Emas berjangka di divisi Comex New York Mercantile Exchange melemah
tipis pada penutupan perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB), di tengah
minimnya sentimen pasar.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus, turun US$0,5 atau 0,04%, menjadi menetap di US$1.316,5 per troy ounce.
Kalangan analis, seperti dikutip Antara, Rabu (9/7/2014), mengemukakan pasar mencermati harga emas yang stabil di tengah permintaan komoditas tersebut yang konstan.
Sementara
itu untuk perak pengiriman September turun 0,1 sen menjadi ditutup pada
US$21,013/troy ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik US$0,9
atau 0,06% menjadiUS$ 1.496,5/troy ounce.
Tuesday 8 July 2014
Emas turun dalam sesi ketiga untuk lebih dari 2 pekan
Pada hari Selasa, harga emas turun untuk sesi ketiga berturut-turut menuju ke penutupan terendah dalam lebih dari dua minggu.
Emas untuk pengiriman Agustus turun 50 sen untuk
menetap di level $ 1,316.50 per ons di divisi Comex New York Mercantile
Exchange. Harga tersebut sudah dihitung dengan kerugian hampir $ 14 per
ons, atau 1,1%, selama dua sesi terakhir perdagangan dan berdasarkan
kontrak yang paling aktif, ditutup pada level terendah sejak 20 Juni.
Perak untuk pengiriman September ditutup hampir flat di level $ 21,01 per ons setelah dalam dua sesi terakhir kehilangan 1,4%.
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap
inflasi dan dalam pidatonya hari Selasa, Jeffrey Lacker, Ketua The Fed
Richmond, mengatakan menjaga inflasi di bawah kontrol akan menuntut
Federal Reserve untuk menjadi pre-emptive. Secara terpisah, Narayana
Kocherlakota, Ketua The Fed Minneapolis, meremehkan pembacaan baru-baru
ini lebih tinggi pada inflasi, mengatakan bahwa ia mengharapkan level
harga tetap di bawah target bank sentral untuk beberapa tahun lagi.(frk)
Monday 7 July 2014
Harga Emas LLG Melemah, Investor Waspada Tingkat Suku Bunga AS
Harga emas LLG pada perdagangan Senin 7
Juli 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari tadi. Pelemahan
harga emas LLG dipicu oleh pergerakan nilai USD akibat ekspektasi akan
adanya peningkatan tingkat suku bunga di AS dalam waktu yang lebih cepat
dibandingka ekspektasi.
Pengaruh data perekonomian AS yang
terpantau telah berada dalam kondisi positif pada pekan lalu, masih
memberikan sentimen negatif kuat baik langsung maupun tidak langsung
terhadap pergerakan harga emas. Indikasi perbaikan perekonomian AS dari
data-data Kamis lalu terkait data pekerja, melemahkan minat investasi
terhadap aset safe haven meskipun kondisi geoplolitik global masih belum
stabil. Hal tersebut, menjadi dampak langsung dari positifnya data
pekerja AS yang berimbas pada melemahnya pergerakan harga emas dari
faktor fundamental.
Dampak tidak langsung dari positifnya
data pekerja AS, dipicu oleh ekspektasi akan adanya pemercepatan
peningkatan tingkat suku bunga di AS. Berdasarkan kondisi pekerja yang
mulai stabil dengan lonjakan pekerjaan baru pada Juni lalu dan tingkat
pengangguran yang telah turun hingga level 6,1%, walaupun masih dianggap
terlalu dini, investor memandang probabilita peningkatan suku bunga AS
akan dipercepat di pertengahan 2015. Imbas dari adanya ekspektasi
tersebut, nilai USD terpantau mengalami penguatan sehingga berdampak
pada pelemahan daya beli emas oleh para investor.
Pada perdagangan Senin 7 Juli 2014, harga
emas LLG terpantau ditutup melemah dini hari tadi. Harga emas LLG turun
0,05% ke tingkat harga $1.320/t oz atau melemah $0,6/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas juga terpantau ditutup melemah. Harga emas
berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014 turun 0,27% ke tingkat harga
$1.317/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas masih akan cenderung untuk tertekan
melemah. Hal tersebut dilandasi oleh masih kuatnya pengaruh sentimen
negatif dari perbaikan perekonomian AS. Terkait pergerakan harga emas,
range normal diprediksi akan berada di kisaran $1.310-$1.325 pada emas
LLG dan $1.307-$1.326,5 pada emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus
2014.
Sumber : Vibiznews
Berjangka Jepang Turun Terkait Rebound Yen Pasca Kiwi Tergelincir
BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Indeks
berjangka Jepang turun pasca yen pertahankan gain terhadap dolar,
dengan saham AS terkoreksi dari rekor di tengah spekulasi atas timeline
tindakan Federal Reserve terkait tingkat suku bunga. Mata uang Selandia
Baru melemah dan minyak mentah memperpanjang penurunan.
Nikkei
225 Stock Average berjangka setidaknya kehilangan 0,3 persen di Osaka
dan Chicago, setelah indeks tersebut tergelincir dari level tertinggi
lebih dari lima bulan kemarin. Yen berada di 101,86 per dolar pada pukul
07:25 pagi di Tokyo setelah sebelumnya naik 0,2 persen pada sesi
terakhir dan yuan China bertahan di dekat level tertinggi tiga bulan di
Hong Kong. Standard & Poor 500 berjangka sedikit berubah. Kiwi turun
0,2 persen setelah penurunan kepercayaan bisnis di negara tersebut.
Minyak mentah di New York turun untuk hari kedelapan, penurunan
terpanjang sejak 2009.
Jepang mengeluarkan data perdagangan dan transaksi berjalan atau current account
hari ini, dengan Taiwan melaporkan data inflasi dan indeks kepercayaan
bisnis di Australia juga jatuh tempo hari ini. Dengan The Fed akan
mempublikasikan risalah dari pertemuan bulan Juni besok, Goldman Sachs
Group Inc. menjadi bank terbaru untuk membawa ke depan proyeksinya saat
tingkat suku bunga AS akan meningkat. Laporan AS terhadap hipotek dan
kredit konsumen akan dirilis hari ini bersama dengan data perdagangan
Jerman dan produksi industri Inggris. Update data inflasi China akan
dirilis besok.(frk)
Sumber: Bloomberg
Produser 'Transformers' Hadapi Sengketa dari Mitra di China
BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Chongqing Wulong
Karst Tourism Group, yang mengoperasikan daerah wisata Wulong yang
dipakai gambarnya di film Transformer, menuntut karena tidak ditampilkan
logonya.
Sebuah perusahaan yang mengelola lokasi wisata di
China yang ditampilkan dalam film "Transformers: Age of Extinction"
mengancam akan menuntut para produsen film karena tidak menampilkan logo
mereka di layar, menurut laporan koran China Daily.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Chongqing Wulong
Karst Tourism Group, yang mengoperasikan daerah wisata Wulong di barat
daya China. Hal tersebut menandai sengketa kedua yang dihadapi film
tersebut di pasar film terbesar dunia dengan penghasilan box office
tinggi yang menarik para pembuat film Hollywood itu.
China Daily mengutip Li Chu, seorang manajer
pemasaran untuk lokasi tersebut, yang mengatakan perusahaan sedang
melakukan pembicaraan dengan produser 1905 Internet Technology dan
Paramount Pictures setelah mereka gagal menunjukkan logo wilayah
tersebut, yang membuat beberapa penonton bingung karenat tidak jelas di
mana gambar tersebut diambil. Perusahaan Beijing 1905 Internet
Technology adalah saluran film dari China Central Television.
"Jika kami gagal berkompromi mengenai proposal yang
dapat mengobati kerugian, kami akan mengambil prosedur hukum, ujar Li,
seperti dilaporkan koran tersebut Senin (7/7).
Pada Juni, sebuah perusahaan China menuntut
perubahan dalam film tersebut karena mengatakan Paramount tidak memenuhi
kewajibannya untuk menampilkan properti mereka dalam film tersebut.
Sengketa itu akhirnya diselesaikan antara kedua belah pihak tanpa ada
penyuntingan pada film tersebut.
Film yang penuh efek khusus itu, film keempat dalam
serangkaian film tentang robot Autobot yang bisa berubah-ubah dan
menyelamatkan dunia itu, telah meraup lebih dari US$212 juta di China
saja sejak diluncurkan seminggu lalu, hampir sama dengan di AS, yang
menunjukkan semakin pentingnya China bagi Hollywood. (Reuters)
Sumber : VOA Indonesia
Saham AS Ditutup Turun Ditengah Spekulasi Tingka Suku Bunga
BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Saham
AS ditutup turun dari rekornya, dipimpin oleh perusahaan-perusahaan
kecil, karena para investor mengkaji penilaian dan spekulasi Federal
Reserve akan menaikkan tingkat suku bunga lebih cepat dari yang
diperkirakan.
