Tuesday 8 July 2014

EMAS COMEX: Turun 0,04% ke US$1.316,5/T. Oz Pagi Ini

Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange melemah tipis pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB), di tengah minimnya sentimen pasar.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun US$0,5 atau 0,04%, menjadi menetap di US$1.316,5 per troy ounce.
Kalangan analis, seperti dikutip Antara, Rabu (9/7/2014), mengemukakan pasar mencermati harga emas yang stabil di tengah permintaan komoditas tersebut yang konstan.
Sementara itu untuk perak pengiriman September turun 0,1 sen menjadi ditutup pada US$21,013/troy ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$0,9 atau 0,06% menjadiUS$ 1.496,5/troy ounce.

Emas turun dalam sesi ketiga untuk lebih dari 2 pekan


Pada hari Selasa, harga emas turun untuk sesi ketiga berturut-turut menuju ke penutupan terendah dalam lebih dari dua minggu.

Emas untuk pengiriman Agustus turun 50 sen untuk menetap di level $ 1,316.50 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Harga tersebut sudah dihitung dengan kerugian hampir $ 14 per ons, atau 1,1%, selama dua sesi terakhir perdagangan dan berdasarkan kontrak yang paling aktif, ditutup pada level terendah sejak 20 Juni.

Perak untuk pengiriman September ditutup hampir flat di level $ 21,01 per ons setelah dalam dua sesi terakhir kehilangan 1,4%.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan dalam pidatonya hari Selasa, Jeffrey Lacker, Ketua The Fed Richmond, mengatakan menjaga inflasi di bawah kontrol akan menuntut Federal Reserve untuk menjadi pre-emptive. Secara terpisah, Narayana Kocherlakota, Ketua The Fed Minneapolis, meremehkan pembacaan baru-baru ini lebih tinggi pada inflasi, mengatakan bahwa ia mengharapkan level harga tetap di bawah target bank sentral untuk beberapa tahun lagi.(frk)

Monday 7 July 2014

Harga Emas LLG Melemah, Investor Waspada Tingkat Suku Bunga AS

Harga emas LLG pada perdagangan Senin 7 Juli 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Pelemahan harga emas LLG dipicu oleh pergerakan nilai USD akibat ekspektasi akan adanya peningkatan tingkat suku bunga di AS dalam waktu yang lebih cepat dibandingka ekspektasi.
Pengaruh data perekonomian AS yang terpantau telah berada dalam kondisi positif pada pekan lalu, masih memberikan sentimen negatif kuat baik langsung maupun tidak langsung terhadap pergerakan harga emas. Indikasi perbaikan perekonomian AS dari data-data Kamis lalu terkait data pekerja, melemahkan minat investasi terhadap aset safe haven meskipun kondisi geoplolitik global masih belum stabil. Hal tersebut, menjadi dampak langsung dari positifnya data pekerja AS yang berimbas pada melemahnya pergerakan harga emas dari faktor fundamental.
Dampak tidak langsung dari positifnya data pekerja AS, dipicu oleh ekspektasi akan adanya pemercepatan peningkatan tingkat suku bunga di AS. Berdasarkan kondisi pekerja yang mulai stabil dengan lonjakan pekerjaan baru pada Juni lalu dan tingkat pengangguran yang telah turun hingga level 6,1%, walaupun masih dianggap terlalu dini, investor memandang probabilita peningkatan suku bunga AS akan dipercepat di pertengahan 2015. Imbas dari adanya ekspektasi tersebut, nilai USD terpantau mengalami penguatan sehingga berdampak pada pelemahan daya beli emas oleh para investor.
Pada perdagangan Senin 7 Juli 2014, harga emas LLG terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Harga emas LLG turun 0,05% ke tingkat harga $1.320/t oz atau melemah $0,6/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup melemah. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 turun 0,27% ke tingkat harga $1.317/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas masih akan cenderung untuk tertekan melemah. Hal tersebut dilandasi oleh masih kuatnya pengaruh sentimen negatif dari perbaikan perekonomian AS. Terkait pergerakan harga emas, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.310-$1.325 pada emas LLG dan $1.307-$1.326,5 pada emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Berjangka Jepang Turun Terkait Rebound Yen Pasca Kiwi Tergelincir

BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Indeks berjangka Jepang turun pasca yen pertahankan gain terhadap dolar, dengan saham AS terkoreksi dari rekor di tengah spekulasi atas timeline tindakan Federal Reserve terkait tingkat suku bunga. Mata uang Selandia Baru melemah dan minyak mentah memperpanjang penurunan.

Nikkei 225 Stock Average berjangka setidaknya kehilangan 0,3 persen di Osaka dan Chicago, setelah indeks tersebut tergelincir dari level tertinggi lebih dari lima bulan kemarin. Yen berada di 101,86 per dolar pada pukul 07:25 pagi di Tokyo setelah sebelumnya naik 0,2 persen pada sesi terakhir dan yuan China bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan di Hong Kong. Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah. Kiwi turun 0,2 persen setelah penurunan kepercayaan bisnis di negara tersebut. Minyak mentah di New York turun untuk hari kedelapan, penurunan terpanjang sejak 2009.

Jepang mengeluarkan data perdagangan dan transaksi berjalan atau current account hari ini, dengan Taiwan melaporkan data inflasi dan indeks kepercayaan bisnis di Australia juga jatuh tempo hari ini. Dengan The Fed akan mempublikasikan risalah dari pertemuan bulan Juni besok, Goldman Sachs Group Inc. menjadi bank terbaru untuk membawa ke depan proyeksinya saat tingkat suku bunga AS akan meningkat. Laporan AS terhadap hipotek dan kredit konsumen akan dirilis hari ini bersama dengan data perdagangan Jerman dan produksi industri Inggris. Update data inflasi China akan dirilis besok.(frk)

Sumber: Bloomberg

Produser 'Transformers' Hadapi Sengketa dari Mitra di China

BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Chongqing Wulong Karst Tourism Group, yang mengoperasikan daerah wisata Wulong yang dipakai gambarnya di film Transformer, menuntut karena tidak ditampilkan logonya.

Sebuah perusahaan yang mengelola lokasi wisata di China yang ditampilkan dalam film "Transformers: Age of Extinction" mengancam akan menuntut para produsen film karena tidak menampilkan logo mereka di layar, menurut laporan koran China Daily.

Keluhan tersebut disampaikan oleh Chongqing Wulong Karst Tourism Group, yang mengoperasikan daerah wisata Wulong di barat daya China. Hal tersebut menandai sengketa kedua yang dihadapi film tersebut di pasar film terbesar dunia dengan penghasilan box office tinggi yang menarik para pembuat film Hollywood itu.

China Daily mengutip Li Chu, seorang manajer pemasaran untuk lokasi tersebut, yang mengatakan perusahaan sedang melakukan pembicaraan dengan produser 1905 Internet Technology dan Paramount Pictures setelah mereka gagal menunjukkan logo wilayah tersebut, yang membuat beberapa penonton bingung karenat tidak jelas di mana gambar tersebut diambil. Perusahaan Beijing 1905 Internet Technology adalah saluran film dari China Central Television.

