lebih kecil dari perkiraan 4,2 juta barel, menurut American Petroleum Institute.
Stok minyak mentah di Cushing, titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS, turun 514.000 barel, penurunan pertama sejak November.
"Persediaan di Cushing itu akhirnya menarik ke bawah karena permintaan kilang yang kuat, dan yang mendukung, karena akan menghilangkan ketakutan tentang kapasitas penyimpanan operasional dapat tercapai," kata John Kilduff, Mitra Again Capital LLC di New York. (Nrm)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, harga minyak mentah berjangka AS pada April berakhir naik hampir 23 persen dan Brent hampir 20 persen lebih tinggi, yang merupakan keuntungan bulanan terbesar sejak Mei 2009 ketika ekonomi global mulai pulih dari krisis keuangan.
Akhirnya, harga minyak mentah berjangka AS ditutup naik US$ 1,52 menjadi US$ 58,58 per barel, setelah mencapai posisi tertinggi di 2015 pada posisi US$ 59,33 per barel.
Adapun harga minyak berjangka Brent patokan yang lebih banyak digunakan, berakhir naik US$ 1,20 menjadi US$ 65,84 setelah mencapai posisi tertingginya tahun ini US$ 66,72 per barel.
Kenaikan dipicu data pemerintah menunjukkan persediaan pekan lalu lebih kecil dari yang diperkirakan di seluruh Amerika Serikat juga dibantu sentimen di mana beberapa pedagang merasa pasar mengabaikan unsur-unsur seperti produksi yang lebih tinggi.
Harga minyak sudah mulai pulih di bulan ini karena aksi jual yang dimulai pada Juni tahun lalu.
Kenaikan itu sebagian didorong gagasan kekenyangan pasokan yang menyebabkan harga jatuh hingga setengahnya sejak musim panas lalu kemungkinan berkurang dengan permintaan yang lebih tinggi proyeksi.
Data pemerintah menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS pekan lalu naik dan mencapai rekor tertinggi untuk minggu ke-16. Tetapi stok 1,9 juta barel lebih kecil dari perkiraan 4,2 juta barel, menurut American Petroleum Institute.
Stok minyak mentah di Cushing, titik pengiriman untuk minyak mentah berjangka AS, turun 514.000 barel, penurunan pertama sejak November.
"Persediaan di Cushing itu akhirnya menarik ke bawah karena permintaan kilang yang kuat, dan yang mendukung, karena akan menghilangkan ketakutan tentang kapasitas penyimpanan operasional dapat tercapai," kata John Kilduff, Mitra Again Capital LLC di New York. (Nrm)
Sumber : Liputan6
PBOC Kembali Renovasi Sistem Keuangan Negaranya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Untuk mengatasi perlambatan ekonomi
Tiongkok yang kerap melanda negara tersebut hingga hari ini, Bank
sentral Tiongkok (PBOC) kembali melakukan cara untuk menumbuhkan ekonomi
negaranya. Kali ini kembali bank sentral negara tersebut merenovasi
sistem keuangannya dengan memperbolehkan bank-bank komersial menjadikan
obligasi pemerintah daerah sebagai jaminan likuiditas.
Tindakan ini bagi PBOC diyakini sebagai
cara untuk menyalurkan lebih banyak uang ke dalam pasar uang Tiongkok.
Saat ini isu tersebut sudah menyebar di pasar keuangan Tiongkok,
berbagai spekulasi mulai jadi skenario pembicaraan para pelaku
pasar bahwa PBOC akan menyuntikkan dana ke perekonomian Tiongkok melalui
cara konvensional tersebut yang intinya menuju pada “pelonggaran
kuantitatif”.
Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi
Tiongkok telah melambat, tapi tidak seperti Eropa dan Amerika Serikat
(AS), karena sebenarnya ada ruang berlimpah di Tiongkok untuk melawan
tekanan ekonomi global melalui cara konvensional selain dengan
mengurangi suku bunga dan pemangkasan cadanagan rasio perbankan. Hingga
saat inipun Tiongkok memang terkenal dengan kebijakan yang cukup
“irasiona” bagi negara lain misalnya dengan program pembelian aset yang
agresif.
Jika kita telaah kebelakang beberapa
kebijakan yang konvensional PBOC antara lain, pertama, pada 19 April
2014 lalu, PBOC telah memompa dana sebesar 1,2 triliun yuan ($
196.000.000.000) menjadi 1,5 triliun yuan ke pasar uang dengan
mengurangi RRR. Kedua, segera setelah RRR dipangkas, PBOC menyuntikkan
sejumlah besar dana ke bank-bank, yaitu sebesar $ 32.000.000.000 ke
China Development Bank (CDB) dan $ 30 miliar ke Bank Ekspor-Impor
Tiongkok. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pinjaman bank di sektor
yang telah ditargetkan seperti pertanian, perumahan bersubsidi dan usaha
kecil dan swasta.
Pada bulan Juli 2014, CDB kembali
menerima 1 triliun yuan, yang merupakan pinjaman berjangka tiga tahun
dari PBOC. Dengan adanya fasilitas ini maka memungkinkan bagi CDB untuk
menggunakan pinjaman sebagai jaminan untuk mendapatkan dana yang
diinvestasikan dalam proyek-proyek perumahan bersubsidi. Kali ini, CDB
bisa menggunakan modal baru untuk membeli obligasi pemerintah daerah dan
kemudian menggunakan efek tersebut sebagai jaminan untuk mendapatkan
dana dari PBOC.
Ke depan kalangan ekonom berpendapat
jika perlambatan ekonomi Tiongkok masih terus berlanjut maka bukan tidak
mungkin jika PBOC kembali memangkas RRR perbankannya dan menyuntikkan
dana lewat pembelian efek. Beberapa contoh diatas cukup memperkuat
bagaiman adopsi kebijakan moneter Tiongkok ke depan.
Sumber : Liputan6
Inflasi Tinggi Persulit Indonesia Hadapi Kompetisi Pasar Bebas
BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Pemerintahan Joko Widodo mematok target
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2016 mendatang diantara 6,4 persen –
6,6 persen. Target pertumbuhan ekonomi ini naik signifikan dibanding
target pertumbuhan ekonomi dalam APBN Perubahan (APBN-P) 2015 yang
dipatok di level 5,7 persen.
Adapun target pemerintah pada tahun 2016
mendatang yaitu pertumbuhan ekonomi sebesar 6,4 persen – 6,6 persen,
inflasi 4 persen, angka kemiskinan 9-10 persen, pengangguran 5,2 persen –
5,5 persen, rasio penerimaan pajak 13,3 persen. Untuk mengejar
pertumbuhan ekonomi tersebut tentunya pembangunan infrastruktur
Indonesia jelas harus dilakukan dengan cepat dan tepat sasaran.
Meski
demikian, sebelum jauh melihat target di tahun 2016 mendatang, Gubernur
Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyatakan kekhawatirannya
bahwa dalam menghadapi kompetisi pasar bebas ASEAN di penghujung 2015
ini Indonesia bisa kalah bersaing dengan negara-negara di kawasan yang
memiliki inflasi rendah. Yang dimaksud disini adalah produk yang
dihasilkan negara dengan inflasi tinggi kemungkinan besar akan kalah
saing dengan negara-negara yang inflasinya rendah.
Seperti
diketahui, Indonesia memiliki indeks harga konsumen yang lebih tinggi
dibanding beberapa negara di kawasan. Seperti diketahui, hingga bulan
Maret lalu saja laju inflasi Indonesia sudah mencapai 6,38 persen
(yoy). Persentase inflasi ini jelas jauh lebih tinggi dibanding
Filipina (0,1 persen), dan Malaysia (2,4 persen), apalagi dengan
Thailand yang mengalami deflasi 0,57 persen dan juga Singapura yang
deflasi 0,39 persen.
Pada dua tahun
terakhir, inflasi di Indonesia telah mencapai 8,3 persen, jauh lebih
tinggi dibanding Filipina yang sudah mampu mengendalikan inflasi di
bawah 5 persen. Padahal, Indonesia dan Filipina merupakan sama-sama
negara kepulauan. Harus dipahami bahwa inflasi yang rendah dan stabil
penting untuk dicapai, karena kaitannya dengan daya saing negara lain.
Dengan angka inflasi Indonesia yang di atas 5 persen maka diperkirakan
akan menyulitkan posisi Indonesia dalam era MEA.Sumber : Liputan6
Stevie Wonder Penasaran Naik Mobil "Iron Man"
BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Tesla Model S menjadi sedan premium yang paling fenomenal beberapa waktu
teakhir. Bagaimana tidak, mobil bertenaga listrik ini sanggup
memamerkan performa gahar saat dikendarai.
Bahkan, keunggulan yang dimiliki Tesla Model S sanggup membuat seorang penyanyi sekaliber Stevie Wonder tergoda untuk mengendarainya. Melansir laman Autoevolution, Kamis (29/4/2015), Stevie mengungkapkan ketertarikannya tersebut dalam sebuah acara talkshow yang ingin meminjam Tesla Model S milik si pembawa acara.
Penyanyi tuna netra ini kepincut karena sempat merasakan keunggulan Tesla Model S sebagai penumpang. Cedric yang menjadi pembawa acara sebelumnya mempersilakan Stevie Wonder berkeliling beberapa blok menggunakan mobil listrik miliknya.
"Ini keren, Anda harus membiarkan saya mengemudikannya," ujar Stevie.
Cedric pun terperanjat karena Stevie menyangka jika Tesla Model S telah didukung fitur self-driving. Berhubung penyanyi jazz ini sudah menderita tuna netra sejak lahir, ia pun langsung menjelaskan jika kecanggihan pada sedan saloon ini baru sebatas motor listrik.
“Stevie, Stevie, ini mobil listrik, bukan suatu sihir,” ujar Cedric.
Sumber : Liputan6
Bahkan, keunggulan yang dimiliki Tesla Model S sanggup membuat seorang penyanyi sekaliber Stevie Wonder tergoda untuk mengendarainya. Melansir laman Autoevolution, Kamis (29/4/2015), Stevie mengungkapkan ketertarikannya tersebut dalam sebuah acara talkshow yang ingin meminjam Tesla Model S milik si pembawa acara.
Penyanyi tuna netra ini kepincut karena sempat merasakan keunggulan Tesla Model S sebagai penumpang. Cedric yang menjadi pembawa acara sebelumnya mempersilakan Stevie Wonder berkeliling beberapa blok menggunakan mobil listrik miliknya.
"Ini keren, Anda harus membiarkan saya mengemudikannya," ujar Stevie.