Indeks
Standard & Poor 500 turun 0,4% menjadi 1,977.54 pada 4 sore di New
York. Indeks Dow Jones Industrial Average turun 45.02 poin, atau 0,3% ke
level 17,023.24. Indeks Russell 2000 perusahaan kecil merosot 1,8%,
yang terbesar sejak April. Setelah pasar saham AS ditutup pada 4 Juli
karena libur Hari Kemerdekaan.
Pekan lalu Indeks S&P
500 dan Dow average menguat 1,3%, dengan i 30 ndeks saham penutupan di
atas 17.000 untuk pertama kalinya, karena tambahan gaji bulanan melebihi
200.000 untuk bulan kelimanya di bulan Juni.
Goldman
Sachs Group Inc. memperkirakan bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga,
gabungan perusahaan seperti JPMorgan Chase & Co. dan Bank of
Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. juga menaikkan perkiraannya mengikuti data
pekerjaan yang dirilis pekan lalu.(yds)
Sumber: Bloomberg
Emas Turun Terkait Outlook Tingkat Suku Bunga AS
BESTPROFIT FUTURES (08/07) - Emas
berjangka turun setelah para analis mengemukakan perkiraannya bahwa The
Fed akan meningkatkan tingkat suku bunga Amerika Serikat, membatasi
permintaan logam kuning sebagai pelindung nilai inflasi.
Goldman
Sachs Group Inc. merevisi perkiraan untuk biaya pinjaman yang tinggi
pada kuartal ketiga 2015, dibandingkan tiga bulan pertama tahun 2016,
mengutip percepatan ekonomi. JPMorgan Chase & Co. dan Bank of
Tokyo-Mitsubishi UFJ Ltd. sedang menaikkan perkiraannya. The Fed telah
mempertahankan acuan tingkat suku bunga pinjaman mendekati nol persen
sejak Desember 2008.
Emas
naik untuk lima minggu berturut-turut setelah para pembuat kebijakan
bank sentral mengatakan setelah pertemuan bulan Juni bahwa tingkat suku
bunga akan tetap rendah untuk Å“waktu yang dirasa cukup. Risalah dari
pertemuan tersebut akan dirilis pada 9 Juli. Emas merosot 28 persen
terhadap kekhawatiran bahwa The Fed akan memangkas stimulus moneter
pasca membaiknya perekonomian AS.
Emas
berjangka untuk pengiriman Agustus turun 0.3 persen untuk menetap di
level $ 1,317 per ons pada pukul 1:42 siang di Comex New York.
Perdagangan adalah 38 persen dibawah perkiraan 100 hari untuk saat ini,
menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Pada 3 Juli, harga emas
anjlok 0.8 persen.
Logam
kuning tersebut naik ke level $ 1,334.90 pada 1 Juli lalu, yang
merupakan level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 24 Maret. Pasar
Amerika ditutup pada tanggal 4 Juli karena libur Hari Kemerdekaan.(frk)
Sumber : Bloomberg
Sunday 6 July 2014
Indeks Kospi Bergerak Flat, Saham LG dan Samsung Anjlok
Perdagangan di indeks Kospi ada pagi ini
terpantau sedang mengalami pergerakan melemah cenderung flat. Pergerakan
melemah cenderung flat di indeks Kospi dipicu oleh kondisi kurangnya
sentimen dari perekonomian lokal dan anjlok dua saham teknologi di
indeks tersebut.
Liburnya Bursa Wall Street pada
perdagangan akhir pekan lalu untuk memperingati hari Independence Day,
berdampak pada pergerakan indeks Kospi yang minim sentimen. Tidak adanya
data fundamental dari perekonomian lokal serta arahan sentimen Bursa AS
membuat pergerakan Indeks Kospi tidak mendapat daya dorong baik untuk
menguat maupun melemah.
Namun, pergerakan Kospi pada pagi ini
terpantau cenderung untuk melemah akibat penguatan cukup signifikan dari
dua saham besar. Saham LG dan juga Samsung yang pada awal perdagangan
pagi ini mengalami pergerakan hingga lebih dari 1% memicu indeks Kospi
untuk bergerak melemah tipis pada pagi ini.
Pada awal perdagangan pagi ini, Indeks
spot Kospi terpantau mengalami pergerakan melemah tipis. Indeks spot
Kospi pada awal perdagangan pagi ini turun 0,11% ke level 2007,44 atau
melemah 2,22 poin.
Sedangkan untuk indeks berjangka Kospi
terpantau pada pagi ini juga mengalami pelemahan. Indeks Kospi berjangka
pada awal perdagangan pagi ini turun 0,28% ke level 259,91 atau melemah
0,72 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi Indeks berjangka Kospi akan cenderung mengalami
pelemahan pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh
minimnya sentimen di perekonomian lokal Korea. Terkait pergerakan indeks
Kospi, range normal diprediksi akan berada di kisaran 257-263
Sumber : Vibiznews
Harga Emas LLG Masih Menguat, Kondisi Global Belum Stabil
Harga emas LLG pada pekan lalu terpantau
masih dapat ditutup menguat meskipun telah lesu sejak perdagangan pada
pekan sebelumnya. Penguatan harga emas LLG pada pekan lalu dipicu oleh
anjloknya nilai USD dan juga kondisi geopolitik global yang belum
stabil. Namun, harga emas juga mulai tergerus pada akhir pekan lalu
akibat adanya indikasi perekonomian Tiongkok dan juga AS yang mulai
terlihat kondusif.
Pergerakan harga emas LLG pada pekan lalu
terpantau tidak stabil meskipun masih dapat ditutup menguat tipis
secara agregat sepekan. Harga emas yang sebelumnya telah lesu secara
teknikal akibat peningkatan tajam pasca konflik Irak, pada pekan lalu
mengalami fluktuasi cukup signifikan akibat banyaknya faktor fundamental
penggerak harga emas. Namun secara garis besar, emas pada pekan lalu
masih dapat ditutup menguat akibat konflik global di Irak dan juga
Ukraina yang masih menjadi perhatian global.
Pada awal perdagangan pekan lalu, emas
langsung naik signifikan pada hari pertama perdagangan. Harga emas LLG
terdorong naik signifikan akibat perkembangan konflik Irak dan juga
Ukraina-Rusia. Konflik Irak yang memanas pada saat tersebut imbas posisi
pasukan Irak yang siap melancarkan serangan ke ISIS menjadi salah satu
indikator pemicu meningkatnya harga emas.
Selain itu, kembali memanasnya konflik
Ukraina-Rusia pasca kembali terjadinya pertempuran antara tentara
Ukraina dengan gerakan Pro-separatis Rusia di kawasan Rusia juga turut
menyita banyak perhatian global.
Diluar faktor geopolitik, harga emas LLG
juga terangkat oleh anjloknya nilai USD yang membuat lesunya pergerakan
harga emas sebelumnya secara teknikal mulai mendapat dorongan menguat
dari aksi beli.
Pasca lonjakan harga signifikan pada hari
pertama perdagangan pekan lalu, pergerakan emas terpantau berlanjut
dalam kondisi flat akibat aksi tunggu sentimen dari perekonomian AS.
Pergerakan harga emas, relatif tidak mengalami perubahan signifikan
dalam hari kedua dan ketiga perdagangan pekan lalu meskipun kondisi
geopolitik global masih belum stabil.
Namun, pasca rilis data perekonomian AS
yang terpantau berada dalam kondisi kondusif dengan peningkatan
pembukaan lapangan kerja hingga 288.000 dan tingkat pengangguran
berhasil ditekan ke level 6,1% membuat harga emas langsung anjlok. Harga
emas anjlok akibat perekonomian AS telah terindikasi kuat berada dalam
posisi yang baik.
Walaupun demikian, pelemahan harga emas
hanya dapat bertahan dalam 1 hari perdagangan akibat liburnya Bursa AS
di hari terakhir perdagangan untuk memperingati Independence Day. Dampak
dari liburnya Bursa AS, faktor sentimen dari pergerakan mixed pada
perdagangan akhir pekan di Zona Eropa, berhasil memicu harga emas untuk
kembali menguat tipis akhir pekan lalu.
Pada perdagangan pekan lalu, harga emas
LLG terpantau ditutup menguat secara agregat sepekan. Harga emas LLG
naik tipis 0,35% secara agregat sepekan ke tingkat harga $1.320,6/t oz
atau menguat $4,65/t oz.
Sedangkan pada perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, harga emas berjangka juga terpantau ditutup menguat
tipis pekan lalu. Harga emas berjangka Comex untuk kontrak Agustus 2014
naik 0,05% ke tingkat harga $1.320,6 atau menguat $0,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga emas akan sangat dipengaruhi oleh keputusan
rapat FOMC pada pekan ini. Namun, kondisi geopolitik global yang belum
stabil dapat mendoronga harga emas untuk kembali menguat. Terkait
pergerakan harga emas pada pekan ini, range normal diprediksi akan
berada di kisaran $1.295-$1.346 pada emas LLG dan $1.296-$1.347 pada
emas berjangka kontrak Agustus 2014.
