BESTPROFIT FUTURES MALANG (9/5) - Harga
minyak mentah naik pada akhir perdagangan akhir pekan pada hari Jumat
karena sentimen penurunan jumlah kilang minyak dan penurunan produksi,
dan pelemahan dollar AS yang sempat terjadi setelah merosotnya data
Nonfarm Payroll AS. Namun secara mingguan berakhir lebih rendah setelah
kenaikan beruntun empat minggu.
Pada
hari Jumat, Baker Hughes melaporkan jumlah kilang minyak yang
beroperasi di ladang minyak AS turun 4 menjadi total 328 pada minggu
sebelumnya. Pada saat ini tahun lalu, pengebor memiliki 668 kilang minyak.
Sebuah
kebakaran di wilayah pasir minyak Kanada telah menyusutkan produksi
minyak mentah pada hari ketiga dan laporan dari serangan militan pada
platform Chevron di wilayah Niger Delta yang kaya minyak Nigeria juga
mendukung harga, kata analis.
Kenaikan
harga minyak mentah juga terjadi setelah rilis data Nonfarm Payroll AS
merosot, dimana ekonomi AS menambahkan jumlah paling sedikit pekerjaan
dalam tujuh bulan pada bulan April, meningkatkan keraguan tentang apakah
Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebelum akhir tahun. Hasil ini sempat melemahkan dollar AS sehingga menaikkan harga minyak mentah.
Harga
minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) berakhir naik 34
sen lebih tinggi, atau 0,8 persen, pada $ 44,66, tapi ditutup lebih
rendah selama seminggu, turun sekitar -3,0 persen.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka Brent naik 24 sen menjadi $ 45,25 per barel. Minyak
mentah Brent berjangka telah naik 64 persen sejak mencapai level
terendah 13-tahun pada pertengahan Januari dan sebanyak 20 persen selama
empat minggu terakhir. Namun minggu ini turun sekitar -6,0 persen.
Penurunan
secara mingguan terjadi setelah profit taking oleh investor di awal
minggu, setelah di bulan April memperoleh kenaikan 20 persen atau lebih
pada kedua patokan minyak mentah.
Setidaknya
720.000 barel per hari (bph) dari kapasitas produksi minyak mentah
Kanada terhenti produksinya setelah kebakaran hutan melanda kota minyak
Fort McMurray di Alberta dan memaksa evakuasi pekerja dan pemangkasan
produksi atau penutupan kilang minyak di sekitar selusin fasilitas
utama.
Sementara
sebagian besar wilayah pasir minyak yang ke utara kota, fasilitas Long
Lake CNOOC Nexen dan proyek Hangingstone Athabasca Oil di selatan dari
Fort McMurray berada dalam bahaya, menurut pejabat resmi. Kedua fasilitas telah dievakuasi.
Di
Nigeria, serangan pada platform Chevron di Delta Niger dilakukan oleh
kelompok yang sama yang di belakang serangan Februari pada pipa Shell
yang menyebabkan penutupan terminal ekspor 250.000 barel per hari
Forcados.
Sumber : Vibiznews