"Jika kami gagal berkompromi mengenai proposal yang dapat mengobati kerugian, kami akan mengambil prosedur hukum, ujar Li, seperti dilaporkan koran tersebut Senin (7/7).

Pada Juni, sebuah perusahaan China menuntut perubahan dalam film tersebut karena mengatakan Paramount tidak memenuhi kewajibannya untuk menampilkan properti mereka dalam film tersebut. Sengketa itu akhirnya diselesaikan antara kedua belah pihak tanpa ada penyuntingan pada film tersebut.

Film yang penuh efek khusus itu, film keempat dalam serangkaian film tentang robot Autobot yang bisa berubah-ubah dan menyelamatkan dunia itu, telah meraup lebih dari US$212 juta di China saja sejak diluncurkan seminggu lalu, hampir sama dengan di AS, yang menunjukkan semakin pentingnya China bagi Hollywood. (Reuters)

Sumber : VOA Indonesia

Saham AS Ditutup Turun Ditengah Spekulasi Tingka Suku Bunga

BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Saham AS ditutup turun dari rekornya, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan kecil, karena para investor mengkaji penilaian dan spekulasi Federal Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dari yang diperkirakan.
Indeks Standard & Poor 500 turun 0,4% menjadi 1,977.54 pada 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45.02 poin, atau 0,3% ke level 17,023.24. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil merosot 1,8%, yang terbesar sejak April. Setelah pasar saham AS ditutup pada 4 Juli karena libur Hari Kemerdekaan.
Pekan lalu Indeks  S&P 500 dan Dow average menguat 1,3%, dengan i 30 ndeks saham penutupan di atas 17.000 untuk pertama kalinya, karena tambahan gaji bulanan melebihi 200.000 untuk bulan kelimanya di bulan Juni.
Goldman Sachs Group Inc. memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga, gabungan perusahaan seperti JPMorgan Chase & Co. dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. juga menaikkan perkiraannya mengikuti data pekerjaan yang dirilis pekan lalu.(yds)

Sumber: Bloomberg

Emas Turun Terkait Outlook Tingkat Suku Bunga AS

BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Emas berjangka turun setelah para analis mengemukakan perkiraannya bahwa The Fed akan meningkatkan tingkat suku bunga Amerika Serikat, membatasi permintaan logam kuning sebagai pelindung nilai inflasi.

Goldman Sachs Group Inc. merevisi perkiraan untuk biaya pinjaman yang tinggi pada kuartal ketiga 2015, dibandingkan tiga bulan pertama tahun 2016, mengutip percepatan ekonomi. JPMorgan Chase & Co. dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. sedang menaikkan perkiraannya. The Fed telah mempertahankan acuan tingkat suku bunga pinjaman mendekati nol persen sejak Desember 2008.

Emas naik untuk lima minggu berturut-turut setelah para pembuat kebijakan bank sentral mengatakan setelah pertemuan bulan Juni bahwa tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk Å“waktu yang dirasa cukup. Risalah dari pertemuan tersebut akan dirilis pada 9 Juli. Emas merosot 28 persen terhadap kekhawatiran bahwa The Fed akan memangkas stimulus moneter pasca membaiknya perekonomian AS.

Emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0.3 persen untuk menetap di level $ 1,317 per ons pada pukul 1:42 siang di Comex New York. Perdagangan adalah 38 persen dibawah perkiraan 100 hari untuk saat ini, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Pada 3 Juli, harga emas anjlok 0.8 persen.
Logam kuning tersebut naik ke level $ 1,334.90 pada 1 Juli lalu, yang merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 24 Maret. Pasar Amerika ditutup pada tanggal 4 Juli karena libur Hari Kemerdekaan.(frk)

Sumber : Bloomberg

Sunday 6 July 2014

Indeks Kospi Bergerak Flat, Saham LG dan Samsung Anjlok

Perdagangan di indeks Kospi ada pagi ini terpantau sedang mengalami pergerakan melemah cenderung flat. Pergerakan melemah cenderung flat di indeks Kospi dipicu oleh kondisi kurangnya sentimen dari perekonomian lokal dan anjlok dua saham teknologi di indeks tersebut.
Liburnya Bursa Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu untuk memperingati hari Independence Day, berdampak pada pergerakan indeks Kospi yang minim sentimen. Tidak adanya data fundamental dari perekonomian lokal serta arahan sentimen Bursa AS membuat pergerakan Indeks Kospi tidak mendapat daya dorong baik untuk menguat maupun melemah.
Namun, pergerakan Kospi pada pagi ini terpantau cenderung untuk melemah akibat penguatan cukup signifikan dari dua saham besar. Saham LG dan juga Samsung yang pada awal perdagangan pagi ini mengalami pergerakan hingga lebih dari 1% memicu indeks Kospi untuk bergerak melemah tipis pada pagi ini.
Pada awal perdagangan pagi ini, Indeks spot Kospi terpantau mengalami pergerakan melemah tipis. Indeks spot Kospi pada awal perdagangan pagi ini turun 0,11% ke level 2007,44 atau melemah 2,22 poin.
Sedangkan untuk indeks berjangka Kospi terpantau pada pagi ini juga mengalami pelemahan. Indeks Kospi berjangka pada awal perdagangan pagi ini turun 0,28% ke level 259,91 atau melemah 0,72 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi Indeks berjangka Kospi akan cenderung mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh minimnya sentimen di perekonomian lokal Korea. Terkait pergerakan indeks Kospi, range normal diprediksi akan berada di kisaran 257-263