Sumber : Vibiznews
Indeks Saham Asia Turun dari Level Enam Tahun Tertingginya
BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Saham
Asia jatuh mengirim indeks acuan regional turun dari level penutupan
tertingginya dalam lebih dari enam tahun terakhir, karena saham
teknologi industri dan informasi memimpin penurunan.
Indeks
MSCI Asia Pacific Index turun sebesar 0,1 persen ke level 147,03 pukul
09:04 di Tokyo, sebelum pasar finansial Hong Kong dan China belum dibuka
ketika berita ini diturunkan. Kontrak pada indeks Standard & Poor
500 tergelincir sebesar 0,1 persen dengan perdagangan pasar finansial AS
kembali dirilis hari ini pasca libur.
Saham
Asia pekan lalu mencatat kenaikan mingguan kedelapan, kenaikan beruntun
terpanjang sejak 2012 lalu. Indeks S&P 500 ditutup pada rekor
tertingginya dan indeks Topix Jepang naik ke level penutupan terbaiknya
dalam lima bulan terakhir. Indeks Hang Seng di Hong Kong naik tajam
dalam sebulan terakhir pekan lalu di tengah tanda-tanda bahwa
pertumbuhan ekonomi China yang stabil.
Indeks
Topix Jepang turun sebesar 0,2 persen hari ini. Indeks Australia
S&P/ASX 200 naik sebesar 0,1 persen dan indeks Kospi Korea Selatan
turun sebesar 0,2 persen. Indeks NZX 50 Selandia Baru turun sebesar 0,4
persen.
Indeks
berjangka Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,1 persen di sebagian besar
perdagangan baru-baru ini dan kontrak pada indeks Hang Seng China
Enterprises, Index perusahaan China yang diperdagangkan di Hong Kong
naik sebesar 0,2 persen.
Indeks
MSCI Asia Pacific Index ditransaksikan pada 13,5 kali estimasi laba
pada penutupan terakhir dibandingkan dengan 16,2 kali untuk indeks MSCI
World, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Sedangkan
data manufaktur China bulan ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil
dalam perekonomian terbesar kedua di dunia, Direktur Dana Moneter
Internasional (IMF) Christine Lagarde mengisyaratkan pemangkasan dalam
perkiraan ekspansi lembaga global. (izr)
Sumber: Bloomberg
Saham Finansial Turun, Saham Jepang dibuka Melemah Pasca Gain Mingguan
BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Saham
Jepang jatuh pasca indeks Topix mencatat penutupan penguatan mingguan
terbesar dalam sebulan terakhir seiring saham bank kreditur konsumen dan
bank memimpin penurunan.
Indeks
Topix turun sebesar 0,1 persen ke level 1,283.96 pukul 09:01 pagi di
Tokyo. Indeks naik sebesar 2,6 persen pekan lalu, terbesar sejak periode
yang berakhir tanggal 6 Juni lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average
turun sebesar 0,1 persen hari ini ke level 15,429.19. Yen turun sebesar
0,1 persen ke level 102,11 per dolar pasca naik 0,1 persen pada jumat
lalu.
Kontrak
pada indeks Standard & Poor 500 tergelincir sebesar 0,1 persen.
Indeks ekuitas kembali memulai perdagangannya hari ini pasca libur Hari
Kemerdekaan.
Indeks
Topix naik sebesar 12 persen dari level terendahnya pada 21 Mei lalu
pada jumat kemarin, pengupas penurunan untuk tahun ini menjadi 1,3
persen. Indeks ditransaksikan 1,3 kali nilai buku pada jumat kemarin,
dibandingkan dengan 2,8 untuk indeks Standard & Poor 500 pada 3 Juli
lalu dan 1,9 untuk Indeks Stoxx Europe 600. (izr)
Sumber: Bloomberg
Indeks Saham Berjangka Asia Menguat, Pasar Finansial AS Kembali dibuka
BESTPROFIT FUTURES (07/07) - Indeks
saham berjangka Asia dari Australia hingga Hong Kong naik, menunjukkan
Indeks acuan regional akan memperpanjang level baru tertingginya dalam
enam tahun terakhir. Perak dan emas turun.
Kontrak
pada Seng Index Hong Kong Hang dan Jepang Nikkei 225 Stock Average naik
tipis 0,1 persen, sedangkan Indeks S&P/ASX 200 Australia naik
sebesar 0,2 persen. Kontrak pada indeks Standard & Poor 500
tergelincir kurang dari 0,1 persen, menunjukkan indeks akan dibuka
mendekati rekor tertingginya. Dolar Australia catat penurunan mingguan
terbesarnya sejak Mei lalu. Perak dan emas keduanya turun sebesar 0,2
persen. Minyak mentah Brent catat penurunan pekan lalu, ditransaksikan
pada level $110,64.
Pasar
finansila Amerika kembali dibuka pasca liburan akhir pekan dengan
Direktur Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde memberi
sinyal akan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi global yang
mengatakan investasi masih lemah dan bahwa risiko tetap di AS bahkan
seiring percepatan rebound. Taiwan akan merilis angka neraca perdagangan
hari ini dan Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda akan berpidato di
Tokyo.
Saham
Asia pekan lalu mencatat kenaikan mingguan kedelapan, kemenangan
beruntun terpanjang sejak 2012 lalu. Indeks S&P 500 ditutup pada
rekor baru tingginya dan indeks Topix Jepang naik ke level tertinggi
dalam lima bulan terakhir.
Saham
Dubai naik kemarin, dipimpin oleh saham Arabtec Holding Co, seiring
dukungan negara untuk perusahaan konstruksi menghidupkan kembali
kepercayaan investor di pasar yang anjlok lebih dari 22 persen bulan
lalu. The DFM General Index naik untuk hari keempat, naik sebesar 4,4
persen.
Aussie
melemah sebesar 0,1 persen ke level 93,58 sen AS, pasca terkoreksi
sebesar 0,7 persen dalam lima hari terakhir pada jumat lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Thursday 3 July 2014
Akhirnya BJBR Punya Direksi Baru, Saham Temukan Tumpuan Bangkit
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (RUPSLB) PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten ( BJBR
), menetapkan Ahmad Irfan sebagai Direktur Komersial Bank BJB. Penetapan
Irfan tersebut membuat Bank BJB saat ini dipimpin oleh dua orang
direksi.
Sebelumnya, BJBR hanya dipimpin oleh
seorang direksi, yakni Zaenal Aripin, sebagai Direktur Kepatuhan dan
Managemen Risiko. Sementara untuk struktur direksi pada Bank BJB yang
masih kosong akan kembali diisi melalui RUPS LB kedua yang direncanakan
dilakukan akhir tahun 2014. Selain empat posisi direksi yang masih
kosong, pemegang saham berencana menambah dua jajaran direksi hingga
total direksinya delapan orang.
Ahmad Irfan merupakan salah satu yang
dinyatakan lolos uji di OJK dari tiga nama yang diajukan. Namun
demikian, pihak BJBR mengatakan calon direksi yang gagal pada uji
kompetensi di OJK masih diberi kesempatan untuk kembali mendaftar
sebagai direksi dengan syarat memperbaiki kekurangan sebelumnya agar
lolos uji OJK.
Sementara itu, Direktur Komersial
terpilih mengatakan akan segera bekerja untuk memperbaiki kinerja BJB.
Ia juga menegaskan akan memperbaiki kualitas kredit perusahaan pada
sektor multifinance, sindikasi perbankan dan proyek pemerintah yang
bersumber pada dana APBD dan APBN.
Sepanjang kuartal 1 2014, aset Bank BJB
tercatat mencapai 78,9 triliun rupiah dengan rasio LDR yang masih bagus
yakni 78,2 persen. Total kredit yang dikucurkan mencapai 45,5 triliun.
Saham Bank BJB mayoritas masih dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jabar
dan Banten, serta kabupaten dan kota sebanyak 75 persen.
Menilik kabar dari lantai bursa
perdagangan saham hari Kamis (3/7/14), saham BJBR dibuka naik di level
860. Dan setelah itu pergerakannya di tutup di posisi 855. Dengan
volume perdagangan saham BJBR mencapai 7,11 juta lot saham dan terus
bertambah.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting melihat indikator teknikal, harga saham BJBR semenjak
permasalahan internal dengan ditolaknya fit and proper test dewan
direksi mereka oleh OJK awal April lalu mengalami pelemahan tajam dan
saat ini tengah terkoreksi naik akibat dari hasil RUPSLB yang dapat
mendongkrak kondisi fundamental.
Terpantau indikator MA terus bergerak
naik sudah menembus bolinger band tengah. Selain itu indikator
stochastic menunjukan harga yang menuju zona jenuh beli mengindikasikan
harga masih akan berpotensi di zona positif
Sementara itu indikator ADX bergerak
menguat ketika +DI menunjukan bergerak menguat di level 44, hal ini
menunjukan penguatan BJBR masih akan berlanjut namun akan sesekali
terkoreksi. Dengan kondisi fundamental dan teknikalnya, maka harga masih
akan bergerak bullish di level support bawah Rp 813 hingga resistance
Rp 920.
