Wednesday 9 August 2023

PT Bestprofit Malang | Penurunan Harga Emas: Menanti Rilis Data Inflasi AS


 PT Bestprofit Malang (10/8/2023) – Di dunia pasar keuangan, kilauan emas kembali memudar, menandai penurunan sesi ketiga secara beruntun ketika emas ditutup pada level terendah dalam hampir dua minggu. Trajectory penurunan ini terjadi di tengah antisipasi seputar rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS untuk bulan Juli. Penurunan ini mencerminkan sikap hati-hati yang diambil oleh para investor menghadapi indikator ekonomi yang dapat mempengaruhi dinamika pasar di masa depan.

Seiring dengan berakhirnya sesi perdagangan hari Rabu, harga emas mengalami penurunan, mencatat kerugian selama tiga sesi beruntun. Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange melemahkan diri sebesar $9,30, setara dengan penurunan 0,47%, ditutup pada $1.950,60 per ons. Sepanjang sesi, harga emas mencapai puncaknya pada $1.966,10 per ons dan titik terendahnya pada $1.948,80 per ons. Angka-angka ini menggarisbawahi penurunan yang konsisten dalam nilai logam mulia ini. bestprofit

Data Inflasi dan Reaksi Pasar

Sorotan beralih ke rilis data CPI AS untuk Juli yang akan datang, yang akan membentuk sentimen pasar. Selain itu, data Indeks Harga Produsen (PPI) direncanakan akan dirilis pada tanggal 11 Agustus 2023. Indikator-indikator ini memiliki potensi untuk memberikan wawasan tentang apakah Federal Reserve akan memulai kenaikan suku bunga lagi pada bulan September.

Ekonom yang disurvei oleh Wall Street Journal memperkirakan kenaikan harga konsumen sebesar 0,2% untuk bulan Juli, mencerminkan peningkatan 0,2% yang terjadi pada bulan Juni. Data Juni yang lebih lambat dari perkiraan para ekonom memicu harapan bahwa Federal Reserve mungkin akan mempercepat kampanye penghentian kenaikan suku bunga. Hasil dari rilis data-data penting ini akan menjadi titik referensi penting bagi keputusan Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang. bestprofit

Dampak Faktor Global

Panggung ekonomi global juga memainkan peran dalam penurunan emas baru-baru ini. Penurunan 0,3% dalam harga konsumen China untuk bulan Juli, seperti yang diungkapkan oleh Biro Statistik Nasional, telah berkontribusi terhadap tekanan penurunan harga emas. Ini menandai penurunan harga pertama China dalam dua tahun, meningkatkan kekhawatiran tentang deflasi dan memperumit pemulihan negara dari dampak pandemi COVID-19.

Indeks dolar AS sedikit turun kurang dari 0,1% menjadi 102,47, tetapi tetap naik sebesar 0,4% selama minggu ini.

Lanskap logam mulia juga mengalami perubahan. Perak, dengan pengiriman untuk bulan September, mengalami penurunan sebesar 0,33% atau 7,60 sen menjadi ditutup pada $22,731 per ons. Platinum, yang dijadwalkan untuk pengiriman bulan Oktober, mengalami penurunan sebesar 1,27%, atau sekitar $11,50, dan menetap pada $892,70 per ons. bestprofit

Data-data ini memiliki pengaruh besar terhadap potensi tindakan Federal Reserve di masa depan, terutama terkait penyesuaian suku bunga. Dinamika ekonomi global, termasuk penurunan harga konsumen di China, juga telah berkontribusi terhadap kondisi pasar emas saat ini.

Sebagai kesimpulan, penurunan baru-baru ini dalam harga emas mencerminkan tarian rumit antara indikator ekonomi, sentimen investor, dan dinamika ekonomi global. Saat para peserta pasar menjelajahi lanskap yang kompleks ini, kilau sejati dari masa depan emas tetap menjadi tanda tanya. bestprofit

Baca juga : Harga Emas Dunia Turun ke Hampir Terendah Sebulan pada Hari Selasa