Sumber : Vibiznews

Harga Emas LLG Masih Menguat, Kondisi Global Belum Stabil

Harga emas LLG pada pekan lalu terpantau masih dapat ditutup menguat meskipun telah lesu sejak perdagangan pada pekan sebelumnya. Penguatan harga emas LLG pada pekan lalu dipicu oleh anjloknya nilai USD dan juga kondisi geopolitik global yang belum stabil. Namun, harga emas juga mulai tergerus pada akhir pekan lalu akibat adanya indikasi perekonomian Tiongkok dan juga AS yang mulai terlihat kondusif.
Pergerakan harga emas LLG pada pekan lalu terpantau tidak stabil meskipun masih dapat ditutup menguat tipis secara agregat sepekan. Harga emas yang sebelumnya telah lesu secara teknikal akibat peningkatan tajam pasca konflik Irak, pada pekan lalu mengalami fluktuasi cukup signifikan akibat banyaknya faktor fundamental penggerak harga emas. Namun secara garis besar, emas pada pekan lalu masih dapat ditutup menguat akibat konflik global di Irak dan juga Ukraina yang masih menjadi perhatian global.
Pada awal perdagangan pekan lalu, emas langsung naik signifikan pada hari pertama perdagangan. Harga emas LLG terdorong naik signifikan akibat perkembangan konflik Irak dan juga Ukraina-Rusia. Konflik Irak yang memanas pada saat tersebut imbas posisi pasukan Irak yang siap melancarkan serangan ke ISIS menjadi salah satu indikator pemicu meningkatnya harga emas.
Selain itu, kembali memanasnya konflik Ukraina-Rusia pasca kembali terjadinya pertempuran antara tentara Ukraina  dengan gerakan Pro-separatis Rusia di kawasan Rusia juga turut menyita banyak perhatian global.
Diluar faktor geopolitik, harga emas LLG juga terangkat oleh anjloknya nilai USD yang membuat lesunya pergerakan harga emas sebelumnya secara teknikal mulai mendapat dorongan menguat dari aksi beli.
Pasca lonjakan harga signifikan pada hari pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan emas terpantau berlanjut dalam kondisi flat akibat aksi tunggu sentimen dari perekonomian AS. Pergerakan harga emas, relatif tidak mengalami perubahan signifikan dalam hari kedua dan ketiga perdagangan pekan lalu meskipun kondisi geopolitik global masih belum stabil.
Namun, pasca rilis data perekonomian AS yang terpantau berada dalam kondisi kondusif dengan peningkatan pembukaan lapangan kerja hingga 288.000 dan tingkat pengangguran berhasil ditekan ke level 6,1% membuat harga emas langsung anjlok. Harga emas anjlok akibat perekonomian AS telah terindikasi kuat berada dalam posisi yang baik.
Walaupun demikian, pelemahan harga emas hanya dapat bertahan dalam 1 hari perdagangan akibat liburnya Bursa AS di hari terakhir perdagangan untuk memperingati Independence Day. Dampak dari liburnya Bursa AS, faktor sentimen dari pergerakan mixed pada perdagangan akhir pekan di Zona Eropa, berhasil memicu harga emas untuk kembali menguat tipis akhir pekan lalu.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas LLG terpantau ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga emas LLG naik tipis 0,35% secara agregat sepekan ke tingkat harga $1.320,6/t oz atau menguat $4,65/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, harga emas berjangka juga terpantau ditutup menguat tipis pekan lalu. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 naik 0,05% ke tingkat harga $1.320,6 atau menguat $0,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga emas akan sangat dipengaruhi oleh keputusan rapat FOMC pada pekan ini. Namun, kondisi geopolitik global yang belum stabil dapat mendoronga harga emas untuk kembali menguat. Terkait pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.295-$1.346 pada emas LLG dan $1.296-$1.347 pada emas berjangka kontrak Agustus 2014.

Sumber : Vibiznews

Indeks Saham Asia Turun dari Level Enam Tahun Tertingginya

BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Saham Asia jatuh mengirim indeks acuan regional turun dari level penutupan tertingginya dalam lebih dari enam tahun terakhir, karena saham teknologi industri dan informasi memimpin penurunan.
Indeks MSCI Asia Pacific Index turun sebesar 0,1 persen ke level 147,03 pukul 09:04 di Tokyo, sebelum pasar finansial Hong Kong dan China belum dibuka ketika berita ini diturunkan. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0,1 persen dengan perdagangan pasar finansial AS kembali dirilis hari ini pasca libur.
Saham Asia pekan lalu mencatat kenaikan mingguan kedelapan, kenaikan beruntun terpanjang sejak 2012 lalu. Indeks S&P 500 ditutup pada rekor tertingginya dan indeks Topix Jepang naik ke level penutupan terbaiknya dalam lima bulan terakhir. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik tajam dalam sebulan terakhir pekan lalu di tengah tanda-tanda bahwa pertumbuhan ekonomi China yang stabil.
Indeks Topix Jepang turun sebesar 0,2 persen hari ini. Indeks Australia S&P/ASX 200 naik sebesar 0,1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan turun sebesar 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,4 persen.
Indeks berjangka Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,1 persen di sebagian besar perdagangan baru-baru ini dan kontrak pada indeks Hang Seng China Enterprises, Index perusahaan China yang diperdagangkan di Hong Kong naik sebesar 0,2 persen.
Indeks MSCI Asia Pacific Index ditransaksikan pada 13,5 kali estimasi laba pada penutupan terakhir dibandingkan dengan 16,2 kali untuk indeks MSCI World, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sedangkan data manufaktur China bulan ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam perekonomian terbesar kedua di dunia, Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengisyaratkan pemangkasan dalam perkiraan ekspansi lembaga global. (izr)
Sumber: Bloomberg

Saham Finansial Turun, Saham Jepang dibuka Melemah Pasca Gain Mingguan

BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Saham Jepang jatuh pasca indeks Topix mencatat penutupan penguatan mingguan terbesar dalam sebulan terakhir seiring saham bank kreditur konsumen dan bank memimpin penurunan.
Indeks Topix turun sebesar 0,1 persen ke level 1,283.96 pukul 09:01 pagi di Tokyo. Indeks naik sebesar 2,6 persen pekan lalu, terbesar sejak periode yang berakhir tanggal 6 Juni lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average turun sebesar 0,1 persen hari ini ke level 15,429.19. Yen turun sebesar 0,1 persen ke level 102,11 per dolar pasca naik 0,1 persen pada jumat lalu.
Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0,1 persen. Indeks ekuitas kembali memulai perdagangannya hari ini pasca libur Hari Kemerdekaan.
Indeks Topix naik sebesar 12 persen dari level terendahnya pada 21 Mei lalu pada jumat kemarin, pengupas penurunan untuk tahun ini menjadi 1,3 persen. Indeks ditransaksikan 1,3 kali nilai buku pada jumat kemarin, dibandingkan dengan 2,8 untuk indeks Standard & Poor 500 pada 3 Juli lalu dan 1,9 untuk Indeks Stoxx Europe 600. (izr)
Sumber: Bloomberg

Indeks Saham Berjangka Asia Menguat, Pasar Finansial AS Kembali dibuka

BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Indeks saham berjangka Asia dari Australia hingga Hong Kong naik, menunjukkan Indeks acuan regional akan memperpanjang level baru tertingginya dalam enam tahun terakhir. Perak dan emas turun.
Kontrak pada Seng Index Hong Kong Hang dan Jepang Nikkei 225 Stock Average naik tipis 0,1 persen, sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik sebesar 0,2 persen. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir kurang dari 0,1 persen, menunjukkan indeks akan dibuka mendekati rekor tertingginya. Dolar Australia catat penurunan mingguan terbesarnya sejak Mei lalu. Perak dan emas keduanya turun sebesar 0,2 persen. Minyak mentah Brent catat penurunan pekan lalu, ditransaksikan pada level $110,64.
Pasar finansila Amerika kembali dibuka pasca liburan akhir pekan dengan Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberi sinyal akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang mengatakan investasi masih lemah dan bahwa risiko tetap di AS bahkan seiring percepatan rebound. Taiwan akan merilis angka neraca perdagangan hari ini dan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda akan berpidato di Tokyo.
Saham Asia pekan lalu mencatat kenaikan mingguan kedelapan, kemenangan beruntun terpanjang sejak 2012 lalu. Indeks S&P 500 ditutup pada rekor baru tingginya dan indeks Topix Jepang naik ke level tertinggi dalam lima bulan terakhir.
Saham Dubai naik kemarin, dipimpin oleh saham Arabtec Holding Co, seiring dukungan negara untuk perusahaan konstruksi menghidupkan kembali kepercayaan investor di pasar yang anjlok lebih dari 22 persen bulan lalu. The DFM General Index naik untuk hari keempat, naik sebesar 4,4 persen.
Aussie melemah sebesar 0,1 persen ke level 93,58 sen AS, pasca terkoreksi sebesar 0,7 persen dalam lima hari terakhir pada jumat lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Thursday 3 July 2014