Sumber : Vibiznews
Perusahaan Asing di Tiongkok Optimis Terhadap Prospek Bisnisnya
Perusahaan – perusahaan asing di
Tiongkok semakin optimis prospek bisnisnya di negeri ini menurut sebuah
survei kepercayaan bisnis para pengusaha asing yang dilaporkan the
German Chamber of Commerce pekan ini. Dalam bulan Juni lalu, survey
tersebut menunjukkan hampir semua penguasaha yang disurvey menunjukkan
keyakinan akan prospek bisnisnya.
Dari survey tersebut menunjukkan 90
persen menunjukkan keyakinan terhadap perencanaan bisnis untuk menjaga
atau memperluas bisnis mereka tahun ini, hampir 60 persen berharap untuk
mencapai atau melebihi target awal mereka. Dalam hal reformasi, ada 70
persen yang optimis, dengan mengatakan konsumsi domestik, perlindungan
lingkungan, dan penekanan pada pasar akan baik untuk bisnis mereka.
Investasi asing mulai merambah China
dengan ditandai oleh para pebisnis Amerika yang memilih negara panda
tersebut sebagai tujuan pertama investasi mereka dan dari survey warga
negara AS di Shanghai menunjukkan punya rencana untuk berinvestasi di
wilayah tersebut. Dan perusahaan Disney berencana untuk meningkatkan
investasi dalam proyek Disneyland di Shanghai dan juga hadirnya
perusahaan gabungan antara Microsoft dan BestTV di Zona Perdagangan
Bebas Shanghai.
Di sektor otomotif juga perusahaan asing
di Tiongkok menunjukkan suatu keyakinan akan prospek bisnis mereka di
negeri tersebut. Salah satunya produsen mobil Mercedes-Benz yang yakin
akan menuju pada pertumbuhan dua digit per tahun di pasar mobil
terbesar dunia ini. Mercedez yakin karena penjualan tahun 2014 sampai
bulan Mei telah melakukan pengiriman lebih dari 23.000 unit Mercedes
dan jumlah tersebut mengalami peningkatan 30 persen dari tahun ke tahun.
Optimisme seperti ini tidak jarang
terjadi di antara perusahaan-perusahaan asing Tiongkok, meskipun
perlambatan ekonomi terlihat jelas pemerintah sudah reformasi struktural
dan tidak adanya stimulus besar.
Sumber : Vibiznews
Impor Di Bulan Mei Mengalami Penurunan
Dalam publikasinya yang terbaru, BPS
melaporkan bahwa nilai impor Indonesia Mei 2014 mencapai US$14,76 miliar
atau turun 9,23 persen dibanding April 2014. Demikian pula jika
dibanding Mei 2013 turun 11,43 persen.
Impor nonmigas Mei 2014 mencapai US$11,05
miliar atau turun 12,05 persen dibanding April 2014, sementara bila
dibanding Mei 2013 turun 16,46 persen. Impor migas Mei 2014 mencapai
US$3,71 miliar atau naik 0,38 persen dibanding April 2014, demikian pula
apabila dibanding impor Mei 2013 naik 7,89 persen.
Secara kumulatif nilai impor Januari–Mei 2014 mencapai US$74,24
miliar atau turun 5,76 persen jika dibanding impor periode yang sama
tahun 2013. Kumulatif nilai impor terdiri dari impor migas sebesar
US$18,40 miliar (turun 0,94 persen) dan impor nonmigas sebesar US$55,84
miliar (turun 7,24 persen).
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa pada analisa kurs BI hari ini Dollar
Amerika Serikat terpantau bergerak terangkat sekitar 3.69 % terhadap
mata uang Rupiah pada perdagangan valas dari awal Mei sampai dengan
pekan ini.
Sumber : Vibiznews
Bursa AS Menguat, US 5Y T-Notes Turun Cukup Tajam
Perdagangan US 5Y T-Notes pada dini hari
ini ( 04 Juli ) bergerak melemah. Harga pembukaan berada pada 119.04 di
awal perdagangan (00.00 GMT), instrumen obligasi berjangka tersebut
telah turun sekitar -19 pips atau sekitar -0.15 % dan nilai bergulir
terpantau berada di 118.85.
Sementara itu kinerja perdagangan saham
di bursa AS menunjukkan perkembangan positif dimana indeks saham Dow
Jones Industrial Average pada hari ini terpantau ditutup meningkat
sekitar + 0.54 % pada 17068.26, dan juga indeks S&P 500 Index yang
ditutup meningkat sekitar + 0.55 % pada 1985.44. Indeks saham unggulan
NASDAQ Composite Index pada hari ini terpantau ditutup naik sekitar +
0.63 % pada 4485.93.
Bursa saham AS menerima sentimen positif
terkait dengan laporan dari Bureau of Labor Statistics yang menyampaikan
kepada publik bahwa sektor ketenagakerjaan di Amerika Serikat mengalami
peningkatan performa.
Perkembangan itu ditunjukkan dengan
turunnya indikator fundamental ekonomi Unemployment Rate ke angka 6.1%
dari nilai pada periode sebelumnya yaitu 6.3%. Pengumuman positif
tersebut menunjukkan kinerja yang lebih baik dari harapan sejumlah
ekonom, yang memperkirakan akan berada tetap di angka 6.3%.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa range normal US 5Y T-Notes pergerakan pada
hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 118.87
dan level resistance pada kisaran 119.32.
Sumber : Vibiznews
Emas Mengalami Penurunan Tajam Sejak Bulan Mei Pasca Meningkatnya Data Pekerjaan AS
BESTPROFIT FUTURES (04/07) - Emas berjangka turun
tajam dalam hampir lima minggu setelah pemerintah AS menambahkan lebih
banyak lapangan kerja bulan lalu melebihi perkiraan, membatasi
permintaan sebagai aset haven.
Penambahan 288.000 pekerjaan mengikuti kenaikan
224.000 pekerja di bulan sebelumnya, menurut angka dari Departemen
Tenaga Kerja hari ini. Perkiraan rata-rata dalam survei Bloomberg
terhadap para ekonom menyerukan kenaikan 215.000 pekerja. Ekuitas AS
naik ke rekornya.
Emas telah naik 9,8 persen dalam tahun ini terkait
pernyataan dari Federal Reserve yang akan mempertahankan suku bunga
rendah untuk waktu yang dirasa cukup setelah mengakhiri pembelian
obligasi, sementara itu kerusuhan di Irak dan Ukraina mendorong
permintaan safe haven. Logam
tersebut turun 28 persen pada tahun 2013, tertinggi dalam tiga dekade
terakhir, setelah ekonomi AS meningkatkan daya tarik.
Di Comex New York, emas berjangka untuk pengiriman
Agustus turun 0,8 persen untuk menetap di level $ 1,320.60 per ons pada
pukul 1:40 siang, penurunan terbesar untuk kontrak teraktif sejak 30
Mei. Pada tanggal 1 Juli, logam kuning mencapai level $ 1,334.90, yang
merupakan level tertinggi sejak 24 Maret.(frk)
Sumber: Bloomberg
Wednesday 2 July 2014
Kebanyakan Indeks Berjangka Asia Naik Jelang Data Payrolls
BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Kebanyakan indeks
berjangka Asia menguat setelah indeks saham AS memperpanjang rekor dan
dolar rebound setelah data pekerjaan sektor swasta memicu optimisme
pemulihan ekonomi Amerika meningkatkan daya tarik. Tembaga berjangka
turun.
Nikkei 225 Stock Average naik 0,1 persen di Osaka
pasca kontrak pada indeks acuan Hang Seng dan Australia naik. Standard
& Poor 500 sedikit berubah pada pukul 07:35 pagi di Tokyo setelah
indeks tersebut mencapai rekor di AS. Dolar berada di 101,79 yen setelah
naik 0,2 persen kemarin, saat indeks greenback versus 10 pair-nya naik dari level terendah dua bulan, sementara Treasuries turun. Tembaga berjangka turun setelah logam melonjak kemarin.