Cedric pun terperanjat karena Stevie menyangka jika Tesla Model S telah didukung fitur self-driving. Berhubung penyanyi jazz ini sudah menderita tuna netra sejak lahir, ia pun langsung menjelaskan jika kecanggihan pada sedan saloon ini baru sebatas motor listrik.
“Stevie, Stevie, ini mobil listrik, bukan suatu sihir,” ujar Cedric.
Sumber : Liputan6
Pernyataan The Fed Bikin Bursa AS Melemah
BESTPROFIT FUTURES MALANG (30/4) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada Kamis (Rabu) ini
usai pernyataan The Federal Reserve (Fed) yang mengatakan data ekonomi
menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara ini melambat lebih tajam dari
perkiraan pada kuartal pertama.
Pernyataan The Fed ini menjadi sinyal jika mereka tidak siap untuk menaikkan suku bunga setidaknya sampai September, yang membuat pasar saham jatuh.
Dow Jones Industrial Average turun 74,61 poin atau 0,41 persen ke posisi 18.035,53. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 7,91 poin, atau 0,37 persen menjadi 2.106,85 dan Nasdaq Composite turun 31,78 poin atau 0,63 persen ke 5.023,64.
"Kita semua tahu Fed akan senang untuk memulai normalisasi suku, tetapi fakta sederhananya data ekonomi tidak menjamin tindakan itu sekarang ini," kata Wayne Kaufman, Kepala Analis Pasar di Phoenix Financial Services di New York melansir laman Reuters.
Selain khawatir dengan pelemahan ekonomi yang akan terus berlanjut, investor AS juga khawatir tentang kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat.
Pernyataan kebijakan bank sentral ini usai menggelar pertemuan-pertemuan membahas waktu kenaikan suku bunga pertama sejak Juni 2006, membuat keputusan seperti itu semata-mata tergantung pada data ekonomi yang masuk.
Adapun saham yang mengalami penurunan antara lain, saham Twitter (TWTR.N) yang susut 8,9 persen menjadi US$ 38,49, sehari setelah perusahaan memangkas proyeksi tahunan karena permintaan iklan baru yang lemah.
Decliners lainnya termasuk Wynn Resorts (WYNN.O), yang jatuh 16,6 persen menjadi US$ 108,77 setelah operator kasino melaporkan penurunan dari perkiraan laba kuartal pertama.
Sekitar 7,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,3 miliar rata-rata harian untuk bulan sampai saat ini, menurut BATS Global Markets.(Nrm)
Sumber : Liputan6
Pernyataan The Fed ini menjadi sinyal jika mereka tidak siap untuk menaikkan suku bunga setidaknya sampai September, yang membuat pasar saham jatuh.
Dow Jones Industrial Average turun 74,61 poin atau 0,41 persen ke posisi 18.035,53. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 7,91 poin, atau 0,37 persen menjadi 2.106,85 dan Nasdaq Composite turun 31,78 poin atau 0,63 persen ke 5.023,64.
"Kita semua tahu Fed akan senang untuk memulai normalisasi suku, tetapi fakta sederhananya data ekonomi tidak menjamin tindakan itu sekarang ini," kata Wayne Kaufman, Kepala Analis Pasar di Phoenix Financial Services di New York melansir laman Reuters.
Selain khawatir dengan pelemahan ekonomi yang akan terus berlanjut, investor AS juga khawatir tentang kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga terlalu cepat.
Pernyataan kebijakan bank sentral ini usai menggelar pertemuan-pertemuan membahas waktu kenaikan suku bunga pertama sejak Juni 2006, membuat keputusan seperti itu semata-mata tergantung pada data ekonomi yang masuk.
Adapun saham yang mengalami penurunan antara lain, saham Twitter (TWTR.N) yang susut 8,9 persen menjadi US$ 38,49, sehari setelah perusahaan memangkas proyeksi tahunan karena permintaan iklan baru yang lemah.
Decliners lainnya termasuk Wynn Resorts (WYNN.O), yang jatuh 16,6 persen menjadi US$ 108,77 setelah operator kasino melaporkan penurunan dari perkiraan laba kuartal pertama.
Sekitar 7,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas 6,3 miliar rata-rata harian untuk bulan sampai saat ini, menurut BATS Global Markets.(Nrm)
Sumber : Liputan6
Tuesday, 28 April 2015
Penjualan Mobil Astra Awal Tahun Merosot, Saham ASII Masih Dalam Tekanan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Tahun 2015 sudah melewati kuartal
pertamanya dan tidak sedikit emiten di bursa yang sudah merilis laporan
kuartalannya. Salah satu dari emiten tersebut yaitu PT Astra
International, Tbk (ASII). Sepanjang Januari-Maret 2015, laba bersih
ASII turun 15,46% secara year on year (yoy) menjadi 3,99
triliun. Hal tersebut dipengaruhi oleh menyusutnya pendapatan ASII
kuartal I sebesar 9,29% menjadi Rp 45,19 triliun lantaran kinerja anak
usaha bidang otomotif, agribisnis serta infrasktruktur, logistik dan
lainnya tidak begitu baik.
Faktor melambatnya pertumbuhan ekonomi
dan perang diskon turut membuat penjualan otomotif Astra menjadi
merosot. Penjualan mobil Astra turun 21% menjadi 137.000 unit. Kondisi
ini berbuntut penurunan pangsa pasar menjadi kendaraan roda empat dari
53% menjadi 49%. Sementara itu, penjualan sepeda motor melorot sebesar
13% menjadi 1,1 juta unit namun pangsa pasar ini naik menjadi 68%.
Bisnis komponen otomotif memberikan kontribusi rendah akibat depresiasi
rupiah terhadap dolar AS.
Begitu pula dengan laba bersih divisi
manufaktur, logistik dan lainnya melempem sebesar 59% menjadi Rp 36
miliar. Penurunan tersebut diakibatkan oleh kerugian awal yang timbul
dari pengoperasian seksi 1 jalan tol Kertosono-Mojokerto.
Di sisi lain ASII tertolong performa
bisnis di sektor jasa keuangan. Laba bersih divisi ini meningkat 21
menjadi Rp 1,2 triliun. Beberapa anak usaha yang bergerak di sektor
tersebut antara lain PT Asuransi Astra Buana, PT Bank Permata, Tbk
(BNLI) dan PT Federal International Finance (FIF). Selain itu, sektor
alat berat dan divisi teknologi informasi yang masing-masing menyumbang
laba bersih sebesar Rp 983 miliar dan Rp 37 miliar turut menopang
kinerja ASII yang sedang tidak begitu baik.
Melihat kinerja keuangan hingga Maret
2015, pendapatan ASII menjadi Rp 45,18 triliun atau turun 10,27% dari
kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 49,82 triliun. Total aset
ASII hingga Maret 2015 mencapai Rp 244,14 triliun atau naik dari kuartal
I tahun lalu Rp 222,38 triliun.
ROA dan ROE ASII pada kuartal I 2015
mengalami penurunan dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu
dimana ROA ASII pada kuartal pertama tahun ini menjadi 2,43%,
dibandingkan kuartal yang sama pada tahun lalu sebesar 3,16% dan ROE
pada kuartal pertama tahun ini menjadi 4,71% dibandingkan kuartal
pertama tahun sebelumnya sebesar 6,22%.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham pada Selasa (28/4/2015), saham ASII turun pada level
7350 setelah pada penutupan sebelumnya berada pada level 7450 dan
bergerak pada kisaran 7250-7400 dengan volume perdagangan saham ASII
mencapai 185760 lot saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat
sisi indikator teknikal, harga saham ASII terpantau mengalami tren
penguatan hingga mencapai level 8575 namun kemarin saham ASII terkoreksi
cukup tajam ke level 7450 akibat aksi profit taking. Indikator
Stochastic menunjukkan pergerakan ke area jenuh jual dan indikator ADX
menunjukkan garis –DI di atas garis +DI serta garis ADX yang menanjak
memperkirakan bahwa tren saham ASII akan cenderung downtrend secara
terbatas. Dengan kondisi teknikalnya, ASII masih akan bergerak secara
melemah terbatas dan menunggu sentimen fundamental yang menggerakkan
ASII. Rekomendasi trading hingga akhir hari ini berada pada target
support di level 7283 hingga target resistence di level 7433.
Sumber : Vibiznews
Tiongkok Jadi Biang Kerok Kebijakan Moneter Bank Sentral se-Asia
BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Perlambatan ekonomi yang tengah terjadi
di Tiongkok saat ini disinyalir kerap memberi tekanan pada bank-bank
sentral di Asia untuk menurunkan suku bunganya. Hingga saat ini hambatan
terbesar pada prospek pertumbuhan ekonomi Asia ke depan masih berada di
perekonomian Tiongkok.
Seperti diketahui, PDB Tiongkok pada
kuartal pertama tahun ini melambat ke level terendahnya sejak 2009.
Melambatnya PDB Tiongkok ini akhirnya memaksa Bank Rakyat China (PBOC)
untuk memangkas rasio cadangan kas yang harus dimiliki perbankan untuk
memacu penyaluran uang ke sektor riil.
Kebijakan moneter longgar dalam bentuk
apapun diperkirakan masih akan terus menghiasi pergerakan arah kebijakan
bank sentral negara-negara di Asia. Bahkan ke depan kebijakan moneter
longgar ini diprediksi juga akan diikuti oleh Australia, Korea Selatan,
Indonesia, India, dan juga Jepang.
Sebelumnya Gubernur Bank of Japan (BOJ),
Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa rekor pembelian utang pemerintah
dinilai akan berhasil dalam meningkatkan laju inflasi Jepang. Namun yang
terjadi justru tidak sesuai harapan, berdasarkan data yang baru rilis
hari ini dilaporkan bahwa tingkat penjualan ritel Jepang bulan Maret
merosot ke level terburukanya sejak tahun 1998 silam.
Prospek kebijakan moneter bank sentral di seluruh wilayah Asia
diproyeksikan akan seragam. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik
pada tahun ini diprediksi akan tumbuh sebesar 5,6 persen atau tidak
mengalami perubahan dari laju pertumbuhan di tahun 2014 lalu.
Sumber : Vibiznews
PDB AS Q1-2015 Diproyeksi Melambat, Kenaikan Fed Rate Terancam Lagi
BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Realisasi wacana kenaikan suku bunga The
Fed yang sudah ditunggu-tunggu investor sejak tahun lalu diperkirakan
tidakakan terjadi sampai September mendatang. Adapun alasan kuat yang
mendukung perkiraan ini adalah karena para pejabat The Fed masih ingin
memacu inflasi agar dapat menyentuh target yang diharapkan. Pasalnya
pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) di kuartal pertama tahun ini
cukup tergerus akibat musim dingin yang ekstrem.