Akhirnya BJBR Punya Direksi Baru, Saham Temukan Tumpuan Bangkit

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJBR ), menetapkan Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB. Penetapan Irfan tersebut membuat Bank BJB saat ini dipimpin oleh dua orang direksi.
Sebelumnya, BJBR hanya dipimpin oleh seorang direksi, yakni Zaenal Aripin, sebagai Direktur Kepatuhan dan Managemen Risiko. Sementara untuk struktur direksi pada Bank BJB yang masih kosong akan kembali diisi melalui RUPS LB kedua yang direncanakan dilakukan akhir tahun 2014. Selain empat posisi direksi yang masih kosong, pemegang saham berencana menambah dua jajaran direksi hingga total direksinya delapan orang.
Ahmad Irfan merupakan salah satu yang dinyatakan lolos uji di OJK dari tiga nama yang diajukan. Namun demikian, pihak BJBR mengatakan calon direksi yang gagal pada uji kompetensi di OJK masih diberi kesempatan untuk kembali mendaftar sebagai direksi dengan syarat memperbaiki kekurangan sebelumnya agar lolos uji OJK.
Sementara itu, Direktur Komersial terpilih mengatakan akan segera bekerja untuk memperbaiki kinerja BJB. Ia juga menegaskan akan memperbaiki kualitas kredit perusahaan pada sektor multifinance, sindikasi perbankan dan proyek pemerintah yang bersumber pada dana APBD dan APBN.
Sepanjang kuartal 1 2014, aset Bank BJB tercatat mencapai 78,9 triliun rupiah dengan rasio LDR yang masih bagus yakni 78,2 persen. Total kredit yang dikucurkan mencapai 45,5 triliun. Saham Bank BJB mayoritas masih dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jabar dan Banten, serta kabupaten dan kota sebanyak 75 persen.
Menilik kabar dari lantai bursa perdagangan saham hari  Kamis (3/7/14), saham BJBR dibuka naik di level 860. Dan setelah itu pergerakannya di tutup di posisi  855. Dengan volume perdagangan saham BJBR mencapai 7,11 juta lot saham dan terus bertambah.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting melihat indikator teknikal, harga saham BJBR semenjak permasalahan internal dengan ditolaknya fit and proper test dewan direksi mereka oleh OJK awal April lalu mengalami pelemahan tajam dan saat ini tengah terkoreksi naik akibat dari hasil RUPSLB yang dapat mendongkrak kondisi fundamental.
Terpantau indikator MA terus bergerak naik sudah menembus bolinger band tengah. Selain itu indikator stochastic menunjukan harga yang menuju zona jenuh beli mengindikasikan harga masih akan berpotensi di zona positif
Sementara itu indikator ADX bergerak menguat ketika  +DI menunjukan bergerak menguat di level 44, hal ini menunjukan penguatan BJBR masih akan berlanjut namun akan sesekali terkoreksi. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih akan bergerak bullish di level support bawah Rp 813 hingga resistance Rp 920.

Sumber : Vibiznews

Perusahaan Asing di Tiongkok Optimis Terhadap Prospek Bisnisnya

Perusahaan – perusahaan asing di Tiongkok semakin optimis prospek bisnisnya  di negeri ini menurut sebuah survei kepercayaan bisnis para pengusaha asing yang dilaporkan  the German Chamber of Commerce pekan ini. Dalam bulan Juni lalu, survey tersebut menunjukkan hampir semua penguasaha yang disurvey menunjukkan keyakinan akan prospek bisnisnya.
Dari survey tersebut menunjukkan 90 persen menunjukkan keyakinan terhadap perencanaan bisnis untuk menjaga atau memperluas bisnis mereka tahun ini, hampir 60 persen berharap untuk mencapai atau melebihi target awal mereka. Dalam hal reformasi, ada 70 persen yang optimis, dengan mengatakan konsumsi domestik, perlindungan lingkungan, dan penekanan pada pasar akan baik untuk bisnis mereka.
Investasi asing  mulai merambah China dengan ditandai oleh para pebisnis Amerika yang memilih negara panda tersebut sebagai tujuan pertama investasi mereka dan dari survey warga negara AS di Shanghai menunjukkan punya rencana untuk berinvestasi di wilayah tersebut.  Dan perusahaan Disney berencana untuk meningkatkan investasi dalam proyek Disneyland di Shanghai dan juga hadirnya perusahaan gabungan antara Microsoft dan BestTV di Zona Perdagangan Bebas Shanghai.
Di sektor otomotif juga perusahaan asing di Tiongkok menunjukkan suatu keyakinan akan prospek bisnis mereka di negeri tersebut. Salah satunya  produsen mobil Mercedes-Benz yang yakin akan menuju  pada pertumbuhan dua digit per tahun di pasar mobil terbesar  dunia ini. Mercedez yakin karena penjualan tahun 2014 sampai bulan Mei  telah melakukan pengiriman lebih dari 23.000 unit Mercedes dan jumlah tersebut mengalami peningkatan 30 persen dari tahun ke tahun.
Optimisme seperti ini tidak jarang terjadi di antara perusahaan-perusahaan asing Tiongkok, meskipun perlambatan ekonomi terlihat jelas pemerintah sudah reformasi struktural dan tidak adanya stimulus besar.

Sumber : Vibiznews

Impor Di Bulan Mei Mengalami Penurunan

Dalam publikasinya yang terbaru, BPS melaporkan bahwa nilai impor Indonesia Mei 2014 mencapai US$14,76 miliar atau turun 9,23 persen dibanding April 2014. Demikian pula jika dibanding Mei 2013 turun 11,43 persen.
Impor nonmigas Mei 2014 mencapai US$11,05 miliar atau turun 12,05 persen dibanding April 2014, sementara bila dibanding Mei 2013 turun 16,46 persen. Impor migas Mei 2014 mencapai US$3,71 miliar atau naik 0,38 persen dibanding April 2014, demikian pula apabila dibanding impor Mei 2013 naik 7,89 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Mei 2014 mencapai US$74,24 miliar atau turun 5,76 persen jika dibanding impor periode yang sama tahun 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar US$18,40 miliar (turun 0,94 persen) dan impor nonmigas sebesar US$55,84 miliar (turun 7,24 persen).
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat sekitar 3.69 % terhadap mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Mei sampai dengan pekan ini.