Angka resmi payrolls bulanan AS akan dirilis hari ini, setelah angka dari ADP Research Institute
menunjukkan tenaga kerja mengalami kenaikan terbesar pada bulan Juni
sejak 2012, dengan lebih banyak pekerja yang dipekerjakan dari yang
ekonom proyeksikan. Ketua Federal Reserve Janet Yellen kemarin
mengatakan belum perlu untuk mengubah kebijakan moneter saat ini untuk
mengatasi kekhawatiran atas stabilitas keuangan. Bank Sentral Eropa(ECB)
akan bertemu hari ini setelah kebijakan stimulus yang belum pernah
terjadi sebelumnya pada bulan lalu, sementara itu di Asia, data industri
jasa akan dirilis hari ini.(frk)
Sumber: Bloomberg
Ekspor Alas Kaki Mengalami Peningkatan
Data terkini dari Badan Pusat Statistik
menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang HS 2
Dijit yaitu Alas kaki (64) , mengalami peningkatan di bulan April dan
mencapai angka 358.7 juta Dollar AS (FOB).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret
ekspor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 277 juta Dollar AS,
sehingga dengan demikian telah naik sekitar 81.7 juta Dollar AS, atau
naik sekitar 29.49 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 1272.5 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.65% terhadap
ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1224.5 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
kenaikan sekitar 48 juta Dollar AS atau sekitar 3.91 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor
terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak
menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor
MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index,
JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3
bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews
Impor Sisa Industri Makanan Dilaporkan Meningkat
Badan Pusat Statistik dalam publikasinya
yang terkini melaporkan bahwa nilai impor nonmigas dengan golongan
barang HS 2 Dijit yaitu Sisa Industri Makanan (23) , mengalami
peningkatan di bulan April dan mencapai angka 278.8 juta Dollar AS
(CIF).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret
impor golongan barang ini hanya mencapai sekitar 144.7 juta Dollar AS,
sehingga dengan demikian telah naik sekitar 134.1 juta Dollar AS, atau
naik sekitar 92.67 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja impor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 820.7 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 1.83% terhadap
impor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja impor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 841.9 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
penurunan sekitar -21 juta Dollar AS atau sekitar -2.51 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa kinerja perdagangan saham untuk sektor
terkait di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk satu bulan ini nampak
menunjukkan kinerja yang negatif dimana indeks saham untuk sektor
MISC-IND mengalami penurunan sekitar -3.59 % dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu indeks komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index,
JCI) untuk periode yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 0.35 % dalam 3
bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 0.19% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar -0.03% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews
Saham AS Ditutup Stagnan Pasca Rilis Data Payroll
BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Bursa saham AS
sedikit berubah, setelah indeks acuan ditutup pada rekornya kemarin,
setelah data sektor swasta menunjukkan perusahaan AS menambahkan lebih
banyak pekerja dari yang diperkirakan pada bulan Juni sebelum laporan
pekerjaan oleh pemerintah besok.
Indeks Standard & Poor 500 naik kurang dari 0,1
persen ke level 1,974.56 pada pukul 4 sore di New York. Indeks Dow
Jones Industrial Average menambahkan 20,01 poin, atau 0,1 persen, ke
16,976.08. Pasar ekuitas AS ditutup pada pukul 1:00 siang besok
menjelang libur Hari Kemerdekaan.
Indeks S&P 500 bergerak di kisaran 0,21 persen
hari ini dari titik tertinggi dan terendah, fluktuasi terkecil kedua
sejak tahun 1993 setelah pembacaan 0,20 poin di bulan Desember, menurut
data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
Indeks acuan mencapai rekor kemarin, dengan
30-anggota Dow mengalami kenaikan dengan dua poin dari 17.000. Indeks
Dow Jones Transportation Average juga melonjak ke tertinggi sepanjang
masa, sementara indeks Russell 2000 sempat menyentuh rekor. Gain secara
simultan dalam sektor industri yang berbeda kadang-kadang dikutip oleh
analis grafik sebagai bukti pertumbuhan ekonomi yang cukup luas untuk
meningkatkan gain tambahan. (frk)
Sumber: Bloomberg
Yellen Menegaskan Pandangan Tingkat Suku Bunga, Emas Meningkat untuk Hari Keempat
BESTPROFIT FUTURES (03/07) - Emas
berjangka naik untuk sesi keempat berturut-turut pasca ketua Federal
Reserve Janet Yellen Chair menegaskan biaya pinjaman AS akan tetap
rendah, peningkatan permintaan untuk logam mulia sebagai alternatif
investasi.
Tidak
perlu untuk mengubah kebijakan The Fed saat ini, Yellen mengatakan hari
ini di Dana Moneter Internasional (IMF) di Washington. Bank sentral
telah mempertahankan tingkat suku bunga pinjaman acuan mendekati nol
persen sejak Desember 2008 lalu dan membeli surat utang obligasi jangka
panjang dan aset agunan.
Dalam
dua hari terakhir, kepemilikan emas ETF Aset di SPDR Gold Trust naik
tajam sejak November 2011 lalu. Pada tanggal 19 Juni, emas berjangka
melonjak tajam dalam sembilan bulan terakhir pasca The Fed menegaskan
tingkat suku bunga akan tetap rendah untuk "waktu yang cukup,"
meningkatkan kekhawatiran inflasi. Hari ini, perak naik ke level
tertingginya dalam 15-pekan terakhir, dan paladium mencatat reli
terpanjangnya dalam 33 bulan terakhir.
Emas
berjangka untuk pengiriman Agustus naik sebesar 0,3 persen untuk
menetap di level $1,330.90 per ons pada pukul 1:47 siang di Comex New
York. Kemarin, harga emas mencapai $1,334.90, level tertinggi untuk
kontrak teraktif sejak 24 Maret lalu. Logam naik untuk 10 kali dalam 11
sesi terakhir. (izr)
Sumber: Bloomberg
Tuesday 1 July 2014
Harga Gula Terus Melemah, Demand Terindikasi Lesu
Harga gula di Bursa ICE US terpantau
kembali ditutup melemah signifikan pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014.
Pelemahan harga gula di Bursa ICE dipicu oleh adanya indikasi pelemahan
demand gula pasca penurunan pembelian oleh dua perusahaan gula di Bursa
ICE US.
Permintaan gula yang terindikasi melemah,
memperburuk trend pelemahan harga gula di Bursa ICE US. Indikasi yang
didasari oleh penurunan pembelian gula di Bursa ICE US oleh CSC Sugar
LLC dan Louis Dreyfus Commodities hingga level terendah dalam 15 tahun
tersebut, memicu harga gula untuk kembali anjlok di bursa.
Sebelumnya, harga gula telah berada dalam
trend lemah sejak pekan lalu akibat lonjakan output tebu Brasil. Output
tebu Brasil yang berada di level 2,33 juta ton melebih ekspektasi awal
di level 2,2 juta ton. Imbas dari lonjakan output tersebut, sepanjang
pekan lalu harga gula terus tergerus akibat ekspektasi tekanan lonjakan
supply gula global.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014,
harga gula di Bursa ICE US terpantau ditutup melemah signifikan. Harga
gula berjangka ICE US untuk kontrak Oktober 2014 turun hingga 1,17% ke
tingkat harga $17,8/ton atau melemah $0,21/ton.
Sedangkan dari Bursa LIFFE, harga gula
putih juga terpantau ditutup melemah signifikan. Harga gula putih
berjangka LIFFE untuk kontrak Agustus 2014 turun 1,29% ke tingkat harga
$466,10/ton atau melemah $6,10/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga gula masih akan melanjutkan trend melemah
pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh tekanan posisi
supply dan juga demand gula saat ini yang terpantau cukup kuat untuk
mendorong pergerakan harga gula ke arah pelemahan. Terkait pergerakan
harga gula, range normal diprediksi akan berada di kisaran $17,5-18,25
pada gula ICE US dan $460,5-$474,5 pada gula putih LIFFE.
Sumber : Vibiznews
Harga Emas Spot Comex Turun Tipis
Harga emas spot di Bursa Comex pada
perdagangan Selasa 1 Juli 2014 terpantau ditutup melemah tipis dini hari
tadi. Pelemahan harga emas di Bursa Comex dipicu oleh sentimen data
manufaktur Tiongkok yang berhasil mengangkat pergerakan bursa global.
Pengaruh data manufaktur Tiongkok yang
menguat ke level 51 atau naik 0,2 poin terpantau memicu pelemahan harga
emas spot di Bursa Comex. Dampak dari penguatan sektor manufaktur
Tiongkok tersebut berpengaruh pada pergerakan bursa saham global yang
positif dan secara tidak langsung berimbas pada penurunan minat terhadap
emas di Bursa Comex.
Walaupun melemah akibat dorongan
penguatan bursa saham pada Selasa lalu, secara fundamental emas masih
berpotensi untuk menguat. Hal tersebut dapat terlihat dari pergerakan
harga emas berjangka yang masih dapat menguat di Bursa Comex. Kisruh
antara pemerintah Irak dengan kelompok ISIS, macetnya negosiasi
perdamaian Ukraina-Rusia, serta ekspektasi tingkat suku bunga rendah
yang masih akan dipertahankan di AS masih cukup kokoh menggerakan harga
emas untuk cenderung menguat.
Namun, pergerakan harga emas yang secara
teknikal terpantau mulai lesu akibat lonjakan signifikan sejak dua pekan
lalu, sedikit menjadi faktor penahan penguatan signifikan harga emas.
Selain itu, penurunan demand emas oleh Tiongkok serta kasus investasi
emas bodong di negara tersebut turut berpengaruh terhadap tekanan ke
arah pelemahan pada perdagangan emas di Asia.
Pada perdagangan Selasa 1 Juli 2014 di
Bursa Comex, harga emas spot terpantau ditutup melemah tipis dini hari
tadi. Harga emas spot Comex turun 0,07% ke tingkat harga $1.326,1/t oz
atau melemah $0,9/t oz.