Dampak dari musim dingin tersebut cukup menghambat aktivitas jual beli terutama properti dan rally dolar
yang lebih kuat juga telah berkontribusi terhadap melambatnya laju
pertumbuhan ekonomi AS ke level terendahnya dalam setahun terakhir.
Sebagian besar ekonom menilai The Fed belum berani menaikkan suku
bunganya dalam jangka waktu dekat ini karena masih ingin melihat
bagaimana laju pertumbuhan ekonomi AS di kuartal kedua tahun ini.
Pada pekan ini PDB AS untuk kuartal
I-2015 akan dirilis dan sebagian besar ekonom memroyeksikan pertumbuhan
ekonomi AS akan melambat ke laju tahunan sebesar 1 persen dari 2,2
persen yang berhasil dicetak pada kuartal sebelumnya. Selain karena
faktor cuaca, penurunan investasi yang berhubungan dengan energi yang
disebabkan oleh turunnya harga minyak juga menjadi pemicu melambatnya
pertumbuhan ekonomi AS di kuartal pertama ini.
Seperti diketahui, The Fed telah
mempertahankan suku bunga rendah yang mendekati nol sejak Desember 2008
silam. Tingkat pengangguran AS yang masih cukup tinggi dinilai masih
harus ditekan agar akselerasi pertumbuhan ekonomi di negara dengan
ekonomi terkuat di dunia ini dapat berjalan mulus. Seperti dilaporkan
sebelumnya bahwa tingkat pengangguran AS tidak berubah di bulan Maret
masih tercatat sebesar 5,5 persen demikin juga dengan keuntungan di non-farm payrolls melambat menjadi 126.000.
Hingga hari ini penurunan harga minyak
masih menjadi pemicu tekanan deflasi di AS padahal target inflasi yang
dipatok adalah sebesar 2 persen. Laju inflasi sendiri diperkirakan tidak
akan meningkat dalam waktu dekat. Melihat kondisi pasar tenaga kerja
dan laju inflasi AS yang masih belum sesuai harapan, maka sangat tidak
mungkin The Fed menaikkan suku bunganya dalam jangka waktu dekat.
Sumber : Vibiznews
Indeks S&P 500 Terangkat Laba IBM & Merck, Nasdaq Rontok
BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Indeks saham S&P 500 naik ditopang cerahnya prospek laba tahunan
Merck & Co dan IBM Corp meningkatkan pembagian dividennya sebelum
keputusan Bank Sentral Amerika SErikat (The Fed) pada hari ini. Indeks
Nasdaq 100 turun 0,2 persen karena laporan laba Apple Inc.
Dillansir dari Bloomberg, Rabu (29/4/2015), saham Merck menguat 5 persen setelah perseroan memutuskan untuk mendongkrak proyeksi laba tahunannya.
Saham International Business Machines Corp naik 1,9 persen. Sementara Twitter Inc anjlok 18 persen setelah rilis laporan keuangan yang menunjukkan anjloknya pendapatan pada kuartal I 2015, bahkan setelah merilis produk dan fitur baru demi menarik banyak pengguna.
Apple tergelincir 1,6 persen di tengah kekhawatiran pertumbuhan iPhone yang cepat mungkin tidak akan berlanjut. Whirlpool Corp turun 7,1 persen setelah memangkas proyeksi kinerja tahunan.
Indeks S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 2.114,76 pada pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average menguat 72,17 poin atau 0,4 persen, ke 18.110,14. Indeks Nasdaq turun 0,1 persen, sedangkan Indeks Russell 2000 naik 0,5 persen. Sekitar 6,7 miliar saham berpindah tangan di Bursa AS, sekitar 1 persen di atas rata-rata tiga bulan.
"Laporan laba emiten menjadi penentu pergerakan pasar modal saat ini," kata analis investasi senior Chemung Canal Trust Co, Tom Wirth, yang mengelola US$ 1,9 miliar.
Di tengah rilis laporan keuangan emiten pada kuartal I 2015, investor juga menunggu hasil pertemuan The Fed, yang dimulai hari ini yang akan menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga acuan.
The Fed tidak akan menaikkan suku bunga sampai pertemuan September, menurut 73 persen dari 59 ekonom dalam survei Bloomberg News. Angka ini naik dari 37 persen pada survei Maret, ketika mayoritas mengatakan, kenaikan pertama kemungkinan akan datang pada bulan Juni atau Juli. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Dillansir dari Bloomberg, Rabu (29/4/2015), saham Merck menguat 5 persen setelah perseroan memutuskan untuk mendongkrak proyeksi laba tahunannya.
Saham International Business Machines Corp naik 1,9 persen. Sementara Twitter Inc anjlok 18 persen setelah rilis laporan keuangan yang menunjukkan anjloknya pendapatan pada kuartal I 2015, bahkan setelah merilis produk dan fitur baru demi menarik banyak pengguna.
Apple tergelincir 1,6 persen di tengah kekhawatiran pertumbuhan iPhone yang cepat mungkin tidak akan berlanjut. Whirlpool Corp turun 7,1 persen setelah memangkas proyeksi kinerja tahunan.
Indeks S&P 500 naik 0,3 persen menjadi 2.114,76 pada pukul 4 sore waktu New York. Dow Jones Industrial Average menguat 72,17 poin atau 0,4 persen, ke 18.110,14. Indeks Nasdaq turun 0,1 persen, sedangkan Indeks Russell 2000 naik 0,5 persen. Sekitar 6,7 miliar saham berpindah tangan di Bursa AS, sekitar 1 persen di atas rata-rata tiga bulan.
"Laporan laba emiten menjadi penentu pergerakan pasar modal saat ini," kata analis investasi senior Chemung Canal Trust Co, Tom Wirth, yang mengelola US$ 1,9 miliar.
Di tengah rilis laporan keuangan emiten pada kuartal I 2015, investor juga menunggu hasil pertemuan The Fed, yang dimulai hari ini yang akan menjadi petunjuk lebih lanjut mengenai waktu kenaikan suku bunga acuan.
The Fed tidak akan menaikkan suku bunga sampai pertemuan September, menurut 73 persen dari 59 ekonom dalam survei Bloomberg News. Angka ini naik dari 37 persen pada survei Maret, ketika mayoritas mengatakan, kenaikan pertama kemungkinan akan datang pada bulan Juni atau Juli. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Harga Minyak Anjlok Akibat Kebanjiran Stok
BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Harga minyak dunia masih di bawah tekanan pada penutupan perdagangan
Selasa (Rabu pagi WIB), dengan Brent menetap lebih rendah dan minyak
mentah Amerika Serikat (AS) cenderung mendatar.
Pelemahan ini akibat kekhawatiran tentang membengkaknya stok minyak mentah AS yang telah memangkas kenaikan harga di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah dan pelemahan dolar AS.
Sempat reli di awal perdagangan, tekanan jual tumbuh karena investor khawatir tentang catatan stok minyak AS yang tinggi. Setelah pasar ditutup, American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri perminyakan, melaporkan persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tinggi untuk minggu ke-16.
Dilansir dari Reuters, Rabu (29/4/2015), harga minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik US$ 7 sen menjadi US$ 57,06 per barel, setelah menyentuh level US$ 57,83 per barel.
Minyak Brent, yang lebih banyak digunakan patokan minyak dunia, tercatat turun US$ 19 sen, atau 0,3 persen menjadi US$ 64,64 per barel, usai menguat sampai US$ 65,49 per barel.
Sebelumnya, harga minyak naik karena pasukan Iran naik kapal berbendera Marshall Islands, MV Maersk Tigris, di Teluk usai menembakkan tembakan peringatan. Televisi Al Arabiya awalnya mengatakan kapal itu adalah kapal AS.
Penurunan dolar AS ke level terendah dalam delapan minggu juga mendukung harga minyak. Pelemahan dolar AS setelah laporan keyakinan konsumen AS yang melemah pada bulan April, membuat investor berhati-hati tentang pertemuan Federal Reserve minggu ini.
Harga minyak telah naik sekitar 20 persen bulan ini untuk pemulihan terkuat sejak aksi jual minyak antara Juni 2014 dan Januari 2015. Namun kebanjiran stok minyak telah menahan kenaikan harga.
API melaporkan, persediaan minyak mentah AS naik 4,2 juta barel pekan lalu, hampir 2 juta barel lebih tinggi dari perkiraan dalam jajak pendapat Reuters, ke rekor 485,4 juta barel. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Pelemahan ini akibat kekhawatiran tentang membengkaknya stok minyak mentah AS yang telah memangkas kenaikan harga di tengah memanasnya konflik di Timur Tengah dan pelemahan dolar AS.
Sempat reli di awal perdagangan, tekanan jual tumbuh karena investor khawatir tentang catatan stok minyak AS yang tinggi. Setelah pasar ditutup, American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri perminyakan, melaporkan persediaan minyak mentah AS naik ke rekor tinggi untuk minggu ke-16.
Dilansir dari Reuters, Rabu (29/4/2015), harga minyak mentah AS jenis West Texas Intermediate (WTI) ditutup naik US$ 7 sen menjadi US$ 57,06 per barel, setelah menyentuh level US$ 57,83 per barel.
Minyak Brent, yang lebih banyak digunakan patokan minyak dunia, tercatat turun US$ 19 sen, atau 0,3 persen menjadi US$ 64,64 per barel, usai menguat sampai US$ 65,49 per barel.
Sebelumnya, harga minyak naik karena pasukan Iran naik kapal berbendera Marshall Islands, MV Maersk Tigris, di Teluk usai menembakkan tembakan peringatan. Televisi Al Arabiya awalnya mengatakan kapal itu adalah kapal AS.
Penurunan dolar AS ke level terendah dalam delapan minggu juga mendukung harga minyak. Pelemahan dolar AS setelah laporan keyakinan konsumen AS yang melemah pada bulan April, membuat investor berhati-hati tentang pertemuan Federal Reserve minggu ini.
Harga minyak telah naik sekitar 20 persen bulan ini untuk pemulihan terkuat sejak aksi jual minyak antara Juni 2014 dan Januari 2015. Namun kebanjiran stok minyak telah menahan kenaikan harga.
API melaporkan, persediaan minyak mentah AS naik 4,2 juta barel pekan lalu, hampir 2 juta barel lebih tinggi dari perkiraan dalam jajak pendapat Reuters, ke rekor 485,4 juta barel. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Monday, 27 April 2015
Raup Kenaikan Pendapatan Bunga di Awal Tahun, Laju Saham BJTM Diuji Level Support
BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/4) - Hingga akhir Maret 2015, Bank
Pembangunan Jawa Timur Tbk (BJTM) berhasil meraih pendapatan bunga
sebesar Rp1,04 triliun, atau naik dibandingkan pendapatan bunga periode
sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp930,96 miliar. Adapun beban bunga
naik menjadi Rp288,98 miliar dari beban bunga tahun sebelumnya Rp218,37
miliar. Sehingga Laba bersih turun jadi Rp257,45 miliar dari laba bersih
tahun sebelumnya yang sebesar Rp312,19 miliar.