Sumber : Vibiznews

Bursa AS Menguat, US 5Y T-Notes Turun Cukup Tajam

Perdagangan US 5Y T-Notes pada dini hari ini ( 04 Juli ) bergerak melemah. Harga pembukaan berada pada 119.04 di awal perdagangan (00.00 GMT), instrumen obligasi berjangka tersebut telah turun sekitar -19 pips atau sekitar -0.15 % dan nilai bergulir terpantau berada di 118.85.
Sementara itu kinerja perdagangan saham di bursa AS menunjukkan perkembangan positif dimana indeks saham Dow Jones Industrial Average pada hari ini terpantau ditutup meningkat sekitar + 0.54 % pada 17068.26, dan juga indeks S&P 500 Index yang ditutup meningkat sekitar + 0.55 % pada 1985.44. Indeks saham unggulan NASDAQ Composite Index pada hari ini terpantau ditutup naik sekitar + 0.63 % pada 4485.93.
Bursa saham AS menerima sentimen positif terkait dengan laporan dari Bureau of Labor Statistics yang menyampaikan kepada publik bahwa sektor ketenagakerjaan di Amerika Serikat mengalami peningkatan performa.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan turunnya indikator fundamental ekonomi Unemployment Rate ke angka 6.1% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.3%. Pengumuman positif tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari harapan sejumlah ekonom, yang memperkirakan akan berada tetap di angka 6.3%.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa range normal US 5Y T-Notes pergerakan pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 118.87 dan level resistance pada kisaran 119.32.

Sumber : Vibiznews

Emas Mengalami Penurunan Tajam Sejak Bulan Mei Pasca Meningkatnya Data Pekerjaan AS

BESTPROFIT FUTURES (04/07) - Emas berjangka turun tajam dalam hampir lima minggu setelah pemerintah AS menambahkan lebih banyak lapangan kerja bulan lalu melebihi perkiraan, membatasi permintaan sebagai aset haven.

Penambahan 288.000 pekerjaan mengikuti kenaikan 224.000 pekerja di bulan sebelumnya, menurut angka dari Departemen Tenaga Kerja hari ini. Perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom menyerukan kenaikan 215.000 pekerja. Ekuitas AS naik ke rekornya.

Emas telah naik 9,8 persen dalam tahun ini terkait pernyataan dari Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga rendah untuk waktu yang dirasa cukup setelah mengakhiri pembelian obligasi, sementara itu kerusuhan di Irak dan Ukraina mendorong permintaan safe haven. Logam tersebut turun 28 persen pada tahun 2013, tertinggi dalam tiga dekade terakhir, setelah ekonomi AS meningkatkan daya tarik.

Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0,8 persen untuk menetap di level $ 1,320.60 per ons pada pukul 1:40 siang, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30 Mei. Pada tanggal 1 Juli, logam kuning mencapai level $ 1,334.90, yang merupakan level tertinggi sejak 24 Maret.(frk)

Sumber: Bloomberg

Wednesday 2 July 2014

Kebanyakan Indeks Berjangka Asia Naik Jelang Data Payrolls

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Kebanyakan indeks berjangka Asia menguat setelah indeks saham AS memperpanjang rekor dan dolar rebound setelah data pekerjaan sektor swasta memicu optimisme pemulihan ekonomi Amerika meningkatkan daya tarik. Tembaga berjangka turun.

Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 persen di Osaka pasca kontrak pada indeks acuan Hang Seng dan Australia naik. Standard & Poor 500 sedikit berubah pada pukul 07:35 pagi di Tokyo setelah indeks tersebut mencapai rekor di AS. Dolar berada di 101,79 yen setelah naik 0,2 persen kemarin, saat indeks greenback versus 10 pair-nya naik dari level terendah dua bulan, sementara Treasuries turun. Tembaga berjangka turun setelah logam melonjak kemarin.

Angka resmi payrolls bulanan AS akan dirilis hari ini, setelah angka dari ADP Research Institute menunjukkan tenaga kerja mengalami kenaikan terbesar pada bulan Juni sejak 2012, dengan lebih banyak pekerja yang dipekerjakan dari yang ekonom proyeksikan. Ketua Federal Reserve Janet Yellen kemarin mengatakan belum perlu untuk mengubah kebijakan moneter saat ini untuk mengatasi kekhawatiran atas stabilitas keuangan. Bank Sentral Eropa(ECB) akan bertemu hari ini setelah kebijakan stimulus yang belum pernah terjadi sebelumnya pada bulan lalu, sementara itu di Asia, data industri jasa akan dirilis hari ini.(frk)

Sumber: Bloomberg

Ekspor Alas Kaki Mengalami Peningkatan

Data terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Alas kaki (64) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 358.7 juta Dollar AS (FOB).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 277 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 81.7 juta Dollar AS, atau naik sekitar 29.49 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1272.5 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.65% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1224.5 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 48 juta Dollar AS atau sekitar 3.91 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Impor Sisa Industri Makanan Dilaporkan Meningkat

Badan Pusat Statistik dalam publikasinya yang terkini melaporkan bahwa nilai impor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Sisa Industri Makanan (23) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 278.8 juta Dollar AS (CIF).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret impor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 144.7 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 134.1 juta Dollar AS, atau naik sekitar 92.67 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja impor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 820.7 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 1.83% terhadap impor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja impor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 841.9 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya penurunan sekitar -21 juta Dollar AS atau sekitar -2.51 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Saham AS Ditutup Stagnan Pasca Rilis Data Payroll

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Bursa saham AS sedikit berubah, setelah indeks acuan ditutup pada rekornya kemarin, setelah data sektor swasta menunjukkan perusahaan AS menambahkan lebih banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Juni sebelum laporan pekerjaan oleh pemerintah besok.

Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1 persen ke level 1,974.56 pada pukul 4 sore di New York. Indeks Dow Jones Industrial Average menambahkan 20,01 poin, atau 0,1 persen, ke 16,976.08. Pasar ekuitas AS ditutup pada pukul 1:00 siang besok menjelang libur Hari Kemerdekaan.

Indeks S&P 500 bergerak di kisaran 0,21 persen hari ini dari titik tertinggi dan terendah, fluktuasi terkecil kedua sejak tahun 1993 setelah pembacaan 0,20 poin di bulan Desember, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

Indeks acuan mencapai rekor kemarin, dengan 30-anggota Dow mengalami kenaikan dengan dua poin dari 17.000. Indeks Dow Jones Transportation Average juga melonjak ke tertinggi sepanjang masa, sementara indeks Russell 2000 sempat menyentuh rekor. Gain secara simultan dalam sektor industri yang berbeda kadang-kadang dikutip oleh analis grafik sebagai bukti pertumbuhan ekonomi yang cukup luas untuk meningkatkan gain tambahan. (frk)

Sumber: Bloomberg

Yellen Menegaskan Pandangan Tingkat Suku Bunga, Emas Meningkat untuk Hari Keempat

BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Emas berjangka naik untuk sesi keempat berturut-turut pasca ketua Federal Reserve Janet Yellen Chair menegaskan biaya pinjaman AS akan tetap rendah, peningkatan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif investasi.
Tidak perlu untuk mengubah kebijakan The Fed saat ini, Yellen mengatakan hari ini di Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington. Bank sentral telah mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman acuan mendekati nol persen sejak Desember 2008 lalu dan membeli surat utang obligasi jangka panjang dan aset agunan.
Dalam dua hari terakhir, kepemilikan emas ETF Aset di SPDR Gold Trust naik tajam sejak November 2011 lalu. Pada tanggal 19 Juni, emas berjangka melonjak tajam dalam sembilan bulan terakhir pasca The Fed menegaskan tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang cukup," meningkatkan kekhawatiran inflasi. Hari ini, perak naik ke level tertingginya dalam 15-pekan terakhir, dan paladium mencatat reli terpanjangnya dalam 33 bulan terakhir.
Emas berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,3 persen untuk menetap di level $1,330.90 per ons pada pukul 1:47 siang di Comex New York. Kemarin, harga emas mencapai $1,334.90, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 24 Maret lalu. Logam naik untuk 10 kali dalam 11 sesi terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg

Tuesday 1 July 2014

Harga Gula Terus Melemah, Demand Terindikasi Lesu

Harga gula di Bursa ICE US terpantau kembali ditutup melemah signifikan pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014. Pelemahan harga gula di Bursa ICE dipicu oleh adanya indikasi pelemahan demand gula pasca penurunan pembelian oleh dua perusahaan gula di Bursa ICE US.
Permintaan gula yang terindikasi melemah, memperburuk trend pelemahan harga gula di Bursa ICE US. Indikasi yang didasari oleh penurunan pembelian gula di Bursa ICE US oleh CSC Sugar LLC dan Louis Dreyfus Commodities hingga level terendah dalam 15 tahun tersebut, memicu harga gula untuk kembali anjlok di bursa.
Sebelumnya, harga gula telah berada dalam trend lemah sejak pekan lalu akibat lonjakan output tebu Brasil. Output tebu Brasil yang berada di level 2,33 juta ton melebih ekspektasi awal di level 2,2 juta ton. Imbas dari lonjakan output tersebut, sepanjang pekan lalu harga gula terus tergerus akibat ekspektasi tekanan lonjakan supply gula global.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014, harga gula di Bursa ICE US terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula berjangka ICE US untuk kontrak Oktober 2014 turun hingga 1,17% ke tingkat harga $17,8/ton atau melemah $0,21/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga gula putih juga terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula putih berjangka LIFFE untuk kontrak Agustus 2014 turun 1,29% ke tingkat harga $466,10/ton atau melemah $6,10/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga gula masih akan melanjutkan trend melemah pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh tekanan posisi supply dan juga demand gula saat ini yang terpantau cukup kuat untuk mendorong pergerakan harga gula ke arah pelemahan. Terkait pergerakan harga gula, range normal diprediksi akan berada di kisaran $17,5-18,25 pada gula ICE US dan $460,5-$474,5 pada gula putih LIFFE.

Sumber : Vibiznews

Harga Emas Spot Comex Turun Tipis

Harga emas spot di Bursa Comex pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Pelemahan harga emas di Bursa Comex dipicu oleh sentimen data manufaktur Tiongkok yang berhasil mengangkat pergerakan bursa global.
Pengaruh data manufaktur Tiongkok yang menguat ke level 51 atau naik 0,2 poin terpantau memicu pelemahan harga emas spot di Bursa Comex. Dampak dari penguatan sektor manufaktur Tiongkok tersebut berpengaruh pada pergerakan bursa saham global yang positif dan secara tidak langsung berimbas pada penurunan minat terhadap emas di Bursa Comex.
Walaupun melemah akibat dorongan penguatan bursa saham pada Selasa lalu, secara fundamental emas masih berpotensi untuk menguat. Hal tersebut dapat terlihat dari pergerakan harga emas berjangka yang masih dapat menguat di Bursa Comex. Kisruh antara pemerintah Irak dengan kelompok ISIS, macetnya negosiasi perdamaian Ukraina-Rusia, serta ekspektasi tingkat suku bunga rendah yang masih akan dipertahankan di AS masih cukup kokoh menggerakan harga emas untuk cenderung menguat.
Namun, pergerakan harga emas yang secara teknikal terpantau mulai lesu akibat lonjakan signifikan sejak dua pekan lalu, sedikit menjadi faktor penahan penguatan signifikan harga emas. Selain itu, penurunan demand emas oleh Tiongkok serta kasus investasi emas bodong di negara tersebut turut berpengaruh terhadap tekanan ke arah pelemahan pada perdagangan emas di Asia.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014 di Bursa Comex, harga emas spot terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Harga emas spot Comex turun 0,07% ke tingkat harga $1.326,1/t oz atau melemah $0,9/t oz.
Sedangkan dari perdagangan emas berjangka di Bursa Comex, emas berjangka masih dapat ditutup menguat dini hari tadi. Harga emas berjangka COmex untuk kontrak Agustus 2014 naik 0,35% ke tingkat harga $1.326,6/t oz atau menguat $4,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi pergerakan harga emas pada hari ini di Bursa Comex akan bergerak flat cenderung melemah akibat aksi tunggu sentimen data GDP kawasan EURO dan pidato Janet Yellen. Kedua faktor tersebut, diprediksi akan sangat signifikan mempengaruhi pergerakan harga emas pada perdagangan hari ini. Terkait pergerakan harga emas pada hari ini di Bursa Comex, range normal diperkirakan akan ada di kisaran $1.318-$1.340 pada emas berjangka kontrak Agustus 2014 dan $1.319-$1.336 pada emas spot Comex.

Sumber : Vibiznews

Yen Melemah, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Pada Hari Ke-3

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Indeks Topix Jepang menguat pada hari ke-3, setelah kemarin mencapai level 5 bulan tertingginya, akibat melemahnya yen dan data AS yang mendorong kepercayaan pada ekonomi AS.

Indeks Topix menguat 0.5% ke level 1,282.76 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo, menuju level penutupan tertingginya sejak 23 Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average catat gain 0.5% ke level 15,399.59. Sementara Yen berada pada posisi 101.56 per dollar setelah sebelumnya melemah 0.2%.

Manufaktur PMI (purchasing manager index) China Juni lalu berada pada angka 51.0. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei para ekonom oleh Bloomberg dan menandai kenaikan jika dibanding bulan Mei lalu sebesar 50.8.

Hingga kemarin Indeks Topix mengalami keanikan sebesar 11% dari level terendahnya 21 Mei lalu, memangkas penurunan sepanjang tahun 2014 ini sebesar 2%, yang mana masih berada pada penurunan tertajam diantara 24 bursa saham di negara maju menurut Bloomberg. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Bursa Saham Asia Perpanjang Gain Setelah Indeks S&P 500 Catat Rekor

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan regional tersebut memperpanjnag gain dari level 6 tahun tertingginya, setelah rilis laporan menunjukkan bahwa kenaikan manufaktur China mengantarkan acuan ekuitas AS capai rekor penutupan baru.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.69 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menguat pada hari ke-3. Saham bahan bangunan dan konsumen pimpin gain. Hari ini Bursa Saham Hong Kong akan kembali dibuka setelah libur kemarin.

Indeks Topix Jepang menguat 0.5%, membawa gain selama 3 hari sebesar 2.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.5%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0.3%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0.1%.