Sedangkan dari perdagangan emas berjangka
di Bursa Comex, emas berjangka masih dapat ditutup menguat dini hari
tadi. Harga emas berjangka COmex untuk kontrak Agustus 2014 naik 0,35%
ke tingkat harga $1.326,6/t oz atau menguat $4,6/t oz.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi pergerakan harga emas pada hari ini di Bursa
Comex akan bergerak flat cenderung melemah akibat aksi tunggu sentimen
data GDP kawasan EURO dan pidato Janet Yellen. Kedua faktor tersebut,
diprediksi akan sangat signifikan mempengaruhi pergerakan harga emas
pada perdagangan hari ini. Terkait pergerakan harga emas pada hari ini
di Bursa Comex, range normal diperkirakan akan ada di kisaran
$1.318-$1.340 pada emas berjangka kontrak Agustus 2014 dan $1.319-$1.336
pada emas spot Comex.
Sumber : Vibiznews
Yen Melemah, Bursa Saham Jepang Dibuka Menguat Pada Hari Ke-3
BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Indeks Topix Jepang menguat pada hari
ke-3, setelah kemarin mencapai level 5 bulan tertingginya, akibat
melemahnya yen dan data AS yang mendorong kepercayaan pada ekonomi AS.
Indeks Topix menguat 0.5% ke level 1,282.76 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo, menuju level penutupan tertingginya sejak 23 Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average catat gain 0.5% ke level 15,399.59. Sementara Yen berada pada posisi 101.56 per dollar setelah sebelumnya melemah 0.2%.
Manufaktur PMI (purchasing manager index) China Juni lalu berada pada angka 51.0. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei para ekonom oleh Bloomberg dan menandai kenaikan jika dibanding bulan Mei lalu sebesar 50.8.
Hingga kemarin Indeks Topix mengalami keanikan sebesar 11% dari level terendahnya 21 Mei lalu, memangkas penurunan sepanjang tahun 2014 ini sebesar 2%, yang mana masih berada pada penurunan tertajam diantara 24 bursa saham di negara maju menurut Bloomberg. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks Topix menguat 0.5% ke level 1,282.76 pukul 9:00 pagi waktu Tokyo, menuju level penutupan tertingginya sejak 23 Januari lalu. Indeks Nikkei 225 Stock Average catat gain 0.5% ke level 15,399.59. Sementara Yen berada pada posisi 101.56 per dollar setelah sebelumnya melemah 0.2%.
Manufaktur PMI (purchasing manager index) China Juni lalu berada pada angka 51.0. Angka tersebut sesuai dengan perkiraan rata-rata dari survei para ekonom oleh Bloomberg dan menandai kenaikan jika dibanding bulan Mei lalu sebesar 50.8.
Hingga kemarin Indeks Topix mengalami keanikan sebesar 11% dari level terendahnya 21 Mei lalu, memangkas penurunan sepanjang tahun 2014 ini sebesar 2%, yang mana masih berada pada penurunan tertajam diantara 24 bursa saham di negara maju menurut Bloomberg. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Bursa Saham Asia Perpanjang Gain Setelah Indeks S&P 500 Catat Rekor
BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan
regional tersebut memperpanjnag gain dari level 6 tahun tertingginya,
setelah rilis laporan menunjukkan bahwa kenaikan manufaktur China
mengantarkan acuan ekuitas AS capai rekor penutupan baru.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.69 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menguat pada hari ke-3. Saham bahan bangunan dan konsumen pimpin gain. Hari ini Bursa Saham Hong Kong akan kembali dibuka setelah libur kemarin.
Indeks Topix Jepang menguat 0.5%, membawa gain selama 3 hari sebesar 2.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.5%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0.3%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0.1%.
Manufaktur China Juni lalu naik pada laju tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, menurut PMI (purchasing manager index) yang dirilis pemerintah kemarin.
Indeks manufaktur AS dari The Institute for Supply Management Juni lalu berada pada angka 55.3 dibanding 55.4 di bulan sebelumnya, menurut rilis laporan kemarin dari Tempe yang merupakan grup berbasis di Arizona. Angka pembacaan diatas 50 mengindikasikan kenaikan. Sementara perkiraan rata-rata dari survey para ekonom oleh Bloomberg menyatakan 55.9.
Rilis data pekan ini akan memberikan petunjuk berlanjut pada kekuatan ekonomi AS. Sebuah rilis laporan dari swasta hari ini diperkirakan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja di AS Juni lalu naik dibandingkan Mei lalu. Sementara data pekerjaan dari pemerintah akan dirilis besok, sehari menjelang hari libur guna memperingati U.S. Independence Day. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.3% ke level 146.69 pukul 9:01 pagi waktu Tokyo, menguat pada hari ke-3. Saham bahan bangunan dan konsumen pimpin gain. Hari ini Bursa Saham Hong Kong akan kembali dibuka setelah libur kemarin.
Indeks Topix Jepang menguat 0.5%, membawa gain selama 3 hari sebesar 2.3%. Indeks Kospi Korea Selatan menguat 0.5%. Indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0.3%, sementara Indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0.1%.
Manufaktur China Juni lalu naik pada laju tertingginya sepanjang tahun 2014 ini, menurut PMI (purchasing manager index) yang dirilis pemerintah kemarin.
Indeks manufaktur AS dari The Institute for Supply Management Juni lalu berada pada angka 55.3 dibanding 55.4 di bulan sebelumnya, menurut rilis laporan kemarin dari Tempe yang merupakan grup berbasis di Arizona. Angka pembacaan diatas 50 mengindikasikan kenaikan. Sementara perkiraan rata-rata dari survey para ekonom oleh Bloomberg menyatakan 55.9.
Rilis data pekan ini akan memberikan petunjuk berlanjut pada kekuatan ekonomi AS. Sebuah rilis laporan dari swasta hari ini diperkirakan akan menunjukkan jumlah tenaga kerja di AS Juni lalu naik dibandingkan Mei lalu. Sementara data pekerjaan dari pemerintah akan dirilis besok, sehari menjelang hari libur guna memperingati U.S. Independence Day. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Jelang Pidato Yellen, Dollar Dekati Level 6 Pekan Terendahnya Terhadap Euro
BESTPROFIT FUTURES (02/07) - Dollar diperdagangkan mendekati level 6
pekan terendahnya terhadap euro menjelang Pidato Gubernur Federal
Reserve Janet Yellen hari ini, setelah bulan lalu menyatakan bahwa suku
bunga AS akan tetap rendah dalam waktu yang cukup lama.
Kemarin Dollar turun pada hari ke-5 setelah indeks manufaktur AS naik kurang dari perkiraan ekonom sebelumnya. Dollar Australia mendekati level tertingginya sejak November tahun lalu jelang perdagangan hari ini. Mata uang Selandia Baru turun dari level 3 tahun tertingginya setelah harga susu bubuk merosot pada sebuah pelelangan. Sementara ECB (European Central Bank) besok akan mengumukan kebijakan.
Sejak kemarin dollar berada pada level $1.3680 per euro pukul 8:20 pagi ini waktu Tokyo, saat menyentuh level $1.3700, merupakan level tertinggi sejak 21 Mei lalu. Dollar berada pada level 101.54 yen dari level 101.53 di New York. Sementara Euro berada pada level 138.90 yen dari level 138.88.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mencatat mata uang dollar terhadap 10 mata uang lainnya, berada pada level 1,002.75 dari level kemarin 1,002.67, level penutupan terendah sejak 6 Mei lalu.
Hari ini di Washington Yellen akan memberikan testimoninya dihadapan IMF (International Monetary Fund).
Dollar Australia tergelincir 0.1% ke level 94.89 sen AS setelah kemarin menyentuh level 95.05, level yang tak terlihat sejak 7 November tahun lalu.
Dollar Selandia Baru melemah 0.1% ke level 87.67 sen AS dari level tertingginya kemarin 87.91. Pekan lalu dollar Selandia Baru mencatat level 87.94, level tertinggi sejak mencapai level tertingginya 88.43 di Agustus 2011 lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kemarin Dollar turun pada hari ke-5 setelah indeks manufaktur AS naik kurang dari perkiraan ekonom sebelumnya. Dollar Australia mendekati level tertingginya sejak November tahun lalu jelang perdagangan hari ini. Mata uang Selandia Baru turun dari level 3 tahun tertingginya setelah harga susu bubuk merosot pada sebuah pelelangan. Sementara ECB (European Central Bank) besok akan mengumukan kebijakan.
Sejak kemarin dollar berada pada level $1.3680 per euro pukul 8:20 pagi ini waktu Tokyo, saat menyentuh level $1.3700, merupakan level tertinggi sejak 21 Mei lalu. Dollar berada pada level 101.54 yen dari level 101.53 di New York. Sementara Euro berada pada level 138.90 yen dari level 138.88.
Indeks Spot Dollar Bloomberg, yang mencatat mata uang dollar terhadap 10 mata uang lainnya, berada pada level 1,002.75 dari level kemarin 1,002.67, level penutupan terendah sejak 6 Mei lalu.