Sementara untuk pendapatan operasional
selain bunga turun jadi Rp100,13 miliar dari Rp120,23 miliar dan beban
operasional selain bunga naik jadi Rp539,01 miliar dari Rp413,79 miliar.
Laba operasional turun jadi Rp321,03 miliar dari laba operasional tahun
sebelumnya Rp419,03 miliar. Laba sebelum pajak turun menjadi Rp358,22
miliar dari laba sebelum pajak tahun sebelumnya Rp426,56 miliar.
Sementara dari posisi neraca perseroan, total aset per Maret 2015
mencapai Rp45,82 triliun, naik dari total aset per Desember 2014 yang
sebesar Rp37,99 triliun
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham pada Senin (27/4/15) saham BJTM ditutup turun 2,9%
pada level 476 setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya berada pada
level 490 dan bergerak dalam kisaran 474 – 492 dengan volume
perdagangan saham mencapai 27,4 juta lembar saham.
Analyst Vibiz Research Center melihat
sisi indikator teknikal, harga saham BJTM sejak awal bulan Januari
terlihat terus mengalami penguatan dan mengkonfirmasi breakout namun
saat ini dalam potensi koreksi teknikal. Terpantau indikator MA sudah
bergerak naik dan pola Shooting Star menembus Middle Bolinger Band.
Selain itu indikator Stochastic mulai bergerak ke area tengah.
Sementara indikator Average Directional
Index terpantau bergerak naik didukung oleh +DI yang juga bergerak naik
yang menunjukan pergerakan BJTM dalam potensi pergerakan terbatas.
Dengan kondisi teknikalnya dan didukung fundamentalnya, diprediksi laju
BJTM masih akan dalam tren melemah dan menunggu sentimen fundamental
yang menggerakan BJTM. Rekomendasai Trading pada target level support di
level Rp480 hingga target resistance di level Rp575.
Sumber : Vibiznews
Pemerintah Tiongkok Pangkas Jumlah BUMN Di Negaranya
BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/4) - Ekonomi Tiongkok masih diragukan
akselerasi pertumbuhannya menjelang kuartal kedua tahun ini. Seperti
diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada kuartal pertama tahun
ini berada pada jalur terburuknya selama enam tahun terakhir.
Pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu tersebut pada kuartal pertama
tertahan oleh jatuhnya pasar properti, melambatnya permintaan dari luar
negeri dan juga industri yang kelebihan kapasitas.
Untuk mengatasi masalah utang dan
efisiensi aktivitas ekonominya, pemerintah Tiongkok dikabarkan akan
memangkas jumlah konglomerasi badan usaha milik negara (BUMN) sehingga
menjadi hanya sebanyak 40 perusahaan BUMN saja yang akan beroperasi di
negara tersebut. Pemerintah setempat dikabarkan akan melakukan merger besar-besaran untuk merombak sektor yang berkinerja buruk.
Adapun yang menjadi target petama
konsolidasi tersebut adalah perusahaan di sektor komersial, khususnya di
industri yang kompetitif, seperti yang dilakukan oleh CSR Corp Ltd dan
China CNR Corp Ltd ketika saling bersaing untuk proyek-proyek di luar
negeri. Rencana restrukturisasi ini terlihat cukup penting bagi Presiden
Tiongkok, Xi Jinping, untuk meningkatkan performa ekonomi Tiongkok yang
masih melempem hingga kuartal pertama lalu.
Pemerintah Tiongkok juga tengah
meningkatkan upaya transparansi untuk menghindari tindakan korupsi,
terutama di sektor-sektor strategis. Sebagai informasi saat ini,
Tiongkok memiliki perusahaan BUMN sebanyak 112 konglomerasi, termasuk
277 perusahaan publik yang melantai di bursa saham Shanghai maupun
Shenzhen. Kapitalisasi pasar perusahaan publik tersebut mencapai 10
triliun yuan.
Diketahui bahwa hingga hari ini sudah
cukup banyak upaya yang dilakukan oleh bank sentral Tiongkok (PBOC) dan
pemerintah Tiongkok untuk menangkal perlambatan ekonomi yang lebih
parah. Pada bulan ini misalnya PBOC sudah memangkas kembali rasio
cadangan minimun perbankan untuk menggenjot aktivitas penyaluran uang ke
publik oleh sektor perbankan.
Sumber : Vibiznews
Ini Rincian Harga Moge Honda di Indonesia
BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/4) - Kabar mengenai kehadiran motor gede (moge) Honda sudah tersiar sejak
tahun lalu. Namun hingga saat ini kepastian lahirnya moge Honda masih
menjadi tanda tanya.
Kini keberadaannya mulai terkuak karena beberapa waktu lalu salah satu dealer sepeda motor Honda menggelar soft launching 'Honda Big Bike' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Acara ini merupakan bagian dari woro-woro sebelum moge-moge tersebut resmi diluncurkan ke pasar nasional oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada pertengahan 2015.
Informasi yang Liputan6.com dapatkan, keenam moge tersebut adalah Honda NM 4 Vultus, Honda CBR 1000RR SP, Honda CBR 650F, Honda CB650F, Honda CB500F, dan Honda CB500X.
Yang mengejutkan harga keenam moge ini sudah tersebar. Disebutkan pula banderol berstatus on the road Jakarta.
Berikut rinciannya:
1. NM4 Vultus Rp 430 juta
2. CB500F Rp 120 Juta
3. CB500X Rp 130 Juta
4. CB650F Rp 230 Juta
5. CBR650F Rp 235 Juta
6. CBR1000RR ( SP) Rp 575 juta.
(ian/sts)
Sumber : Liputan6
Kini keberadaannya mulai terkuak karena beberapa waktu lalu salah satu dealer sepeda motor Honda menggelar soft launching 'Honda Big Bike' di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Acara ini merupakan bagian dari woro-woro sebelum moge-moge tersebut resmi diluncurkan ke pasar nasional oleh PT Astra Honda Motor (AHM) pada pertengahan 2015.
Informasi yang Liputan6.com dapatkan, keenam moge tersebut adalah Honda NM 4 Vultus, Honda CBR 1000RR SP, Honda CBR 650F, Honda CB650F, Honda CB500F, dan Honda CB500X.
Yang mengejutkan harga keenam moge ini sudah tersebar. Disebutkan pula banderol berstatus on the road Jakarta.
Berikut rinciannya:
1. NM4 Vultus Rp 430 juta
2. CB500F Rp 120 Juta
3. CB500X Rp 130 Juta
4. CB650F Rp 230 Juta
5. CBR650F Rp 235 Juta
6. CBR1000RR ( SP) Rp 575 juta.
(ian/sts)
Sumber : Liputan6
Marilyn Manson Perangi Bajakan Pakai Playstation One
BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/4) - Apakah kamu sudah terlanjur membuang konsol Playstation One kamu?
Kalau iya, sayang sekali, karena maestro musik metal, Marilyn Manson
baru saja merilis album terbarunya, The Pale Emperor dalam bentuk cakram polycarbonate hitam.
Alasannya, selain sulit dibajak dan jauh lebih tebal dari CD biasa, cakram polycarbonate hitam juga punya warna kontras hitam putih yang dianggapnya mampu merefleksikan gambaran dari The Pale Emperor.
Bahkan, menurut manajer produksi, Brian Schuman, CD yang dipakai Marilyn Manson di album The Pale Emperor tersebut dapat pula disetel di Playstation One.
Harapannya, dengan dipakainya CD jenis ini, para pembajak akan berpikir dua kali untuk mengkopi album Marilyn Manson. Cara alternatif ini juga dapat dipakai musisi lain yang berniat merilis karyanya dalam bentuk fisik.
Lantas, dengan semakin terbatasnya Playstation One di pasar game dunia, apakah Marilyn bakal mendaur ulang konsol tersebut sebagai alat jualan di masa depan? Hmm, kita tunggu saja gebrakan berikutnya dari bapak metal ini.
Seperti diketahui, pada awal Januari 2015 kemarin, Marilyn Manson merilis album ketiga belasnya lewat tajuk The Pale of Emperor.
Single andalan dari album tersebut, sebuah lagu ngepunk dan depresi Third Day of a Seven Day Binge, sudah bisa didengar. Album ini berisi 10 track pada edisi standar, namun pada deluxe edition-nya berisi tiga lagu bonus: Day 3, Fated, Faithful, Fatal, dan Fall of The House of Death.(Feb/Ade)
Sumber : Liputan6
Alasannya, selain sulit dibajak dan jauh lebih tebal dari CD biasa, cakram polycarbonate hitam juga punya warna kontras hitam putih yang dianggapnya mampu merefleksikan gambaran dari The Pale Emperor.
Bahkan, menurut manajer produksi, Brian Schuman, CD yang dipakai Marilyn Manson di album The Pale Emperor tersebut dapat pula disetel di Playstation One.
Harapannya, dengan dipakainya CD jenis ini, para pembajak akan berpikir dua kali untuk mengkopi album Marilyn Manson. Cara alternatif ini juga dapat dipakai musisi lain yang berniat merilis karyanya dalam bentuk fisik.
Lantas, dengan semakin terbatasnya Playstation One di pasar game dunia, apakah Marilyn bakal mendaur ulang konsol tersebut sebagai alat jualan di masa depan? Hmm, kita tunggu saja gebrakan berikutnya dari bapak metal ini.
Seperti diketahui, pada awal Januari 2015 kemarin, Marilyn Manson merilis album ketiga belasnya lewat tajuk The Pale of Emperor.
Single andalan dari album tersebut, sebuah lagu ngepunk dan depresi Third Day of a Seven Day Binge, sudah bisa didengar. Album ini berisi 10 track pada edisi standar, namun pada deluxe edition-nya berisi tiga lagu bonus: Day 3, Fated, Faithful, Fatal, dan Fall of The House of Death.(Feb/Ade)
Sumber : Liputan6
Bursa AS Melemah Dipimpin Saham Biotek
BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/4) - Bursa Amerika ditutup melemah pada Selasa (senin) ini
dipimpin penurunan saham biotek usai adanya berita mengecewakan dari
sektor ini.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 42,17 poin atau 0,23 persen menjadi 18.037,97 poin.
Kemudian indeks S & P 500 kehilangan 8,77 poin atau 0,41 persen ke posisi 2.108,92 dan Nasdaq Composite turun 31,84 poin atau 0,63 persen menjadi 5.060,25 poin.