Manufaktur China Juni lalu naik pada laju tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, menurut PMI (purchasing manager index) yang dirilis pemerintah kemarin.

Indeks manufaktur AS dari The Institute for Supply Management Juni lalu berada pada angka 55.3 dibanding 55.4 di bulan sebelumnya, menurut rilis laporan kemarin dari Tempe yang merupakan grup berbasis di Arizona. Angka pembacaan diatas 50 mengindikasikan kenaikan. Sementara perkiraan rata-rata dari survey para ekonom oleh Bloomberg menyatakan 55.9.

Rilis data pekan ini akan memberikan petunjuk berlanjut pada kekuatan ekonomi AS. Sebuah rilis laporan dari swasta hari ini diperkirakan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja di AS Juni lalu naik dibandingkan Mei lalu. Sementara data pekerjaan dari pemerintah akan dirilis besok, sehari menjelang hari libur guna memperingati U.S. Independence Day. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Jelang Pidato Yellen, Dollar Dekati Level 6 Pekan Terendahnya Terhadap Euro

BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Dollar diperdagangkan mendekati level 6 pekan terendahnya terhadap euro menjelang Pidato Gubernur Federal Reserve Janet Yellen hari ini, setelah bulan lalu menyatakan bahwa suku bunga AS akan tetap rendah dalam waktu yang cukup lama.

Kemarin Dollar turun pada hari ke-5 setelah indeks manufaktur AS naik kurang dari perkiraan ekonom sebelumnya. Dollar Australia mendekati level tertingginya sejak November tahun lalu jelang perdagangan hari ini. Mata uang Selandia Baru turun dari level 3 tahun tertingginya setelah harga susu bubuk merosot pada sebuah pelelangan. Sementara ECB (European Central Bank) besok akan mengumukan kebijakan.

Sejak kemarin dollar berada pada level $1.3680 per euro pukul 8:20 pagi ini waktu Tokyo, saat menyentuh level $1.3700, merupakan level tertinggi sejak 21 Mei lalu. Dollar berada pada level 101.54 yen dari level 101.53 di New York. Sementara Euro berada pada level 138.90 yen dari level 138.88.

Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mencatat mata uang dollar terhadap 10 mata uang lainnya, berada pada level 1,002.75 dari level kemarin 1,002.67, level penutupan terendah sejak 6 Mei lalu.

Hari ini di Washington Yellen akan memberikan testimoninya dihadapan IMF (International Monetary Fund).

Dollar Australia tergelincir 0.1% ke level 94.89 sen AS setelah kemarin menyentuh level 95.05, level yang tak terlihat sejak 7 November tahun lalu.

Dollar Selandia Baru melemah 0.1% ke level 87.67 sen AS dari level tertingginya kemarin 87.91. Pekan lalu dollar Selandia Baru mencatat level 87.94, level tertinggi sejak mencapai level tertingginya 88.43 di Agustus 2011 lalu. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Monday 30 June 2014

Harga Kopi Arabika Rebound Signifikan di Bursa ICE US

Harga kopi varian Arabika di Bursa ICE US terpantau ditutup menguat pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 setelah anjlok pada Jumat lalu. Penguatan harga kopi Arabika di Bursa ICE US dipicu oleh fluktuasi harga kopi seiring belum jelasnya panen kopi Brasil.
Belum jelasnya dampak kekeringan Brasil terhadap kopi siap panen di negara tersebut, masih terus berimbas pada fluktuasi harga kopi varian Arabika. Walaupun, telah beredar isu terkait kerusakan cukup signifikan pada salah satu perkebunan kopi di kawasan Minas Gerais, akan tetapi investor masih belum yakin untuk menjadikan hal tersebut sebagai tolak ukur terhadap panen keseluruhan Brasil.
Walaupun demikian, harga kopi varian Arabika pada perdagangan Senin lalu cukup terangkat oleh anjloknya harga kopi Arabika pada perdagangan hari Jumat. Harga kopi varian Arabika yang anjlok hingga 4,6% pada Jumat lalu, membuat harga kontrak kopi Arabika di Bursa ICE menjadi relatif murah sehingga memicu aksi beli pada awal perdagangan pekan ini.
Pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 di Bursa ICE US, harga kopi Arabika ditutup menguat. Harga kopi Arabika berjangka ICE US untuk kontrak September 2014 naik 1,48% ke tingkat harga $175,10/ton atau menguat $2,55/ton.
Sedangkan dari perdagangan di Bursa LIFFE, harga kopi varian Robusta terpantau justru ditutup melemah. Harga kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak September 2014 turun 0,88% ke tingkat harga $2.016/ton atau melemah $18/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memprediksi harga kopi Arabika akan cenderung untuk kembali bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh potensi aksi beli menjelang masa panen Brasil dengan landasan adanya isu kerusakan kopi di kawasan Minas Gerais. Terkait pergerakan harga kopi pada perdagangan hari ini, range normal diprediksi akan berada di kisaran $168-$179 pada Arabika dan $1.950-$2.056 pada Robusta.

Sumber : Vibiznews

Ekspor Kayu Dan Barang Dari Kayu Meningkat

Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Kayu, barang dari kayu (44) , mengalami peningkatan di bulan April dan mencapai angka 368.4 juta Dollar AS (FOB). Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 345.1 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik sekitar 23.3 juta Dollar AS, atau naik sekitar 6.75 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1360.2 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.83% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1152 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 208.2 juta Dollar AS atau sekitar 18.07 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami kenaikan sekitar + 0.18 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 1.89 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 2.48% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.06% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews

Uji Terbang Pesawat Pendarat Baru NASA Berhasil

BESTPROFIT FUTURES (07/01) - Badan Antariksa Nasional Amerika NASA menyatakan, uji terbang yang dilakukan atas pesawat pendarat baru planet Mars telah berhasil baik meskipun payungnya tidak membuka sepenuhnya.

NASA berharap menggunakan pesawat itu dalam penerbangan berawak di masa depan ke planet merah itu.

Balon yang digerakkan motor dan helium hari Sabtu membawa pesawat berbentuk piring besar itu dari landasan luncur di Hawaii ke lokasi pada ketinggian lebih dari 36 ribu meter di atas Samudera Pasifik yang atmosfirnya setipis atmosfir Mars.

Namun, payung selebar 34 meter yang direncanakan membimbing pesawat itu terjun ke laut tidak membuka sepenuhnya.

Walaupun demikian, NASA mengatakan merasa puas dengan hasilnya. Dan ujicoba itu menjadi pengalaman yang lebih berharga daripada sekiranya segalanya berjalan sempurna.