Hari ini di Washington Yellen akan memberikan testimoninya dihadapan IMF (International Monetary Fund).
Dollar Australia tergelincir 0.1% ke level 94.89 sen AS setelah kemarin menyentuh level 95.05, level yang tak terlihat sejak 7 November tahun lalu.
Dollar Selandia Baru melemah 0.1% ke level 87.67 sen AS dari level tertingginya kemarin 87.91. Pekan lalu dollar Selandia Baru mencatat level 87.94, level tertinggi sejak mencapai level tertingginya 88.43 di Agustus 2011 lalu. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Monday 30 June 2014
Harga Kopi Arabika Rebound Signifikan di Bursa ICE US
Harga kopi varian Arabika di Bursa ICE US
terpantau ditutup menguat pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 setelah
anjlok pada Jumat lalu. Penguatan harga kopi Arabika di Bursa ICE US
dipicu oleh fluktuasi harga kopi seiring belum jelasnya panen kopi
Brasil.
Belum jelasnya dampak kekeringan Brasil
terhadap kopi siap panen di negara tersebut, masih terus berimbas pada
fluktuasi harga kopi varian Arabika. Walaupun, telah beredar isu terkait
kerusakan cukup signifikan pada salah satu perkebunan kopi di kawasan
Minas Gerais, akan tetapi investor masih belum yakin untuk menjadikan
hal tersebut sebagai tolak ukur terhadap panen keseluruhan Brasil.
Walaupun demikian, harga kopi varian
Arabika pada perdagangan Senin lalu cukup terangkat oleh anjloknya harga
kopi Arabika pada perdagangan hari Jumat. Harga kopi varian Arabika
yang anjlok hingga 4,6% pada Jumat lalu, membuat harga kontrak kopi
Arabika di Bursa ICE menjadi relatif murah sehingga memicu aksi beli
pada awal perdagangan pekan ini.
Pada perdagangan Senin 30 Juni 2014 di
Bursa ICE US, harga kopi Arabika ditutup menguat. Harga kopi Arabika
berjangka ICE US untuk kontrak September 2014 naik 1,48% ke tingkat
harga $175,10/ton atau menguat $2,55/ton.
Sedangkan dari perdagangan di Bursa
LIFFE, harga kopi varian Robusta terpantau justru ditutup melemah. Harga
kopi Robusta berjangka LIFFE untuk kontrak September 2014 turun 0,88%
ke tingkat harga $2.016/ton atau melemah $18/ton.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memprediksi harga kopi Arabika akan cenderung untuk kembali
bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Hal tersebut dilandasi oleh
potensi aksi beli menjelang masa panen Brasil dengan landasan adanya isu
kerusakan kopi di kawasan Minas Gerais. Terkait pergerakan harga kopi
pada perdagangan hari ini, range normal diprediksi akan berada di
kisaran $168-$179 pada Arabika dan $1.950-$2.056 pada Robusta.
Sumber : Vibiznews
Ekspor Kayu Dan Barang Dari Kayu Meningkat
Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang
HS 2 Dijit yaitu Kayu, barang dari kayu (44) , mengalami peningkatan di
bulan April dan mencapai angka 368.4 juta Dollar AS (FOB). Pada bulan
sebelumnya yaitu bulan Maret ekspor golongan barang ini hanya mencapai
sekitar 345.1 juta Dollar AS, sehingga dengan demikian telah naik
sekitar 23.3 juta Dollar AS, atau naik sekitar 6.75 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 1360.2 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 2.83% terhadap
ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 1152 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
kenaikan sekitar 208.2 juta Dollar AS atau sekitar 18.07 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di
Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan
kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MISC-IND mengalami
kenaikan sekitar + 0.18 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks
komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode
yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 1.89 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 2.48% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.06% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews
Uji Terbang Pesawat Pendarat Baru NASA Berhasil
BESTPROFIT FUTURES (07/01) - Badan Antariksa
Nasional Amerika NASA menyatakan, uji terbang yang dilakukan atas
pesawat pendarat baru planet Mars telah berhasil baik meskipun payungnya
tidak membuka sepenuhnya.
NASA berharap menggunakan pesawat itu dalam penerbangan berawak di masa depan ke planet merah itu.
Balon yang digerakkan motor dan helium hari Sabtu
membawa pesawat berbentuk piring besar itu dari landasan luncur di
Hawaii ke lokasi pada ketinggian lebih dari 36 ribu meter di atas
Samudera Pasifik yang atmosfirnya setipis atmosfir Mars.
Namun, payung selebar 34 meter yang direncanakan membimbing pesawat itu terjun ke laut tidak membuka sepenuhnya.
Walaupun demikian, NASA mengatakan merasa puas
dengan hasilnya. Dan ujicoba itu menjadi pengalaman yang lebih berharga
daripada sekiranya segalanya berjalan sempurna.
Sumber : VOA Indonesia
Indeks S&P 500 Berakhir Mendatar ditengah Reli Kuartalan
BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Indeks
Standard & Poor 500 stagnan catat kenaikan kuartalan terpanjang
sejak tahun 1998 lalu, seiring naiknya tingkat penjualan rumah yang
tertunda mengimbangi data manufaktur yang lebih lemah dari perkiraan.
Indeks
S & P 500 turun kurang dari 0,1 persen ke level 1,960.03 pada pukul
4 sore di New York. Indeks acuan naik sebesar 4,7 persen untuk kuartal
ini, Kenaikan keenam berturut-turut. Indeks Dow Jones Industrial Average
kehilangan 27,19 poin, atau sebesar 0,2 persen, ke level 16,824.65 hari
ini. Indeks Nasdaq Composite naik sebesar 0,2 persen.
Indeks
S & P 500 diperdagangkan di 16,6 kali proyeksi laba anggotanya,
mendekati valuasi tertinggi dalam empat tahun terakhir. Indeks telah
gagal untuk catat keuntungan atau kerugian melebihi 1 persen untuk 51
hari berturut-turut, terpanjang sejak 1995 lalu.
Indeks
Volatilitas Chicago Board Options Exchange naik sebesar 4,2 persen ke
level 11,68. Indeks, yang dikenal sebagai VIX, mendekati level
terendahnya sejak Februari 2007 lalu. (izr)
Sumber: Bloomberg
Emas Catat Kenaikan Bulanan Terbesar Sejak Februari
BESTPROFIT FUTURES (01/07) - Emas berjangka pada
Senin menetap dengan kenaikan bulanan terbesar sejak Februari, setelah
para pedagang menunggu kemungkinan pasar katalis berikutnya, yang
kemungkinan akan datang dalam bentuk data bulanan ketenagakerjaan AS dan
pertemuan Bank Sentral Eropa pada akhir pekan ini.
Emas untuk pengiriman Agustus naik $ 2, atau 0,2%,
untuk sesi ini dan menetap di level $ 1.322 per ons di divisi Comex New
York Mercantile Exchange.
Harga logam kuning tersebut, pelacakan kontrak teraktif, telihat mengalami keuntungan 6,1% untuk bulanan dan 3% untuk kuartalan.
Emas memperlihatkan sedikit reaksinya terhadap
laporan AS yang dirilis hari ini (Senin 30/6/14), menunjukkan bahwa PMI
Chicago mengalami pelemahan pada bulan Juni dan penjualan rumah yang
tertunda pada bulan Mei naik 6,1%.
Di Eropa, inflasi di zona euro tetap stabil di 0,5%
pada bulan Juni, meleset dari perkiraan pembacaan 0,6% menjelang
pertemuan ECB pada hari Kamis mendatang.
Sementara itu di Comex, perak untuk pengiriman
September turun hampir 8 sen, atau 0,4%, untuk menetap di level $ 21,06
per ons setelah mengikuti gain pekan lalu sekitar 0,6%. Untuk bulan ini,
harga perak naik hampir 13% dalam sebulan dan mencatat gain kuartalan
sebesar 6,6%. (frk)
Sumber: MarketWatch
Sunday 29 June 2014
Saham Industri dan Teknologi Naik, Antarkan Bursa Saham Asia Menguat
BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Bursa Saham Asia menguat, indeks acuan
saham regional tersebut memperpanjang gain mingguan ke-7, akibat saham
teknologi informasi dan industri yang menguat.
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.2% ke level 145.32 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pekan lalu acuan saham tersebut mengalami kenaikan sebesar 0.3%. Sementara Bursa Saham Hong Kong dan China belum membuka jam perdagangan sahamnya. Indeks Topix Jepang menguat 0.3% setelah yen diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 pekan terakhir terhadap dollar. Data manufaktur China dan survei Bank of Japan terkait sentiment bisnis akan dirilis besok.
Pekan lalu Indeks MSCI Asia Pacific mengalami kenaikan 5.1% sepanjang kuartal ini, kenaikan tertinggi sejak 3 bulan terakhir hingga 30 September 2013 lalu dan naik 2.4% pada Juni lalu, kenaikan pada bulan ke-2 secara berturut-turut.