Pelemahan bursa AS ini dipicu penurunan harga saham perusahaan biotek. Saham Amgen (AMGN.O) memimpin penurunan indeks S&P 500 yang turun 3,3 persen menjadi US$ 162,38 per saham, setelah regulator AS mengatakan imunoterapi kanker kulit Amgen belum dapat dipertimbangkan untuk dikaji saat ini.
Saham biotek lain yang menurun adalah Celladon Corp (CLDN.O) yang susut 80,7 persen menjadi US$ 2,64 dan mencapai rekor terendahnya dari posisi US$ 2,59.
Sebelumnya, perusahaan kesehatan telah menjadi top performer sepanjang 2015, membantu mendorong indeks saham utama. Biotechs misalnya, telah didorong Nasdaq, yang pekan lalu mencapai penutupan tertinggi dalam 15 tahun.
"Sektor ini sedang terseret laporan dari harga tinggi oleh perusahaan farmasi khusus serta berita mengecewakan seperti yang melanda Celladon dan Amgen," kata Paul Yook, Manajer Portofolio LifeSci Partners di New York.
Dia mengatakan, harga obat telah menjadi perhatian nyata bagi investor. (Nrm)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 42,17 poin atau 0,23 persen menjadi 18.037,97 poin.
Kemudian indeks S & P 500 kehilangan 8,77 poin atau 0,41 persen ke posisi 2.108,92 dan Nasdaq Composite turun 31,84 poin atau 0,63 persen menjadi 5.060,25 poin.
Pelemahan bursa AS ini dipicu penurunan harga saham perusahaan biotek. Saham Amgen (AMGN.O) memimpin penurunan indeks S&P 500 yang turun 3,3 persen menjadi US$ 162,38 per saham, setelah regulator AS mengatakan imunoterapi kanker kulit Amgen belum dapat dipertimbangkan untuk dikaji saat ini.
Saham biotek lain yang menurun adalah Celladon Corp (CLDN.O) yang susut 80,7 persen menjadi US$ 2,64 dan mencapai rekor terendahnya dari posisi US$ 2,59.
Sebelumnya, perusahaan kesehatan telah menjadi top performer sepanjang 2015, membantu mendorong indeks saham utama. Biotechs misalnya, telah didorong Nasdaq, yang pekan lalu mencapai penutupan tertinggi dalam 15 tahun.
"Sektor ini sedang terseret laporan dari harga tinggi oleh perusahaan farmasi khusus serta berita mengecewakan seperti yang melanda Celladon dan Amgen," kata Paul Yook, Manajer Portofolio LifeSci Partners di New York.
Dia mengatakan, harga obat telah menjadi perhatian nyata bagi investor. (Nrm)
Sumber : Liputan6
Sunday, 26 April 2015
Acer Luncurkan Monitor Lengkung Khusus Gamer
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Pasar gamer tampaknya mulai terlihat seksi bagi divisi monitor milik
Acer. Peluang bisnis yang ada di industri game itu dimanfaatkan Acer
dengan meluncurkan sebuah monitor layar lengkung yang disediakan khusus
bagi para penggila game.
Mengusung nama Acer XR341CKA, monitor berbentuk layar lengkung ini menyasar pasar premium. Acer mengklaim berusaha memenuhi tuntutan para gamer yang menginginkan kemampuan dan performa optimal GPU di komputer mereka bisa tampil secara nyata di layar monitor.
Mengutip laman Digital Trends, salah satu nilai jual utama yang ada di monitor besutan perusahaan asal Taiwan ini berupa dukungan fitur G-Sync yang disediakan pada GPU Nvidia.
Kehadiran G-Sync akan membuat monitor dapat melakukan penyesuaian antara refresh rate miliknya dengan render rate dari GPU yang membuat game berjalan lebih mulus tanpa kehilangan kualitas tampilannya. Metode G-Sync ini juga merupakan penyempurnaan dari VSync yang sudah ada lebih dulu.
Acer XR341CKA dibuat berukuruan 34 inci dengan menawarkan resolusi 4K dan dilengkapi panel IPS, monitor ini disebutkan memiliki refresh rate 144Mhz serta aspect-ratio 21:9. Teknologi layar lengkung yang ada di di monitor ini diklaim Acer bakalan membuat pengguna bisa melihat gambar dengan jelas dari sudut 178 derajat.
Fitur lain yang ada di Acer XR341CKA ialah dukungan port koneksi yang terbilang cukup lengkap meliputi USB 3.0, HDMI, DisplayPort dan terdapat sepasang speaker 7 watt sebagai pelengkap kebutuhan audio para gamer ketika menikmati permainan kesukaannya.
Acer memasarkan XR341CKA dengan banderol US$ 1.300 atau hampir Rp 17 juta, harga yang sangat tinggi untuk monitor gaming seluas 34 inci. Meski begitu, Acer tetap percaya diri untuk memasarkan produknya itu ke pasar monitor premium pada September mendatang.
(den/dew)
Sumber : Liputan6
Mengusung nama Acer XR341CKA, monitor berbentuk layar lengkung ini menyasar pasar premium. Acer mengklaim berusaha memenuhi tuntutan para gamer yang menginginkan kemampuan dan performa optimal GPU di komputer mereka bisa tampil secara nyata di layar monitor.
Mengutip laman Digital Trends, salah satu nilai jual utama yang ada di monitor besutan perusahaan asal Taiwan ini berupa dukungan fitur G-Sync yang disediakan pada GPU Nvidia.
Kehadiran G-Sync akan membuat monitor dapat melakukan penyesuaian antara refresh rate miliknya dengan render rate dari GPU yang membuat game berjalan lebih mulus tanpa kehilangan kualitas tampilannya. Metode G-Sync ini juga merupakan penyempurnaan dari VSync yang sudah ada lebih dulu.
Acer XR341CKA dibuat berukuruan 34 inci dengan menawarkan resolusi 4K dan dilengkapi panel IPS, monitor ini disebutkan memiliki refresh rate 144Mhz serta aspect-ratio 21:9. Teknologi layar lengkung yang ada di di monitor ini diklaim Acer bakalan membuat pengguna bisa melihat gambar dengan jelas dari sudut 178 derajat.
Fitur lain yang ada di Acer XR341CKA ialah dukungan port koneksi yang terbilang cukup lengkap meliputi USB 3.0, HDMI, DisplayPort dan terdapat sepasang speaker 7 watt sebagai pelengkap kebutuhan audio para gamer ketika menikmati permainan kesukaannya.
Acer memasarkan XR341CKA dengan banderol US$ 1.300 atau hampir Rp 17 juta, harga yang sangat tinggi untuk monitor gaming seluas 34 inci. Meski begitu, Acer tetap percaya diri untuk memasarkan produknya itu ke pasar monitor premium pada September mendatang.
(den/dew)
Sumber : Liputan6
Sepi Sentimen, Waspadai Gerak IHSG
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan sedang melewati
proses konsolidasi, dan berpeluang menguat di awal pekan perdagangan
saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju ke level resistance 5.485. Hal itu dapat terjadi jika support dapat bertahan di level 5.401.
"Kenaikan IHSG menjadi kokoh jika IHSG mampu menembus level resistance dan berhasil bertahan di atas resistance. Secara jangka panjang, IHSG masih berada dalam jalur uptren," ujar William dalam ulasannya, Senin (27/4/2015).
Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG berpotensi sideways masih dimungkinkan jika aksi beli dan jual masih sama kuat. Selain itu, laju bursa saham global diharapkan dapat memberi sentimen positif sehingga dapat membalikkan IHSG ke zona hijau.
"IHSG akan berada di rentang support 5.400-5.417 dan resistance 5.450-5.470 pada perdagangan saham Senin pekan ini," kata Reza.
Laju IHSG sempat berada di area target resistance 5.448-5.468, dan juga sempat di area target support 5.411-5.426 sehingga mampu ditutup di atas area itu. Aksi jual masih terjadi sehingga menyebabkan laju IHSG belum dapat keluar dari zona merahnya.
Pada perdagangan saham Jumat 24 April 2015, IHSG melemah tipis 0,85 poin ke level 5.435,35. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 261,1 miliar pada akhir pekan lalu.
Adapun rekomendasi saham untuk awal pekan ini, Reza memilih saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Siloam Hospital Tbk (SILO).
Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan menuju ke level resistance 5.485. Hal itu dapat terjadi jika support dapat bertahan di level 5.401.
"Kenaikan IHSG menjadi kokoh jika IHSG mampu menembus level resistance dan berhasil bertahan di atas resistance. Secara jangka panjang, IHSG masih berada dalam jalur uptren," ujar William dalam ulasannya, Senin (27/4/2015).
Sementara itu, Analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada mengatakan, IHSG berpotensi sideways masih dimungkinkan jika aksi beli dan jual masih sama kuat. Selain itu, laju bursa saham global diharapkan dapat memberi sentimen positif sehingga dapat membalikkan IHSG ke zona hijau.
"IHSG akan berada di rentang support 5.400-5.417 dan resistance 5.450-5.470 pada perdagangan saham Senin pekan ini," kata Reza.
Laju IHSG sempat berada di area target resistance 5.448-5.468, dan juga sempat di area target support 5.411-5.426 sehingga mampu ditutup di atas area itu. Aksi jual masih terjadi sehingga menyebabkan laju IHSG belum dapat keluar dari zona merahnya.
Pada perdagangan saham Jumat 24 April 2015, IHSG melemah tipis 0,85 poin ke level 5.435,35. Investor asing melakukan aksi jual mencapai Rp 261,1 miliar pada akhir pekan lalu.
Adapun rekomendasi saham untuk awal pekan ini, Reza memilih saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), dan PT Siloam Hospital Tbk (SILO).
Sedangkan William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS). (Ahm/)
Sumber : Liputan6
Laju IHSG Bakal Mendatar Selama Sepekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperoyeksi bergerak mendatar pada
perdagangan saham selama sepekan. Hal itu disebabkan masih minim
sentimen pendorong indeks saham.
"Belum ada fundamental yang bagus," kata Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Dia mengatakan, perdagangan saham seharusnya relatif baik pada pekan ini. Lantaran mendapat imbas dari Konferensi Asia Afrika (KAA) sehingga diharapkan dapat menarik investor. Namun demikian, kenyataan pekan lalu IHSG tak menunjukan pergerakan yang berarti. IHSG hanya naik 0,46 persen pada pekan lalu dengan ditutup ke level 5.435,35 pada Jumat 24 April 2015.
"Harusnya KAA ada respons positif, mengenalkan investor," ujar dia.
