Tuesday 28 April 2015

Tiongkok Jadi Biang Kerok Kebijakan Moneter Bank Sentral se-Asia

BESTPROFIT FUTURES MALANG (29/4) - Perlambatan ekonomi yang tengah terjadi di Tiongkok saat ini disinyalir kerap memberi tekanan pada bank-bank sentral di Asia untuk menurunkan suku bunganya. Hingga saat ini hambatan terbesar pada prospek pertumbuhan ekonomi Asia ke depan masih berada di perekonomian Tiongkok.
Seperti diketahui, PDB Tiongkok pada kuartal pertama tahun ini melambat ke level terendahnya sejak 2009. Melambatnya PDB Tiongkok ini akhirnya memaksa Bank Rakyat China (PBOC) untuk memangkas rasio cadangan kas yang harus dimiliki perbankan untuk memacu penyaluran uang ke sektor riil.
Kebijakan moneter longgar dalam bentuk apapun diperkirakan masih akan terus menghiasi pergerakan arah kebijakan bank sentral negara-negara di Asia. Bahkan ke depan kebijakan moneter longgar ini diprediksi juga akan diikuti oleh Australia, Korea Selatan, Indonesia, India, dan juga Jepang.
Sebelumnya Gubernur Bank of Japan (BOJ), Haruhiko Kuroda mengatakan bahwa rekor pembelian utang pemerintah dinilai akan berhasil dalam meningkatkan laju inflasi Jepang. Namun yang terjadi justru tidak sesuai harapan, berdasarkan data yang baru rilis hari ini dilaporkan bahwa tingkat penjualan ritel Jepang bulan Maret merosot ke level terburukanya sejak tahun 1998 silam.
Prospek kebijakan moneter bank sentral di seluruh wilayah Asia diproyeksikan akan seragam. Pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Pasifik pada tahun ini diprediksi akan tumbuh sebesar 5,6 persen atau tidak mengalami perubahan dari laju pertumbuhan di tahun 2014 lalu.

Sumber : Vibiznews