Sumber : VOA Indonesia

Indeks S&P 500 Berakhir Mendatar ditengah Reli Kuartalan

BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Indeks Standard & Poor 500 stagnan catat kenaikan kuartalan terpanjang sejak tahun 1998 lalu, seiring naiknya tingkat penjualan rumah yang tertunda mengimbangi data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen ke level 1,960.03 pada pukul 4 sore di New York. Indeks acuan naik sebesar 4,7 persen untuk kuartal ini, Kenaikan keenam berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 27,19 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke level 16,824.65 hari ini. Indeks Nasdaq Composite naik sebesar 0,2 persen.
Indeks S & P 500 diperdagangkan di 16,6 kali proyeksi laba anggotanya, mendekati valuasi tertinggi dalam empat tahun terakhir. Indeks telah gagal untuk catat keuntungan atau kerugian melebihi 1 persen untuk 51 hari berturut-turut, terpanjang sejak 1995 lalu.
Indeks Volatilitas Chicago Board Options Exchange naik sebesar 4,2 persen ke level 11,68. Indeks, yang dikenal sebagai VIX, mendekati level terendahnya sejak Februari 2007 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg

Emas Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak Februari

BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Emas berjangka pada Senin menetap dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Februari, setelah para pedagang menunggu kemungkinan pasar katalis berikutnya, yang kemungkinan akan datang dalam bentuk data bulanan ketenagakerjaan AS dan pertemuan Bank Sentral Eropa pada akhir pekan ini.  

Emas untuk pengiriman Agustus naik $ 2, atau 0,2%, untuk sesi ini dan menetap di level $ 1.322 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Harga logam kuning tersebut, pelacakan kontrak teraktif, telihat mengalami keuntungan 6,1% untuk bulanan dan 3% untuk kuartalan.

Emas memperlihatkan sedikit reaksinya terhadap laporan AS yang dirilis hari ini (Senin 30/6/14), menunjukkan bahwa PMI Chicago mengalami pelemahan pada bulan Juni dan penjualan rumah yang tertunda pada bulan Mei naik 6,1%.

Di Eropa, inflasi di zona euro tetap stabil di 0,5% pada bulan Juni, meleset dari perkiraan pembacaan 0,6% menjelang pertemuan ECB pada hari Kamis mendatang.

Sementara itu di Comex, perak untuk pengiriman September turun hampir 8 sen, atau 0,4%, untuk menetap di level $ 21,06 per ons setelah mengikuti gain pekan lalu sekitar 0,6%. Untuk bulan ini, harga perak naik hampir 13% dalam sebulan dan mencatat gain kuartalan sebesar 6,6%. (frk)

Sumber: MarketWatch

Sunday 29 June 2014

Saham Industri dan Teknologi Naik, Antarkan Bursa Saham Asia Menguat

BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan saham regional tersebut memperpanjang gain mingguan ke-7, akibat saham teknologi informasi dan industri yang menguat.

Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.2% ke level 145.32 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pekan lalu acuan saham tersebut mengalami kenaikan sebesar 0.3%. Sementara Bursa Saham Hong Kong dan China belum membuka jam perdagangan sahamnya. Indeks Topix Jepang menguat 0.3% setelah yen diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 pekan terakhir terhadap dollar. Data manufaktur China dan survei Bank of Japan terkait sentiment bisnis akan dirilis besok.

Pekan lalu Indeks MSCI Asia Pacific mengalami kenaikan 5.1% sepanjang kuartal ini, kenaikan tertinggi sejak 3 bulan terakhir hingga 30 September  2013 lalu dan naik 2.4% pada Juni lalu, kenaikan pada bulan ke-2 secara berturut-turut.

Produksi industri Jepang Mei lalu naik sebesar 0.5% dibanding April, sementara rilis hari ini menunjukkan penurunan sebesar 2.8%.

Sumber : Bloomberg

Ketegangan Irak Dinilai Tak Pengaruhi Produksi Minyak, WTI & Brent Turun

BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Minyak mentah WTI (West Texas Intermediate) turun pada hari ke-3 dan Brent merosot ditengah adanya spekulasi yang menyatakan bahwa produksi minyak Irak tidak akan dipengaruhi oleh ketegangan pada penghasil minyak terbesar ke-2 OPEC tersebut.

Kontrak berjangka turun sebesar 0.3% di New York, perpanjang penurunan pekan lalu sebesar 1.4%. Militer Rusia sedang membantu guna mempersiapkan angkatan udara Irak untuk merebut kembali wilayah Irak Utara yang diduduki oleh para milisi Islam. Pertempuran belum menyebar hingga Irak Selatan, yang merupakan rumah bagi lebih dari sepertiga produksi minyak Irak.

WTI untuk pengiriman bulan Agustus turun sebesar 34 sen ke level $105.40 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $105.48 pukul 9:44 pagi waktu Sydney. Kontrak tergelincir sebesar 10 sen ke level $105.74 pada 27 Juni lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 41% dibawah 100 hari rata-rata. Bulan ini harga telah mengalami kenaikan sebesar 2.7% dan 3.8% pada kuartal ke-2.

Brent untuk penyelesaian bulan Agustus turun sebesar 26 sen atau 0.2% ke level $113.04 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $7.62 dibanding WTI. (bgs)

Sumber : Bloomberg

Iran Memulai Ekspor Mobil ke Rusia

BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Iran mulai mengekspor mobil ke Rusia untuk pertama kalinya dalam lima tahun pada hari Senin, setelah memenuhi standar-standar emisi yang telah ditingkatkan.

Para pekerja di pabrik Iran-Khodro di Teheran melakukan pengiriman perdana, yang mencakup sedan Samand dan Runna. Produsen mobil terbesar Iran itu berencana mengekspor 10 ribu mobil ke Rusia pada tahun 2015.

Iran-Khodro mengekspor lebih dari 12 ribu mobil ke Rusia dari tahun 2007 hingga 2009, tetapi pengirimannya terhenti sewaktu Rusia menerapkan standar emisi Euro-4 yang lebih ketat.

Dimulainya kembali ekspor tersebut berlangsung pada waktu perdagangan dengan Iran semakin terbuka besar, menyusul suatu perjanjian nuklir sementara yang dicapai November lalu. Sebagian sanksi internasional diperlonggar sebagai imbalan atas dihentikannya atau dibatasinya beberapa bagian program nuklir negara itu. Iran berharap akan mencapai perjanjian akhir dengan Rusia dan negara-negara besar dunia lainnya akhir bulan depan.

Ekspor ini juga mencerminkan meningkatnya kerjasama antara kedua negara. Rusia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir bagi Iran yang mulai beroperasi pada tahun 2011. Teheran dan Moskow sedang membahas tentang pembangunan lainnya.

Sumber : VOA

Ekspor Perhiasan/Permata Mengalami Penurunan

Laporan terkini dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2 Dijit yaitu Perhiasan/permata (71) , mengalami penurunan di bulan April dan hanya mencapai angka 339.4 juta Dollar AS (FOB).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini dapat mencapai sekitar 441.7 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah turun sekitar -102.3 juta Dollar AS, atau turun sekitar -23.16 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka sekitar 1641.1 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 3.41% terhadap ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang ini pada tahun lalu menunjukkan angka 782.5 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya kenaikan sekitar 858.6 juta Dollar AS atau sekitar 109.72 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MINING mengalami kenaikan sekitar + 8.25 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 2.77 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45 mengalami kenaikan sekitar 3.29% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII) yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.75% dalam 3 bulan terakhir.

Sumber : Vibiznews