Thursday 27 August 2015

Saham AS Naik Pasca Menguatnya Data GDP Ditengah Reli Global

BESTPROFIT FUTURES MALANG (28/8) - Saham AS siap untuk lonjakan tajam dua hari sejak 2009 ditengah reli pasar global dan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dari yang diharapkan pada kuartal kedua.
Indeks Standard & Poor 500 naik 1,9%, sehari setelah ekuitas AS menghentikan penurunan enam hari yang mengahpus senilai $ 2.2 trilyun dan mengirim indeks acuan menuju koreksi. Ungkap dovish dari pejabat The Fed serta membaiknya data ekonomi ditopang sentimen yang telah berubah bearish passca gejolak global yang dipicu oleh devaluasi mata uang China memukul Amerika.
S & P 500, di level 1,983.79, yang menuju kenaikan dua hari dari 6,2%, yang akan menjadi kenaikan back to back terkuat sejak bull market yang dimulai lebih dari enam tahun yang lalu. Dow Jones Industrial Average naik 331,71 poin, atau 2%, ke level 16,617.22, juga berada pada jalur terbaik hari ke sejak 2009. Indeks Nasdaq Composite naik 2,4% pada 12:34 siang di New York.
Perusahaan bahan material dan energi meningkat tajam karena reboundnya harga komoditas, dengan minyak mentah naik sebanyak 6%. Produsen tembaga Freeport-McMoRan Inc melonjak 28% setelah pihaknya meluncurkan rencana untuk memangkas produksinya. Chesapeake Energy Corp dan Consol Energy Inc meningkat lebih dari 10%. Netflix Inc reli untuk hari ketiga, naik 7%, dan Apple Inc naik 3%. Tiffany & Co tergelincir ditengah laba kuartalan yang meleset dari perkiraan analis.
Data hari ini menunjukkan GDP meningkat 3,7% untuk tingkat tahunan, melebihi semua perkiraan ekonom yang disurvei oleh Bloomberg, dan naik dari 2,3% yang dilaporkan bulan lalu. Kenaikan lebih besar dalam belanja konsumen dan bisnis menunjukkan ekspansi AS kembali pada jalurnya. Sementara itu sebuah laporan terpisah menunjukkan pengajuan klaim pengangguran menurun ke level terendah tiga pekan.
Kontrak untuk membeli rumah yang sebelumnya dimiliki naik pada bulan Juli untuk keenam kalinya dalam tujuh bulan terakhir, laporan lain menunjukkan. Kenaikan 0,5% dalam indeks penjualan rumah tertunda kurang dari kenaikan 1% seperti yang diperkirakan oleh para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg.(yds)
Sumber: Bloomberg