Dia menambahkan, IHSG juga tak terlalu positif mengingat perdagangan saham pada pekan ini yang relatif pendek. Perdagangan saham hanya memanfaatkan empat hari kerja.
"Awal Mei libur, 1 Mei itu Jumat berarti posisinya 4 hari trading, paling sideways," tambah Oktavianus.
Pekan ini, Oktavianus memprediksi indeks saham bergerak pada level support 5.405-5.407. Kemudian resistance pada 5.464-5.484.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memperkirakan, IHSG berada pada level support 5.378-5.395 dan resistance pada level 5.455-5.478. Saat ini, gerak indeks saham berharap pada rilis data-data global.
Untuk Amerika Serikat sendiri, data yang bakal rilis pekan ini seperti markit composite PMI, markit services PMI, home price index, CB consumer, GDP growth rate, initial jobless claim.
"Kita harapkan adanya rilis data-data global yang dapat positif, setidaknya dapat membuat adanya kenaikan lanjutan maupun menahan pelemahan," ujar dia dalam ulasannya.
Untuk pilihan saham, Oktavianus merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
"Belum ada fundamental yang bagus," kata Analis PT Waterfront Securities Oktavianus Marbun kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/4/2015).
Dia mengatakan, perdagangan saham seharusnya relatif baik pada pekan ini. Lantaran mendapat imbas dari Konferensi Asia Afrika (KAA) sehingga diharapkan dapat menarik investor. Namun demikian, kenyataan pekan lalu IHSG tak menunjukan pergerakan yang berarti. IHSG hanya naik 0,46 persen pada pekan lalu dengan ditutup ke level 5.435,35 pada Jumat 24 April 2015.
"Harusnya KAA ada respons positif, mengenalkan investor," ujar dia.
Dia menambahkan, IHSG juga tak terlalu positif mengingat perdagangan saham pada pekan ini yang relatif pendek. Perdagangan saham hanya memanfaatkan empat hari kerja.
"Awal Mei libur, 1 Mei itu Jumat berarti posisinya 4 hari trading, paling sideways," tambah Oktavianus.
Pekan ini, Oktavianus memprediksi indeks saham bergerak pada level support 5.405-5.407. Kemudian resistance pada 5.464-5.484.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memperkirakan, IHSG berada pada level support 5.378-5.395 dan resistance pada level 5.455-5.478. Saat ini, gerak indeks saham berharap pada rilis data-data global.
Untuk Amerika Serikat sendiri, data yang bakal rilis pekan ini seperti markit composite PMI, markit services PMI, home price index, CB consumer, GDP growth rate, initial jobless claim.
"Kita harapkan adanya rilis data-data global yang dapat positif, setidaknya dapat membuat adanya kenaikan lanjutan maupun menahan pelemahan," ujar dia dalam ulasannya.
Untuk pilihan saham, Oktavianus merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). (Amd/Ahm)
Sumber : Liputan6
Harga Emas Tak Banyak Bergerak Pekan Ini
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Para analis tampaknya masih belum melihat kepastian bagaimana harga emas
akan bergerak pada pekan ini. Saat ini, sebagian besar para pelaku
pasar masih menanti pernyataan kebijakan moneter The Fed pada 29 April
dan berharap The Fed akan memberikan kepastian kapan pihaknya menaikkan
suku bunga AS tahun ini.
Mengutip laman International Business Times, Senin (26/4/2015), dari 20 analis yang disurvei Kitco News Survey, delapan partisipan merasa harga emas akan bergerak stagnan. Sementara itu, masing-masing enam responden memprediksi harga emas akan naik dan turun pekan ini.
Para analis memperingatkan para pelaku pasar untuk memperhatikan pernyataan The Fed pekan ini. Pasalnya, The Fed diprediksi tak akan menyediakan informasi yang jelas mengenai agenda tepat kenaikkan suku bunga AS.
Head of Commodity Strategy TD Securities, Bart Melek memprediksi The Fed akan memberikan petunjuk yang tak jauh berbeda mengenai kemungkinan waktu menaikkan suku bunga AS.
Sementara itu Analis Komoditas BMO Capital Markets Jessica Fung mengatakan, dirinya melihat harga emas akan begerak stagnan pekan ini. Tapi dia juga menjelaskan bias yang terjadi di pasar akan membuat harganya turun.
"Saat ini semua tentang The Fed. Setiap orang ingin melihat ke mana arah kebijakan kenaikkan suku bunga AS. Tak ada yang akan membeli emas jika harganya mengarah ke level lebih rendah," terang Fung.
Para analis juga kini tengah menelusuri data PDB AS pada kuartal pertama guna mendapatkan petunjuk keputusan The Fed pekan ini. Minimnya pertumbuhan ekonomi AS di kurun waktu tersebut, dapat memicu kenaikkan harga emas dalam waktu dekat. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan6
Mengutip laman International Business Times, Senin (26/4/2015), dari 20 analis yang disurvei Kitco News Survey, delapan partisipan merasa harga emas akan bergerak stagnan. Sementara itu, masing-masing enam responden memprediksi harga emas akan naik dan turun pekan ini.
Para analis memperingatkan para pelaku pasar untuk memperhatikan pernyataan The Fed pekan ini. Pasalnya, The Fed diprediksi tak akan menyediakan informasi yang jelas mengenai agenda tepat kenaikkan suku bunga AS.
Head of Commodity Strategy TD Securities, Bart Melek memprediksi The Fed akan memberikan petunjuk yang tak jauh berbeda mengenai kemungkinan waktu menaikkan suku bunga AS.
Sementara itu Analis Komoditas BMO Capital Markets Jessica Fung mengatakan, dirinya melihat harga emas akan begerak stagnan pekan ini. Tapi dia juga menjelaskan bias yang terjadi di pasar akan membuat harganya turun.
"Saat ini semua tentang The Fed. Setiap orang ingin melihat ke mana arah kebijakan kenaikkan suku bunga AS. Tak ada yang akan membeli emas jika harganya mengarah ke level lebih rendah," terang Fung.
Para analis juga kini tengah menelusuri data PDB AS pada kuartal pertama guna mendapatkan petunjuk keputusan The Fed pekan ini. Minimnya pertumbuhan ekonomi AS di kurun waktu tersebut, dapat memicu kenaikkan harga emas dalam waktu dekat. (Sis/Ndw)
Sumber : Liputan6
Sentimen Global Tinggikan Bursa Asia Pekan Ketiga April
BESTPROFIT FUTURES MALANG (27/4) - Secara keseluruhan dipergerakan bursa
saham Asia pada pekan ketiga bulan April lalu tampak masih melanjutkan
tren positif diperdagangan pekan sebelumnya, dengan mencapai pencapaian
posisi tertinggi pada beberapa indeks seperti Nikkei, Shanghai dan Hang
Seng. Positifnya data fundamental dalam negeri serta penguatan harga
minyak dunia turut mengangkat pergerakan bursa saham Asia selama pekan
ketiga tersebut.
Nikkei
Pergerakan indeks Nikkei selama pekan
ketiga bulan April tampak berhasil berbalik menguat dari pelemahan
diperdagangan sebelumnya dengan memangkas pelemahan serta kembali
mencapai posisi tertinggi dalam lima belas tahun. Data fundamental dalam
negeri yang positif serta kembali melemahnya Yen Jepang terhadap dolar
AS turut menguatkan bursa saham Tokyo Jepang.
Secara keseluruhan indeks Nikkei selama
pekan ketiga tersebut bergerak menguat signifikan sebesar 519.02 poin
atau 2.59% yang menjadi 20.020,04 poin dengan mencapai tertinggi pada
20.252,12 poin serta terendah pada 19.474,23 poin dengan merespon pada
hasil rilis data laporan neraca perdagangan Jepang yang secara
mengejutkan menunjukan peningkatan signifikan dari perkiraan beberapa
ekonom serta hasil rilis sebelumnya dengan disertai meningkatnya nilai
ekspor serta menurunnya nilai impor Jepang.
Pelemahan Yen Jepang terhadap dolar AS
juga turut memberikan sentimen positif terhadap pergerakan indeks Nikkei
dengan merespon pada hasil rilis Tankan Index yang menunjukan pada
seluruh sektor industry Jepang yang menunjukan penurunan signifikan yang
menjadi 12 basis poin dari hasil rilis sebelumnya pada 16 basis poin.
Selama satu pekan tersebut, saham
eksportir tampak turut memberikan kontribusi penguatan diperdagangan
bursa saham Tokyo Jepang seperti saham Bridgestone, saham Denso, saham
Hino Motor, saham Hitachi, saham Honda Motor, saham Isuzu Motor, saham
Canon, saham Konica Minolta, saham Mazda Motor, saham Panasonic, saham
Sharp. saham Sony, Saham Toyota Motor serta saham Toshiba.
Kospi
Pergerakan indeks Kospi selama pekan
ketiga lalu tampak masih melanjutkan penguatan diperdagangan pekan
sebelumnya dengan mencapai tertinggi dalam sembilan bulan dengan
menopang pada data fundamental positif dalam negeri.
Hasil yang mengejutkan pada PDB Korea
Selatan dikuartal pertama tahun ini yang menunjukan peningkatan
signifikan dengan menjadi 0.8% dari hasil rilis sebelumnya pada 0.3%
dengan harapan oleh ekonom yang akan menunjukan peningkatan menjadi
0.7%, serta data Consumer Confidence Korsel untuk kinerja bulan April
yang juga secara mengejutkan menunjukan peningkatan signifikan dari
hasil rilis sebelumnya dengan menjadi 104 basis poin dari hasil rilis
sebelumnya pada 101 basis poin dengan harapan oleh ekonom akan meningkat
menjadi 102 basis poin.
Dari hasil rilis tersebut, pergerakan
indeks Kospi selama pekan Ketiga tampak menguat signifikan sebesar 2.78
poin atau 1% yang menjadi 271.05 poin dari posisi penutupan sebelumnya
pada 268.28 poin dengan mencapai tertinggi pada 275.10 poin serta
terendah pada 266.14 poin.
Saham-saham yang turut menguatkan
diselama pekan ketiga perdagangan bursa saham Korsel adalah saham
Samsung Electronics, saham Hyundai Motor, saham LG, saham KIA Motor,
saham Daewoo Securities, saham Samsung Securities, saham Hyundai
Securities, saham KEPCO dan saham POSCO.
Bursa Shanghai
Pegerakan bursa saham Tiongkok selama
pekan ketiga bulan April lalu juga turut melanjutkan tren positif
diakhir perdagangan sebelumnya yang positif dengan hampir keseluruhan
pergerakan bursa saham Tiongkok ditopang oleh dorongan fundamental
kawasan Asia yang dikarenakan sepinya arahan fundamental dalam negeri.