Produksi industri Jepang Mei lalu naik sebesar 0.5% dibanding April, sementara rilis hari ini menunjukkan penurunan sebesar 2.8%.
Sumber : Bloomberg
Indeks MSCI Asia Pacific menguat 0.2% ke level 145.32 pukul 9:02 pagi waktu Tokyo. Pekan lalu acuan saham tersebut mengalami kenaikan sebesar 0.3%. Sementara Bursa Saham Hong Kong dan China belum membuka jam perdagangan sahamnya. Indeks Topix Jepang menguat 0.3% setelah yen diperdagangkan mendekati level tertingginya dalam lebih dari 5 pekan terakhir terhadap dollar. Data manufaktur China dan survei Bank of Japan terkait sentiment bisnis akan dirilis besok.
Pekan lalu Indeks MSCI Asia Pacific mengalami kenaikan 5.1% sepanjang kuartal ini, kenaikan tertinggi sejak 3 bulan terakhir hingga 30 September 2013 lalu dan naik 2.4% pada Juni lalu, kenaikan pada bulan ke-2 secara berturut-turut.
Produksi industri Jepang Mei lalu naik sebesar 0.5% dibanding April, sementara rilis hari ini menunjukkan penurunan sebesar 2.8%.
Sumber : Bloomberg
Ketegangan Irak Dinilai Tak Pengaruhi Produksi Minyak, WTI & Brent Turun
BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Minyak mentah WTI (West Texas
Intermediate) turun pada hari ke-3 dan Brent merosot ditengah adanya
spekulasi yang menyatakan bahwa produksi minyak Irak tidak akan
dipengaruhi oleh ketegangan pada penghasil minyak terbesar ke-2 OPEC
tersebut.
Kontrak berjangka turun sebesar 0.3% di New York, perpanjang penurunan pekan lalu sebesar 1.4%. Militer Rusia sedang membantu guna mempersiapkan angkatan udara Irak untuk merebut kembali wilayah Irak Utara yang diduduki oleh para milisi Islam. Pertempuran belum menyebar hingga Irak Selatan, yang merupakan rumah bagi lebih dari sepertiga produksi minyak Irak.
WTI untuk pengiriman bulan Agustus turun sebesar 34 sen ke level $105.40 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $105.48 pukul 9:44 pagi waktu Sydney. Kontrak tergelincir sebesar 10 sen ke level $105.74 pada 27 Juni lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 41% dibawah 100 hari rata-rata. Bulan ini harga telah mengalami kenaikan sebesar 2.7% dan 3.8% pada kuartal ke-2.
Brent untuk penyelesaian bulan Agustus turun sebesar 26 sen atau 0.2% ke level $113.04 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $7.62 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Kontrak berjangka turun sebesar 0.3% di New York, perpanjang penurunan pekan lalu sebesar 1.4%. Militer Rusia sedang membantu guna mempersiapkan angkatan udara Irak untuk merebut kembali wilayah Irak Utara yang diduduki oleh para milisi Islam. Pertempuran belum menyebar hingga Irak Selatan, yang merupakan rumah bagi lebih dari sepertiga produksi minyak Irak.
WTI untuk pengiriman bulan Agustus turun sebesar 34 sen ke level $105.40 per barel pada perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan berada pada level $105.48 pukul 9:44 pagi waktu Sydney. Kontrak tergelincir sebesar 10 sen ke level $105.74 pada 27 Juni lalu. Volume semua kontrak berjangka diperdagangkan sebesar 41% dibawah 100 hari rata-rata. Bulan ini harga telah mengalami kenaikan sebesar 2.7% dan 3.8% pada kuartal ke-2.
Brent untuk penyelesaian bulan Agustus turun sebesar 26 sen atau 0.2% ke level $113.04 per barel di ICE Futures Europe exchange, London. Acuan minyak mentah Eropa diperdagangkan lebih tinggi sebesar $7.62 dibanding WTI. (bgs)
Sumber : Bloomberg
Iran Memulai Ekspor Mobil ke Rusia
BESTPROFIT FUTURES (30/06) - Iran mulai mengekspor mobil ke Rusia untuk
pertama kalinya dalam lima tahun pada hari Senin, setelah memenuhi
standar-standar emisi yang telah ditingkatkan.
Para pekerja di pabrik Iran-Khodro di Teheran melakukan pengiriman perdana, yang mencakup sedan Samand dan Runna. Produsen mobil terbesar Iran itu berencana mengekspor 10 ribu mobil ke Rusia pada tahun 2015.
Iran-Khodro mengekspor lebih dari 12 ribu mobil ke Rusia dari tahun 2007 hingga 2009, tetapi pengirimannya terhenti sewaktu Rusia menerapkan standar emisi Euro-4 yang lebih ketat.
Dimulainya kembali ekspor tersebut berlangsung pada waktu perdagangan dengan Iran semakin terbuka besar, menyusul suatu perjanjian nuklir sementara yang dicapai November lalu. Sebagian sanksi internasional diperlonggar sebagai imbalan atas dihentikannya atau dibatasinya beberapa bagian program nuklir negara itu. Iran berharap akan mencapai perjanjian akhir dengan Rusia dan negara-negara besar dunia lainnya akhir bulan depan.
Ekspor ini juga mencerminkan meningkatnya kerjasama antara kedua negara. Rusia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir bagi Iran yang mulai beroperasi pada tahun 2011. Teheran dan Moskow sedang membahas tentang pembangunan lainnya.
Sumber : VOA
Para pekerja di pabrik Iran-Khodro di Teheran melakukan pengiriman perdana, yang mencakup sedan Samand dan Runna. Produsen mobil terbesar Iran itu berencana mengekspor 10 ribu mobil ke Rusia pada tahun 2015.
Iran-Khodro mengekspor lebih dari 12 ribu mobil ke Rusia dari tahun 2007 hingga 2009, tetapi pengirimannya terhenti sewaktu Rusia menerapkan standar emisi Euro-4 yang lebih ketat.
Dimulainya kembali ekspor tersebut berlangsung pada waktu perdagangan dengan Iran semakin terbuka besar, menyusul suatu perjanjian nuklir sementara yang dicapai November lalu. Sebagian sanksi internasional diperlonggar sebagai imbalan atas dihentikannya atau dibatasinya beberapa bagian program nuklir negara itu. Iran berharap akan mencapai perjanjian akhir dengan Rusia dan negara-negara besar dunia lainnya akhir bulan depan.
Ekspor ini juga mencerminkan meningkatnya kerjasama antara kedua negara. Rusia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir bagi Iran yang mulai beroperasi pada tahun 2011. Teheran dan Moskow sedang membahas tentang pembangunan lainnya.
Sumber : VOA
Ekspor Perhiasan/Permata Mengalami Penurunan
Laporan terkini dari Badan Pusat
Statistik menunjukkan bahwa nilai ekspor nonmigas dengan golongan barang
HS 2 Dijit yaitu Perhiasan/permata (71) , mengalami penurunan di bulan
April dan hanya mencapai angka 339.4 juta Dollar AS (FOB).
Pada bulan sebelumnya yaitu bulan Maret
ekspor golongan barang ini dapat mencapai sekitar 441.7 juta Dollar AS,
sehingga dengan demikian telah turun sekitar -102.3 juta Dollar AS, atau
turun sekitar -23.16 %.
Sedangkan secara kumulatif dari awal
tahun ini, kinerja ekspor golongan barang ini telah mencapai angka
sekitar 1641.1 juta Dollar AS dan memiliki porsi sekitar 3.41% terhadap
ekspor nonmigas kumulatif untuk keseluruhan golongan barang.
Kinerja ekspor kumulatif golongan barang
ini pada tahun lalu menunjukkan angka 782.5 juta Dollar AS, sehingga
dengan demikian dibandingkan dengan periode tersebut menunjukkan adanya
kenaikan sekitar 858.6 juta Dollar AS atau sekitar 109.72 %.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting mengemukakan bahwa kinerja saham untuk sektor terkait di
Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk tiga bulan ini nampak menunjukkan
kinerja yang positif dimana indeks saham untuk sektor MINING mengalami
kenaikan sekitar + 8.25 % dalam 3 bulan terakhir. Sementara itu indeks
komposit (Jakarta Stock Exchange Composite Index, JCI) untuk periode
yang sama menunjukkan kenaikan sekitar 2.77 % dalam 3 bulan terakhir.
Indeks LQ45 yang merupakan indeks yang
terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan
pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar dengan kriteria-kriteria
yang sudah ditentukan, juga menunjukkan sinyal yang positif. Indeks LQ45
mengalami kenaikan sekitar 3.29% dalam 3 bulan terakhir.
Sementara itu Jakarta Islamic Index (JII)
yang merupakan indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari
saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang
diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar
dan likuiditas, menunjukkan kenaikan sekitar 2.75% dalam 3 bulan
terakhir.
Sumber : Vibiznews
Subscribe to:
Posts (Atom)