Secara keseluruhan pergerakan indeks
Shanghai selama pekan ketiga tersebut adalah menguat signifikan sebesar
105,78 poin atau 2.40% yang menjadi 4.394,13 poin dari posisi penutupan
sebelumnya pada 4.288,35 poin dengan mencapai posisi tertinggi pada
4.442,37 poin serta terendah pada 4.190,80 poin.
Sepinya arahan fundamental dalam negeri
tidak menyurutkan kinerja bursa saham Tiongkok, dimana hampir selama
satu pekan bursa saham Tiongkok merespon pada pergerakan fundamental
kawasan Asia dan global seperti pada pegerakan minyak dunia serta data
fundamental Hongkong. Harga minyak dunia yang masih melanjutkan tren
penguatannya dari perdagangan sebelumnya dengan menguat sebesar $
1.01/barel atau 1.80% yang menjadi $ 57.18/barel dari posisi harga
pembukaan pada $ 56.17/barel yang merespon pada memanasnya konflik di
Yaman, demikian juga dengan data fundamental Tiongkok yang turut
menguatkan bursa saham Tiongkok seperti data inflasi Tiongkok serta data
tingkat pengangguran Tiongkok yang menunjukan hasil yang positif.
Saham-saham yang turut menguatkan adalah
saham Bank of China, Industrial & Comercial Bank Of China, saham
Yunnan Coal Energy, saham Harbin Air conditioner, saham Shanghai
Oriental Pearl Group, saham Jinghan Development, saham Shanxi Antai
Group.
Hang Seng
Pergerakan indeks Hang Seng selama pekan
ketiga bulan April lalu tampak pasi melanjutkan penguatan diperdagangan
sebelumnya yang kembali mencapai posisi tertinggi dalam tujuh tahun
dengan merespon pada positifnya data fundamental dalam negeri serta
global seperti penguatan minyak dunia.
Secara keseluruhan pergerakan indeks
Hang Seng berhasil ditutup menguat signifikan sebesar 408 poin atau
1.45% yang menjadi 28.061 poin dari posisi penutupan sebelumnya pada
27.653 poin dengan mencapai posisi tertinggi pada 28.207 poin serta
terendah pada 26.985 poin dengan merespon pada data inflasi Hongkong
pada bulan Maret yang menunjukan adanya penurunan yang menjadi 4.5% dari
hasil rilis sebelumnya pada 4.6% serta pada tingkat pengangguran
Hongkong yang berhasil bertahan pada hasil rilis sebelumnya pada 3.3%
sehingga turut menjadi sentimen positif dalam satu pekan perdagangan.
Hampir seluruh sektor saham dibursa
Hongkong turut menguatkan selama satu pekan tersebut, dimana saham
tersebut adalah saham Bank of China, HSBC, AIA Group, Hang Seng Bank,
Construction Bank, saham Kunlun Energy, saham CNOOC, saham CITIC, saham
Kunlun Energy, Saham China Resources Land & Development serta saham
PetroChina.
Sumber : Vibiznews
Thursday, 23 April 2015
Harga Minyak Sentuh Level Tertinggi di 2015
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/4) - Harga minyak dunia ditutup naik 3 persen pada penutupan Kamis (Jumat pagi WIB) sentuh level tertinggi pada 2015, setelah Arab Saudi dan sekutunya memutuskan melanjutkan serangan ke Yaman. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang keamanan pasokan minyak Timur Tengah.
Dilansir dari Reuters, Jumat (24/4/2015), pelemahan dolar AS juga menopang harga minyak dan komoditas lainnya yang dijual dengan mata uang dolar. Euro naik lebih dari 1 persen terhadap dolar, mendorong kenaikan permintaan minyak dari pemegang mata uang Eropa.
Harga minyak mentah AS ditutup naik US$ 1,58 atau 2,8 persen menjadi US$ 58,02 per barel. Minyak sempat sentuh US$ 58,41, level tertinggi 2.015.
Sementara harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan global menguat US$ 2,12 atau 3,3 persen pada US$ 64,85 per barel. Sesi tinggi yang merupakan puncak 2015 dari US$ 65,58 per barel.
Harga bensin AS pada bulan depan ditutup naik 7 sen atau 4 persen, setelah mencapai intraday tinggi di atas US$ 2 per galon, puncak sejak 26 November.
"Meningkatnya ketegangan geopolitik di Yaman mendorong penguatan harga minyak," kata Gene McGillian, analis senior di Tradition Energy, Stamford, Connecticut.
"Anda juga memiliki asumsi produksi AS akan terus menurun dari penghematan jumlah rig minyak dan biaya eksplorasi. Meski saya tidak terlalu yakin dalam meningkatkan fundamental seperti itu," lanjut dia.
Pesawat-pesawat tempur dari koalisi Saudi menyerang pangkalan militer di Yaman, dua hari setelah Arab Saudi mengumumkan bakal menghentikan serangan.
Harga minyak telah meningkat sebanyak US$ 10 pada bulan ini karena kekhawatiran tentang pasokan Timur Tengah dan tanda-tanda permintaan global yang lebih kuat, terutama untuk bahan bakar otomotif.
Namun sejauh ini, pasokan minyak mentah dunia masih melimpah. Perkiraan terbaru menempatkan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hampir 2 juta barel per hari di atas permintaan minyak pada semester pertama.
Data pemerintah AS pada hari Rabu menunjukkan stok minyak mentah domestik naik 5,3 juta barel pekan lalu, jauh di atas perkiraan 2,9 juta barel, mencapai rekor 489 juta barel. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Dilansir dari Reuters, Jumat (24/4/2015), pelemahan dolar AS juga menopang harga minyak dan komoditas lainnya yang dijual dengan mata uang dolar. Euro naik lebih dari 1 persen terhadap dolar, mendorong kenaikan permintaan minyak dari pemegang mata uang Eropa.
Harga minyak mentah AS ditutup naik US$ 1,58 atau 2,8 persen menjadi US$ 58,02 per barel. Minyak sempat sentuh US$ 58,41, level tertinggi 2.015.
Sementara harga minyak jenis Brent yang menjadi patokan global menguat US$ 2,12 atau 3,3 persen pada US$ 64,85 per barel. Sesi tinggi yang merupakan puncak 2015 dari US$ 65,58 per barel.
Harga bensin AS pada bulan depan ditutup naik 7 sen atau 4 persen, setelah mencapai intraday tinggi di atas US$ 2 per galon, puncak sejak 26 November.
"Meningkatnya ketegangan geopolitik di Yaman mendorong penguatan harga minyak," kata Gene McGillian, analis senior di Tradition Energy, Stamford, Connecticut.
"Anda juga memiliki asumsi produksi AS akan terus menurun dari penghematan jumlah rig minyak dan biaya eksplorasi. Meski saya tidak terlalu yakin dalam meningkatkan fundamental seperti itu," lanjut dia.
Pesawat-pesawat tempur dari koalisi Saudi menyerang pangkalan militer di Yaman, dua hari setelah Arab Saudi mengumumkan bakal menghentikan serangan.
Harga minyak telah meningkat sebanyak US$ 10 pada bulan ini karena kekhawatiran tentang pasokan Timur Tengah dan tanda-tanda permintaan global yang lebih kuat, terutama untuk bahan bakar otomotif.
Namun sejauh ini, pasokan minyak mentah dunia masih melimpah. Perkiraan terbaru menempatkan produksi Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) hampir 2 juta barel per hari di atas permintaan minyak pada semester pertama.
Data pemerintah AS pada hari Rabu menunjukkan stok minyak mentah domestik naik 5,3 juta barel pekan lalu, jauh di atas perkiraan 2,9 juta barel, mencapai rekor 489 juta barel. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Wall Street Menguat, Nasdaq Cetak Rekor Tertinggi 15 Tahun
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/4) - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan indeks Nasdaq mencetak rekor tertinggi dalam 15 tahun.
DIlansir dari Reuters, Jumat (24/4/2015), indeks Dow Jones Industrial Average naik 20,42 poin atau 0,11 persen menjadi 18.058.69, indeks S&P 500 naik 4,97 poin atau 0,24 persen ke 2.112.93 dan Nasdaq Composite menambahkan 20,89 poin atau 0,41 persen menjadi 5.056,06.
Indeks Nasdaq sempat menyentuh level tertinggi 5.073,091 pada perdagangan hari ini dipimpin saham Apple, yang memberi pengaruh positif terbesar ke indeks dalam beberapa tahun terakhir.
Rekor penutupan berakhir lebih tinggi dari 5.048,62 yang dicetak pada 10 Maret 2000. Indeks S&P 500 juga menguat namun, belum cetak rekor baru.
Pertumbuhan yang cepat di perusahaan bioteknologi seperti Gilead dan perusahaan media sosial seperti Facebook, didorong oleh popularitas komputasi komputasi bergerak atau mobile computing, juga membantu mengangkat Nasdaq ke level saat ini.
Analis memprediksi masih ada peluang untuk indeks Nasdaq untuk terus menguat.
"Saya tidak berpikir penguatan indeks hanya sampai di level. Ini memiliki potensi untuk naik, kecuali ada beberapa peristiwa eksternal yang saya tidak bisa memprediksi," kata Walter Price, Senior Portfolio Manager and Managing Director AllianzGI Global Technology Fund di San Francisco.
Pada perdagangan hari ini, saham Gilead naik 1 persen menjadi US$ 105,21 per saham, sementara Facebook, yang Rabu membukukan pendapatan kuartalan yang meleset dari estimasi analis, turun 2,6 persen menjadi US$ 82,41 per saham.
Saham Apple naik 0,8 persen menjadi US$ 129,67, sedangkan Google naik 1,5 persen menjadi US$ 557,46. Kedua emiten ini menjadi komponen utama dengan kapitalisasi pasar di Nasdaq. Microsoft, yang merupakan komponen utama pada Maret 2000, kini berada di posisi ketiga, diikuti oleh Facebook. (Ndw)
Sumber : Liputan6
DIlansir dari Reuters, Jumat (24/4/2015), indeks Dow Jones Industrial Average naik 20,42 poin atau 0,11 persen menjadi 18.058.69, indeks S&P 500 naik 4,97 poin atau 0,24 persen ke 2.112.93 dan Nasdaq Composite menambahkan 20,89 poin atau 0,41 persen menjadi 5.056,06.
Indeks Nasdaq sempat menyentuh level tertinggi 5.073,091 pada perdagangan hari ini dipimpin saham Apple, yang memberi pengaruh positif terbesar ke indeks dalam beberapa tahun terakhir.
Rekor penutupan berakhir lebih tinggi dari 5.048,62 yang dicetak pada 10 Maret 2000. Indeks S&P 500 juga menguat namun, belum cetak rekor baru.
Pertumbuhan yang cepat di perusahaan bioteknologi seperti Gilead dan perusahaan media sosial seperti Facebook, didorong oleh popularitas komputasi komputasi bergerak atau mobile computing, juga membantu mengangkat Nasdaq ke level saat ini.
Analis memprediksi masih ada peluang untuk indeks Nasdaq untuk terus menguat.
"Saya tidak berpikir penguatan indeks hanya sampai di level. Ini memiliki potensi untuk naik, kecuali ada beberapa peristiwa eksternal yang saya tidak bisa memprediksi," kata Walter Price, Senior Portfolio Manager and Managing Director AllianzGI Global Technology Fund di San Francisco.
Pada perdagangan hari ini, saham Gilead naik 1 persen menjadi US$ 105,21 per saham, sementara Facebook, yang Rabu membukukan pendapatan kuartalan yang meleset dari estimasi analis, turun 2,6 persen menjadi US$ 82,41 per saham.
Saham Apple naik 0,8 persen menjadi US$ 129,67, sedangkan Google naik 1,5 persen menjadi US$ 557,46. Kedua emiten ini menjadi komponen utama dengan kapitalisasi pasar di Nasdaq. Microsoft, yang merupakan komponen utama pada Maret 2000, kini berada di posisi ketiga, diikuti oleh Facebook. (Ndw)
Sumber : Liputan6
Dolar Melemah Menuju Level Terendah dalam Tiga Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/4) - Dolar
mencapai level terendahnya dalam hampir tiga pekan terakhir terhadap
mata uang utama pasca meningkatnya klaim pengangguran AS dan lemahnya
data perumahan yang meragukan prospek ekonomi AS.
Dolar
melemah pasca rilis laporan yang menunjukkan aplikasi untuk tunjangan
pengangguran pekan lalu mengalami kenaikan dan penjualan rumah baru
merosot, menambah bukti bahwa pertumbuhan ekonomi AS masih tidak merata.
Parar pembuat kebijakan Federal Reserve ingin melihat tanda-tanda
pertumbuhan dan laju inflasi meningkat sebelum menaikan suku bunga
pertama kalinya dalam hampir satu dekade terakhir.
Indeks
Bloomberg Dollar Spot, yang melacak mata uang terhadap 10 mata uang
utama, turun sebesar 0,7 persen ke level 1,183.96 pukul 14:46 waktu New
York. Level terendah sejak penutupan pada 3 April lalu. Dolar merosot
sebesar 1,1 persen ke level $1,0842 per euro dan turun sebesar 0,3
persen ke level 119,51 yen.
Indeks dolar telah merosot 1,4 persen pada April pasca menguat selama sembilan bulan terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Rebound dari Penurunan Terbesar dalam Enam Pekan
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/4) - Emas
berjangka rebound dari penurunan terbesar dalam enam pekan terakhir
seiring tanda-tanda perlambatan pertumbuhan ekonomi dari China hingga AS
yang mendorong permintaan untuk aset haven.
Pembelian
rumah baru AS merosot lebih dari perkiraan pada Maret lalu, sementara
kinerja sektor manufaktur melambat di kawasan euro dan China pada bulan
April, menurut laporan terpisah yang dirilis pada hari Kamis. Lemahnya
data ekonomi menghidupkan kembali permintaan terhadap emas pasca Rabu
lalu harga emas anjlok tajam dalam enam terakhir di tengah angka positif
untuk sektor perumahan Amerika.
Pertumbuhan
ekonomi yang tidak merata di AS telah mendorong spekulasi bahwa Federal
Reserve akan menunda lebih lama untuk menaikkan suku bunga, sementara
bank sentral di Eropa dan Asia telah memperluas upaya stimulus untuk
memerangi perlambatan. Investor meningkatkan kepemilikan reksadana
berbasis emas mereka yang diperdagangkan di bursa selama empat sesi
berturut-turut, dan emas ETF bersiap untuk naik pada bulan April untuk
ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir.
Emas
berjangka untuk pengiriman Juni naik sebesar 0,6 persen untuk menetap
di level $1,194.30 per ons pukul 13:45 di Comex di New York. Logam ini
menuju kenaikan bulanan pertama sejak Januari lalu di tengah
kekhawatiran ekonomi global.
Emas
Berjangka turun sebesar 29 persen dalam dua tahun sebelumnya akibat
penguatan dolar dan laju inflasi tetap tidak berubah. Harga emas naik
sebesar 70 persen dari Desember 2008 sampai Juni 2011 lalu sebagian
didorong oleh the Fed yang mempertahankan suku bunga dekat rekor
terendahnya. Suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan daya tarik aset
dengan prospek hasil yang lebih baik seperti obligasi dan ekuitas,
sementara mengurangi daya tarik emas, yang umumnya menawarkan keuntungan
hanya melalui kenaikan harga.
Emas
telah turun sebesar 2,5 persen pada Maret lalu akibat penguatan doalr
untuk bulan kesembilan. Dolar turun sebanyak 0,7 persen terhadap 10 mata
uang utama pada hari Kamis. (izr)
Sumber: Bloomberg
Indeks Nasdaq Berakhir Pada Rekor Tertinggi Dalam 15 Tahun Terakhir
BESTPROFIT FUTURES MALANG (24/4) - Indeks
Nasdaq Composite naik ke level tertingginya dalam 15 tahun terakhir,
melampaui penutupan tertinggi, seiring dengan saham AS mengabaikan laba
yang bervariasi dan data manufaktur yang mengecewakan dari seluruh
dunia. Sementara itu, minyak mentah mengalami kenaikan ke level 4 bulan
tertinggi.
Indeks
Nasdaq Composite naik 0,4 % pada pukul 4 sore waktu New York, berakhir
pada rekor tertinggi untuk pertama kalinya dalam 15 tahun terakhir.
Indeks Standard & Poor 500 menguat 0,2 %, secara singkat melewati
level tertingginya pada 2 Maret lalu di sesi penutupan. Indeks Stoxx
Europe 600 turun 0,4 %. Sedangkan mata uang euro naik pada spekulasi
bahwa Yunani dan para kreditur akan mencapai kesepakatan untuk menerima
pembayaran bantuan. Minyak mentah melonjak sebesar 2,8 % untuk menetap
di level $ 57,74 di New York.
Pada
hari Kamis, kenaikan pada saham Microsoft Inc dan EBay Inc mendorong
Indeks Nasdaq ditutup pada rekornya, sementara Indeks S&P 500 naik
ke level intraday tertinggi terkait laba dari perusahaan besar melampaui
perkiraan diikuti penguatan dolar membebani penjualan di luar negeri.
Ekspansi manufaktur yang lebih lambat di zona euro dan penurunan data
pabrik di China mengisyaratkan langkah stimulus Asia dan pembelian
obligasi Bank Sentral Eropa belum dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
(knc)
Sumber : Bloomberg
Wednesday, 22 April 2015
Serangan Saudi ke Yaman Angkat Kembali Harga Minyak
BESTPROFIT FUTURES MALANG (23/4) - Harga minyak mentah dunia bergerak variatif antara Brent dan Minyak
AS. Harga minyak Brent tercatat naik dipicu terjadinya pertempuran di
Yaman, sementara minyak mentah AS turun usai adanya kenaikan pasokan
minyak meskipun produksi melambat.
Melansir laman Reuters, harga minyak Brent ditutup naik 65 sen menjadi US$ 62,73 per barel setelah Gedung Putih mengatakan situasi di Yaman tidak stabil dan lebih perlu dilakukan pengamanan di wilayah tersebut.
Sedangkan minyak mentah AS ditutup melemah 45 sen ke posisi US$ 56,16 per barel.
Harga minyak berjangka North Sea Brent, yang menjadi patokan global ditutup naik 1 persen, usai pesawat tempur dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi membom Yaman sehari setelah Riyadh mengatakan serangan udara terhadap pemberontak Iran-sekutu Houthi berakhir di negara tersebut.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS di New York ditutup lebih rendah hampir 1 persen setelah data pemerintah menunjukkan penurunan produksi dibandingkan stok yang lebih tinggi.
Harga minyak bergerak cepat dalam dua minggu pertama bulan April di tengah kekhawatiran tentang dampak dari pertempuran di Yaman. Tanda-tanda penurunan produksi minyak AS akan menambah keuntungan pada komoditas ini.
Minyak mentah AS awalnya rebound dari sesi harga terendahnya setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan output minyak dari 18 ribu barel per hari (bph) pekan lalu, dan menjadi produksi yang lebih rendah untuk minggu kedua berturut-turut.
"Ini penurunan lain dalam produksi dan pasar tentu cemas menunggunya," kata Dominick Chirichella, Partner Senior di New York's Energy Management Institute.
Namun EIA juga mengatakan stok minyak mentah AS naik 5,3 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari perkiraan analis 2,9 juta barel, dalam survei Reuters.(Nrm)
Sumber : Liputan6
Melansir laman Reuters, harga minyak Brent ditutup naik 65 sen menjadi US$ 62,73 per barel setelah Gedung Putih mengatakan situasi di Yaman tidak stabil dan lebih perlu dilakukan pengamanan di wilayah tersebut.
Sedangkan minyak mentah AS ditutup melemah 45 sen ke posisi US$ 56,16 per barel.
Harga minyak berjangka North Sea Brent, yang menjadi patokan global ditutup naik 1 persen, usai pesawat tempur dari koalisi yang dipimpin Arab Saudi membom Yaman sehari setelah Riyadh mengatakan serangan udara terhadap pemberontak Iran-sekutu Houthi berakhir di negara tersebut.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS di New York ditutup lebih rendah hampir 1 persen setelah data pemerintah menunjukkan penurunan produksi dibandingkan stok yang lebih tinggi.
Harga minyak bergerak cepat dalam dua minggu pertama bulan April di tengah kekhawatiran tentang dampak dari pertempuran di Yaman. Tanda-tanda penurunan produksi minyak AS akan menambah keuntungan pada komoditas ini.
Minyak mentah AS awalnya rebound dari sesi harga terendahnya setelah Energy Information Administration (EIA) melaporkan penurunan output minyak dari 18 ribu barel per hari (bph) pekan lalu, dan menjadi produksi yang lebih rendah untuk minggu kedua berturut-turut.
"Ini penurunan lain dalam produksi dan pasar tentu cemas menunggunya," kata Dominick Chirichella, Partner Senior di New York's Energy Management Institute.
Namun EIA juga mengatakan stok minyak mentah AS naik 5,3 juta barel pekan lalu, lebih tinggi dari perkiraan analis 2,9 juta barel, dalam survei Reuters.(Nrm)
Sumber : Liputan6
Subscribe to:
Posts (Atom)